Professional Documents
Culture Documents
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Bunga kol merupakan tanaman sayur spesies (Brassicaceae). Bunga kol juga
merupakan salah satu anggota dari keluarga tanaman kubis-kubisan (Cruciferae).
Bagian bunga kol yang sering dimanfaatkan memang bunganya atau disebut
dangan “Curd” yang tersusun dari rangkaian bunga kecil bertangkai pendek,
berwarna putih atau kuning (tergantung jenis), padat, dan berdaging tebal, massa
bunga kol umumnya berwarna putih bersih atau putih kekuning-kuningan
(Fitriani, 2009).
Bunga kol mempunyai peranan penting bagi kesehatan manusia, karena
mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, sehingga
permintaan terhadap sayuran ini terus meningkat. Bunga kol dapat membantu
pencernaan dan menetralkan zat-zat asam serta memperlancar buang air besar.
Menurut Rukmana (1994), komposisi zat gizi dan mineral setiap 100 g bunga kol
adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0 mg),
fosfor (72,0 mg), zat besi (1,1 mg), vitamin A (90,0 mg), vitamin B1 (0,1 mg),
vitamin C, (69,0 mg) dan air (91,7 g).
Untuk membudidayakan tanaman bunga kol ini diperlukan unsur hara, unsur
hara berperan penting dalam proses pertumbuhan tanaman. Unsur hara
merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan
tanaman yang optimal. Tanaman bunga kol memerlukan hara yang cukup selama
pertumbuhannya, oleh karena itu pemupukan merupakan faktor penentu
keberhasilan budidaya tanaman bunga kol, karena didalam pupuk terdapat unsur
hara yang dapat meningkatkan kesuburan tanah untuk membantu pertumbuhan
tanaman (Zulkarnain 2009).
Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau
alami. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi
pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa pupuk organik yang
diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan.
Pupuk organik cair antara lain adalah ekstrak tumbuh-tumbuhan, cairan
fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.
Bahan baku pupuk cair yang sangat bagus dari sampah organik yaitu bahan
organik basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti
sisa buah-buahan atau sayur-sayuran. Selain mudah terkomposisi, bahan ini juga
kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Semakin besar kandungan selulosa
dari bahan organik (C/N rasio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin
lama (Purwendro dan Nurhidayat, 2007).
Dalam pembuatan pupuk cair, penggunaan Effective Microorganism (EM4)
berguna untuk mempercepat proses fermentasi. Effective Microorganism
merupakan kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat
seperti (bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi aktinomisetes, dan jamur
fermentasi) yang dapat meningkatkan keragaman mikroba tanah. Pemanfaatan
EM4 dapat memperbaiki pertumbuhan dan hasil tanaman (Sutanto, 2002). Oleh
karena itu, dilakukan percobaan untuk mengetahui respon tanaman bunga kol
terhadap pemberian pupuk organik cair dengan menggunakan EM4 yang
memberikan pertumbuhan maksimal.
1.4 Manfaat
1. Sebagai dasar rujukan tentang kualitas pupuk organik cair terhadap
implementasi tanaman bunga kol dengan menggunakan aktivator EM4.
2. Memberikan informasi kepada pembaca tentang keunggulan pupuk organik
cair dibandingkan dengan pupuk organik lainnya untuk tanaman bunga kol.
2. Batang
Batang tanaman bunga kol tumbuh tegak dan pendek (sekitar
30 cm). Batang tersebut berwarna hijau, tebal, dan lunak namun
cukup kuat dan batang tanaman ini tidak bercabang (Fitriani,
2009).
3. Daun
Daun bunga kol menurut Cahyono (2001) berbentuk bulat telur
(oval) dengan bagian tepi daun bergerigi, agak panjang seperti
daun tembakau, dan membentuk celah-celah yang menyirip agak
melengkung ke dalam. Sedangkan, menurut Sugeng (1981) daun
bunga kol berwarna hijau dan tumbuh berselang-seling pada
batang tanaman. Daun memiliki tangkai yang agak panjang
dengan pangkal daun yang menebal dan lunak. Daun-daun yang
tumbuh pada pucuk batang sebelum massa bunga tersebut
berukuran kecil dan melengkung ke dalam melindungi bunga yang
sedang atau mulai tumbuh.
4. Bunga
Massa bunga terdiri dari bakal bunga yang belum mekar,
tersusun atas lebih dari 5.000 kuntum bunga dengan tangkai
pendek, sehingga tampak membulat padat dan tebal berwarna
putih bersih atau putih kekuning-kuningan. Diameter massa bunga
kol dapat mencapai lebih dari 20 cm dan memiliki berat antara 0,5
kg – 1,3 kg, tergantung varietas dan kecocokan tempat tanam
(Pracaya, 2000).
5. Buah dan Biji
Tanaman bunga kol dapat menghasilkan buah yang
mengandung banyak biji. Buah tersebut terbentuk dari hasil
penyerbukan bunga yang terjadi karena penyerbukan sendiri
ataupun penyerbukan silang dengan bantuan serangga lebah madu.
Buah berbentuk polong, berukuran kecil, dan ramping, dengan
panjang antara 3 cm – 5 cm. Di dalam buah tersebut terdapat biji
berbentuk bulat kecil, berwarna coklat kehitam-hitaman. Biji-biji
tersebut dapat dipergunakan sebagai benih perbanyakan tanaman
(Cahyono, 2001).
1.5.1.3 Syarat Tumbuh
Syarat tumbuh tanaman bunga kol dalam budidaya tanaman
bunga kol adalah sebagai berikut:
1. Iklim
Pada mulanya bunga kol dikenal sebagai tanaman sayuran
daerah yang beriklim dingin (sub tropis), sehingga di Indonesia
cocok ditanam di daerah dataran tinggi antara 1.000 – 2.000 meter
dari atas permukaan laut (dpl) yang suhu udaranya dingin dan
lembab. Kisaran temperatur optimum untuk pertumbuhan dan
produksi sayuran bunga kol antara 15°C – 18°C, dan maksimum
24°C (Rukmana, 1994). Bunga kol termasuk tanaman yang sangat
peka terhadap temperatur terlalu rendah ataupun terlalu tinggi,
terutama pada periode pembentukan bunga. Bila temperatur terlalu
rendah, sering mengakibatkan terjadinya pembentukan bunga
sebelum waktunya. Sebaliknya pada temperatur yang terlalu
tinggi, dapat menyebabkan tumbuhnya daun-daun kecil pada
massa bunga (Pracaya, 2000).
2. Tanah
Tanaman bunga kol cocok ditanam pada tanah lempung
berpasir, tetapi toleran terhadap tanah ringan seperti andosol.
Namun, syarat yang paling penting keadaan tanahnya subur,
gembur, kaya akan bahan organik, tidak mudah becek
(menggenang), kisaran pH antara 5,5 – 6,5, dan pengairannya
cukup memadai (Fitriani, 2009).
1.5.1.4 Manfaat
Dalam www.tipscaramanfaat.com, bunga kol terutama dapat
membantu memerangi berbagai penyakit, meningkatkan kekebalan
tubuh, dan membantu dalam menjaga sistem meabolisme yang
bersih.
a. Kapasitas Antioksidan
Bunga kol mengandung vitamin C, mangan, dan antioksidan
kuat. Bunga kol juga mengandung phytochemical yang disebut
indoles dan glucosinates, glucobrassicin, glucoraphanin, dan
gluconasturtiian. Senyawa sehat ini berguna untuk menstimulasi
pembetukan enzim untuk melawan kanker, melindungi sel-sel
tubuh dari oksidasi akibat stres, dan mencegah kerusakan sel-sel
yang disebabkan oleh radikal bebas.
b. Kesehatan jantung
Bunga kol mengandung vitamin K yang bersifat anti radang.
Mengkonsumsi secara teratur bunga kol akan memastikan
sirkulasi darah yang sehat, karena akan membantu menjaga
pembuluh darah dengan adanya senyawa glucoraphanin.
Glucoraphanin akan dikonversi menjadi isothiocyanates, yang
akan mengaktifkan kegiatan anti peradangan dan mencegah
akumulasi lipid dalam pembuluh darah. Hal ini akan membantu
mencegah aliran darah tersumbat, sehingga mengurangi risiko
kondisi seperti aterosklerosis, serta meningkatkan kesehatan
jantung. Isothiocyanate, indole-3-carbinol atau I3C merupakan
komponen anti inflamasi yang berfungsi pada tingkat genetik
dan menghambat dorongan inflamasi pada tahap awal. Seperti
yang didukung oleh penelitian, indoles telah terbukti secara
efektif pada sintesis lipid, kadar trigliserida, kolesterol dan
menjaga kesehatan jantung. Penelitian juga telah membuktikan
fungsi anti-trombotik dan anti-platelet dari Indole 3
carbinol, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap
kesehatan jantung. Omega-3 yang terdapat di bunga kol dalam
bentuk asam alpha-lenolenic.
c. Gangguan Perut
Bunga kol merupakan sumber serat makanan yang
membantu pencernaan dan meningkatkan pengeluaran racun dari
dalam tubuh. Kehadiran glukosinolat, glucoraphanin, dan
sulforaphane pada bunga kol melindungi lapisan perut dan
membantu dalam melawan pertumbuhan bakteri Helicobacter
pylori. Selain memiliki mekanisme pertahanan, isothiocyanates
dalam bunga kol mencegah risiko berbagai gangguan
perut, seperti sakit maag dan kanker usus besar.