You are on page 1of 12

DRAF TIGA

BUPATI BOGOR

PERATURAN BUPATI BOGOR


NOMOR 6 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH
DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOGOR,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menata sistem pengelolaan keuangan
daerah yang dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan
pemerintah daerah yang efisien, efektif, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Bupati tentang
Petunjuk Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan


Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa
Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor
8) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta
dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor
31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4400);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5589);
8. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga
atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang
Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata
Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4488);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4574);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4575);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem
Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4576);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4593);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah,
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi
Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada
Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5165);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5272);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008
tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya;
26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
540);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1425);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2008
tentang Susunan dan Kedudukan Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2008 Nomor 9);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009


tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
30. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2009
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 40);
31. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 12);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN TEKNIS


PENATAUSAHAAN KEUANGAN DAERAH DILINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bogor.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bogor.
3. Bupati adalah Bupati Bogor.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Bogor.
5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
6. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SKPD adalah Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bogor yang terdiri dari Sekretariat Daerah,
Sekretariat DPRD, Dinas, Badan, Kantor, Lembaga Teknis
Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
7. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya
disingkat PPKD adalah Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan
dan Barang Daerah yang bertindak selaku Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah ;
8. Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD
adalah PPKD yang bertidak selaku Bendahara Umum
Daerah;
9. Pengguna Anggaran adalah Kepala SKPD yang bertindak
sebagai Pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi
SKPDyang dipimpinnya ;
10. Kuasa Bendahara Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
Kuasa BUD adalah pejabat yang diberi kuasa untuk
melaksanakan sebagian tugas BUD ;
11. Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang diberi kuasa
untuk melaksanakan sebagian kewenangan pengguna
anggaran dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
SKPD ;
12. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPKm
adalah Pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan
pengadaan/barang jasa ;
13. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan yang selanjutnya
disingkat PPTK adalah pejabat pada unit kerja SKPD yang
melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
program sesuai dengan bidang tugasnya ;
14. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD yang selanjutnya
disingkat PPK-SKPD adalah pejabat yang melaksanakan
fungsi tata usaha keuangan pada SKPD ;
15. Bendahara Penerimaan SKPKD-Pendapatan adalah pejabat
fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan,
menyetorkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan penerimaan uang yang
bersumber dari transaksi Pendapatan Asli Daerah, dana
perimbangan, lain-lain pendapatan daerah yang sah lainya;
16. Bendahara Penerimaan SKPD adalah pejabat fungsional
yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan retribusi
daerah dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan
belanja daerah pada SKPD ;
17. Bendahara Pengeluaran SKPD adalah pejabat fungsional
yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja daerah pada SKPD ;
18. Bendahara Pengeluaran Pembantu adalah pejabat fungsional
yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja daerah pada SKPD ;
19. Bendahara Pengeluaran PPKD adalah pejabat fungsional
yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan transaksi PPKD yang meliputi belanja bunga,
belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja
bagi hasil, belanja bantuan keuangan, belanja tidak terduga
dan pembiayaan pengeluaran ;
20. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh
pengeluaran daerah ;
21. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat
penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk
menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan
untuk membayar seluruh pengeluaran daerah pada Bank
yang ditetapkan ;
22. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya
disingkat DPA-SKPD adalah dokumen yang memuat
pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan
sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna
anggaran ;
23. Anggaran Kas adalah dokumen perkiraan arus kas masuk
yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas
keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup guna
mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode;
24. Surat Penyediaan Dana yang selanjutnya disingkat SPD
adalah dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk
melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP ;
25. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disingkat
SPP adalah dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan/bendahara
pengeluaran untuk mengajukan permintaan pembayaran ;
26. SPP Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-UP
adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran
untuk permintaan uang muka kerja yang bersifat pengisian
kembali (revolving) yang tidak dapat dilakukan dengan
pembayaran langsung;
27. SPP Ganti Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat SPP-
GU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran untuk permintaan pengganti uang persediaan
yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaranlangsung ;

28. SPP Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat


SPP-TU adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara
Pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu untuk
permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan
kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat
digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan;
29. SPP Langsung untuk pengadaan Barang dan Jasa yang
selanjutnya disingkat SPP-LS untuk pengadaan barang dan
jasa adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran atau bendahara pengeluaran pembantu untuk
permintaan pembayaran langsung kepada pihak ketiga atas
dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainya
dengan jumlah, penerima, peruntukan dan waktu pembayaran
tertentu yang dokumennya disiapkan oleh PPTK;
30. SPP Langsung untuk pembayaran Gaji dan Tunjangan yang
selanjutnya disingkat SPP-LS untuk pembayaran gaji dan
tunjangan adalah dokumen yang diajukan oleh bendahara
pengeluaran untuk permintaan pembayaran gaji dan
tunjangan dengan jumlah, penerima, peruntukan dan waktu
pembayaran tertentu ;
31. SPP Langsung yang selanjutnya disingkat SPP-LS adalah
dokumen yang diajukan oleh bendahara pengeluaran PPKD
untuk permintaan pembayaran atas transaksi-transaksi yang
dilakukan dengan jumlah, penerima, peruntukan dan waktu
pembayaran tertantu ;
32. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disingkat SPM
adalah dokumen yang digunakan/diterbitkan oleh pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran untuk penerbitan SP2D
atas beban pengeluaran DPA-SKPD ;
33. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat
SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar
pencairan dana yang diterbitkan Bendahara Umum Daerah
berdasarkan SPM ;
34. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Pengguna/Kuasa
Pengguna adalah Pernyataan tanggungjawab yang dibuat
oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atas
transaksi belanja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku ;
BAB II
AZAS UMUM, MAKSUD DAN TUJUAN
Bagian Pertama
Azas Umum Penatausahaan Keuangan Daerah

Pasal 2
(1) Pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran, bendahara
penerimaan/bendahara pengeluaran dan orang atau badan
yang menerima atau menguasai uang/barang/kekayaan
daerah wajib menyelenggarakan penatausahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan
dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi
dasar penerimaan dan/atau pengeluaran atas pelaksanaan
APBD bertanggung jawab terhadap kebenaran material dan
akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 3
(1) Maksud pedoman teknis ini adalah sebagai pedoman
penatusahaan keuangan di SKPD dan PPKD untuk
pelaksanaan APBD di Pemerintah Kabupaten Bogor.
(2) Tujuan pedoman teknis ini adalah :
a. Keseragaman pelaksanaan penatausahaan keuangan ;
dan
b. Dasar pengakuan dan pengukuran yang digunakan dalam
penatausahaan keuangan .
BAB III
PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN KEUANGAN
Pasal 4
(1) Pedoman Teknis Penatausahaan Keuangan meliputi
pedoman teknis bagi SKPD dan SKPKD.
(2) Pedoman teknis penatausahaan keuangan memuat :
A. Pendahuluan dan Penatausahaan APBD;
B. Sistem dan Prosedur Pedapatan Daerah;
C. Sistem dan Prosedur Belanja Tidak Langsung (Gaji dan
Tunjangan);
D. Sistem dan Prosedur Honorarium PNS, Honorarium NON
PNS dan Upah Kerja;
E. Sistem dan Prosedur Belanja Bahan Pakai Habis;
F. Sistem dan Prosedur Belanja Bahan/Material;
G. Sistem dan Prosedur Belanja Jasa Kantor;
H. Sistem dan Prosedur Belanja Perawatan Kendaraan;
I. Sistem dan Prosedur Belanja Cetak dan Penggandaan;
J. Sistem dan Prosedur Belanja Sewa;
K. Sistem dan Prosedur Belanja Makan dan Minum;
L. Sistem dan Prosedur Belanja Perjalanan Dinas;
M. Sistem dan Prosedur Belanja Kursus, Pelatihan,
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis;
N. Sistem dan Prosedur Belanja Premi Asuransi;
O. Sistem dan Prosedur Belanja Pemeliharaan;
P. Sistem dan Prosedur Belanja Barang,Hibah,Uang yang
akan Diserahkan pada Masyarakat;
Q. Sistem dan Prosedur Belanja Jasa Pihak Ke Tiga;
R. Sistem dan Prosedur Belanja Modal

Pasal 5
Bendahara Umum Daerah/Kuasa Bendahara Umum Daerah dalam
proses penerbitan SP2D menerima dan melakukan penelitian
kelengkapan dokumen dari SKPD yang terdiri dari :
a. Surat Permintaan Pencairan (SPP)
b. Surat Perintah Membayar (SPM)
c. Salinan Surat Penyediaan Dana (SPD)
d. Surat Pernyataan Tanggungjawab PA/KPA
e. Hasil Verifikasi Dokumen SPJ dari PPK-SKPD
f. Laporan Pengesahan Surat Pertanggungjawaban
g. Kartu Kendali Kegiatan
h. Copy SPMK/Kontrak (Untuk Belanja Pengadaan Langsung
(LS))

Pasal 6
Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bantuan Keuangan
dan Belanja Tidak Tersangka tidak Termasuk dalam Peraturan
Bupati ini.

Pasal 7
Pedoman teknis penatausahaan Keuangan sebagaimana
tercantum dalam Pasal 3 ayat (1), tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan petunjuk tata cara
administrasi penatausahaan dinyatakan tetap berlaku, sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Bupati ini.

Pasal 9
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ..............
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Bogor.

Ditetapkan di Cibinong
pada tanggal ...................................
BUPATI BOGOR,

NURHAYANTI
Diundangkan di Cibinong
pada tanggal ....................................
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOGOR,

ADANG SUPTANDAR
BERITA DAERAH KABUPATEN BOGOR
TAHUN ........... NOMOR...........

You might also like