Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
OLEH :
NAMA/NIM : MUHAMAD NIZAR / 03023130043
Telah disidangkan pada tanggal 10 Mei 2007 di Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya
Alhamdulillah, itulah kata yang patut Penyusun ucapkan, karena dengan izin
Allah SWT Penyusun dapat melaksanakan dan merampungkan Tugas Akhir ini dengan
judul “Pra Rencana Pabrik Pembuatan Hidrogen dengan Metode Gasifikasi Kayu
Karet Bertekanan Rendah”.
Tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana
pada Jurusan Teknik Kimia fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya.
Ucapan terima kasih penyusun hanturkan kepada Dosen Pembimbing Tugas
Akhir, bapak Ir. H. Azhary A. Surest, SU yang telah banyak meluangkan waktu dan
membantu membuka cakrawala berfikir penyusun melalui arahan, motivasi, dan
bimbingannya.
Pada kesempatan ini penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Ibu Ir. Farida Ali, DEA., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya.
2. Ibu Tuti Indah Sari,ST, MT , selaku Sekretaris Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya.
3. Dosen serta seluruh staf Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
serta kawan-kawan sealmamater dan semua pihak yang telah membantu penyusun
dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Akhirnya Penyusun berharap semoga Tugas Akhir ini akan dapat bermanfaat
bagi kita semua. Amiin.
Penyusun
Bentuk Perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorng
Direktur Utama. Sistem organisasi perusahaan adalah line and staff dengan total
karyawan 141 orang.
Hasil Evaluasi dari Pra Rencana Pabrik Pembuatan Hidrogen ini adalah:
• Biaya Produksi : US$ 227.205.284,170
• Hasil Penjualan : US$ 280.502.759,18
• Annual Cash Flow : US$ 44.579.538,7
• Pay Out Time : 4 tahun
• Break Even Point : 39,955%
• Rate of Return : 37,32%
• Service Live : 10 tahun
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii
INTISARI .............................................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................................x
Halaman
Tabel 2.1 Data Statistik Kebutuhan Hidrogen di Indonesia ............................................... 12
Tabel 2.2 Konversi Reaksi pada Reaktor-03 ....................................................................... 15
Tabel 7.1 Perincian Jumlah Karyawan................................................................................. 87
Tabel 8.1 Lama Pengansuran Hutang................................................................................... 94
Tabel A.1 Komposisi Kayu Karet (Basis Kering)............................................................. 119
Tabel B.1 Parameter Operasi Gasifier, Yield, dan Komposisi Gas Sintesa..................... 123
Tabel E.1 Indeks Harga Terpasang Peralatan.................................................................... 402
Tabel E.2 Daftar Harga Terpasang Peralatan Tahun 2008 ............................................... 404
Tabel E.3 Daftar Gaji Karyawan per Bulan....................................................................... 407
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses Pembuatan Hidrogen ..................................................... 17
Gambar 3.1 Peta Lokasi Pabrik ............................................................................................ 21
Gambar 3.2 Tata Letak Pabrik.............................................................................................. 22
Gambar 3.3 Tata Letak Peralatan ......................................................................................... 23
Gambar 5.1 Diagram Alir Utilitas ........................................................................................ 40
Gambar 7.1 Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................................... 90
Gambar 8.1 Break Even Point ............................................................................................ 101
Gambar B.1 Overall Mass Balance.................................................................................... 164
Halaman
Lampiran A Estimasi Formula Kayu Karet ....................................................................... 119
Lampiran B Perhitungan Neraca Massa............................................................................. 121
Lampiran C Perhitungan Neraca Panas.............................................................................. 165
Lampiran D Perhitungan Spesifikasi Peralatan ................................................................. 207
Lampiran E Perhitungan Ekonomi ..................................................................................... 402
Lampiran F Tugas Khusus .................................................................................................. 410
1.1. Pendahuluan
Seperti kita ketahui, Indonesia saat ini masih dilanda krisis yang berkepanjangan.
Krisis ini membawa pengaruh di seluruh aspek kehidupan kita. Aspek ekonomi, sebagai
aspek yang sangat utama juga mengalami keterpurukan. Ironisnya negara Indonesia
dikenal akan sumber daya alam yang melimpah. Untuk melepaskan diri dari
keterpurukan Indonesia harus melakukan pembangunan dengan pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang dimilikinya.
Salah satu wujud pembangunan itu adalah pembangunan industri kimia di
Indonesia. Pembangunan industri kimia di Indonesia diharapkan dapat mengurangi
ketergantungan impor bahan kimia dari negara lain. Sasaran lain yang ingin dicapai
adalah memperluas kesempatan kerja, meningkatkan produksi dalam negeri dan
menyeimbangkan struktur ekonomi di Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dibuatlah suatu pra rencana pabrik
pembuatan hidrogen. Salah satu komoditi yang paling banyak permintaannya adalah
hidrogen. Ada juga komoditi-komoditi lain yang masih diimpor yang merupakan produk
dari proses Hidrogenisasi. Hidrogen mempunyai fungsi sebagai bahan baku pembuatan
Amoniak, oxygenated compound, keperluan elektrolisa, start up cracker, perengkahan
fraksi-fraksi minyak bumi, dan bahan baku berbagai zat kimia lainnya.
Dengan alasan kebutuhan hidrogen makin lama makin meningkat, perlu
dipikirkan pendirian suatu pabrik hidrogen. Ada beberapa hal yang menjadi landasan
pemikiran pendirian pabrik hidrogen.
Pertama, keuntungan finansial yang akan didapatkan, karena permintaan pasar
terhadap hidrogen semakin meningkat dari tahun ke tahun.
b. Air
Wujud : Gas, Liquid
Rumus : H2O
Berat Molekul : 18,02
Titik Didih, oC : 100
Temperatur Kriris, oC : 374,15
Tekanan kritis, atm : 218,31
Cp(l), Joule/mol oC : 75,4
Cp(g), Joule/mol oC : 33,46 + (0,688*10-2)T + (0,7604*10-5)T2
– (3,593*10-9) T3
∆Hf : - 285,84 kJ/mol (l) ; - 241,83 kJ/mol (g)
c. Oksigen
Wujud : Gas
Rumus : O2
Berat Molekul : 32,
o
Titik Didih, C : -182,95
o
Temperatur Kriris, C : -118,38
d. Nitrogen
Wujud : Gas
Rumus : N2
Berat Molekul : 28,01
Titik Didih, oC : -195,8
Temperatur Kriris, oC : -146,96
Tekanan kritis, atm : 33,5
Cp, Joule/mol oC : 29 + (0,2199*10-2)T + (0,5723*10-5)T2
-
(2,871*10-9) T3
e. Karbon Monoksida
Wujud : Gas
Rumus : CO
Berat Molekul : 28.01
Titik Didih, oC : -91,45
Temperatur Kriris, oC : -140,2
Tekanan kritis, atm : 34,53
Cp, Joule/mol oC : 28,95 + (0,411*10-2)T + (0,3548*10-5)T2
- (2,220*10-9) T3
∆Hf : -110,52 kJ/mol
f. Karbon Dioksida
Wujud : Gas, Liquid
Rumus : CO2
Berat Molekul : 44,01
g. Metana
Wujud : Gas
Rumus : CH4
Berat Molekul : 16,04
Titik Didih, oC : -161,52
Temperatur Kriris, oC : -82,45
Tekanan kritis, atm : 45,8
Cp, Joule/mol oC : 34,31 + (5,469*10-2)T + (0,3661*10-5)T2
- (11*10-9) T 3
∆Hf (g) : -74,85 kJ/mol
h. Etana
Wujud : Gas
Rumus : C2H6
Berat Molekul : 30,07
o
Titik Didih, C : -88,6
o
Temperatur Kriris, C : 32,28
Tekanan kritis, atm : 48,2
o
Cp, Joule/mol C : 49,37 + (13,92*10-2)T - (5,816*10-5)T2
+ (7,28*10 -9) T3
∆Hf (g) : -84,67 kJ/mol
j. Olivine1
Wujud : Solid
Rumus : Tidak Diketahui
Berat Molekul : 89,3
∆Hf (s) : - 0,86865 kJ/mol
Cp, kJ/kg oK : 1,036
1
Berat molekul dihitung berdasarkan komposisi dari Fuel Processing Technology 86,
Tabel 3 hal. 717, (dalam % berat) MgO=49, SiO2=41, Fe2O3=7, Al2O3=0,5, Cr2O3=0,3,
dan NiO=0,3
Cp dari Subcontract Report NREL/SR-510-39945 May 2006
∆Hf (s) dari estimasi dengan menggunakan program simulasi proses HYSYS
l. Kayu Karet3
Wujud : Solid
Rumus : C5,9H8,42O3,94N0,03S0,004Abu0,04
Berat Molekul : 143,441
o
Cp, kJ/kg K : 1,2
∆Hf (s) : - 801,121 kJ/mol
3
Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 1
Gas produk dari reformer ini (aliran 18), kemudian didinginkan sampai suhu
300°F dengan menggunakan Cooler-01 (CO-01). Pendinginan dilanjutkan dengan
mengadakan kontak langsung antara gas dengan air (scrubbing). Pengontakan ini terjadi
di dalam Scrubber (SC-01). Selain berfungsi untuk menurunkan suhu gas, air juga
berfungsi sebagai penyerap komponen pengotor dalam gas. Air yang telah panas,
didinginkan kembali (aliran 26) dan disirkulasikan kembali ke dalam Scrubber melalui
bagian puncaknya. Air berlebih setelah proses pendinginan, dikirim ke fasilitas
pengolahan limbah.
Solid yang mengendap juga dikirim ke pengolahan limbah (aliran 23). Gas dari
SC-01 kemudian dikompres dengan menggunakan 4 tahap kompresi (K-01 sampai K-
04) dan 4 intercooler (AC-01 sampai AC-04). Pada proses ini, kompresor dimodelkan
memiliki efisiensi politropik 78% dengan suhu intercooler sebesar 140°F.
Gas yang telah dikompressi (aliran 45) kemudian dimurnikan di dalam Pressure
Swing Adsorber (PSA-01) untuk memisahkan produk Hidrogen dengan komponen gas
lainnya.
2. Utilitas
Lokasi pabrik yang terletak di daerah Muara Enim yang dialiri oleh aliran anak
sungai Musi cukup menunjang kegiatan operasi dan keperluan lainnya. Demikian juga
untuk sumber listrik yang didapatkan dari sumber listrik sendiri.
4. Pemasaran
Hasil produksi Hidrogen digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
5. Pemilihan Iklim
Daerah Muara Enim merupakan daerah yang stabil, karena tidak dilalui oleh
jalur gempa, sehingga diharapkan operasi pabrik tidak terganggu.
6. Transportasi
Sarana transportasi dari atau ke pabrik memungkinkan untuk terjadinya
perhubungan atau pengiriman bahan baku atau produk dengan lancar. Transportasi dapat
dilakukan melalui perairan atau sarana darat.
T-01
3. Reaktor 02 (R-02)
7. Cyclone 02 (CY-02)
2. Reaktor 01 (R-01)
4. Reaktor 03 (R-03)
6. Cyclone 01 (CY-01)
8. Scrubber 01 (SC-01)
9. Cooler 01 (CO-01)
Untuk membantu pelaksanaan proses dan operasi pabrik, diperlukan adanya unit
pembantu yang menyediakan dan mendistribusikan kebutuhan pabrik seperti air, steam, dan
listrik. Unit ini disebut sebagai unit utilitas.
Diagram aliran untuk unit utilitas ditunjukkan oleh Gambar 5.1. Berdasarkan
perhitungan neraca bahan, neraca panas, dan spesifikasi peralatan serta kebutuhan lainnya,
maka suplai air , steam, dari unit utilitas untuk pabrik pembuatan hidrogen adalah sebagai
berikut :
5.1 Unit Penyediaan Air
5.1.1 Air Proses
- Scrubber 01 (SC-01) = 564044,020 kg
Air untuk SC-01 ini hanya disuplai satu kali untuk start up
Total = 20682,650 kW
kW-CT-01 = 4,278 kW
Dibulatkan 5,000 kW
CHIPPER-01 (CP-01)
IDENTIFIKASI
Nama alat CHIPPER
Kode alat CP-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menghancurkan balok kayu menjadi serbuk kayu
DATA DESAIN
Tipe Dual-Rotor Impact Breakers
Kapasitas 300 ton/jam
Ukuran umpan masuk 36 x 48 inch
Kecepatan putaran 990 rpm
Ukuran produk 2 inch (50 mm)
Power 300 HP
Bahan konstruksi Carbon steel (A285C)
IDENTIFIKASI
Nama alat BIN
Kode alat B-01
Jumlah 2 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menampung sementara serbuk kayu karet
DATA DESAIN
Tipe Ellipsoidal Head Bin
Kapasitas 83508 kg/jam
Dimaeter 3m
Tinggi total 8m
Kemiringan kerucut bawah 41o
Bahan konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama alat BIN
Kode alat B-02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menampung sementara make up olivine
DATA DESAIN
Tipe Ellipsoidal Head Bin
Kapasitas 1484069,798 kg (1 bulan persediaan)
Diameter 4,4 m
Tinggi total 9,1 m
Kemiringan kerucut bawah 36o
Bahan konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama alat BIN
Kode alat B-03
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menampung sementara MgO
DATA DESAIN
Tipe Ellipsoidal Head Bin
Kapasitas 21318,104 kg (1 tahun persediaan)
Diameter 0,8 m
Tinggi total 3m
Kemiringan kerucut bawah 36o
Bahan konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Screw Conveyor
Kode alat SCY-01A, SCY-01B, SCY-01C
Jumlah 2 bh SCY-01A, 2 bh SCY-01B, 2 bh SCY-01C
Operasi Kontinyu
Fungsi Mengangkut serbuk kayu karet dari CP-01 ke B-01
(SCY-01A), dari B-01 ke RD-01 (SCY01B) dan
dari RD-01 ke R-01 (SCY01C)
DATA DESAIN
Tipe Horizontal
Kapasitas 5600 ft3 (159 m3)
Panjang 9m
Kecepatan putaran 120 rpm
Diameter screw 16 inch (41 cm)
Power (1 buah SCY) 32 HP (24 kW)
Bahan Konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Blower
Kode alat BL-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menaikkan tekanan udara pembakar sebelum
masuk ke R-02
DATA DESAIN
Tipe Fan
Jumlah stage 1
Tekanan masuk 1 atm
Tekanan keluar 1,5 atm
Temperatur masuk 30 oC
Temperatur keluar 79 oC
Rasio kompresi 1,5
K 1,398
Power yang dibutuhkan 2900 HP (2175 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Kompresor
Kode alat K-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menaikkan tekanan gas dari KOD-01 sebelum
masuk ke AC-01.
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal
Jumlah stage 4
Tekanan masuk 1,034 bar (1,02 atm)
Tekanan keluar 2,068 bar (2,04 atm)
Temperatur masuk 60 oC
Temperatur keluar 144,3 oC
Rasio kompresi 2
K 1,254
Power yang dibutuhkan 5353 HP (4014,717 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Kompresor
Kode alat K-02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menaikkan tekanan gas dari KOD-02 sebelum
masuk ke AC-02.
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal
Jumlah stage 6
Tekanan masuk 1,931 bar (1,9 atm)
Tekanan keluar 5,447 bar (5,38 atm)
Temperatur masuk 60 oC
Temperatur keluar 194,487 oC
Rasio kompresi 2,821
K 1,291
Power yang dibutuhkan 7820 HP (5865 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Kompresor
Kode alat K-03
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menaikkan tekanan gas dari KOD-03 sebelum
masuk ke AC-03
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal
Jumlah stage 6
Tekanan masuk 5,309 bar (5,2 atm)
Tekanan keluar 14,824 bar (14,6 atm)
Temperatur masuk 60 oC
Temperatur keluar 195,739 oC
Rasio kompresi 2,792
K 1,325
Power yang dibutuhkan 7108 HP (5331 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Kompresor
Kode alat K-03
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menaikkan tekanan gas dari KOD-04 sebelum
masuk ke AC-04
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal
Jumlah stage 5
Tekanan masuk 14,686 bar (14,5 atm)
Tekanan keluar 25,17 bar (24,8 atm)
Temperatur masuk 60 oC
Temperatur keluar 127,359 oC
Rasio kompresi 1,714
K 1,34
Power yang dibutuhkan 3510 HP (2632 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat AC-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Pendingin gas output K-01
DATA DESAIN
Tipe Air Cooler Heat Exchanger
Area 5037,824 ft2 (468 m2)
LMTD 63,057 °F (17,25 °C)
Power 11,391 HP (8,5 kW)
Tube Side
OD 1 inch (2,54 cm)
L 20 ft (6 m)
BWG 16
Pass 1
ΔPT 2,981 psi
Jumlah Tube 963 buah
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat AC-02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Pendingin gas output K-02
DATA DESAIN
Tipe Air Cooler Heat Exchanger
Area 3755,294 ft2 (349 m2)
LMTD 67,375 °F (19,6 °C)
Power 6 HP (4,5 kW)
Tube Side
OD 1 inch (2,54 cm)
L 20 ft (6 m)
BWG 16
Pass 1
ΔPT 1,731 psi
Jumlah Tube 720 buah
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat AC-03
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Pendingin gas output K-03
DATA DESAIN
Tipe Air Cooler Heat Exchanger
Area 2447,087 ft2 (227,34 m2)
LMTD 67,809 °F (19,9 °C)
Power 4 HP (2,9 kW)
Tube Side
OD 1 inch (2,54 cm)
L 20 ft (6 m)
BWG 16
Pass 1
ΔPT 1,286 psi
Jumlah Tube 469 buah
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat AC-04
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Pendingin gas output K-04
DATA DESAIN
Tipe Air Cooler Heat Exchanger
Area 2541,302 ft2 (236 m2)
LMTD 48,311 °F (9,06 °C)
Power 5,746 HP (4,29 kW)
Tube Side
OD 1 inch (2,54 cm)
L 20 ft (6 m)
BWG 16
Pass 1
ΔPT 0,674 psi
Jumlah Tube 488 buah
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Cyclone
Kode alat CY-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan partikel char + olivine yang
terbawa aliran gas sintesa dari R-01
DATA DESAIN
Tipe Lapple Conventional Cyclone
Diameter 1,45 m
Jumlah putaran 5,5 putaran/detik
Bentuk Rectangular
Bahan Konstruksi Carbon Steel dilapisi dengan keramik
IDENTIFIKASI
Nama alat Reaktor
Kode alat R-01
Jumlah 2 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Mengubah serbuk kayu karet menjadi gas
sintesa (gasifikasi).
DATA DESAIN
Tipe Fluidized Turbulent Bed Reaktor
Tekanan 1,7 atm
Temperatur 870 oC
Diameter 8m
Tinggi 45 m
Volume 2261 m3
Bahan Konstruksi Carbon Steel dilapisi keramik
IDENTIFIKASI
Nama alat Reaktor
Kode alat R-02
Jumlah 2 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Membakar char (arang) kayu karet hasil dari
gasifikasi pada gasifier (R-01).
DATA DESAIN
Tipe Fluidized Turbulent Bed Reaktor
Tekanan 1,5 atm
Temperatur 1021 oC
Diameter 8m
Tinggi 46 m
Volume 2311 m3
Bahan Konstruksi Carbon Steel dilapisi keramik
IDENTIFIKASI
Nama alat Reaktor
Kode alat R-03
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Mengkonversikan gas-gas hidrokarbon menjadi
gas CO dan H2.
DATA DESAIN
Tipe Fluidized Turbulent Bed Reaktor
Tekanan 1,5 atm
Temperatur 870 oC
Diameter 4m
Tinggi 20 m
Volume 251 m3
Bahan Konstruksi Carbon Steel dilapisi keramik
IDENTIFIKASI
Nama alat Cyclone
Kode alat CY-02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan partikel olivine + abu yang
terbawa aliran flue gas dari R-02
DATA DESAIN
Tipe Lapple Conventional Cyclone
Diameter 1,64 m
Jumlah putaran 5,5 putaran/detik
Bentuk Rectangular
Bahan Konstruksi Carbon Steel dilapisi dengan keramik
IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum
Kode Alat KOD-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan fase gas dan liquid sebelum gas
dikompres
DATA DESAIN
Tipe Vertikal Vessel
Temperatur 60 ° C
Tekanan 1,02 atm
Diameter 4,4 m
Tebal Dinding 0,007 m
Tinggi 13,257 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum
Kode Alat KOD-02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan fase gas dan liquid sebelum gas
dikompres
DATA DESAIN
Tipe Vertikal Vessel
Temperatur 60 ° C
Tekanan 1,905 atm
Diameter 3,2 m
Tebal Dinding 0,007 m
Tinggi 9,7 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum
Kode Alat KOD-03
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan fase gas dan liquid sebelum gas
dikompres
DATA DESAIN
Tipe Vertikal Vessel
Temperatur 60 ° C
Tekanan 5,240 atm
Diameter 2,518 m
Tebal Dinding 0,01 m
Tinggi 7,5 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum
Kode Alat KOD-04
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan fase gas dan liquid sebelum gas
dikompres
DATA DESAIN
Tipe Vertikal Vessel
Temperatur 60 ° C
Tekanan 14,5 atm
Diameter 2,3 m
Tebal Dinding 0,019 m
Tinggi 6,9 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Knock Out Drum
Kode Alat KOD-05
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memisahkan fase gas dan liquid sebelum gas
dikompres
DATA DESAIN
Tipe Vertikal Vessel
Temperatur 43,33 ° C
Tekanan 24,7 atm
Diameter 2,829 m
Tebal Dinding 0,035 m
Tinggi 8,48 m
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Pompa
Kode Alat P-01
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
Operasi Kontinyu
Fungsi Memompakan air kembali ke puncak SB-01
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Pump
Kapasitas 2532 GPM
Total Head 31 m
Power 100 HP (75 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Adsorber
Kode Alat PSA-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memurnikan produk gas hidrogen
DATA DESAIN
Kapasitas Adsorben 3859,8 ft3 (109,3 m3)
Tekanan 25 atm
Temperatur 43,33°C
Tinggi 15 m
Diameter 10 ft (3 m)
Bahan Konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Rotary Drier
Kode Alat RD-01
Jumlah 2 buah
Fungsi Untuk mengeringkan serbuk kayu karet sampai
12 % moisture
DATA DESAIN
Tipe Direct-Contact Rotary Dryer
Diameter 8 ft (2,4 m)
IDENTIFIKASI
Nama alat Scrubber
Kode Alat SC-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi - Mendinginkan aliran gas panas sampai
temperaturnya 60 oC
- Membersihkan partikel pengotor (char dan
olivine) dari aliran gas
DATA DESAIN
Tipe Baffle Tower
Tekanan 1,021 atm
Temperatur 150 oC
Diameter 14 ft (4,2) m
Jarak antar baffle 2,7 ft (0,8 m)
Jumlah baffle 26
Tebal dinding 0,03 m
Tinggi 30 m
Bahan Konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat C-02
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi - Mendinginkan aliran air yang disirkulasi
dari Scrubber-01 sampai dengan 43,33 oC
DATA DESAIN
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
(TEMA : BEM)
Area 8941 ft2 (831 m2)
LMTD 20,854 °F (-6,2 °C)
Shell Side
ID 55 inch (1,4 m)
Baffle Space 27 inch (0,6 m)
Pass 1
ΔPs 2,257 psi
Bahan konstruksi shell Carbon Steel (A285C)
Tube Side
OD 0,75 inch (1,9 cm)
L 16 ft (4,9 m)
BWG 10
Pass 1
ΔPT 0,305 psi
Jumlah Tube 2848 buah
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tanki
Kode alat T-01
Jumlah 1 Buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Penyimpanan sementara produk gas Hidrogen
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Kapasitas 1647,912 m3
Tekanan 25 atm
Temperatur 43,33 oC
Diameter 33 ft (10 m)
Tebal Tanki 12 cm (0,12 m)
Bahan Konstruksi Carbon Steel
TANKI-02 (T-02)
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tanki
Kode alat T-02
Jumlah 1 Buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Penyimpanan sementara air umpan steam
generator (CO-01)
DATA DESAIN
Tipe Silinder Tank
Kapasitas 146,35 GPM
Tekanan 1 atm
Temperatur 30 oC
Bahan Konstruksi Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Nama Alat Pompa
Kode Alat P-02
Jumlah 2 buah (1 cadangan)
Operasi Kontinyu
Fungsi Memompakan air sebelum masuk ke steam
generator (CO-01)
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal Pump
Kapasitas 146,35 GPM
Power 150 HP (112,5 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Nama alat Steam Turbin
Kode alat ST-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Menurunkan tekanan produk steam dari CO-
01C dan menghasilkan tenaga listrik
DATA DESAIN
Tipe Centrifugal
Tekanan masuk 1270 psig (87,44 atm)
Tekanan keluar 20,72 psig (2,41 atm)
Temperatur masuk 382 oC
Temperatur keluar 127 oC
Rasio ekspansi 36,28
K 1,458
Listrik yang diproduksi 4335,121 HP (3234 kW)
Bahan Konstruksi Carbon steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat AC-05
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Mendinginkan air sampai suhu 45 oC sebelum
masuk Cooling Tower (CT-01)
DATA DESAIN
Tipe Air Cooler Heat Exchanger
Area 35000 ft2 (3252 m2)
LMTD 26,23 °F (14,57 °C)
Power 34,28 HP (25,579 kW)
Tube Side
OD 1 inch (2,54 cm)
L 30 ft (9 m)
BWG 16
Pass 1
Jumlah Tube 4459 buah
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
IDENTIFIKASI
Kode Alat CT-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Mendinginkan air sampai suhu 30 oC untuk
digunakan lagi sebagai media pendingin
DATA DESAIN
Laju air masuk 2776 GPM
Beban 38,61 MMBTU
Bahan konstruksi tube Carbon Steel
Karyawan shift bekerja lima hari kontinyu dan dua hari libur. Masing-masing
shift mendapat giliran tugas siang, sore dan malam hari terdiri dari empat grup,
dimana tiga grup bertugas sementara grup lainnya libur.
• Staff 2
• Operator 3
• Staff 3
• Staff 3
• Staff 3
• Staff 3
• Perawat 4
• Pengemudi 6
Kerja
• Satpam 12
JUMLAH 141
Direktur Utama
Bagian Bagian
puslitbang Bagian Bagian Bagian Bagian
Bagian Safety dan dan Kulalitas Keuangan Pemasaran Personalia Umum
Teknik dan Pemeliharaa Kontrol
n
Gambar 7.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu pabrik dinyatakan layak berdiri jika seluruh modal (pinjaman dari
Bank) sudah dapat dilunasi sebelum mencapai setengah service life pabrik atau
dengan kata lain, Pay Out Time kurang dari setengah service life pabrik.
Lamanya umur pabrik penting untuk diketahui, karena setelah waktu tersebut
pabrik dinyatakan tidak ekonomis lagi untuk dioperasikan (salvage value, VS = 0).
Apabila pabrik tetap dioperasikan maka keuntungan ekonomis yang diperoleh setiap
tahunnya tidak tercapai.
Umur pabrik ditentukan dengan persamaan berikut:
FCI − Vs
n =
Depriciation
dimana:
FCI = Fixed Capital Investment (US $ 72.713.061,967)
Vs = Salvage Value (US $ 0.00 )
Depriciation = (US $ 7.271.306,2)
Lama pengangsuran hutang (< 5 tahun) kurang dari setengah umur pabrik (10
tahun), dengan alasan tersebut maka pabrik ini layak untuk didirikan.
Pabrik dinyatakan layak untuk didirikan apabila hingga akhir service life
pabrik, nilai NPOTLP lebih besar dari nilai TCI ditambah dengan bunga bank. Atau
harga TCS lebih besar dari TCI.
Dari hasil perhitungan di atas, nilai BEP memenuhi persyaratan 20% < BEP <
40%, maka pabrik Hidrogen ini layak untuk didirikan.
1 50,00
1 00,00
5 0,00
0,00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
% Capacit y
BIN
W = massa kayu di dalam bin (lb)
ρw = massa jenis kayu (lb/ft3 )
θr = Angle of Repose (Slide Angle)
θ = sudut luar kerucut dasar bin
R = jari-jari dalam bin (ft )
Vbin = volume bin (ft3)
Vw = volume kayu yang disimpan (ft3)
Dd = diameter outlet bin (ft)
Hc = tinggi bagian kerucut bin (ft)
Hh = tinggi bagian kepala ellipsoidal (ft)
Hss = tinggi bagian silinder bin (ft)
H = tinggi total bin (ft)
d = konstanta untuk menghitung Hh
Vh = volume bagian kepala ellipsoidal (ft3)
Vss = volume bagian silinder bin (ft3)
Vc = volume bagian kerucut bin (ft3)
a = konstanta untuk menghitung Vh
ROTARY DRYER
Fs = laju alir massa solid (lb/jam)
Fg = massa gas panas (lb)
Tgasi = temperatur gas panas masuk (oF)
Tgaso = temperatur gas panas keluar (oF)
ρw = massa jenis kayu (lb/ft3)
w = massa kayu yang tinggal di dalam rotary drier (lb)
REAKTOR
P = tekanan (atm)
T = temperatur (oC)
ρg = massa jenis gas (kg/m3)
ρp = massa jenis partikel (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
dp = diameter partikel (mm)
µg = viskositas gas (Ns/m2)
CYCLONE
Q = laju alir volumetrik (m3/s)
ρs = massa jenis solid (kg/m3)
SCRUBBER
Qc = beban kondensasi H2O (Btu/jam)
λ = panas laten (kJ/kg)
Qg = beban pendingin sensible (Btu/jam)
Qt = beban total pendinginan (Btu/jam)
D = diameter kolom (m)
Vc = kecepatan alir gas melalui tirai (ft/s)
Vw = kecepatam alir gas melalui jendela (ft/s)
Sb = jarak antar baffle (inch)
At = luas penampang kolom (ft2)
Aw = luas area jendela (ft2)
Ac = luas area tirai (ft2)
Gv = laju alir volume gas per detik (m3/s)
Ua = koefisien transfer panas volumetrik total (Btu/hr ft2 oF)
C = konstanta ang tergantung dengan jarak antar baffle
G = fluks massa aliran gas (lb/jam ft2)
L = fluks massa aliran liquid (lb/jam ft2)
Uacorr = Ua yang telah dikoreksi (Btu/hr ft2 oF)
Vt = volume zona kontak gas dengan liquid (ft3)
∆tM = Log Mean Temperature Difference (oF)
Zt = tinggi zona kontak gas dengan liquid (ft)
Nb = jumlah baffle
POMPA
Q = kapasitas pompa (GPM)
m = laju alir massa liquid (kg/jam)
ρ = densitas liquid (kg/m3)
NPSHa = Net Positive Suction Head available (m)
Hss = static suction head (m)
Z slurry = tinggi permukaan slurry (m)
Hfs = suction friction head (m)
SG = Specific Gravity
fs = frictional pressure drop (psia)
Hi = inlet head (m)
NPSHr = Net Positive Suction Head required (m)
NSS = Suction Specific Speed
Rpm = kecepatan putaran motor (rpm)
W = kerja pompa (Btu)
g/gc = percepatan gravitasi (m2/s)
z1 = ketinggian suction line (m)
z2 = ketinggian discharge line (m)
Es = total suction frictional pressure drop (psia)
es = discharge friction head (m)
AIR COOLER
T PI = temperatur aliran proses masuk (oF)
T PO = temperatur aliran proses keluar (oF)
T AI = temperatur aliran udara masuk (oF)
T AI = temperatur aliran udara masuk (oF)
L = panjang tube (ft)
Dpi = penurunan tekanan melalui tube (psia)
TR = tube rows
U = koefisien transfer panas total (Btu/hr ft2 oF)
FV = kecepatan muka udara (ft/min)
CMTD = Corrected Mean Temperature Difference (oF)
= f * LMTD
LMTD = Log Mean Temperature Difference (oF)
f = faktor koreksi
A = luas area permukaan tube (ft2)
FA = area muka bundle (ft2)
F = laju alir udara (ft3/min)
BHP = tenaga yang dibutuhkan (Hp)
W = lebar tube bundle (ft)
FAPF = area fan minimum (ft2)
D = diameter fan (m)
Nt = jumlah tube
ODt = diameter luar tube (inch)
Z = viskositas (cP)
S = Specific Gravity
TANKI
T = temperatur (oC)
P = tekanan (atm)
W = laju alir massa (kg/jam)
ρ = massa jenis (kg/m3)
tos = lama persediaan (jam)
Vt_av = ukuran satu tanki tersedia berdasarkan tos
Vt_r = kapasitas tanki yang diperlukan (m3)
Dt = diameter tanki (m)
Nt = jumlah tanki
Bachus, Larry & Custodio, Angel, 2003, Know and Understand Centrifugal Pumps,
Elsevier Advanced Technology, Great Britain.
Blackwell, W. Wayne, 1984, Chemical Process Design on A Programmable
Calculator, McGraw-Hill, United State of America.
Brenner, Sarah-Janes & Friends, 2002, User Guide HYSYS.Economix, Hyprotech
Ltd., Canada.
Cavaseno, Vincent, 1979, Process Heat Exchange – Chemical Engineering
Magazine, McGraw-Hill, New York, United State of America.
Cooper, C. D. & Alley, F. C., 1986, Air Pollution Control.
Davidson, J. F. and Friends, 1985, Fluidization, 2nd Edition, Academic Press, United
State of America.
Devi, Lopamudra & Friends, 2004, Pretreated Olivine as Tar Removal Catalyst for
Biomass Gasifiers : Investigation Using Napthalene as Model Biomass Tar,
Fuel Processing Technology 86 (2005) 707-730.
Domalski, Eugene S. & Frineds, 1986, Thermodynamic Data for Biomass
Conversion and Waste Incineration, Solar Energy Research Institute, Golden,
Colorado, United State of America.
Douglas, James M., 1988, Conceptual Design of Chemical Processes, McGraw-Hill,
United State of America.
Felder, Richard M. & Rousseau, Ronald W., 1986, Elementary Principles of
Chemical Processes, 2nd Edition, John Wiley & Sons, United State of America.
Forest Product Laboratory, 1999, Wood Handbook - wood as An Engineering
Material, U. S. Departement of Agriculture, Madison, Wisconsin, United State
of America.
Gas Processors Suppliers Association (GPSA), 2004, Engineering Data Book, FPS
Version, 12th Edition, Tulsa, OK.
Misal :
Berat air dalam kayu setelah dikeringkan = a kg
Berat kayu karet basis kering = b = 83508,4 kg
Sehingga,
a / (a + b) = 0,12
2. Reaktor 01 (R-01)
Fungsi : Mengubah serbuk kayu karet menjadi gas sintesa (gasifikasi)
4
R-01
16
Tabel B.1 Parameter Operasi Gasifier, Yield dan Komposisi Gas Hasil Sintesa
Variabel Gasifier Nilai
Tipe Gasifier BCL (Battelle Columbus Laboratory
Temperatur Operasi 1598 oF (870 oC)
Tekanan Operasi 23 psia (1,6 bar)
Steam per umpan kayu 0,39725 lb/lb kayu (basis kering)
Olivine yang di-recycle 26.92652 lb/lb kayu (basis kering)
Komposisi gas sintesa % mol (basah) % mol (kering)
H2 18,700 20,800
CO2 8,900 11,100
CO 37,100 46,300
H2O 19,900 0,000
CH4 12,600 15,700
C2H2 0,000 0,000
C2H4 4,200 5,200
C2H6 0,600 0,740
Gas hasil sintesa 0,03503 lb-mol gas kering/lb kayu (basis kering)
Char yang dihasilkan 0,221 lb/lb kayu (basis kering)
Sumber : Technical Report NREL/TP-510-37408 May 2005
Ò Menghitung aliran massa masing-masing komponen dalam gas hasil sintesa
Massa kayu (basis kering) = 83508,4 kg = 184102,619 lb
Mol gas hasil sintesa = 0,03503 lb-mol gas kering/lb kayu (basis kering)
= 0,03503 x 184102,619 lb
= 6449,115 lb-mol gas kering
= 2925,269 kmol gas kering
9
11
10
Asumsi Potasium (Kalium) di dalam abu kayu karet adalah 0,2 % berat
Aliran MgO ditentukan sebesar 2 kali aliran molar Potasium dalam abu.
Abu dalam kayu karet = 0,86 % massa kayu karet basis kering
= 718,172 kg/jam
Potasium dalam abu = 0,2 % * 718,172 kg/jam
= 1,436 kg/jam
BM Potasium = 39,102 g/mol
Aliran molar potasium = 1,436 / 39,102
= 0,037 kmol/jam
BM MgO = 40,302 g/mol
MgO suplai = 2 * aliran molar potasium
= 0,073 kmol/jam
= 2,961 kg/jam
Make up olivine yang diperlukan adalah 0,11 % dari olivine yang kembali ke R-01
untuk menutupi olivine yang terbuang dari cyclone.
Make up olivne = 0,0011 * 2248590,603 kg
= 2473,450 kg
4. Reaktor 02 (R-02)
Fungsi : membakar char (arang) kayu karet hasil dari gasifikasi pada R-01
14
8
R-02
11
13
BMCi /
Komponen i BMi BMCi BMi mi Ci
CO2 44,010 12,000 0,273 14290,263 3896,459
CO 28,010 12,000 0,428 37936,737 16252,797
CH4 16,040 12,000 0,748 7366,647 5511,208
C2H4 28,050 24,000 0,856 4266,798 3650,736
C2H6 30,070 24,000 0,798 650,925 519,528
Total kandungan karbon pada gas hasil sintesa (gasifikasi) 29830,728
Maka,
karbon pada char kayu karet = karbon pada kayu – karbon pada gas sintesa
= 11088,388 kg
Maka,
Hidrogen pada char kayu karet = Hidrogen pada kayu – Hidrogen pada gas sintesa
= 1072,459 kg
BMOi /
Komponen i BMi BMOi BMi mi Oi
CO2 44,010 32,000 0,727 14290,263 10390,557
CO 28,010 16,000 0,571 37936,737 21670,396
Total kandungan oksigen pada gas hasil sintesa (gasifikasi) 32060,953
Maka,
Oksigen pada char kayu karet = Oksigen pada kayu – Oksigen pada gas sintesa
= 4657,691 kg
Digunakan perbandingan antara char kayu poplar dengan char kayu karet
BM char poplar* = BM1 = 217 g/mol
HHV char poplar* = HHV1 = 13058,170 Btu/lb
*Sumber : Technical Report NREL/TP-510-37408 May 2005
• Menghitung HHV char kayu karet (HHV2)
HHV = 146,58 x % w C + 568,78 x % w H – 51,53 x (% w O + % w N) + 29,45 x
% w S – 6,58 % w Abu
(Sumber : Thermodynamic Data for Biomass Conversion and Waste Incineration)
Diperoleh HHV2 = 11084,163 Btu/lb
Keterangan : XC , XH, XO, XN , XS, dan XAbu masing-masing adalah fraksi berat
C, H, O, N, S, dan Abu.
Maka formula char kayu karet adalah : C9,5H11,06O3N0,18S0,024Abu0,239
5. Cyclone 01 (CY-01)
Fungsi : Memisahlan partikel char + olivine + abu yang terbawa aliran gas hasil
sintesa R-01
Diinginkan efisiensi CY-01 adalah 99,9 % untuk partikel char dan olivine
Char masuk ke CY-01 = 17862,393 kg
Olivine masuk ke CY-01 = 2248590,603 kg
Char keluar dari CY-01 (aliran 8) = 99,9 % char masuk = 17860,607 kg
Olivine keluar dari CY-01 (aliran 8) = 99,9 % olivine masuk = 2248365,744 kg
Aliran 14 adalah flue gas + olivine + abu + MgO dari Reaktor 02 (R-02)
Aliran 15 adalah flue gas yang telah bersih dari Cyclone 02 (CY-02)
Aliran 16 adalah olivine + abu + MgO yang dipisahkan dari aliran flue gas
1
ηj = (Cooper, C. D., & Alley F. C., Air Pollution Control)
1 + ( d pc d pj ) 2
Dimana :
ηj = efisiensi pemisahan partikel (0 < η < 1)
dpc = diameter partikel dengan efisiensi pemisahan 50 %
dpj = diameter partikel j (µm)
7. Reaktor 03 (R-03)
Fungsi : Mengkonversikan gas-gas hidrokarbon menjadi gas CO dan H2.
18
17
R-03
19
7
Reaksi 1
CO + H2O ’ CO2 + H2
M 1354,400 2472,876
B 636,568 636,568 636,568 636,568
P 717,832 1836,308 636,568 636,568
CO input = 37936,737 Kg
= 37936,737 kg / 28.01 kg/kmol
= 1354,400 Kmol
Reaksi 2
CH4 + H2O ’ CO + 3 H2
M 459,267 1836,308
B 91,853 91,853 91,853 275,560
P 367,414 1744,454 91,853 275,560
C2H6 + 2 H2O ’ 2 CO + 5 H2
M 21,647 1836,308
B 19,482 38,965 38,965 97,411
P 2,165 1797,343 38,965 97,411
Reaksi 4
C2H4 + 2 H2O ’ 2 CO + 4 H2
M 152,114 1836,308
B 76,057 152,114 152,114 304,228
P 76,057 1684,194 152,114 304,228
8. Scrubber 01 (SC-01)
Fungsi : - Mendinginkan aliran gas panas sampai temperaturnya 60 oC
- Membersihkan partikel pengotor (char dan olivine) dari aliran gas
21
27
SC-01
20
22
23
Maka,
Kmol air yang diperlukan = (5,5 * 5887,526 kmol) – 1083
= 31301 kmol
= 564044,020 kg
Neraca bahan dihitung dengan menggunakan kesetimbangan uap cair (Vapor Liquid
Equilibrium, VLE). Algoritma perhitungannya adalah sebagai berikut :
1. Menghitung tekanan uap masing-masing komponen pada kondisi keluar Mixer.
Ln Pv = A + B / (C + T) + D*ln (T) + [E*(T^F)] (TDep Prop HYSYS 3.0.1)
dimana :
Pv = Tekanan uap, Kpa
A, B, C, D, E dan F = Konstanta Antoine untuk masing-masing komponen
T = Temperatur absolute, K
2. Trial fraksi uap aliran keluar Mixer sampai komposisi uapnya ~ 1.
C
Ki zi
∑
i =1 1+ (Ki −1) VF
=1 i = 1,…C (Pers. 13-12, Perry’s CEH)
dimana :
Ki = konstanta kesetimbangan uap-cair komponen i
Zi = fraksi mol komponen i aliran keluar Mixer
V/F = fraksi uap aliran keluar Mixer
Komponen kmol zi A B C
H2 1922,224 0,051689 9,183 -107,900 0,000
H2O 32856,102 0,883501 65,930 -7227,000 0,000
CO 1000,764 0,026911 41,650 -1109,000 0,000
CO2 961,273 0,025849 136,600 -4735,000 0,000
CH4 367,414 0,009880 31,350 -1307,000 0,000
C2H6 2,165 0,000058 44,000 -2569,000 0,000
C2H4 76,057 0,002045 48,110 -2474,000 0,000
Olivine (solid) 2,518 0,000068 1,000 0,000 0,000
Char 0,010 0,000000 1,000 0,000 0,000
Total 37188,526
Komponen D E F ln Pv
H2 0,164 0,001 2,000 76,619
H2O -7,177 0,000 2,000 2,993
CO -5,455 0,000 2,000 16,220
CO2 -21,270 0,041 1,000 12,466
CH4 -3,261 0,000 2,000 11,749
C2H6 -4,976 0,000 2,000 9,009
C2H4 -5,736 0,000 2,000 9,514
Olivine (solid) 0,000 0,000 0,000 1,000
Char 0,000 0,000 0,000 1,000
Komponen Pv (kPa) Ki yi xi
H2 1,9381E+33 1,87401E+31 0,358971 0,000000
H2O 19,945 0,193 0,192794 0,999686
CO 11072775,55 107066,095 0,186880 0,000002
CO2 259367,175 2507,902 0,179091 0,000071
CH4 126626,869 1224,394 0,068282 0,000056
C2H6 8176,341 79,060 0,000376 0,000005
C2H4 13548,078 131,001 0,013587 0,000104
Olivine (solid) 2,718 0,026 0,000002 0,000079
Char 2,718 0,026 0,000000 0,000000
Total 0,999984 1,000003
Bottom
Komponen Top (kmol) Top (kg) (kmol) Bottom (kg)
H2 1922,22379 3882,892 0,00000 0,000
H2O 1032,37466 18603,391 31823,72712 573463,563
CO 1000,70836 28029,841 0,05556 1,556
CO2 958,99952 42205,569 2,27327 100,047
CH4 365,63853 5864,842 1,77531 28,476
C2H6 2,01331 60,540 0,15139 4,552
C2H4 72,75533 2040,787 3,30168 92,612
Olivine (solid) 0,01108 0,990 2,50693 223,869
Char 0,00004 0,008 0,00989 1,823
Total 5354,81058 100688,860 31833,715 573916,498
AC-01
45 AC-04 AC-03 AC-02 K-01
K-04 39 K-03 K-02 32 30
43 41 37 35 33
31 21
42 38 34
KOD-04 KOD-01
KOD-03 KOD-02
KOD-05
40 28
44 36 29
Neraca massa untuk kompresi gas ini tidak dapat dihitung alat per alat karena masing-
masing alat berhubungan satu sama lain (ada 4 aliran recycle). Oleh karena itu, neraca
massa pada kompresi gas ini dihitung sebagai satu sistem. Algoritma perhitungan
neraca massa pada sistem kompresi gas ini adalah sebagai berikut :
1. Mulai dari KOD-01. Aliran recycle dari KOD-02 belum ada. Dilakukan
perhitungan VLE (PT Flash, P = 103,4 kPa, T = 333,15 K, trial V/F, zi = zi
aliran 21).
2. Didapatkan aliran uap dan aliran liquid dari KOD-01. Aliran liquid dikirim ke
utilitas sedangkan aliran uap dikompres dan didinginkan sebelum menuju KOD-
02. Digunakan yi aliran uap ini sebagai zi untuk KOD-02 untuk menghitung
VLE pada KOD-02 (PT Flash, P = 193 kPa, T = 333,15 K, trial V/F).
3. Didapatkan aliran uap dan aliran liquid dari KOD-02. Aliran liquid di-recycle ke
KOD-01. Nilai zi untuk KOD-01 diperbarui dengan penambahan aliran recycle
ini.
4. Dilakukan kembali perhitungan pada no. 1 – 3 sampai komposisi mol aliran
liquid recycle dari KOD-02 konvergen. Toleransi +/- 0,1 kmol.
5. Dilanjutkan ke KOD-03. Digunakan yi terbaru dari aliran uap KOD-02 sebagai
zi untuk KOD-03. Dihitung VLE (PT Flash, P = 530,9 kPa, T = 333,15 K, trial
V/F)
Adsorben yang digunakan dalam PSA-01 adalah campuran zeolite dengan karbon aktif
Kinerja PSA-01 :
Mengadsorbsi 100 % gas CO2, CO, N2, NH3, CH4, dan H2O
Purging 20 % gas H2
(Sumber : Gas Purification, Kohl & Nielsen, page 1082)
MP-01 : R-03 :
Olivine = 2473,450 Olivine = 27,000
MgO = 2,961 +
2476,411
R SC-01 :
H2O = 9419,543
BL-01 : Olivine = 233,869
N2 = 123418,694 Char = 1,823 +
O2 = 37494,287 + O 9645,235
168912,981
KOD-01 :
R-03 : H2O = 18328.119
Olivine = 27,000
S CO
CO2
=
=
0,049
3,169
CH4 = 0,902
C2H6 = 0,144
C2H4 = 2,937
E Olivine
Char
=
=
0,969
0,008 +
18336,297
PSA-01 :
S H2 = 3882,892
H2O = 280,253
CO = 28029,848
CO2 = 42205,225
CH4 = 5864,618
C2H6 = 59,630
C2H4 = 2035,531 +
82357,997
Komponen Zi A B C
H2O 1,000 65,930 -7227,000 0,000
D E F Ln Pv
-7,177 0,000 2,000 4,620
Komponen Pv(kPa) K1 y1 x1
H2O 101,475 1,002 1,000 0,999
9
11
10
∫CpdT, kJ/mol
Komponen n (mol) Hi (kJ)
olivine 27698,205 0,463 -1,1236E+04
∫CpdT, kJ/mol
Komponen n (mol) Hi (kJ)
MgO 73,462 1,7674E-04 -44,138
∫CpdT, kJ/mol
Komponen n (mol) Hi (kJ)
olivine 27698,205 0,463 -1,1236E+04
MgO 73,462 1,7674E-04 -44,138
H11 -11279,914
4
R-01
16
Parameter Operasi :
Toutput = 870,000 oC
Poutput = 23,000 psia
4. Cyclone-01 (CY-01)
Fungsi : memisahkan partikel char + olivine + abu yang terbawa aliran gas sintesa
dari GS-01.
5. Reaktor 03 (R-03)
Fungsi : - mengkonversikan gas-gas hidrokarbon menjadi CO dan H2.
18
17
R-03
19
7
Parameter Operasi :
T input = 870,000 oC
Pinput = 22,000 psia = 1,5 atm
∆H r , 25o C = ∑
produk
ni .Hf1 − ∑ n .Hf
reak tan
i i
Reaksi 2 :
CH4 + H2O à CO + 3H2
B (kmol) 91,853 91,853 91,853 275,560
Reaksi 3 :
C2H6 + 2 H2O à 2 CO + 5 H2
B (kmol) 19,482 38,965 38,965 97,411
Reaksi 4 :
C2H4 + 2 H2O à 2 CO + 4H2
B (kmol) 76,057 152,114 152,114 304,228
6. Reaktor 02 (R-02)
Fungsi : Membakar char (arang) kayu karet hasil dari gasifikasi pada R-01.
14
8
R-02
11
13
∆H r , 25o C = ∑
produk
ni .Hf i − ∑ n .Hf
reak tan
i i
7. Cyclone 02 (CY-02)
Fungsi : memisahkan partikel olivine + abu dari aliran flue gas CR-01.
QCO-01
CO-01
20
18
ke Turbin T = 60 oC
18b
Keterangan :
CO-01A, CO-01B, dan CO-01C berfungsi sebagai steam generator dengan
pembagian sebagai berikut :
● CO-01A berfungsi untuk menaikkan T air umpan steam generator sampai titik
jenuhnya.
● CO-01B berfungsi untuk memproduksi steam jenuh.
● CO-01C berfungsi untuk menaikkan T steam jenuh sampai 127 oC (superheated
steam).
● CO-01D berfungsi menurunkan T aliran 18c sampai 382 oC
301
30
∫ Cp H 2O (l) dT = 23,514 kJ/mol
QCO-01A = 43300000 kJ
QCO-01B = nair_umpan_steam_generator * λ
QCO-01B = 47478091,253 kJ
382
∫ Cp
301
H 2O (v) dT = 4,190 kJ/mol
QCO-01C = 7715000,000 kJ
Qsteam_generator = 98493091,253 kJ
60
∫ Cp
30
H 2O (l ) dT = 2,298 kJ/mol
n CW = 17563263,042 mol
mCW = 316490,000 kg
a T aliran 18b
H18a = H18a - QCO-01B
-816106414,796 kJ
a T aliran 18c
H18c = H18b - QCO-01C
-823822056,902 kJ
21
27
SC-01
20
22
23
a. Entalpi aliran 20, H20 pada 150 oC = -864178794,650 kJ
30
21
KOD-01
28
29
AC-01
32
33
31
KOD-02
28
36
417 , 626
H31 = H30 + n 31 ∫ Cp
333 , 15
camp dT
= -739059430,317 kJ
AC-02
35
37
34
KOD-03
36
40
465 , 3
H34 = H33 + n 34 ∫ Cp
333 ,15
cam p dT
= -604196187,983 kJ
AC-03
39
41
38
KOD-04
40
44
464 , 3
= -5,274E+08 kJ
AC-04
43
45
42
KOD-05
44
436 , 509
= -511989191,934 kJ
QCO-02
CO-02
27
26
50
∫ Cp
30
H 2O ( l ) .dT = 1,508.kJ / mol
= 26091085,544 mol
mair pendingin = (nair_pendingin/1000)*BMair_pendingin
= 470161,361 kg
46
45
PSA-01
47
Bin-01 (B-01)
Fungsi : Tempat penyimpanan serbuk kayu
Tipe : Ellipsoidal Head Bin
Gambar :
Data Operasi :
Jumlah bin (N bin) = 2
Massa kayu di dalam bin (W) = 184102,619 lb
Densitas kayu (ρw) = 33,1 lb/ft3
πR 2 Hc
Vc =
3
= 835,543 ft3
Maka,
Vbin = 5562,013 ft3
Data Operasi :
Jumlah bin (N bin) = 1
Massa olivine di (W) = 184102,619 lb
Densitas olivine (ρw) = 162,3 lb/ft3
πR 2 Hc
Vc =
3
Maka,
Vbin = 4147,689 ft3
Data Operasi :
Jumlah bin (N bin) = 1
Massa MgO (W) = 9670 lb
Densitas kayu (ρw) = 223,5 lb/ft3
πR 2 Hc
Vc =
3
Maka,
Vbin = 43,227 ft3
Data desain :
Bahan yang dialirkan : serbuk kayu karet
ρw : 33,1 lb/ft3
Kapasitas bahan yang dialirkan : 346,9 ft3
Jenis bahan : H36WX
th
(Tabel 7-4, Perry’s CEH, 50 Anniv. Ed.)
Screw Conveyor yang digunakan dipilih berdasarkan data desain di atas dari table
7-5, Perry’s CEH, 50th Anniv. Ed.
Parameter Operasi :
Laju alir massa kayu karet (Fs) = 183718 lb/jam
ρw = 33,1 lb/ft3
Berat gas panas (Fg) = 12264,07 lb
= 5562,944 kg
Temperatur gas panas masuk (Tgasi) = 1021 oC
= 1869,8 oF
Temperatur gas panas keluar (Tgaso) = 122,2357 oC
= 252,0243 oF
Waktu tinggal ditentukan dengan beberapa trial sampai diperoleh dimensi rotary
drier yang logis.
4. Men-trial diameter dalam rotary drier (d) untuk memperleh Uct trial (Uct) ~ Uct
target (Uct’) dengan rumus :
6. Memilih rotary drier standar yang mendekati desain di atas dari table 20-16,
p. 20-38, Perry’s CEH.
dimana,
N = jumlah putaran = 4 r/min
S = Slope (kemiringan) = 0,08 ft/ft (Sbr : Perry’s CEH, p. 20-33)
dimana:
W = w + wd
85000dL
wdrier =
420
D =d+2
Penyelesaian :
Algoritama 1
Setelah beberapa kali trial, ditentukan waktu tinggal kayu karet di dalam rotary drier
t’ = 3,75 min
= 0,063 jam
w = 11482,40625 lb
= 5208,385 kg
= 5,208385 ton
Algoritma 2
Vw = 346,9004909 ft3
Vr = 2312,66994 ft3
Algoritma 3
Qt’ = 3,37 x 107 Btu/hr
dt = 1617,775733 oF
Uct’ = 9,071682947 Btu/hr ft2 oF
Algoritma 5
L = 139,1617505 ft
= 42,41650155 m
Algoritma 6
Dipilih rotary drier dengan :
d = 8 ft
L = 140 ft
Algoritma 7
θ = 10 min
Algoritma 8
f =6
Algoritma 9
wd = 226666,6667 lb
W = 238149,0729 lb
= 108023,7 kg
= 108,0237 ton
Data Desain :
Tekanan = 1,701 atm
Temperatur = 870 oC
ρg = 0,946 kg/m3
ρchar = 970 kg/m3
ρp = 2566 kg/m3
g = 9,8 m/s2
dpchar = 0,5 mm = 0,0005 m
dpolivine = 0,2 mm = 0,0002 m
μg = 1,309 x 10-5 Ns/m2 (Pa-s)
mg = 16586,856 kg/jam
mchar = 8931,197 kg/jam
molivine = 1124295,301 kg/jam
mp = 1133226,498 kg/jam
ρolivine = 2600 kg/m3 (Sumber : Kunii, Chap. 13, p. 324)
= 5000
dp” = 0,0002 m
= 0,046 m/s
= 0,671
Karena Remf < 10, maka Umf tidak perlu dikoreksi atau factor koreksi (f) = 1
(Sumber : Chap. 7, Rowe & Yates, p. 446)
Umfcorr = f x Umf
f =1
Umfcorr = 0,046 m/s
*
( µ g x( ρ p − ρ g ) xg )1 / 3
Ut = ut x (Pers. 32, Chap. 3, Kunii, p. 80)
ρg
2/3
0,691
= 2,8 x
0,963
= 2,007 m/s
Maka,
Up > 0,106 m/s
Ditentukan :
Up = Ut = 2,007 m/s
Diperoleh :
Ese = 0,011
Esd − Ese
= 0,07 m
a
Hf (Esd – Es”) = 0,371 m
Dimana,
Ior = jarak antar tuyere
Asumsi Ior = 0,1 m (Sbr : Kunii, Chap. 4, p. 108)
Sehingga,
Nor = 100 tuyere/m2
# Menentukan jumlah lubang per tuyere (Nh) dan diameter lubang tersebut (dh)
Ditentukan, Nh = 6 (Sbr : Kunii, Chap. 4, p. 108)
2 2
Ior x Uf = Nh x (π/4 x dh ) x Uor (Sbr : Kunii, Chap. 4, p. 108)
# Menghitung jumlah tuyere total (ntuyere) dan jumlah lubang total (nhole)
n tuyere = Nor x At
n tuyere = 5024 tuyeres
n hole = n tuyere x Nh
n hole = 30144 holes
10 −3 xT 1, 75 [( M A + M B ) / M A xM B ]0, 5
Df = (Pers. 3-133, Perry’s CEH)
P[(Σv)1A/ 3 + (Σv)1B/ 3 ] 2
T = 399,817 K
P = 1,701 atm
MA = BM H
= 1 kg/kmol
MB = BM O
= 16 kg/kmol
Dbm − Db
= e-0,3Hd/Dt (Pers. 4, Chap. 6, Kunii, p. 146)
Dbm − Dbo
Uf – Umf = 2,183 m/s
Dbm = 0,65 [(π/4) x Dt2 x (Uf – Umf)]0,4
2,78
Dbo = (Pers. 19, Chap. 5, Kunii, p. 131)
gx(Uf − Umf ) 2
Dbo = 1,351
e-0,3Hd/Dt = 0,196
Dbm – Db = 0,568
Db = 3,867 m
# Menghitung koefisien mass transfer dari fasa cloud ke interstitial phase (Qci)
Cloud terbentuk bila Ubr > Ui (Sbr : Rowe&Yates, Chap. 7, p. 458)
Umf
Ui =
Emf
= 0,106 m/s
Ubr
a’ =
Ui
= 40,470 (dimensioless)
Itu Berarti pada gasifier akan terbentuk cloud
dimana,
Vw/Vb = fraksi volume wake terhadap volume bubble
= 0,333 (Sbr : Kunii, Chap. 7, p. 454-455)
Yc = 0,229
fbxHd
Ca/Cao = exp − kf
Uf
(Pers. 16b, Chap. 12, Kunii, p. 291)
1 1
=g = (Pers. 82, Rowe&Yates, p. 479)
Qbc Qbi
= 11,758 s
Yc x kr = d = 5,021234
1
=a = 44,294
Qci
1
=b = 0,345
Yixkr
1
=c = 0,0224
a +b
d+c =e = 5,043636
Maka,
tr =τxy
= 30,547 s
Data desain :
• Aliran massa gas (mg) = 110301,673 kg/jam
• Aliran massa char dalam gas (mchar) = 17862,393 kg/jam
• Aliran massa olivine dalam gas (molivine) = 2248590,603 kg/jam
• Aliran massa total = 2376754,668 kg/jam
• Densitas partikel char = 520,600 kg/m3
• Densitas partikel olivine = 2600 kg/m3
• Densitas campuran partikel (ρp) = 2593,762 kg/m3
• Densitas campuran gas (ρg) = 0,345 kg/m3
• Diameter partikel char = 200 μm
• Diameter partikel olivine = 200 μm
• Viskositas gas (μg) = 0,126 kg/m jam
Dimana :
π = 3,14
W = lebar inlet cyclone (m)
V = kecepatan aliran masuk cyclone (m/s)
= Q/(WxH)
H = tinggi inlet cyclone (m)
= 2,5 W
maka :
V = Q/(2,5W2)
1 L
Ne = jumlah putaran di dalam vorteks terluar = = Lb + c
H 2
Lb = panjang badan cyclone (m)
= 7,5 W
Lc = panjang kerucut cyclone (m)
= 12,5 W
maka :
d pc = 1,552 x 10 -6 m = 2 μm
Data Desain :
Tekanan = 1,5 atm = 151987,5 Pa
Temperatur = 1021 oC
ρg = 1,5 kg/m3
ρchar = 970 kg/m3
ρp = 2566 kg/m3
g = 9,8 m/s2
dpchar = 0,2 mm = 0,0002 m
dpolivine = 0,2 mm = 0,0002 m
μg = 2,124 x 10-5 Ns/m2 (Pa-s)
mg = 160912,981 kg/jam
mchar = 8931,197 kg/jam
molivine = 1124295,301 kg/jam
mp = 1133226,498 kg/jam
ρolivine = 2600 kg/m3 (Sumber : Kunii, Chap. 13, p. 324)
= 5000
Maka,
dp” = 0,0002 m
= 0,030 m/s
Karena Remf < 10, maka Umf tidak perlu dikoreksi atau factor koreksi (f) = 1
(Sumber : Chap. 7, Rowe & Yates, p. 446)
Umfcorr = f x Umf
f =1
Umfcorr = 0,030 m/s
* ( ρ g x( ρ p − ρ g ) xg )1 / 3
dp = dpx (Pers. 31, Chap. 3, Kunii, p. 80)
µg
2/3
33,558
= 0,0002 x
0,001
= 8,781
0,811
=2x
1,310
= 1,238 m/s
Uf ini ditrial sehingga diperoleh dimensi reactor yang sesuai. Seteal ditrial :
Uf = 1,482 m/s
= 48,849 Umf
= 15,697 m
# Menentukan jumlah lubang per tuyere (Nh) dan diameter lubang tersebut (dh)
Ditentukan, Nh = 6 (Kunii, Chap. 4, p. 108)
Ior2 x Uf = Nh x (π/4 x dh 2) x Uor (Kunii, Chap. 4, p. 108)
[ Ior 2 xUf ] 0,5
dh =
[ NhxUorx(π / 4)] 0,5
dh = 0,004 m
= 4,200 mm
T = 352,313 K
P = 1,5 atm
MA = BM O2 = 32 kg/kmol
MB = BM N2 = 28 kg/kmol
Maka:
Df = 0,189 cm2/s
= 0,0000189 m2/s
2,78
Dbo = (Pers. 19, Chap. 5, Kunii, p. 131)
gx(Uf − Umf ) 2
Dbo = 0,598
-0,3Hd/Dt
e = 0,195
Dbm – Db = 0,588
Db = 3,027 m
# Menghitung koefisien mass transfer dari fasa cloud ke interstitial phase (Qci)
Cloud terbentuk bila Ubr > Ui (Rowe&Yates, Chap. 7, p. 458)
Umf
Ui =
Emf
= 0,069 m/s
Ubr
a’ =
Ui
= 56,163 (dimensioless)
artinya terbentuk cloud
1 1
=g = (Pers. 82, Rowe&Yates, p. 479)
Qbc Qbi
= 17,742 s
Dimana:
M = Massa karbon mula-mula = karbon pada char
M = 11088,388 kg
ρC = densitas karbon = 1642 kg/m3 (HYSYS 3.0.1)
φ = At x [Uf – (Uf – Umf) x exp(-X)] (Davidson&Harrison, p. 654)
X = cross-flow factor
QbixHt
= (Davidson&Harrison, p. 653)
UbrxVb
Vb = Volume bubble rata-rata
Vb = π x (0,5Db)3
Vb = 10,887 m3
X = 0,061
Φ = 1,434
Sh = Sherwood number
Sh = 2 (1 + c x Ret0,5 x Sc0,333) (Davidson&Harrison, p. 649)
Sc = 0,751
Sh = 2,357
Δ = koefisien stoikiometrik gravimetric = 0,375
(Davidson&Harrison, p. 653)
Tbc = 1891,390 s
= 0,525 jam
Dimensi cyclone yang di trial adalah lebar inlet cyclone (W) kemudian
disubstitusikan ke rumus dibawah ini sehingga nilai dpc nya 6 μm.
0,5
9µ g W
d pc =
2πNeV ( ρ s − ρ g )
Dimana :
π = 3,14
W = lebar inlet cyclone (m)
V = kecepatan aliran masuk cyclone (m/s)
= Q/(WxH)
H = tinggi inlet cyclone (m)
= 2,5 W
maka :
V = Q/(2,5W2)
1 L
Ne = jumlah putaran di dalam vorteks terluar = = Lb + c
H 2
Lb = panjang badan cyclone (m)
= 7,5 W
Data Desain :
Tekanan = 1,5 atm
Temperatur = 870 oC
ρg = 0,327 kg/m3
ρolivine = 2600 kg/m3 (Kunii, Chap. 13, p. 324)
g = 9,8 m/s2
dpolivine = 0,2 mm = 0,0002 m
μg = 3,573 x 10-5 Ns/m2 (Pa-s)
mg = 110528,318 kg/jam
molivine = 825546,584 kg
Sumber: Subcontract Report, NREL/SR-510-39945, May 2006, p. 2-4
= 0,019 m/s
= 0,036
Karena Remf < 10, maka Umf tidak perlu dikoreksi atau factor koreksi (f) = 1
(Sumber : Chap. 7, Rowe & Yates, p. 446)
Umfcorr = f x Umf
f =1
Umfcorr = 0,019 m/s
( ρ g x( ρ p − ρ g ) xg )1 / 3
dp* = dpx (Pers. 31, Chap. 3, Kunii, p. 80)
µg
2/3
20,209
= 0,0002 x
0,001
= 3,739
0,969
= 0,7 x
0,474
= 1,430 m/s
Ditentukan:
Dt = diameter dalam reformer (m) = 4 m
At = 12,560 m2
Emf untuk tipe pasir olivine (sp = 0,86) = 0,440
Karena Ret > 3000, maka Cd,or = 0,6 (Kunii, Chap. 4, p. 105)
# Menentukan jumlah lubang per tuyere (Nh) dan diameter lubang tersebut (dh)
Ditentukan, Nh = 6 (Kunii, Chap. 4, p. 108)
Ior2 x Uf = Nh x (π/4 x dh 2) x Uor (Kunii, Chap. 4, p. 108)
Nilai He ditrial dengan persamaan 4, Kunii, sampai diperoleh nilai Ubr (dari pers.
9, Kunii) yang sesuai jika disubstitusikan ke persamaan 2.11 di atas.
Dbm − Db
= e − 0, 3 xHe / Dt (Pers.4, Chap. 6, Kunii, p. 146)
Dbm − Dbo
2,78
Dbo = x(Uf − Umf ) 2 (Pers. 19, Chap. 5, Kunii, p. 131)
g
Dbo = 0,141
Dc a '+2
1/ 3
=
Db a '−1
= 1,024
Dc = 0,695 m
Karena data yang ada pada tekanan 1 atm, temperature 0 oC, sedangkan
kondisi aliran gas sintesa bertekanan 1,5 atm dengan temperature 870 oC,
maka Dij disesuaikan dengan rumus :
DijP2,T2 = DijP1,T1 x (P1/P2) x (T 2/T1)3/2
(Pers. 24-41, J. R. Welty, Fund. Momentum Heat and Mass Transfer, p. 488)
dimana:
P1 = 1 atm
P2 = 1,5 atm
T1 = 273,15 K
T2 = 1143,15 K
# Menghitung koefisien mass transfer dari fasa cloud ke interstitial phase (Qci)
0 ,5
EmfxDfxUb
Qci = 6,78 (Pers. 81, Rowe&Yates, p. 479)
Db 3
= 0,252 s-1
1 1
=g = (Pers. 82, Rowe&Yates, p. 479)
Qbc Qbi
= 2,177 s
Yc x kr = d = 0,592865
1
=a = 3,968
Qci
1
=b = 2,262
Yixkr
1
=c = 0,16050
a +b
d+c =e = 0,753368
1
=h = 1,327
e
1
=i = 0,285329
g+h
kf = f + i = 0,29832
Volume reactor = At x Ht
= 251,200 m3
tr = 2,6745 s
Data Desain :
Sisi Shell Sisi Tube
Jenis fluida H2O Gas dari TR-01
Fraksi uap 0 1,000
Laju alir massa (m) Lb/jam 73134,765 243670,730
W (m/1000) 73,135 243,671
ρ (avg) Lb/ft3 60,500 0,018
Spgr 1,000 0,001
Z (avg) cP 0,444 0,031
Cp (avg) Btu/lb oF 1,041 0,518
k (avg) Btu/hrft oF 0,334 0,078
BM 18,020 18,743
o
Tinlet F 86,000 1430,641
o
Toutlet F 574,400 1101,000
o
Tavg F 330,200 1265,821
DP diizinkan psi 5,000 5,000
CMTD = f x LMTD
GTTD − LTTD
LMTD =
LN (GTTD / LTTD )
Maka:
LMTD = 933,371 oF
f = factor koreksi LMTD tergantung dengan jumlah shell pass dan tube pass.
HE yang digunakan adalah TEMA BEM dengan jumlah shell pass = 1 dan jumlah
tube pass (NPT) = 1.
Untuk HE dengan tipe ini, factor koreksi (f) = 1
CMTD = 933,371 oF
A = 1570,045 ft2
Ao = π x do x L
= 4,187
n = 375 tubes
Zo 0 , 267 Mo 0, 22 Wo 0, 4 (TH − TL ) N PT
0, 282 0, 6
PB
Ss p = 4,28 0 ,89
x x 0, 718
so LMTD n L
= 0,280
doxmo
Nreo =
ZoxSm
Sm tergantung dengan lay out tube (pitch). Dipilih 2 1/4 triangular pitch,
sehingga :
Dixc' xPB
Sm =
p ' x144
Maka,
Sm = 1,5 ft2
Zo = 1,073
Nreo = 7568,983
Data Desain :
Sisi Shell Sisi Tube
Jenis fluida H2O Gas dari TR-01
Fraksi uap 0 1,000
Laju alir massa (m) Lb/jam 73134,765 243670,730
W (m/1000) 73,135 243,671
ρ (avg) Lb/ft3 23,820 0,025
Spgr 1,000 0,001
Z (avg) cP 0,550 0,026
Cp (avg) Btu/lb oF 1,277 0,488
k (avg) Btu/hrft oF 0,172 0,064
Heat of Vap. Btu/lb 615,310
kJ/kg 1431,200
BM 18,020 18,743
o
Tinlet F 574,400 1101,000
o
Toutlet F 574,400 722,200
o
Tavg F 574,400 911,600
P psi 1285,000 19,000
DP diizinkan 5,000 5,000
CMTD = f x LMTD
GTTD − LTTD
LMTD =
LN (GTTD / LTTD )
Jadi,
LMTD = 298,131 oF
f = factor koreksi LMTD tergantung dengan jumlah shell pass dan tube pass.
HE yang digunakan adalah TEMA BEM dengan jumlah shell pass = 1 dan jumlah
tube pass (NPT) = 1.
Untuk HE dengan tipe ini, factor koreksi (f) = 1
CMTD = 298,131 oF
A = 13523,987 ft2
Ao = π x do x L
= 7,327
n = 1846 tubes
doxmo
Nreo =
ZoxSm
Sm tergantung dengan lay out tube (pitch). Dipilih 2 1/4 triangular pitch,
sehingga :
Dixc' xPB
Sm =
p ' x144
Data Desain :
Sisi Shell Sisi Tube
Jenis fluida H2O Gas dari TR-01
Fraksi uap 1 1,000
Laju alir massa (m) Lb/jam 73134,765 243670,730
W (m/1000) 73,135 243,671
ρ (avg) Lb/ft3 2,518 0,029
Spgr 1,000 0,001
Z (avg) cP 0,022 0,023
Cp (avg) Btu/lb oF 0,707 0,468
k (avg) Btu/hrft oF 0,035 0,055
BM 18,020 18,743
o
Tinlet F 574,400 722,200
o
Toutlet F 719,810 658,000
o
Tavg F 647,105 690,100
DP diizinkan psi 5,000 5,000
CMTD = f x LMTD
GTTD − LTTD
LMTD =
LN (GTTD / LTTD )
Jadi,
LMTD = 22,845 oF
f = factor koreksi LMTD tergantung dengan jumlah shell pass dan tube pass.
HE yang digunakan adalah TEMA BEM dengan jumlah shell pass = 1 dan jumlah
tube pass (NPT) = 1.
Untuk HE dengan tipe ini, factor koreksi (f) = 1
CMTD = 22,845 oF
A = 26673,574 ft2
Sm tergantung dengan lay out tube (pitch). Dipilih 1 1/4 triangular pitch,
sehingga :
Dotl − do
Sm = PB x Di − Dotl + ( p '−do)
P'
Maka,
Sm = 21,958 inch2
= 0,152 ft2
Zo = 0,054
Nreo = 736142,827
Data Desain :
Sisi Shell Sisi Tube
Jenis fluida H2O Gas dari TR-01
Fraksi uap 0 1,000
Laju alir massa (m) Lb/jam 697733,854 243670,730
W (m/1000) 697,734 243,671
ρ (avg) Lb/ft3 62,106 0,037
Spgr 1,000 0,001
Z (avg) cP 0,630 0,020
Cp (avg) Btu/lb oF 1,029 0,448
k (avg) Btu/hrft oF 0,367 0,046
BM 18,020 18,743
o
Tinlet F 86,000 658,000
o
Toutlet F 140,000 302,000
o
Tavg F 113,000 480,000
DP diizinkan psi 5,000 5,000
CMTD = f x LMTD
GTTD − LTTD
LMTD =
LN (GTTD / LTTD )
Jadi,
LMTD = 345,262 oF
f = factor koreksi LMTD tergantung dengan jumlah shell pass dan tube pass.
HE yang digunakan adalah TEMA BEM dengan jumlah shell pass = 1 dan jumlah
tube pass (NPT) = 1.
Untuk HE dengan tipe ini, factor koreksi (f) = 1
CMTD = 345,262 oF
A = 4242,302 ft2
Ao = π x do x L
= 4,710
n = 901 tubes
Zo 0 , 267 Mo 0, 22 Wo 0, 4 (TH − TL ) N PT
0, 282 0, 6
PB
Ss p = 4,28 0 ,89
x x 0, 718
so LMTD n L
= 0,101
doxmo
Nreo =
ZoxSm
Sm tergantung dengan lay out tube (pitch). Dipilih 2 1/4 triangular pitch,
sehingga :
Dixc' xPB
Sm =
p ' x144
Maka,
Sm = 3,186 ft2
Zo = 1,525
Nreo = 17951,268
Kondisi Operasi:
Tgas input = 150 oC = 302 oF
Tgas output = 60 oC = 140 oF
Tliq input = 43,33 oC = 109,994 oF
Tliq output = 60 oC = 140 oF
Pinput SC-01 = 1,021 atm
mg = 110530,192 kg/jam = 243677,071 lb/jam
mliq output = 573237,871 kg/jam = 1263771,675 lb/jam
ρg = 0,628 kg/m3 = 0,039 lb/ft3
ρliq = 993,398 kg/m3 = 62,016 lb/ft3
Qt = 113139726,457kJ/jam = 107235348,186 Btu/jam
Cpgas = 1,801 kJ/kg-C = 0,430 Btu/lb-F
H2O terkondensasikan = 9388,441 kg/jam = 20697,944 lb/jam
Qc = 21269964,864 kJ/jam
= 20159957,599 Btu/jam
c. Menghitung luas penampang kolom (At), jendela (Aw), dan tirai (Ac)
Luas penampang kolom (At)
At = 0,25πD2
At = 150,145 ft2
d. Menghitung laju alir volum gas per detik (Gv), vw-max, vw-deasin, v c-max, vc-desain
mg
Gv =
3600ρ g
= 1726,654 ft3/s
0,5
ρl − ρ g
vW max = 0,58
ρ g
= 23,062 ft/s
Gv
vWdesain =
Aw
= 23 ft/s
0 ,5
ρl − ρ g
vc max = 1,15
ρ g
= 45,725 ft/s
Gv
vcdesain =
Ac
= 45,725 ft/s
Dimana :
C = konstanta yang tergantung dengan jarak antar baffle
Untuk jarak antar baffle 33 inch, C = 0,016.
G = kecepatan alir massa gas
mg
G= = 1622,948lb / jamft 2
At
L = kecepatan alir massa liquid
mliqoutput
L= = 8417,026lb / jamft 2
At
Maka :
Ua = 105,050 Btu/jam ft2 F
Dimana :
VL = aliran volumetric liquid (m3/min)
VL = (mliq output / ρl) x (1/60)
= 9,617 m3/min
ts = waktu tinggal liquid di dasar scrubber (min)
ts = 7 min
maka :
ZL = 4,826 m
# Jarak antara gas inlet dengan baffle pertama di dasar scrubber (ZGB ) #
ditentukan ZGB = 0,9 m
ρg vW
2
Dp = 0,186 Nb
ρl 0,7
= 3,279 inch H2O
= 0,118 psia
Data Desain :
Sisi Shell Sisi Tube
Jenis fluida H2O H2O
Fraksi uap 0 1,000
Laju alir massa (m) Lb/jam 691011,825 1243491,446
W (m/1000) 691,012 1243,491
ρ (avg) Lb/ft3 62,170 61,610
Spgr 1,000 1,000
Z (avg) cP 0,630 0,538
Cp (avg) Btu/lb oF 1,031 1,033
k (avg) Btu/hrft oF 0,367 0,372
BM 18,020 18,020
o
Tinlet F 86,000 140,000
o
Toutlet F 122,000 109,994
o
Tavg F 104,000 124,997
DP diizinkan psi 5,000 5,000
CMTD = f x LMTD
GTTD − LTTD
LMTD =
LN (GTTD / LTTD )
Jadi,
LMTD = 20,854 oF
f = factor koreksi LMTD tergantung dengan jumlah shell pass dan tube pass.
HE yang digunakan adalah TEMA BEM dengan jumlah shell pass = 1 dan jumlah
tube pass (NPT) = 1.
Untuk HE dengan tipe ini, factor koreksi (f) = 1
CMTD = 20,854 oF
A = 8491,469 ft2
Ao = π x do x L
= 3,14
n = 2848 tubes
Zo 0 , 267 Mo 0, 22 Wo 0, 4 (TH − TL ) N PT
0, 282 0, 6
PB
Ss p = 4,28 0 ,89
x x 0, 718
so LMTD n L
= 0,253
doxmo
Nreo =
ZoxSm
Sm tergantung dengan lay out tube (pitch). Dipilih 1 triangular pitch, sehingga :
Dixc' xPB
Sm =
p ' x144
p’ = pitch = 1 inch
c’ = clearance = p’ – do = 0,25 inch
Maka,
Sm = 2,6 ft2
Zo = 1,524
Nreo = 10896,805
DISCHARGE
SUCTION
Data desain :
Jenis fluida = H2O
Temperatur = 60 oC
Tekanan inlet (P1) = 14,882 psia = 1,026 bar = 1,012 atm
Tekanan outlet (P2) = 15 psia = 1,034 bar = 1,020 atm
Tekanan uap (Pv) = 1,275 psia = 0,088 bar = 0,087 atm
Densitas (ρ) = 61,23 lb/ft3 = 980,81 kg/m3
SG = 0,985
Aliran massa (m) = 564044,02 kg/jam
mslurry = 451,384 kg
ρ slurry = 1386,5 kg/m3
Vslurry = 0,326 m3
At = 13,949 m2
Z slurry = 0,023 m
ZL = 4,826 m
Maka,
Hss = 4,803 m
Hfs = Suction fraction head (meter)
fsx10,3
=
SG
Karena panjang pipa dan jumlah fitting yang sebenarnya tidak dapat diketahui
sebelum semua peralatan benar-benar dipasang, aturan berdasarkan pengalaman
(rule of thumb) harus digunakan untuk estimasi frictional pressure drop, f
(Sumber : Harry Silla, p. 264).
Untuk bagian suction, friksi hanya terjadi pada aliran di dalam pipa.
Dari table 5-15, Harry Silla, p. 266, frictional pressure drop melalui perpipaan
diestimasi :
Dimana :
g/gc = 9,8 m/s2
z1 = Hss = 4,803 m
z2 = ketinggian discharge line = ZT = 29,622 m
z 1 – z2 = - 24,819 m
Es = fs = 0,07 bar = 0,071 atm
Ed = Discharge friction head = fd + dPiCO-02
Untuk bagian discharge, friksi terjadi pada aliran di dalam pipa dan satu control
valve :
Dari table 5-15, Harry Silla, p. 266, frictional pressure drop pada discharge line :
fd = 0,63 bar
dPiCO-02 = 0,305 psia = 0,021 bar
Ed = 0,651 bar = 0,660 atm
Es + Ed = 0,721 bar
= 72104,888 N/m2
P1 – P2 = - 0,008 bar
= - 815,869 N/m2
W = - 317,577 N-m/kg
= - 0,137 Btu/lb
Dari table 5.10, Harry Silla, p. 240, dipilih ukuran standar motor-listrik yang
bekerja pada 100 Hp.
1. Menghitung densitas fase gas (ρg) dan densitas fase liquid (ρl)
ZxPxBM
ρG =
RxT
dimana:
Z = factor kompresibilitas aliran gas top KOD-01 = 0,99
P = tekanan aliran gas top KOD-01 = 1,034 bar = 1,02 atm
BM= berat molekul aliran gas top KOD-01 = 18,782 g/mol
R = konstanta ideal gas = 0,082 atm liter/mol K
T = temperature aliran gas top KOD-01 = 333,150 K = 60 oC
Maka :
ρG = 0,695 g/liter
= 0,043 lb/ft3
WL ρG
S=
WG ρL
Maka :
KV = 0,230 (tanpa mist eliminator)
1. Menghitung densitas fase gas (ρg) dan densitas fase liquid (ρl)
ZxPxBM
ρG =
RxT
dimana:
Z = factor kompresibilitas aliran gas top KOD-01 = 0,99
P = tekanan aliran gas top KOD-02 = 1,931 bar = 1,905 atm
BM= berat molekul aliran gas top KOD-02 = 18,868 g/mol
R = konstanta ideal gas = 0,082 atm liter/mol K
T = temperature aliran gas top KOD-01 = 333,150 K = 60 oC
Maka :
ρG = 0,303 g/liter
= 0,081 lb/ft3
WL ρG
S=
WG ρL
Maka :
KV = 0,285
Maka,
αs = 0,001 inch
dan
ts = 0,289 ich
= 0,007 m
1. Menghitung densitas fase gas (ρg) dan densitas fase liquid (ρl)
ZxPxBM
ρG =
RxT
dimana:
Z = factor kompresibilitas aliran gas top KOD-01 = 0,99
P = tekanan aliran gas top KOD-03 = 5,309 bar = 5,24 atm
BM= berat molekul aliran gas top KOD-03 = 18,955 g/mol
R = konstanta ideal gas = 0,082 atm liter/mol K
T = temperature aliran gas top KOD-01 = 333,150 K = 60 oC
Maka :
ρG = 3,599 g/liter
= 0,225 lb/ft3
WL ρG
S=
WG ρL
Maka :
KV = 0,262
Maka,
αs = 0,003 inch
dan
ts = 0,392 ich
= 0,010 m
1. Menghitung densitas fase gas (ρg) dan densitas fase liquid (ρl)
ZxPxBM
ρG =
RxT
dimana:
Z = factor kompresibilitas aliran gas top KOD-01 = 0,99
P = tekanan aliran gas top KOD-01 = 14,686 bar = 14,494 atm
BM= berat molekul aliran gas top KOD-04 = 18,959 g/mol
R = konstanta ideal gas = 0,082 atm liter/mol K
T = temperature aliran gas top KOD-01 = 333,150 K = 60 oC
Maka :
ρG = 9,958 g/liter
= 0,622 lb/ft3
WL ρG
S=
WG ρL
Maka :
KV = 0,184
Maka:
αs = 0,006 inch
dan
ts = 0,747 ich
= 0,019 m
dimana:
Z = factor kompresibilitas aliran gas top KOD-01 = 0,99
P = tekanan aliran gas top KOD-05 = 25,028 bar = 24,701 atm
BM= berat molekul aliran gas top KOD-01 = 18,982 g/mol
R = konstanta ideal gas = 0,082 atm liter/mol K
T = temperature aliran gas top KOD-05 = 316,5 K
Maka :
ρG = 17,885 g/liter
= 1,117 lb/ft3
ρL = ρH2O,43,33C = 990,914 kg/m3 = 61,861 lb/ft3
(Dari table 3-28, p. 3-76, Perry’s CEH)
Maka :
KV = 0,091
ρ L − ρG
Vmax = KV
ρG
= 0,668 ft/s
= 0,204 m/s
4 xAV
D=
π
= 9,283 ft
= 2,829 m
Kondisi Operasi :
P1 = 101,3 kPa = 1,013 bar
T1 = 30 oC = 303,15 K
P2 = 151,7 kPa = 1,517 bar
n = 5579,507 kmol = 5579506,972 mol
Langkah II. Menghitung laju alir volume aliran masuk BL-01 (Q1)
Dari table 7 (hal. 289, Marcel Dekker), blower yang sesuai adalah frame 88M.
Blower ini tersedia sampai 8 stage, efisiensi politropik 78 %, 3300 rev/min pada 36
kN m/kg head per stage.
P2 1,517
r = = = 1,498
P1 1,013
k = 1,398 (dari langkah I)
ηp = 0,780 (table 7)
P2 1,517
Pr2 = = = 0,040
Pccamp 37,481
Z rata 2 RT1
n −1
Hp = − 1
n − 1
n
(r )
1000
n
n −1 k −1
=
n k (η p )
Dari gambar 10, hal. 290, Marcel Dekker, dengan mengetahui BM rata-rata, kcampuran,
dan T1, maka :
Maksimum head per stage = 33 kN m/kg
37,631
Jumlah stage = = 1,140 (1 stages)
33
37,631
Speed = 3300
33 x4
= 1761,980 rev/min
1000 x37,631
T2 = + 30
8,314 1,398
0,99 x x0,78
28,848 1,398 − 1
= 79,163 oC
P1T2 Z 2
Q2 = Q1
P2T1 Z 1
= 106655,838 m3/h
Kondisi Operasi :
P1 = 103,4 kPa = 1,034 bar
T1 = 60 oC = 333,15 K
P2 = 206,8 kPa = 2,068 bar
n = 5370,038 kmol = 5370038,380 mol
Langkah II. Menghitung laju alir volume aliran masuk K-01 (Q1)
Dari table 7 (hal. 289, Marcel Dekker), kompressor yang sesuai adalah frame 88M.
Kompressor ini tersedia sampai 8 stage, efisiensi politropik 78 %, 3300 rev/min pada
36 kN m/kg head per stage.
P2 2,068
r = = =2
P1 1,034
k = 1,254 (dari langkah I)
ηp = 0,780 (table 7)
P2 2,068
Pr2 = = = 0,028
Pccamp 72,946
Z rata 2 RT1
n −1
Hp = − 1
n − 1
n
(r )
1000
n
n −1 k −1
=
n k (η p )
Dari gambar 10, hal. 290, Marcel Dekker, dengan mengetahui BM rata-rata, kcampuran,
dan T1, maka :
Maksimum head per stage = 33 kN m/kg
111,729
Jumlah stage = = 3,434 (4 stages)
33
111,729
Speed = 3300
33x 4
= 3016,898 rev/min
1000x111,729
T2 = + 60
8,314 1,255
0,985x x0,78
18,549 1,255 − 1
= 144,3 oC
P1T2 Z 2
Q2 = Q1
P2T1 Z 1
= 88321,680 m3/h
Kondisi Operasi :
P1 = 193,05 kPa = 1,931 bar
o
T1 = 60 C = 333,15 K
P2 = 544,69 kPa = 5,447 bar
n = 4830,377 kmol = 4830376,881 mol
36,858
kcampuran =
36,858 − 8,32
= 1,291
Dari table 7 (hal. 289, Marcel Dekker), kompressor yang sesuai adalah frame 88M.
compressor ini tersedia sampai 8 stage, efisiensi politropik 78 %, 3300 rev/min pada
36 kN m/kg head per stage.
P2 5,447
r = = = 2,821
P1 1,931
k = 1,291 (dari langkah I)
ηp = 0,780 (table 7)
P2 5,447
Pr2 = = = 0,096
Pccamp 56,502
Z rata 2 RT1
n −1
Hp = ( r ) n
− 1
n −1
1000
n
n −1 k −1
=
n k (η p )
n −1 1,292 − 1
= = 0,289
n 1,292 x0,78
Hp = 175,776 kN m/kg
Dari gambar 10, hal. 290, Marcel Dekker, dengan mengetahui BM rata-rata, kcampuran,
dan T1, maka :
Maksimum head per stage = 33 kN m/kg
177,384
Jumlah stage = = 5,327 (6 stages)
33
177,384
Speed = 3300
33x6
= 4711,050 rev/min
1000 x177,384
T2 = + 60
8314 1,292
0,985x x0,78
18,607 1,292 − 1
= 194,487 oC
P1T2 Z 2
Q2 = Q1
P2T1 Z 1
= 34133,874 m3/h
Kondisi Operasi :
P1 = 530,9 kPa = 5,309 bar
T1 = 60 oC = 333,15 K
P2 = 1482,4 kPa = 14,824 bar
n = 4491,057 kmol = 4491057,15 mol
Dari table 7 (hal. 289, Marcel Dekker), kompressor yang sesuai adalah frame 88M.
Kompressor ini tersedia sampai 8 stage, efisiensi politropik 78 %, 3300 rev/min pada
36 kN m/kg head per stage.
P2 14,824
r = = = 2,792
P1 5,309
k = 1,325 (dari langkah I)
ηp = 0,780 (table 7)
P2 2,068
Pr2 = = = 0,332
Pccamp 44,336
RT
n −1
Z
Hp = rata 2 1 (r ) n
− 1
n −1
1000
n
n −1 1,325 − 1
= = 0,315
n 1,325x0,78
Hp = 174,453 kN m/kg
Dari gambar 10, hal. 290, Marcel Dekker, dengan mengetahui BM rata-rata, kcampuran,
dan T1, maka :
Maksimum head per stage = 33 kN m/kg
175,809
Jumlah stage = = 5,286 (6 stages)
33
175,809
Speed = 8100
33x6
= 7603,107 rev/min
1000 x175,809
T2 = + 60
8,314 1,325
0,98 x x0,78
18,715 1,325 − 1
= 195,739 oC
P1T2 Z 2
Q2 = Q1
P2T1 Z 1
= 11574,166 m3/h
Kondisi Operasi :
P1 = 1468,6 kPa = 14,686 bar
T1 = 60 oC = 333,15 K
P2 = 2517 kPa = 25,17 bar
n = 4387,824 kmol = 4387823,917 mol
Langkah II. Menghitung laju alir volume aliran masuk K-04 (Q1)
Dari table 7 (hal. 289, Marcel Dekker), kompressor yang sesuai adalah frame 88M.
Kompressor ini tersedia sampai 8 stage, efisiensi politropik 78 %, 3300 rev/min pada
36 kN m/kg head per stage.
P2 32,061
r = = = 1,714
P1 14,686
k = 1,340 (dari langkah I)
ηp = 0,760 (table 7)
P2 32,061
Pr2 = = = 0,625
Pccamp 39,961
RT
n −1
Z
Hp = rata 2 1 (r ) n
− 1
n −1
1000
n
n −1 1,340 − 1
= = 0,334
n 1,340 x0,76
Hp = 84,934 kN m/kg
Dari gambar 10, hal. 290, Marcel Dekker, dengan mengetahui BM rata-rata, kcampuran,
dan T1, maka :
Maksimum head per stage = 30 kN m/kg
130,173
Jumlah stage = = 2,831 (3 stages)
30
130,173
Speed = 11500
30 x5
= 8653,542 rev/min
1000x130,173
T2 = + 60
8314 1,321
0,985x x0,76
18,696 1,321 − 1
= 127,359 oC
P1T2 Z 2
Q2 = Q1
P2T1 Z 1
= 5746,758 m3/h
Courtesy of GPSA
Data desain :
T PI = temperature proses input = 144,476 oC = 292,057 oF
T PO = temperature proses output = 60 oC = 140 oF
T AI = temperatut udara input (oF) = 30 oC = 86 oF
Fin tube = 1 inch OD (16 BWG; 0,87 inch ID) dengan 5/8 inch high fins
Tube pitch = 2 ½ inch triangular spacing
Panjang tube (L) = 20 ft
Pressure drop (Dpi) allowable = 5 psi
a. Menghitung ΔT
ΔT = T PI - TPO
= (292,057 – 140) oF
= 152,057 oF
T − TAI
TR = A'+ B' ln PI
U
Dimana,
A’ = 3,168
B’ = 3,795
T PI = 292,057 oF
T − T AI TR − A'
ln PI = B
U
= 0,483
TPI − T AI
U = 1,621
TPI − T AI
U =
1,621
= 127,148 Btu/h ft2 F
Maka,
A/FA = 6,310
Dimana,
E’ = 720,854
F’ = 0,953
Maka,
FV = 566,641 ft/min
TPO + TPI
= 216,028
2
T AO’ = (0,005 x 127,148 x (216,028 – 86)) + 86
= 168,664 oF
Maka,
CMTD = 63,057
Dimana,
G = 7,421
H = 12,534
BHP = 11,391 Hp
Dimana,
Zi = 0,009 cP
si = 0,002
mi
Wi =
1000
mi = 222357,873 lb/jam
Wi = 222,358
di = ID tube = 0,87 inch
Maka.
Dpi = 2,981 psi (Dpi allowable)
Courtesy of GPSA
Data desain :
T PI = temperature proses input = 194,487 oC = 382,076 oF
T PO = temperature proses output = 60 oC = 140 oF
T AI = temperatut udara input (oF) = 30 oC = 86 oF
Fin tube = 1 inch OD (16 BWG; 0,87 inch ID) dengan 5/8 inch high fins
Tube pitch = 2 ½ inch triangular spacing
Panjang tube (L) = 20 ft
Pressure drop (Dpi) allowable = 5 psi
a. Menghitung ΔT
ΔT = T PI - TPO
= (382,076 – 140) oF
= 242,076 oF
T − TAI
TR = A'+ B' ln PI
U
Dimana:
A’ = 3,168
B’ = 3,795
T PI = 382,057 oF
T − T AI TR − A'
ln PI = B
U
= 0,746
TPI − T AI
U = 2,109
TPI − T AI
U =
2,109
= 140,372 Btu/h ft2 F
Dimana:
C’ = 1,256
D’ = 1,003
Maka,
A/FA = 7,576
Dimana:
E’ = 720,854
F’ = 0,953
Maka:
FV = 540,008 ft/min
TPO + TPI
= 261,038
2
T AO’ = 208,852 oF
Maka,
CMTD = 67,375
Dimana:
Zi = 0,009 cP
si = 0,005
mi
Wi =
1000
mi = 200923,823 lb/jam
Wi = 200,924
di = ID tube = 0,87 inch
Maka.
Dpi = 1,731 psi (Dpi allowable)
Courtesy of GPSA
Data desain :
T PI = temperature proses input = 195,739 oC = 384,331 oF
T PO = temperature proses output = 60 oC = 140 oF
T AI = temperatut udara input (oF) = 30 oC = 86 oF
Fin tube =: 1 inch OD (16 BWG; 0,87 inch ID) dengan 5/8 inch high fins
Tube pitch = 2 ½ inch triangular spacing
Panjang tube (L) = 20 ft
Pressure drop (Dpi) allowable = 5 psi
a. Menghitung ΔT
ΔT = T PI - TPO
= (384,331 – 140) oF
= 244,331 oF
T − TAI
TR = A'+ B' ln PI
U
Dimana:
A’ = 3,168
B’ = 3,795
T PI = 384,331 oF
T − T AI TR − A'
ln PI = B
U
= 0,746
TPI − T AI
U = 2,109
TPI − T AI
U =
2,109
= 141,441 Btu/h ft2 F
Maka,
A/FA = 7,576
Dimana,
E’ = 720,854
F’ = 0,953
Maka,
FV = 540,008 ft/min
TPO + TPI
= 262,165
2
T AO’ = 210,585 oF
Dimana,
Zi = 0,009 cP
si = 0,012
mi
Wi =
1000
mi = 187674,751 lb/jam
Wi = 187,675
di = ID tube = 0,87 inch
Maka.
Dpi = 1,286 psi (Dpi allowable)
Courtesy of GPSA
Data desain :
T PI = temperature proses input = 127,359 oC = 261,245 oF
T PO = temperature proses output = 43,33 oC = 109,994 oF
T AI = temperatut udara input (oF) = 30 oC = 86 oF
Fin tube = 1 inch OD (16 BWG; 0,87 inch ID) dengan 5/8 inch high fins
Tube pitch = 2 ½ inch triangular spacing
Panjang tube (L) = 20 ft
Pressure drop (Dpi) allowable = 5 psi
a. Menghitung ΔT
ΔT = T PI - TPO
= (261,245 – 109,994) oF
= 151,251 oF
T − TAI
TR = A'+ B' ln PI
U
Dimana:
A’ = 3,168
B’ = 3,795
T PI = 261,245 oF
T − T AI TR − A'
ln PI = B
U
= 0,483
TPI − T AI
U = 1,621
TPI − T AI
U =
1,621
= 108,135 Btu/h ft2 F
TPO + TPI
= 185,620
2
T AO’ = 139,862oF
TPI − TPO
R = = 2,808
T AO ' − T AI
Diperoleh F untuk 1 shell passes, 2 or more tube passes = 0,804
Maka,
CMTD = 48,311
Dimana,
G = 7,421
H = 12,534
BHP = 5,746 Hp
Maka.
Dpi = 0,674 psi (Dpi allowable)
Parameter operasi :
Jenis adsorben yang digunakan = Molecular sieves (Tipe 5A)
Diameter adsorben (dads) = 0,125 mm = 0,000125 m
Sphericity (sp) = 1 (asumsi)
Bulk density (ρads_b) = 41,171 lb/ft3 (Tabel 16-3, Perry’s CEH)
Void volume fraction (Eads) = 0,3 (Fig. 1, Chap. 3, Kunii, p. 64)
Real density (ρads_r) = 58,815 lb/ft3
Kapasitas adsorbsi (cads) = 0,28 kg impurities/kg adsorben
(Tabel 16-3, Perry’s CEH)
Laju alir massa gas (mg) = 82357,997 kg/jam
Densitas gas (ρg) = 18,28 kg/m3 = 1,141 lb/ft3 (HYSYS 3.0.1)
Jumlah kolom adsorber (identik) =4
Temperatur operasi = 43,33 oC
Tekanan operasi = 25 atm
3. Menghitung dimensi per kolom adsorber (Diameter, Dk, dan Tinggi, Hk)
Ditentukan :
Dk = 10 ft = 3 m
Ak = 0,25 x 3,14 x Dk2
= 78,5 ft2
Parameter Operasi :
Temperatur, T = 43,33 oC = 110 oF
Tekanan, P = 25 atm
Laju alir massa, W = 3106,314 kg/jam
Densitas, ρ = 1,885 kg/m3 (HYSYS 3.0.1)
Lama persediaan, tos = 1 jam
= 3 tanki
Maka,
αs = 0,011 inch
dan
tw = 4,556 inch
= 12 cm
FCI = A. + B = $72.713.061,967
D. Start Up (SU)
SU = 10% FCI = $7.271.306,197
1. Pendahuluan
Alat pemisah cyclone telah digunakan di Amerika Serikat sekitar 100 tahun
yang lalu dan masih menjadi salah satu alat yang paling banyak digunakan dalam
industri pembersihan gas. Alasan utamanya adalah karena harga beli cyclone tidak
terlalu mahal, cyclone tidak memiliki bagian alat yang bergerak dan dapat
disesuaikan untuk kondisi operasi yang ekstrim.
Umumnya, gas yang mengandung partikel-partikel pengotor masuk ke bagian
saluran inlet cyclone secara tangensial (membentuk sudut kemiringan tertentu dengan
dasar saluran masuk cyclone) seperti ditunjukkan oleh gambar 1a. Aliran gas
terdorong ke dalam cyclone dan turun secara spiral karena bentuk cyclone dan arah
masuk gas. Tipe cyclone lainnya adalah cyclone sumbu-kipas (Gambar 1b). Pada
cyclone ini, arah masuk gas sejajar dengan dasar inlet cyclone. Namun di bagian
dalam cyclone terdapat sumbu-kipas yang berputar untuk membentuk aliran spiral.
Gaya sentrifugal dan inersia menyebabkan partikel-partikel pengotor bergerak keluar,
bertumbukan dengan dinding cyclone, kemudian meluncur turun ke dasar cyclone. Di
dekat dasar cyclone, aliran gas membalik arah spiralnya naik ke atas dalam ukuran
spiral yang lebih kecil. Gas yang telah bersih keluar dari bagian outlet gas melalui
sebuah tabung kecil pemecah vorteks sedangkan partikel-partikel pengotor keluar dari
dasar cyclone melalui sebuah pipa saluran keluar yang dipasangi keranan.
a. b.
Catatan : Kurva efisiensi terhadap ukuran partikel ini hanya generalisasi, tidak
menunjukkan hubungan sebenarnya
2. Teori
Sebuah model yang sangat sederhana dapat digunakan untuk menentukan
pengaruh desain dan operasi cyclone dengan efisiensi pemisahan. Dalam model ini,
gas digambarkan berputar dengan sejumlah putaran (Ne) pada vorteks terluar. Nilai
Ne ini dapat dihitung dengan rumus :
Agar terjadi pemisahan antara partikel dengan gas, partikel harus menabarak
dinding cyclone selama beberapa waktu sehingga gas bergerak pada vorteks terluar.
Jarak radial maksimum yang dilalui setiap partikel adalah lebar saluran masuk
cyclone, W. Gaya sentrifugal dengan cepat menambah laju partikel sampai kecepatan
terminalnya ke arah keluar, dengan gaya geser yang berlawanan dan setara dengan
gaya sentrifugal. Kecepatan terminal (Vt) yang membuat sebuah partikel yang mula-
mula berada pada titik W, menjauh dari dinding untuk dipisahkan dalam waktu ∆t
adalah :
Kecepatan terminal adalah fungsi dari ukuran partikel. Asumsi tipe aliran
adalah tipe Stokes (gaya geser = 3πµdpVt) dan partikel berbentuk sperik yang
dikenakan pada gaya sentrifugal (mv2/r, dimana m = massa partikel, v = Vi dan r =
D/2), didapatkan :
Data desain :
• Aliran massa gas (mg) = 110301,673 kg/jam
• Aliran massa char dalam gas (mchar) = 17862,393 kg/jam
• Aliran massa olivine dalam gas (molivine) = 2248590,603 kg/jam
• Aliran massa total = 2376754,668 kg/jam
• Densitas partikel char = 520,600 kg/m3
• Densitas partikel olivine = 2600 kg/m3
• Densitas campuran partikel (ρp) = 2593,762 kg/m3
• Densitas campuran gas (ρg) = 0,345 kg/m3
• Diameter partikel char = 200 μm
• Diameter partikel olivine = 200 μm
• Viskositas gas (μg) = 0,126 kg/m jam
Dimana :
π = 3,14
W = lebar inlet cyclone (m)
V = kecepatan aliran masuk cyclone (m/s)
= Q/(WxH)
H = tinggi inlet cyclone (m)
= 2,5 W
maka :
V = Q/(2,5W2)
1 L
Ne = jumlah putaran di dalam vorteks terluar = = Lb + c
H 2
Lb = panjang badan cyclone (m)
= 7,5 W
Lc = panjang kerucut cyclone (m)
= 12,5 W
maka :
d pc = 1,552 x 10 -6 m = 2 μm