Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Eldha Ayu Kumalasari ( S16144)
Fariza Ilham (S16146)
Fatonah Eka Pratiwi
Febriana Lukita W
Fuisca
Gilang Yuangga Mukti
Diajukan kepada
LATAR BELAKANG
Inisiasi Menyusui Dini atau IMD sedang digalakkan belakangan ini efeknya dapat
menekan angka kematian bayi berusia 1 bulan pertama sebesar 22%.Hal ini menunjukkan
bahwa, kedekatan bayi dan ibu dapat dimulai sejak awal kelahiran.IMD juga memiliki
banyak kelebihan bagi ibu dan bayinya.IMD juga tidak akan maksimal jika sang bayi
telah ada di dada ibunya namun saat mendekat ke puting, cairan ASI tidak keluar.
Sebenarnya untuk 4 hari pertama yang ada dalam payudara ibu adalah kolostrum yang
terbentuk cair seperti ASI namun lebih banyak mengandung antibodi.Namun ironinya,
saat banyak rumah sakit yang mulai memrogramkan IMD dalam hal pasca melahirkan,
ASI yang justru dirangsang untuk keluar bahkan kurang lancar setelah itu. Penyebab
ketidak lancaran ASI ini banyak faktornya. Karena pengaruh pengonsumsian obat
tertentu, stress atau keletihan pasca melahirkan, dan tidak keluar karena enggan untuk
menyusui yang disebabkan oleh permasalahan lain seperti puting lecet. Sebenarnya,
produksi ASI bergantung pada bagaimana carapikir si ibu. Jika pikirannya tidak
terganggu oleh hal lain dan lebih positif biasanya produksi ASI akanlancar dengan
sendirinya. Tapi tidak menutup kemungkinan terdapat pengaruh dari dalam tubuh yang
menyebabkan produksi ASI tidak lancar. Salah satu penyebab kurang lancarnya produksi
ASI adalah kandungan senyawa laktogogum dalam ibu yang menyusui.Senyawa ini
ternyata dapat ditemukan dalam sumber bahan makanan yang dapat dikonsumsi ibu
menyusui yakni daun katuk.Karena telah banyak dikenal sebagai khasiat memperlancar
ASI, banyak produsen yang berlomba-lomba membuat obat dengan bahan daun katuk
sebagai kandungan utama.
Namun, di era yang modern ini, banyak para ibu muda khusunya kurang begitu
tertarik dengan penggunaan obat karena akan ada efek samping yang akan dihasilkan
karena kemungkinan adanya penambahan zat-zat kimia lain. Secara konvensional, daun
beluntas biasa dianggap sebagai tanaman pagar saja bahkan hanya konsumsi sebagai
urap, lalapan dan sebagainya tanpa ada modifikasi yang menarik. Menjadikan daun
beluntas sebagai suplemen herbal bisa jadi menarik pasar secara cepat tapi juga bisa tidak.
Kurang percayanya konsumen terhadap obat terutama obat kimia yang berefek samping.
Ibu muda menyusui jelas akan lebih cermat dan cerdas dalam memilih apa yang menjadi
makanan mereka. Hal ini yang menggugah penulis untuk membuat suplemen dengan
bahan dasar daun beluntas menjadi suplemen herbal, yang minim efek samping yang
berbahaya.
Beluntas
Daun beluntas
Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Genus: Pluchea
Spesies: P. indica
Nama binomial
Plucheaindica L.
Beluntas merupakan tumbuhan semak yang bercabang banyak, berusuk halus, dan
berbulu lembu. Umumnya tumbuhan ini ditanam sebagai tanaman pagar atau bahkan
tumbuh liar, tingginya bisa mencapai 3 meter apabila tidak dipangkas, sehingga seringkali
ditanam sebagai pagar pekaranga. Beluntas dapat tumbuh di daerah kering pada tanah
yang keras dan berbatu, pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi pada ketinggian
1000 meter dari permukaan laut, memerlukan cukup cahaya matahari atau sedikit
naungan, dan perbanyakannya dapat dilakukan dengan setek batang pada batang yang
cukup tua. Nama daerah: beluntas (Melayu), baluntas, baruntas (Sunda), luntas (Jawa),
baluntas (Madura), lamutasa (Makasar), lenabou (Timor), sedangkan nama asing untuk
tanaman beluntas adalah Luan Yi (Cina), Phatpai (Vietnam), dan Marsh fleabane
(Inggris). Nama simplisia beluntas adalah Plucheacea folium (daun), Plucheacea radix
(akar).
Ciri Morfologi
Daun bertangkai pendek, letaknya berselang-seling, berbentuk bulat telur
sunsang, ujung bundar melancip. Tepi daun bergerigi, berwarna hijau terang, bunga
keluar di ujung cabang dan ketiak daun, berbentuk bunga bonggol, bergagang atau duduk,
dan berwarna ungu. Buahnya longkah agak berbentuk gasing, berwarna cokelat dengan
bersudut putih.
Sifat dan Khasiat
Daun beluntas mengandung alkaloid, tannin, natrium, minyak atsiri, kalsium,
flafonoida, magnesium, dan fosfor. Sedangkan akarnya mengandung flafonoida dan
tannin. Daun beluntas berbau khas aromatis dan rasanya getir dan menyegarkan,
berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan, membantu melancarkan pencernaan,
meluruhkan keringat, menghilangkan bau badan dan bau mulut, meredakan demam, nyeri
tulang, sakit pinggang, dan keputihan; sedangkan akar beluntas berkhasiat sebagai
peluruh keringat dan penyejuk. Daun beluntas juga dapat dikonsumsi sebagai lalaban atau
dikukus. Kadar minyak atsiri daun beluntas 5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus, sedangkan pada kadar 20% dapat menghambat pertumbuhan
bakteri Escherechia coli.
DATA USAHA
PERENCANAAN PEMASARAN
1) Personal Selling
Memberikan harga promo untuk pembilan 3 pack sekaligus dengan harga
Rp40.000,00
2) Pameran
Keikutsertaan promosi di masyarakat khususnya PKK ibu-ibu setiap bulannya.
Selain itu bisa juga dengan bekerjasama dengan beberapa radio se-Solo Raya.
3) Brosur
Bisa menyebarkan brosur ke masyarakat
4) Target atau segmen pasar yang dituju
Target yang kami tuju khusunya untuk ibu-ibu menyusui
PERENCANAAN KEUANGAN
1) Biaya pralatan
Kebutuhan investasi Jumlah Harga
Oven 1 unit Rp. 350.000,00
Kompor gas 1 unit Rp. 250.000,00
Tabung gas 1 unit Rp. 255.000,00
Stemper 1 unit Rp. 40.000,00
Bibit beluntas 50 pot Rp. 125.000,00
Pot sputum 10 pcs Rp. 45.000,00
Kapsul kosong 1000 pcs Rp. 70.000,00
Total Rp. 1.135.000,00
2) Biaya usaha
No. Uraian Jumlah
1. Biaya promosi Rp. 1.000.000
Total Rp. 1.000.000