You are on page 1of 8
SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 Akibat Penumpukan Kontaminasi Udara Di Permukaan Isolator Pada Saluran Distribusi 20 Kv Dapat Mengakibatkan Ru ji Daya Listrik Muhammad Suyanto Jurusan Teknik Elektro, Fakakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi KPRIND Jogjakarta E.mail : musyant @gmall.com INTISARI Abstrak--Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai arus bocor lewat denyar yang di akibatkan adanya penumpukan kontaminasi udara yang mengandung polusi garam di Permukaan isolator pada —_saluran distribusi 20 kV dapat mengakibatkan rugi daya listrik. Dalam penelitian polutan yang digunakan berdasarkan prediksi data analisis kimiawi hasil penelitian PT.PLN dan FT.UGM (1996). Metoda pemberian lapisan polutan pada Permukaan isolator dengan berat polutan yang bervariasi. Metode pengujiannya dengan —menggunakan —lemari_— ji (FogChamber) di laboratorium Tek Tegangan Tinggi dan diberikan tegangan tinggi AC. Data hasil pengukuran dan perhitungan memperlihatkan _bahwa, terdapat hubungan yang _signifikan antara polutan yang diberikan dengan ESDD yang melekat pada permukaan isolator. Hasil Penelitian dapat disimpulkan dengan meningkatnya ESDD pada permukaan isolator, maka nilai arus bocor semakin membesar, dan akan mengakibatkan tegangan lewat denyar semakin menurun, hal ini akan mengakibatkan rugi daya listrik pada saluran pendistribusi yang kontinyu, Kata kunci : Tegangan lewat denyar, Arus bocor, ESDD, Rugi Daya A, Pendahuluan Tenaga Listrik merupakan sarana produksi maupun sarana kehidupan sehari- hari dan memegang peranan penting dalam upaya mencapai sasaran pembangunan, ‘menuju masyarakat modem, Oleh karena itu suatu sistem pada ketenagalistrikkan yang handal, merupakan suatu jaringan_listrik yang terpadu meliputi pusat pembangkit All tenaga listrik, jaringan transmisi dan jaringan distribusi. Mengingat perusahaan tenagalis- ‘rik PLN: yang berdaya besar cenderung kebanyakkan dibangun didaeh pingir pantai, dengan tujuan untuk memudahkan sarana transportasi dalam pengangkutan peralatan maupun bahan bakamya. sehingga untuk mentransformasikan energi listrik sampai ke konsumen maka diperlukan suatu saluran transmisi dan distribusi sebagai sarana penyaluran, B. Latar Belakang Masalah utama dalam pendistribusi- an energilistriksering terjadinya kegagalan dalam saluran transmisi maupun distribusi adalah, adanya rugi-rugi daya yang hilang akibat dari arus bocor yang melalui isolator sebagai isolasi utama antara bagian yang bertegangan dengan tanah melalui tiang penyangganya, sehingga dapat dikatakan tidak dapat terpenuhinya pelayanan konti- nyuitas, dalam pendistribusian energi listrik ke konsumen. Salah satu dari kegagalan yang terjadi dikarenakan pengotoraan pada Permukaan isolatomya ataupun terjadinya kerelakan mekanis pada isolator. Isolator selalu berhubungan dengan udara Iuar, maka banyak faktor yang dapat mengakibatkan isolator ini tidak berfungsi dengan balk, diantaranya pengarun dari polusi udara luar yang mengandung garam, Sehingga dapat_mengakibatkan — terjadi penumpukan partikel-partikel pengotor yang mengandung garam dan debu pasir pantal pada permukaan isolator, yang diakibatkan dari akibat hembusan udara pantai atau dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya, Hasil penelitian yang pernah dilakukan PLN dan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada ( 1996 ) memperlihatkan bahwa rapat endapan garam ekivalen (ESDD) pada jaringan distribusi 20 kV, dalam pemasang- SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 fan isolator jika lebih dekat dengan daerah pantai dan maka semakin besar tingkat EsDDnya.Pemah disinyalir bahwa di daerah pantai selatan, yaitu daerah Parangtritis sering terjadi lewat denyar (flashover) pada isolator jaringan 20 kV. Dalam peneiitian Isolator yang digunakan dari tipe ( pin-post ) saluran 20 kV yang diberikan pengotor berupa polusi garam, dengan cara melalui Penyemprotan dengan diputar_ kemudian dilakukan pengujian didalam lemari uji ( fog chamber ) dipandang sangat menarik dan penting untuk dilakukan penelitian, yaitu Pengaruh polutan dengan tingkat kontami- nan yang berbeda-beda yang disemprotkan pada permukaan isolator. C. Perumusan Masalah Kegagalan yang sering terjadi pada peralatan tegangan tinggi yang sedang ipakai dalam operasi sehari-hari disebab- kan karena isolasinya memburuk, hal. ini disebabkan karena pengaruh adanya panas, kerusakan mekanis, pengotoran permukaan (Arismunandar, 1994). Isolator yang dipasang —_diluar mudah terkena polutan pada permuka- annya, lebin-lebin isolator yang dipasang dekat dengan pantai banyak terpengaruh oleh polusi laut yang mengandung garam( NaCl) sehingga —sering mengalami lewat denyar (flashover), karena banyaknya butir- bt air yang mengandung garam akibat deburan ombak pantai yang kemudian terbawa angin dan menempel di permukaan isolator, akibatnya mengurangi_ kemampuan isolator dalam menahan tegangan dalam ondisi basah Berdasarkan uraian dimuka dapat dirumuskan permasalahan didalam peneli- tian ini yaitu megenai hal yang berkaitan dengan : Bagaimanakah pengaruh ESDD terhadap besarnya tegangan kritis lewat denyar pada permukaan isolator. Bagai- mankah pengaruh ESDD terhadap besar- nya arus bocor dan rugi daya listrik pada permukaan isolator. D. Tinjauan Pustaka Isolator adalah _merupakan gawai yang berfungsi sebagai isolasi listrik dan pemegang mekanis dari perlengkapan atau penghantar yang dikenai beda potensial (SPLN 10-38, 1993). Isolator adalah alat isolasi listik dan paling banyak digunakan pada sistem jaringan tenaga listrik, terutama pada sistem jaringan tramsmisi dan jaringan distribusi pada saluran udara ( over head line ). Dengan demikian isolator harus mem- punyai dua fungsi utama, yaitu sebagai fungsi mekanis dan fungsi elektris. Sebagai- mana fungsinya isolator untuk mengisolasi antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tak bertegangan (ground) melalui pemompangnya yang terhubung langsung dengan tanah, Isolator pasangan luar banyak dipengaruhi oleh polusi udara lar akibatkan dari hembusan angin laut yang banyak mengandung garam ( NaC! ), atau banyaknya limbah industri yang berterbangan dan menumpuk pada per- mukaan isolator. Terjadi tumpukan material mengalami pembasahan yang di akibatkan dari pengembunan dan hujan, sehingga permukaan isolator menjadi tidak stabil hal ini disebabkan larutnya timbunan polutan berupa garam pada permukaan isolator dan akibatnya terjadi tegangan lewat denyar aitoum, 1995 ) Permukaan isolator yang terkonta- minasi dapat mempengaruhi besamya rilai tahanan permukaan isolator. Tahanan pada isolator yang sengaja dikotori dengan kon- taminasi buatan berupa larutan yang mengandung garam dalam keadaan kering nilainya sangat tinggi, tetapi akan menjadi rendah bila permukaan dalam keadaan lembab atau basah oleh kabut air. Bila jumian air sedikit maka hanya sebagian kristal-kristal garam yang larut, Pertu diketa- hui bahwa kekuatan_grafitasi sangat berpe- nigaruh untuk menggerakkan jatuhnya laru- tan garam yang menempel dipermukaan isolator, sehingga tetesan air yang berie- bihan. disekeliing isolator akhimya akan jatuh (Chemey, 1984) isolator bahan keramik jenis pin- post banyak diaplikasikan pada jaringan 20 KV. Akibat polusi yang tinggi dan cuaca basah arus bocor meningkat dengan tajam. Peningkatan arus bocor akan memperbesar rugi-rugi dalam bentuk pemanasan, akibat- nya tefjadi kegagalan isolator sebagai iso- lasi (Suwarno, 1999), ‘Arus bocor akan mengalir melalui permukaan isolator yang terkontaminasi,jika isolator yang di uji dalam keadaan baik dan (tidak ada keretakan), maka arusnya akan melalui permukaan Iuar, di tandai dengan tampak lompatan api di permukaan Ivar isolator ( Arismunandar, 1994) E. Cara Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pada laboratorium, menerapkan methode Penuaan dipercepat dalam pemberian pela- Ala SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 pisan pengotoran pada permukaan isolator yang diuji dari tipe pin-post 20kV dan kemudian diuji didalam lemari uji (fog cham- ber). Untuk memenuhi methode tersebut diperlukan a). bahan yang digunakan sebagai pengotor adalah _mengandung unsur K+, Na+, Cat+, Mg++, Fet++ untuk kKondisi berat unsurnya menyesuikan hasil penelitian dari PLN-FTUGM (1996) Jogjakarta Isolator yang digunakan sebagai benda Uji dari tipe isolator pin-post 20 kV. Air aqudes sebagai bahan pencampur polutan hasil analisis, yang dipersiakan ‘sebagai bahan utama, lalu disemprotkan ada isolator yang diberikan pelapisan dipermukaannya by. °). Alat Penelitian a). Alat utama penguji satu unit peralatan tegangan uji tegangan tinggi 220V- 400KV, berkapasitas 5 KVA yang dileng- kapi dengan panel tombol pengatur. Lemari uji (fog chamber ) adalah alat untuk tempat pengujian isolator c). Satu unit kompresor sebagai penyemprot polutan bersama air aquades, satu unit alat pengukur konduktivtas. Nozzel sebagai penyemrot air aquades untu mengkondisikan pengkabutan dida- lam lemari uji dan dibantu dengan kompresor. c). Satu unit osiloscope tipe TDS 310 dan satu unit printer sebagai print out hasil pengujian, bp. d), F, Landasan Teori Penelitian ini mengulas mengenai akibat adanya penumpukan _kontaminasi udara yang mengandung polusi garam di permukaan isolator pada saluran distribusi 20 kV dapat mengakibatkan rugi daya listrik mengenai pengaruh konduktivitas terhadap adanya nilai arus bocor lewat denyar pada dipermukaan isolator jenis pin-post saluran distribusi 20 kV, dalam kondisi terkontami- nasi kadar garam dalam keadaan basah dapat dinyatakan nilai_ x equivalent dengan nilai_ volume kandungan kadar garam SDD dipermukaan isolator IEC-507, 1991). ESDD = Vx (6,7x 10° x o20)"°7S (1) Dari persamaan 1, besarya nilai konduktivitas x sangat yang dipengaruhi oleh volume konduktivitas yang melekat dipermukaan isolator pada o9 merupakan equivalen dengan kepadatan endapan ALAS garam ESDD. Sehingga tegangan lewat denyar standar (Vs) yang. terjadi disepanjang permukaan (L) terkontaminasi akan mempengaruhi besamya arus bocor di permukaan isolator, (Mizuno, 1997) Vs=1"" EspD xs)" pL a Vs alah tegangan lewat denyar standar maka nilai V, S, Ldan p merupakan suatu nilai ayang tetap, sehingga dalam hal ini merupakan nilai konstanta sebesar K. Persamaan 2 dapat ditulis sebagai berikut Vs=Kx1™" xEspD @) Dari persamaan 3 disimpulkan bahwa Dengan naiknya nilal konduktivitas (ESDD) yang melekat pada permukaan isolator akan diikuti naik nilai arus bocor sebesar () dan akan mengakibatkan tegangan lewat denyar (Vs) menurun. Bogitu juga jika rilai_konduktivitas (SDD) menurun maka, besamya arus ocor () dipermukaan akan ikut menurun dan mengakibatkan besamya tegangan lewat denyar (Vs) akan naik. Polutan yang digunakan, merupakan polutan hasil simulasi di lapangan yang pemah dilakukan oleh PT.PLN & TE.UGM, (1996), sebagai dasar untuk memprediksi tingkat berat konduktivitas dalam penyem- protan. Isolator yang digunakan sebagai ‘sample eksperimen adalah jenis pin-post 20 kV dan pelaksanaan penelitian di labolato- rium, (TTT. UGM). Penelitian yang dilakukan adalah, hingga mencapai arus bocor kritis, melewati permukaan isolator yang terkonta- minasi polutan buatan dengan tingkat ESDD tertentu, pada tegangan pengujian 20 kV arus bolak balik, dengan tujuan untuk mengkondisikan keadaan di lapangan. Besamya nilai arus bocor yang ‘melewati permukaan isolator terkontaminasi, cara pengukurannya diperlihatkan pada Gambar 2 yaitu rangkaian pengujian arus bocor. Alat pengukur tegangan cuplikan digunakan —osciloskope Tetronix TD310, dan hasil pengukuran dicetak dengan prin- ter canon Pixma IP1700. Kemudian besar- nya nilai arus bocor yang melewati R, dapat dihitung menggunakan persamaan 4 dan 5, (Muhaimin, 1988 ) Vie ® tar 7 Dari rangkaian didapat persamaan Taf) R+R) pava(e he = pe © SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 Dengan | peer Besarnya arus bocor yang melewati pembatas tegangan pada R, Vosc = Besamya tegangan jatuh yang terukur oleh osiloscope Diagram alirjalannya penelitian untuk Adapun penyelesalan masalan pada penelitian laboratorium diperlihatkan pada diagram alir proses penelitian Gambar 1 Levan an | = brs =- = Pret ane = Gambar 1. Diagram Alir Penelitian D. Cara Penelitian Bahan Polutan, merupakan analisis simulasi Polutan yang dibuat dengan kom- posisi_kandungan kimiawi, (K 0,464%, Na 59,99%, Ca 6,73%, Mg 32,5%, Fe 0,53%) untuk Parangtitis (Yogyakarta) dan polutan untuk Gresik (K 0,31%, Na 37,4%, Ca 31,54%, Mg 30,77%). Isolator yang dipakai sebagai_sample adalah — jenis _pin-post saluran 20 kV dengan Iuas permukaan 2247 cm’ sebagai obyek benda ujinya Proses Penyemprotan Polutan, me- toda pelapisan yang dipergunakan adalah dengan penyemprotan. Untuk simulasi po- lusi- polutan buatan dilakukan menurut standar IEC 507, (1991) dengan berat polu- tan buatan, untuk Gresik 2,1, 6,3, 12.6, 16,8, 20,1, 30,3, 40,2 gram/500 ml air destilasi, hingga diperoieh tingkat ESDD sebesar 0,3894 gricm’. Polutan buatan untuk (Jog- jakarta) 0.4, 1,2, 2,4, 4, 6, 8, 10 gram/500 mi air destilasi’ Sampai 'tingkat’ ESD sebesar 0,05642 gr/cm’ Pengujian isolator, dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan_ pengujian bolak balik, pada frekuensi rendah 50 Hz. Tahapan pengujian sebagai berikut: Pem- basahan Permukaan Isolator yang sudah diberilapisan polutan, dimasukkan ke dalam ruangan lemari uji yang berukuran tinggi 120 cm dan luas alas 100 cm’. Dinding dari kaca_5 mm. Bagian samping lemari_ uj dibuat cendela berukuran 60x 80 cm dapat dibuka, tujuannya untuk memasukkan dan mengeluarkan isolator. Proses pengkabu- tan dilakukan selama 10 menit setiap kali pengujian, dan diukur tegangan gagal AC minimumnya dengan menaikkan tegangan pada kecepatan 3 kVidetik sebanyak 5 Kali setiap isolator. Didalam lemari uji dipasang lat ukur termometer, barometer, serta higrometer, kemudian dicatat besarnya nila suhu, kelembaban dan tekanan udara Pengukuran arus bocor pada iso- lator terkontaminasi, biasanya berilai kecil kecuali bila terjadi tegangan lewat denyar, agar lebih jelas diperiinatkan dalam bentuk rangkaian lstrik pada Gambar 2. i vy beim fe Gambar 2, Rangkaian pengujian dan arus bocor dengan tegangan AC Keterangan +S. Secondary sviteh + VR: Voltage regulator * TR :transformator penaik tegangan 220/100 kV © Op © Capasttor ukurtegangan ting 100 pF + Vim alat ukurtegangan pengujan + 5). sola jarum untuk proteks tegangan lebih 1 Ric tehanan pengukurtegangan cuplican ceciloscope ‘Fe + fog chamber sebagai ruang pengkabutan + Bu © slater tipe 2 (pin-post), sebagai benda uj pengaruh polutan + Ose; osiloscope, pengulurtegangan jatuh Alaa SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 «= Kabel konektor dari Rx ke arah oscloscope sigunakan kabel Koaksial RG 58, Pada rangkaian listrik terdapat pem- bagi tegangan, bemnilai (R.=15, R2=30, R3=1K dan R.=120) Ohm. Kemudian be- samya nilai arus bocor yang dapat diukur dengan bantuan pengukurantegangan cuplikan yang melewati Rs. Adapun besar- nya tegangan yang melewati Ry tidak boleh mengakibatkan alat pengukur berupa osci- loscope menjadi rusak, untuk melindungi osiloscope digunkan pengaman berupa sela jarum, tegangan dibatasi pada nilai mak- ‘simum 150 volt. E. Hasil Penelitian 1 Pengukuran Dan Perhitungan ESDD Hasil Pengukuran konduktivitas pada permukaan isolator yang diuji dan dikonversikan pada perhitungan ESDD pada suhu tertentu dikonversikan ke konduktivitas, pada sunu 20°C, menggunakan_ faktor kareksi_K, NGK Insulator dan IEC-507, (1991), ditampilkan pada Tabel 1 Data Hasil Pengujian Tegangan Gagal Kritis AC. Pengukuran tegangan gagal kris AC flashover yang terjadi pada permukaan isolator yang terkenai polutan, sesuai yang diberikanpada_permukaan dan dilakukan pengujian didalam fogchamber(lemari uji) akan mengakibatkan lompatan busur api dan selalu dipengaruhi oleh keadaan udara disekitarnya, olen sebab itu hasil pengu- kurannya diperlihatkan pada Tabel 2. Tabel. 1 Analisis Kandungan Polutan Buatan wor | S| ser [er - Dari data hasil pengujian tegangan_ Kritis, lewat denyar standar pada Tabel 2, maka diperoleh grafik hubungan antara ESDD dengan tegangan gagal_standar_ pada frekuensi 50 Hz. Grafik hasil pengujian dari dua jenis polutan buatan untuk Yogyakarta diperiihatkan pada Gambar 3. Tabel 2 Hasil Pengukuran Tegangan Gagal Kritis Lewat Denyar Pangukara Tegangan Gagal Fashaver | Tem | Kalam] Tatar —] Togangan | Tagangar 800 "RC ov) Pera | aban | nan” | Flshover | Kee tr | (26) | mbar | rated ev) | Flashover mom? [1] ] Wm pw] Vv 0 0 Doos2 [75s fase [eso fers | sia | 24] 80 | 90 | coe | sie coarse | 68 | so | 54 |ex0 | 602 | 24 | 20 | ooo | ores | sa oo2ss7 | 56 |522 | 570 |577 | 854 | 24 | 20 | oo | Ss60 | 506 ogi | 003589 | 45.4 | 46.2 | 472 | a9 | as7 | 24 | 90 | 60 | dees | a5.4 kara | 003842 | 400 | 386 | 375 | 409 | ae | 24 | 20 | o90 | 3094 | 375 ooaros | 315 | 310 | az6 |318 | 208 | 24 | 20 | ooo | asa | 308 oosee2 | 209 | 2112 | 203 | 216 | 210 | 24 | a0 | 90 | 2099 | 203 Hasil Perhitungan Arus Bocor pada laboratorium, masih harus dikoreksi Pada Pengujian Tegangan 20 kV Terhadap ESDD berdasar pengukuran yang dilakukan untuk diubah dalam keadaan Hasilnya diperlihatkan pada Tabel 3. standar. Tabel 3 Hasil Perhitungan Arus Bocor Pada Pengujian Tegangan 20 kV Terhadap ESDD ‘Analisis | Tipe Pengukuran | Tegangan | Arus Bocor | Arus Bocor Polutan | isolator | ESDD Terukur | Terhitung | Sebenarnya diy mgfem? Osciloscop | PadaRd | (mA) (mv) (mA) 0.00502 30,98 025775 | 9.80476 0.02198 39,02 | 0.325167 | 12.46472 Jogja | Tipe Z 0.02497 38.62 0.405167 | 15.53136 arta | (inpost) [~9.03589 49,06 | 0.408833_| 1.67184 cuts] 0.09842. 50,50 | 0.420833 | 16.13194 0.04706 50,01 0.434333 | 16.6444 ALAS SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 I 0.05642 —| Berdasarkan dari hasil pengukuran sangat jelas, semakin tinggi tingkat pengotoran yang melekat pada permukaan isolator Gambar 3. Yaitu grafik hubungan ESDD terhadap tegangan flashover, maka Berdasarkan hasil analisis dari hubungan ESDD terhadap tegangan lewat_denyar, bahwa semakin tinggi kenaikan ESDD maka sangat mempengaruhi terjadinya penurunan tegangan lewat denyar pada permukaan isolator dan arus bocor akan semakin membesar. Sedangkan pada Gambar 4 Grafik hubungan ESDD terhadap arus bocor pada tegangan pengujian 20 KV. Hasil analisis perhitungan arus bocor terhadap ESDD, _memperlihatkan semakin tinggi tingkat ESDD yang melekat di permukaan isolator, maka semakin besar nilai arus bocor yang melalui permukaan isolator. F. Analisis Pembahasan Hasil analisis regresi diperiihatkan pada Gambar 3, menunjukkan bahwa be- sarnya sumbangan (kontribusi ) ESDD ter- hadap variasi naiknya arus bocor sebesar 92,45%, pada polutan buatan untuk Pa- rangtritis (Jogjakarta), Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi variabel ESDD terhadap arus bocor, setiap kenaikan ESDD akan diikuti naiknya arus bocor. ESDD vs Teg.Flashover 30] ye soso. 15.4" » reeds Tegangan Flashover (KV) ESDD ( mgiem2) ‘© Tegangan kits TegangenFlashover Gambar 3. Grafik Hubungan ESDD ‘Terhadap Tegangan Flashover Pengaruh polutan pada permukaan isolator, akan mempengaruhi rilai resitansi permukaan, Semakin banyak polutan yang diberikan, maka nilai resistansi permukaan isolator menjadi semakin rendah, karena pengaruh kosentrasi atau konduktivitas ini polutan yang melekat pada permukaan akan Al46 aT 04ers] 771058 semakin tinggi. Karena sifat konduktivitas- nya yang tinggi dalam keadaan lembab (pengaruh pengkabutan), permukaan isola- tor bersifat lebih konduktif. Sehingga dengan diberikan tegangan pada isolator akan mengalir arus bocor pada permukaan, jika berlangsung lebih luas dan cukup lama akan timbul busur api, akibatnya terjadi tegangan lewat denyar pada permukaan isolator. Dengan demikian, akibat dari pada polutan buatan yang dibuat dengan tingkat ESDD tertentu yang disemprotkan pada permukaan isolator yang akan terjadi pengaruh yang cukup signifikan antara kenaikkan besamya nilal ESDD terhadap besamya nilai arus bocor semakin besar. Pada kelembabpan udara yang relatif, rendah maka tegangan lewat denyar akan menurun dengan tajam, hal ini disebabkan Karena terjadinya kejenuhan dari uap air dalam udara sehingga terjadi kondensasi, Akibat dari pengaruh kondensasi menye- babkan permukaan isolator membasah, sehingga menurunkan tegangan —lewat denyar. ESDD Vs Arus Bocor 130$3? 6 281 Ads 6 488 R =0.9285, 0 0020 Oe ESDP (mgeim2) Paty (E800 vee Boot Gambar 4. Grafik Hubungan ESDD Tethadap Arus Bocor ‘Sebagaimana di perlihat pada Gam- bar 4. Bahwa hubungan antara tingkat ESDD dengan arus bocor pada tegangan Pengujian 20 kV diperoleh hasil analisis fegresi yang menunjukkan bahwa besamya sumbangan (kontribusi ) ESDD terhadap variasi naiknya arus bocor sebesar 92,45%, untuk polutan buatan Jogjakarta_ dengan persamaan regresi pada koefisien determi nasi R°= 0.9245. Hal ini menunjukkan SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011 bahwa kontribusi variabel ESDD terhadap arus bocor, kalau tingkat ESDD naik sebesar 1 mg/cm’ dan akan diikuti naiknya arus bocor paling tidak sebesar 281,44 kalinya, KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil analisis dari hubungan ESDD terhadap tegangan lewat denyar, bahwa semakin tinggi kenaikan ESDD sangat mempengaruhi terjadinya penuru- nan tegangan lewat denyar pada per- mukaan isolator. 2. Hasil analisis perhitungan arus_bocor terhadap ESDD, mempertinatkan sema- kin tinggi tingkat ESDD yang melekat di permukaan isolator, maka semakin besar nilai arus bocor yang melalui permukaan isolator. 3. Semakin tinggi tegangan pengujian yang diberikan, maka semakin meningkat nila arus bocor yang melewati permukaan isolator. 4, Dari hasil pengukuran dan_perhitungan hubungan arus bocor kritis terhadap ESDD dengan tegangan lewat denyar, memperiihatkan semakin besar_rilai ESDD, maka semakin rendah tegangan kriisnya dan semakin besar nilai arus bocor yang melewati permukaan isolator, 5. Pengujian dengan menggunakan metode fog Chamber, masih perlu dikembangkan pada kondisi kelembaban yang berfari- asi, sehingga mengenai tekanan udara didalamnya peru. dipertimbangkan se- hingga konstruksi dari fog chamber perlu diperhatikan. DAFTAR PUSTAKA Arismunandar, A., 1994, Teknik Tegangan Tinggi," Edisi. ke 7, Prandya Paramita, Jakarta, hal 5-27 Cherey E.A., 1984, The AC clean fog for contaminated insulators, IEEE Transaction on power Apparatus and system Vol Pas 103 No 4 April IEC Publication 815, 1986, * Guide For The Selection Of Insulators In Respect Of Polluted Condition” First Edition. pp. 7-17 IEC, 1991, High-Voltage Test Techniques, ‘Second edition, pp 31-39, IEC 60-1, Geneva. Mizuno, Y., Kusada, H., Naito, K., 1997, “Effect of Climatic Condition on Contamination Flashover Voltage of Insulator’, IEEE, Transaction on Dielectrics and Electrical Insulation, Vol.4, June, 286- 289 Muhaimin, 1893, Bahan banan Listrik Untuk Politeknik, ,Pradnya Paramita, Jakarta. hal 3-5, PLN-FTUGM, 1996, Pekerjaan studi dan survay Penyusunan Peta Tingkat Intensitas Polusi Serta Pedoman Pemilinan Jenis isolator di Pulau Jawa, Fakullas Teknik UGM, Jogjakarta PT. PLN dan TE UGM, 1996, “Pekerjaan ‘Study dan survey Penyusunan Pe- tingkat —Intensitas polusi_serta pedoman pemilinan isolator di Pulau. Jawa’, Yogyakarta, hal 3-17 dan lap. 6-10, 6-13, Risk M.S .dkk., 1995, Electrical performance of polyester/styrene under accelera- ted aging in A. Salt fog Chamber, Ninth Intemational symposium on hihg vottage engineering No 3187, Augest. ‘Suwamo., 1999, “Pengurangan Arus Bocor! rugi Daya pada Isolator Keramik dengan Lapisan Senyawa Silikon", Proceedings Seminar Nasional & Workshop Teknik Tegangan Tinggi |i, UGM, Yogyakarta, November 29- 30, pp B1-1.1-B1-16 Takano.T,” and Iwana.T, 1993, Leakage Current Characteristics Of The Salt Contaminated Insulators, Sympos- um, Yokohama, Japan, August Zeitoum A.G,1995, Suggeted tekchnique for washing the energyyed polluted high vottage insulators, Ninth intematio- nal symposium on high voltage engineering, No.31 ALT ‘SEMINAR ELECTRICAL, INFORMATICS, AND ITS EDUCATION 2011

You might also like