Professional Documents
Culture Documents
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Biologi mengenai Zat-zat makanan ini.
Adapun makalah Biologi tentang zat-zat makanan ini telah saya usahakan
semaksimal mungkin. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada
saya sehingga saya dapat memperbaiki makalah biologi ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah biologi ini kita dapat
mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………… ii
PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………….. 8
B. Saran…………………………………………………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………. 9
Islam adalah agama yang indah dan sempurna yang mengajarkan seluruh aspek
kehidupan manusia. Islam mengajarkan adab dan akhlak yang tinggi, menghormati yang
tua dan menyayangi yang muda, menjaga keharmonisan hubungan keluarga dan
menghilangkan hal-hal yang dapat merusak hubungan persaudaraan.
Dalam perspektif bahasa Arab, Ahmad Warson dan Muhammad Fairuz (2007 :
810) mengungkap bahwa silaturahmi itu sebagai terjemahan Indonesia dari bahasa
Arab الرحم صلة. Dilihat dari aspek tarkib, lafadz الرحم صلةmerupakan tarkib idhofi,
yaitu tarkib (susunan) yang terdiri dari mudhof ( )صلةdan mudhof ilaih ()الرحم. Untuk
memahami makna silaturahmi, maka kami terlebih dahulu akan menjelaskan tentang
makna صلةdan الرحم, kemudian makna silaturahmi, sebagai berikut :
1. Makna Shillah :
→ Lafadz صلةmerupakan mashdar dari وصل, Ahmad Warson (2002 : 1562-1563)
mengartikan bahwa صلةadalah perhubungan, hubungan, pemberian dan
karunia.
2.Makna Rahim :
→ Ahmad Warson (2002 : 483) mengartikan, رحمadalah rahim, peranakan dan
kerabat. Al-Raghib (2008 : 215 ) mengkaitkan kata rahim dengan rahim al-
mar`ah (rahim seorang perempuan) yaitu tempat bayi di perut ibu. Yang bayi
itu punya sifat disayangi pada saat dalam perut dan menyayangi orang lain
setelah keluar dari perut ibunya. Dan kata rahim diartikan “kerabat” karena
kerabat itu keluar dari satu rahim yang sama. Al-Raghib (2008 : 216) juga
mengutip sabda Nabi, yang isinya menyebutkan, ketika Allah Swt menciptakan
rahim, Ia berfirman, “Aku al-Rahman dan engkau al-Rahim, aku ambil namamu
dari namaku, siapa yang menghubungkan padamu Aku menghubungkannya
dan siapa yang memutuskan denganmu Aku memutuskannya”. Ini memberi
isyarat bahwa rahmah-rahim mengandung makna al-Riqqatu (belas-kasihan)
dan al-Ihsân (kedermawanan, kemurahan hati).
3.Makna Silahturahmi :
→ Berdasarkan dua pengertian dua diatas, maka makna silaturahmi secara harfiah
adalah menyambungkan kasih-sayang atau kekerabatan yang menghendaki
kebaikan. Secara istilah makna silaturahmi, antara lain dapat dipahami dari apa
yang dikemukakan Al-maraghi menyebutkan, “Yaitu menyambungkan kebaikan
dan menolak sesuatu yang merugikan dengan sekemampuan”. Sementara itu
imam as-Shon’ani (1992 : 4 : 295) mendefinisikan bahwa silaturahmi adalah
kiasan tentang berbuat baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nasab
dan kerabat bersikap lembut, menyayangi dan memperhatikan kondisi mereka.
B. Keutamaan Silahturahim
Islam adalah agama yang indah nan sempurna. Tidaklah Islam memerintahkan
sesuatu, kecuali pasti ada kebaikan dan keutamaan yang akan didapatkan pelakunya,
sebagaimana silaturahmi ini. Diantara keutamaan silaturahmi ialah:
1. Sebagai Konsekuensi Iman dan Tanda-tandanya.
→ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
C. Pembagian Silahturahmi
As-Shon’ani (1992 : 4 : 298) mengutip pendapat imam al-Qurthubi yang
menjelaskan bahwa silaturahmi yang mesti disambungkan itu terbagi kepada dua
bagian, yaitu silaturahmi umum dan silaturahmi khusus. Silaturahmi umum yaitu
rahim dalam agama, wajib disambungkan dengan cara saling menaehati, berlaku adil,
menunaikan hak-hak yang wajib dan yang sunnah. Sedangkan sulaturahmi khusus
yaitu dengan cara memberi nafakah kepada kerabat.
D. Bentuk-bentuk Bersilahturahmi
Silaturahmi merupakan ibadah yang agung, mudah dan membawa berkah.
Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan silaturahmi, diantaranya dengan
berziarah, memberi hadiah, memberi nafkah, berlaku lemah-lembut, bermuka manis
(senyum), memuliakannya dan semua yang manusia itu menganggapnya silaturahmi.
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat ini dengan membawakan hadits dari
Asma` bintu Abu Bakr ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhuma, dia mengatakan, “Ibuku
datang dalam keadaan masih musyrik, di waktu perjanjian damai yang disepakati
orang Quraisy. Maka, aku datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, ibuku datang dan ia ingin berbuat baik. Bolehkah aku
berbuat baik kepadanya?’ Rasulullah berkata, ‘Ya, berbuat baiklah kepada ibumu’.”
(HR. Al-Bukhari no. 5978 & Muslim no. 2322)
Berbeda halnya, jika silaturahmi itu dilakukan pada saat Hari Raya, misalnya,
karena memang tidak ada lagi kesempatan lain untuk bisa bertemu, kecuali pada
saat Hari Raya, maka yang demikian ini tidak mengapa. Namun, jika hal ini dianggap
suatu kemestian dan diyakini sebagai adat-istiadat yang berkaitan dengan ajaran
islam, atau merupakan rangkaian ibadah yang harus dilakukan pada Hari Raya, atau
menyakini, bahwa hal tersebut lebih utama apabila dilakukan pada Hari Raya, maka
ini tidak benar, karena Islam tidak mensyariatkan hal tersebut.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan hubungan antar
sesama manusia. Hal itu digambarkan dengan adanya berbagai syariat tentang
hubungan manusia baik yang menyangkut hubungan keluarga maupun
masyarakat. Untuk mempererat hubungan antar keluarga, Islam mensyariatkan
silaturahmi. Dalam pandangan al-Quran dan hadis, silaturahmi memiliki
kedudukan yang sangat penting. Al-Quran menggambarkan bahwa silaturahmi
merupakan salahsatu bentuk pelaksanaan ibadah seorang hamba kepada Rabb-
nya. Dan hadis melukiskan bahwa orang yang senantiasa silaturahmi akan
dipanjangkan umurnya serta diperluas rizkinya.
B. SARAN
Setelah kita memahami konsep silaturahmi, baik dari segi pengertian,
pembagian, serta keterangan al-Quran dan Hadis mudah-mudahan kita bisa
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga bisa
menyebarluaskannya kepada segenap umat Islam di bumi Allah.