You are on page 1of 2

Nama : Heldo Parulian Siregar

NPM : 230110170096
Kelas : perikanan B
Shift :2
Stasiun : 3014

ANALISIS PERAIRAN TROPIS SAAT MUSIM BARAT MENGGUNAKAN


DIAGRAM T-S

Gambar 1. Grafik diagram T-S perairan tropis pada musim barat

Karakteristik suatu perairan ditentukan dengan memplot data suhu dan salinitas
terhadap kedalaman.Hubungan salinitas dan suhu dipresentasikan ke dalam Diagram
T-S . Diagram TS adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara suhu dan salinitas
seperti yang diamati bersama pada, misalnya, kedalaman yang ditentukan dalam kolom
air. Isopleths densitas konstan sering juga digambarkan dalam diagram yang sama
sebagai alat bantu interpretasi tambahan yang berguna. Di laut kombinasi TS tertentu
lebih disukai yang mengarah pada prosedur identifikasi melalui definisi jenis air dan
massa air dan distribusi mereka.

Diagram temperatur-salinitas (T-S ) perairan penting untuk difahami karena


bermanfaat untuk mengetahui sumber massa air perairan setempat. Oleh karena itu
perlu pemahaman yang baik mengenai dinamika diagram T-S di setiap
Nama : Heldo Parulian Siregar
NPM : 230110170096
Kelas : perikanan B
Shift :2
Stasiun : 3014

perairanKarakteristik diagram T-S khususnya ditentukan olehperubahan pola


horisontal dalam tiga lapisan, yaitu air hangat di lapisan atas, air pertengahan, dan air
dingin di laut bagian dalam.
Suhu entropi diagram, atau T-s diagram, digunakan dalam termodinamika untuk
memvisualisasikan perubahan suhu dan entropi selama proses termodinamika atau
siklus. Ini adalah alat yang berguna dan umum, terutama karena hal ini membantu
untuk memvisualisasikan perpindahan panas selama proses. Untuk proses (yang ideal)
reversibel, area under curve T-s proses adalah panas yang ditransfer ke sistem selama
proses.

Grafik diatas merupakan grafik perairan pada saat musim barat, pada saat
musim barat perairan atau daerah tropis biasanya mengalami musim hujan. Musim
barat terjadi pada bulan desember-februari. Bisa kita lihat dari grafik diatas pada
lapisan permukaan mixed layer pada kedalaman 0-100 meter suhunya sebesar 23-30°C
dan salinitas 33-35 psu dengan densitas sebesar 20. Pada kedalaman selanjutnya 200-
400 meter, suhu mengalami penurunan menjadi 10-20°C berbeda dengan salinitas yang
masih tetap stabil pada 33-35 psu dengan densitas menjadi 25.

lapisan selanjutnya yaitu lapisan termoklin pada kedalaman 800-1000 meter


mengalami penurunan suhu menjadi 5-7°C dengan salinitas yang masih stabil yaitu 33
-35 psu. Pada lapisan terakhir yaitu lapisan deep layer pada kedalaman 1500-4000
meter memiliki suhu sebesar 1-4°C dengan salinitas 33-35 psu dan densitas sebesar 23.

Umumnya ada hubungan tak lansung antara suhu dan densitas, karena adanya
ganguan atom-atom dalam molekul air. Kenaikan sushu menurunkan densitas air laut
dan menambah daya larut air laut. Densitas bertambah dengan bertambahnya salinitas
dan berkurangnya temperatur, kecuali pada temperatur di bawah densitas maksimum.

Densitas air laut tergantung pada suhu dan salinitas serta semua proses yang
mengakibatkan berubahnya suhu dan salinitas. Densitas permukaan laut berkurang
karena ada pemanasan, presipitasi, run off dari daratan serta meningkat jika terjadi
evaporasi dan menurunnya suhu permukaan.

You might also like