Professional Documents
Culture Documents
TERMINAL
BAB I PENDAULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Pengertian
BAB II TATA LAKSANA
BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka
=================================================================
1. Latar Belakang
Kehilangan dan kematian adalah peristiwa dari pengalaman manusia yang bersifat universal
dan unik secara individual.Hidup adalah seragkaian kehilangan dan pencapaian.Dukacita
adalah respon alamiah terhadap kehilangan. Penting artinya untuk diperhatikan bahwa
apapun yang dikatakan disini tentang proses dukacita dan kehilangan yang terdapat dalam
perspektif social dan historis mungkin berubah sepanjang waktu dan situasi. Menjadi tua
adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap mahluk hidup dan meninggal dengan
tenang adalah dambaan setiap insan. Namun sering kali harapan dan dambaan tersebut tidak
tercapai. Kondisi terminal merupakan suatu kondisi dimana seseorang mengalami sakit atau
penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju pada proses kematian
dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Dalam masyarakat kita, umur harapan hidup semakin
bertambah dan kematian semakin banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit degeneratif
seperti kanker dan stroke. Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan melalui suatu proses
pengobatan dan perawatan yang panjang. Jika penyakitnya berlanjut maka suatu saat akan
dicapai stadium terminal yang ditandai dengan oleh kelemahan umum, penderitaan, ketidak
berdayaan, dan akhirnya kematian.
Psoses terjadinya kematian diawali dengan munculnya tanda-tanda yaitu sakaratul maut
dalam istilah disebut dying. Untuk itu perlu adanya pendampingan terhadap pasien yang
menghadapi sakatarul maut ( Dying).
Pada tahap pelayanan terhadap pasien dalam kondisi terminal juga bisa dikondisikan
pasien dalam kondisi sakaratul maut sehingga seluruh aspek pelayanan dan perawatan pada
pasien berada dalam kondisi seperti ini dapat disamakan. “ Bimbinglah orang yang hendak
mati mengucapkan ( kalimat/perkataan) : “ Tiada Tuhan Selain Allah” (HR. Muslim).
Angat penting diketahui untuk kita, sebagai tenaga kesehatan tentang bagaimana cara
menangani pasien yang menghadapi sakaratul maut. Inti dari penanganan pasien yang
menghadapi sakaratul maut adalah dengan memberikan perawatan yang tepat seperti
memberikan perhatian yang lebih terhadap pasien sehingga pasien dan keluaga lebih sabar
dan ikhlas dalam menghadapi kondisi sakaratul maut.
Untuk meningkatkan pelayanan akan kebutuhan yang unik ini rumah Sakit diperlukan
suatu Panduan. Buku panduan tersebut diharapkan dapat menjadi pegangan atau acuan dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien tahap terminal secara komprehensip dan juga
terhadap pasien dalam kondisi sakaratul maut di RS …………..
Tujuan
Menghargai nilai yang dianut pasien, agama, dan preferensi budaya.
Mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam aspek pelayanan kesehatan.
Memberikan respon pada hal psikologis, emosional, spiritual, dan budaya dari pasien dan
keluarganya.
Diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam kaitannya dengan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : “ Cara Menangani
Pasien Yang Sakaratul Maut atau Hampir Meninggal”.
Pengertian
Pelayanan pada tahap terminal adalah pelayanan yang diberikan untuk pasien yang
mengalami sakit atau penyakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh dan menuju
pada proses kematian dalam 6 (enam) bulan atau kurang. Pasien yang berada pada tingkat
akhir hidupnya memerlukan pelayanan yang berfokus akan kebutuhannya yang unik.
Pasien dalam tahap ini dapat menderita gejala lain yang berhubungan dengan proses
penyakit atau terapi kuratif atau memerlukan bantuan berhubungan dengan faktor
psikososial, agama , dan budaya yang berhubungan dengan proses kematian. Keluarga dan
pemberi layanan dapat diberikan kelonggaranmelayani pasien tahap terminal dan
membantu meringankan rasa sedih dan kehilangan.
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi.Kematian adalah
tahap akhir kehidupan. Kematian bisa datang tiba-tiba tanpa peringatan atau mengikuti priode
sakit yang panjang . Terkadang kematian menyerang usia muda tetapi selalu menunggu yang
tua.
Kondisi terminal adalah: Suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui suatu
tahapan proses penurunan fisik , psikososial dan spiritual bagi individu. (Carpenito ,1995 )
Pasien Terminal adalah pasien – pasien yang dirawat , yang sudah jelas bahwa mereka akan
meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens, dkk ,hal 282,
1999 )
Pendampingan dalam proses kematian adalah Suatu pendampingan dalam kehidupan karena
mati itu termasuk bagian dari kehidupan .Manusia dilahirkan, hidup beberapa tahun, dan
akhirnya mati. Manusia akan menerima bahwa itu adalah kehidupan, dan itu memang akan
terjadi, kematian adalah akhir dari kehidupan ( P.J.M. Stevens, dkk, 282,1999 ).
Sakaratul Maut (Dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang
memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.
Kematian (death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah serta
hilangnya respons terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya aktifitas otak atau
terhentinya fungsi jantung dan paru secara menetap.
==================================================================
============
Bayi – 5 tahun
Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati adalah tidur atau pergi yang
temporer.
5-9 tahun
Mengerti bahwa titik akhir orang yang mati dapat dihindari.
9-12 tahun
Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari, dapat
mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua atau dewasa
lainnya.
12-18 tahun
Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadang-kadang memikirkan tentang kematian
yang dikaitkan dengan sikap religi.
18-45 tahun
Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh religi dan keyakinan
45-65 tahun
Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian merupakan puncak kecemasan
Tatalaksana kegiatan pelayanan pada tahap terminal akhir hidup di rumah sakit …………….
……………. terdiri antara lain :
Layanan tahap akhir di rumah sakit dilakukan di instalasi gawat darurat dan di unit rawat
inap. Adapun proses operasional pelayanan ini atau asesmen pasien tahap terminal dilakukan
oleh perawat /bidan dengan kualifikasi lulusan d3 / D4 / S1 keperawatan atau kebidanan yang
mempunyai surat tanda registrasi ( STR ) dan bekerja di rumah sakit ……………. minimal 6
bulan, yang meliputi intervensi atau mengurangi rasa sakit, gejala primer, dan atau sekunder,
mencegah gejala dan komplikasi sedapat mungkin intensitas dalam hal masalah psikologis,
pasien dan keluarga, masalah emosional dan kebutuhan spiritual mengenai kematian dan
kesusuhan, intervensi dalam masalah keagamaan dan aspek budaya pasien dan keluarga, serta
mengikutsertakan pasien dan keluarga dalam pemberian pelayanan.
Instalasi Gawat DaruratFasilitas Pelayanan pada tahap terminal meliputi :
Fasilitas yang ada :
1. Monitor
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ambubag (VSM)
5. Masker oksigen & Tabung Oksigen
6. Suction set
7. Endoctracheal tube
8. Kateter
9. Pipa endotracheal
10. Nasogastric tube (NGT)
11. Disposible Spuit
12. Alkohol swab
13. Injeksi Plug
14. Wing niddle
15. Infus set
16. Injeksi analgesic
17. Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain)
1. Monitor (ICU)
2. ECG
3. Defibrilator
4. Ventilator (ICU)
5. Ambubag (VSM)
6. Masker oksigen dan tabung oksigen
7. Suction set
8. Endotrakeal tube
9. Kateter
10. Pipa endotracheal
11. Nasogastric tube (NGT)
12. Disposible spuit
13. Alkohol swab
14. Injeksi Plug
15. Wing niddle
16. Infus set
17. Injeksi Analgesik
18. Obat-obatan resusitasi (adrenalin, dopamin, sulfas atropin, dan lain-lain).
Bila pasien meninggal dunia, maka dilakukan tindakan perawatan pasien setelah meninggal
dunia atau perawatan jenazah, dengan tujuan : Membersihkan dan merapikan jenazah,
memberikan penghormatan terakhir dan rasa puas kepada sesama insani.
Prosedur :
1. Memberitahukan pada keluarga pasien
2. Mempersiapkan peralatan dan dekatkan ke jenazah
3. Mencuci tangan
4. Memakai celemek atau skort
5. Memakai hands scoon
6. Melepas perhiasan dan benda-benda berharga lain diberikan kepada keluarga pasien
(dimasukkan dalam kantong plastik).
7. Melepaskan peralatan invasif (selang, kateter, NGT tube dan lain-lain)
8. Membersihkan mata pasien dengan kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
9. Membersihkan bagian hidung kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
10. Membersihkan bagian telingan dengan kassa, dan ditutup dengan kapas berminyak.
11. Membersihkan bagian mulut dengan kassa
12. Merapikan rambut jenazah dengan sisir.
13. Mengikat dagu dari bawah dagu sampai ke atas kepala dengan verban gulung.
14. Menurunkan selimut sampai ke bawah kaki
15. Membuka pakaian bagian atas jenazah, taruh dalam ember
16. Melipat tangan dan mengikat pada pergelangan tangan dengan verban gulung
17. Membuka pakaian bagaian bawah, taruh dalam ember
18. Membersihkan genetalia dengan kassa kering dan waslap
19. Membersihkan bagian anus dengan cara memiringkan jenazah ke arah kiri dengan
meminta bantuan keluarga.
20. Memasukkan kassa berminyak ke dalam anus jenazah
21. Melepaskan stick laken dan perlak bersamaan dengan membentangkan kain kafan, lipat
stick laken dan taruh dalam ember.
22. Mengembalikan ke posisi semula
23. Mengikat kaki dibagian lutut jenazah, pergelangan kaki, dan jari-jari jempol dengan
menggunakan verban gulung
24. Mengikatkan identitas jenazah, pada jempol kaki
25. Membuka boven laken bersamaan dengan pemasangan kain kafan
26. Jenazah di rapikan dan dipindahkan ke brankart
27. Alat-alat tenun dilepas dan dimasukkan ke dalam ember serta melipat kasur
28. Merapikan alat
29. Melepas hand scoon
30. Melepaskan celemek
31. Mencuci tangan
Setelah selesai perawatan jenazah, kemudian jenazah dibawa ke kamar jenazah dan setelah
mencapai 2 jam, boleh dibawa pulang oleh keluarga, dengan serah terima antar perawat dan
keluarga, gelang identitas dilepas.
==================================================================
=============
==================================================================
=============
BAB IV – PENUTUP
Pelayanan tahap terminal merupakan bagian dari pelayanan kesehatan paripurna di rumah
sakit, yang terkait dengan keenam dasar fungsi RS, yaitu peningkatan, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, pendidikan, dan penelitian.
Dengan pelayanan Tahap terminal yang tepat dan berhasil guna akan membantu pasien dan
keluarganya dalam melewati fase kritisnya.
Perawatan kepada pasien yang menghadapi sakaratul maut (dying) oleh petugas kesehatan
dilakukan dengan cara memberi pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah sebelum pasien
meninggal. Perawat memiliki peran untuk memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis,
psikologis, dan spiritual pasien sakaratul maut dengan memperhatikan moral, etika serta
menumbuhkan sikap empati dan caring kepada pasien. Penanganan pasien perlu dukungan
semua pihak yang terkait, terutama keluarga pasien dan perlu tindakan yang tepat dari
perawat.
Panduan Pelayanan Tahap Terminal ini merupakan panduan bagi pelaksana pelayanan pada
tahap terminal yang diselenggarakan di RS ……………. …………….. Dengan ini ,
diharapkan pelayanan pada tahap terminal yang diselenggarakan dapat terlaksana dengan
baik dan dapat ditingkatkan seiring dengan kemajuan RS.
DIREKTUR,
RS ………………………….
…………………………………………………..
=================================================================
=====
DAFTAR PUSTAKA
Sharon, Brehm. Sharon Saul Kassin (1991). Social Psychology : Understanding Human
Interaction.
Gladding T. Samuel (2000). Conseling L a Comprehensive Professio. New Jersey :
Prentice hall. Inc.
Kubler-Rose, E. (1998). On Death and Dying (Kematian sebagai bagian dari kehidupan).
Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama.
Herlin Megawe. (1998). Addult Development Psychology and Aging. USA : Mc. Graw
Hill Company.