You are on page 1of 28

PROSES PEMISAHAN SECARA MEKANIS/FISIKA

MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan metode yang
umum digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk memperoleh bahan dengan fraksi
atau bentuk dan ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu
pemisahan dengan cara mekanis dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan.
Perbedaan keduanya adalah pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan.
Pemisahan dengan metode mekanis merupakan pemisahan bahan dengan tetap mempertahankan
fasa bahan atau tidak mengalami perubahan fasa bahan, sedangkan pemisahan bahan dengan
kontak keseimbangan bahan dapat mengubah fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Separasi atau pemisahan dapat dibagi menjadi dua yaitu separasi mekanis dan separasi
kimia.Separasi mekanis meliputi ukuran, bentuk, berat jenis, sifat listrik, sifat magnet.Pemisahan
mekanis ini contohnya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan sentrifugasi.Sedangkan untuk
separasi kimia meliputi kelarutan dan lainnya.Contoh metode untuk separasi kimia ini adalah
ekstraksi kimia, destilasi, kristalisasi, ekstraksi gas/desorpsi.
Salah satu teknik separasi adalah separasi secara mekanik. Separasi mekanik atau
pemisahan mekanik (mechanical separation), digunakan untuk memisahkan partikel antar dua
komponen atau lebih yang dilakukan dengan cara mekanis. Separasi mekanik hanya dapat
dipakai untuk campuran heterogen, sedangkan untuk larutan homogen teknik separasi mekanik
ini tidak dapat dilakukan. Ukuran partikel yang biasa digunakan adalah lebih besar dari 0,1 µm.
Teknik-teknik separasi ini didasarkan atas perbedaan fisik antara partikel-partikel itu, seperti
ukuran, bentuk, atau densitas. Teknik ini dapat digunakan untuk memisahkan zat padat dari gas,
tetesan zat cair dari gas, zat padat dari zat padat, atau zat padat dari zat cair. Dalam praktek
pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan sedimentasi (pengendapan), sentrifugasi
(pemusingan), filtrasi (penyaringan) dan pengempaan.
Pemisahan mekanik yang pertama adalah pengayakan. Pengayakan adalah metode pemisahan
bahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gaya gravitasi dan getaran. Ayakan dapat
berbahan logam, pelat logam berlubang, kain, dll. Ukuran lubang ayakan ini berkisar antara 4 in
sampai 400 mesh. Contoh pengayakan adalah pemisahan ukuran bahan pati dengan vibrating
screen. Penggunaan ukuran ayakan ini tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak. Filtrasi
adalah metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan ukuran partikel antara pelarut
dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat denga ukuran yang lebih besar dari pori
saringan. Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan
disebut filtrate dan zat yang tertahan disebut residu. Contoh filtrasi adalah untuk membersihkan
sirup dari kotoran yang ada pada gula. Contoh alat filtrasi adalah filter press.
Pengendapan merupakan metode pemisahan dua bahan cair yang tidak dapat bercampur,
atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan bahan ini sampai pada keadaan
keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi, bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih
dahulu daripada bahan yang ringan. Selain itu terdapat pula ekstraksi, yang merupakan
pemisahan zat dengan larutan yang berdasarkan kepolaran dan massa jenisnya. Contohnya
adalah pemisahan senyawa organic dan pelarutan air dan minyak.
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang tidak
saling melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah dengan pemutaran
objek secara horizontal pada jarak tertentu. Dengan metode ini proses pengendapan atau
pemisahan bahan dapat lebih cepat dan optimum dibanding teknik biasa. Prinsip ini dapat
optimum dengan memasukkan Rpm dan nilai konsentrasi yang tepat dalam alat sentrifugasi.
Pada industri, contoh penggunaan metode ini adalah dalam proses pembuatan minyak kelapa.
Santan yang merupakan campuran air dan minyak dapat di disentrifugasi dengan kecepatan
antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin minyak
(skim). Lalu krim yang diasamkan disentrifugasi lagi untuk memisahkan minyak dan bagian
bagian bukan minyak.
Metode pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan adalah sublimasi. Sublimasi
adalah mentode pemisahn campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair
sehingga kotoran tak menyublim akan tertinggal. Evaporasi adalah penguapan bahan pelarut
untuk memperoleh zat terlarut (garam) dengan prinsip perbedaan titik didih (garam titik didih
lebih tinggi sehingga akan tertinggal). Kristalisasi adalah metode emisahan untuk memperoleh
zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan
dalam peelarut dan perbedaan titik beku. Contohnya adalah dalam pembuatan garam dapur dari
air laut dan dalam proses pembuatan Kristal gula pasir dari nira tebu (Rahayu, 2008).
Destilasi merupakan merode pemisahan untuk memperoleh bahan berwujud cair yang terkotori
oleh zat padat lain atau bahan yang memiliki titik didih berbeda. Bahan yang dipisahkan dapat
dalam bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak
terlalu dekat. Contoh metode ini adalah dalampenyulingan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi
seperti bensin, avtur, dsb, dan juga dalam pembuatan minyak kayu putih, pemurnian parfum dari
ekstrak tanaman, serta dalam pemurnian air minum juga destilasi air laut untuk memperoleh air
murni. Metode selanjutnya adalah dengan ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan
melarutkan bahan campuran dengan pelarut yang sesuai. Dasarnya adalah dengan prinsip
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
Adsorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan pengotor dengan
penarikan bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan
pengadsorpsi. Contoh penggunaan metode ini adalah pada proses pemurnian air dari otoran renik
atau mikroorganisme, dan juga dalam proses pemutihan gula yang berwarna coklat karena
kotoran. Metode lainnya adalah kromatografi, yang merupakan metode pemisahan berdasrkan
perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu dengan prinsip daya
absorbs oleh bahan penyerap da volatilitas (daya penguapan). Contoh metode ini adalah
kromatografi kertas untuk memisahka tinta.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja klasifikasi proses pemisahan secara mekanik?
2. Apa yang dimaksud dengan separasi atau pemisahan secara mekanik?
3. Apa yang dimaksud dengan sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi, dan pengempaan?
4. Bagaimana prinsip kerja alat pemisahan sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi, dan pengempaan?
TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui saja klasifikasi proses pemisahan secara mekanik
2. Mengetahui pengertian dari separasi atau pemisahan secara mekanik
3. Mengetahui pengertian dari sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi dan pengempaan
4. Mengetahui prinsip kerja alat pemisahan sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi, dan pengempaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Separasi/Pemisahan Secara Mekanis


Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau
lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Separasi sendiri adalah pemisahan komponen-komponen dari suatu campuran sehingga
menjadi fraksi-fraksi individual. Fraksi-fraksi itu mungkin berbeda satu sama lain dalam ukuran
partikel, fase, atau komposisi kimianya. Prinsip pada proses separasi ini adalah berdasarkan
perbedaan densitas ataupun adanya gaya gravitasi.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau
kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada kondisi yang
dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan kapanpun memungkinkan karena biaya
operasinya lebih murah dari pemisahan secara kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat
dipisahkan melalui proses pemisahan mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses
pemisahan kimiawi harus dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode
pemisahan yang dipilih bergantung pada fase komponen penyusun campuran.Suatu campuran
dapat berupa campuran homogen (satu fase) atau campuran heterogen (lebih dari satu fase).
Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fase: padat-padat, padat-cair, padat-
gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus,
dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang
diinginkan.
Klasifikasi proses pemisahan secara mekanis adalah sebagai berikut:
a. Proses pemisahan secara filtrasi.
b. Proses pemisahan secara sedimentasi dan settling.
c. Proses pemisahan secara sentrifugal.
d. Proses pemisahan dengan size reduction.
2.2. Proses Pemisahan Secara Filtrasi
Penyaringan adalah proses di mana partikel-partikel dipisahkan dari cairan dengan
melewatkan cairan melalui bahan yang permeable. Medium saringan yang berpori adalah bahan
permeable yang memisahkan partikel-pertikel dari cairan yang melaluinya, dan dikenal sebagai
penyaring.
Peralatan penyaringan digolongkan berdasarkan tipe kekuatan penggerak (gravitasi, tekanan,
sentrifugal, atau vakum), dengan metode pengerjaan (batch atau kontinu), dan hasil akhir yang
diinginkan (filtrate dari zat padat cake). Penyaringan tekanan diinginkan untuk menangani
kuantitas bahan yang besar dalam usaha mempercepat proses penyaringan.
Klasifikasi proses pemisahan secara mekanik adalah sebagai berikut :
a. Proses pemisahan secara filtrasi.
b. Proses pemisahan secara sedimentasi dan settling.
c. Proses pemisahan secara sentrifugal.
2.2 Proses pemisahan secara filtrasi
Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran
dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring. Partikel yang
mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan tertinggal
pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk memisahkan
padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan dipisahkan. Saringan
untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan saringan untuk memisahkan santan
dengan ampasnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan
dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari
saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi melalui
beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan,
kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae.
Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan
juga dapat dilakukan dengan penyaringan.Misalnya memisahkan garam yang bercampur pasir,
dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran tersebut dimasukkan
dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir akan tertinggal di kertas
saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang tertahan di kertas saring
dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring dinamakan filtrat.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut.
Penyaring dapat beroperasi pada:
- Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
- Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
- Vakum pada bagian bawah.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah
sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah
buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar.Sebagian besar siklus
operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus
dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi.Dalam saringan kontinyu
buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring
penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan
padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur. Seringkali penyaring
ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan
sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas
atau percikan cairan jernih semisal minuman.Partikel padat terperangkap di dalam medium
penyaring atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa,
yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan.
Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas
medium penyaring. Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi
kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah
membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian
besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih,
meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran
silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan
memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
2.2.1 Faktor – faktor yang mempengaruhi Filtrasi
1. Debit filtrasi (dimana debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter
secara efisien.)
2. Konsentrasi (konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air yang
sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media ata akan jadi clogging)
3. Temperature (adanya perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan
massa jenis , viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi daya
tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjaid perbedaan dalam ukuran besar partikel
yang akan disaring.
4. Kedalaman media,ukuran dan material(pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan
penting dalam perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya mempunyai daya saring yang
sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama)
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan (keadaan tinggi muka air di atas
media berpengaruh terhadap besarnya debit atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air
yang cukup tinggi di atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori.
Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatkan laju filtrasi).
Untuk semua proses filtrasi, umpan mengalir disebabkan adanya tenaga dorong berupa beda
tekanan, sebagai contoh adalah akibat gravitasi atau tenaga putar. Secara umum filtrasi dilakukan
bila jumlah padatan dalam suspensi relatif lebih kecil dibandingkan zat cairnya. Menurut prinsip
kerjanya filtrasi dapat dibedakan atas beberapa cara, yaitu:
a. Pressure Filtration
Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
b. Gravity Filtration
Filtrasi yang cairannya mengalir karena gaya berat.
c. Vacum Filtration
Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip hampa udara (penghisapan).
2.2.2 GRAVITY FILTER
Penyaring gravitasi umum dalam pengolahan air, di mana suatu penyaring pasir
digunakan untuk menjernihkan air sebelum deionisasi dan destilasi. Medium penyaring dapat
terdiri atas lapisan pasir atau cake bed, atau untuk tujuan-tujuan khusus, suatu komposisi yang
mengandung asbes, serat-serat selulosa, arang aktif, tanah diatome, atau pembantu penyaring
lain. Pemurnian air dalam skala kecil dapat menggunakan keramik berpori sebagai suatu medium
penyaring dalam bentuk “lilin-lilin” berlubang.Cairan masuk dari sisi luar melalui keramik
berpori ke dalam bagian lilin yang berlubang (kosong). Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang
bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir
secara laminar.
Filter ini digunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung
sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air. Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau
logam tetapi untuk pengolahan air biasa digunakan beton.Saluran dibagian bawah yang
berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar
memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk menghilangkan padatan-padatan yang
terakumulasi.Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau
lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter
adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam.
Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur.Batu kapur
biasanya digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu atau
kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada
di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
Dengan melihat persyaratan ruang, metode yang efisiensi dapat disediakan.Gravitasi
nutzch adalah suatu tangki berdasarkan palsu atau bejana media penyaring.Porselen nutzch dapat
digunakan untuk mengumpulkan kristal-kristal steril atau pengerjaan-pengerjaan di mana bubur
tidak dapat bercampur dengan logam-logam.Gravitasi nutzch bukanlah penyaring gravitasi
sebenarnya, karena sering kali dioprasikan (dijalankan) di bawah tekana atau vakum.
Gambar 1. Penyaring Gravitasi
2.2.3 Penyaring Vakum
Filtrasi vakum adalah teknik untuk memisahkan produk yang solid dari campuran reaksi pelarut
atau cair. Campuran padat dan cair dituangkan melalui kertas filter dalam corong Buchner. Padat
yang terperangkap oleh filter dan cairan tersebut ditarik melalui corong ke dalam labu di bawah
ini, dengan ruang hampa.
Proses pemisahan dengan teknik ini sangat tepat dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih
besar dibandingkan dengan cairannya. Penyaring vakum dipakai untuk suatu ukuran besar,
jarang digunakan untuk pengumpulan endapan-endapan Kristal atau penyaring steril.Penyaring
vakum kontinu dapat menangani beban kotoran yang tinggi dan pada suatu basis volume, dalam
hal biaya cairan yang disaring per galon murah. Dalam mengerjakan system penyaring drum
kontinu, vakum dipakai untuk drum (tong) tersebut, dan cairan mengalir melalui lajur kontinu.
Zat padat dikumpulkan pada akhir lajur tersebut. Perhatikan Gambar 2, pada halaman berikut.
Gambar 2. Pemisahan dengan cara meningkatkan tekanan
2.2.4 Penyaring Tekanan
Tekanan penyaring kerangka dan penyaring lempeng merupakan yang paling sederhana dari
semua penyaring tekanan, dan paling banyak digunakan. Filter ini terdiri dari seperangkat
lempengan yang dirancang untuk member sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat.
Lempengan tersebut ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk
ke dalam masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan, cairannya lewat
melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan meninggalkan zat padat basah di antara
lempengan tersebut. Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan untuk zat
padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng, atau dalam
bentuk plate-and-frame.
Pada desain plate and fram ini, lempengan berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi
6-28 in dan disusun silih berganti dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar
0,25 sampai 2 in, sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai
itu didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang menutupi setiap
bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik. Bubur umpan masuk pada
satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry mengalir melalui saluran yang terpasang
memanjang pada salah satu sudut rakitan dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir
ke dalam masing-masing bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat.
Cairan mengalir menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng,
sampai keluar press filtertersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki pendorong pada
tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak ada lagi zat cair yang keluar dan
tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat
sehinggga slury tidak dapat masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci
dapat dialirkan untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat
larut.Cake tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair
tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan dari medium
filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada kebanyakan press
filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis.
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam karena cairan
pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi bagian-bagiancake yang
terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar cairan pencuci tidak efektif
membersihkan cake. Jika diinginkan pencucian sampai benar-
benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake yang belum tercuci sempurna.
Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair pencuci dalam kuantitas besar dan
menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf filter sehingga memungkinkan pencucian
yang lebih efektif dari pada plate and frame filter.

Gambar 3. Press Penyaring Kerangka dan Lempengan


FLATE AND FRAME FILTER
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan, tekan. Alat ini dilengkapi
dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and
frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang
meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah
padatan dalam suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.
1. Open Delivery Filter press
Saluran untuk slurry dan wash(pencuci) melalui satu saluran masuk dan tiapplate untuk saluran
cairannya.
2. Closed Delivery Filter Press
Memiliki beberapa saluran slurry dan wash water. Umpan slurry masuk melalui lubang saluran
masuk.Filter cloth terletak di setiap sisi frame. Tekanan diberikan terhadap slurry agar
melewati filter cloth untuk dapat masuk ke dalam plate and frame filter kemudian keluar melalui
lubang plate sebagai filtrat. Padatan akan terakumulasi atau tertinggal dan menempel pada cloth.
Setelah beberapa lama maka ruang antara plate akan tertumpuk oleh slurry dan lama kelamaan
umpan akan berhenti mengalir. Jika hal ini terjadi maka clothharus segera dicuci.Pencucian ini
dilakukan dengan menyalurkan air bersih ke dalam plate dan keluar melalui frame. Hal ini
merupakan kebaikan dari proses filtrasi (Closed delivery).Berdasarkan
kompresibilitasnya cake (slurry yang menempel pada cloth) dibagi menjadi dua, yakni :
1. Compressible cake
Cake akan mengalami perubahan struktur apabila mengalami tekanan sehingga ruang kosong
dalam cake semakin kecil akibatnya proses penahan semakin besar dan proses filtrasi semakin
sulit.
2. Incompressible cake
Cake yang tidak mengalami perubahan jika terjadi perubahan tekanan.Pada kenyataanya
kelompok ini hampir tidak ada.Tetapi tekanan yang digunakan kecil maka cake dapat
dianggap incompressible cake. Untuk proses filtrasi umumnya terjadi pada beda tekanan tetap.
Jika medium filter primer telah dilapisi cake dan filtrat telah jenuh maka tekanan akan bertambah
sampai maksimum. Diperlukan waktu yang optimum untuk melakukan satu kali siklus.Waktu
filtrasi optimum adalah waktu filtrasi yang diperlukan agar jumlah volume filtrat per satuan
waktu maksimum, dalam filtrasi yang disebut waktu siklus adalah waktu keseluruhan yang
diperlukan untuk melakukan proses filtrasi, yang merupakan :
ts= tf + t w + tp
dengan:
ts = waktu siklus
tf = waktu filtrasi sesungguhnya
tw = waktu pencucian
tp = waktu bongkar pasang
Pencucian/Washing
Optimasi jumlah air pencuci yang digunakan ke dalam slurry ditambahkan zat warna yang
mempunyai sifat tidak berikatan secara permanen/kuat dengan padatannya, sehingga mudah
dihanyutkan oleh air pencuci. Kadar zat warna dalam air cucian yang keluar dari filter dianalisa
untuk mengetahui seberapa jauh operasi pencucian dilakukan. Pencucian dihentikan jika kadar
warna dalam air cucian sudah mulai konstan. Jumlah air pencuci dicatat sebagai volume
optimum.
ROTARY DISK VACUM FILTER
Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses kontinu. Media
filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham media filter ini
didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap
bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.
Prinsip kerja
Slurry yang akan disaring menempati suatu tempat (basin). Leaf dicelupkan keslurry dan
mengumpulkan cake-nya pada premukaan leaf (filtrat tidak).Filtrat keluar melalui saluran keluar
utama.Cake dibawa sampai ke bagian atas. Beberapa jenis lainnya:
1. Horizontal rotary vacuum filter
2. Horizontal leaf filter
3. Vertical leaf filter
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi
dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada
beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel
padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat
yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik dengan
cara batch maupun kontinyu.
a) Filtrasi Skala Laboratorium.
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan.Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut
filtrat.

Gambar 4. Filtrasi skala laboratorium


b) Filtrasi Skala Industri
Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara
optimum.Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang
melalui media tersebut.penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring.
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring.
3) Dan vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar
atau dengan menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan
kristal kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri
adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal.Penyaring tersebut
beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring
terus-menerus (steady) atau hanya sebagian.Sebagian besar siklus operasi dari penyaring
diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara
periodik untuk membuang padatan yang terakumulasi.Dalam saringan kontinyu buangan padat
atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi.
Macam- macam filter antara lain:
a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
· Merupakan tipe yang paling tua dan sederhana.
Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi dengan
pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung sedikit
padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran itu
dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir untuk
menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang tertutup oleh
batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang biasa digunakan
dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa dalam bentuk yang seragam.
Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya
digunakan untuk membersihkan cairan organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu atau
kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada
di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
b. Filter Pelat dan Bingkai
Filter tekanan biasanya tersusun dari pelat-pelat dan bingkai-bingkai. Pada filter ini pelat-
pelat dan bingkai-bingkai disusun secara bergantian dengan filter kain dengan arah berkebalikan
pada tiap pelat. Pemasangannya dilakukan secara bersamaan sebagai kesatuan gaya mekanik
(oleh sekrup / secara hidrolik).
Ada beberapa macam tipe bertekanan yang menggunakan pelat dan bingkai.Yang paling
sederhana mempunyai salah satu saluran tunggal mengenali suspensi pada pencucian dan
pembukaan tunggal pada setiap pelat untuk mangalirkan cairan (pada pengiriman terbuka). Tipe
yang lain mempunyai saluran terpisah untuk membedakan suspensi dan air pencucian tetapi ada
juga yang menggunakan saluran terpisah untuk memisahkan suspensi dan air pencucian (pada
pengiriman tertutup). Saluran ini biasanya terdapat di pojok atau di tengah atau tepat di tengah.
Umpan suspensi masuk malalui saluran yang terbentuk dari lubang-lubang pada pojok kanan atas
antara pelat dan bingkai.Dari saluran ini, suspensi masuk ke bingkai menuju ruang di antara
pelat-pelat. Tekanan pada suspensi diumpankan pada proses penekanan untuk menghasilkan
filtrat. Filtrat tersebut menuju ruang-ruang diantara kain dan pelat melalui kain-kain dari kedua
sisi pelat ke keluaran yang berupa klep atau menuju saluran kedua yang dibentuk oleh lubang-
lubang pada pojok lain dari pelat dan bingkai dengan keluaran yang didukung oleh pelat-pelat
tidak oleh bingkai. Baik keluaran melalui saluran atau melalui keran atau klep dan pelat
dilubangi atau dibuat dengan filtrat, memasuki keluaran melalui sisi pelat.
Padatan dalam suspensi berakumulasi dalam kain pada sisi sebaliknya dari pelat-
pelat.Setelah beberapa waktu sebagian kecil ruang diantara pelat tersedia untuk suspensi, dan
umpan dimatikan.Jika cake dicuci, fluida pencuci di dalamnya disalurkan ke dalam suspensi atau
masukan campuran bi balik suspensi, masuk ke cake kurang lebih dari tengah bingkai, dan lewat
menuju pelat pada kedua sisi. Setelah cake dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan pelat
dilepaskan, pelat dan bingkai terbuka seketika, dan cake dihilangkan atau dibuang ke dalam
lubang di bawah penekan. Setelah pembuangan selesai, penekan ditutup lagi dengan memberikan
gaya mekanik untuk mengunci pelat dan bingkai bersamaan, dan sebuah siklus baru filtrasi
dimulai.
Pencucian dapat dikeluarkan terpisah dari filtrat dengan menyediakan kedua keluaran
bawah melalui keran dan sebuah saluran terpisah pada pojok lainnya dari pelat.
Pencucian sederhana adalah ketika pencucian mengalir melalui cake dengan jalan yang sama
seperti filtrat. Ekspresi “trhough washing” atau “every other pelate washing” membutuhkan
penggunaan dua tipe pelat yang berbeda.Pelat yang bukan pencuci (satu tombol) dan pelat
pencuci (tiga tombol) diisikan dalam penekan diantara bingkai (dua tombol).Umpan memasuki
bingkai seperti sebelumnya.Pencucian memasuki setiap pelat dan melewati dua cake pada
bingkai di kedua sisi pelat, meninggalkan keran pada pelat bukan pencuci (satu tombol).Metode
ini memerlukan klep yang tertutup pada pelat-pelat (tiga tombol) ke dalam masukan pencuci.
Semuam tipe pelat ini dapat didesain untuk mengoperasikan pada pengiriman tertutup dengan
menyediakan saluran ketiga yang dibentuk oleh lubang di sebelah pojok kanan bawah pelat dan
bingkai.Empat saluran memungkinkan untuk mengoperasikan dengan menggunakan pengiriman
tertutup dengan keluaran terpisah untuk filtrat dan pencucian.Umpan suspensi masuk ke setiap
bingkai melalui saluran kanan atas (tidak ada pembukaan dari saluran ini ke pelat
manapun).Filtrat meninggalkan setiap pelat menuju saluran kiri bawah bingkai penuh dengan
cake. Pencucian masuk melalui saluran kiri atas ke setiap pelat menuju cake ganda di antara
bingkai pada sisi lain pelat ini dan keluar melalui saluran kanan bawah pada pelat pengganti
(satu tombol). Selama pencucian keran pada filtrat pada keluaran dan masukan pencucian
tertutup.
Penekan pelat dan bingkai sangat luas digunakan khususnya ketika cake sangat berharga
dan ukurannya sangat kecil. Filter yang kontinyu menggantikan penekan pelat dan bingkai untuk
banyak operasi berskala besar.

Gambar 7. Filter Plat


c. Batch Leaf Filter
Filter daun mirip dengan filter pelat dan bingkai, di bagian dalamnya cake disimpan pada setiap
sisi daun dan filtrat mengalir keluar melalui saluran dari saringan pembuangan air yang kasar
pada daun di antara cake, daun-daun tersebut dibenamkan ke dalam suspensi.
Filter daun tetap (tipe Sweetland), Filter daun berotasi (tipe Vallez) dimana cake lebih seragam,
Filter Kelly dalam posisi terbuka. Filter tertutup dan kran masukan terbuka sehingga suspensi
dapat masuk ke selongsong dengan udara yang dipindahkan dari ventilasi ke selongsong atas
bagian belakang. Ventilasi dapat tertutup atau dibiarkan terbuka setelah selongsong penuh. Jika
kran dibiarkan terbuka, maka kran akan membatasi aliran berlebih dan akan mengembalikan
umpan yang berlebih ke tangki pengumpan sehingga dapat memberikan sirkulasi yang lebih baik
antara filter daun dan untuk menjaga partikel-partikel besar dari pengendapan filtrasi dilanjutkan
sampai ketebalan yang diinginkan tercapai atau filtrasi rata-rata turun secara tajam.
Umpan didiamkan sebentar, saluran keluaran terbuka kemudian slurry dialirkan.Tekanan udara
rendah dialirkan ke dalam tangki untuk menambahkan solution berlebih. Adanya perbedaan
tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup
dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk
kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa
pembuangan, meninggalkan padatan dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan
dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain lain,
kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press),
yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar skrup
hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan keluar
dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki bertekanan
pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Gambar 8. Filter Press
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang.
Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikel-partikel
yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau partikel.
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media
penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
Plate and frame filter
Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu perbedaan tekan. Alat ini dilengkapi
dengan kain penyaring yang disebut filter cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and
frame filter digunakan untuk memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang
meneruskan cairannya dan menahan padatannya. Secara umum filtrasi, dilakukan bila jumlah
padatan dalam suspense relatif kecil dibandingkan zat cairnya.

Rotary disk vacuum filter


Rotary disk vacum filter ini digunakan operasi dalam skala besar serta proses kontinu. Media
filter dapat berupa kain (cloth), kertas, media poros dan lain-lain. Pemiliham media filter ini
didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan padatan, memiliki kekuatan, inert terhadap
bahan kimia dan juga dari segi ekonominya.

2.3. Proses Pemisahan Secara Sedimentasi dan Settling


Sedimentasi adalah teknik pemisahan berdasarkan gaya gravitasi dimana partikel-partikel
padatan atau cairan yang mempunyai densitas relatif lebih tinggi akan mengendap. Teknik
pemisahan ini adalah teknik yang paling sering digunakan dalam industri pangan karena
operasinya sangat sederhana, tidak memerlukan banyak energi dan murah biaya
operasionalnya.Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang lama,
kurang akurat serta terkadang slurry masih mengandung partikel terlarut. Contoh-contoh proses
pengolahan pangan yang menggunakan prinsip sedimentasi antara lain : proses pembuatan
tepung tapioka dan pengolahan limbah industri pangan.
Proses sedimentasi ini terjadi berdasarkan perbedaan densitasnya melalui medium alir, oleh
pengaruh gaya gravitasi. Oleh karena itu, biasanya pemisahan tersebut berlangsung lama,
terutama bila perbedaan densitas antar komponen tersebut tidak berbeda jauh.Secara visual,
dapat juga dikatakan bahwa sedimentasi merupakan pemisahan suspensi menjadi dua fraksi yaitu
fraksi supernatan (fraksi yang jernih) dan fraksi slurry (fraksi yang keruh), suatu pekatan yang
berisi fraksi padat pada konsentrasi yang lebih tinggi. Dalam praktek sedimentasi dapat
dilakukan secara batch (terputus-putus untuk setiap satuan volume atau berat bahan yang akan
dipisahkan per satuan waktu) atau secara kontinyu (terus-menerus).
Di industri aplikasi sedimentasi banyak digunakan, antara lain:
1. Pada unit pemisahan, misalnya untuk mengambil senyawa magnesium dari air laut
2. Untuk memisahkan bahan buangan dari bahan yang akan diolah, misalnya pada pabrik gula
3. Pengolahan air sungai menjadi boiler feed water
4. Proses pemisahan padatan berdasarkan ukurannya dalam clarifier dengan prinsip perbedaan
terminal velocity.
Proses sedimentasi dapat dilakukan dengan tiga macam cara, yaitu:
1. Cara batch
Cara ini cocok dilakukan untuk skala laboratorium, karena sedimentasi batch paling
mudah dilakukan, pengamatan penurunan ketinggian mudah. Mekanisme sedimentasi batch
pada suatu silinder/tabung bisa dilihat pada gambar berikut:

Keterangan:
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Gambar di atas menunjukkan slurry awal yang memiliki konsentrasi seragam dengan
partikel padatan yang seragam di dalam tabung (zona B).Partikel mulai mengendap dan
diasumsikan mencapai kecepatan maksimum dengan cepat.Zona D yang terbentuk terdiri dari
partikel lebih berat sehingga lebih cepat mengendap.Pada zona transisi, fluida mengalir ke
atas karena tekanan dari zona D. Zona C adalah daerah dengan distribusi ukuran yang
berbeda-beda dan konsentrasi tidak seragam. Zona B adalah daerah konsentrasi seragam,
dengan komsentrasi dan distribusi sama dengan keadaan awal. Di atas zona B, adalah zona A
yang merupakan cairan bening. Selama sedimentasi berlangsung, tinggi masing-masing zona
berubah (gambar 9 b, c, d).Zona A dan D bertambah, sedang zona B berkurang.Akhirnya zona
B, C dan transisi hilang, semua padatan berada di zona D. Saat ini disebut critical settling
point, yaitu saat terbentuknya batas tunggal antara cairan bening dan endapan.
2. Cara Semi-Batch
Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk saja.
Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan yang keluar.
Mekanisme sedimentasi semi-batch bisa dilihat pada gambar berikut:

Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan

3. Cara Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara
kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan. Mekanisme sedimentasi
kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut:

Keterangan:
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan
ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (beningan) pada suhu
seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi.
Semakin banyak partikel yang mengendap, konsentrasi menjadi tidak seragam dengan
bagian bawah slurry menjadi lebih pekat.Konsentrasi pada bagian batas bertambah, gerak
partikel semakin sukar dan kecepatan turunnya partikel berkurang. Kondisi ini disebut
hindered settling.
Pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi
dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat
dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Setelah melewati proses destabilisasi partikel
koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke
dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang
sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya.Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat
jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air.
Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur. Gabungan unit koagulasi,
flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
2.4. Proses Pemisahan Secara Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk menisahkan suspensi
yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau
gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai
variasi ukuran dan densitas campuran larutan. Gaya sentrifugal ini bekerja menuju pusat dari
rotasi. Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry dalam
filter akan mengalir ke penyaring. Dalam metode sentrifugasi ini partikel dipisahkan dari fluida
oleh gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel. Partikel tersebut dapat berupa solid, gas
atau liquid dan fluida. Pemisahan dari gravitasi memakan waktu yang lama karena kedekatan
densitas dari partikel dan fluida atau karena kesatuan gaya pada komponen yang bekerja
bersamaan seperti emulsi.
Metode sentrifugasi memiliki banyak manfaat dalam penelitian terutama dalam praktikum
di dalam laboratorium. Diantarannya adalah seagai cara pengisolasi mikroba, cara untuk
mengekstrak TSV dan YHV dalam bidang pertanian, cara pemisahan virgin coconut oil (VCO)
dari zat pengotornya, pengekstrak senyawa papain dari getah papaya dan lainnya. Keuntungan
lain dari metode sentrifugasi ini adalah lebih efektif bila partikel padatan lebih kecil dan
sulit/tidak mungkin disaring. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah harganya mahal
dibandingkan dengan metode-metode lain.
Peralatan sentrifugasi terdiri dari:
a. Pengendapan sentrifugal/centrifugal settling
- Tubular : pemisahan liquid-liquid emulsi
- Disk bowl : pemisahan liquid-liquid
b. Filtrasi sentrifugal
Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry
dalam filter akan mengalir ke penyaring. Pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan,
kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain
seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh
kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan
diameter tabung centrifuge.
Pemisahan padatan dari air dengan menggunakan pengendapan sentrifuga prinsipnya
sama dengan proses pengendapan secara gravitasi, bedanya pengendapan ini menghasilkan
gaya dorong yang lebih besar yang disebabkan oleh putaran air. Dengan memutar air,
kecepatan pengendapan dapat meningkat jika dibandingkan dengan pengendapan secara
gravitasi pada umumnya. Pengendapan sentrifuga sudah banyak digunakan untuk pemisahan
partikel dan cairan atau air dalam proses pengolahan mineral seperti pada proses pengeringan
materi dengan ukuran partikel yang berbeda, penyisihan partikel yang sangat kecil dalam
pencucian, atau dalam menyisihkan kontaminan yang terlarut dalam larutan.
Namun, penggunaan pengendapan sentrifuga untuk penyisihan partikel atau senyawa
lain di dalam proses pengolahan air masih jarang dilakukan dikarenakan tingginya biaya
operasional yang dibutuhkan. Maka dari itu, pengembangan pengendapan dengan
memanfaatkan gaya senrifuga diarahkan pada pengendapan dengan memanfaatkan aliran air
melalui dinding pengendap seperti prinsip kerja hydrocyclone.
Cara pemisahan ini berdasarkan adanya gaya sentrifugal yang diberikan pada partikel –
partikel yang melayang sehingga partikel tersebut dapat dipaksa untuk bergerak ke dasar
bejana dan mengendap, sehingga terjadipemisahan antara partikel padat dan pelarutnya.
Selanjutnya pada campuran yang telah memisah tersebut dapat dipisahkan lebih lanjut dengan
cara dekantasi atau memipet cairan yang berada diatas padatannya lalu ipindahkan ke tempat
lain. Cara ini sangat cocok untuk untuk memisahkan campuran yang ukuran partikeln ya
sangat kecil dan masa jenis partikelnya juga sangat kecil sehingga partikelnya melayang
dalam cairannya, misalnya koloid. Gaya sentrifugal diperoleh dengan cara memutar campuran
yang akan dipisahkan dengan suatu alat khusus yang disebut centrifuge.
Ada 2 jenis alat Centrifuge, Centrifuge biasa yang mempunyai kecepatan putar rendah
antara 0 – 3000rpm, alat ini biasa digunakan untuk memisahkan campuran yang ukurann
partikelnya relatif besar. Ultra Centrifuge mempunyai kemampuan putar tinggi dari 0 –
20.000 rpm, bahkan ada yang dapat mencapai 120.000 rpm. Centrifuge jenis ini banyak
digunakan untuk keperluan biokimia misalnya memisahkan plasma dan serum pada darah.
2.5. Pemisahan dengan Cara Size Reduction
Pengecilan ukuran dapat dilakukan pada bahan pangan dengan cara tradisional maupun
dengan menggunakan alat (mesin), hasil dari pengecilan ukuran tersebut akan bergantung dari
karakteristik dari bahan pangan yang direduksi. Pemilihan alat dan bahan yang sesuai akan
berpengaruh terhadap hasil pengecilan.
Pengecilan ukuran dapat dilakukan secara basah dan kering, keuntungan dari pengecilan
ukuran basah adalah bahan yang dihasilkan lembut dan berlangsung pada suhu yang tidak tinggi
dan sedikit kemungkinan terjadi oksidasi atau ledakan.
Metode pengecilan ukuran di atas akan dipengaruhi oleh alat yang digunakan, setiap alat
size reductor akan menghasilkan partikel dan bentuk yang berbeda. Salah satu indikator dari
perbedaan bentuk partikel adalah ukuran diameter dari masing-masing produk yang reduksi, cara
mennganalisis ukuran diameter bahan yang direduksi dapat diketahui dengan analisis ayakan.
Klasifikasi peralatan size reduction :
a) Crusher
b) Grinder
c) Milling (penggilingan)
BAB III
PENUTUP

Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dalam suatu industri.Pemisahan
ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk, ukuran, atau fraksi tertentu yang
diinginkan.Metode pemisahan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pemisahan mekanis dan
pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan.Yang dibahas pada makalah ini adalah
pemisahan mekanis yang meliputi pengendapan, filtrasi, sentrifugasi, dan size reduction.Setiap
metode tersebut memiliki spesifikasi untuk memisahkan bahan tertentu.Misalnya saja vibrating
screen yang merupakan alat untuk memisahkan bahan padat berdasarkan ukurannya dengan
suatu screen, yang satuannya mesh.Settling tank yang merupakan alat yang digunakan untuk
mengendapkan bahan seperti pati, penanganan limbah, dan lain-lain.

You might also like