Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PEMBIMBING
VISTI DELVINA, S.ST
DISUSUN OLEH
KELAS 14 D
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
KEGAWATDARURATAN DI KOMUNITAS”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................... 2
A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sebagai media nutrisi untuk embrio yang ada dalam kandungan. Umumnya
atas kearah fundus uteri. Karena alasan fisiologis, permukaan bagian atas
korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi.
berupa organ datar yang bertanggung jawab menyediakan oksigen dan nutrisi
untuk pertumbuhan bayi dan membuang produk sampah dari darah bayi.
Plasenta melekat pada dinding uterus dan pada tali pusat bayi, yang
segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau seluruh ostium utri
internum. Angka kejadian plasenta previa adala 0,4 -0,6 % dari keseluruhan
persalinan.
(korpus uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin
pengantaran zat nutrisi dari ibu kejanin, jika plasenta ini terlepas dari
1
2
plasenta previa oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang tampak
keluar melalui vagina hampir tidak ada / tidak sebanding dengan perdarahan
inilah yang sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih berbahaya karena
dalam keadaan demikian seringkali perkiraan jumlah, darah yang telah keluar
sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan ibu berada dalam keadaan
syok.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
plasenta.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Plasenta Previa
1. Pengertian
oleh plasenta
oleh plasenta
internal
ostium.
3. Patofisologi
3
4
4. Faktor Predisposisi
b. Multiparitas
c. Riwayat SC
5. Diagnosis
beratnya anemia.
c. Syok
6. Pemeriksaan penunjang
7. Prosedur penatalaksanaan
Penatalaksanaannya :
b) Nifedipin 3 x 20 mg/hari
4) Perbaiki anemia dengan sulfas ferosus atau ferous fumarat per oral
60 mg selama 1 bulan.
9. Komplikasi
a. Pada ibu
3) Infeksi
1) Asfiksia
3) Malformasi kongenital
10. Prognosis
B. Solusio Plasenta
1. Pengertian
2. Patofisiologi
a. Hipertensi
b. Versi luar
c. Trauma abdomen
d. Hidramnion
e. Gemelli
f. Defisiensi besi
3. Diagnosis
b. Warna darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan jika
d. Anemia berat
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Penatalaksanaan
ekstraksi vakum
6. Komplikasi
a. Pada ibu:
b. Pada janin:
1) Prematuritas.
7. Prognosis
A. Kesimpulan
B. Saran
kesehatan pada pasien yang terkhusus pada ibu hamil dapat diatasi dengan
11
DAFTAR PUSTAKA
Lisnawati. 2013
Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: CV.Trans Info Media.
POGI. 2014
Haemoragic Antepartum. Tersedia dalam:
http://edunakes.bppsdmk.kemkes.go.id/images/pdf/Obsgin_4_Juni_2014/B
lok%204/Hemoragik%20antepartum%20ppt.pdf. [Diakses tanggal 10
April 2018]