Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Mikroalga dikenal sebagai salah satu sumber utama penghasil bahan baku biodiesel untuk energy yang
terbaharui karena kaya akan kandungan minyak. Penelitian ini mengkaji pengaruh Nitrogen dan metode
ekstraksi terhadap kandungan lipida/minyak mikroalga hijau yang telah diaklimatisasi dalam limbah
peternakan. Penelitian dilakukan dalam wadah kultivasi (fotobioreaktor) volume 2 L pada konsentrasi
sumber Nitrogen berbeda (0 – 0,4 g/L KNO3). Selain itu juga diteliti keefektifan dua metode ekstraksi (Bligh
– Dyer, dan Bligh – Dyer Modifikasi) untuk memperoleh minyak alga semaksimal mungkin. Hasil penelitian
menunjukkan penambahan sumber Nitrogen yang berbeda pada kultivasi mikroalga yang telah di
aklimatisasi memberikan kenaikan jumlah kandungan biomassa yang signifikan daripada yang tidak
ditambahkan sumber nitrogen (kontrol). Sebaliknya kandungan lipid/minyak alga semakin menurun dengan
tingginya kandungan sumber nitrogen dalam biomassa alga. Penggunaan dua metode ekstraksi berbeda tidak
berpengaruh signifikan terhadap kandungan total lipida/minyak dari mikroalga. Hasil analisa GC-MS pada
total lipida mikroalga menunjukkan komposisi terbesar berupa n-heksadecanoic acid (asam palmitat),
octadecanoic acid (asam stearat) dan 9-(Z) octadecenoic acid (asam oleat), yang dapat berpotensi sebagai
bahan baku biodiesel.
Abstract
Microalgae are known as one of the main sources of biomass content than those without added nitrogen
raw material producing biodiesel for renewable source (control). The content of lipid/oil of algae
energy due to rich in oil content. This study decreased in regard with increased nitrogen source
examines the effect of nitrogen and extraction consentrations. The use of two different extraction
method on the content of lipid/oil green microalgae methods are not significantly influence the content
that has been acclimatized in livestock waste. The of total lipid / oil of microalgae. GC-MS analysis
study was conducted in a container cultivation result showed the greatest compositions of
(photobioreactor) volume 2 L at concentrations of microalgae lipid are n-heksadecanoic acid (palmitic
different nitrogen sources (0 to 0.4 g / L KNO3). It acid), octadecanoic acid (stearic acid) and 9- (Z)
also examined the effectiveness of two methods of octadecenoic acid (oleic acid), which can be
extraction (Bligh - Dyer, and Bligh - Dyer potentially as a raw material for biodiesel.
modification) to obtain algae oil as much as
possible. The results showed the addition of Key words: extraction, green microalgae, lipid /oil
different nitrogen sources on the cultivation of content, nitrogen source
microalgae increased to a significant amount of
100 Jurnal Purifikasi, Vol. 14, No. 2, Desember 2014: 99-105
menambahkan basa NaOH. Minyak hasil Komposisi kimiawi beberapa alga dapat dilihat
netralisasi selanjutnya ditransesterifikasi dengan pada Tabel 1. Reaksi pembentukan senyawa
metanol atau etanol sebagai pereaksi. alkil dapat dilihat pada Gambar 1.
H
O O
H C O C R1 R O C R1 H2C OH
O O
H C O C R2 + 3 ROH katalis
R O C R2 + HC OH
O alkohol O
H C O C R3 R O C R3 H2C OH
trigliserida
2. METODA
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bersifat eksperimental murni dan
diarahkan agar setelah selesai penelitian, Pada penelitian sebelumnya telah diperoleh
kondisi optimum untuk produksi minyak alga mikroalga terbaik hasil aklimatisasi didalam
oleh mikroalga hijau hasil aklimatisasi dapat limbah peternakan dengan konsentrasi limbah
diperoleh. Perlakuan penelitian adalah: sebagai media pertumbuhan alternatif sebanyak
25% v/v. Mikroalga teraklimatisasi ini
(1)Variabel tetap: Intensitas cahaya (lampu digunakan sebagai strain utama untuk
fluorescent dari photobioreaktor): 4 8 penelitian lanjutan ini dengan diberikan
Watt; waktu kultivasi 14 hari, siklus perlakuan tambahan sumber Nitrogen yang
pencahayaan kontinyu 24 jam. berbeda dalam kisaran (0,05 g/L – 0,4 g.L).
(2) Variabel bebas: Aklimatisasi mikroalga Pertumbuhan mikroalga dalam bentuk kurva
dalam konsentrasi Nitrogen berbeda kandungan biomassa kering mikroalga
(sumber KNO3 dari 0 g/L; 0,05 g/L; 0,1 ditunjukkan pada gambar berikut ini.
g/L; 0,2 g/L; 0,3 g/L; 0,4 g/L ); Metode Disimpulkan bahwa mikroalga teraklimatisasi
ekstraksi minyak Bligh – Dyer, dan dapat tumbuh dengan baik pada kondisi sumber
Bligh – Dyer Modifikasi. nitrogen berbeda. Semakin tinggi tingkat
102 Jurnal Purifikasi, Vol. 14, No. 2, Desember 2014: 99-105
penambahan nitrogen dalam bentuk KNO3 kondisi kekurangan nutrient disebabkan oleh
maka kandungan biomassa semakin tinggi. Hal laju produksi komponen sel yang rendah, tetapi
ini diharapkan berbanding lurus dengan produksi minyak tetap tinggi. Lingkungan stress
kandungan lipid yang terkandung didalam seperti kurangnya nitrogen menyebabkan
biomassa. Sheehan dkk., (1988) melaporkan pembelahan sel terhambat, tetapi tidak
bahwa meningkatnya kandungan lipid pada memperlambat produksi minyak.
Gambar 2. Kurva pertumbuhan mikroalga hasil aklimatisasi pada kondisi sumber Nitrogen
berbeda
Ekstraksi Metode Bligh-Dyer lipid yang lebih baik daripada aerasi dengan
udara. Selain itu juga perlu diperhatikan
Metode dasar analisis ini merupakan modifikasi perbandingan pelarut akhir yang digunakan
dari Bligh dan Dyer (1959). Sel alga yang untuk mengekstrak lipid mikroalga
dipanen dihancurkan dengan mortar dan (perbandingan kloroform/methanol/air) secara
dipindahkan kedalam corong pemisah. Lipid lebih baik.
diekstraksi dengan larutan kloroform metanol
(2:1, v/v) dan terpisah menjadi lapisan cairan Ekstraksi Metode Bligh- Dyer Modifikasi
kloroform dan metanol dengan penambahan
metanol dan air untuk menghasilkan rasio Proses ektraksi dengan metode Bligh Dyer
pelarut akhir dari kloroform : metanol : air Modifikasi membutuhkan ketelitian yang nyata
sebesar 1:1:0.9. Lapisan kloroform dicuci agar diperoleh lipid yang optimum, dimana
dengan 20 ml larutan NaCl 5%, dan diuapkan beberapa kali proses pengulangan penambahan
sampai kering, total lipid ditentukan secara pelarut lemak/lipid dapat membantu ekstraksi
gravimetric. Hasil kandungan yield lipid semua lipid yang terkandung dalam biomassa
mikroalga menggunakan metode Bligh Dyer basah maupun kering. Modifikasi yang
dapat dilihat pada Tabel 1. dimaksudkan disini adalah modifikasi
perbandingan perlarut lipid yang ditambahkan
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa bervariasi, sehingga dapat diperoleh lipid yang
semakin tinggi penambahan sumber Nitrogen lebih banyak untuk bahan baku biodiesel. Hasil
pada masa kultivasi dapat meningkatkan yield minyak alga dapat dilihat pada Tabel 1.
kandungan biomassa mikroalga, tetapi
sebaliknya menurunkan kandungan lipid Yield kandungan lipid/minyak dan asam lemak
mikroalga. Ekstraksi lipid dengan biomassa hasil ekstraksi Bligh-dyer dan Bligh-dyer
basah lebih baik daripada biomassa kering, hal Modifikasi menunjukkan bahwa kedua metode
ini disebabkan oleh proses penghancuran awal ini lebih efektif digunakan untuk biomassa
daripada biomassa kering mikroalga yang hanya basah, dimana proses pemanenan dan
menggunakan mortar sederhana sehingga hasil penghancuran sel-sel biomassa alga basah
lipid yang diperoleh tidak maksimum. sangat berpengaruh pada pelepasan
lipida/minyak yang terkandung pada biomassa
Penggunaan biomassa alga basah menunjukkan mikroalga. Sedangkan ekstraksi lipid pada
hasil lipid yang lebih menjanjikan dimana, biomassa kering butuh waktu yang lebih lama
dengan penghancuran biomassa dengan mortar untuk dapat memecahkan lapisan sel kering.
telah dapat merusak jaringan dinding sel Hasil analisa GC-MS pada total lipid alga
mikroalga sehingga dapat diperoleh lipid yang menunjukkan kandungan n-heksadecanoic acid
lebih optimal. Pembentukan lipid mikroalga (asam palmitat), octadecanoic acid (asam
juga sangat ditentukan oleh kondisi stearat) dan 9-(Z) octadecenoic acid (asam
pertumbuhan mikroalga, dimana penggunaan oleat), yang dapat berpotensi sebagai bahan
aerasi karbondioksida menunjukkan kandungan baku biodiesel.
104 Jurnal Purifikasi, Vol. 14, No. 2, Desember 2014: 99-105
Bligh-Dyer ND 0,71 ND 0,98 0,7 0,65 0,64 0,72 0,58 0,67 0,5 0,56
Bligh-Dyer 1,12 1,37 1,27 1,42 1,18 1,3 0,86 1,14 0,75 0,97 0,64 0,85
Modifikasi
DAFTAR PUSTAKA
Becker, E.W., 1994, Microalgae: Biotechnology
and Microbiology, Ed. Baddiley, J. et al,
178 Cambridge Univ. Press, Cambridge,
New York.
Chisty, Y., 2007, Biodiesel from Microalgae,
Biotechnology Advances : 25 : 293-306
Dote, Y., S. Sawayama, S. Inoue, T. Minowa,
and S. Yokoyama, 1994, Recovery of
Liquid Fuel from Hydrocarbon-Rich
Microalgae by Thermochemical
Liquefaction, J. Fuel, Vol 73, 1855.