You are on page 1of 6

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7

Surabaya, 19 Pebruari 2011

PENGURANGAN KADAR AMONIUM PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TERASI


MELALUI PROSES NITRIFIKASI DAN ANAMMOX MENGGUNAKAN
KOMBINASI KULTUR AEROB-ANAEROB

AMMONIUM REMOVAL ON INDUSTRIAL WASTEWATER OF SHRIMP PASTE BY


NITRIFICATION AND ANAMMOX PROCESS BY COMBINATION OF
AEROB-ANAEROB CULTURE

Gabriela Nindrasari 1,*, Irene Meitiniarti 1,2, Jubhar Christian Mangimbulude 1,2
1
Program Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana
2
Fakultas Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana
*Korespondensi: Magister Biologi UKSW, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50714
E-mail: gabriela.nindrasari@yahoo.com

Abstrak - Industri pembuatan terasi menghasilkan limbah cair dengan kadar amonium yang
relatif tinggi, yang besarnya kira-kira di atas 200 mg/L. Tingginya kadar amonium pada air
limbah ini akan mengganggu lingkungan. Pengurangan senyawa amonium secara biologis
dapat dilakukan dengan memanfaatkan proses nitrifikasi dan anammox yang dilakukan oleh
bakteri. Studi ini dilakukan dengan tujuan menggunakan prinsip dari proses-proses tersebut
untuk menurunkan kadar amonium dalam limbah cair industri terasi agar aman bagi
lingkungan. Dalam penelitian ini, pengurangan amonium dilakukan melalui proses nitrifikasi
dan anammox secara simultan dalam satu reaktor curah yang dibuat menjadi dua zona aerob
dan anaerob. Hasil dari percobaan ini adalah terjadinya pengurangan kadar amonium, nitrit dan
nitrat sebesar 27%, 40%, dan 74% pada zona aerob serta 27%, 59%, dan 83% pada zona
anaerob.

Katakunci: anammox, pengurangan amonium, limbah industri terasi.

Abstract - Shrimp paste industry produces wastewater contained with relatively high
ammonium concentration, approximately at more than 200 mg/L. The high level of ammonium
in wastewater can cause bad effect to the environment. Biological ammonium removal can be
prepared by nitrification and anammox process of microbes. The aim of this study is to use
these processes to decrease the ammonium level of shrimp paste industrial wastewater, so it
would be environmental-friendly. In this research, ammonium removal is done simultaneously
by nitrification and anammox process in one batch reactor built by two zones, aerobic and
anaerobic. The result is the decrease of ammonium, nitrite, and nitrate concentration at 27%;
40%; 74% in aerobic zone and 27%; 59%; 83% in anaerobic zone.

Keywords: anammox, ammonium removal, shrimp-paste industrial wastewater.

Pendahuluan adalah dengan munculnya industri-industri


yang menyumbang pencemaran lingkungan
Manusia merupakan salah satu dan eutrofikasi, mengakibatkan tingginya
komponen ekologi yang memiliki peran kadar senyawa nitrogen seperti amonium
besar terhadap kondisi bumi. yang terkandung dalam hidrosfer. Amonium
Berkembangnya peradaban dan ilmu yang dibentuk sebagai hasil metabolisme
pengetahuan menimbulkan kegiatan dekomposisi yang selanjutnya akan
pemanfaatan bahan alam yang seringkali teroksidasi menjadi nitrit dan nitrat.
kurang memperhatikan efek buruk bagi Kehadiran senyawa-senyawa ini di habitat
ekosistem dan lingkungan. Salah satunya

B - 223
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011

organisme akuatik dapat menyebabkan amonium. Tingkat oksidasinya ditentukan


penurunan tingkat perkembangan tubuh dan oleh faktor suhu, persediaan oksigen, dan
secara akumulatif mengakibatkan kematian pH air (Anthonisen, et al., 1976).
ikan dan udang. Efek toksik amonium Pemecahan nitrat menjadi gas terjadi
bervariasi tergantung pada daerah kontak, melalui tahap denitrifikasi, yang merupakan
konsentrasi, dan lama pemaparan, misalnya proses anaerobik yang memanfaatkan nitrat
paparan amonium pada manusia berdurasi sebagai akseptor elektron dan dengan
30-60 menit akan menyebabkan iritasi perantara nitrit dan nitrit oksida akan
hidung dan mata pada konsentrasi 50 ppm memproduksi gas nitrogen. Denitrifikasi
hingga letal pada 5000 ppm [ATSDR, membutuhkan sumber karbon organik dan
2004]. Oleh sebab itu, senyawa-senyawa ini tanpa karbon organik hanya nitrit yang akan
perlu dipecah hingga menjadi gas karena dihasilkan. Denitrifikasi dilakukan oleh
secara normal gas nitrogen (N2) merupakan bakteri heterotrof seperti genus
salah satu komponen dari udara atmosfer Pseudomonas, Alkaligenes, dan Vibrio.
yang aman bagi lingkungan.
Proses anammox adalah proses
Limbah cair industri terasi oksidasi amonium menjadi gas nitrogen
merupakan salah satu penyumbang yang menggunakan nitrit sebagai penerima
amonium yang sangat tinggi di perairan. elektron. Anammox dilakukan oleh mikrob
Pada sebuah pengukuran sampel limbah cair anaerobik Candidatus Brocadia
industri terasi di Semarang diperoleh kadar anammoxidans dan Candidatus Kuenenia
amonium lebih dari 200 mg/L, sedangkan stuttgartiensis. Anammox atau anaerobic
baku mutu amonium untuk pembuangan ammonium oxidation dikembangkan pada
limbah industri hasil perikanan menurut tahun 1990-an oleh Delft University of
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Technology di Belanda (Strous, 1999)
Hidup nomer 6 tahun 2007 adalah 5 mg/L. sebagai teknologi pengurangan nitrogen
Berbagai upaya dilakukan untuk yang cukup efektif dalam produksi emisi
memanfaatkan prinsip-prinsip alami yang CO2 dibandingkan metode nitrifikasi-
telah dipelajari untuk mengatasi tingginya denitrifikasi konvensional (Yi Y, et al.,
kadar amonium pada air limbah, salah 2010). Prokariot anammox juga
satunya adalah dengan proses biologis yaitu mengoksidasi 30-50% amonium di seluruh
nitrifikasi-denitrifikasi dan anammox. bumi menjadi gas nitrogen dengan
menggunakan nitrit sebagai akseptor
Nitrifikasi merupakan proses elektron (Bauman, 2009). Anammox unik
oksidasi aerobik senyawa amonium menjadi karena prosesnya berlangsung anaerob
nitrit oleh bakteri dari genus Nitrosomonas, sehingga cukup sulit dikultur.
yang dilanjutkan dengan oksidasi nitrit
menjadi nitrat oleh bakteri genus Nitrifikasi dan anammox sama-sama
Nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini merupakan proses oksidasi amonium
termasuk kelompok autotrof yang sehingga apabila kedua proses ini dilakukan
pertumbuhannya lambat. Reaksi kimia dari bersamaan akan jauh lebih efektif untuk
proses nitrifikasi diawali oleh proses menurunkan amonium. Pengaturan yang
amonifikasi nitrogen organik menjadi melibatkan gabungan nitrifikasi parsial dan
amonium oleh bakteri heterotrof, yang anammox telah dilakukan dengan metode
diantaranya adalah bakteri dari genus yang dikenal dengan nama SHARON –
Bacillus, Clostridium, Proteus, Pseudomonas, Anammox (Jetten, 1999). SHARON atau
dan Streptomyces. Lalu bakteri nitrifikasi single reactor high activity ammonium
akan mengubah amonium menjadi nitrat removal over nitrite berlangsung dengan
sehingga meningkatkan kebutuhan oksigen oksidasi sebagian amonium menjadi nitrit
beberapa hari setelah penambahan sebagai nitrifikasi fase pertama. Amonium

B - 224
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011

dan nitrit yang berperan sebagai produk Inokulum yang digunakan berasal
SHARON akan bertindak sebagai substrat dari limbah cair yang diduga memiliki
untuk melakukan proses anamox. bakteri nitrifikasi dan anammox. Medium
pertumbuhan yang digunakan adalah limbah
Pertanyaan ilmiah yang ingin cair yang disterilkan dengan autoklaf pada
dijawab dalam penelitian ini adalah mampu 121oC selama 15 menit, lalu dibiarkan
atau tidaknya bakteri nitrifikasi dan hingga suhu ruang. Ke dalam medium
anammox untuk tumbuh dalam medium ditambahkan 1 g CaCO3 untuk sumber
pertumbuhan yang telah dirancang. Zonasi nutrisi pertumbuhan bakteri autotrof, lalu pH
oksik dan anoksik dibuat sehingga kedua medium diatur menjadi 7.
jenis bakteri ini sebagai bakteri aerobik dan
anaerobik autrotrof dapat melakukan
aktivitasnya secara bersamaan dalam satu Penyiapan Reaktor
reaktor yang dibatasi dengan dua zona
berbeda. Sebanyak 1 L medium pertumbuhan
steril dimasukkan ke dalam botol reaktor,
kemudian 5 mL inokulum ditambahkan.
Aerasi dilakukan secara sinambung di
Metode Penelitian bagian atas reaktor, yaitu sekitar 5 cm dari
permukaan medium limbah cair, sehingga
Alat dan Bahan diasumsikan daerah aerob terbentuk di
Alat yang digunakan adalah bagian atas dan anaerob di bawah tabung.
spektrofotometer Varian Cary® UV-Vis 50 Kondisi oksik dan anoksik berlangsung
dengan aplikasi perangkat komputer Simple dalam kultur statis dan tidak terpisah.
Reads; alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Pengambilan Sampel dan Uji Amonium,
gelas ukur, pipet ukur, dan tabung reaksi; Nitrit, Nitrat
dan reaktor yang dibuat dari botol plastik
bekas air minum dengan aerasi melalui Sampel yang akan diuji diambil pada
selang kecil dari pompa dengan airflow 2.5 hari ke-1, ke-3, ke-5, ke-7, lalu selanjutnya
L/jam. hari ke-14, ke-21, dan ke-28. Sampel dari
zona aerob diambil di daerah permukaan
Bahan yang digunakan adalah medium, sedangkan sampel dari zona
limbah cair yang berasal dari sebuah outlet anaerob diambil dari bagian paling dasar
pabrik pembuatan terasi yang berlokasi di tabung. Tujuh cuplikan ini kemudian diuji
kawasan industri Semarang. Limbah cair ini kandungan amonium, nitrit, dan nitratnya.
digunakan untuk medium pertumbuhan dan Pengulangan dilakukan sebanyak 3 kali
inokulum bakteri. Sampel limbah diambil untuk masing-masing cuplikan.
menggunakan botol plastik dan disimpan di
Pengujian kadar amonium, nitrit, dan
suhu 0oC sebelum diuji. Bahan lainnya
nitrat dilakukan pada sampel dari kedua
adalah reagen-reagen untuk pengujian kadar
zona, masing-masing menggunakan metode
amonium, nitrit, nitrat pada limbah cair.
Nessler, kolorisasi, dan asam salisilat.
Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan
Prosedur metode spektrofotometri pada panjang
gelombang 425, 520, dan 410 nm (Kruis,
1995; Alef and Nanipieri, 1985).
Penyiapan Inokulum dan Medium
Pertumbuhan

B - 225
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011

Hasil dan Pembahasan menyebabkan terjadinya perubahan kadar


amonium, nitrit, dan nitrat. Data pengukuran
Berdasarkan hasil pengukuran pada yang diperoleh disajikan pada Tabel 1,
sampel harian dan mingguan dari sampel sedangkan grafik nitrifikasi dan anammox
limbah cair, pertumbuhan inokulum ditunjukkan oleh Gambar 1 dan Gambar 2.

Tabel 1. Data Konsentrasi Amonium, Nitrit, dan Nitrat pada Zona Aerob dan Anaerob

Zona Aerob Zona Anaerob


Waktu (hari)
NH4 (mg/L) NO2 (mg/L) NO3 (mg/L) NH4 (mg/L) NO2 (mg/L) NO3 (mg/L)
1 32.08 4.34 0.13 29.4 12.35 0.13
3 40.66 16.03 0.14 45.32 18.11 0.18
5 32.85 7.02 0.10 49.87 7.11 0.10
7 31.93 3.33 0.08 38.62 5.05 0.07
14 38.61 2.38 0.05 39.93 2.41 0.05
21 40.24 2.40 0.05 35.16 4.46 0.05
28 23.33 2.59 0.03 21.37 5.10 0.02
Selisih hari ke-1 dan
8.75 1.75 0.09 8.03 7.25 0.11
ke-28 (mg/L)
Tingkat pengurangan
27 40 74 27 59 83
(%)

Dari Tabel 1 dapat dilihat nilai sampel hari ke-28 masing-masing adalah
konsentrasi amonium, nitrit, dan nitrat untuk 8.75; 1.75; 0.0946 mg/L pada zona aerob,
zona aerob dan anaerob pada hari ke-1, 3, 5, dan 8.03; 7.25; 0.0946 mg/L. Tingkat
7, 14, 21 dan ke-28. Selisih amonium, nitrit, pengurangannya adalah 27; 40; dan 74% pada
nitrat dari sampel hari pertama dengan zona aerob serta 27; 58; dan 83% pada zona
anaerob.

50 150
Amonium dan Nitrit (mg-N L-1)

45 135
40 120
Nitrat (mg-N L-1)

35 105
30 90
25 75
20 60
15 45
10 30
5 15
0 0
0 7 14 21 28

Waktu (hari)

Gambar 1. Perubahan Amonium (), Nitrit (), dan Nitrat () pada Proses Nitrifikasi di
Limbah Cair Industri Terasi

Pada Gambar 1 ditunjukkan fluktuasi zona ini ammonium, nitrit, dan nitrat
kadar amonium, nitrit dan nitrat pada zona berlangsung hingga hari ke-3, lalu
aerob yang mengalami proses nitrifikasi. Di mengalami penurunan. Setelah itu, kadar

B - 226
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011

nitrat dan nitrit terus menurun oleh adanya disebabkan oleh amonifikasi, dimana
dua fase nitrifikasi yang berlangsung nitrogen organik diubah menjadi amonium
beriringan. Reaksi stoikiometrik nitrifikasi oleh bakteri heterotrof. Laju pertumbuhan
adalah NH4+ + 2HCO3- + 1.5O2  NO2- + bakteri heterotrof lebih tinggi daripada
3H2O + 2 CO2 untuk fase pertama lalu NO2- bakteri autotrofik sehingga menjadi
+ 0.5 O2  NO3- untuk fase kedua. penyebab fluktuasi pada minggu kedua dan
ketiga. Denitrifikasi diduga juga
Namun lain hal dengan amonium. berlangsung di zona aerob dan anaerob,
Setelah mengalami penurunan karena karena penurunan kandungan nitrat hingga
dioksidasi, jumlah amonium kembali naik hari ke-28 cukup tinggi, yaitu 74% dan 83%.
mulai dari hari ke-7. Kenaikan amonium ini

50
Amonium dan Nitrit (mg-N L-1)

45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0 7 14 21 28

Waktu (hari)

Gambar 2. Perubahan Amonium () dan Nitrit () pada Proses Anammox di Limbah Cair
Industri Terasi

Terjadinya anammox yang pengamatan mingguan pada hari ke-7, ke-


mengubah kadar amonium dan nitrit pada 14, ke-21, dan ke-28, kadar amonium turun
zona anaerob ditunjukkan pada Gambar 2. sedangkan kadar nitrit cenderung stabil.
Kenaikan amonium dan nitrit terjadi mulai
dari hari pertama hingga ke-3. Kemudian Kesimpulan
pada hari ke-3 hingga hari ke-5 nitrit
Berdasarkan sifat-sifat alami bakteri
mengalami penurunan sedangkan amonium
nitrifikasi dan anammox dapat diduga
masih terus naik. Hal ini menjelaskan bakteri-bakteri ini dapat tumbuh dalam
tereduksinya nitrit dalam proses anammox medium pertumbuhan yang dibuat walaupun
menurut reaksi stoikiometrik: NH4+ + NO2-
bakteri heterotrofik yang melakukan
 N2 + H2O
amonifikasi masih lebih dominan.
Pada zona ini juga terjadi proses Sedangkan dalam perannya sebagai bakteri
amonifikasi. Kondisi minim oksigen pada aerobik dan anaerobik autrotrof, kedua jenis
zona ini membantu bakteri heterotrof bakteri dengan dua zona berbeda tersebut
anaerobik untuk didekomposisi nitrogen mampu melakukan aktivitasnya secara
organik menjadi amonium. Pada bersamaan dalam satu reaktor.

B - 227
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2011 – ISBN : 978-979-028-378-7
Surabaya, 19 Pebruari 2011

Dari percobaan ini disimpulkan Bauman, R. W. 2009. Microbiology with


bahwa nitrifikasi dan anammox berlangsung diseases by body system, Ed. ke-2.
baik sehingga kadar amonium, nitrit, dan California.Pearson Education, Inc.
nitrat mengalami pengurangan baik di zona
aerob maupun di zona anaerob. Jetten, M. S. M., 1999, The Anaerobic
Oxidation of Ammonium, FEMS
Microbiology Reviews, 22, 421-37
Daftar Pustaka
Kruis, F. 1995. Environmental Chemistry
Alef, K and Nanipieri, P. 1995. Method Selected Analytical Methods.
Applied in Soil Microbiology and Strous, M.; Kuenen, J. G.; Jetten, M. S. M.,
Biochemistry. London. Academic
1999, Key Physiology of Anaerobic
Press. Ammonium Oxidation, Applied and
Environmental Microbiology, 65(7),
Anthonisen, A. C.; Loehr, R. C.; Prakasam,
3248-50
T. B.; Srinath, E. G., 1976, Inhibition
of nitrification by ammonia and Yi Y., Yong H., Huiping D., Yong L. dan Yang
nitrous acid, J. Water Pollut. Control P. 2010. Research on Enrichment for
Fed., 48(5), 835-52 Anammox Bacteria Inoculated via
Enhanced Endogenous Denitrification.
[ATSDR] Agency of Toxic Substances and Life System Modeling and Intelligent
Disease Registry. 2004. Toxicological Computing: Lecture Notes in Computer
Profile for Ammonia. Science 6330:700-707
http://www.atsdr.cdc.gov/ToxProfiles/tp1
26.pdf. Diakses tanggal 1 Februari 2010. Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup nomer 6 tahun 2007.

B - 228

You might also like