Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Selai
Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari
bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pengisi dalam pembuatan roti dan
kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai diperoleh dari interaksi senyawa
pektin yang berasal dari buah atau pektin yang ditambahkan dari luar, gula
sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada suhu tinggi dan bersifat menetap
setelah suhu diturunkan (Hasbulloh, 2001).
Penambahan sukrosa dalam pembuatan produk makanan seperti selai
berfungsi untuk memberikan rasa manis, dan dapat pula sebagai pengawet,
yaitu dalam konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dengan cara rnenurunkan aktivitas air dari bahan pangan (Margono, 2000).
2.2 Pektin
Penambahan pektin pada pembuatan selai dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah gagalnya pembentukan gel pada pembuatan selai dari
buah-buahan yang kandungan pektinnya rendah. Gel pektin dapat terbentuk
pada berbagai suhu walaupun kecepatan pembentukan geltergantung pada
berbagai faktor yaitu gula, konsentrasi pektin, jenis pektin, pH dan suhu.
Pembentukan gel dapat menjadi lebih cepat dengan semakin rendahnya suhu
serta meningkatnya konsentrasi gula. (Ropiani, 2006).
2.3 Nanas
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis
tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan
ini termasuk dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan
(habitus) tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun
yang panjang, berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi
batang yang tebal. Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple
karena bentuknya yang seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari
sebutan orang Tupi untuk buah ini: anana, yang bermakna "buah yang sangat
baik". Buah ini banyak mengandung vitamin A dan C sebagai antioksidan.
Juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium,
dekstrosa, sukrosa, dan enzim bromelain. Bromelain berkhasiat sebagai
antiradang, membantu melunakkan makanan di lambung, serta menghambat
pertumbuhan sel kanker (Anonim, 2012).
2.4 Gel
Pembentukan gel terjadi hanya dalam satu rentang pH yang sempit.
Kondisi pH optimum untuk pembentukan gel berada dekat dengan pH 3,2.
Dibawah harga ini didapatkan kekuatan gel menurun dengan pelan-pelan
diatas harga pH 3,5 tidak ada kesempatan pembentukan gel pada rentang
kadar bahan padat terlarut yang normal. Rentang kadar bahan padat yang
otimum diperoleh sedkit diatas 65%. Dimungkinkan pembentukan gel pada
kadar bahan padat 60% dengan menaikkan kadar pektin dan asam. Bila kadar
bahan padat terlalu tinggi akan menghasilkan gel dengan sifat yang lekat
(Mishacy, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
http://manfaatdankandungan.blogspot.com/2012/11/manfaat-buah
nanas.html [Diakses 13 Oktober 2016]
http://missshacy.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html [Diakses
13 Oktober 2016]
Hasbullah (2001). Teknologi Tepat Guna Agroindustri Kecil Sumatera Barat.
Dewan Ilmu Pengetahuan. Teknologi dan Industri Sumatera Barat.
Margono,T. (2000). Selai dan Jeli. Penerbit Grasindo. Jakarta.
Ropiani (2006). Karakterisasi Fisik dan pH Selai Buah Pepaya Bangkok.
Departemen Teknologi Hasil Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh sebab itu, perlu ada alternatif untuk mengolah nanas dan juga perlu
dikembangkan produksi pembuatan selai nenas dan kajian tentang nilai gizi
sebagai bahan acuan dalam memproduksi suatu makanan. Selain itu, dengan
membuat selai nenas maka buah nenas dapat lebih lama disimpan dan terhindar
dari kebusukan. Penggunaan selai ialah untuk pelengkap hidangan roti, campuran
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Nenas
Bagian buah nanas yang dapat dimakan mengandung air 85%, protein
0,4%, gula 14%, lemak 0,1%, dan serat 0,5%. Buah nanas mengandung vitamin
A, C dan B1. Kandungan vitamin C dalam nenas adalah 24 mg dalam 100 gram
buah nanas segar. Santoso (1998), menyatakan bahwa buah nanas mengandung
nilai gizi cukup tinggi, seperti disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kandungan gizi buah nanas segar (100 gram bahan)
2. Protein g 0,40
3. Lemak g 0,20
4. Karbohidrat g 16,00
5. Fosfor mg 11,00
a. Pemilihan
Pembuatan selai nenas diawali dengan pemilihan bahan baku yaitu nanas yang
b. Pengupasan Kulit
c. Pencucian
Daging nanas dicuci dengan air bersih yang mengalir. Tujuan pencucian
d. Perendaman
Daging buah nanas direndam dalam air hangat selama 10 menit. Kadang-
e. Pemotongan
f. Pemarutan
g. Pemasakan
Hasil parutan nanas dimasukkan kedalam panci, kemudian panci yang berisi
parutan tersebut dimasak serta diberi gula dan panili. Tujuan penambahan gula
supaya memperoleh tekstur, cita rasa manis, sedangkan panili bertujuan untuk
menambah aroma wangi pada selai. Selama proses pemasakan, parutan nanas
cokelat. Setelah berwarna cokelat adonan nanas diberi air jeruk nipis bertujuan
h. Pendinginan
i. Pengemasan
Botol-botol dimasukkan ke dalam wajan besar dan diberi air hingga menutupi
ditiriskan hingga kering dengan cara diletakkan di atas meja secara terbalik
(mulut botol di bawah). Selai nanas yang telah dingin dimasukkan ke dalam