You are on page 1of 7

MAKALAH STROKE ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Sekitar 28,5% penderita stroke di Indonesia meninggal dunia. Penelitian menunjukkan,
stroke menyerang pria 30% lebih tinggi katimbang wanita.Ya mungkin menurut anda
penyakit stroke adalah penyakit yang di alami oleh orang tua, akan tetapi fakta di Amerika
Serikat sekitar 15 ribu pria di bawah usia 45 tahun yang terkena stroke.

Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya
suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat
berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut CVA (cerbrovascular accident). Orang awam
cenderung menganggap stroke sebagai penyakit. Sebaliknya, para dokter justru menyebutnya
sebagai gejala klinis yang muncul akibat pembuluh darah jantung (cardiovascular) yang
bermasalah,penyakit jantung,atau keduanya secara bersamaan.
Stroke merupakan masalah bagi negara-negara berkembang. Di dunia penyakit stroke
meningkat seiring dengan modernisasi. Di Amerika Serikat, stroke menjadi penyebab
kematian yang ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Diperkirakan ada 700.000 kasus
stroke di Amerika Serikat setiap tahunnya, dan 200.000 diantaranya dengan serangan
berulang. Menurut WHO, ada 15 juta populasi terserang stroke setiap tahun di seluruh dunia
dan terbanyak adalah usia tua dengan kematian rata-rata setiap 10 tahun antara 55 dan 85
tahun. (Goldstein,dkk 2006; Kollen,dkk 2006; Lyoyd-Jones dkk,2009).

Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke tahun. Stroke
merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Disamping itu,
stroke juga merupakan penyebab kecatatan. Sehingga keadaan tersebut menempatkan stroke
sebagai masalah kesehatan yang serius.

Rendahnya kesadaran akan faktor risiko stroke, kurang dikenalinya gejala stroke, belum
optimalnya pelayanan stroke dan ketaatan terhadap program terapi untuk pencegahan stroke
ulang yang rendah merupakan permasalahan yang muncul pada pelayanan stroke di
Indonesia. Keempat hal tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kejadian stroke baru,
tingginya angka kematian akibat stroke, dan tingginya kejadian stroke ulang di Indonesia
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2008).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Stroke

Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat
akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung
selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas
selain vaskuler.

Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral dan merupakan satu gangguan neurologik
pokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologik pada pembuluh darah serebral
misalnya trombosis, embolus, ruptura dinding pembuluh atau penyakit vaskuler dasar,
misalnya arterosklerosis arteritis trauma aneurisma dan kelainan perkembangan (Price, 1995).

B. Secara garis besar, stroke dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Stroke bukan karena pendarahan (Non Haemorragic/ Iskemik)

Pada Stroke Iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena atheroklerosis (penumpukan
kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu
pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke
jenis ini. Stroke Hemoragik yaitu penyakit stroke yang terjadi oleh karena pecahnya
pembuluh darah di otak terdiri dari perdarahan intraserebral, perdarahan subarakhnoid.

2. Stroke karena pendarahan (Haemorragic)

Pada stroke haemorragic pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang
normal dan darah merembes kedalam suatu daerah diotak dan merusaknya. Hampir 70%
kasus stroke ini terjadi pada penderita hipertensi.

Stroke Iskemik yaitu penyakit stroke yang terjadi oleh karena suplai darah ke otak terhambat
atau berhenti. Terdiri dari: Transient Ischemic Attack (TIA), trombosis serebri, emboli serebri.

C. Etiologi

Penyebab utama dari stroke diurutkan dari yang paling penting adalah aterosklerosis
(trombosis), embolisme, hipertensi yang menimbulkan perdarahan intraserebral dan ruptur
aneurisme sakular. Stroke biasanya disertai satu atau beberapa penyakit lain seperti
hipertensi, penyakit jantung, peningkatan lemak dalam darah, diabetes mellitus atau penyakit
vascular perifer.

D. Patofisiologi
Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriola yang berdiameter 100-400 cm,
mengalami perubahan patologik pada dinding pembuluh darah tersebut berupa hipohialinosis,
nekrosis fibrinoid serta timbulnya aneurisma tipe Bouchard. Arteriol-arteriol dari cabang-
cabang lentikulostriata, cabang tembus arterio talamus (talamo perforate arteries) dan
cabang-cabang paramedian arteria vertebro-basilaris mengalami perubahan-perubahan
degenaratif yang sama. kenaikan dalam jumlah yang secara mencolok dapat menginduksi
pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore hari. Jika pembuluh darah
tersebut pecah, maka perdarahan dapat berlanjut sampai dengan 6 jam dan jika volumenya
besar akan merusak struktur anatomi otak dan menimbulkan gejala klinik.

Jika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat merasuk dan
menyela di antara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. Pada keadaan ini absorbsi
darah akan di ikuti oleh pulihnya fungsi-fungsi neurologi. Sedangkan pada perdarahan yang
luas terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat
menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau lewat foramen magnum.

E. Tanda seseorang yang terkena stroke

Stoke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana
yang tersumbat), ukuran area yang perfungsinya tidak adequat dan jumlah aliran darah
kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik
sepenuhnya.

1. Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)

2. Lumpuh pada salah satu sisi wajah “Bell’s Palsy”

3. Tonus otot lemah atau kaku

4. Menurun atau hilangnya rasa

5. Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”

6. Gangguan bahasa (Disatria: kesulitan dalam membentuk kata; afhasia atau disfasia:
bicara defeksif/kehilangan bicara)

7. Gangguan persepsi
8. Gangguan status mental

F. Gejala-gejala Stroke
Sebagian kasus stroke bisa terjadi secara mendadak, sangat cepat, dan menyebabkan
kerusakan jaringan otak dalm beberapa menit (completed stroke). Kemudian stroke menjadi
bertambah buruk dalam beberapa jam sampai 1-2 hari akibat bertambah luasnya jaringan otak
yang mati (stroke in evolution). Perkembangan penyakit biasanya (tetapi tidak selalu)
diselingi dengan periode stabil, dimana perluasan jaringan yang mati berhenti sementara atau
terjadi beberapa perbaikan. Gejala stroke yang muncul pun tergantung dari bagian otak yang
terkena.
Membaca isyarat stroke dapat dilakukan dengan mengamati beberapa gejala stroke
berikut.
a) Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.
b) Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.
c) Penglihatan ganda.
d) Pusing.
e) Bicara tidak jelas (rero)
f) Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.
g) Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.
h) Pergerakan yang tidak biasa.
i) Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
j) Ketidak keseimbangan dan terjatuh.
k) Pingsan.

Kelainan neurologis yang terjadi akibat serangan stroke bisa lebih berat atau lebih luas,
berhubungan dengan koma atau stupor dan sifatnya menetap. Selain itu, stroke bisa
menyebabkan depresi atau ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi.

G. Cara menangani Stroke


Pertolongan Pertama pada Stroke
Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Meskipun demikian, bila seseorang mengalami
gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, inilah beberapa tips yang barangkali dapat
menolong penderita sebelum sampai ke rumah sakit terdekat :
a) Bila penderita pingsan, atau mengorok, segera bawa ke rumah sakit terdekat. Saat dibawa ke
rumah sakit, perhatikan jalan nafas penderita agar tetap lancar. Misalnya, bila mulut atau
hidung penderita mengeluarkan busa, segera dibersihkan. Kadang-kadang penderita muntah.
Segera sisa muntahannya dibersihkan dari mulut maupun hidungnya, sambil posisi tubuh
berbaring tubuhnya dibuat miring. Hal ini penting untuk menghindarkan agar sisa
muntahannya tidak masuk ke jalan napas yang dapat mengakibatkan komplikasi infeksi
saluran nafas bahkan dapat menyumbat jalan nafas sehingga menyebabkan kematian.
b) Hindari memberi minuman atau makanan pada penderita yang pingsan, atau kesadarannya
tampak menurun dibanding dengan orang normal. Hal ini untuk mencegah air atau makanan
yang diberi tidak mengganggu jalan nafas penderita tersebut.
c) Bila penderita mengalami salah satu atau beberapa gejala seperti di sebutkan di atas, namun
penderit tetap sadar, penderita sebaiknya tetap dibawa ke rumah sakit. Agak berbeda dengan
penderita yang tidak sadar dapat dibawa dalam posisi atau berbaring, tergantung
kenyamanan penderita.
d) Sebaiknya tidak panik bila menemukan seseorang terserang stroke. Bila serangan stroke
cepat ditangani,kemungkinan hasilnya akan lebih baik daripada kita panik dan akhirnya tidak
melakukan apa-apa.
Orang yang mendapat serangan stroke, seluruh darah di tubuhnya akan mengalir dengan
sangat kencang menuju pembuluh darah di otak. Apabila pertolongan diberikan terlambat
sedikit saja, maka pembuluh darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang
mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit.
Biasanaya stroke hemorrhagic lebih berat kondisinya dibandingkan dengan stroke
infark/iskemik. Penangan pertama tergantung pada kondisi pertama kali kita temukan pada
penderita. Bila penderita sudah didapatkan dalam kondisi tidaka sadar bahkan sudah
mendengkur, maka tindakan pertama yang dilakukan:
a) Cek kesadaran, jika tidak sadar hubungi RS terdekat
b) Cek jalan nafas, bila sudah muncul dengkuran, segera terlentangkan penderita dan kepala
didongokkan (teknik angkat dagu dengan dahi) atau leher diganjal bantal kecil dan
sejenisnya.
c) Cek nafas, dengan cara lihat naik turunnya dada, dengar suara nafas dan rasakan hembusan
nafas. Jika tidak ada nafas, kasih nafas buatan (CPR). Jika nafas masih ada, pasang selang
oksigen saja (jika ada).
d) Cek nadi di leher, jika tidak berdenyut lakukan pijat jantung (bagi yang sudah terlatih).
e) Segera di bawa ke RS terdekat

.
H. Aneka Tips Menghindari Bahaya Stroke
a) Turunkan tekanan darah tinggi Anda, Tekanan darah tinggi ibarat lampu merah, suatu
peringatan yang jelas bahwa Anda berisiko terkena stroke. Tekanan darah yang tinggi sangat
kuat dianggap sebagai penyebab stroke, sebab mengakselerasi penyumbatan arteri dan dapat
membuat salah satu pembuluh darah kecil di otak meletus. Turunkan tekanan darah hingga
ukuran normal ( di bawah 140/90).
b) Makan pisang setiap hari. Berdasarkan suatu penelitian, memakan pisang satu buah cukup
untuk membantu menyelamatkan diri dari stroke. Alasannya: potasium. Potasium mencegah
bertumbuhnya plaque pada dinding arteri. Jika tidak suka pisang buah dan sayuran yang lain
yang mengandung mineral berharga antara lain: jeruk, jenis semangka, fig(ara), kentang dan
jenis talas.
c) Diet tinggi beta karoten, vitamin yang terdapat di dalam wortel, membantu menurunkan
risiko terkena stroke. Beta karoten menyerang molekul oksigen perusak yang membantu plak
pelekat pada dinding arteri. Anda juga bisa mendapatkan manfaat beta karoten pada sayuran
atau buah-buahan bewarna orange seperti semangka dan labu.
d) Telan aspirin. Aspirin merupakan pengencer darah yang membantu agar darah tidak
mengental dan membentuk gumpalan penyebab stroke. Pembuktian keunggulan aspirin ini
begitu kuat sehingga menjadi standar pencegahan bagi mereka yang berisiko terkena stroke
dan serangan jantung. Bbeberapa dokter memberikan resep dengan dosis orang dewasa (325
miligram) per hari. Tapi kebanyakan ahli merekomendasikan asupan sebutir baby aspirin 81
miligram per hari.Berhenti merokok. Kita sudah biasa mendengar tentang kaitan merokok
dengan kanker paru-paru, tetapi merokok juga mempercepat penyumbatan arteri karotis
(carotid), pembuluh besar yang terdapat di kedua sisi leher Anda. Membuang sampah ke
dalam pembuluh-pembuluh penting itu, membuat darah tidak sampai ke otak.
e) Olahraga meski Cuma sedikit. Para pria yang aktif lebih sedikit kemungkinan terkena stroke
daripada pria yang program latihan tubuhnya mengangkut camilan ke meja kerja. Pada salah
satu studi, para peneliti di Inggris mengikuti selama 10 tahun 7.700 pria berusia 40 sampai 59
tahun. Ternyata pria yang gemar melakukan aktivitas moderat (jalan kaki teratur atau
aktivitas rekreasi lainnya) menunjukkan resiko terkena stroke berkurang 50% daripada pria
yang malas.

Perhatikan detak jantung tak teratur. Diperkirakan sekitar satu juta orang Amerika mengalami
atrial fibrillation. Ini adalah kondisi dimana jantung tidak berdenyut dan memompa darah,
jantung hanya bergetar. Akibatnya, darah mengumpul di bilik-bilik jantung sehingga
menimbulkan penggumpalan. Gumpalan darah ini kemudia dipompa secara acak ke seluruh
tubuh dan bisa mengendap di dinding artreri yang menuju otak. Lima percobaan klinis
menunjukkan, warfarin mengurangi resiko stroke sampai 80% bagi mereka yang mengalami
problem atrial fibrillation ini. Selain warfarin,obat yang kini populer di Indonesia adalah
Plavix

You might also like