You are on page 1of 17

COGNITIVE

Nasrullah
PERFORMANCE
Mahasiswa Alih Program
Program Studi Ilmu Keperawatan SERIES Organi
Universitas Brawijaya Malang
2010

E-mail: nrs_nsrh@yahoo.com

Download Ilmu-Ilmu Keperawatan, Asuhan Keperawatan,


Laporan Pendahuluan dan Ketrampilan-Ketrampilan Klinis
Keperawatan

100% Free
SERPIHAN ILMU PENGETAHUAN
www.serpihanilmuku.blogspot.com
: 2012
Definisi

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik, atau gigitan hewan. (Sjamsuhidayat, 2005)
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat proses
patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ
tertentu. (Lazarus et al dalam Potter, 2006)

Jenis-jenis luka umum


- Luka abrasi (Luka lecet)
luka ini terjadi oleh karena gesekan pada
permukaan kulit yang melawan permukaan
benda kasar. Biasanya hanya mengenai kulit
lapisan luar, membran mukosa atau kulit sedikit
terkikis. Misalnya jatuh terseret

- Luka laserasi (Luka Robek)


Pada luka laserasi terjadi kerusakan jaringan
yang dapat disebabkan misalnya oleh pecahan
gelas, kaca atau benda tajam. Luka ini akan
mudah terkontaminasi dan timbul infeksi.

www.serpihanilmuku.blogspot.com
- Luka kontusio (Luka Memar)
Luka yang terjadi dengan tidak menimbulkan
kerusakan pada permukaan kulit akan tetapi
adanya injury pada struktur internal. Luka ini biasa
terjadi karena benturan benda tumpul.

- Luka Tusuk
Luka tusuk adalah luka yang dalam akibat dari
benda-benda tajam seperti pisau dapat juga
pecahan gelas atau paku.

Fase Penyembuhan Luka


- Fase inflamasi
Fase inflamasi dimulai dari saat terjadinya luka hingga hari ke lima.
Saat terjadi luka maka tubuh akan berusaha untuk menghentikan perdarahan
dengan cara memvasokonstriksikan pembuluh darah, pengerutan ujung
pembuluh darah (retraksi), dan reaksi hemostasis. Dalam fase inflamasi ini
trombosit yang keluar pembuluh darah akan saling menempel dan bersama-
sama dengan benang-benang fibrin trombosit akan membekukan darah
sehingga perdarahan dapat dikontrol
Disisi lain tubuh memiliki sel mast yang berfungsi untuk meningkatkan
permeabilitas kapiler sehingga sel-sel darah putih sebagai pemakan bakteri

www.serpihanilmuku.blogspot.com
atau sel-sel yang mati dapat masuk dengan mudah. Sel mast mengeluarkan
serotonin yang menyebabkan permeabilitas kapiler meningkat dan
vasodilatasi di sekitar tempat inflamasi, hal inilah yang menyebakan cairan di
pembuluh darah masuk di sekitar tempat inflamasi sehingga menyebabkan
oedema (pembengkakan).
Tanda dan gejala pada fase inflamasi:
Kalor : Terasa hangat
Rubor : Berwarna kemerahan
Dolor : Nyeri
Tumor : Pembengkakan
Fungsiolesa : Penurunan fungsi
Terjadinya luka menyebabkan terjadinya perpindahan sel-sel darah
putih (Leukosit) ke tempat peradangan. Leukosit mengeluarkan enzim
hidrolitik yang membantu
mencerna bakteri beserta sel-sel
yang rusak. Setelah itu barulah
muncul limfosit dan monosit yang
memiliki kemampuan mencerna
bakteri lebih baik untuk
membantu pertempuran melawan bakteri.
Fase ini disebut juga dengan fase lamban karena luka masih belum
stabil, pembentukan kolagen masih minimal dan luka hanya ditautkan dengan
benang-benang fibrin yang amat lemah.

- Fase proliferasi (Regenerasi)


Fase proliferasi terjadi
antara 3 sampai 24 hari setelah
luka terjadi. Tujuan utama dari fase
ini adalah menumbuhkan jaringan
baru dari dasar luka dengan
jaringan penyambung atau biasa
juga disebut sebagai granulasi dan menutup bagian atas luka dengan jaringan

www.serpihanilmuku.blogspot.com
epitel (epitelisasi). Fibroblas adalah sel-sel yang mensintetis kolagen yang
akan menutup luka. Fibroblas membutuhkan vitamin B, vitamin C, oksigen
dan asam amino agar dapat berfungsi dengan baik.
Luka akan tertutup oleh jaringan-jaringan baru pada periode ini,
elastisitas jaringan yang menutup luka mulai meningkat dan risiko ruptur
(robek/terpisah) luka akan menurun.

- Fase penyembuhan (Maturasi/Remodeling)


Pada fase ini terjadi proses
pematangan yang terdiri atas
penyerapan kembali jaringan yang
berlebih, pengerutan sesuai dan
akhirnya membentuk jaringan baru
yang merupai jaringan normal lainnya.
Fase ini dapat berlangsung berbulan-
bulan hingga 1 tahun dan dinyatakan berakhir kalau semua tanda radang
sudah lenyap. Tubuh berusaha menormalkan kembali semua yang menjadi
abnormal karena proses penyembuhan. Oedema dan sel radang diserap, sel
muda menjadi matang, kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen
yang berlebih diserap dan sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang
ada.
Selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat karena jaringan
parut mengandung lebih sedikit sel-sel pigmentasi. Terlihat pengerutan
maksimal pada luka. Pada akhir fase ini, perupaan luka kulit mampu menahan
regangan kira-kira 80% kemampuan kulit normal. Hal ini tercapai kira-kira 3-
6 bulan setelah penyembuhan . perupaan luka tulang (patah tulang)
memerlukan waktu satu tahun atau lebih untuk membentuk jaringan yang
normal secara histologi atau secara bentuk.

www.serpihanilmuku.blogspot.com
Klasifikasi Penyembuhan Luka

Klasifikasi penyembuhan luka


- Penyembuhan Luka Primer
Jenis penyembuhan luka
primer terjadi bila luka segera
diusahakan bertaut, biasanya
dengan bantuan jahitan. Parut
yang terjadi biasanya lebih halus
dan kecil.

- Penyembuhan Luka Sekunder


Penyembuhan luka sekunder merupakan penyembuhan luka kulit yang
terjadi tanpa pertolongan dari
luar. Penyembuhan ini berjalan
alami atau mandiri dilakukan
oleh tubuh. Luka akan terisi
jaringan granulasi yang tumbuh
dari dasar luka dan akhirnya akan
ditutup oleh jaringan epitel. Penyembuhan seperti ini biasanya memerlukan
waktu uang cukup lama dan akan meninggalkan jaringan parut yang kurang
baik, terutama bila luka terbuka/mengaga lebar.

- Penyembuhan Luka Tersier (Primer Tertunda)


Namun, jahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka
terkontaminasi
berat dan/ atau
tidak berbatas
tegas. Luka yang
compang-camping
seperti luka
tembak, sering meniggalkan jaringan yang tidak dapat hidup yang pada
pemeriksaan pertama sukar dikenal. Keadaan ini diperkirakan akan

www.serpihanilmuku.blogspot.com
menyebabkan infeksi bila luka langsung dijahit. Luka yang demikian
sebaiknya dibersihkan dan dieksisi (debrideman) dahulu dan kemudian
dibiarkan selama 4-7 hari. Baru selanjutnya dijahit dan akan sembuh secara
primer cara ini biasanya disebut dengan penyembuhan primer tertunda. Jika
setelah dilakukan debrideman luka langsung dijahit, dapat diharapkan terjadi
penyembuhan primer.

Penyembuhan jaringan khusus


Pembuluh darah
Proses penyembuhan luka pada pembuluh darah bergantung pada
besarnya luka, derasnya arus darah yang keluar dan kemampuan tamponade
jaringan sekitar.
Pada pembuluh yang luka, serat elastin pada dinding pembuluh darah
akan mengkerut dan otot polosnya berkontraksi. Bila
kerutan ini lebih kuat dari pada arus darah yang
keluar, luka akan menutup dan perdarahan berhenti.
Bila sempat terbentuk gumpalan darah yang
menyumbat luka, permukaan dalam gumpalan
perlahan-lahan akan dilapisi endotel dan mengalami
organisasi menjadi jaringan ikat. Bila hematom sangat besar karena arus
darah yang keluar kuat, bagian tengah akan tetap cair karena turbulensi arus,
sedangkan dinding dalamnya perlahan-lahan akan dilapisi endotel sehingga
terjadi aneurisma palsu.
Bila pembuluh darah sampai putus, ujung potongan akan mengalami
retraksi dan kontraksi akibat adanya serat elastin

Faktor-faktor Penyembuhan Luka

a. Usia Pasien
Makin tua pasien makin menurun daya tahan tubuhnya dan semakin mudah
terjadi infeksi dengan proses penyembuhan yang lama. Hal ini dapat
dihubungkan dengan kemungkinan adanya degenerasi, tidak adekuatnya
masukan makanan, dan menurunnya sirkulasi

www.serpihanilmuku.blogspot.com
b. Perlakuan terhadap jaringan luka
Perlakuan yang kasar terhadap luka akan memperlambat penyembuhan,
lakukan tindakan secara hati-hati, cermat dan menyeluruh.

c. Hypovolemia
Volume darah yang tidak mencukupi mengarah pada vasokontriksi dan tentu
saja oksigenasi dan nutrien jaringan akan berkurang dan akan memperlama
penyembuhan luka. Oleh karenya perlu memantau defisit cairan yang ada
(sirkulasi)

d. Edema
Meningkatkan tekanan interstisiil pada pembuluh darah, sehingga pembuluh
darah yang menyuplai oksigen dan nutrisi mengalami gangguan. Perlu
meninggikan bagian yang edema.

e. Balutan terlalu kencang


Penekanan balutan yang terlalu kencang dapat menyumbat aliran darah baik
utama maupun prifer sehingga dapat mengurangi suplay oksigen yang
membawa nutrisi jaringan.

f. Defisit nutrisi
Nutrisi sangat berperan dalam penyembuhan luka. Klien harus mendapatkan
protein yang cukup sebagai dasar untuk pembentukan kolagen. Selain itu
karbohidrat juga diperlukan sebagai dukungan energi. Vitamin A,Bcomp, C, K,
zat besi juga diperlukan untuk penyembuhan luka

g. Benda asing
Benda asing yang masuk ke dalam tubuh akan direspon oleh sistem imun tubuh
sebagai benda yang berbahaya dan mengancam, sehingga terjadi proses
peradangan berulang yang akan memperlambat penyembuhan. Jaga agar luka
bebas dari benda asing misalnya serpihan kasa, kapas dan bedak sarung
tangan.

www.serpihanilmuku.blogspot.com
h. Akumulasi Drainage
Drainage yang menumpuk dapat menganggu proses penyembuhan luka.
Drainage yang tidak dibersihkan merupakan mediator yang baik bagi kuman
penyebab infeksi, selain itu juga drainage menghalangi tumbuhnya jaringan
baru pada proses penyembuhan luka. Lakukan tindakan pembersihan terhadap
drainage yang menumpuk.

i. Steroid
Menyamarkan adanya inflamasi dengan mengganggu respons inflamasi normal.

j. Antikoagulan
Antikoagulan dapat mengganggu upaya tubuh untuk melakukan penutupan
pada luka, darah dalam hal ini trombosit akan mengalami kesulitan dalam
melakukan penggumpalan untuk menutup luka. Selain itu antikoagulan juga
dapat menyebabkan hemoragie

k. Overaktifitas pasien
Pasien yang mengalami luka diupayakan untuk mengistirahatkan bagian yang
luka, hal ini ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada tubuh dan
jaringan lukan untuk tumbuh dengan baik. Pergerakan yang berlebihan pada
area luka dapat menyebabkan kerusankan pada jaringan luka yang masih muda
dan rapuh, sehingga proses penyembuhan luka menjadi lama.

l. Status Immuno Suppresi


Berikan perlindungan maksimal untuk pasien guna mencegah infeksi.Batasi
pengunjung, lakukan prosedur cuci tangan pada saat sebelum dan setelah
melakukan perawatan luka untuk menghindari infeksi nosokomial.

www.serpihanilmuku.blogspot.com
Pertolongan pertama pada luka

Diagnosis
Pertama-tama, lakukan pemeriksaan secara teliti untuk memastikan
apakah ada perdarahan yang harus dihentikan. Kemudian, tentukan jenis trauma,
tajam atau tumpul. Luasnya kematian jaringan, banyaknya kontaminasi dan berat
ringannya luka.

Tindakan
Perawatan luka akan tergantung pada jenis luka, berat ringannya luka, ada
tidaknya perdarahan dan risiko yang dapat menimbulkan infeksi. Prinsip
umum pertolongan pertama pada luka sebagai berikut
- Mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau larutan antiseptik
- Segera pantau luka kemungkinan adanya benda asing dalam luka
- Bersihkan pinggiran luka dengan antiseptik atau sabun antiseptik. Bila luka
dalam, bersihkan dengan normal saline (cairan infus/NS, jika tidak ada
gunakan air matang beri sedikit garam) dari pusat luka ke arah luar,
setelah luka dibersihkan kemudian lakukan irigasi luka dengan normal
salin.
- Keringkan luka dengan kasa steril yang lembut
- Berikan antibiotk atau obat antiseptik yang sesuai
- Tutup luka dengan kasa steril dan paten
- Tinggikan posisi luka bia terjadi perdarahan dan imobilisasi

Kontrol perdarahan
- Pantau keadaan luka (angkat atau gunting pakaian pada area injury) bila
diperlukan
- Ambil benda asing secara perlahan bila terdapat benda asing dalam luka
- Lakukan penekanan area perdarahan dengan kasa steril
- Lakukan penutupan area luka dengan kasa steril
- Lakukan pembalutan

www.serpihanilmuku.blogspot.com
Luka khusus

Luka Bakar
Luka bakar merupkan respons kulit dan jaringan subkutan terhadap
trauma suhu/termal.
Derajat luka bakar
Kedalaman luka bakar ditentukan oleh tingginya suhu dan lamanya
pajanan suhu tinggi. Selain api langsung menjilat tubuh, baju yang ikut
terbakar juga memperdalam luka bakar. Bahan baju yang paling aman adalah
yang terbuat dari bulu domba (wol). Bahan sintetis seperti nilon dan dakron,
selain mudah terbakar juga mudah lumer oleh suhu tinggi lalu menjadi lengkat
sehingga memperberat kedalaman luka bakar

Penatalaksanaan
Upaya pertama saat terbakar adalah mematikan api pada tubuh,
misalnya dengan menyelimuti dan menutup bagian yang terbakar untuk
menghentikan pasokan oksigen pada
api yang menyala. Korban dapat
mengusahakan dengan cepat
menjatuhkan diri dan berguling agar
bagian pakaian yang terbakar tidak
meluas. Kontak dengan bahan yang
panas juga harus cepat diakhiri,
misalnya dengan mencelupkan bagian
yang terbakar atau menceburkan diri ke air dingin (bukan air es). atau
melepaskan baju yang tersiram air panas.
Pertolongan pertama setelah sumber panas hilang adalah merendam
daerah luka bakar dalam air atau menyiramnya dengan air mengalir selama
sekurang-kurangnya lima belas menit. Proses koagulasi protein sel di jaringan
terpajan suhu tinggi berlangsung terus meskipun api telah dipadamkan
sehingga destruksi (kerusakan) tetap meluas. Proses ini dapat dihentikan
dengan mendinginkan daerah yang terbakar dan mempertahankan suhu
dingin ini pada jam pertama. Oleh karena itu, merendam bagian yang terbakar

www.serpihanilmuku.blogspot.com
selama lima belas menit pertama dalam air sangat bermanfaat untuk
menurunkan suhu jaringan sehingga kerusakan jaringan lebih dangkal dan
diperkecil. Dengan demikian luka yang sebenarnya menuju derajat dua dapat
berhenti pada derajat satu. Atau luka yang akan menjadi tingkat tiga
dihentikan pada tingkat dua atau satu. Pencelupan atau penyiraman dapat
dilakukan dengan air apa saja yang dingin, tidak perlu steril.
Pada luka bakar ringan, prinsip penanganan utama adalah
mendinginkan daerah yang terbakar dengan air, mencegah infeksi dan
memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk berproliferasi dan menutup
permukaan luka. Luka dapat dirawat secara tertutup atau terbuka
Pada luka bakar berat, selain penanganan umum seperti pada luka
bakar ringan, kalau perlu dilakukan resusitasi segera bila penderita
menunjukkan gejala syok. Bila penderita menunjukkan gejala terbakarnya
jalan napas, diberikan campuran udara lembab dan oksigen. Kalau terjadi
oedema laring, dipasang pipa endotrakeal atau dibuat trakeostomi.
Trakeostomi berfungsi untuk membebaskan jalan napas, mengurangi ruang
mati dan memudahkan pemersihan jalan napas dari lendir atau kotoran. Bila
dugaan keracunan CO diberikan oksigen murni.

Luka gigitan
Luka gigitan dapat disebabkan oleh
hewan liar, hewan piaraan atau manusia.
Hewan liar biasanya menggigit adalah
hewan yang memang ganas dan pemakan
daging, misalnya harimau, singa, hiu, atau
bila hewan itu terganggu atau terkejut, yaitu
dalam usaha membela diri. Hewan piaraan
jinak menggigit bila disakiti, di ganggu atau
bila dalam keadaan tertentu misalnya
sedang memelihara anaknya yang masih kecil, sedang makan dan bila sedang
sakit. Bila hewan menggigit tanpa alasan jelas, harus dicuriagi kemungkinan

www.serpihanilmuku.blogspot.com
hewan tersebut menderita penyakit yang mungkin menular melalui gigitan
misalnya rabies.
Luka gigitan dapat hanya berupa luka tusuk kecil atau luka compang-
camping luas yang berat. Luka gigitan manusia berbahaya karena dalam mulut
manusia ditemukan lebih banyak jenis kuman patogen dibanding mungkin
karena dietnya yang lebih bervariasi
Persoalan yang ditimbulkan oleh luka gigitan atau sengatan serangga
adalah lukanya sendiri, kontaminasi bakteri atau virus dan reaksi alergi. Dalam
penanggulangannya, perlu lebih dahulu diidentifikasi hewan yang menggigit
atau menyengat untuk perencanaan langkah pertolongan.
Tindakan terhadap luka adalah pembersihan luka, disusul dengan menjahit
rapat atau membuat jahitan situasi, yaitu jahitan untuk sementara sesuai keadaan
dengan maksud mencegah luka mengaga terlalu lebar. Umumnya dianggap
lebih aman kalau sementara hanya dibuat jahitan situasi. Setelah diamati
beberapa hari dan luka tampak tenang, baru dijahit rapat.
Tindakan terhadap kuman atau alergen yang masuk terdiri atas mencuci
dan eksisi luas luka. Diusahakan untuk menghalangi dan mengurangi
penyebaran dengan memasang turniket, istirahat total dan mendinginkan daerah
yang bersangkutan. Untuk menetralkan racun diberikan serum antiracun dan jika
diduga kontaminasi kuman penyakit diberikan vaksin.

Gigitan ular
Gigitan ular berbahaya bila
ularnya tergolong jenis berbissa.
Sebenarnya dari kira-kira ratusan
jenis ular yang diketahui, hanya
sedikit sekali yang berbisa dan
dari golongan ini hanya beberapa
yang berbahaya.
Bisa ular bersifat toksik dan
dapat menyebabkn destruksi

www.serpihanilmuku.blogspot.com
jaringan lokal, bersifat toksik terhadap saraf, menyebabkan hemolisis atau
pelepasan histamin sehingga timbul reaksi anafilaksis. Racun yang merusak
jaringan menyebabkan nekrosis jaringan yang luas dan hemolisis.
Gejala dan tanda yang menonjol berupa nyeri hebat yang tidak sebanding
dengan besar luka, oedema, eritema, petekia, ekimosis, bula dan tanda
nekrosis jaringan. Dapat terjadi perdarahan di peritoneum atau perikardium,
oedema paru, syok berat karena efek racun langsung pada otot jantung
Ular berbisa yang tekenal adalah ular tanah, bandotan puspa, ular hijau
dan ular laut. Ular berbisa lain adalah ular kobra dan ular welang yang bisanya
bersifat neurotoksik. Gejala dan tanda yang ditimbulkan dari bisa jenis ini
adalah rasa kesemutan, lemas, mual, salivasi dan muntah. Ular kobra dapat
juga menyemprotkan bisanya yang apabila mengenai mata dapat
menyebabkan kebutaan sementara.

Tata laksana
Tanda umum ular berbisa adalah kepalanya berbentuk segitiga. Tanda
lain adalah dari pernampakannya langsung misalnya corak kulitnya. Dari
bekas gigitan dapat dilihat dua lubang yang jelas akibat dua gigi taaring
atas bila ularnya berbisa dan deretan bekas gigi kecil-kecil berbentuk U
bila ularnya tidak berbisa.
Tindakan yang dapat dikerjakan untuk menolong penderita yang digigit
ular berbisa adalah mengikuti prinsip umum seperti yang diterangkan di
atas.
Usahakan membuang bisa sebanyak-banyaknya dengan menoreh
lubang bekas masuknya taring ular sepanjang dan sedalam 0,5 cm,
kemudian lakukan penghisapan mekanik. Penghisapan dengan mulut tidak
dianjurkan karena risiko tertular apabila terdapat mukosa yang terluka.
Usaha menghambat absorbsi dapat dilakukan dengan cara memasang
turniket bebeapa sentimeter proksimal gigitan atau daerah bengkak,
dengan tekanan yang cukup untuk menghambat aliran vena, tetapi lebih
rendah daripada tekanan arteri. Tekanan ini dapat dipertahankan hingga 30
menit. Dalam 12 jam pertama masih ada pengaruh bila bagian yang tergigit
direndam dalam air es atau didinginkan dengan es.

www.serpihanilmuku.blogspot.com
Mengenal Ular Berbisa

Mengenali Ular Berbisa Dari Bentuk Kepala


Ular berbisa cenderung memiliki bentuk kepala yang hampir segitiga seperti pada gambar:

Mengenali Dari Warnanya


Ular berbisa cenderung memiliki warna yang cerah atau sisik yang bercorak. Ini mungkin menunjukkan
bahwa dirinya berbisa

Mengenali Dari Bentuk Gerakan


Ular berbisa kebanyakan lebih tenang dari pada ular tidak berbisa. Mereka lebih waspada untuk
melakukan serangan dari pada kabur meninggalkan manusia. Mereka memberikan peringatan dengan cara
mendesis, berderik dan membentuk bagian tubuh menyerupai huruf S

Mengenal Dari Bentuk Taring

Aghlyfa
Ular bergigi aglifa tidak mempunyai taring hampir seluruh giginya teratur namun kadang jumlahnya jukup
banyak, ular bertipe gigi seperti ini tidak berbisa namun tetap hati-hati dengan risiko infeksi bakteri lainnya jika
tergigit. Tipe gigi seperti in juga dapat merobek kulit manusia

Opistoglifa
Tipe gigi jenis ini memiliki sepasang taring yang berada di belakang, jika tergigi ular ini dalam waktu sekejab
mungkin tidak akan berisiko terkena racun, karena ular berjenis gigi seperti ini harus memasukkan lebih dalam
objek tergigit agar dapat menyuntikkan racun.

Solenoghlyfa
Tipe gigi seperti ini sangat spesial dan bisa dikatakan lebih canggih, sepasang taring panjang yang terdapat di
bagian depan dapat di lipat dan disembunyikan ke bagian atas rahang. Tidak hanya sebagai penyuntik bisa,
sepasang taring semacam ini dapat digunakan untuk mendorong mangsa untuk masuk ke dalam perut ular.

Proteroglifa
Ular yang mempunyai gigi bertipe seperti ini mempunyai taring depan yang panjang dan bagian ujung taring
tersebut seperti melengkung ke belakang. Ular tipe gigi ini tergolong sangat mematikan meskipun ukuran
taringnya tidak sepanjang taring solenoghlyfa tapi kemampuannya menyuntikkan bisa tidak diragukan lagi

www.serpihanilmuku.blogspot.com
Sengatan lebah
Sebenarnya racun dalam sungut lebah sama toksiknya dengan racun
ular berbisa, tetapi karena jumlahnya yang masuk ke tubuh sangat sedikit,
dampaknya ringan. Raksi yang lebih sering terhadap sengatan lebah adalah
reaksi alergi. Walaupun demikian, sengatan segrombolan lebah yang
mengamuk berakibat lebih berat. Gejala dan tandanya dapat berupa gatal,
oedema, eritema dan oedema angioneurotik. Dalam keadaan lebih berat
ditemukan gangguan menelan, kelemahan otot mata, bradikardia dan syok

Tata laksana
Sungut lebah yang masih menempel dicari dan dicabut. Daerah
sengatan dibersihkan dengan air dan sabun. Untuk mengurangi nyeri dapat
disuntikkan lidokain, kadang diperlukan sedatif, infus dan antibiotik. Bila
terlihat tanda alergi, diberikan adrenalin dan antihistamin.

www.serpihanilmuku.blogspot.com
REFERENSI

Bresler, Michael jay. 2007. Manual Kedokteran Darurat. Jakarta: EGC


Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Andyswan. 2011. Pentingkah Mengenali Ular. forum.nationalgeographic.co.id online: 23
Februari 2012. 11:15 WIB
Grace, Piece A. & Borley Neil R. 2007. At a Glance Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga
Potter, Patricia A. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakrta: EGC
Sjamsuhidayat, R. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC
Suriadi. 2004. Perawatan Luka. Jakarta: Sagung Seto
Taylor, Paul M..2002. Mencegah dan Mengatasi Cedera Olah Raga. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada

KUNJUNGI
www.serpihanilmuku.blogspot.com
Dapatkan Dokumen-Dokumen Keperawatan Yang
Lebih Lengkap

“G R A T I S”

www.serpihanilmuku.blogspot.com

You might also like