You are on page 1of 2

http://www.kemendagri.go.

id/news/2017/05/26/faktor-faktor-ini-dinilai-menjadikan-apip-daerah-
tak-maksimal diakses tgl 20 april 2018

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melangsungkan rapat bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
membahas penguatan peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP), khususnya inspektorat di daerah
pada Jumat (26/5).

Irjen Kemendagri, Sri Wahyungingsih mengatakan, rapat bersama KPK kali ini membahas mengenai
peningkatan kapabilitas APIP, karena tak pernah ada laporan dari inspektorat ke KPK terkait penyimpangan
pemerintah daerah, malahan dari masyarakat.
“Kami bersama KPK tengah benahi masalah ini,” kata Sri usai bertemu dengan KPK Jumat (26/5).

Dia menambahkan, Kemendagri memiliki sejumlah kajian yang telah dibahas bersama KPK. Adapun
persoalannya, kata Sri ada pada independensi jajaran inspektorat, sumber daya manusia (SDM), tata kelola
serta manajemen dan anggaran di instansi tersebut

“Masalah independensi ini, kami tawarkan kuasi vertikal dimana Mendagri terlibat dalam proses rekrutmen
inspektorat tingkat provinsi dan gubernur pada kabupaten/kota,” ujar dia.

Kemudian, masalah SDM, kata dia akan ada penambahan pegawai. Kemendagri mengusulkan untuk proses
inspassing Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (P2UPD) dan penempatan purnapraja
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Begitu juga masalah anggaran, menurut Sri Kemendagri bersama KPK sudah merumuskan dan mencari jalan
keluarnya. Dengan begitu biaya-biaya tugas inspektorat tak lagi terhambat. Karena memang mereka
membutuhkan dana untuk pemeriksaan dan sebagainya.

http://rilis.id/kinerja-apip-tak-maskimal-ini-penyebabnya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan -RB)


Asma Abnur menilai peran Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di
Kabupaten/Kota saat ini kurang maksimal. Penyebabnya, karena struktur APIP
berada dibawah kepala daerah.
"Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP), khususnya di kabupaten/kota
yang kurang optimal dalam melakukan pengawasan sebagai ( early warning system).
Ini terjadi karena kedudukan APIP yang berada di bawah Kepala Daerah, sehingga
lembaga ini hanya sebagai pelengka p," kata Asman usai mengelar rapat dengan
Inspektur Jenderal Kemendagri dan Wakil Ketua KPK, di Kantor Kemenpan -RB,
Kamis (15/3/2018) kemarin.

Dia menilai, dengan kedudukan APIP di bawah kepala daerah, tugasnya pun tak lagi
independen. Akibatnya APIP tak leluasa menjalankan tugas dan fungsinya.
"Akibatnya, pengawsan tidak optimal karena kemungkinan adanya intervensi dari
pejabat daerah. Tidak sedikit APIP yang enggan melakukan pengawasan karena
tidak ingin dipindah tugaskan bahkan anggaran yang dipotong,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mendrorong agar penguatan
APIP segera dilakukan. Karena, tidak sedikit kepala daerah yang terjerat kasus
korupsi karena APIP tidak menjalankan fungsinya dengan baik dalam melakukan
pengawasan.

Menurutnya, banyak kasus APIP mengetahui adanya indikasi korupsi namun tidak
berani mengungkapkan, karena kedudukan di bawah kepala daerah tersebut. Untuk
itu kedepannya, APIP harus independen serta sejajar dengan kepala daerah. Jika
perlu, tegas Marwoto, surat keputusan (SK) pengangkatan APIP Kabupaten/Kota
ditandatangani oleh Gubernur.

Selain itu, banyak APIP yang tidak optimal melakukan pengawasan karena takut
anggarannya dipotong. Untuk itu Marwata mengusulkan agar alokasi anggaran APIP
ditetapkan persentasenya dari APBN.

"Selama ini, SK Pengangkatan pejabat APIP di tingkat kabupaten/kota


ditandatangani oleh Sekda Kabupaten/Kota, sedangkan APIP di provinsi oleh Sekda
provinsi. Kami mengusulkan, ke depan APIP di kabupaten/kota diangkat oleh
Gubernur dan APIP di tingkat Provinsi diangkat oleh Menteri Dalam Negeri.
Dengan demikian mereka lebih independen,” pungkasnya.

628 APIP NASIONAL (KL 86 + PEMDA 542)

258 APIP ( 41,08% ) Level 1 (initial),

335 APIP (53,34%) Level 2 (infrastructured ), dan 26 APIP (4,14%) berada di Level 3 (integrated)
serta 9 APIP (1,43%) belum initial assessment

You might also like