You are on page 1of 7

I{ulandari Meikawati J Kesehat Ma$,lndones

PERBEDAAN UKURAN ANTROPOMETRI BAYI


YANG DILAHIRKAN IBU ANEMIA DAN IBU TIDAK ANEMIA
_,"_:.:-{}.,-.,
,,i." .,t - :.
1-"
t'/ :,''.."
..
i Kasus pada Ibu Melahirkan di RSU RA Kartini Jepara)
li
,! "..
li ^ Wulandari Meikawatit
-t
''..' !

ABSTP,,/4CT

Eackgroand :Anemia is suinethirtg which very often occurs in society, especially indeveloping countries in Indonesia.
Aneiia case is oftentimes fotind ix Freg,nant women. Anemia in pregnant women is mostly nutition anemia particularly
ferrum deficiency. Based on survdy data regarding househald health, percentage anemia which is still high result in bad
impact toward individuat or society because the humun quality and social ecanomy decrease and hampers country
divelopment. Objective : to analyze lhe d$ferences of antropometric measure of infant born by pregnant woman with
anemia and without anemia. Methot| : T!:is research is implemented in RSU R.A Kartini Jeparo since September to
October 1998 with survay research. Samples of this research is o mother, either anemia- infected and an anemia-
uninfected, who gives btrih a mature infant in RSU R A Kartini since September to October 1998. Data collected in this
resiarch includis respondent identity, infant antropometric measure and Hb degree of a pregnant mother. Data is
collected and analyzed by independent samples T test. Conclusion : There is diference between infant weight born by an
anemia- infected mother and an anemia-uninfected mother, while infant length size, upper arm circle anh head circle
indicate that there is no difference between infant born by an anemia- infected mother and an anemia-uninfected mother.
Key words : Antropometry, infant, pregnant, anemia

ABSTRAK

Latar belakang : Anemia merupakan keadaan yang sering terjadi di dalam masyarakat lerutama di negara-negara
berkembang teimasuk Indonesia. Kejadian anemia lebih sering dijumpai pada wanita hamil. Anemia yang diiumpai pada
wanita haiil kebanyakan adalah ane,mia gizi terutama defisiensi besi. Menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga
persentase anemia yang masih tinggi membawa akibat yang tidak baik terhadap individu atau masyarakat, karena
'menurunnya
htalitas minusia dan soiial ekonomi serta menghambat pembangunan bangsa. Tujuan : Mengetahui ulcuran
ontrrpo Ztri bayi yang dilahirkan ibu anemia dan ibu tidak anemia dan menguji perbedaan antropomeffi yang meliputi
berai badan, piniingtradon, lingkar lengan atas, lingkar kepalo bayi yang dilahirkan ibu anemia dan ibu tidak anemia.
-
Metoda : peneliiian ini dilataaiakan di RSU R.A Kartini Jepara sejak bulan September Oktober 1998 dengan ienis
penelitian suryei. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu, baik yang anemia maupun yang tidak anemia, yang melahirkan
'boyi
cukup bulan di RSU R.A kanini Jepara sejak bulan September - Oktober 1998. Data yang dikumpulkan dalam
pinettttai ini meliputi identitas respondin, ukuran antropometi bayi dan kadar Hb ibu hamil. Data yang terkumpul
'kemudian
diolah dan dilakukan onilito dengan menggunakan uji statistik t test. Kesimpulan: Ada perbedaan bermakna
antara berat badan bayi yang dilahirkan ibu anemia dan ibu tidak anemia, sedangkan pada uhtran paniang badan,
lingkar lengan atas din in7k , kepola menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna qntara bayi yang dilahirkan ibu
anemia dan ibu tidak anemia.
Kata kunci: Antropometri, Bayi, Ibu hamil, Anemi

Http://Jurnal.unimus.ac.iC'

I
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universilas Muhammadiyah Semarang

22
Vol.lNo.1Th.2003 P e r be daan Ukuran Antropome tr i Bayi

PENDAHULUAN perdarahan pada kehamilan sebeiumnya dan


umur ibu kurang dari 20 tahun.
Cardiffe menyatakan bahwa lebih dari
DiIndonesia terdapat empat masalah 54.000 kehamilan mempunyai resiko lebih
gizi utama yaitu Kurang Energi Protein (KEP), besar terjadinya kelahiran bayi dengan berat
Kurang Vitamin A (KVA) Anemia Gizi tsesi badan rendah, prematur dan kematian perinatal
dan Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKD. pada ibu yang mempunyai kadar Hb dibawah
Anemia sebagai salah satu masalah gizi kurang 10,4 grldl, dibanding dengan ibu yang kadar
merupakan keadaan yang sering terjadi di Hb-nya antara 10,4-13,2 grldl. Penelitian yang
dalam masyarakat terutama di negara dilakukan Husaini dkk (1983-1985) di daerah
berkembang termasuk Indonesia. Hal ini Bogor, menunjukkan berat badan bayi baru
disebabkan oleh karena faktor-faktor yang lahir berhubungan sangat erat dengan ukuran
terdapat di negara-negara sedang berkembang, antropornetri lain yaitu panjang badan, lingkar
terutama di daerah pedesaan. kepala dan lingkar dada.
Prevalensi anemia gizi besi masih Dinas Kesehatan Kabupaten Dati II
cukup tinggi. Hal ini ditunjuktan melalui hasil Jepara menyatakan bahwa prevalensi anemia
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) ibu hamil di wilayah Kabupaten Dati II Jepara
1992 bahwa prevalensi Anemia Gizi Besi pada pada tahun 1994-1995 adalah sebesar 50-60%
ibu hamil untuk rata-rata Nasional adalah dan Sri Hastuti dalam penelitiannya di dua
63,50 dan berdasarkan SKRT 1995 sebesar kecamatan di Kabupaten Jepara mendapatkan
5t%. prevalensi anemia ibu hamil berkisar antara
Jika ibu hamil kekurangan gizi, besar s8-66%.
kemungkinan bayi yang akan dilahirkan Hipotesis dalam penelitian ini:
mempunyai berat badan lahir rendah atau lahir l. Berat badan bayi yang dilahirkan ibu
prematur, mempunyai cadangan zat-zat gizi anemia lebih rendah dibanding berat
dalam tubuhnya rendah sehingga mudah sakit badan bayi yang dilahirkan ibu tidak
dan sering sakit, rentan terhadap perubahan anemia.
lingkungan sekitarnya. Disamping itu bayi 2. Panjang badan bayi yang dilahirkan ibu
dengan berat lahir rendah mempunyai besar anemia lebih pendek dibanding bayi
otak yang ukurannya lebih kecil, sehingga yang dilahirkan ibu tidak anemia
rendah kecerdasannya. 3. Lingkar lengan atas bayi yang
Para ahli banyak yang berpendapat dilahirkan ibu anemia lebih kecil
bahwa ada hubungan antara anemia bagi ibu dibanding lengkar lengan atas bayi
hamil dengan berat bayi yang akan dilahirkan. yang dilahirkan ibu tidak anemia
Anemia pada ibu hamil akan menyebabkan 4. Lingkar kepala bayi yang dilahirkan
gangguan nutrisi dan oksigenasi utero ibu anemia lebih kecil dibanding
plasenta. Hal ini jelas menimbulkan gangguan lingkar kepala bayi yang dilahirkan ibu
pertumbuhan hasil konsepsi, sehingga sering tidak anemia.
terjadi abortus, persalinan premafur, cacat
bawaan atau janin lahir dengan berat badan
rendah. METODA
Penelitian yang dilakukan Endang L Penelitian ini merupakan penelitian
Achadi di Indramayu menunjukkan bahwa survei yang bersifat "explanalory", yang
risiko terjadinya bayi berat lahir rendah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
(BBLR) dua kali atau lebih tinggi pada ibu melalui pengujian hipotesis. Ditinjau dari cara
dengan tinggi badan kurang dari 145 cm, berat pendekatannya penelitian ini merupakan studi
badan pra hamil kurang dari 45 kg, kadar belah lintang (cross sectional) dimana variabel
Hemoglobin (Hb) kurang dari l1 grldl, riwayat sebab dan akibat yang terjadi pada obyek
Wulardui Meilmeati J Kesehat Masy lndones

penelitian diukur atau dikumpulkan secara dimana sebesar l5,22Yo (n:7) berusia
bersamaan kurang dari 20 tahun dan l9,56Yo (n:9)
Populasi dalam penelitian ini adalatt berusia lebih dari 34 tahun.. Golongan
semua ibu yang melahirkan di RSU R.A umur dari ibu hamil yang perlu
Kartini Jepara sejak bulan September'Oktober mendapat perhatian khusus karena
1998. Sampel yang digunakan peneliti merupakan golongan resiko tinggi
mengacu pada penelitian yang dilakukan adalah yang berumur kurang dari 20
Husaini, dkk (1983-1985) yaitu ibu yang tahun dan lebih dari 34 tahun. Umur
melatrirkan bayi cukup bulan ( 37 minggu atau berpengaruh terhadap terjadinYa
lebih) anemia dalam kehamilan. Seorang
Jenis data yang dikumpulkan meliputi wanita lebih baik tidak hamil sebelum
identias responden, lama pendidikan formal umur 20 tahun. Hal ini disebabkan
responden, jumlah kelahirrn (paritas), dan karena pada umur 20 tahun terjadi
pekerjaan responden diperoleh melalui percepatan peningkatan tinggi badan
wawancara, pengukuran a$uopoinetri bayi dan dan berat badan, disamping itu alat-alat
penneriksaan kadas Hb ibu melatrirkan. reproduksinya nelum siap untuk
Wawancara diiah;r*"e,$ tqihadarr ibu-ibu yang terjadinya keharnilan. Untuk masa
melahirkan dengan m*nggur,rakan kuesioner. pertumbuhan ini dibutuhkan gizi yang
Pengukuran antropometri bayi yang baru lahir baik, maka apabila ditambah dengan
dilakukan oleh bidan rumah sakit setempat. kehamilan, kebutuhan gizi akan
Berat badan bayi dilakukan dengan bertambah besar.
menggunakan timbangan 'o Beam Balance
Lama Pendidikan Formal ResPonden
Scale" yang berkapasitas 16 kg dengan
ketelitian I gram, panjang badan, lingkar Lama pendidikan formal resPonden
kepala dan lingkar lengan atas diukur kelompok anemia sebagian besar
menggunakan pita dengan lebar 0,6 cm, lentur, kurang dari 6 tahun sebesar 43,49o/o.
tidak elastis dengan ketelitian 0,1 cm. Sedangkan pada kelomPok tidak
Pemeriksaan kadar Hb ibu hamil dilakukan anemia sebagian besar antara 7 ' 9
oleh petugas laboratorium rumatr sakit dengan tahun sebesar 52,17 Yo.Rata- rata lama
pendidikan formal 7,74 tahun Hal ini
menggunakan cara Cyanmethemoglobin.
Analisis data yang digunakan untuk menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
mengetatrui perbedaan antara berat badan, merupakan salah satu asPek sosial
panjang badan, lingkar lengan atas dan lingkar dalam masyarakat, karena pendidikan
kepala pada bayi digunakan uji statistik t test mempengaruhi sikap dan Perilaku.
dengan program SPSS. Tingkat pendidikan dan pengetahuan
dapat mempengaruhi kemamPuan ibu
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk menjaga kesehatannya, terutama
kemampuan rnenyerap dan menerapkan
' informasi kesehatan dalam kehidupan
A. Karakteristik ResPonden sehari-hari.
l. Umur Responden Tingka't pendidikan akan berpengaruh
Dari penelitian didapatkan hasil bahwa pada pengetahuan dan perilaku wanita
umur resPonden Yang terbanYak untuk berbuat atau bersikap mencukupi
berkisar antara 20'29 tattun, dengan dirinya dengan makanan bergizi.
. prosentase kelomPok ibu anemia Sekalipun yang dikonsumsi bukan
43,48o6dan kelompok ibu tidak anemia sumber besi hem, paling tidak hal itu
52,17o/o. Ibu hamil Yang tergolong dapat memberikan kontribusi bagi
beresiko tinggi ada 34,78 % (n=16), kebutuhannya.

24
VoLlNo.lTh.2003 Perbedaan Ukuran Antropometi Bayi

J. Pekerjaan Responden B. Distribusi Ukuran Antropometri Bayi


Pekerjaan responden yang terbanyak l.
Berat badan
adalah ibu rumah tangga, baik pada Rata -
rata berat badan bayi yang
kelompok ibu anemia (sebesar 69,55%) dilahirkan kelompok ibu anemia
maupun kelompok ibu tidak anemia 2945,65 gram, sedangkan bayi yang
(sebesar 78,26%). Tingkat partisipasi dilahirkan dari kelompok ibu tidak
angkatan keda wanita (dalam hal ini anemia mempunyai rata - rata berat
ibu hamil) tergolong rendah, yaitu badan 3143, 48 gram. Distribusi
sebesar 73,gIYo. Jenis pekerjaan frekuensi berat badan bayi dapat dilihat
padatabel 1.
responden berkaitan erat dengan faktor
sosial ekonomi. Aktifitas fisik juga
dapat merupakan penyumbang atau
pendorong banyaknya energi yang Tabel L Distribusi Frekuensi Berat
diperlukan, ditambah lagi lingkungan badan bayi
bekerja yang panas mengakibatkan
No Berat badan Dilahirkan Dilahirkan ibu
banyaknya besi yang keluar melalui bayi (gr) Ibu Anemia tidak Anemia
keringat, sebesar 0,5-1,0 mg perhari. o/o
N N %
4. Paritas I < 2500 I 4,35
2 2s00 -?700 4 17,39 I 4,35
Prosentase tertinggi paritas dari 3 2750 -2950 IO 43,48 I 4.35
kelompok ibu anemia dan ibu tidak 4 3000 - 3250 6 28,09 10 43,48
anemia adalah paritas l-2 sebesar 5 3250 - 3450 2 8,70 6 28,09
6 > 3500 I 4,35 4 17,39
56,52yo pada kelompok ibu anemia dan
Total 23 100
47,83oh pada kelompok ibu tidak 23 100

anemia. Rata -rata paritas 1,5. Hal ini


dapat diartikan bahwa kesadaran untuk
mempunyai keluarga kecil sudah ada 2. Panjang badan
Jumlah anak yang dilahirkan wanita Panjang badan bayi yang dilahirkan
selam hidupnya sangat mempengaruhi kelompok ibu anemia maupun yang
kesehatannya. Kelahiran yang pertama
dilahirkan dari kelompok ibu tidak
dengan disertai komplikasi, beresiko anemia sebagian besar berkisar antara
tinggi terhadap kematian ibu dan anak 48 50 cfi, yaitu
masing-masing
sebesar 82,600/o (n=19) dan 91,30 %o
dibandingkan dengan kelahiran kedua
dan ketiga, terutama karena kelahiran
(n=21). Distribusi frekuensi panjang
pertama menunjukkan kelemahan- badan bayi dapat dilihat pada tabel
kelemahan fisik atau ketidaknormalan berikut:
keturunan ibu. Kelahiran kedua atau
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Panjang badan bayi
ketiga pada umumnya lebih aman
daripada kelahiran anak keempat
terhadap kematian bayi. Angka No Panjang Dilahirkan lbu Dilahirkan ibu
kematian bayi dan anak semakin badan bayi Anemia tidak Anemia
meningkat dengan kelahiran anak (cm) N % N o/o

kelima dan setiap anak yang menyusul I <45 I 4,35


2 45-47 2 8,70 2 8,70
sesudahnya.
3 48-50 t9 82,60 2l 9 r,30
4 5l -53
5 >54 I 4,3s
Total 23 t00 23 100

25
Wulandari Meikawati J Kesehat Masy lndones

3. Lingkar Lengan Atas Tabel 5. Uji Perbedaan Berat Badan Bayi yang
dilahirkan lbu Anemia dan Ibu Tidak Anemia
Tabel3. Disbibusi Frekuensi Lingkar Lengan Atas bayi
Status Anemia x BB Bavi+ SD t p
Anemia 2945,65 + 232,043 -2,33 0,024
No Lingkar Dilahirkan Dilahirkan ibu Tidak Anemia 3143,47 !334,156
lengan atas Ibu Anemia tidak Anemia
(cm)
o/o
Hasil uji t didapatkan p value = 0,024 (p <
I <9
n n
I
%
4,35
0,05). Dari uji statistik tersebut dapat
2 9- l0 2 8,7; I 4,35 disimpulkan bahwa ada
perbedaan
3 ll-12 l6 69,56 2l 9r,30 bermakna berat badan bayi yang dilahirkan
4 >13 5 JI7A. ibu anemia dan ibu tidak anemia. Hasil ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Tota! 23 lcc ,1 r00 Endang L Achadi di indramayu (1991-1993)
yang menunjukkan bahwa resiko terjadinya
Rata - rata I ingkar l-engan Atas bayi BBLR (Bayi Berta Lahir rendah) 2 kali atau
yang d;;ahirk;:r iuelompok ii:'ri anemia lebih pada ibu dengan kadar Hb ibu hamil <
1i,82 (-'.,.rl, .'ed,xigitai: bayi yang l1 grldl, dan menurut penelitian yang
dilatrirkan dari keiompok ibu tidak dilakukan Wahyu Rochadi di wonosobo
anemia mempunyai ruta - rata lingkar
(1995) bayhwa resiko terjadinya BBLR
pada ibu hamil dnegna kadar Hb dibawah 8
lengan atas 11,47 cm. Distribusi
frekuensi lingkar lengan atas bayi dapat
grldl 1,77 kali lebih besar dibanding ibu
dilihat pada tabel 3. hamil dengan kadar Hb diatas 8 grldl.
Sesuai pula dengan penelitian yang
4. Lingkar kepala dilakukan secara retrospektif di RS Dr
Karyadi yang menyimpulkan bahwa salah
-
Rata rata Lingkar kepala bayi yang
satu terjadinya bayi dengan berat lahir
dilahirkan kelompok ibu anemia 31,91
cffi, sedangkan bayi yang dilahirkan rendah adalah kadar Hb selama hamil
dari kelompok ibu tidak anemia rendah.
mempunyai rata -
rata lingkar kepala
2. Perbedaan panjang badan bayi
33,0 cm. Distribusi frekuensi lingkar
kepala bayi dapat dilihat pada tabel 4. Analisis dengan uji statistik t test tentang
perbedaan panjang badan bayi menunjukkan
:
p value 0,365 (p > 0,05). Dari uji statistik
Tabel4. Distribusi frekuensi lingkar kepala bayi tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan panjang badan bayi yang
No Lingkar Dilahirkan Dilahirkan ibu dilahirkan ibu anemia dan ibu tidak anemia.
kepala bayi Ibu Anemia tidak Anemia
(cm) n % n % Tabel 6. Uji Perbedaan Panjang Badan Bayi yang
I <33 7 30,43 6 26,08 dilahirkan Ibu Anemia dan Ibu Tidak
2 33-34 l5 65,22 r5 65,22 Anemia
5 3s-36 I 4,35
4 >37 1 4,35 I 4,35 Status Anemia x PB Bavi + SD t p
Total 23 100 23 100 Anemia 48,43 + 1,805 -0,91 0,365
Tidak Anemia 48,87 t 1,392
C. Perbedaan Ukuran Antropometri bayi
yeng dilahirkan ibu anemia dan ibu Hasil ini berbeda dengan penelitian yang
tidak anemit dilakukan oleh Husaini, dkk di daerah
Bogor (1983-1985) dimana ukuran
1. Perbedaan berat badan bayi antropometri panjang badan, lingkar
26
Vol.lNo.lTh.2003 Perbedaan Ukuran Antropometri Bcyi

kepala dan lingkar dada mempuntyai 4. Perbedaan lingkar kepala baYi


hubungan yang erat dengan berat badan
lahir. Hasil penelitian tersebut Tabel 8. Uji Perbedaan Lingkar Kepala Bayi yang
dilahirkan Ibu Anemia dan Ibu Tidak Anemia
menunjukkan bahwa bila bayi lahir BBLR
maka selain berat badannya rendah, Status Anemia x BB Bavi t SD p
lingkar kepala dan lingkar dada kecil Anemia 2945,65 t232,043 -? 11 0,024
dengan panjang badanjuga lebih pendek. Tidak Anemia 3143.471334,156
Faktor penyebab tidak adanya perbedaan
panjang badan bayi yang dilahirkan ibu Dari uji statistik didapatkan p value : 0,783
anemia dan ibu tidak anemia ( p>0,05), sehingga dapat dismpulkan tidak
dimungkinkan karena rata-tata berat badan ada perbedaan lingkar kepala bayi yang
bayi yang dilahirkan ibu anemia dan ibu dilahirkan ibu anemia dan ibu tidak
tidak anemia tergolong normal (2500 - anemia.Hasil ini berbeda dengan penelitian
4000 gr), sehingga memungkinkan bayi yang Husaini. dkk di daerah Bogor (1983-
yang dilahirkan mempunyai panjang badan 1985) yang menyatakan ukuran
yang hampir sama. Rata-rata panjang antropometri lingkar kepala mempunyai
badan bayi yang dilahirkan ibu anemia hubungan erat dengan berat badan lahir.
48,43 cm, lebih pendek 0,44 cm dibanding
panjang badan bayi yang dilahirkan ibu KESIMPULAN
tidak anemia yaitu 48,87 cm.
Kenungkinan faktor penyebab lainnya Penelitian di RSU RA Kartini Jepara dapat
adalah karena kadar Hb ibu anemia disimpulkan sebagai berikut :
tergolong anemia sedang dan ringan yaitu 1. Berat badan bayi yang dilahirkan ibu
berkisar antara 8,9 grldl - 10,9 grldl. anemia lebih rendah dibanding berat badan
bayi yang dilahirkan ibu tidak anemia
3. Perbedaan lingkar lengan atas bayi 2. Tidak ada perbedaan bermakna antara
panjang badan bayi yang dilahirkan ibu
Tabel 7. Uji Perbedaan Lingkar Lengan Atas Bayi yang anemia dengan yang dilahirkan ibu tidak
dilahirkan lbu Anemia dan lbu Tidak Anemia
anemia
Status Anemia x LILA Bavi + SD t p 3. Tidak ada perbedaan bermakna antara
Anemia 11,83 t1,267 1,05 0,297 lingkar lengan atas bayi yang dilahirkan
Tidak Anemia 11.47 !0,94',7 ibu anemia dengan yang dilahirkan ibu
tidak anemia
Hasil uji t p value =
didapatkan 0,279 4. Tidak ada perbedaan bermakna antara
(p>0,05), sehingga dapat disirnpulkan lingkar kepala bayi yang dilahirkan ibu
bahwa tidak ada pebedaan bermakna anatar anemia dengan yang dilahirkan ibu tidak
lingkar lengan atas bayi yang dilahirkan ibu anemia
anemia dan ibu tidak anemia.
Faktor penyebab tidak adanya perbedaan SARAN
lingkar lengan atas bayi yang dilahirkan ibu
anemia dan ibu tidak anemia dimungkinkan 1. Perlu adanya tindakan pencegahan
karena perbedaan berat badan bayi yang terhadap terjadinya anemia pada ibu hamil
tidak terlalu besar karena masing-masing misalnya dengan peningkatan konsumsi
kelompok bayi mempunyai rata-rata berat tablet Fe dan mengkonsumsi makanan
badan yang tergolong normal serta tidak yang kaya zat besi
adanya perbedaan panjang badan bayi yang 2. Perlu ada penelitian lebih lanjut yang lebih
dilahirkan ibu anemia dan ibu tidak anemia. representatif, meliputi jumlah sampel,
waktu penelitian dan lokasi penelitian
Wulatdori Meikmvati J Keselat Masy lndones

DAFTAR PUSTAKA

l. Direktorat Bina Gizi Masyarakat.1994.


Program Perbaikan Gizi Repelita YI.
Jakarta. Depkes RI.
2. Soewandono, Agus. 1977. Pengamatan
Anemia di Puskesmas Karangkobar
Dati II Kabupaten Banjarnegara,
Naskatr simposium Anemia Gizi
tanggal 6 Agustus 1977. FK-Undip RS
Dr Karyadi Sernarang
3. Depkes RI. 1997. Survei Kesehatan
Rumah Tangga 1995. Pusat Data
kesehatan. Jakaria
4. Husaini, M.A. 1997. Pangan Potensial
untuk Meninglcatkan Pertumbuhan
Fisik, Daya Pikir dan ProduktiJitas
serta mencegah Penyakit Degeneratif,
Semiloka Pra Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi VI " Gizi dan Kualitas
Hidup '0, Lembaga Penelitian Undip.
Semarang
5. Achadi, Endang L.1994. Fahor Resiko
Bayi Lahir Rendah Hasil Studi di
Indramayu, Makalah pada Lolwlrarya
Pemantapan Program Pencegahan
BBLR. Ciloto. 17-19 Oktober 1994
6. Karyadi, Darwin. Muhilal. 1989.
Kecuhtpan Gizi Yang Dianiurkan.
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi
IV. LIPI. Jakarta
7. Hastuti, S. 1998. Pengaruh Perbedaan
Perlahtan yang diberikan kePada
Bumil Anemia terhadop Peningltatan
Kadar Hb Darah di Tiga KabuPaten di
Jawa Tengah, Depkes RI, Badan
Litbangkes. Semarang . 1997 I 1998
8. Singarimbun, M dan Sofian Effendi.
1989. Metode Penelitian Surtei.
LP3ES. Jakarta.

2t

You might also like