You are on page 1of 18

MESIN LISTRIK

PRAKTIKUM MESIN ARUS SEARAH

DI SUSUN OLEH :
1. ELSI DESVIA ASTUTI (16507134025)
2. R. AMIRUR RAJIF (16507134028)

D3 TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA DAN
INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
A. GENERATOR
1. Generator Penguat Terpisah
a) Tujuan
Sebagai generator yang sumber tegangan untuk menyuplai lilitan
penguat magnetnya terpisah dari rangkaian kelistrikan generator.

b) Gambar Rangkaian

c) Data Percobaan
Tabel I-1. Data Ea = f(Im), Generator Penguat Terpisah
n = 1400 rpm (konstan) n = 1300rpm (konstan)
Im (A) Ea (V) Im (A) Ea (V)
0 13,8 0 12
0,10 88 0,10 74
0,20 140 0,20 138
0,30 188 0,30 175
0,40 203 0,40 192
0,50 215 0,50 202

Tabel I-2. Data V f(IL), n = 1400 rpm konstant, Generator Penguat


Terpisah, V beban kosong 220 Volt, Putaran 1400 rpm konstan.
Data pengamatan Data perhitungan
IL V (Volt) T (Nm) Pin Pout 𝜂𝑔
(A)
1 208 2 293,067 208 0.000709735
1,5 206 2,8 410,293 309 0.00075312
2 205 3,6 527,52 410 0.777221717
2,5 204 4,3 630,093 510 0.000809404
3 202 5,1 747,32 606 0.810897607
3,5 200 5,9 864,5467 700 0.000809674
d) Contoh Perhitungan: IL = 1 A

𝑇 × 2𝜋𝑛 2 × 2 × 3.14 × 1400


𝑃𝑖𝑛 = = = 293.067 𝑊
60 60

𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 208 × 1 = 208 𝑊


𝑃𝑜𝑢𝑡 208
𝜂𝑔 = = = 0.000709735
𝑃𝑖𝑛 293.067

2. Generator Penguat Sendiri


a) Generator Shunt (Paralel)
(1) Tujuan
Untuk memperoleh hambatan lilitan penguatnya (Rsh) besar,
karena jumlah lilitan penguat magnetnya banyak, namun luas
penampang kawatnya kecil.

(2) Gambar Rangkaian

(3) Data Percobaan


Tabel I-3. Data V f(IL), n= 1400 rpm konstanta, generator shunt
tegangan beban kosong 220 Volt
Data pengamatan Data perhitungan
IL V (Volt) T (Nm) Pin Pout 𝜂𝑔
(A)
1 206 4 60371.7333 206 0.00341219
1,5 204 4,7 70248.08 306 0.00435599
2 202 5,4 79919.28 404 0.0050551
2,5 200 6 87920 500 0.00568699
3 195 6,9 98580.3 585 0.00593425
3,5 191 7,6 106353.893 668.5 0.00628562

(4) Contoh Perhitungan: IL = 1 A


𝑇 × 2𝜋𝑛 4 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 60371.7333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 206 × 1 = 206 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 206
𝜂𝑔 = = = 0.00341219
𝑃𝑖𝑛 60371.7333

b. Generator Seri
(1) Tujuan
Untuk memperoleh hambatan lilitan penguat (Rs) kecil, karena
jumlah lilitan penguat magnetnya sedikit, namun luas penampang
kawatnya besar.

(2) Gambar Rangkaian

(3) Data Percobaan


Tabel I-4. Data V f(IL), n= 1400 rpm konstanta, generator seri
(generator dihubungkan dengan beban)
Data pengamatan Data perhitungan
IL V (Volt) T (Nm) Pin Pout 𝜂𝑔
(A)
1 82 1 146.533333 82 0.55959964
1,5 110 1,5 219.8 165 0.75068244
2 135 2,4 351.68 270 0.7677434
2,5 145 3,4 498.213333 362.5 0.72759996
3 155 4,3 630.093333 465 0.73798591
3,5 165 5,3 776.626667 577.5 0.74360053

(4) Cotoh Perhitungan: IL = 1 A


𝑇 × 2𝜋𝑛 1 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 146.533333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 82 × 1 = 82 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 82
𝜂𝑔 = = = 0.55959964
𝑃𝑖𝑛 146.533333

c. Generator Kompon (Computan)


(1) Kompon Panjang
(a) Tujuan
Untuk mendapatkan nilai ɸsh dan ɸs yang saling
memperkuat.

(b) Gambar Rangkaian


(c) Data Percobaan
Tabel I-5. Data V f(IL), n= 1400 rpm konstanta, generator
kompon panjang sebagai kompon bantu, lilitasn seri penh, V
beban kosong 2200 Volt, Putaran 1400 rpm konstanta.
Data pengamatan Data perhitungan
IL V (Volt) T (Nm) Pin Pout 𝜂𝑔
(A)
1 215 3,8 556.826667 215 0.38611657
1,5 220 4,8 703.36 330 0.46917652
2 225 6 879.2 450 0.51182894
2,5 228 6,9 1011.08 570 0.56375361
3 230 8,3 1216.22667 690 0.56732846
3,5 230 9,3 1362.76 805 0.59071296

(d) Contoh Perhitungan


𝑇 × 2𝜋𝑛 3.8 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 556.826667𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 215 × 1 = 215 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 215
𝜂𝑔 = = = 0.38611657
𝑃𝑖𝑛 556.826667

(2) Kompon Pendek


(a) Tujuan
Untuk mendapatkan nilai ɸsh dan ɸs yang saling
memperlemah.

(b) Gambar Rangkaian


(c) Data Percobaan
Tabel I-6. Data V f(IL), n= 1400 rpm konstanta, generator
kompon pendek sebagai kompon bantu, lilitasn seri penh, V
beban kosong 2200 Volt, Putaran 1400 rpm konstanta.
Data pengamatan Data perhitungan
IL V (Volt) T (Nm) Pin Pout 𝜂𝑔
(A)
1 218 3.7 542.173333 218 0.40208543
1.5 220 4.6 674.053333 330 0.4895755
2 225 5.8 849.893333 450 0.52947821
2.5 228 6.8 996.426667 570 0.5720441
3 226 8 1172.26667 678 0.5783667
3.5 226 9.0 1318.8 791 0.59978769

(d) Contoh Perhitungan: 1 A


𝑇 × 2𝜋𝑛 3.7 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 542.173333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 218 × 1 = 218 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 218
𝜂𝑔 = = = 0.40208543
𝑃𝑖𝑛 542.173333

Pertanyaan :
1. Mengapa dalam percobaan generator penguat terpisah meskipun arus penguat
magnet masih nol, namun generator sudah menghasilkan tegangan ?
2. Mengapa saat pengujian tanpa beban pada generator penguat terpisah, tegangan
terminal generator saat arus penguat naik dan turun harganya berbeda ?
3. Gambarkan karakteristik tanpa beban generator penguat terpisah !
4. Mengapa ggl induksi Ea untuk n = 1300 rpm dan 1400 rpm pada Im yang sama
berbeda?
5. Mengapa pada generator penguat sendiri jika arus penguat magnet terbalik,
walaupun generator diputar dengan kecepatan nominal, namun generator tidak
menghasilkan tegangan yang besar. Tegangan yang dihasilkan sangat kecil ?
6. Mengapa pada generator kompon bantu baik sambungan kompon panjang
maupun kompon pendek, semakin besar arus beban, semakin besar pula
tegangan pada terminaln generator ?
7. Gambarkan karakteristik luar generator penguat terpisah, shunt, dan seri dalam
satu salib sumbu !
Hitung efisiensi generator dan gambarkan grafik 𝜂 = 𝑓(𝐼𝐿 ) dari masing-masing
generator dalam satu salib sumbu !
Jawaban :
1. Karena pada kumparan penguat medan magnet masih terdapat medan magnet
tinggal atau histerisis sehingga jika rotor generator berputar maka akan terjadi
GGL induksi pada rotor.
2. Karena ada pengaruh histerisis maka saat penguat naik dan turun harganya akan
berbeda. S.
3. Karakteristik generator penguat terpisah tanpa beban:

Eo

r Im
0 a

 Karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan
saat eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban
semakin besar.
 Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
 Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar.
 Mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet,
sehingga tegangan induksi menjadi kecil.
4. Karena dipengaruhi oleh besar GGL induksi yang dibangkitkan oleh generator.
5. Disebabkan karena medan magnet yang ditimbulkan oleh lilitan penguat medan
magnet melawan medan magnet utama yang seharusnya memperkuat medan
utama menjadi melemahkan medan magnet utama.
6. Karena dengan adanya arus beban, mengakibatkan ggm seri dan ggm shunt
saling memperkuat.
7. Gambar karakteristik luar generator penguat terpisah, shunt, seri dalam satu
sumbu *Terlampir di grafik.
Effisiensi Generator :
a) Pada Generator Penguat Terpisah
1. IL = 1 A
V = 208 volt
T = 2 Nm
𝑇 × 2𝜋𝑛 2 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 293.067 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 208 × 1 = 208 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 208
𝜂𝐺 = = = 0.000709735
𝑃𝑖𝑛 293.067

b) Pada Generator Shunt


IL = 1 A
V = 206
T=4
𝑇 × 2𝜋𝑛 4 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 60371.7333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 206 × 1 = 206 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 206
𝜂𝐺 = = = 0.00341219
𝑃𝑖𝑛 60371.7333

c) Pada Generator Seri


IL = 1 A
V = 82
T=1
𝑇 × 2𝜋𝑛 1 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 146.533333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 82 × 1 = 82 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 82
𝜂𝑔 = = = 0.55959964
𝑃𝑖𝑛 146.533333

d) Pada Generator Kompon Panjang


IL = 1 A
V = 215
T = 3.8
𝑇 × 2𝜋𝑛 3.8 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 556.826667𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 215 × 1 = 215 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 215
𝜂𝑔 = = = 0.38611657
𝑃𝑖𝑛 556.826667

e) Pada Generator Kompon Pendek


IL = 1
V = 218
T = 3.7
𝑇 × 2𝜋𝑛 3.7 × 2 × 3.14 × 1400
𝑃𝑖𝑛 = = = 542.173333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 218 × 1 = 218 𝑊
𝑃𝑜𝑢𝑡 218
𝜂𝑔 = = = 0.40208543
𝑃𝑖𝑛 542.173333
Grafik 𝜂 = f(IL)
0.6

0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
Generator

Penguat Terpisah Shunt Seri Kompon Panjang Kompon Pendek

Kesimpulan
Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday :

e = - N d / dt

dimana : N : jumlah lilitan

ɸ : fluksi magnet

e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik)

Syarat-syarat untuk membangkitkan ggl adalah:

 Harus ada konduktor ( hantaran kawat )


 Harus ada medan magnetik
 Harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang
berubah yang memotong konduktor itu.
B. MOTOR
1. Motor Penguat Terpisah
a) Tujuan
Sebagai motor yang sumber tegangan untuk menyuplai lilitan
penguat magnetnya terpisah dari rangkaian kelistrikan generator.

b) Gambar Rangkaian

c) Data Percobaan
Tabel II-1. Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan 𝜂 = 𝑓(𝐼) motor penguat
terpisah, V suplai = 220 volt konstanta, putaran saat beban kosong =
1400 rpm
Data pengamatan Data perhitungan
IL T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
(A)
1 1 1400 220 146.5333333 0.666060606
1.5 1.5 1325 330 208.025 0.630378788
2 2.2 1300 440 299.3466667 0.680333333
2.5 3 1300 550 408.2 0.742181818
3 4 1280 660 535.8933333 0.811959596
3.5 4.7 1260 770 619.836 0.804981818

d) Contoh Perhitungan: IL = 1 A
𝑃𝑖𝑛 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 220 × 1 = 220 𝑊

𝑇 × 2𝜋𝑛 1 × 2 × 3.14 × 1400


𝑃𝑜𝑢𝑡 = = = 146.5333333 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 146.5333333
𝜂𝑚 = = = 0.666060606
𝑃𝑖𝑛 220

2. Generator Penguat Sendiri


a) Generator Shunt (Paralel)
(1) Tujuan
Motor yang lilitan penguat magnetnya disambung parallel
dengan lilitan jangkar.

(2) Gambar Rangkaian

Gambar 6. Motor Shunt Gambar 7. Motor Seri

b. Generator Seri
(1) Tujuan
Motor yang lilitan penguat magnetnya disambung seri dengan
lilitan jangkar.

(2) Gambar Rangkaian

Gambar 6. Motor Shunt Gambar 7. Motor Seri

(3) Data Percobaan


Tabel II-2. Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan 𝜂 = 𝑓(𝐼) motor seri, V
suplai = 220 volt konstanta, (motor tidak diijinkan beroperasi pada
beban kosong)
Data pengamatan Data perhitungan
IL T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
(A)
1.75 0.9 2350 385 221.37 0.574987013
2 1.5 2180 440 342.26 0.777863636
2.5 1.9 1860 550 369.892 0.672530909
3 2.7 1675 660 473.355 0.717204545
3.5 3.9 1530 770 624.546 0.811098701

(4) Contoh perhitungan: IL = 1,75 A


𝑃𝑖𝑛 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 220 × 1.75 = 385 𝑊

𝑇 × 2𝜋𝑛 0.9 × 2 × 3.14 × 2350


𝑃𝑜𝑢𝑡 = = = 221.37 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 221.37
𝜂𝑚 = = = 0.666060606
𝑃𝑖𝑛 385

c. Generator Kompon (Computan)


(1) Kompon Panjang
(a) Tujuan
Untuk mendapatkan nilai ɸsh dan ɸs yang saling
memperkuat.

(b) Gambar Rangkaian


(c) Data Percobaan
Tabel II-3. Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan 𝜂 = 𝑓(𝐼), V = 220
volt konstanta, motor kompon bantu, kompon panjang, liltan
seri penuh.
Data pengamatan Data perhitungan
IL T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
(A)
1.5 0 1400 330 0 0
2 0.7 1330 440 97.44466667 0.221465152
2.5 1.5 1260 550 197.82 0.359672727
3 2.7 1200 660 339.12 0.513818182
3.5 3.4 1150 770 409.2466667 0.531489177

(d) Contoh Perhitungan


𝑃𝑖𝑛 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 220 × 1.5 = 330 𝑊

𝑇 × 2𝜋𝑛 0 × 2 × 3.14 × 1400


𝑃𝑜𝑢𝑡 = = = 0𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 0
𝜂𝑚 = = = 0
𝑃𝑖𝑛 330

(2) Kompon Pendek


(a) Tujuan
Untuk mendapatkan nilai ɸsh dan ɸs yang saling
memperlemah.

(b) Gambar Rangkaian


(c) Data Percobaan
Tabel II-4. Data Ta = f(Ia), n = f(Ta) dan 𝜂 = 𝑓(𝐼) V = 220
volt konstanta, motor kompon bantu, kompon pendek, lilitan
seri penuh.
Data pengamatan Data perhitungan
IL T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
(A)
1.5 0.5 1350 330 70.65 0.214090909
2 1.2 1300 440 163.28 0.371090909
2.5 1.9 1250 550 248.5833333 0.451969697
3 2.7 1200 660 339.12 0.513818182
3.5 3.7 1130 770 437.6113333 0.568326407

(d) Contoh Perhitungan


𝑃𝑖𝑛 = 𝑣 × 𝑖𝒍 = 220 × 1.5 = 330 𝑊

𝑇 × 2𝜋𝑛 0.5 × 2 × 3.14 × 1350


𝑃𝑜𝑢𝑡 = = = 70.65 𝑊
60 60
𝑃𝑜𝑢𝑡 70.65
𝜂𝑚 = = = 0.214090909
𝑃𝑖𝑛 330

Pertanyaan :
1. Hitung daya masukan, daya keluaran dan efisiensi motor setiap perubahan
beban motor baik pada motor penguat terpisah, shunt, seri, maupun motor
kompon
2. Gambarkan karakteristik T = f(I), n = f(I) , n = f(T) dan 𝜂 = 𝑓(𝐼) baik pada
motor penguat terpisah, shunt, seri, kompon panjang dan kompon pendek
dengan lilitan seri penuh, masing-masing dalam satu salib sumbu.
3. Mengapa dalam mngoperasikan motor arus serah tidak diijinkan disambung
langsung dalam tegangan suplai secara penuh (normal) ?
4. Mengapa motor seri tidak diijinkan beroperasi pada beban kosong ?
Jawab :

1. Menghitung daya keluaran dan daya masukan pada masing-masing motor


pada tiap perubahan beban. Misal : IL = 1,5A, V = 220V, T = 0,25Nm. N =
1390rpm, maka: Pin = V.I = 220.1,5 = 330W
𝑇 × 2𝜋𝑛
𝑃𝑜𝑢𝑡 =
60
a) Pada Motor Penguat Terpisah
Data pengamatan Data perhitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
1 1 1400 220 146.5333333 0.666060606
1.5 1.5 1325 330 208.025 0.630378788
2 2.2 1300 440 299.3466667 0.680333333
2.5 3 1300 550 408.2 0.742181818
3 4 1280 660 535.8933333 0.811959596
3.5 4.7 1260 770 619.836 0.804981818

b) Pada Motor Penguat Seri, dengan V = 220V konstan


Data pengamatan Data perhitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
1.75 0.9 2350 385 221.37 0.574987013
2 1.5 2180 440 342.26 0.777863636
2.5 1.9 1860 550 369.892 0.672530909
3 2.7 1675 660 473.355 0.717204545
3.5 3.9 1530 770 624.546 0.811098701

c) Pada Motor Penguat Shunt

d) Pada Motor Kompon


(1) Kompon Panjang
Data pengamatan Data perhitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
1.5 0 1400 330 0 0
2 0.7 1330 440 97.44466667 0.221465152
2.5 1.5 1260 550 197.82 0.359672727
3 2.7 1200 660 339.12 0.513818182
3.5 3.4 1150 770 409.2466667 0.531489177

(2) Kompon Pendek


Data pengamatan Data perhitungan
IL (A) T (Nm) n (rpm) Pin Pout 𝜂𝑚
1.5 0.5 1350 330 70.65 0.214090909
2 1.2 1300 440 163.28 0.371090909
2.5 1.9 1250 550 248.5833333 0.451969697
3 2.7 1200 660 339.12 0.513818182
3.5 3.7 1130 770 437.6113333 0.568326407

2. Karakteristik
a) Motor Penguat Terpisah :
(1) Kelebihan :
Kecepatan motor dan torka beban mudah untuk dikendalikan
Arus eksitasinya tidak bergantung dengan arus jangkarnya
(2) Kekurangan
Memerlukan dua buah sumber arus DC yang terpisah

b) Motor Penguat Shunt :


(1) Kelebihan :
(a) Torka yang dihasilkan berbanding kuadrat dengan arus sumber
motor DC
(b) Hanya memerlukan satu sumber DC
(c) Rangkaian eksitasinya sederhana
(2) Kekurangan :
(a) Kecepatan motor bervariasi dan sensitif terhadap perubahan torka
beban.
(b) Arus eksitasinya sebanding dengan arus jangkar, sehingga
membutuhkan kawat medan yang cukup besar.

c) Motor Penguat Seri


(1) Kelebihan :
(a) Regulasi kecepatan motor terhadap perubahan torka beban lebih
stabil.
(b) Hanya memerlukan satu sumber DC
(2) Kekurangan :
(a) Torka yang dihasilkan relatif kecil.
(b) Kecepatan motor dan torka beban relatif sulit untuk dikendalikan.

d) Motor Penguat Kompon :


Tipe ini merupakan penggabungan dari motor DC seri dan motor DC
shunt. Tujuan dari tipe campuran ini adalah mendapatkan keleebihan yang
ada dari masing-masing tipe. Torka yang besar dari tipe seri dan regulasi
tegangan yang baik dari tipe shunt. Berdasarkan tujuan tersebut inilah,
motor DC tipe compound dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu, compound
panjang dan tipe compound pendek.
3. Dalam mengoperasikan motor arus searah tidak diijinkan disambung
langsung dengan tegangan suplai secara penuh, karena pada saat start besar
putaran n = 0, sehinga besar GGL lawan (Ea) = 0. Bila motor disambung
langsung dengan tegangan suplai secara penuh, maka arus Ia (pada saat start)
sangat besar sekali. Jika lilitan jangkar idak kuat, dikhawatirkan lilitan jangkar
akan terbakar.
4. Motor seri tidak diijinkan beroperasi pada beban kosong, karena jika
motor seri beroperasi pada beban kosong, I L sangat kecil. Karena
IL=Is=Ia, maka kerugian tegangan IaRa juga kecil. Dengan berdasarkan
(𝑣−𝑙𝑎𝑅𝑎)
persamaan 𝑛 = putaran motor akan tinggi sekali.
𝐶1 Φ

Kesimpulan
Prinsip kerja motor arus searah adalah berdasarkan hokum Lorentz, yaitu :
“Jika sebatang penghantar listrik yang berarus berada di dalam medan magnet,
maka pada kawat penghantar tersebut akan timbul suatu gaya”. Gaya yang
timbul tersebut dinamakan gaya Lorentz.
Jenis-jenis motor sama dengan jenis-jenis generator, yaitu : Motor penguat
terpisah dan motor penguat sendiri. Motor penguat sendiri terdiri atas : Motor
shunt, motor seri, dan motor kompon. Sambungan motor kompon ada dua
macam yaitu motor kompon panjang dan motor kompon pendek, yang biasa
dikenal motor kompon bantu dan motor kompon lawan.

You might also like