Professional Documents
Culture Documents
A. PENDAHULUAN
1. Dalam Spesifikasi Teknis pekerjaan ini diuraikan tentang lingkup pekerjaan, bahan, peralatan , peraturan
dan tata cara kerja serta lain – lain yang dianggap perlu.
2. Pemborong di wajibkan mempelajari seluruh isi bestek dan gambar rencana.
3. Pemborong di wajibkan menyesuaikan antara bestek, gambar rencana dengan kondisi lapangan
pekerjaan.
4. Bila perbedaan antara gambar rencana dan bestek serta antara gambar bestek dengan lapangan, maka
Pelaksa di wajibkan melapor dan mengkonsultasi dengan pengawas atau Direksi.
5. Bestek dan gambar rencana merupakan suatu kesatuan dengan kontrak yang merupakan lampiran.
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank
3. Pekerjaan Galian Tanah dan Urugan
4. Pekerjaan Pondasi Batu Gunung
5. Pekerjaan Beton Bertulang
6. Pekerjaan Bekesting Beton Bertulang
7. Pekerjaan Pasangan dan Plasteran
8. Pekerjaan Kosen, Pintu & jendela
9. Pekerjaan Instalasi Listrik
10. Pekerjaan Rangka Kuda – kuda
11. Pekerjaan Atap
12. Pekerjaan Plafond
13. Pekerjaan Lantai
14. Pekerjaan Pengecatan
15. Pekerjaan Lain – lain
16. Penutup.
1
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
2
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 2
PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
2.1 Situasi
Pekerjaan yang akan dilaksanakan :
- Pengukuran
- Pemasangan Bowplank
PASAL 3
PEKERJAAN TANAH GALIAN DAN URUGAN
3
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 4
PEKERJAAN PONDASI BATU GUNUNG
PASAL 5
PEKERJAAN BETON BERTULANG
4
SMKN 1 Lhoknga
5.3 Peraturan dan Syarat - syarat
a. Beton Bertulang
Seluruh pekerjaan beton bertulang harus mengikuti petunjuk dalam PBI (1971)
b. Penulangan
Seluruh besi untuk pekerjaan beton bertulang harus dipasang dengan ukuran sesuai seperti pada
gambar bestek.
c. Semen
Semen yang digunakan semen portland dengan persyaratan Standar Indonesia Nasional Indonesia
(SNI) No. 15-2049-1994 dan ASTM C-150-84
d. Aggregat Beton
- Batu alam hasil disintegasi alami batuan atau batu pecah yang diperoleh dari mesin
pemecah batu (stone crusher).
- Agregat yang digunakan harus sesuai dengan spesifikasi menurut PBI-1971.
- Ukuran terbesar agregat beton adalah 2,5 cm. Agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir
lebih besar dari 5 mm (PBI-1971).
e. Aggregat Kasar
- Aggregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang kasar, keras, tidak berpori dan
bersudut. Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya lebih berat tidak boleh melebihi 20 % dari
jumlah berat seluruhnya.
- Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga melebihi 50 % kehilangan berat
menurut test.
f. Aggregat Halus
- Agregat halus dapat digunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu.
- Pasir harus bersih dari bahan organik, lumpur, zat-zat alkali dan subtansi-subtansi yang merusak
beton dan tidak boleh mengandung segala jenis subtansi tersebut lebih dari 5 % (PBI-1971).
- Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan kasar.
g. Air
Air pembuatan beton dan perawatan beton harus bersih, tidak mengandung minyak, garam, zat-zat
kimia yang dapat merusak beton dan baja.
h. Peraturan
a. Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah-istilah teknik serta syarat-syarat pelaksanaan
beton secara umum menjadi suatu kesatuan dalam bagian dokumen ini.
b. Kecuali tercantum lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan
standar di bawah ini :
- Penghitungan Struktur untuk Bangunan Gedung SKSNI T-15-1991-03.
- Standar Nasional Indonesia yang telah disahkan.
- Persyaratan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971).
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982)
5
SMKN 1 Lhoknga
C. Benda-benda yang Tertanam dalam Beton
- Semua anker-anker, baut-baut, pipa-pipa, dan sebagainya yang diperlukan tertanam dalam beton
harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum beton di cor
- Benda-benda tersebut di atas harus dalam keadaan bersih dari karat dan kotoran lain pada waktu
beton di cor.
PASAL 6
PEKERJAAN BEKESTING BETON BERTULANG
6
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 7
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLASTERAN
7
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 8
PEKERJAAN KOSEN, PINTU DAN JENDELA
8
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 9
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
9
SMKN 1 Lhoknga
g. Stop Kontak.
Gambar-gambar hanya menunjukkan letak kira-kira dari pada stop kontak dan harus disesuaikan
dengan gambar Arsitek. Untuk saklar lampu dan stop kontak dipakai merk Broco. Jika tidak
ditentukan lain dipasang 140 cm diatas lantai. Stop kontak harus sejenis terbenam (inbouw) dengan
3 terminal (satu untuk pertahanan) dan tertutup warna putih.
h. P a n e l L i s t r i k
- Body panel listrik harus dibuat dari besi plat, dengan tebal paling sedikit 1,5 mm. Pelaksanaan
pembuatan dilas yang kokoh dan rapi, di cat abu-abu muda dan pengeringan dengan oven,
didasari dengan cat dasar.
- Komponen panel adalah produksi dari pabrik yang memenuhi syarat/standar yang diakui
internasional seperti DIN, VDE, AIEE atau JIS. Pemasangan komponen didalam body sedemikian
rupa harus mudah dibongkar dan dipasang kembali bila mana diadakan perawatan.
- Pengabelan didalam panel paling kecil menggunakan kabel perpenampang 2,5 mm dan
dilaksanakan dengan menggunakan sepatu kabel (cable lug). Sambungan kabel kebeban harus
dengan blok terminal dan tiap-tiap terminal harus diberi tanda (huruf atau angka-angka) hingga
mudah waktu penyambungan kabel kebeban.
9.4 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
a. Sebelum panel dilakasanakan terlebih dahulu pipa resnil dipasang pada dinding batu bata, kemudian
di hirup dengan plastrium.
b. Letak kabel, saklar, stop kontak, lampu dan panel diletakkan sesuai gambar rencana atau petunjuk
pengawas.
c. Sebelum pelaksanaan plafond jaringan kabel resik diletakkan pada lagur–lagur plafond.
d. Pemasangan lampu, saklar dan stop kontak seluruhnya dipasang setelah pekerjaan pengecatan
dilaksanakan.
PASAL 10
PEKERJAAN RANGKA KUDA – KUDA
10
SMKN 1 Lhoknga
10.4 Tata Cara Kerja Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan ini harus diperhatikan tempat peletakkan, lebar bentangan, derajat
kemiringan dan lain - lain yang diperlukan agar sesuai dengan kuda-kuda yang direncanakan.
b. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan, sambungan dan merakit kuda-kuda dilaksanakan dibawah
atau pada permukaan tanah.
c. Apabila perakitan dibawah sudah sempurna dinaikan ke atas pada tumpuan yang telah ditentukan.
d. Setelah semua rangka kuda-kuda naik keatas barulah diperkuat pada perletakan. Selanjutnya
dipasang ikatan angin antara satu rangka kuda-kuda dengan kuda-kuda lainnya.
e. Lesplank kayu dibuat sejajar dengan permukaan lantai atau diselang dengan air/ Water phas.
PASAL 11
PEKERJAAN ATAP
11
SMKN 1 Lhoknga
PASAL 12
PEKERJAAN PLAFOND
PASAL 13
PEKERJAAN LANTAI
12
SMKN 1 Lhoknga
14.3 Peraturan dan Syarat – Syarat
a. Bahan Granite yang digunakan adalah bahan Granite jenis IKAD ( setara ) dan sesuai dengan jenis atau
merek Granite pada bangunan yang sudah ada.
b. Sudut Granite harus siku, panjang dan lebar sesuai dengan ukuran nilai yang diizinkan 0,4 % .
c. Apabila merk / jenis dan type bahan yang disebut diatas tidak ada boleh dipakai bahan yang sekwalitas.
d. Sebelum pekerjaan pemasangan lantai Granite dipasang pasir urug dibawah lantai harus padat dan
rata.
e. Pemasangan lantai Granite harus rata, sambungan antara Granite harus lurus dengan jarak yang
diizinkan maksimum 2 mm, celah tersebut diisi dengan semen putih yang warnanya di sesuaikan
dengan warna Granite.
f. Untuk sambungan permukaan Granite yang tidak sama tinggi digunakan bon – bon Granite.
PASAL 14
PEKERJAAN PENGECATAN
13
SMKN 1 Lhoknga
e. Jenis warna cat dan tempat pengecatan ditentukan oleh tabel dibawah ini :
PASAL 15
PEKERJAAN LAIN-LAIN
15.1 Pekerjaan lain-lain yang belum tersebut dalam bestek ini apabila belum mengerti harus segera
ditanyakan langsung pada pengawas.
15.2 Pekerjaan lain-lain dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan.
15.3 Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum dalam bestek dan gambar agar dibuat gambar As build
drawing serta diajukan addendum (perubahan).
PASAL 16
PENUTUP
16.1 Pelaksana membuat opname photografi sebanyak 3 (tiga) lembar pada saat belum dimulai, sedang
dalam pelaksanaan dan setelah selesai pekerjaan, pada pandangan yang sama 4 (empat) arah.
16.2 Perubahan gambar rencana sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan dilapangan harus dibuat
gambar As Build Drawing untuk mendapatkan persetujuan pekerjaan dari Direksi.
RUDI SATRIA, ST
Direktur
14
SMKN 1 Lhoknga