Terdapat empat model yang menjelaskan hubungan interpersonal menurut teori, yaitu model pertukaran sosial yang melihat hubungan sebagai transaksi, model peranan yang melihatnya sebagai penampilan peran, model permainan yang melihatnya sebagai penampilan aspek kepribadian, dan model interaksional yang melihatnya sebagai sistem yang saling tergantung.
Terdapat empat model yang menjelaskan hubungan interpersonal menurut teori, yaitu model pertukaran sosial yang melihat hubungan sebagai transaksi, model peranan yang melihatnya sebagai penampilan peran, model permainan yang melihatnya sebagai penampilan aspek kepribadian, dan model interaksional yang melihatnya sebagai sistem yang saling tergantung.
Terdapat empat model yang menjelaskan hubungan interpersonal menurut teori, yaitu model pertukaran sosial yang melihat hubungan sebagai transaksi, model peranan yang melihatnya sebagai penampilan peran, model permainan yang melihatnya sebagai penampilan aspek kepribadian, dan model interaksional yang melihatnya sebagai sistem yang saling tergantung.
Ada beberapa teori yang menjelaskan hubungan interpersonal, mengikuti
Ikhtisar Goleman dan Hammen (1974:224-231) menyebutkan empat model, yaitu :
1. Model Pertukaran Sosial
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Terdapat empat konsep pokok dalam teori ini, yaitu Ganjaran, biaya, laba, dan tingkat perbandingan. Ganjaran yang dimaksud adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai yang dipegangnya. biaya adalah akibat yang dinilai negatif yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya itu dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri dan kondisi-kondisi lain yang dapat menimbulkan efek - efektidak menyenangkan. Sedangkan Hasil/ Laba adalah ganjaran dikurangi biaya. Bila seorang individu merasa, dalam suatu hubungan interpersonal, bahwa ia tidak memperoleh laba sama sekali, ia akan mencari hubungan lain yang mendatangkan laba. Dan Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. 2. Model Peranan Model peranan menganggap hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Di sini setiap orang harus memainkan peranannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi peranan (role expectation) dan tuntutan peranan (role demand), memiliki keterampilan peranan (role skills), dan terhindar dari konflik peranan dan kerancuan peranan. 3. Model Permainan Dalam model ini, orang- orang berhubungan dalam bermacam- macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga kepribadian manusia, Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak- Anak. Dalam hubungan interpersonal, kita menampilkan salah satu aspek kepribadian kita (orang tua, orang dewasa, anak-anak), dan orang lain membalasnya dengan salah satu aspek tersebut juga. 4. Model Interaksional Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat- sifat struktural, integratif dan medan. Semua sistem terdiri dari subsistem- subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai suatu kesatuan. Hubungan interpersonal dapat dipandang sebagai sistem dengan sifat- sifatnya. Untuk menganalisanya kita harus melihat pada karakteristik individu yang terlibat, sifat- sifat kelompok dan sifat- sifat lingkungan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan, serta permainan yang dilakukan. Dengan singkat, model interaksional mencoba menggabungkan model pertukaran, peranan, dan permainan.