Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Cost benefit analysis is an economic analysis that is used to evaluate economic resources
usage so that the scarce economic resources can be used efficiently. In 2014, Balung General
Hospital suggests some program to central government in order to support operational
activity in Balung General Hospital. However, not all suggestions can be realized because the
limitation of fund given by government. The purpose of the research is doing calculation of
Cost benefit analysis between suggestion of CT-Scan device purchasing or suggestion of Laser
dioda photocoagulator in Balung General Hospital of Jember. This research is quantitatif
descriptive with analysis unit in Radiology Installation and Eye Poly. Based on the
calculation of each step of Cost benefit analysis, we know that each suggestion has different
Benefit-Cost Ratio (BCR) value where BCR value of Laser dioda photocoagulator device
purchasing suggestion is 0,858 that is bigger than BCR value of CT-Scan device purchasing
suggestion which is 0,078. Based on the BCR value, so the first prioritized suggestion is the
Laser dioda photocoagulator that brings bigger benefit for Balung General Hospital of
Jember.
Keywords: Cost Benefit Analysis, BCR (Benefit Cost Ratio), CT-Scan, Laser dioda
photocoagulator
Abstrak
Cost benefit analysis merupakan suatu analisis ekonomi yang digunakan untuk
mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber daya ekonomi yang
langka tersebut dapat digunakan dengan efisien. Pada tahun 2014, RSD Balung
mengusulkan beberapa usulan program kepada pemerintah pusat guna bertujuan untuk
menunjang kegiatan operasional di RSD Balung. Namun tidak semua usulan tersebut dapat
diusulkan seluruhnya, dikarenakan keterbatasan dana yang diberikan oleh pemerintah.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan perhitungan Cost benefit analysis antara usulan
pembelian alat CT-Scan dengan usulan pembelian alat Laser dioda photocoagulator di RSD
Balung Jember. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
unit analisis di Instalasi Radiologi dan Poli mata. Berdasarkan hasil perhitungan dari tiap
langkah dari Cost benefit analysis, didapatkan bahwa masing-masing usulan memiliki nilai
BCR yang berbeda dimana nilai BCR usulan pembelian alat Laser dioda photocoagulator
sebesar 0,858 lebih besar daripada nilai BCR usulan pembelian alat CT-Scan yaitu sebesar
0,078. Berdasarkan nilai BCR tersebut maka usulan yang diprioritaskan terlebih dahulu
* Nuryadi dan Yennike Tri Herawati adalah Dosen Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
** Rafida Triwardhani adalah Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
49
50 Jurnal IKESMA Volume 10 Nomor 1 Maret 2014
adalah usulan usulan pembelian alat Laser dioda photocoagulator sehingga usulan
tersebutlah yang mendatangkan manfaat yang lebih besar untuk RSD Balung Jember.
Kata Kunci: Cost Benefit Analysis, BCR (Benefit Cost Ratio), CT-Scan, Laser dioda
photocoagulator
Laser dioda photocoagulator adalah dari hasil identifikasi unsur biaya (cost)
pendapatan RSD Balung dari tarif pada usulan pembelian alat CT-Scan dan
layanan CT-Scan dan tarif layanan alat Laser dioda photocoagulato dapat
operasi katarak dengan menggunakan dilihat pada tabel 1. berikut:
alat Laser dioda photocoagulator. Rincian
Tabel 1. Hasil Identifikasi Unsur Manfaat (benefit) dan Unsur Biaya (Cost) Pada Usulan Pembelian
Alat CT-Scan di RSD Balung Jember
Tabel 2. Hasil Identifikasi Unsur Manfaat (benefit) dan Unsur Biaya (Cost) Pada Usulan Pembelian
Alat Laser dioda photocoagulator di RSD Balung Jember
No. Unsur Biaya (cost)
1 Biaya Investasi
a. Biaya Gedung dan Fasilitas
b. Biaya Tanah
c. Harga Beli CT-Scan
2 Biaya Operasional Tetap
a. Biaya Pegawai
b. Biaya ATK (Alat Tulis Kantor
c. Biaya BHP (Bahan Habis Pakai
d. Biaya Umum (listrik, air, telepon)
e. Biaya Pemeliharaan Gedunga dan
Fasilitas
f. Biaya Pemeliharaan Alat
No. Unsur Manfaat (benefit)
1 Pendapatan RSD Balung dari tarif layanan Laser dioda photocoagulator
Nuryadi : Cost Benefit Analysis Antara Pembelian Alat Ct-Scan …. 53
Tabel 3. Besaran Nominal Unsur Biaya (cost) dan Unsur Manfaat (benefit) Pada Usulan
Pembelian Alat CT-Scan Pada Tahun ke-0
No. Uraian Luas (m2) Harga Beli (Rp)
1 Biaya Investasi
a. Bangunan gedung instalasi 107,5 107.500.000
Radiologi
b. Tanah 107,5 43.021.500
c. Alat CT-Scan 14.130.000.000
Total Biaya Investasi 14.280.521.500
Tabel 4. Besaran Nominal Unsur Biaya (cost) dan Unsur Manfaat (benefit) Pada Usulan
Pembelian Alat Laser dioda photocoagulator Pada Tahun ke-0
No. Uraian Luas (m2) Harga Beli (Rp)
1 Biaya Investasi
a. Bangunan Poli Mata 108 108.000.000
b. Tanah 108 43.221.600
c. Alat LDP 2.285.926.000
Total Biaya Investasi 2.437.147.600
Tabel 5. Hasil Perhitungan Nilai Sekarang (Present value) dari Manfaat (benefit) dan Biaya (cost)
Pada Usulan Pembelian Alat CT-Scan RSD Balung Jember
Tahun PV(C) PV(B)
0 14.280.521.500 0
I 2.846.598.104 190.274.841
II 2.750.195.975 233.206.591
III 2.660.615.576 267.940.354
IV 2.596.676.788 295.566.502
V 2.487.615.540 348.644.924
VI 2.406.058.660 366.268.549
VII 2.323.234.357 378.763.515
VIII 2.242.879.777 386.830.437
IX 2.168.297.187 391.145.467
Total 36.735.711.463 2.858.641.181
Perhitungan present value untuk usulan photocoagulator dapat dilihat pada tabel
pembelian alat Laser dioda 1.6 dibawah ini:
Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai Sekarang (Present value) dari Manfaat (benefit) dan Biaya (cost)
Pada Usulan Pembelian Alat Laser dioda photocoagulator RSD Balung Jember
Tahun PV(C) PV(B)
0 2.437.147.600 0
I 146.580.778 201.075.466
II 138.381.914 246.937.051
III 136.476.684 284.055.607
IV 128.856.392 313.593.203
V 121.723.719 370.119.430
VI 119.991.331 388.994.450
VII 113.365.112 402.398.115
VIII 107.166.111 411.077.417
IX 105.583.327 415.753.104
Total 3.555.272.967 3.034.003.845
pembelian alat CT-Scan sebesar 0,078 photocoagulator, pada unsur biaya (cost)
dan untuk usulan pembelian alat Laser tidak memasukkan Biaya operasional
dioda photocoagulator adalah sebesar tetap variabel karena belum
0,858. dilakukannya perhitungan unit cost di
RSD Balung sehingga pihak poli mata
Perbandingan Hasil dari Perhitungan sendiri masih belum dapat memecah
Rasio Benefit-Cost dari Masing-Masing biaya yang dibebankan ke pasien. Pada
Usulan Program di RSD Balung Jember penelitian terdahulu mengenai Cost
benefit analysis rencana pengembangan
Hasil perbandingan kedua usulan alat diagnostic Panoramic X-ray di RSD
program yaitu usulan pembelian alat CT- Balung, unsur biaya (cost) didalamnya
Scan yang memiliki rasio sebesar 0,078, terdiri dari biaya pengadaan yang dalam
dan usulan pembelian alat Laser dioda hal ini dapat digolongkan sebagai biaya
photocoagulator yang memiliki rasio investasi, biaya tetap, dan Biaya
sebesar 0,858, diketahui bahwa besar operasional tetap. Terdapat sedikit
rasio usulan pembelian alat Laser dioda perbedaan dalam penggolongan biaya
photocoagulator memiliki nilai rasio pada penelitian tersebut [6]. Penelitian
yang lebih besar dibandingkan nilai rasio lain yang juga mengangkat mengenai
usulan pembelian alat CT-Scan. Cost benefit analysis, unsur biaya (cost)
Berdasarkan kriteria rasio benefit-cost dalam rencana program yang diteliti juga
maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak memasukkan Biaya operasional
usulan pembelian alat Laser dioda tetap variabel dalam penelitiannya [7].
photocoagulator dipilih untuk Hal ini menunjukkan adanya perbedaan
diprioritaskan terlebih dahulu karena dalam penamaan macam-macam biaya
berdasarkan nilai rasionya, usulan yang masuk ke dalam unsur biaya (cost).
tersebutlah yang memiliki manfaat lebih Namun setelah dibandingkan masing-
besar. masing jenis biaya tersebut ternyata
pada dasarnya substansi yang ada di
dalam macam-macam biaya tersebut
PEMBAHASAN adalah sama sehingga dapat dikatakan
bahwa tidak ada perbedaan dalam
Berdasarkan hasil penelitian penggolongan unsur-unsur biaya dan
yang telah dilakukan, hasil identifikasi manfaat antara penelitian ini dengan
unsur biaya (cost) antara lain, biaya penelitian terdahulu.
investasi yang terdiri dari biaya Pada penentuan nilai setiap
bangunan, tanah dan harga beli alat, unsur biaya dan unsur manfaat dengan
Biaya operasional tetap tetap yang besaran nilai nominal, selisih antara total
terdiri dari biaya pegawai, biaya ATK cost dengan total benefit adalah sebesar
(Alat Tulis Kantor), biaya BHP (Bahan Rp 43.998.462.011 dimana total cost
Habis Pakai), biaya pemeliharaan lebih besar dari total benefit. Kemudian
bangunan, biaya pemeliharaan alat, biaya pada usulan pembelian alat Laser dioda
umum (listrik, air, telepon) dan Biaya photocoagulator didapat total cost
operasional tetap variabel. Untuk unsur sebesar Rp 4.107.638.126 dan total
manfaat (benefit) terdiri dari pendapatan benefit sebesar Rp 4.944.625.000. Selisih
rumah sakit dari layanan CT-Scan dan antara antara total cost dengan total
layanan tindakan fotokoagulasi laser. benefit adalah sebesar Rp 836.986.874
Pada usulan pembelian alat Laser dioda dimana total benefit lebih besar dari total
56 Jurnal IKESMA Volume 10 Nomor 1 Maret 2014
cost. Pada penelitian terdahulu yang dengan penelitian terdahulu, maka tidak
dilakukan, selisih biaya antara total cost ada perbedaan antara selisih PV(C)
dan total benefit adalah sebesar Rp dengan PV(B). Keduanya sama-sama
202.576.400, lebih besar pada total memiliki nilai selisih dimana nilai PV(C)
benefit.6 Hal tersebut menunjukkan lebih besar dibandingkan dengan PV(B)
bahwa dengan selisih antara total cost sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
dan total benefit makin besar dimana ada perbedaan selisih antara penelitian
nilai total benefit lebih besar dari total ini dengan penelitian terdahulu.
cost maka kemungkinan usulan tersebut Hasil perhitungan rasio benefit-cost
dapat diambil sangat besar. Hal tersebut pada masing-masing usulan program
sesuai dengan teori yang menyebutkan antara lain, untuk usulan pembelian alat
bahwa makin tinggi nilai total benefit CT-Scan meminiliki nilai BCR sebesar
maka makin tinggi nilai BCR, sehingga 0,078 dan pada usulan pembelian alat
makin tinggi pula nilai proyek yang Laser dioda photocoagulator memiliki
bersangkutan.8 nilai BCR sebesar 0,858. Rasio benefit-
Berdasarkan pada hasil cost didapat dari hasil pembagian antara
penelitian yang telah dilakukan, hasil total present value manfaat dengan
perhitungan present value pada usulan present value biaya. Pada penelitian
pembelian alat CT-Scan, unsur terdahulu yang telah dilakukan, sama-
biaya (cost) didapat sebesar sama menghitung rasio benefit-cost nya.
Rp 36.185.989.149 dan unsur manfaat Namun dari penelitian-penelitian
(benefit) sebesar Rp 2.858.641.181. terdahulu tersebut selain menghitung
Kemudian pada usulan pembelian alat rasio benefit-cost juga menghitung NPV,
Laser dioda photocoagulator, nilai IRR dan payback periode dari usulan
present value unsur biaya (cost) didapat program yang diteliti.6,7 Hal ini
sebesar Rp 3.115.235.221 dan untuk menunjukkan adanya perbedaan dalam
unsur manfaat (benefit) sebesar Rp perhitungan beberapa indikator yang
3.034.003.845. Dalam penelitian ini ada dalam Cost benefit analysis. RSD
menggunakan laju inflasi sebesar 8,79%, Balung tengah memilih prioritas
didapat selisih antara PV(C) dan PV(B) program manakah yang harus
pada usulan pembelian alat CT-Scan didahulukan, sehingga pada penelitian
adalah sebesar Rp 33.327.347.960 ini hanya berfokus pada pengambilan
dimana PV(C) lebih besar dibandingkan keputusan dengan menggunakan
PV(B). Pada usulan pembelian alat Laser pendekatan rasio benefit-cost (BCR).
dioda photocoagulator selisih antara Hasil perbandingan nilai BCR
PV(C) dengan PV(B) adalah sebesar antara usulan pembelian alat CT-Scan
Rp 503.448.359 dimana PV(C) lebih sebesar 0,078 dan usulan pembelian alat
besar dibandingkan PV(B). Pada Laser diodaphotocoagulator sebesar
penelitian terdahulu yang telah 0,858 menunjukkan bahwa nilai BCR
dilakukan, diketahui menggunakan laju untuk usulan pembelian alat Laser dioda
inflasi sebesar 10% didapat besar PV(C) photocoagulator memiliki nilai yang
yaitu 2.350.254.866 dan PV(B) sebesar paling besar. Sesuai dengan kriteria rasio
2.326.013.218, sehingga selisih antara benefit-cost, maka nilai BCR usulan
PV(C) dengan PV(B) adalah sebesar pembelian alat Laser dioda
1,03% dimana nilai PV(C) lebih besar photocoagulator berada dalam posisi ≥ 1
dari PV(B).6 Berdasarkan perbandingan artinya usulan tersebut memiliki nilai
antara penelitian yang telah dilakukan kemanfaatan lebih besar dibandingkan
Nuryadi : Cost Benefit Analysis Antara Pembelian Alat Ct-Scan …. 57
dengan usulan yang lain, sehingga usulan dibandingkan usulan pembelian alat CT-
inilah yang harus diprioritaskan. Scan.
Berdasarkan hasil perhitungan
rasio benefit-cost, didapat rasio yang
SIMPULAN DAN SARAN paling besar adalah pada usulan
pembelian alat Laser dioda
Berdasarkan hasil penelitian photocoagulator yaitu 0,858 sehingga
yang telah dilakukan, maka dapat rekomendasi yang dapat diberikan
diambil kesimpulan: 1) Berdasarkan adalah dengan memprioritaskan
hasil identifikasi unsur biaya (cost) dan pembelian alat Laser dioda
unsur manfaat (benefit) pada usulan photocoagulator terlebih dahulu
pembelian alat CT-Scan dan alat Laser daripada pembelian alat CT-Scan.
dioda photocoagulator, dapat diketahui
bahwa tidak ada perbedaan dalam
penentuan biaya-biaya pada unsur biaya
(cost) dan unsur manfaat (benefit) antara DAFTAR RUJUKAN
penelitian ini dengan penelitian
terdahulu maupun dengan teori yang 1. Trinantoro L. Memahami
ada; 2) Hasil penentuan besaran nominal Penggunaan Ilmu Ekonomi Dalam
unsur biaya (cost) dan unsur manfaat Manajemen Rumah Sakit.
(benefit) pada usulan pembelian alat CT- Yogyakarta: Gadjah Mada University
Scan yaitu didapat bahwa selisih antara Press; 2006.
total cost dengan total benefit dimana 2. Sabarguna B. Manajemen Keuangan
total cost lebih besar dari total benefit. Rumah Sakit. Yogyakarta:
Pada usulan pembelian alat Laser dioda Konsorsium Rumah Sakit Islam
photocoagulator didapatkan bahwa total Jateng-DIY; 2004.
benefit lebih besar daripada total cost; 3) 3. Prasetya F. 2012. Modul Ekonomi
Present value pada usulan pembelian alat Publik Bagian VI: Analisis Biaya dan
CT-Scan diperoleh selisih antara PV Manfaat. Malang: Fakultas Ekonomi
(cost) dengan PV (benefit), dimana PV(C) dan Bisnis Universitas Brawijaya.
lebih besar dibandingkan PV(B). 4. Kompas. Retinopati diabetik,
Kemudian pada usulan pembelian alat Penyebab Utama Kebutaan Diabetes
Laser dioda photocoagulator juga [Internet]. [Place unknown]: Harian
didapatkan selisih antara nilai PV (cost) Kompas; 2008 [ diakses 1 November
dengan PV (benefit) dimana PV(C) lebih 2013]. Available from:
besar dibandingkan PV(B). Kedua usulan http://nasional.kompas.com
tersebut apabila dibandingkan dengan /read/2008/ 08/
teori maka maka usulan pembelian Laser 15/%2005344587/retinpati.diabetik
dioda photocoagulator memiliki .penyeba b .utama.kebutaan.iabetesi
kesempatan lebih besar untuk 5. Sanjaya. Retinopati Diabetika, P2KB
direalisasikan; 4) Perbandingan rasio Perdami Jawa Tengah
benefit-cost antara pembelian alat CT- [Internet].2010 [diakses 1 November
Scan dan pembelian alat Laser dioda 2013]. Available from:
photocoagulator adalah pembelian alat http://p2kb.wordpress.com
Laser dioda photocoagulator memiliki /2010/05/10/referat-retinopati-
nilai rasio benefit-cost yang lebih besar diabetika/.
58 Jurnal IKESMA Volume 10 Nomor 1 Maret 2014