Professional Documents
Culture Documents
Gabriela Nindrasari 1,*, Irene Meitiniarti 1,2, Jubhar Christian Mangimbulude 1,2
1
Program Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana
2
Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana
*Korespondensi: Magister Biologi UKSW, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50714
E-mail: gabriela.nindrasari@yahoo.com
Abstrak - Industri pembuatan terasi menghasilkan limbah cair dengan kadar amonium yang
relatif tinggi, yang besarnya kira-kira di atas 200 mg/L. Tingginya kadar amonium pada air
limbah ini akan mengganggu lingkungan. Pengurangan senyawa amonium secara biologis
dapat dilakukan dengan memanfaatkan proses nitrifikasi dan anammox yang dilakukan oleh
bakteri. Studi ini dilakukan dengan tujuan menggunakan prinsip dari proses-proses tersebut
untuk menurunkan kadar amonium dalam limbah cair industri terasi agar aman bagi
lingkungan. Dalam penelitian ini, pengurangan amonium dilakukan melalui proses nitrifikasi
dan anammox secara simultan dalam satu reaktor curah yang dibuat menjadi dua zona aerob
dan anaerob. Hasil dari percobaan ini adalah terjadinya pengurangan kadar amonium, nitrit dan
nitrat sebesar 27%, 40%, dan 74% pada zona aerob serta 27%, 59%, dan 83% pada zona
anaerob.
Abstract - Shrimp paste industry produces wastewater contained with relatively high
ammonium concentration, approximately at more than 200 mg/L. The high level of ammonium
in wastewater can cause bad effect to the environment. Biological ammonium removal can be
prepared by nitrification and anammox process of microbes. The aim of this study is to use
these processes to decrease the ammonium level of shrimp paste industrial wastewater, so it
would be environmental-friendly. In this research, ammonium removal is done simultaneously
by nitrification and anammox process in one batch reactor built by two zones, aerobic and
anaerobic. The result is the decrease of ammonium, nitrite, and nitrate concentration at 27%;
40%; 74% in aerobic zone and 27%; 59%; 83% in anaerobic zone.
B - 223
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011
B - 224
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011
dan nitrit yang berperan sebagai produk Inokulum yang digunakan berasal
SHARON akan bertindak sebagai substrat dari limbah cair yang diduga memiliki
untuk melakukan proses anamox. bakteri nitrifikasi dan anammox. Medium
pertumbuhan yang digunakan adalah limbah
Pertanyaan ilmiah yang ingin cair yang disterilkan dengan autoklaf pada
dijawab dalam penelitian ini adalah mampu 121oC selama 15 menit, lalu dibiarkan
atau tidaknya bakteri nitrifikasi dan hingga suhu ruang. Ke dalam medium
anammox untuk tumbuh dalam medium ditambahkan 1 g CaCO3 untuk sumber
pertumbuhan yang telah dirancang. Zonasi nutrisi pertumbuhan bakteri autotrof, lalu pH
oksik dan anoksik dibuat sehingga kedua medium diatur menjadi 7.
jenis bakteri ini sebagai bakteri aerobik dan
anaerobik autrotrof dapat melakukan
aktivitasnya secara bersamaan dalam satu Penyiapan Reaktor
reaktor yang dibatasi dengan dua zona
berbeda. Sebanyak 1 L medium pertumbuhan
steril dimasukkan ke dalam botol reaktor,
kemudian 5 mL inokulum ditambahkan.
Aerasi dilakukan secara sinambung di
Metode Penelitian bagian atas reaktor, yaitu sekitar 5 cm dari
permukaan medium limbah cair, sehingga
Alat dan Bahan diasumsikan daerah aerob terbentuk di
Alat yang digunakan adalah bagian atas dan anaerob di bawah tabung.
spektrofotometer Varian Cary® UV-Vis 50 Kondisi oksik dan anoksik berlangsung
dengan aplikasi perangkat komputer Simple dalam kultur statis dan tidak terpisah.
Reads; alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Pengambilan Sampel dan Uji Amonium,
gelas ukur, pipet ukur, dan tabung reaksi; Nitrit, Nitrat
dan reaktor yang dibuat dari botol plastik
bekas air minum dengan aerasi melalui Sampel yang akan diuji diambil pada
selang kecil dari pompa dengan airflow 2.5 hari ke-1, ke-3, ke-5, ke-7, lalu selanjutnya
L/jam. hari ke-14, ke-21, dan ke-28. Sampel dari
zona aerob diambil di daerah permukaan
Bahan yang digunakan adalah medium, sedangkan sampel dari zona
limbah cair yang berasal dari sebuah outlet anaerob diambil dari bagian paling dasar
pabrik pembuatan terasi yang berlokasi di tabung. Tujuh cuplikan ini kemudian diuji
kawasan industri Semarang. Limbah cair ini kandungan amonium, nitrit, dan nitratnya.
digunakan untuk medium pertumbuhan dan Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali
inokulum bakteri. Sampel limbah diambil untuk masing-masing cuplikan.
menggunakan botol plastik dan disimpan di
Pengujian kadar amonium, nitrit, dan
suhu 0oC sebelum diuji. Bahan lainnya
nitrat dilakukan pada sampel dari kedua
adalah reagen-reagen untuk pengujian kadar
zona, masing-masing menggunakan metode
amonium, nitrit, nitrat pada limbah cair.
Nessler, kolorisasi, dan asam salisilat.
Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan
Prosedur metode spektrofotometri pada panjang
gelombang 425, 520, dan 410 nm (Kruis,
1995; Alef and Nanipieri, 1985).
Penyiapan Inokulum dan Medium
Pertumbuhan
B - 225
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011
Tabel 1. Data Konsentrasi Amonium, Nitrit, dan Nitrat pada Zona Aerob dan Anaerob
Dari Tabel 1 dapat dilihat nilai sampel hari ke-28 masing-masing adalah
konsentrasi amonium, nitrit, dan nitrat untuk 8.75; 1.75; 0.0946 mg/L pada zona aerob,
zona aerob dan anaerob pada hari ke-1, 3, 5, dan 8.03; 7.25; 0.0946 mg/L. Tingkat
7, 14, 21 dan ke-28. Selisih amonium, nitrit, pengurangannya adalah 27; 40; dan 74% pada
nitrat dari sampel hari pertama dengan zona aerob serta 27; 58; dan 83% pada zona
anaerob.
50 150
Amonium dan Nitrit (mg-N L-1)
45 135
40 120
Nitrat (mg-N L-1)
35 105
30 90
25 75
20 60
15 45
10 30
5 15
0 0
0 7 14 21 28
Waktu (hari)
Gambar 1. Perubahan Amonium (), Nitrit (), dan Nitrat () pada Proses Nitrifikasi di
Limbah Cair Industri Terasi
Pada Gambar 1 ditunjukkan fluktuasi zona ini ammonium, nitrit, dan nitrat
kadar amonium, nitrit dan nitrat pada zona berlangsung hingga hari ke-3, lalu
aerob yang mengalami proses nitrifikasi. Di mengalami penurunan. Setelah itu, kadar
B - 226
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011
nitrat dan nitrit terus menurun oleh adanya disebabkan oleh amonifikasi, dimana
dua fase nitrifikasi yang berlangsung nitrogen organik diubah menjadi amonium
beriringan. Reaksi stoikiometrik nitrifikasi oleh bakteri heterotrof. Laju pertumbuhan
adalah NH4+ + 2HCO3- + 1.5O2 NO2- + bakteri heterotrof lebih tinggi daripada
3H2O + 2 CO2 untuk fase pertama lalu NO2- bakteri autotrofik sehingga menjadi
+ 0.5 O2 NO3- untuk fase kedua. penyebab fluktuasi pada minggu kedua dan
ketiga. Denitrifikasi diduga juga
Namun lain hal dengan amonium. berlangsung di zona aerob dan anaerob,
Setelah mengalami penurunan karena karena penurunan kandungan nitrat hingga
dioksidasi, jumlah amonium kembali naik hari ke-28 cukup tinggi, yaitu 74% dan 83%.
mulai dari hari ke-7. Kenaikan amonium ini
50
Amonium dan Nitrit (mg-N L-1)
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 7 14 21 28
Waktu (hari)
Gambar 2. Perubahan Amonium () dan Nitrit () pada Proses Anammox di Limbah Cair
Industri Terasi
B - 227
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011
B - 228