You are on page 1of 10

MAKALAH LAS ASETILIN

DISUSUN OLEH :

RIZKY PEBRINA NAPITUPULU (150308030)

RIDUAN PASARIBU (1503080)

RAMA AGUNG SIPAYUNG (1503080)

RIFAUZI NUGRAHA (1503080)

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN


F A K U L T A S P E R T A N I A N
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisa
mengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksi suatu
barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tangga hingga
konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkan pemakaian bahan-
bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadi semakin meningkat.
Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuan peradaban manuasia tidak
mungkin terjadi.Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai
alatbantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan
danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhan
akan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungan tersebut
adalah dengan pengelasan.Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua
kelompok besar,yaitu :
1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambungan logam yang dapat
dilepas kembali.
2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengan cara
mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logam pengisi.
Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.Dari teknik tersebut
dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logam seperti yang dimaksud pada uraian
diatas.
B. SASARAN
Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-orang yang terkait
dalam praktik pengelasan khususnya dalam lingkup POLMAN.Dengan sasaran utama adalah
mahasiswa dan mahasiswi yang berperan penting dalam kegiatan praktik di bengkel
khususnya p engelasan yakni las gas.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam mengisi tugas
praktikum las gas program studi teknik pemeliharaan mesin.
BAB 2
ISI MAKALAH

LAS GAS ( OKSI - ASETILIN )

A.Pengertian Las Oksi-Asetilin

Las Oksi asetilin adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis
gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini,gas
yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar
(fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-
bengkel adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memilikirumus kimia C2H2 ). Gas
ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki
gas Asetilen antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan
bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.

B.Bahan Bakar Gas


●) Asetilin ( C2H2 )
Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepada
alkuna, dengan rumus C2H2
. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom
karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap
tiga, dan masing-masing atom karbon memiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal
ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-
C-H sebesar 180°.
●) Propan
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalam
keadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkan dalam
kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleumlain pada
pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagai bahan bakar
untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.

C.Peralatan Las Oksi Asetilin


●) Tabung Gas
Tabung gas berfungsi untuk menampung gas ataugas cair dalam kondisi bertekanan.
Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas
yang terbuat dari paduan Alumunium. Tabung gas tersedia dalam bentuk beragam mulai
berukuran kecil hingga besar. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan
kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung.Untuk membedakan tabung
gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen, Asetilen atau gas lainya dapat dilihat dari kode
warna yang ada pada tabung itu.
●) Katup Tabung
Sedang pengatur keluarnya gas dari dalam tabung maka digunakan katup. Katup
iniditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Pada tabung gas Oksigen, katup biasanya
dibuat dari material Kuningan, sedangkan untuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari
material Baja.
●) Regulator
Regulator atau lebih tepat dikatakan Katup Penutun Tekan, dipasang pada katub
tabung dengan tujuan untuk mengurangi atau menurunkan tekan hingga mencapai tekanan
kerja torch.Regulator ini juga berperan untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja
selama proses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabung menurun,
tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator.Pada regulator terdapat bagian-bagian
seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran
tekanan tabung, alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.
●) Selang gas
Untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menujutorch digunakan selang gas.
Untuk memenuhipersyaratan keamanan, selang harus mampu menahantekan kerja dan tidak
mudah bocor. Dalampemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gasyang dialirkan.
Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup
memperhatikan kodewarna pada selang. Berikut ini diperlihatkan table yang berisi informasi
tentangperbedaan warna untuk membedakan jenis gas yang mengalir dalam selang.
●) Torch ( Pembakar )
Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnyaditeruskan oleh torch, tercampur
didalamnyadan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas,
tochmemiliki dua fungsi yaitu :
•Sebagai pencampur gas oksigen dan gasbahan bakar.
•Sebagai pembentuk nyala api diujungnosel.
Torch dapat dapat dibagi menjadi beberapa jenis menurut klasifikasi berikut ini :
˃Menurut cara/jalannya gas masuk keruang pencampur.
Dibedakan atas :
•Injector /torch (tekanan rendah)
Pada torch jenis ini, tekanan gas bahan bakar selalu dibuat lebih rendah daritekanan gas
oksigen.
•Equal pressure torch (torch bertekanan sama)
Pada torch ini, tekanan gas oksigen dan tekanan gas bahan bakar pada sisi saluran masuk
sama besar.proses pencampuran kedua gas dalam ruang pencampur berlangsung dalam
tekanan yang sama.

˃Menurut ukuran dan berat. Dibedakan atas :

•Toch normal

•Torch ringan/kecil

˃Menurut jumlah saluran nyala api. Dibedakan atas :

•Torch nyala api tunggal

•Torch nyala api jamak

˃Menurut gas yang digunakan. Dibedakan atas :

•Torch untuk gas asetilen

•Torch untuk gas hydrogen, dan lain-lain.

˃Menurut aplikasi. Dibedakan atas :

•Torch manual

•Torch otomatik/semi otomatik

●) Pematik api Las


Alat yang berfungsi untuk menyalakan api las.
D. Proses Pengelasan Oksi Acetilin
●) Menentukan nyala api
•Nyala api Karburasi
Bila terlalu banyak perbandingan gas asetilen yang digunakan maka di antara kerucut
dalam dan kerucut luar akan timbul kerucut nyala baruberwarna biru. Di antara kerucut yang
menyaladan selubung luar akan terdapat kerucut antara yang berwarna keputih-putihan,yang
panjangnya ditentukan oleh jumlah kelebihan asetilen. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
karburisasi pada logam cair. Nyala ini banyak digunakandalam pengelasan logam monel,
nikel, berbagai jenis baja dan bermacam-macambahan pengerasan permukaan non-ferous.
•Nyala api Netral
Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan asetilen sekitar satu. Nyala
terdiri atas kerucut dalam yang berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru
bening. Oksigen yang diperlukan nyala ini berasal dari udara. Suhu maksimum setinggi 3300
sampai 3500 oC tercapai padaujung nyala kerucut.
• Nyala api oksidasi
Bila gas oksigen lebih daripada yangdibutuhkan untuk menghasilkan nyala netral
maka nyala api menjadi pendek dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu. Nyala ini
akan menyebabkan terjadinya proses oksidasi atau dekarburisasi pada logam cair. Nyala yang
bersifat oksidasi ini harus digunakan dalam pengelasan fusion dari kuningan dan perunggu
namun tidak dianjurkan untuk pengelasan lainnya.

●) Teknik Pengelasan
•Posisi pengelasan di bawah tangan
Pengelasan di bawah tangan adalah proses pengelasan yang dilakukan di bawahtangan
dan benda kerja terletak di atas bidang datar. Sudut ujung pembakar(brander) terletak
diantara 60° dan kawat pengisi (filler rod) dimiringkan dengansudut antara 30° - 40° dengan
benda kerja. Kedudukan ujung pembakar ke sudutsambungan dengan jarak 2 – 3 mm agar
terjadi panas maksimal pada sambungan.Pada sambungan sudut luar, nyala diarahkan ke
tengah sambungan dangerakannya adalah lurus.
•Posisi pengelasan datar ( horizontal )
Pada posisi ini benda kerja berdiri tegak sedangkan pengelasan dilakukan denganarah
mendatar sehingga cairan las cenderung mengalir ke bawah, untuk ituayunan brander
sebaiknya sekecil mungkin. Kedudukan brander terhadap bendakerja menyudut 70° dan
miring kira-kira 10° di bawah garis mendatar, sedangkankawat pengisi dimiringkan pada
sudut 10° di atas garis mendatar.
• Posisi pengelasan tegak ( vertical )
Pada pengelasan dengan posisi tegak, arah pengelasan berlangsung ke atas atauke
bawah. Kawat pengisi ditempatkan antara nyala api dan tempat sambunganyang bersudut
45°-60° dan sudut brander sebesar 80°.
• Posisi pengelasan di atas kepala ( Overhead )
Pengelasan dengan posisi ini adalah yang paling sulit dibandingkan dengan
posisilainnya dimana benda kerja berada di atas kepala dan pengelasan dilakukan
daribawahnya. Pada pengelasan posisi ini sudut brander dimiringkan 10° dari garisvertikal
sedangkan kawat pengisi berada di belakangnya bersudut 45°-60°.
•Pengelasan arah ke kiri ( maju )
Cara pengelasan ini paling banyak digunakan dimana nyala api diarahkan ke
kiridengan membentuk sudut 60° dan kawat las 30° terhadap benda kerja sedangkansudut
melintangnya tegak lurus terhadap arah pengelasan. Cara ini banyak digunakan karena cara
pengelasannya mudah dan tidak membutuhkan posisi yangsulit saat mengelas.
•Pengelasan arah ke kanan ( mundur )
Cara pengelasan ini adalah arahnya kebalikan daripada arah pengelasan ke
kiri.Pengelasan dengan cara ini diperlukan untuk pengelasan baja yang tebalnya 4,5mm ke
atas.
•Operasi Branzing ( Flame Brazing )
Yang dimaksud dengan branzing disini ada lah proses penyambunngan
tanpamencairkan logaminduk yang disambung, hanya logam p eng isi saja. Misalnyasaja
proses penyambungan pelat baja yang menggunakan kawat las darikuningan. Ingat bahwa
titik cair Baja ( ± 1550 °C) lebih tinggi dari kuningan (sekitar 1080°C). dengan perbedaan
titik car itu, proses branzing, akan lebihmudah dilaksanakan daripada proses pengelasan.
• Operasi Pemotongan Logam ( Flame Cut )
Kasus pemotongan logam sebenarnya dapat dilakukan dengan berbagai cara. Proses
penggergajian (sewing) dan menggunting(shearing) merupakan contoh dari proses
pemotongan logam dan lembaran logam. Proses menggunting hanya cocok diterapkan pada
lembaran logam yang ketebalannya tipis. Proses penggergajian dapat diterapkan pada pelat
yang lebih tebal tetapimemerlukan waktu pemotongan yang lebih lama. Untuk dapat
memotong pela ttebal denngan waktu lebih singkat dari cara gergaji maka digunakan las gas
inidengan peralatan khusus misalnya mengganti torchnya ( dibengkel-bengkel menyebutnya
brender ). Pemotongan pelat logam dengan nyala api ini dilakukan dengan memberikansuplai
gas Oksigen berlebih. Pemberian gas Oksigen lebih, dapat diatur padatorch yang memang
dibuat untuk keperluan memotong.
• Operasi Perluasan ( Flame Gauging )
Operasi perluasan dan pencukilan ini biasanya diterapkan pada
produk/komponenlogam yang terdapat cacat/retak permukaannya. Retak/cacat tadi
sebelumditambal kembali dengan pengelasan, terlebih dahulu dicukil atau diperluas
untuk tujuan menghilangkan retak itu. Setelah retak dihilangkan barulah kemudian alurhasil
pencungkilan tadi diisi kembali denganlogam las.
• Operasi Pelurusan ( Flame Straightening )
Operasi pelurusan dilaksanakan denganmemberikan panas pada komponendengan
bentuk pola pemanasan tertentu.Ilustrasi dibawah ini menunjukkanprinsip dasar pemuaian
dan pengkerutanpada suatu logam batang.Batang lurus dipanaskan dengan polapemanasan
segitiga. Logam cenderungmemuai pada saat dipanaskan. Daerahpemanasan tersebut
menghasilkanpemuaian yang besar. Logam mengkerutpasa saat didinginkan. Daerah
pemanasan terbesar.

E.Keuntungan mengelas Oksi Asetilin


• Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
• Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang tinggi
sehingga mudah untuk dipelajari.
• Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkel-bengkel
karena peralatannya kecil dan sederhanA

• Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat ini
dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.

F. Perlengkapan Keselamatan Kerja


› Helm Las
Helm Ias maupun tabir las digunakan untuk melindungikulit muka dan mata dari sinar
las (sinar ultra violet danultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,Helmlas ini
dilengkapi dengan kaca khusus yang dapatmengurangi sinar ultra violet dan ultra merah
tersebut.Sinar Ias yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihatdangan mata langsung sampai
jarak 16 meter. Oleh karena itu pada saat mengelas harusmengunakan helm/kedok las yang
dapat menahan sinsar las dengan kaca las. Ukurankaca Ias yang dipakai tergantung pada
pelaksanaan pengelasan. Umumnya penggunaankaca las adalah sebagai berikut: No. 6.
dipakai untuk Ias titik No. 6 dan 7 untuk pengelasan sampai 30 amper. No. 6 untuk
pengelasan dari 30 sampai 75 amper. No. 10untuk pengelasan dari 75 sampai 200 amper. No.
12. untuk pengelasan dari 200 sampai400 amper. No. 14 untuk pangelasan diatas 400 amper.
Untuk melindungi kacapenyaring ini biasanya pada bagian luar maupun dalam dilapisi
dengan kaca putih.
› Sarung Tangan (Welding Gloves)
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan memegang
pemegang elektroda. Pada waktumengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan.
› Apron
Apron adalan alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit
ataudari asbes.Ada beberapa jenis/bagian apron :
•apron lengan
•apron lengkap
•apron dada
› Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api,Bila tidak ada
sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat juga dipakai
› Masker Las
Jika tidak memungkinkan adanya kamar las dan ventilasi yang baik, maka gunakanlah
masker las, agar terhindar dari asap dan debu las yang beracun
› Kamar las
kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting agar orang disekitarnya
tidak terganggu oleh cahaya las. untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi
dengan ventilasi. dalam kamar las ditempatkan meja las. meja las harus bersih dari bahan
yang mudah terbakar agar terhindar dari kemungkinan terjadinya kebakaran karena percikan
api las.
› Jaket pelindung
Jaket pelindung badan+tangan yang tebuat dari kulit/asbes
BAB 3
PENUTUP

A.Kesimpulan
Setelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan dari penyusunan
makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakan pada
praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses las gas.

B.Saran
Bagi pembaca setelah membaca makalah ini semoga dapat berguna , karena suatu saat
nanti kita kan mempraktikannya sehingga kita harus mempelajari seluk beluk las gas , dan
ketika kita praktik kan mengurangi sedikit kecelakaan.

You might also like