You are on page 1of 5

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN TUBERKULOSIS PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1

Ditetapkan oleh
STANDAR ASUHAN Tanggal terbit Direktur
KEPERAWATAN Maret 2014

Dr Jephi Yonatha
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN TUBERKULOSIS PARU

PENGERTIAN
Tuberkulosis paru ( TB ) adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberkulosis dengan gejala yang sangat bervariasi, dengan masa inkubasi :
2 – 10 hari.

Etiologi
Infeksi Mycobacterium Tuberculosis.

Patofisiologi
Kuman TBC dalam bentuk droplet mucklei yang merupakan partikel 1 – 10 micron
mengandung kuman TBC. Partikel ini dikeluarkan oleh penderita melalui bersin, batuk dan
bicara yang kemudian tersebar ke udara.
Infeksi terjadi apabila partikel ini terhisap masuk ke jaringan paru – paru, implasi kuman
terjadi pada aspiratori bronchial atau alveoli. Penyebaran kuman tuberkulosis dapat melalui
: lesi yang meluas, aliran limpe ( limphogen ), melalui aliran darah ( hematogen ),
penyebaran miller.

Gejala – gejala klinis


Gejala – gejala utama TB paru adalah :
- Batuk lebih dari 4 minggu dengan atau tanpa sputum.
- Malaise ( kelelahan ).
- Nyeri dada.
- Batuk campur darah.
- Kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan.
- Keringat dingin di malam hari.

54
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN TUBERKULOSIS PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

DATA FOKUS KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Pengkajian
Anamnesa : meliputi riwayat dalam keluarga, apakah dalam keluarga ada yang menderita
penyakit tuberkulosis atau mungkin pengasuhnya.
Anamnesa : Tanda – tanda batuk, panas dingin ( suhu Sub Fibris ), tidak nafsu makan, berat
badan menurun, malam hari keluar keringat dingin, Sesak nafas, mucus / sekret
kental, dan kadang – kadang Cyanosis.

1. Dasar data pengkajian pasien


a. Aktivitas / istirahat
Gejala : Kelelahan umum / kelemahan.
Nafas pendek, sulit tidur, kadang menggigil.
Malam hari sering berkeringat dingin.
Tanda : Takikardia, takipnoe / dispnoe pada kerja.
Kelelahan otot, nyeri dan sesak pada tahap lanjut.
b. Makanan / cairan
Gejala : Kehilangan nafsu makan.
Penurunan berat badan
Tanda : Turgor kulit buruk, kering dan bersisik
Kehilangan otot / lemak sub kutan
c. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : Nyeri dada meningkat karena batuk berulang.
Tanda : Perilaku distraksi dan gelisah.
d. Pernafasan
Gejala : Batuk, kadang sputum produktif.
Nafas pendek dan kadang Cyanosis.
Tanda : Peningkatan frekuensi pernafasan.
Pengembangan nafas tidak simetris ( efusi pleural )
Karakteristik sputum : hijau / purulen, mukuid kuning atau bercak darah.
e. Interaksi Sosial
Gejala : Perasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular.
Perubahan pola dalam tanggung jawab.
f. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat keluarga TB.
Status kesehatan buruk.
Gagal untuk membaik / kambuhnya TB.
Tidak berpartisipasi dalam terapi.

55
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN TUBERKULOSIS PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

2. Pemeriksaan Diagnostik
- Kultur sputum : Positif untuk Mycobacterium Tuberkulosis pada tahap aktif penyakit.
- Tes kulit ( Mantoux tes ) : Reaksi positif ( area indurasi 10 mm atau lebih besar, terjadi
48 – 72 jam setelah injeksi intradermal antigen ) menunjukkan infeksi masa lalu dan
adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan penyakit aktif. Reaksi bermakna
pada pasien yang secara klinik sakit berarti TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi
diturunkan atau infeksi disebabkan oleh Mycobacterium yang berbeda.
- Foto thorax : dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area paru atas, efflusi cairan.
- GDA : dapat normal tergantung lokasi, berat dan kerusakan sisa pada paru.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI


KEPERAWATAN KRITERIA
HASIL
1 Bersihkan jalan nafas Tujuan : 1. Kaji fungsi pernafasan, misal
tak efektif Bersihkan jalan bunyi nafas, kecepatan irama
berhubungan dengan : nafas efektif. dan kedalaman.
- Sekret kental / 2. Catat perkembangan untuk
sekret darah. Krieria Evaluasi : mengeluarkan mukosa / batuk
- Kelemahan, upaya - Mempertahankan efektif.
batuk buruk. jalan nafas pasien. 3. Berikan pasien posisi semi
- Edema trakeal. - Mengeluarkan fowler.
sekret tanpa 4. Berikan oksigen sesuai
bantuan. kebutuhan
5. Bantu pasien latihan batuk
efektif dan latihan nafas
dalam.
6. Pertahankan masukan cairan ±
2.500 ml/hari kecuali kontra
indikasi.
7. Kolaborasi dengan dokter
tentang pemberian therapi

2 Nutrisi kurang dari Tujuan : 1. Catat status nutrisi, turgor


kebutuhan tubuh Kebutuhan nutrisi kulit, berat badan, riwayat
berhubungan dengan terpenuhi. mual / muntah.
anoreksia. 2. Awasi muntah / pengeluaran
nutrisi.
3. Timbang BB sesuai indikasi
secara periodik.

56
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN TUBERKULOSIS PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

Kriteria Evaluasi : 4. Dorong dan berikan periode


- Berat badan istirahat sering.
normal / 5. Bantu perawatan mulut
meningkat. sebelum dan sesudah makan.
- Porsi makan yang 6. Dorong makan sedikit tapi
disediakan sering dengan makanan tinggi
dihabiskan. kalori, tinggi protein.
7. Dorong orang terdekat untuk
membawa makanan kesukaan
pasien dari rumah, kecuali
kontraindikasi.
8. Kolaborasi dengan ahli gizi
( Rujuk ke ahli diet ) untuk
menentukan komposisi diet.
3 Kurang pengetahuan Tujuan : 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
mengenai kondisi, Memahami tentang pasien tentang proses penyakit
tindakan dan kondisi, tindakan / prognosis dan pengobatan.
pencegahan dan pencegahan. 2. Diskusikan dengan pasien /
berhubungan dengan : keluarga yang berhubungan
- Kurang informasi. Kriteria hasil : dengan penyakit.
- Keterbatasan Menyatakan 3. Berikan kesempatan klien
kognitif pemahaman proses bertanya tentang penyakitnya.
penyakit / prognosis 4. Evaluasi tingkat pengetahuan
dan pengobatan. pasien dan keluarga tentang
penyakit

4 Risiko tinggi infeksi Tujuan : 1. Anjurkan pasien untuk batuk /


(Penyebaran / Infeksi dapat bersih dan mengeluarkan pada
aktivasi ulang ) dicegah. tissue, tissue yang digunakan
berhubungan dengan : sekali pakai.
- Penurunan Kriteria hasil : 2. Anjurkan klien teknik mencuci
pertahanan / Tidak terjadi tangan yang tepat.
pertahanan primer penyebaran infeksi. 3. Awasi suhu sesuai indikasi.
tidak adekuat. 4. Tekankan pentingnya tidak
- Malnutrisi. menghentikan terapi obat.
- Terpajan 5. Anjurkan pada pasien untuk
lingkungan. pemeriksaan sputum secara
periodik selama pengobatan.
6. Berikan makanan sedikit tapi
sering dengan diet TKTP.
7. Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian therapi.

57
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN TUBERKULOSIS PARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00

58

You might also like