Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pemisahan bahan dalam suatu proses industri pengolahan bahan merupakan metode yang
umum digunakan. Pemisahan bahan ini dimanfaatkan untuk memperoleh bahan dengan fraksi
atau bentuk dan ukuran yang diinginkan. Adapun metode umum pemisahan bahan yaitu
pemisahan dengan cara mekanis dan pemisahan baha dengan cara kontak keseimbangan bahan.
Perbedaan keduanya adalah pada ada tidaknya perubahan fasa bahan setelah dipisahkan.
Pemisahan dengan metode mekanis merupakan pemisahan bahan dengan tetap mempertahankan
fasa bahan atau tidak mengalami perubahan fasa bahan, sedangkan pemisahan bahan dengan
kontak keseimbangan bahan dapat mengubah fasa bahan yang dipisahkan dari fasa awalnya.
Separasi atau pemisahan dapat dibagi menjadi dua yaitu separasi mekanis dan separasi
kimia.Separasi mekanis meliputi ukuran, bentuk, berat jenis, sifat listrik, sifat magnet.Pemisahan
mekanis ini contohnya adalah pengendapan, filtrasi, ekstraksi, dan sentrifugasi.Sedangkan untuk
separasi kimia meliputi kelarutan dan lainnya.Contoh metode untuk separasi kimia ini adalah
ekstraksi kimia, destilasi, kristalisasi, ekstraksi gas/desorpsi.
Salah satu teknik separasi adalah separasi secara mekanik. Separasi mekanik atau
pemisahan mekanik (mechanical separation), digunakan untuk memisahkan partikel antar dua
komponen atau lebih yang dilakukan dengan cara mekanis. Separasi mekanik hanya dapat
dipakai untuk campuran heterogen, sedangkan untuk larutan homogen teknik separasi mekanik
ini tidak dapat dilakukan. Ukuran partikel yang biasa digunakan adalah lebih besar dari 0,1 µm.
Teknik-teknik separasi ini didasarkan atas perbedaan fisik antara partikel-partikel itu, seperti
ukuran, bentuk, atau densitas. Teknik ini dapat digunakan untuk memisahkan zat padat dari gas,
tetesan zat cair dari gas, zat padat dari zat padat, atau zat padat dari zat cair. Dalam praktek
pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan sedimentasi (pengendapan), sentrifugasi
(pemusingan), filtrasi (penyaringan) dan pengempaan.
Pemisahan mekanik yang pertama adalah pengayakan. Pengayakan adalah metode pemisahan
bahan berdasarkan ukuran dengan menggunakan gaya gravitasi dan getaran. Ayakan dapat
berbahan logam, pelat logam berlubang, kain, dll. Ukuran lubang ayakan ini berkisar antara 4 in
sampai 400 mesh. Contoh pengayakan adalah pemisahan ukuran bahan pati dengan vibrating
screen. Penggunaan ukuran ayakan ini tergantung dari ukuran bahan yang akan diayak. Filtrasi
adalah metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring). Dasar pemisahan ini adalah dengan perbedaan ukuran partikel antara pelarut
dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat denga ukuran yang lebih besar dari pori
saringan. Proses ini dilakukan dengan bahan yang berbentuk larutan cair. Hasil penyaringan
disebut filtrate dan zat yang tertahan disebut residu. Contoh filtrasi adalah untuk membersihkan
sirup dari kotoran yang ada pada gula. Contoh alat filtrasi adalah filter press.
Pengendapan merupakan metode pemisahan dua bahan cair yang tidak dapat bercampur,
atau bahan cair dan bahan padat, dipisahkan dengan membiarkan bahan ini sampai pada keadaan
keseimbangan di bawah pengaruh gaya gravitasi, bahan yang lebih berat akan jatuh terlebih
dahulu daripada bahan yang ringan. Selain itu terdapat pula ekstraksi, yang merupakan
pemisahan zat dengan larutan yang berdasarkan kepolaran dan massa jenisnya. Contohnya
adalah pemisahan senyawa organic dan pelarutan air dan minyak.
Sentrifugasi adalah proses pemisahan komponen yang terdiri dari bahan cair yang tidak
saling melarutkan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Prinsipnya adalah dengan pemutaran
objek secara horizontal pada jarak tertentu. Dengan metode ini proses pengendapan atau
pemisahan bahan dapat lebih cepat dan optimum dibanding teknik biasa. Prinsip ini dapat
optimum dengan memasukkan Rpm dan nilai konsentrasi yang tepat dalam alat sentrifugasi.
Pada industri, contoh penggunaan metode ini adalah dalam proses pembuatan minyak kelapa.
Santan yang merupakan campuran air dan minyak dapat di disentrifugasi dengan kecepatan
antara 3000-3500 rpm sehingga terpisah fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin minyak
(skim). Lalu krim yang diasamkan disentrifugasi lagi untuk memisahkan minyak dan bagian
bagian bukan minyak.
Metode pemisahan dengan kontak keseimbangan bahan adalah sublimasi. Sublimasi
adalah mentode pemisahn campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair
sehingga kotoran tak menyublim akan tertinggal. Evaporasi adalah penguapan bahan pelarut
untuk memperoleh zat terlarut (garam) dengan prinsip perbedaan titik didih (garam titik didih
lebih tinggi sehingga akan tertinggal). Kristalisasi adalah metode emisahan untuk memperoleh
zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasarnya adalah dengan prinsip kelarutan bahan
dalam peelarut dan perbedaan titik beku. Contohnya adalah dalam pembuatan garam dapur dari
air laut dan dalam proses pembuatan Kristal gula pasir dari nira tebu (Rahayu, 2008).
Destilasi merupakan merode pemisahan untuk memperoleh bahan berwujud cair yang terkotori
oleh zat padat lain atau bahan yang memiliki titik didih berbeda. Bahan yang dipisahkan dapat
dalam bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak
terlalu dekat. Contoh metode ini adalah dalampenyulingan minyak bumi menjadi fraksi-fraksi
seperti bensin, avtur, dsb, dan juga dalam pembuatan minyak kayu putih, pemurnian parfum dari
ekstrak tanaman, serta dalam pemurnian air minum juga destilasi air laut untuk memperoleh air
murni. Metode selanjutnya adalah dengan ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan
melarutkan bahan campuran dengan pelarut yang sesuai. Dasarnya adalah dengan prinsip
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
Adsorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan pengotor dengan
penarikan bahan pengadsorpsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan
pengadsorpsi. Contoh penggunaan metode ini adalah pada proses pemurnian air dari otoran renik
atau mikroorganisme, dan juga dalam proses pemutihan gula yang berwarna coklat karena
kotoran. Metode lainnya adalah kromatografi, yang merupakan metode pemisahan berdasrkan
perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu dengan prinsip daya
absorbs oleh bahan penyerap da volatilitas (daya penguapan). Contoh metode ini adalah
kromatografi kertas untuk memisahka tinta.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja klasifikasi proses pemisahan secara mekanik?
2. Apa yang dimaksud dengan separasi atau pemisahan secara mekanik?
3. Apa yang dimaksud dengan sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi, dan pengempaan?
4. Bagaimana prinsip kerja alat pemisahan sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi, dan pengempaan?
TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui saja klasifikasi proses pemisahan secara mekanik
2. Mengetahui pengertian dari separasi atau pemisahan secara mekanik
3. Mengetahui pengertian dari sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi dan pengempaan
4. Mengetahui prinsip kerja alat pemisahan sedimentasi, sentrifugasi, filtrasi, dan pengempaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan:
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Gambar di atas menunjukkan slurry awal yang memiliki konsentrasi seragam dengan
partikel padatan yang seragam di dalam tabung (zona B).Partikel mulai mengendap dan
diasumsikan mencapai kecepatan maksimum dengan cepat.Zona D yang terbentuk terdiri dari
partikel lebih berat sehingga lebih cepat mengendap.Pada zona transisi, fluida mengalir ke
atas karena tekanan dari zona D. Zona C adalah daerah dengan distribusi ukuran yang
berbeda-beda dan konsentrasi tidak seragam. Zona B adalah daerah konsentrasi seragam,
dengan komsentrasi dan distribusi sama dengan keadaan awal. Di atas zona B, adalah zona A
yang merupakan cairan bening. Selama sedimentasi berlangsung, tinggi masing-masing zona
berubah (gambar 9 b, c, d).Zona A dan D bertambah, sedang zona B berkurang.Akhirnya zona
B, C dan transisi hilang, semua padatan berada di zona D. Saat ini disebut critical settling
point, yaitu saat terbentuknya batas tunggal antara cairan bening dan endapan.
2. Cara Semi-Batch
Pada sedimentasi semi-batch , hanya ada cairan keluar saja, atau cairan masuk saja.
Jadi, kemungkinan yang ada bisa berupa slurry yang masuk atau beningan yang keluar.
Mekanisme sedimentasi semi-batch bisa dilihat pada gambar berikut:
Keterangan :
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
3. Cara Kontinyu
Pada cara ini, ada cairan slurry yang masuk dan beningan yang dikeluarkan secara
kontinyu. Saat steady state, ketinggian tiap zona akan konstan. Mekanisme sedimentasi
kontinyu bisa dilihat pada gambar berikut:
Keterangan:
A = cairan bening
B = zona konsentrasi seragam
C = zona ukuran butir tidak seragam
D = zona partikel padat terendapkan
Kecepatan sedimentasi didefinisikan sebagai laju pengurangan atau penurunan
ketinggian daerah batas antara slurry (endapan) dan supernatant (beningan) pada suhu
seragam untuk mencegah pergeseran fluida karena konveksi.
Semakin banyak partikel yang mengendap, konsentrasi menjadi tidak seragam dengan
bagian bawah slurry menjadi lebih pekat.Konsentrasi pada bagian batas bertambah, gerak
partikel semakin sukar dan kecepatan turunnya partikel berkurang. Kondisi ini disebut
hindered settling.
Pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi
dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat
dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat. Setelah melewati proses destabilisasi partikel
koloid melalui unit koagulasi dan unit flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke
dalam unit sedimentasi. Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang
sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya.Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat
jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air.
Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur. Gabungan unit koagulasi,
flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator.
2.4. Proses Pemisahan Secara Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah suatu teknik pemisahan yang digunakan untuk menisahkan suspensi
yang jumlahnya sedikit. Sentrifugasi adalah pemisahan dengan menggunakan gaya putaran atau
gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari liquid dengan adanya gaya sentrifugal pada berbagai
variasi ukuran dan densitas campuran larutan. Gaya sentrifugal ini bekerja menuju pusat dari
rotasi. Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry dalam
filter akan mengalir ke penyaring. Dalam metode sentrifugasi ini partikel dipisahkan dari fluida
oleh gaya sentrifugasi yang dikenakan pada partikel. Partikel tersebut dapat berupa solid, gas
atau liquid dan fluida. Pemisahan dari gravitasi memakan waktu yang lama karena kedekatan
densitas dari partikel dan fluida atau karena kesatuan gaya pada komponen yang bekerja
bersamaan seperti emulsi.
Metode sentrifugasi memiliki banyak manfaat dalam penelitian terutama dalam praktikum
di dalam laboratorium. Diantarannya adalah seagai cara pengisolasi mikroba, cara untuk
mengekstrak TSV dan YHV dalam bidang pertanian, cara pemisahan virgin coconut oil (VCO)
dari zat pengotornya, pengekstrak senyawa papain dari getah papaya dan lainnya. Keuntungan
lain dari metode sentrifugasi ini adalah lebih efektif bila partikel padatan lebih kecil dan
sulit/tidak mungkin disaring. Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah harganya mahal
dibandingkan dengan metode-metode lain.
Peralatan sentrifugasi terdiri dari:
a. Pengendapan sentrifugal/centrifugal settling
- Tubular : pemisahan liquid-liquid emulsi
- Disk bowl : pemisahan liquid-liquid
b. Filtrasi sentrifugal
Gaya sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry
dalam filter akan mengalir ke penyaring. Pada operasi sentrifugasi dengan cara pengendapan,
kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω) disamping faktor-faktor lain
seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi. laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh
kecepatan sudut (ω), diameter partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan
diameter tabung centrifuge.
Pemisahan padatan dari air dengan menggunakan pengendapan sentrifuga prinsipnya
sama dengan proses pengendapan secara gravitasi, bedanya pengendapan ini menghasilkan
gaya dorong yang lebih besar yang disebabkan oleh putaran air. Dengan memutar air,
kecepatan pengendapan dapat meningkat jika dibandingkan dengan pengendapan secara
gravitasi pada umumnya. Pengendapan sentrifuga sudah banyak digunakan untuk pemisahan
partikel dan cairan atau air dalam proses pengolahan mineral seperti pada proses pengeringan
materi dengan ukuran partikel yang berbeda, penyisihan partikel yang sangat kecil dalam
pencucian, atau dalam menyisihkan kontaminan yang terlarut dalam larutan.
Namun, penggunaan pengendapan sentrifuga untuk penyisihan partikel atau senyawa
lain di dalam proses pengolahan air masih jarang dilakukan dikarenakan tingginya biaya
operasional yang dibutuhkan. Maka dari itu, pengembangan pengendapan dengan
memanfaatkan gaya senrifuga diarahkan pada pengendapan dengan memanfaatkan aliran air
melalui dinding pengendap seperti prinsip kerja hydrocyclone.
Cara pemisahan ini berdasarkan adanya gaya sentrifugal yang diberikan pada partikel –
partikel yang melayang sehingga partikel tersebut dapat dipaksa untuk bergerak ke dasar
bejana dan mengendap, sehingga terjadipemisahan antara partikel padat dan pelarutnya.
Selanjutnya pada campuran yang telah memisah tersebut dapat dipisahkan lebih lanjut dengan
cara dekantasi atau memipet cairan yang berada diatas padatannya lalu ipindahkan ke tempat
lain. Cara ini sangat cocok untuk untuk memisahkan campuran yang ukuran partikeln ya
sangat kecil dan masa jenis partikelnya juga sangat kecil sehingga partikelnya melayang
dalam cairannya, misalnya koloid. Gaya sentrifugal diperoleh dengan cara memutar campuran
yang akan dipisahkan dengan suatu alat khusus yang disebut centrifuge.
Ada 2 jenis alat Centrifuge, Centrifuge biasa yang mempunyai kecepatan putar rendah
antara 0 – 3000rpm, alat ini biasa digunakan untuk memisahkan campuran yang ukurann
partikelnya relatif besar. Ultra Centrifuge mempunyai kemampuan putar tinggi dari 0 –
20.000 rpm, bahkan ada yang dapat mencapai 120.000 rpm. Centrifuge jenis ini banyak
digunakan untuk keperluan biokimia misalnya memisahkan plasma dan serum pada darah.
2.5. Pemisahan dengan Cara Size Reduction
Pengecilan ukuran dapat dilakukan pada bahan pangan dengan cara tradisional maupun
dengan menggunakan alat (mesin), hasil dari pengecilan ukuran tersebut akan bergantung dari
karakteristik dari bahan pangan yang direduksi. Pemilihan alat dan bahan yang sesuai akan
berpengaruh terhadap hasil pengecilan.
Pengecilan ukuran dapat dilakukan secara basah dan kering, keuntungan dari pengecilan
ukuran basah adalah bahan yang dihasilkan lembut dan berlangsung pada suhu yang tidak tinggi
dan sedikit kemungkinan terjadi oksidasi atau ledakan.
Metode pengecilan ukuran di atas akan dipengaruhi oleh alat yang digunakan, setiap alat
size reductor akan menghasilkan partikel dan bentuk yang berbeda. Salah satu indikator dari
perbedaan bentuk partikel adalah ukuran diameter dari masing-masing produk yang reduksi, cara
mennganalisis ukuran diameter bahan yang direduksi dapat diketahui dengan analisis ayakan.
Klasifikasi peralatan size reduction :
a) Crusher
b) Grinder
c) Milling (penggilingan)
BAB III
PENUTUP
Pemisahan bahan merupakan metode umum dan penting dalam suatu industri.Pemisahan
ini digunakan untuk memperoleh bahan dengan bentuk, ukuran, atau fraksi tertentu yang
diinginkan.Metode pemisahan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu pemisahan mekanis dan
pemisahan bahan dengan kontak keseimbangan bahan.Yang dibahas pada makalah ini adalah
pemisahan mekanis yang meliputi pengendapan, filtrasi, sentrifugasi, dan size reduction.Setiap
metode tersebut memiliki spesifikasi untuk memisahkan bahan tertentu.Misalnya saja vibrating
screen yang merupakan alat untuk memisahkan bahan padat berdasarkan ukurannya dengan
suatu screen, yang satuannya mesh.Settling tank yang merupakan alat yang digunakan untuk
mengendapkan bahan seperti pati, penanganan limbah, dan lain-lain.