You are on page 1of 4

DOSEN PENGAMPU :

Hery Muhamad Ansory, S.Pd., MSc

NAMA : ALFI NUR AZIZAH

NIM : 20171276B

TEORI :1
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SETIA BUDI
SURAKARTA
1. PENGERTIAN KESETIMBANGAN KIMIA

Kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana kedua reaktan dan produk hadir dalam
konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya
waktu. keadaan kesetimbangan adalah keadaan yg stabil tetapi peka terhadap perubahan. le
chatelier (1850-1936) mempelajari data sebuah eksperimen dan ia menemukan suatu keteraturan
yg kemudian di sebut asas le chatelier : jika pada suatu sistem kesetimbangan diadakan suatu
aksi, sistem akan berubah sedemikian sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. asas ini
berlaku untuk semua jenis kesetimbangan. (kasdi sukarjo, 2001)

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


a. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi bergeser dari arah zat
tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah
zat tersebut. (Raymond Chang, 2005)
b. Pengaruh tekanan
Pengaruh tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas, berdasarkan hukum boyle bila
tekanan gas diperbesar maka volumenya diperkecil, sedangkan bila tekanan gas
diperkecil maka volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas bertambah maka
tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas berkurang maka tekanan akan
menjadi kecil. Dengan demikian jika tekanan diperbesar maka reaksi akan bergeser ke
arah jumlah mol gas yang lebih kecil dan juga sebaliknya.
c. Pengaruh suhu
pembuatan amoniak dalam industri menurut proses Haber dilaksanakan pada suhu
yang relatif rendah yaitu sekitar 500 ℃. reaksi pembuatan amoniak adalah proses
eksoterm.
N2 + 3H2 ↔ 2NH3 ∆H = -22 kkal
maka proses terbalik adalah reaksi endoterm.
2NH3 ↔ N2 + 3H2 ∆H = +22 kkal
Reaksi dalam sitem kesetimbangan dinyatakan dengan persamaan reaksi
N2 + 3H2 ↔ 2NH3 ∆H = -22 kkal
pada suhu yang lebih tinggi persentasi amoniak adalah lebih kecil. kenaikan suhu
mengakibatkan pergeserah kesetimbangan ke arah pembentukan nitrogen dan hidrogen.
pergeseran ini di terangkan dengan asas le chatelier sebagai berikut:
kenaikan suhu di sebabkan oleh penambahan kalor. sistem akan berubah untuk
mengurangi kalor; sebagai mana amoniak akan terurai.
jika suhu di naikan kesetimbangan bergeser ke arah yang endoterm. sebaliknya
perubahan suhu akan mengakibatkan pergeseran kesetimbangan kearah yang eksoterm.
Jumlah amoniak bertambah. (Tony bird, 1987)
d. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat itu sendiri tidak ikut
bereaksi. alam proses Haber digunakan katalis. dengan menggunakan katalis sistem
lebih cepat mencapai keadaan kesetimbangan daripada tanpa katalis, namun jumlah
amoniak yang dibentuk adalah sama. hal ini berarti bahwa katalis mempunyai
pengaruh yg sama pada dua reaksi yg berlawanan. (Keenan, dkk. 1984)
3. HUKUM KESETIMBANGAN DAN TETAPAN KESETIMBANGAN
Hukum kesetimbangan yaitu bila suatu reaksi dalam keadaan setimbang, maka hasil kali
konsentrasi zat-zat hasil reaksi dipangkatkan koefisiennya dibagi dengan hasil kali
konsentrasi zat zat pereaksi di pangkatkan koefisiennya akan mempunyai harga yang
tetap.
Tetapan kesetimbangan adalah khas untuk suatu reaksi dan harga tetap pada suhu tertentu.
Artinya setiap reaksi akan mempunyai harga tetapan kesetimbangan yang cenderung
tidak sama dengan reaksi yang lain meskipun suhunya sama, dan untuk suatu reaksi yang
sama harga K akan berubah jika suhunya berubah.
(Unggul sudarmo, 2007)
4. DAFTAR PUSTAKA
Kasdi Sukarjo, dkk. 2001. Ilmu kimia teori jilid 2A. tiga serangkai. Jakarta.
Raymond Chang. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Erlangga: Jakarta.
Tony Bird. 1987. Penuntun praktikum kimia fisika untuk universitas. Gramedia. Jakarta.
Keenan, dkk. 1984. Kimia untuk Universitas. Erlangga: Jakarta.
Sudarmo, unggul. 2007. Kimia untuk SMA kelas XI. Phibeta: Jakarta.

You might also like