You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (disingkat RPJP


Nasional), adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk
periode 20 (dua puluh) tahun. Sedangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional, (disingkat RPJM Nasional), adalah dokumen
perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Dengan keadaan masyarakat
Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan
dirumuskan sebagai: “Indonesia Sehat 2025”. Dalam Indonesia Sehat 2025,
lingkungan strategis pembangunan kesehatan yang diharapkan adalah
lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani
maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial budaya
dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan yang
memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang
memiliki solidaritas sosial dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025
adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan; mencegah risiko terjadinya penyakit; melindungi diri dari
ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya; sadar hukum; serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk
menyelenggarakan masyarakat sehat dan aman (safe community).
Dalam Indonesia Sehat 2025 masyarakat memiliki kemampuan
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan juga memperoleh
jaminan kesehatan, yaitu masyarakat mendapatkan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya. Pelayanan kesehatan bermutu
yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan
dalam keadaan darurat dan bencana, pelayanan kesehatan yang memenuhi

1
kebutuhan masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika
profesi. Dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat, serta
meningkatnya kemampuan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu, maka akan dapat dicapai derajat kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat yang setinggi-tingginya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Rencana Pembangunan Jangka panjang (RPJP) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2. Tujuan dari Pembangunan dalam RPJP dan RPJMN

1.3 Tujuan
2. Memahami pengertian dari RPJP dan RPJMN
3. Mengetahui tujuan dari RPJP dan RPJMN

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional adalah dokumen


perencanaan pembangunan nasional yang merupakan jabaran dari tujuan
dibentuknya Pemerintahan Negara Indonesia yang tercantum dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan nasional untuk masa 20tahun
ke depan yang mencakupi kurun waktu mulai dari tahun 2005 hingga tahun
2025.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan


penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden yang penyusunannya
berpedoman pada RPJP Nasional, yang memuat strategi pembangunan
Nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas
Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka
ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, (disingkat RPJM
Nasional), adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang
terdiri dari :

a. RPJM Nasional I Tahun 2005–2009,


b. RPJM Nasional II Tahun 2010–2014,
c. RPJM Nasional III Tahun 2015–2019,
d. RPJM Nasional IV Tahun 2020–2025.

2.2 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan


dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-
2025
1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Panjang bidang kesehatan
(RPJPK)
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

3
meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh
wilayah Republik Indonesia.
Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025
adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, Tujuan dan Sasaran
Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJPN)
yang ditunjukkan oleh indikator dampak yaitu:
a. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada
tahun 2005 menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025.
b. Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran
hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2025.
c. Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2025.
d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada
tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun 2025.

2. Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025


Selanjutnya disebut RPJP Nasional, adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
tahun2005 sampai dengan tahun 2025, ditetapkan dengan maksud
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa
(pemerintah,masyarakat, dan dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional sesuai dengan visi, misi, dan arah pembangunan yang
disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku
pembangunanbersifat sinergis, koordinatif.
Untuk melaksanakan dan mencapai satu tujuan dan satu cita-cita
tersebut diperlukan suatu rencana yang dapat merumuskan secara lebih
konkrit mengenai pencapaian dari tujuan bernegara tersebut. Tujuan dari

4
bernegara sebagaimana diatur dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejateraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya untuk mencapai
tujuan pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk itu,
dalam 20 tahun mendatang, sangat penting dan mendesak bagi bangsa
Indonesia untuk melakukan penataan kembali berbagai langkah-langkah,
antara lain di bidang pengelolaan sumber daya alam, sumber daya
manusia, lingkungan hidup dan kelembagaannya sehingga bangsa
Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan mempunyai posisi yang
sejajar serta daya saing yang kuat di dalam pergaulan masyarakat
Internasional.
Oleh karenanya rencana pembangunan jangka panjang nasional
yang dituangkan dalam bentuk visi, misi dan arah pembangunan nasional
adalah produk dari semua elemen bangsa, masyarakat, pemerintah,
lembaga- lembaga negara, organisasi kemasyarakatan dan organisasi
politik. RPJP Daerah harus disusun dengan mengacu pada RPJP Nasional
sesuai karakteristik dan potensi daerah. Selanjutnya RPJP Daerah
dijabarkan lebih lanjut dalam RPJM Daerah. Arah, tahapan, dan prioritas
Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005–2025.
Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005–2025 adalah
mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan adil sebagai landasan bagi
tahappembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur
dalam NegaraKesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai
ukuran tercapainya Indonesia yang maju, mandiri, dan adil, pembangunan
nasional dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-
sasaran pokok sebagai berikut.

5
1. Terwujudnya masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab di tunjukkan hal-hal berikut:
a. Terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif,
berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah Pancasila
yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan
masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran,
bergotongroyong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan
berorientasi iptek.
b. Makin mantapnya budaya bangsa yang tercermin dalam
meningkatnya peradaban, harkat, dan martabat manusia
Indonesia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian bangsa.

2. Terwujudnya bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat


yang lebih makmur dan sejahtera ditunjukkan oleh hal-hal berikut:
a. Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkesinambungan sehingga pendapatan perkapita pada tahun
2025 mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-
negara berpenghasilan menengah, dengan tingkat
pengangguran terbuka yang tidak lebih dari 5 persen dan
jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5 persen.
b. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, termasuk peran
perempuan dalam pembangunan. Secara umum peningkatan
kualitas sumber daya manusia Indonesia ditandai dengan
meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) dan indeks
pembangunan gender (IPG), serta tercapainya penduduk
tumbuh seimbang.
c. Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah Indonesia. Sektor
pertanian, dalam arti luas, dan pertambangan menjadi basis
aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien sehingga
menghasilkan komoditi berkualitas.

Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025,


mewujudkan masyarakat yang berahklak mulia, bermoral, beretika,

6
berbudaya dan beradab. Terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak
mulia, bermoral, dan beretika sangat penting bagi terciptanya suasana
kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis.
Di samping itu, kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan
identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan
menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan
lokal akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif
sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Mewujudkan Indonesia menjadi Negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat dan ber basiskan Kepentingan Nasional. Pembangunan
kelautan pada masa yang akan datang diarahkan pada pola pembangunan
berkelanjutan berdasarkan pengelolaan sumber daya laut berbasiskan
ekosistem, yang meliputi aspek-aspek sumber daya manusia dan
kelembagaan, politik, ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya,
pertahanan keamanan, dan teknologi.

2.3 Upaya Pokok Pembangunan Kesehatan

a. RPJM-K ke-1 (2005-2009)


Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan.
b. RPJM-K ke-2 (2010-2014)
Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah
lebih berkembang dan meningkat.
c. RPJM-K ke-3 (2015-2019)
Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah
mulai mantap.
d. RPJM-K ke-4 (2020-2025)
Akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas telah
mantap.

Dengan memperhatikan pentahapan upaya pokok pembangunan


kesehatan tersebut di atas, maka dalam penyusunan RPJM-K setiap
tahapannya perlu pula ditetapkan pentahapan sumber daya pendukung dan

7
hasil kegiatan sebagai berikut:

1. Semua desa telah menjadi Desa Siaga aktif, yang mempunyai minimal
sebuah Pos Kesehatan Desa.
2. Semua kecamatan telah memiliki minimal sebuah Puskesmas yang
melayani maksimal 30.000 penduduk dan dilengkapi dengan fasilitas
sanitasi dasar yang memadai.
3. Semua kabupaten/kota telah memiliki minimal Rumah sakit setara
Rumah Sakit Umum kelas C.
4. Semua desa telah memiliki tenaga bidan yang berkualitas
(competence).
5. Semua Puskesmas telah memiliki minimal seorang tenaga dokter dan
tenaga kesehatan lainnya sesuai standar.
6. Semua rumah sakit kabupaten/kota telah memiliki minimal empat
tenaga dokter spesialis dasar (dokter spesialis kebidanan dan penyakit
kandungan, dokter spesialis anak, dokter spesialis bedah, dan dokter
spesialis penyakit dalam), dan empat tenaga dokter spesialis penunjang
(dokter spesialis anestesi, radiologi, rehabilitasi medik dan patologi
klinik). Rumah sakit tersebut telah terakreditasi minimal lima
pelayanan spesialistik.
7. Semua Pos Kesehatan Desa, Puskesmas, dan Rumah Sakit
Kabupaten/Kota didukung dengan biaya operasional yang memadai.
8. Pembiayaan kesehatan dapat diupayakan minimal 5% dari PDB.
9. Semua Rukun Warga/lingkungan telah memiliki minimal satu
Posyandu aktif yang melaksanakan kegiatan minimum sebulan sekali.
10. Semua desa mampu mengenali dan mengatasi masalah kesehatan
setempat secara dini sesuai kompetensinya.
11. Semua kejadian luar biasa (KLB)/wabah penyakit dan masalah
kesehatan akibat bencana dapat ditangani kurang dari 24 jam.
12. Penanganan penyakit wabah pada fasilitas pelayanan kesehatan dapat
menekan angka kematiannya dibawah 1%.
13. Tingkat kesembuhan penyakit Tuberculosis dapat dipertahankan
sebesar 90%.
14. Semua Puskesmas perawatan telah mampu melaksanakan pelayanan
obstetri neonatal emergensi dasar (PONED).
15. Semua Rumah Sakit Kabupaten/Kota telah mampu melaksanakan
pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif (PONEK).

8
16. Semua keluarga telah menggunakan air bersih dan fasilitas sanitasi
dasar.
17. Semua keluarga telah menghuni rumah yang memenuhi syarat
kesehatan.
18. Semua desa telah mencapai universal coverage immunization (UCI).
19. Semua persalinan telah ditolong oleh bidan atau tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan.
20. Semua penduduk Indonesia telah dicakup oleh Sistem Jaminan
Kesehatan Nasional.

2.4 Pelaksanaan RPJP Nasional dan RPJM Nasional 2005-2025

Pelaksanaan RPJP Nasional 2005-2025 terbagi dalam tahap-tahap


perencanaan pembangunan dalam periodisasi perencanaan pembangunan
jangka menengah nasional 5 (lima) tahunan:

1. RPJM pertama ( 2005-2009 ) diarahkan untuk menata kembali dan


membangun Indonesia disegala bidang yang ditujukan untuk menciptakan
Indonesia yangaman dan damai,adil dan demokratis serta tingkat
kesejahteraan rakyatnya meningkat.
RPJM kedua (2010-2014) ditujukan untuk lebih memantapkan penataan
kembali Indonesia disegala bidang dengan menekankan pada upaya
peningkatan kualitasSDM termasuk pengembangan iptek serta penguasaan
daya saing perekonomian.
2. RPJM ketiga (2015-2019) ditujukan untuk lebih memantapkan
pembangunansecara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankan
pencapainan daya saing kompetitif perekonomian.” Berlandaskan
keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan yang terus
meningkat.
3. RPJM keempat (2020-2025) ditujukan untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri,maju,adil dan makmur melalui percepatan
pembangunan diberbagai bidang.”hal ini dilakukan dengan menenkankan
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh belandaskan keunggulan

9
kompetitif diberbagai wilayah didukung SDM berkualitas dan berdaya
saing”. Dalam pembangunan daya saing bangsa, RPJPN 2005 – 2025
menetapkan arahnya sebagai berikut :
a. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.
b. Penguatan perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya
saing global.
c. Penguasaan, pengembangan, dan pemanfaatan iptek.
d. Pembangunan sarana dan prasarana yang memadai dan maju.
e. Reformasi hukum dan birokrasi.

2.5 Strategi Pembangunan Kesehatan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka


strategi pembangunan kesehatan yang akan ditempuh sampai tahun 2025
adalah:

a. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan


Untuk terselenggaranya pembangunan nasional berwawasan
kesehatan, perlu dilaksanakan kegiatan advokasi, sosialisasi, orientasi,
kampanye dan pelatihan, sehingga semua pelaku pembangunan nasional
(stakeholders) memahami dan mampu melaksanakan pembangunan
nasional berwawasan kesehatan. Selain itu perlu pula dilakukan
penjabaran lebih lanjut dari pembangunan nasional berwawasan kesehatan,
sehingga benar-benar dapat dilaksanakan dan diukur tingkat pencapaian
dan dampak yang dihasilkan.
b. Pemberdayaan Masyarakat dan Daerah
Peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan semakin penting.
Masalah kesehatan perlu diatasi oleh masyarakat sendiri dan pemerintah.
Selain itu, banyak permasalahan kesehatan yang wewenang dan tanggung
jawabnya berada di luar sektor kesehatan. Untuk itu perlu adanya
kemitraan antar berbagai pelaku pembangunan kesehatan. Pemberdayaan
masyarakat pada hakekatnya adalah melibatkan masyarakat untuk aktif
dalam pengabdian masyarakat (to serve), aktif dalam pelaksanaan
advokasi kesehatan (to advocate), dan aktif dalam mengkritisi pelaksanaan
upaya kesehatan (to watch).
c. Pengembangan Upaya dan Pembiayaan Kesehatan

10
Pengembangan pelayanan atau upaya kesehatan, yang mencakup
upaya kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perorangan
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat (client oriented),
dan dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, merata,
terjangkau, berjenjang, profesional, dan bermutu. Pelayanan kesehatan
bagi masyarakat miskin perlu mendapatkan pengutamaan.
Penyelenggaraan upaya kesehatan diutamakan pada upaya pencegahan dan
peningkatan kesehatan, tanpa mengabaikan upaya pengobatan dan
pemulihan kesehatan. Penyelenggaraan upaya kesehatan dilakukan dengan
prinsip kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan swasta.
d. Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan ter-jangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat tidak akan terwujud apabila tidak didukung
oleh sumber daya manusia kesehatan yang mencukupi jumlahnya, dan
profesional, yaitu sumber daya manusia kesehatan yang mengikuti
perkembangan IPTEK, menerapkan nilai-nilai moral dan etika profesi
yang tinggi. Semua tenaga kesehatan dituntut untuk selalu menjunjung
tinggi sumpah dan kode etik profesi.
Dalam pelaksanaan strategi ini dilakukan perencanaan kebutuhan
dan penentuan standar kompetensi tenaga kesehatan, pengadaan tenaga
kesehatan, dan pendayagunaan tenaga kesehatan serta pembinaan dan
pengawasan sumber daya manusia kesehatan. Upaya pengadaan tenaga
kesehatan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan
di Indonesia dalam era desentralisasi dan globalisasi. Upaya pengadaan ini
dilakukan melalui pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan SDM
Kesehatan. Pendayagunaan tenaga kesehatan antara lain meliputi:
distribusi tenaga kesehatan secara merata dan peningkatan karier dari
tenaga kesehatan tersebut. Pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan
dilakukan melalui peningkatan komitmen dan legislasi yang meliputi
antara lain sertifikasi, uji kompetensi, registrasi, dan perijinan (licensing)
tenaga kesehatan. Disamping itu, penting dilakukan upaya untuk
pemenuhan hak-hak tenaga kesehatan.
e. Penanggulangan Keadaan Darurat Kesehatan

11
Keadaan darurat kesehatan dapat terjadi karena bencana, baik
bencana alam maupun bencana karena ulah manusia, termasuk konflik
sosial. Keadaan darurat kesehatan akan mengakibatkan dampak yang luas,
tidak saja pada kehidupan masyarakat di daerah bencana, namun juga pada
kehidupan bangsa dan negara. Oleh karenanya penanggulangan keadaan
darurat kesehatan yang mencakup upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan, dilakukan secara komprehensif, mitigasi serta
didukung kerjasama lintas sektor dan peran aktif masyarakat.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang Periode 2005-2025 di


Indonesia membuat negara Indonesia semakin terarah dan karakter bangsa
Indonesia akan semakin terlatih, berkualitas dan semakin maju.

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah


meningkatnya kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang pembangunan kesehatan yang diharapkan adalah lingkungan yang
kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat jasmani, rohani maupun sosial.

3.2 Saran
Dengan adanya RPJP dan RPJMN dan dengan di ajarkan tentang
pemahaman terhadap pembangunan kesehatan indonesia akan lebih maju dan
berkualitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Sasaran Pembangunan Millenium.


Anonim. 2009. Laporan Millenium Development Goals Indonesia.

Depkes RI. 2009. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan


2005-2025. Jakarta: Depkes RI.

Kementrian Kesehatan RI. 2010. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun


2010 – 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

14

You might also like

  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Document1 page
    Latar Belakang
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan
    Bahan
    Document21 pages
    Bahan
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • E
    E
    Document2 pages
    E
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan 5
    Bahan 5
    Document6 pages
    Bahan 5
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document1 page
    Bab 1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document1 page
    Bab 1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Lap Sementara Nanas
    Lap Sementara Nanas
    Document11 pages
    Lap Sementara Nanas
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan 2
    Bahan 2
    Document12 pages
    Bahan 2
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan Jila
    Bahan Jila
    Document8 pages
    Bahan Jila
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab 1
    Bab 1
    Document1 page
    Bab 1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document2 pages
    Bab Ii
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • E
    E
    Document2 pages
    E
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Korupsi
    Korupsi
    Document8 pages
    Korupsi
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Sap Gastritis
    Sap Gastritis
    Document13 pages
    Sap Gastritis
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bagian Depan2
    Bagian Depan2
    Document5 pages
    Bagian Depan2
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Terjemahan Obes Mental
    Terjemahan Obes Mental
    Document14 pages
    Terjemahan Obes Mental
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Bahan
    Bahan
    Document21 pages
    Bahan
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Terjemahan Obes
    Terjemahan Obes
    Document17 pages
    Terjemahan Obes
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • 1
    1
    Document1 page
    1
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Analisis Modal dan Laba Puding Cup
    Analisis Modal dan Laba Puding Cup
    Document3 pages
    Analisis Modal dan Laba Puding Cup
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Patologi
    Patologi
    Document10 pages
    Patologi
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document5 pages
    Hasil
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Sistem Manajemen
    Sistem Manajemen
    Document9 pages
    Sistem Manajemen
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Cara Pengolahan Milo Bubuk
    Cara Pengolahan Milo Bubuk
    Document7 pages
    Cara Pengolahan Milo Bubuk
    frischilia almuksi
    25% (4)
  • DM Ibu Hamil
    DM Ibu Hamil
    Document6 pages
    DM Ibu Hamil
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • CV
    CV
    Document1 page
    CV
    frischilia almuksi
    No ratings yet
  • Balita
    Balita
    Document6 pages
    Balita
    frischilia almuksi
    No ratings yet