You are on page 1of 3

Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD),

Kejadian Potensial Cidera (KPC), Kejadian Nyaris


Cidera (KNC), Resiko Pelayanan Klinis
No. Dokumen : 0025/SOP/UKP/DWT/2016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 01/08/2016
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. Iskandar
DEWANTARA NIP:19710112 200212 1 001
1. Pengertian  Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cidera
pada pasien akibat melakukan tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan
yang seharusnya diambil dan bukn karena penyakit dasarnya atau kondisi
pasien.
 Kejadian Potensial Cidera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden.
 Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum sampai
terpapar cidera.
 Resiko pelayanan klinis adalah resiko yang mungkin timbul dalam pelayanan
klinis.
 Penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi assesement risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan denga risiko pasien, pelaporan dan anaisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk menimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Tujuan 1. Penanganan terhadap KTD bertujuan untuk peningkatkan mutu pelayanan di
Puskesmas dengan memberikan rasa aman bagi pasien maupun petugas.
2. Prosedur ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam melakukan penanganan
terhadap kejadian yang tidak diharapkan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Dewantara Nomor 0092 tentang Penanganan Kejadian
Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) dan Resiko Dalam Pelayanan.
4. Referensi  Panduan Nasional Keselamatan Pasien di Rumah Sakit (Patient Safety), Departemen
Kesehatan RI, 2006
 Permenkes RI Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah sakit
5. Prosedur Alat dan Bahan :
Alat Tulis
6. Langkah- 1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien (TKPP)
langkah 2. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menyusun asuhan pasien lebih
aman, meliputi assessment risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien.
3. Tim keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mengembangkan informasi
penatatan dan pelaporan internal tentang insidensi KTD, KPC dan KNC.
4. Tim keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mengidentifikasi kasus KTD,
KPC dan KNC yang terjadi di lingkup Pskesmas dan jaringannya
5. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mencatat dan menangani
kejadian KTD, KPC dan KNC yag terjadi.
6. Setiap Koordinator Poli/Unit membuat laporan tentang kejadian keselamatan
Pasien Pukesmas (TKPP)
7. Tim keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menganalisis dan membuat solusi
pembelajaran (audit) terhadap insidensi KTD, KPC dan KNC.
8. Tim keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) membuat kesimpulan dan
melaporkan kepada Kepala Puskesmas mengenai kejadian KTD, KPC dan
KNC
9. Tim keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menyampaikan solusi
pembelajaran atas tiap kajian masalah atas kasus yang terjadi untuk evaluasi
mutu pelayanan di Puskesmas.

TKPP mengembangkan
Kapus TKPP
informasi penataan dan
membentuk menyusun
pelaporan internal tentang
TKPP asuhan Pasien
KTD, KPC dan KNC

Setiap TKPP mencatat dan TKPP


koordinator menangani kejadian mengidentifikasi
7. Bagan Alur Unit membuat KTD, KPC dan kasus KTD, KPC,
Laporan KNC dan KNC

TKPP TKPP menyampaikan


menganalisis dan TKPP membuat solusi atas kasus yang
membuat audit kesimpulan mengenai terjadi untuk evaluasi
terhadap KTD, KTD, KPC dan KNC mutu pelayanan di
KPC dan KNC Puskesmas
8. Hal-hal yang Pengawasan terhadap kasus KTD, KPC dan KNC yang terjadi harus cepat
perlu
dilaporkan dan segera ditangani.
diperhatikan
1. Poli Pendaftaran & RM 7. Poli Imunisasi
2. Poli Umum 8. Poli Gizi
3. Poli Anak 9. Apotik
9. Unit Terkait
4. Poli Lansia 10. Unit Laboratorium
5. Poli Keswa 11. Puskesmas pembantu
6. Poli KIA – KB

10. Dokumen 1. Rekam medis


Terkait 2. Catatan tindakan

11. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
historis
perubahan

You might also like