You are on page 1of 5

1

1. Pendahuluan penurunan TIO. Tingkat keberhasilan phaco-


Glaukoma sudut - tertutup primer (PACG) GSL dilaporkan 80% -100%. Pengangkatan
merupakan penyakit yang disebab oleh lensa dapat membebaskan blok pupil dengan
tertutupnya sudut, yang mengarah ke tekanan lensa lain yang berhubungan dengan beberapa
intraokular tinggi (TIO) dan menyebabkan faktor dan menghilangkan badan siliar
kerusakan saraf optik. Ada beberapa alasan anterior, sehingga dapat mengurangi risiko
yang menyebabkan penutupan sudut pada penutupan sudut. Jika GSL tidak
pasien PACG, seperti blok pupil, plateu iris, dikombinasikan dengan operasi katarak, efek
dan faktor terkait lensa. operasi filtrasi penurun TIO jangka panjang sulit dicapai
(penyaringan) saat ini merupakan pengobatan karena blok pupil dan mekanisme terkait lensa
yang paling umum untuk pasien PACG. lainnya tidak diselesaikan secara mendalam.
Namun, tingginya insiden komplikasi pasca Kombinasi antara ekstraksi katarak dengan
operasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada GSL secara sinergis dapat mengurangi TIO.
ruang anterior yang dangkal, edema makula GSL biasanya dilakukan dengan bantuan
yang disebabkan oleh TIO yang rendah, gonioskop. Meskipun demikian penggunaan
penggunaan koroidal, bleb berdinding tipis, GSL dengan gonioskop membutuhkan
dan endoftalmitis yang disebabkan oleh mikroskop atau bolamata yang dimiringkan
kebocoran bleb dapat ditemukan. Selain itu, dan kualitas gambar sangat dipengaruhi oleh
parut bleb pasca operasi jangka panjang secara edem kornea. Endoskopi oftalmik
signifikan mengurangi tingkat keberhasilan memberikan pandangan langsung dari PAS
operasi filtrasi. dan trabecular meshwork.
Pada beberapa pasien PACG, Dalam penelitian ini secara retrospektif
goniosinekialisis (GSL) adalah pilihan bedah kami mencari tahu efektifitas klinis dan
yang aman dan efektif. GSL dapat keamanan dari kombinasi fakoemulfikasi dan
memisahkan synechia anterior perifer (PAS) GSL yang dibantu dengan endoskopi oftalmik
dari sudut, membuka meshwork trabecular ( Phaco-OE-GSL) pada pasien PACG kronik
fungsional, dan karena hal tersebut dapat dengan katarak. Kami menggunakan sistem
memulihkan fungsi filtrasi. Untuk pasien endoskopi opthalmik untuk membantu dalam
dengan katarak dan PACG, kombinasi prosedur GSL. Di bawah sistem endoskopi
fakoemulsifikasi dan GSL dapat mengurangi oftalmik, ahli bedah dapat secara langsung
TIO dan meningkatkan ketajaman visual pada mengamati struktur sudut dan posisi anatomi
saat yang sama. Kombinasi penggunaan relative. Oleh karena itu PAS dapat dipisahkan
fakoemulsifikasi dan GSL (Phaco-GSL) secara langsung dari iris dan trabecular
menyebabkan ruang anterior semakin dalam, meshwork.
membuka 2. Pasien dan Metode
sudut, dan resolusi blok pupil yang disebabkan 2.1 Pasien Penelitian ini disetujui oleh Komite
oleh lensa. Hal tersebut menyebabkan Etik Universitas Kedokteran Wenzhou. Pasien
2

dengan PACG kronis dan katarak yang terakhir. Cairan supraciliochoroidal dinilai
menjalani phaco-OE-GSL di Rumah Sakit melalui tomografi koherensi optik segmen
Mata di Wenzhou Medical University dari Juli anterior (AS-OCT; ZEISS; Jerman) 1-3 hari
2014 hingga April 2015 dimasukkan. Mereka pasca operasi pada beberapa pasien. Pasien
diikuti setidaknya selama 1 tahun. Diagnosis diperiksa pada garis meridian 0-, 90-, 180-,
PACG kronis didasarkan pada kriteria dan 270-derajat dari segmen anterior. Bagian
diagnostik dari International Society of dari badan siliaris juga terlihat selama
Geographic dan Epidemiologic pencitraan. Adapun grade/level dari cairan
Ophthalmology. Kriteria inklusi penelitian ini supraciliochoroidal adalah sebagai berikut :
adalah pasien PACG kronis dengan berbagai grade I, <1/2 tebal badan siliaris; grade II, 1 /
derajat katarak dengan fungsi visual yang 2–1 ketebalan badan siliaris; dan grade III,> 1
berkurang, sudut tertutup lebih dari 90 derajat, ketebalan badan siliaris. Noncontact specular
dan TIO lebih tinggi dari 21 mmHg dengan microscope counting ECD diperiksa pada 1-3
kerusakan saraf optik glaucoma. Kriteria bulan setelah operasi. Kekambuhan PAS
eksklusi termasuk glaukoma sudut-tertutup diperiksa melalui gonioskopi setelah 6 bulan
sekunder atau mereka yang pernah menjalani pasca operasi. Jika prosedur berhasil
operasi oftalmik selain laser iridotomy perifer. dilakukan dapat didefinisikan sebagai nilai
Semua pasien yang menjalani GSL dengan TIO antara 6- 21 mmHg tanpa obat glaukoma
endoskopi oftalmik setelah fakoemulsifikasi dan operasi tambahan.
dan implantasi lensa intraocular. 2.3 Prosedur Pembedahan Anestesi topikal
2.2 Pengukuran Utama pengukuran yang (0,5% proparacaine HCl) diaplikasikan 10
dilakukan sebelum operasi adalah pengukuran menit sebelum dilakukan pembedahan.
ketajaman penglihatan (BCVA) dengan Fakoemulsifikasi dilakukan melalui insisi
menggunakan LogMAR chart, slit lamp, dan utama 2,2 mm dan insisi lateral 1 mm.
funduskopi. Pengukuran TIO dengan Prosedur selanjutnya termasuk dalam urutan
menggunakan Tonometri. tingkatan PAS yang capsulorhexis lengkung kontinyu,
direkam melalui gonioskopi, pengukuran fakoemulsifikasi, pengangkatan residual
panjang aksial menggunakan IOLMaster. dan korteks , dan implantasi foldable lensa
kepadatan sel endotel kornea (ECD) dengan intraokular dalam kantong kapsuler. Agen
mikroskop specular noncontact. Peralatan lain viskoelastik disuntikkan ke dalam ruang
termasuk sistem endoskopi laser URAM E2 anterior untuk menekan iris dari PAS
(Endo Optiks), sumber cahaya, dan sistem appositional (visco-GLS). Endoskopi
perekaman video yang terpasang pada probe opthalmik kemudian dimasukkan ke dalam
23G. BCVA, IOP, dan jumlah pengobatan. bilik anterior untuk menilai sudut tersebut.
glaukoma dan komplikasi dicatat pada 1 Jika PAS sisa ditemukan, GSL mekanis lebih
minggu dan 1, 3, 6, 12, dan 18 bulan pasca lanjut dilakukan dengan menggunakan
operasi dan pada pemeriksaan tindak lanjut reposititor iris yang dimodifikasi untuk
3

memisahkan PAS sampai trabecular ± 11,1 tahun (kisaran, 43-85 tahun), dan 6 dari
meshwork terlihat (Gambar 1). Dalam semua mereka adalah laki-laki. Laser iridotomy
kasus, kami menggunakan probe endoskopi perifer telah dilakukan pada 31 mata sebelum
23G dengan diameter 0,6 mm untuk operasi. Waktu tindak lanjut rata-rata adalah
memasuki ruang anterior melalui sayatan 16,3 ± 3,9 bulan (kisaran, 13-23 bulan). TIO
utama. Ketika diperlukan, kami memperluas preoperatif rata-rata di bawah terapi obat
insisi tepi untuk memungkinkan probe adalah 22,2 ± 9,3 mmHg (kisaran, 7–45
memasuki bilik anterior untuk diobservasi mmHg). TIO pasca operasi adalah sebagai
atau pemisahan. Setelah GSL, agen berikut (Gambar 2): pada 1 minggu, 15,1 ± 5,5
viskoelastik diganti dengan larutan Ringer dan mmHg; 1bulan, 14,4 ± 3.9mmHg; 3 bulan,
sayatan ditutup oleh hidrasi stroma kornea 14,3 ± 3.8mmHg; 6 bulan, 14,8 ± 4,3 mmHg;
atau ditutup menggunakan nilon 10-0. Injeksi 12 bulan, 14,8 ± 3.3mmHg; 18 bulan, 15,6 ±
subkonjungtiva dexamethasone diberikan pada 2,1 mmHg; dan pemeriksaan terakhir, 15,4 ±
beberapa pasien. Semua prosedur bedah 4,2 mmHg. Nilai TIO pasca pembedahan lebih
dilakukan oleh ahli bedah yang sama. Setelah rendah dibandingkan sebelum dilakukan
pembedahan, semua pasien diresepkan topikal pembedahan (P <0001). Tidak ditemukan
tobramycin dan tetes mata deksametason adanya hipotensi postoperatif (yaitu, ≤5mmHg
selama 4 minggu (4 x / hari), tetes mata anti- pada 2 kali pemeriksaan berturut-turut).
inflamasi nonsteroid selama 4 minggu (4 x / Jumlah pengobatan secara signifikan
hari), dan tetes mata pilocarpine 0,5% selama berkurang bila dibandingkan dengan keadaan
4 minggu (2 × / d). sebelum pembedahan (P <0001) (Gambar 2).
2.4 Analisis statistik Data disajikan sebagai Rata-rata jumlah obat preoperasi adalah 2,3 ±
rata-rata dengan standar deviasi. BCVA dan 1,1 (kisaran, 0–4), sementara itu 0,1 ± 0,6
jumlah obat glaukoma dibandingkan dengan pada follow-up terakhir, dengan satu pasien
menggunakan Wilcoxon signed-rank test. menggunakan 4 tetes mata pada satu mata.
Perbandingan tingkat pra operasi dan pasca Pada follow-up terakhir, 37 mata yang
operasi ECD dilakukan dengan menggunakan dioperasi TIO telah mencapai < 21 mmHg
paired t-tes. Analisis pengukuran varians tanpa pengobatan glaucoma dan tingkat
berulang digunakan untuk membandingkan keberhasilannya adalah 97,4%. BCVA pasca
TIO. Kami menggunakan pra operasi dan operasi meningkat secara signifikan
pasca pemedahan. Kami menggunakan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya
Statistical Package for the Social Sciences, pembedahan (P = 0004) (Gambar 3). Nilai
version 20 (SPSS, Chicago, IL, USA) untuk ketajaman penglihatan sebelum pembedahan
melakukan analisis yang disebutkan di atas. rata-rata 0,63 ± 0,49 dan 0,21 ± 0,25 pada
3. Hasil follow-up terakhir (P = 0007). iga puluh dua
Sebanyak 31 pasien (38 mata) direkrut mata mencapai peningkatan ketajaman
dalam penelitian ini. Usia rata-rata adalah 68,3
4

penglihatan (84,2%), dan 6 mata mencapai pada 20 pasien, P = 0004). Dalam hal
ketajaman penglihatan yang stabil (15,8%). persentase, ECD menurun sebesar 11,54%
Jarak Pas sebelum pembedahan adalah dibandingkan dengan sebelum pembedahan.
antara 90 dan 360° dengan rata-rata 184,7 ± Komplikasi intraoperative hifema
99,3°. Pada 9 mata yang dilakukan terjadi pada 5 mata yang terjadi akibat
pembedahan sudut benar-benar terbuka penekanan viskoelastik agen, refluks aquos
sepenuhnya (23,7%), dan jarak PAS residual pada satu mata akibat dari usukan vitreous dan
adalah 102,9 ± 97° setelah visco-GSL. Dalam injeksi intravena manitol untuk memperdalam
kasus seperti itu, residual PAS ditangani oleh bilik anterior. Semua pasien ini berhasil
pemisahan mekanis untuk mencapai sudut menjalani GSL setelah perawatan komplikasi
yang benar-benar terbuka. Waktu rata-rata yang disebutkan di atas. Komplikasi pasca
gonioskopi pascaoperasi adalah 12,6 ± 5,3 operasi hifema terjadi pada 3 mata (7,9%),
bulan (kisaran, 8-16 bulan). 68,4% (26/38) peningkatan TIO secara sementara pada 21
mata menderita berbagai tingkat kekambuhan mata (55,3%), dan grade i cairan
PAS pasca operasi, dengan rentang suprakiliochoroidal pada 6 mata (40% pada 15
kekambuhan antara 15 dan 270°. Kami mata). Dua mata (5,3%) mengalami eksudasi
mengamati berbagai tingkat pigmentasi yang bilik anterior, yang diserap dalam waktu satu
terletak di trabecular meshwork dari sudut minggu setelah pengobatan konservatif.
yang terbuka di beberapa mata yang dioperasi. Peningkatan TIO berlangsung selama 2,7 ±
kami menemukan perbedaan lokasi 4,3 hari (kisaran 2 jam – 20 hari) dan
pigmentasi di trabecular meshworkdari sudut dikontrol setelah pemberian obat glaukoma
yang terbuka pada beberapa mata yang topikal atau paracentesis bilik anterior. Cairan
dioperasi. Satu mata mengalami peningkatan supraciliochoroidal pulih dalam waktu 3
TIO yang tidak terkontrol. dan empat jenis minggu setelah pengobatan konservatif. Tidak
obat glaukoma diaplikasikan setelah GSL. ada komplikasi lain yang ditemukan, seperti
Kami melakukan implantasi katup glaukoma iridodialysis, bilik anterior dangkal, atau
pada 6 bulan pasca pembedahan. Riwayat glaukoma blok silia.
glaucoma pada pasien adalah selama 84 bulan. 4. Diskusi
Dengan preoperasi 180° PAS, kedalaman bilik Dalam penelitian retrospektif ini, kami
anterior 2,9 mm, panjang aksial 24,2 mm, dan menganalisis manfaat klinis dan keamanan dari
C / D 1,0. PAS pasca operasi adalah 90 °, OE-GSL untuk pasien PACG kronis dengan katarak.
dengan akumulasi pigmen grade III dalam Secara keseluruhan TIO pasca pembedahan
trabecular meshwork (metode penilaian terkontrol, peningkatan ketajaman penglihatan
pigmen mengacu pada teknik sortasi Scheie).
ECD kornea menurun dari 2667,15 ±
320,80 sebelum operasi menjadi 2359,29 ±
387,51 pada 1-3 bulan pasca operasi (24 mata
5

4] Y. L. Tan, P. F. Tsou, G. S. Tan et al.,


“Postoperative complica- tions after
glaucoma surgery for primary angle-
closure glaucoma vs primary open-angle
glaucoma,” Archives of Ophthalmology,
vol. 129, no. 8, pp. 987–992, 2011.

[5] H. Zhang, G. Tang, and J. Liu, “Effects


of phacoemulsification combined with
goniosynechialysis on primary angle-
closure glaucoma,” Journal of
Glaucoma, vol. 25, no. 5, pp. e499–
e503, 2016.

[6] T. Kameda, T. Inoue, M. Inatani, H.


Tanihara, and Japanese Phaco-
Goniosynechialysis Multicenter Study
[1] M. He, P. J. Foster, G. J. Johnson, and Group, “Long- term efficacy of
P. T. Khaw, “Angle- closure glaucoma goniosynechialysis combined with
in East Asian and European people. phacoe- mulsification for primary angle
Differ- ent diseases,” Eye, vol. 20, no. 1, closure,” Graefe's Archive for Clinical
pp. 3–12, 2006. and Experimental Ophthalmology, vol. 251,
no. 3, pp. 825–830, 2013.
[2] C. Teekhasaenee and R. Ritch,
“Combined phacoemulsifi- cation and [7] P. J. Harasymowycz, D. G.
goniosynechialysis for uncontrolled Papamatheakis, I. Ahmed et al.,
chronic angle-closure glaucoma after “Phacoemulsification and
acute angle-closure glaucoma,” goniosynechialysis in the manage- ment
Ophthalmology, vol. 106, no. 4, pp. 669– of unresponsive primary angle
675, 1999. closure,” Journal of Glaucoma, vol. 14,
no. 3, pp. 186–189, 2005.
[3] S. Al-Shahwan, A. A. Al-Torbak, I. Al-
Jadaan, M. Omran, and

D. P. Edward, “Long-term follow up of


surgical repair of late bleb leaks after
glaucoma filtering surgery,” Journal of
Glaucoma, vol. 15, no. 5, pp. 432–436,
2006.

You might also like