You are on page 1of 3

Judul Buku : Aku Menangis Bersama Al-Qur`an

Nama Penulis : Abu Jihad Sultan Al-`Umari

Penerjemah : Muhammad Bin Ibrahim, Lc

Penerbit : Qaula

Tebal Buku : 128 halaman

Cetakan : Pertama,Juli 2008

Tempat penerbitan buku : Jln. Pajajaran Timur IV/07 Sumber-Solo

Alhamdulillah,segala puji hanya milik ALLAH,yang telah mengutus Rasul-Nya dengan sebenar-
benarnya,dan yang telah menurunkan firman-Nya secara berangsur-angsur agar dapat merasuk dalam
diri para hamba-Nya yang menjadikannya pedoman hidup. Sesungguhnya al-Qur`an bukanlah sekedar
bacaan yang dibacakan sekedar rutinitas. Apalagi sekedar di pajang untuk membuktikan identitas
pemiliknya sebagai seorang muslim. Akan tetapi ia memiliki ruh dan memberikan pengaruhnya
kepada siapapun yang mau berinteraksi dengannya dengan pikiran jernih,tanpa pandang bulu bulu
apakah dia seorang muslim atau bukan. Buku yang hadir ini, bukan hanya untuk mengungkap
bolehnya kita menangis saat membaca kata demi kata dalam kitabullah yang begitu menghunjam ke
dalam dada. Namun,buku ini juga menjelaskan keutamaannya,yang InsyaAllah akan menghantarkan
kita menuju ke ridhaan Allah ta`ala. Ar-Raghib berkata tentang makna menangis dan artinya
mengalirnya air mata karena sedih dan menangis dengan suara keras atau suara (mengerang) tanpa
tangis.Macam-Macam tangis (1)Tangis karena kasih sayang. (2)Tangis karena takut. (3)Tangis karena
cinta dan rindu. (4)Tangis karena senang&gembira. (5)Tangis karena kaget mendapat musibah dan
tidak kuat menanggungnya. (6)Tangis karena sedih. (7)Tangis karena takut&lemah. (8)Tangis karena
munafik,yaitu matanya menangis tetapi hatinya keras. (9)Tangis karena berpura-pura&diupah,seperti
tangis wanita yang meratap dengan imbalan upah. (10)Tangis karena ikut-ikutan.

Ia (Ibnul Qayyim)berkata: dan yang dipaksakan darinya,maka disebut pura-pura menangis. Ia terbagi
menjadi dua macam (1)Pura-pura menangis yang terpuji. (2)Pura-pura menangis yang tercela. Yang
terpuji adalahyang dilakukan untuk melunakkan hati agar takut kepada Allah,bukan untuk riya`(ingin
dipuji orang)dan Sumu`ah(ingin didengar orang). Umar radhiyallahu `anhu berkata kepada nabi
shallallahu `alaihi wasallam,ketika ia melihat beliau dan abu bakar menangis perihal tawanan perang
Badar: Beritahukan kepadaku apa yang membuatmu menangis,wahai Rasulullah?Jika memang ada hal
yang mesti ditangisi maka aku akan menangis, dan jika tidak ada maka aku akan berusaha menangis
karena tangis kalian berdua. Dan Nabi shallallahu`alaihi wasallam tidak melarangnya. Sebagian ulama
salaf mengatakan: menangislah karena takut kepada Allah,dan jika kalian belum bisa menangis maka
berpura-puralah menangis. Dari Tsabit al-Bunani,dari Muthrif,dari bapaknya ia berkata: Saya dating
kepada nabishallallahu`alaihi wasallam di saat beliau sedang shalat,sedangkan didada beliau
terdengar suara sesenggukan seperti suara mendidihnya air didalam panci,maksudnya : beliau
shallallahu`alaihi wassalam menangis. Dijelaskan dari keterangan tersebut, Azis,artinya suara tangis
dari dalam dada. Mirjal,artinya dengan kasrah pada mim,artinya bejana yang airnya mendidih
didalamnya,baik itu terbuat dari besi,tembaga atau batu. Didalam al-fathu ar-Rabbani,artinya dada
beliau menggemuruh dan mendidih lantaran tangis karena takut kepada Allah ta`ala. Telah
diriwayatkan secara shahih dari beliau shallallahu`alaihi wasallam bahwa beliau bersabda “surat
Hud,al-waqi`ah,al-mursalat,an-naba,dan at-takwir telah membuat rambutku beruban. Bacaan beliau
memecahkan hati di dalam shahihain dari Jubair bin Muth`im ia berkata: ”saya mendengar Rasulullah
shallallahu`alaihi wasallam membaca surat ath-Thur di shalat maghrib,maka saya belum pernah
mendengar orang yang lebih baik suaranya atau bacaannya daripada beliau”,dan di dalam lafadz
(riwayat)lain. Oleh karena itulah beliau menjadi orang yang paling bagus bacaannya dengan
kekhusyu`an hati. Dan dari Thawus ia berkata : orang yang paling bagus suaranya dalam membaca al-
qur`an adalah orang yang paling takut kepada Allah. Orang-orang yang banyak menangis dari
kalangan salafush shalih adalah: (1) Ali radhiyallahu`anhu (2) Abu bakar ash-shidiq radhiyallahu`anhu
(3) Umar bin khattab radhiyallahu`anhu (4) Aisyah radhiyallahu`anha (5) Abdullah bin abbas
radhiyallahu`anhuma (6) Abdullah bin Umar radhiyallahu`anhuma (7) Abu musa al-asy`ari
radhiyallahu`anhu (8) Abdurrahman bin `auf radhiyallahu`anhu (9) Abu hurairah radhiyallahu`anhu.

Seseorang (laki-laki) yang banyak menangis dimalam hari dan banyak tersenyum disiang hari adalah:
(1) Umar bin abdul azis (khalifah yang zuhud) (2) Fudhail bin `iyadh dan putranya,Ali (3) Tsabit al-
Bunani (4) Muhammad bin al-munkadir (5) Abu hushain al-asadi (6) Ar-Rabi`bin abi rasyid (7) Zurarah
bin abi aufa (8) Malik bin Dinar (9) Abdul wahid bin yazid (10) Yahya bin sa`id al-qaththan.

Dan akhirnya,sesungguhnya wanita juga menangis saat membaca al-qur`an ini,mengulang-ulang ayat-
ayatnya dan mentadabburinya. Diantaranya adalah yang diriwayatkan dari Ummu`ammar binti malik.
Ia berkata “suatu malam saya menginap dirumah Munifah binti Abu Thariq,ia hanya membaca QS.Ali
Imran(3):101,mengulang-ulangnya dan menangis. Sebagian ulama mengingkari shock,berteriak,dan
pingsan saat mendengar ayat-ayat Al-qur`an dan dzikir. Al-qurthubi di dalam tafsir firman Allah ta`ala
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik(yaitu) Al-qur`an yang serupa lagi berulang-
ulang.”(QS.Az-Zumar<39>:23)

Ingat-ingatlah keadaanmu saat membaca al-Qur`an atau saat mendengarkannya,lalu berkacalah


dengan keadaan para salafush shalih dan bagaimana mereka hidup bersama Al-Qur`an,dan ingatlah
bahwa sesungguhnya” Al-Qur`an ini memberimu sekadar apa yang kamu berikan untuknya,dan ia
pada setiap kali akan membuka diri untukmu dengan sinar-sinarannya, cahaya-cahayanya,dan ilham-
ilhamnya, sekadar terbukanya dirimu untuknya”(Fi Dzilalil Qur`an)

Imam al-Ghazali berkata: Menangis saat membaca Al-Qur`an dan saat ia dibacakan adalah
dianjurkan,dan cara melakukannya ialah menghadirkan hatinya dengan merenungkan ancaman
keras,perjanjian perjanjian,dan janji janji yang ada didalamnya,kemudian merenungkan kalalaian
dirinya terhadap itu,jika kesedihan dan tangis tidak menyambanginya maka hendaklah ia menangis
karena tidak bisa melakukan itu,karena sesungguhnya itu termasuk diantara musibah yang paling
besar. Wallahu a`lam,dan semoga shalawat dari Allah tercurahkan untuk nabi kita Muhammad
shallallahu`alaihi wasallam,semua keluarga beliau dan semua sahababat-sahabatnya.
Tujuan dibuatnya buku ini :

(1). Agar manusia bisa lebih memaknai atau mendalami bacaan-bacaan Al-Qur’an beserta artinya.

(2). Agar manusia bisa menirukan suara bagus dan indah Rasulullah shallallahu`alaihi wassalam pada
saat membaca Al-Qur`an.

(3). Agar manusia lebih mencintai Al-Qur`an.

(4). Agar manusia tidak lupa dengan nikmat yang telah diberikan Allah.

(5). Agar manusia lebih sabar dalam menghadapi suatu masalah.

(6). Agar manusia bisa lebih ikhlas dalam menghadapi cobaan yang diberikan Allah.

(7). Agar manusia bisa menurunkan sikap dan sifat Rasulullah shallallahu`alaihi wassalam dan para
salafush shalih.

Kelebihan Buku ini :

(1). Bahasanya mudah dimengerti.

(2). InsyaAllah dapat merubah perilaku bagi siapa saja yang membaca buku ini.

(3). Kata per- kata di dalam buku ini penuh dengan kesopanan.

(4). Buku ini banyak menceritakan tentang kisah Rasulullah beserta para sahabatnya.

Kekurangan buku ini :

(1). Didalamnya tidak dicantumkan asal usul serta karya-karya lain dari si penulis.

Kesimpulan :

Buku ini banyak mengajarkan kita tentang betapa pentingnya membaca Al-Qur’an.

Wabillahhi taufik walhidayah wassallamuallaikum wr.wb....

You might also like