You are on page 1of 5

PEDOMAN

PENCATATAN, PENGUMPULAN DAN PELAPORAN


INSIDEN KESELAMATAN (KTD/KNC)
DI RSK. MARIANUM HALILULIK

A PENDAHULUAN

KTD adalah singkatan dari Kejadian Tak Diharapkan dan KNC adalah
singkatan dari Kejadian Nyaris Cedera. KTD adalah suatu kejadian yang
mengakibatkan harm/ cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak melakukan tindakan yang seharusnya dikerjakan, dan bukan karena penyakit
dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau
bukan kesalahan medis yang tidak dapat dicegah. KNC adalah suatu insiden yang
tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission),
dapat terjadi karena ”keberuntungan” (misal pasien terima suatu obat kontraindikasi,
tetapi tidak timbul reaksi obat), karena ”pencegahan” (suatu obat dengan overdosis
lethal akan diberikan, tetapi staff lain mengetahui dan membatalkannya sebelum
diberikan), atau ”peringanan” (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui
secara dini, lalu diberi antidotumnya)
Untuk meminimalisasi angka KTD/ KNC diperlukan upaya pengendalian
yang baik. Salah satu cara pengendalian pertama adalah dengan selalu mencatat dan
melaporkannya bila terjadi KTD/ KNC sehingga bisa dipantau seberapa banyak
masih terjadi KTD/ KNC di RS. Dengan adanya pantauan terhadap angka KTD/
KNC, semua orang yang terlibat dalam pelayanan akan lebih terkoreksi dan akan
lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan atau kegiatan. Pelaporan terhadap KTD/
KNC juga merupakan awal proses pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama
terulang lagi. Hal ini berdampak sangat positif karena angka KTD/ KNC akan
menurun dan terkendali.
Untuk membiasakan dan membudayakan setiap orang mencatat,
mengumpulkan dan melaporkan KTD/ KNC perlu dibuat pedoman yang akan
memudahkan setiap SDM dalam RS melakukannya. Untuk keperluan itulah Pedoman
ini dibuat.

B TUJUAN

1 UMUM:
Menurunkan angka insiden keselamatan pasien baik KTD maupun KNC di RSK.
Marianum Halilulik dan meningkatkan mutu pelayanan serta keselamatan pasien.

2 KHUSUS
a Menetapkan kebijakan tentang pencatatan, pengumpulan dan pelaporan
Insiden Keselamatan.
b Menetapkan kejadian yang termasuk KTD/ KNC di RSK.Marianum Halilulik.
c Menetapkan mekanisme kerja bila terjadi KTD/ KNC
d Menetapkan prosedur pelaporan KTD/ KNC ke KKPRS Persi.
e Menetapkan Form yang digunakan untuk membuat laporan KTD/ KNC
C KEBIJAKAN KEHARUSAN MENCATAT, MENGUMPULKAN DAN MELA-
PORKAN INSIDEN KESELAMATAN YANG TERJADI.

1 Setiap petugas di RSK.Marianum Halilulik diharuskan segera menangani kasus


KTD yang terjadi di unit tugasnya, mencatat dan melaporkan kepada kepala unit
tugasnya tidak lebih dari 2x 24 jam.
2 Setiap kepala unit diharuskan mengumpulkan catatan KTD yang terjadi di unit
tugasnya kepada Ketua Panitia Keselamatan pasien RSK.Marianum Halilulik.
3 Pencatatan KTD harus menggunakan form yang sudah ditetapkan, pada lampiran
1 (mengacu buku ”Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, edisi 2, tahun
2008 halaman 30)
4 Kepala unit harus melakukan grading terlebih dahulu terhadap kasus yang terjadi
(mengacu buku Pedoman pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, edisi 2, tahun
2008 halaman 9-11) sebelum menyerahkan kepada Ketua Panitia KPRS
RSK.Marianum Halilulik
5 Ketua Keselamatan pasien RSK.Marianum Halilulik harus merekap setiap laporan
KTD dan harus melaporkannya dalam Rapat Pimpinan setiap 1 bulan sekali serta
melaporkan kepada Komite Keselamatan Pasien RS (KKP-RS) Persi setiap 3
bulan sekali.
6 Laporan KTD kepada KKP-RS Persi harus menggunakan form sesuai Pedoman
pelaporan Insiden Keselamatan Pasien tahun 2008 halaman 34-36.

D KEJADIAN YANG TERMASUK KATEGORI INSIDEN KESELAMATAN DI


RS PANTI WILASA “Dr CIPTO”.

Sebagai acuan kepada setiap karyawan RSK.Marianum Halilulik agar dapat


mengetahui jenis KTD/ KNC maka ditetapkan hal sebagai berikut:
1 Panitia Keselamatan pasien bersama semua unit penunjang harus menetapkan
kategori insiden yang mungkin terjadi di unit tugasnya masing-masing yang
kemudian dirangkum menjadi satu sebagai Kategori Insiden di RSK.Marianum
Halilulik
2 Semua kategori insiden harus disertai dengan cara penanganan atau mengatasinya
bila terjadi.
3 Kategori insiden mengacu pada buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien, edisi 2, tahun 2008, halaman 17-22

E MEKANISME BILA TERJADI INSIDEN KESELAMATAN(KTD/ KNC)

1 PETUGAS
a Petugas yang menghadapi kasus KTD/KNC harus segera malakukan
penanganan sesuai prosedur yang ditetapkan.
b Setelah kasus selesai diatasi, petugas harus mencatat KTD/KNC dengan
menggunakan buku kejadian yang disediakan di tiap unit tugas dan
melaporkan kepada kepala unit tugasnya selambat-lambatnya 2x24 jam
setelah kejadian.
2 KEPALA UNIT PENUNJANG
a Kepala unit penunjang menindak lanjuti laporan dengan melakukan
pengkajian sebagai berikut:
1) Bila kasus termasuk Grade Biru atau Hijau maka harus di buat tindakan
Koreksi dan pencegahan dengan melibatkan semua anggota unit tugasnya.
2) Bila kasus termasuk Grade Merah atau Kuning maka mengusulkan
dilakukan RCA (Root Cause Analysis) kepada Ketua Panitia Keselamatan
pasien.
b Kepala unit penunjang melaporkan KTD/KNCC kepada Ketua Panitia
Keselamatan pasien dengan menggunakan form Laporan Insiden Internal (hal
30) disertai rekomendasi hasil investigasinya bila kasus termasuk grade
Biru/Hijau.
c Kepala unit mengusulkan dilakukan RCA apabila kasus termasuk grade
Merah/Kuning.

3 KETUA PANITIA KESELAMATAN PASIEN


a Menerima laporan dari Kepala Unit.
b Melakukan analisa Regrading dan menindak lanjuti sesuai hasil.
c Memimpin melakukan RCA apabila diperlukan dengan melibatkan semua unit
terkait.
d Merangkum pembelajaran yang dapat diambil dari kasus yang terjadi.
e Membuat rekomendasi yang harus di feedback kan ke semua unit terkait agar
kasus yang sama tidak terjadi lagi.
f Menyusun Laporan KTD/KNC setiap 1 bulan sekali dan melaporkankan
kepada Direktur dalam Rapat Pimpinan minggu ke 3.
g Melaporkan kepada KKP-RS Persi setiap terjadi insiden Keselamatan dengan
menggunakan form yang sudah ditetapkan.
h Membuat laporan, mengevaluasi dan menganalisis KTD/KNC di
RSK.Marianum Halilulik

4 DIREKSI
a Menerima hasil laporan KTD/KNC Ketua Panitia Keselamatan pasien.
b Melakukan pengkajian terhadap hasil rekomendasi yang disampaikan dan
menetapkan tindak lanjut prioritas yang harus dilakukan.
c Memasukkan tindak lanjut prioritas dalam Program RSK.Marianum Halilulik
d Menetapkan kebijakan-kebijakan baru sebagai upaya mencegah insiden
keselamatan berdasar hasil pembelajaran kasus yang pernah terjadi.

F PROSEDUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN KE KKPRS.

1 Ketua Panitia Keselamatan pasien RSK.Marianum Halilulik bertanggung jawab


terhadap pelaporan insiden keselamatan (KTD/KNC) kepada KKP-RS Persi.
2 Kasus dilaporkan setelah ditindak lanjuti sesuai prosedur dengan menggunakan
Form Laporan Insiden Keselamatan Pasien yang bersifat rahasia tanpa
menunjukkan jati diri RSK.Marianum Halilulik
3 Semua pelaporan ke KKP-RS harus didokumentasikan dengan baik.
G MODEL FORM UNTUK LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN

1 Lihat Lampiran 2 buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien tahun


2008 halaman 30 untuk Laporan internal (Kepala Unit ke Ketua Panitia
Keselamatan Pasien).
2 Lihat Lampiran 3 buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien tahun
2007 halaman 32 untuk Laporan ke KKP-RS Persi.

H LANGKAH IMPLEMENTASI PEDOMAN

No Kegiatan Petugas Materi


1. Membudayakan pencatatan KTD/KNC di Ketua Panitia Edaran bagi
semua unit terkait dengan Form yang sudah KPRS semua Unit
disediakan. Form laporan
2. Mencatat KTD/KNC dalam form Semua karyawan Form KTD
yang menemu- Buku Pedoman
kan/ terlibat IKP
3. Menyerahkan Form KTD/KNC yang sudah diisi Kepala Unit. Form laporan
ke Panitia KPRS, dan menyimpan untuk arsip KTD/KNC yang
atau buku khusus. sudah diisi.
4. Mengumpulkan data dan analisis Ketua Panitia Pedoman
KPRS Pelaporan Insiden
Keselamatan
Pasien (IKP)
5. Melaporkan dalam Rapim Ketua Panitia KTD/KNC yang
KPRS terjadi
6. Membuat keputusan terkait hasil laporan Direktur Surat Keputusan
analisis KTD/KNC di RS PWDC atau Kebijakan
baru.
7. Feed back kan hasil ke laporan KTD/KNC dan Ketua Panita Laporan KTD
tindak lanjut. KPRS

Demikian Pedoman Pencatatan, Pengumpulan dan Pelaporan Insiden Keselamatan ini di


buat agar bisa menjadi acuan bagi semua pihak mulai petugas, Kepala Unit, Panitia
Keselamatan Pasien RS sampai Direksi dalam menindak lanjuti kasus insiden yang
terjadi sehingga angka insiden keselamatan pasien dapat berkurang di RSK.Marianum
Halilulik RSK.Marianum Halilulik ini.

Halilulik,

Sr kristinaA.Nahak,SSpS.SST.M.Kes Yohanes k Bere ,Amd Ft


Direktris Ketua Panitia
PEDOMAN
PENCATATAN
PENGUMPULAN DAN PELAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(KTD/KNC)

RSK. MARIANUM HALILULIK


2015

You might also like