You are on page 1of 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian diperlukan untuk memperoleh hasil penelitian yang

baik sehingga diperlukan teknik-teknik secara ilmiah didalamnya. Untuk

mencapai hal itu maka perlu dipelajari sehingga mencapai tujuan yang

diinginkan. Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau

langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah dan ilmu. Jadi

metode penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, metode penelitian mempunyai peran yang sangat penting

dalam menentukan arah dari aktifitas penelitian sehingga tujuan yang

diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif kualitatif Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif karena

peneliti bermaksud memperoleh gambaran yang mendalam tentang

implementasi Kebijakan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di

Kantor Bersama Samsat Sidoarjo.

Menurut Williams sebagaimana dikutip oleh Meleong (2011:5) penelitian

kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar belakang ilmiah, dengan

menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang

tertarik secara ilmiah. Definisi tersebut memberi gambaran bahwa peneliti ini

39
mengutamakan latar belakang alamiah, metode alamiah dan dilakukan oleh

orang yang mempunyai perhatian alamiah.

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah

sutu upaya atau proses penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk

mengumpulkan data pada suatu latar belakang ilmiah yang tertarik secara

alamiah untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dan untuk menyajikan dunia sosial dilihat dari segi konsep, perilaku, persepsi

dan persoalan tentang manusia yang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti guna memperoleh

data yang akurat. Peneliti memilih dan menetapkan lokasi penelitian ini di

Kantor Bersama Samsat Sidoarjo Jln Raya Cemeng kalang Kecamatan

Sidoarjo, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini berdasarkan secara

disengaja dengan pertimbangan yang berkaitan dengan judul objek penelitian

yang dipilih.

Pemilihan lokasi penelitian ini dimaksudkan agar peneliti dapat lebih

memahami tentang pelaksanaan Program Pemutihan Pajak Kendaraan

Bermotor (PKB) di Sidoarjo dalam meningkatkan kesadaran wajib pajak untuk

melakukan pengurusan penunggakan pajak kendaraannya.

40
C. Fokus penelitian

Fakus penelitian ini adalah mendiskripsikan tentang pelaksanaan

program pemutihan pajak kendaraan bermotor, dalam meningkatkan kesadaran

wajib pajak dalam mengurus tunggakan pajak kendaraan dengan menggunakan

teori pendekatan implementasi model III Edward yang meliputi :

1. Komunikasi : proses penyaluran komunikasi pegawai Samsat dalam

melaksanaan program pemutihan pajak kepada wajib pajak di Kantor

Bersama Samsat Sidoarjo.

2. Sumberdaya : staf pelayanan pajak yang memadai dan memiliki

kemampuan atau keahlian yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan

kepada wajib pajak serta didukung dengan adanya fasilitas pendukung

(sarana dan prasarana) diKantor Bersama Samsat Sidoarjo.

3. Disposisi : sikap para pelaksana program pemutihan pajak sesuai dengan

aturan yang telah ditetapkan, serta adanya insentif yang diberikan sebagai

faktor pendorong petugas pajak untuk melaksanakan perintah dengan baik

4. Struktur birokrasi : struktur birokrasi Dinas Pendapatan Unit

Pelaksana Teknis Sidoarjo yang didalamnya terdapat kerjasama dengan

pihak SAMSAT untuk mendukung pelaksanaan kebijakan program

pemutihan pajak yang ditetapkan pada peraturan Gubernur Nomor 44

tahun 2016.

D. Sumber Data

Menurut Lofland sebagaimana dikutip oleh Moleong (2011:157),

sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan,

41
selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam hal ini,

jenis data dibagi kedalam kata – kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto

dan statistik sebagai penunjang penelitian.

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah : subyek dimana

data diperoleh dari informasi yang diperlukan berkenan dengan dengan

penelitian ini yang diperoleh melalui informan, peristiwa serta dokumen yaitu:

1. Informan

Informan dipilih berdasarkan purposive (purposive sampling) yang

didasarkan pada subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data dan

bersedia memberikan data yang benar-benar relevan dan komprehensif

dengan masalah penelitian. Sedangkan informan yang selanjutnya diminta

pula untuk menunjuk orang lain yang dapat memberikan informasi yang

mendukung fokus penelitian. Adapun informan dalam penelitian ini adalah:

a. Kepala Dinas Pendapatan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan

Sidoarjo

b. Petugas pelayanan pajak di kantor bersama samsat sidoarjo

c. Para Wajib pajak, mengenai manfaat yang didapat dalam program

pemutihan pajak kendaraan.

2. Tempat atau peristiwa

Tempat atau peristiwa yang dimana fenomena ini terjadi atau yang

pernah terjadi berkaitan dengan fokus penelitian, tentang bagaimana

Implementasi kebijakan Program Pemutihan Pajak Kendaran Bermotor di

kantor bersama samsat Sidoarjo.

42
3 . Dokumen

Dokumen disini adalah dipakai sebagai sumber data lain yang sifatnya

melengkapi data utama yang relevan terhadap masalah dan fokus penelitian,

seperti data profil Kantor Bersama Samsat Sidoarjo yang meliputi data

demografi, monografi, visi misi, struktur organisasi, komposisi pegawai

serta data pendukung didalam hasil dan pembahasan mengenai Implementasi

Kebijakan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor

Bersama Samsat Sidoarjo.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan bagian terpenting dalam penelitian, karena hakekat dari

peneliti adalah mencari data yang nantinya diinterprestasikan dan dianalisis

dalam penelitian kebijakan pengumpulan data diperlukan suatu teknik

pengumpulan data dilapangan.

Dalam pengumpulan data, terdapat tiga proses kegiatan yang dilakukan

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Wawancara atau interview

Menurut Esterberg sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2008:321),

wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin

43
mengetahui hal- hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik

pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri

atau self-report, atau setidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan

pribadi. Dalam penelitian ini yang diwawancarai adalah petugas pelayanan

pajak di Kantor Bersama Samsat Sidoarjo.

2. Pengamatan atau Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengungkapkan dan

memperoleh deskripsi secara utuh dengan pengamatan langsung kepada

lokasi tempat dimana Implementasi kebijakan Program Pemutihan Pajak

Kendaran Bermotor.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapat data sekunder yang

dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data pada pelaksanaan program

pemutihan pajak kendaraan bermotor di Sidoarjo dalam rangka mengetahui

implementasi kebijakan Program Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di

Kantor Bersama Samsat Sidoarjo.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Bodgan sebagaimana dikutip oleh Moleong (2011:248), analisis

data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa

yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain.

44
Proses analisa data meliputi mencatat yang menghasilkan catatan

lapangan, dengan hal itu diberi kode agarsumber datanya tetap dapat ditelusuri.

Proses yang kedua yaitu mengumpulkan, memilah – milah,

mengklasifikasikan, mensistensikan, membuat ikhtisar dan membuat

indeksnya. Kemudian, proses yang terakhir yaitu berfikir dengan jalan

membuat agar kategori data mempunyai makna, mencari dan menemukan pola

dan hubungan – hubungan dan membuat temuan – temuan umum sehingga

diharapkan dapat diperoleh kesimpulan yang memadai, Seiddel sebagaimana

dikutip oleh Moleong (2011:248).

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

yang dikembangkan oleh Miles dan Hubberman (2014:8). Dimana analisis data

kualitatif dilakukan melalui beberapa tahap yaitu :

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Data dikumpulkan melalui berbagai macam teknik seperti wawancara,

observasi dan dokumentasi kemudian diproses melalui pencatatan,

pengetikan, pengelompokan dan sebagainya.

2. Kondensasi Data (Data Condensation)

Kondensasi data merujuk pada proses memilih, memfokuskan,

menyederhanakan, mengabstrakan dan mentransformasikan data yang

mendekati keseluruhan bagian dari catatan – catatan lapangan secara

tertulis, traskip wawancara, dokumen – dokumen dan materi – materi

empiris lainnya.

45
3. Penyajian Data (Data Display)

Alur prnting kedua dari aktifitas analisis adalah penyajian data. Secara

umum, penyajian adalah sebuah pengorganisasian, penyatuan dari informasi

yang memungkinkan penyimpulan dan aksi. Penyajian data dapat berupa

grafik, bagan dan bentuk lainnya sehingga akan semakin mudah dipahami.

4. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi (Conclusion Drawing or Verification)

Alur ketiga dari aktivitas analisis adalah pengambilan kesimpulan dan

verifikasi. Dari awal pengumpulan data, analisis kualitatif

menginterprestasikan hal – hal apa yang tidak berpola, penjelasan –

penjelasan, alur kausal dan proporsi. Kesimpulan akhir tidak akan datang

hingga pengumpulan data berakhir, tergantung pada ukuran catatan

lapangan, pengkodeannya, penyimpanan dan metode pencarian yang

digunakan, daya tarik peneliti, dan batas – batas lain yang dapat ditemukan.

Tahap – tahap dalam teknik analisis data dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 3.1

Interactive Model

Data Data
Collection Display

Data Data
Condensation Collection

Sumber : Miles & Huberman (2014:10)

46
G. Keabsahan Data

Menurut moleong (2011:324), untuk menetapkan keabsahan data

diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan

atas sejumlah kriteria tertentu. Ada 4 (empat) kriteria yang digunakan, yaitu :

1. Derajat kepercayaan (Credibility)

Penerapan kriterium derajat kepercayaan (kredibilitas) pada dasarnya

menggantikan konsep validitas internal dari non kualitatif. Kriterium ini

berfungsi untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat

kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat

kepercayaan hasil – hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti

pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah sebagai,berikut :

a. Pengamatan secara terus menerus dan peneliti terjun langsung ke lokasi

penelitian untuk kepentingan pengumpulan data, sehingga data yang

diperoleh memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Dengan

pengamatan secara terus – menerus, peneliti dapat memperhatikan

sesuatu lebih cermat, terperinci dan mendalam.

b. Membicarakan dengan orang lain, serta mendiskusikan hasil kajian yang

memiliki pengetahuan pokok penelitian dan metode penelitian yang

diterapkan. Pembicaraan ini antara lain bertujuan untuk memperoleh

kritik dan saran guna mendapatkan kebenaran hasil penelitian.

c. Melakukan triangulasi, yaitu pengecekan kebenaran data tertentu, dan

membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase

47
penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan dan dalam penelitian ini

metode tersebut digunakan untuk menguji data para informan dengan

dokumen yang ada. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh melalui

tehnik wawancara, pengamatan lapangan, maupun penelusuran dokumen

senantiasa diolah, disusun dan dideskripsikan secara selaras yakni

dibandingkan sesuai fokus penelitian.

2. Keteralihan (transferality)

Keterahlian sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara

konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut

seorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris

tentang kesamaan konteks. Dengan demikian penelitian bertanggung

jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia ingin

membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Untuk keperluan itu

peneliti harus melakukan penelitian kecil untuk memastikan usaha

memverifikasi tersebut.

Dalam penelitian ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data kejadian

dan empiris dalam konteks yang sama. Dengn demikian peneliti

bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya. Data

ini berupa catatan – catatan lapangan, peraturan – peraturan, laporan

pelaksanaan dan wawancara informan.

3. Kebergantungan (dependability)

Kebergantungan yaitu pemeriksaan terhadap ketepatan pengumpulan dan

analisa data untuk mengecek apakah hasil penelitian ini benar atau salah,

48
maka peneliti mendiskusikannya dengan dosen pembimbing, melalui

langkah ini akan diperoleh banyak masukan demi kesempurnaan hasil

penelitian.

4. Kepastian (confirmability)

Kepastian yaitu melakukan pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh

komponen dan proses penelitian dari hasil penelitian. Penelitian ini

menekankan pada kepastian sumber data termasuk waktu dan tempat

penelitian serta logika penarikan kesimpulan dari data yang ada dibawah

pengawasan pembimbing, sehingga apabila terjadi kekeliruan akan segera

diperbaiki.

49

You might also like