Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
yang dimiliki investor pada tingkat keberhasilan perusahaan dan harga yang
bersedia dibayar ketika perusahaan akan dijual. Nilai perusahaan sering dikaitkan
Nilai perusahaan yang meningkat merupakan harapan bagi para pemegang saham
pasar menunjukkan nilai dari satu perusahaan yang ditunjukkan dari harga saham
dikali jumlah saham beredar di bursa. Nilai kapitalisasi pasar BUMN sektor
(Persero) Tbk yang sedang melemah bisa dibeli pada harga Rp2.900 - Rp2.950
per lembar dan dengan harga jual di Rp3.050 - Rp3.150 per lembar. PT
1
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sedang mengalami fase uptrend dimana
harga saham naik disertai volume. Melihat pada penutupan harga saham,
mencapai Rp300,4 triliun. Angka ini melesat dari posisi medio Oktober 2014
dimana kapitalisasi pasar dari emiten telekomunikasi ini sekitar Rp280 triliun.
tetapi perusahaan tersebut memiliki kapitalisasi pasar paling besar untuk emiten
Rp21,2 triliun dan PT XL Axiata Tbk sebesar Rp44,4 triliun. Kondisi tersebut
saham.
Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara
(Warapsari, 2016).
menimbulkan biaya agensi, biaya tersebut merupakan biaya yang digunakan untuk
memonitor perilaku agen dan biaya yang dikeluarkan untuk menjamin bahwa
2
meminimalkan biaya tersebut, diantaranya dengan adanya kepemilikan saham
2008).
melimpahkan tugas untuk mengelola perusahaan pada manajer sebagai pihak agen
yang nantinya diharapkan manajer akan bertindak atas nama pemilik untuk
maka kontrol pada aktivitas manajemen akan meningkat, sehingga setiap aktivitas
dan keputusan perusahaan akan maksimal. Hasil penelitian ini konsisten dengan
hasil penelitian Nurania (2012) dan Junadi (2013) yang menemukan bahwa
3
perusahaan. Penelitian lainnya, yaitu Welim (2014) menunjukkan bahwa variabel
perusahaan. Hasil ini sejalan dengan penelitian lainnya Rahmawati (2015) yang
perusahaan.
nantinya mengurangi biaya agensi dan meningkatkan nilai perusahaan. Admati et.
al. (1994) serta Shleifer dan Vishny (1997) menunjukkan bahwa besarnya
Bursa Efek Indonesia. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Welim
4
penelitian Sinarmayarani (2016) yang menemukan bahwa kepemilikan
perusahaan. Jika manajer mampu mengelola perusahaan dengan baik maka biaya
yang akan dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih kecil sehingga laba
yang dihasilkan menjadi lebih besar. Besar atau kecilnya laba ini yang akan
dan sosial.
5
social responsibility guna meningkatkan nilai perusahaannya. Perusahaan yang
dari para investor atau pun kreditor yang nantinya secara tidak langsung akan
Corporate social responsibility menjadi hal yang penting bagi para pelaku
serta hubungan mereka dengan para pemangku kepentingan (Fiori et al., 2007).
6
Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility
perusahaan.
7
2) Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional pada nilai
perusahaan.
teoritis maupun praktis bagi semua pihak yang mempunyai kaitan dengan
1) Manfaat Teoritis
Efek Indonesia.
2) Manfaat Praktis
8
bahan pertimbangan terhadap organisasi mengenai pengaruh dari
Efek Indonesia.
9
BAB II
principal (pemilik perusahaan atau pihak yang memberikan mandat) dan agen
(manajer perusahaan atau pihak yang menerima mandat) yang dilandasi dengan
memberikan tingkat insentif yang layak kepada agen dan bersedia mengeluarkan
karena adanya konflik atau perbedaan kepentingan antara principal dan agen.
paling efisien yang bisa mengatasi konflik atau masalah keagenan. Teori keagenan
perusahaan yang menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah
10
cenderung akan melaporkan laba lebih rendah atau dengan kata lain akan
manfaat bagi stakeholder (Ghozali dan Chariri, 2007: 76). Keberadaan suatu
stakeholder seperti sebuah kelompok atau individual yang dapat memberi dampak
11
terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan tentunya dapat meningkatkan nilai
perusahaan (Gray et al., 1990 dalam Ghozali dan Chariri, 2007: 77).
masyarakat (Gray et al., 1996). Untuk itu, sebagai suatu sistem yang
perusahaan dari masyarakat. Gray et al. (1996) dalam Ghozali dan Chariri (2007:
jika masyarakat menyadari bahwa organisasi beroperasi untuk sistem nilai yang
seiring dengan sistem nilai masyarakat itu sendiri. Teori legitimasi menganjurkan
perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh
12
akuntabilitas atau tanggungjawab manajemen terhadap perusahaan, sehingga
Sinyal tersebut berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh
lebih baik dari perusahaan lain. Teori sinyal menekankan pada pentingnya
diluar perusahaan.
menjadi sinyal bagi pihak di luar perusahaan terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan
laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Teori sinyal membahas mengenai
13
perusahaan harus mengungkapkan informasi yang dimiliki, baik informasi
keuangan maupun non keuangan. Salah satu informasi yang wajib untuk
responsibility. Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan atau laporan
(Rustiarini, 2011).
kemakmuran pemilik dan pemegang saham yang tercermin pada harga saham
(Husnan, 2012). Nilai perusahaan dibentuk melalui indikator nilai pasar yang
keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan dengan harga saham (Sujoko dan
Soebiantoro, 2007). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga
tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar percaya tidak hanya
pada kinerja perusahaan saat ini namun juga pada prospek perusahaan di masa
depan.
14
Kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang
dimiliki oleh manajer (Anwar et al., 2013). Kepemilikan saham oleh manajernen
karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil
dan manajer menanggung risiko apabila terdapat kerugian yang timbul sebagai
saham.
biaya yaitu biaya keagenan (agency cost). Salah satu cara untuk rnengurangi
agency cost adalah dengan adanya kepemilikan saham oleh pihak manajemen
Jensen dan Meckling (1976), ketika kepemilikan saham oleh manajemen rendah
15
2.1.7 Kepemilikan Institusional
dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan
investasi dan kepemilikan institusi lain (Nuraina, 2012). Jensen dan Meckling
sangat penting dalam meminimalkan konflik keagenan yang terjadi antara manajer
menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil
oleh manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan
yang strategis sehingga tidak mudah percaya terhadap tindakan manipulasi laba.
akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor
2.1.8 Profitabilitas
Menurut Brigham (2007: 11), profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaian
perusahaan yang terangkum dalam laporan neraca dan unsur dalam neraca. Tujuan
16
didirikannya sebuah perusahaan adalah memperoleh laba (profit), maka wajar
apabila profitabilitas menjadi perhatian utama para analis dan investor. Tingkat
mendapatkan return yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin tinggi
Rasio pofitabilitas memiliki manfaat tidak hanya bagi pihak pemilik usaha
atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama pihak
itu, manfaat yang diperoleh dari rasio profitabilitas menurut Kasmir (2015: 198)
sekarang.
17
memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja
kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis maupun hagi
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawah Sosial dan
Lingkungan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan.
18
tanggungjawab sosial telah menyertakan karakteristik sosial atau fitur dalam
loyalitas konsumen. Pada saat ini, banyak investor menggunakan strategi investasi
selain ukuran finansial (Elliot et al., 2011). Perusahaan akan menikmati penjualan
19
Penelitian ini menggunakan penjelasan teori agensi untuk membantu
dukungan dan tentunya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Gray et al., 1990
20
dan ketika masyarakat menerima informasi tersebut maka akan meningkatkan
nilai perusahaan.
informasi kepada pihak eksternal. Perusahaan yang memiliki nilai lebih tentunya
akan menjadi sinyal positif terhadap investor. Investor akan tertarik pada
akan menjadi daya tarik tersendiri untuk para investor. Tingginya profitabilitas
Asimetri informasi yang dimiliki oleh pihak internal dan eksternal perusahaan
dipublikasikan.
Gambar 2.1
21
Kerangka Konseptual
Pengungkapan
Corporate Social
Responsbility
Kepemilikan
Manajerial
Kepemilikan Nilai
Institusional Perusahaan
Profitabilitas
perusahaan dapat menimbulkan konflik keagenan. Konflik ini terjadi akibat dari
manajer untuk berperilaku curang dan tidak etis sehingga merugikan pemegang
22
turut meningkat. Menurut Jensen dan Meckling (1976), jika kepemilikan saham
pemegang saham yang secara tidak langsung akan meningkatkan nilai perusahaan.
Risqia et al., (2013) dan Murni (2015) mendapatkan hasil bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan
oleh pihak ekstemal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang terjadi di
dalam perusahaan semakin berkurang dan nilai perusahaan juga dapat semakin
23
dalam memperoleh dan mengelola pinjaman (hutang), karena jumlah hutang yang
pemborosan dan manipulasi laba yang dilakukan oleh manajemen sehingga dapat
Khosro (2013), Thanatawee (2014), Pratiwi dkk. (2016) mendapatkan hasil bahwa
perusahaan tersebut karena mereka berspekulasi bahwa dana yang mereka tanam
akan berkembang dengan cepat. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka
salah satu pertimbangan utama yang bisa memengaruhi minat investor pada suatu
24
Berbagai kebijakan yang diambil manajemen dalam upaya untuk
para pemegang saham yang tercermin pada harga saham. Sehingga, dari kondisi
terhadap nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan profitabilitas yang tinggi
tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin
besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan devidennya dan hal ini
saham dalam perusahaan akan dianggap tidak hanya sebagai pihak eksternal yang
25
hanya demi kepentingan pihak shareholder (pemegang saham) akan tetapi juga
perusahaan juga akan dilihat memiliki kinerja keuangan yang baik (Arsoy et al.,
2012). Teori legitimasi adalah salah satu teori yang mendasari pengungkapan
26
penggantian mesin yang lebih efisien, pengembangan research dan development.
responsibility oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan stakeholder theory bahwa
namun harus memberikan manfaat bagi stakeholders. Oleh karena itu dengan
Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka hipotesis yang dapat dirumuskan
legitimasi sosial perusahaan, dan memotivasi karyawan, di sisi lain juga akan
27
meningkatkan nilai merek dan reputasi perusahaan di mata investor. Pengelolaan
akan semakin baik sehingga loyalitas konsumen pun akan semakin tinggi.
nilai perusahaan.
oleh institusi akan mendorong pengawasan yang lebih efektif, karena institusi
positif dari para investor atau pun kreditor yang nantinya secara tidak langsung
28
2.3.6 Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap
semakin menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider) menjadi
meningkat sebagai akibat dari para investor yang menanamkan sahamnya pada
29
Bowman dan Haire (1976), semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka
Hasil penelitian Dahli dan Siregar (2008) juga mengindikasikan bahwa perilaku
memberikan dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada
Munawaroh and Maswar (2014), Malino dan Wirawati (2017) mendapatkan hasil
nilai perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya tingkat profitabilitas dan
perusahaan dapat menjadi nilai tambah bagi calon investor. Variabel moderasi
30
legitimasi dari masyarakat maka citra perusahaan akan bertambah. Investor
menyukai perusahaan yang memiliki citra yang baik, hal tersebut dapat
perusahaan.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini akan
Corporate Social
Responsibility (M1)
Kepemilikan
Manajerial (X1)
Profitabilitas
(X3)
tergabung di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria pada periode 2015-
32
2017. Data-data yang diperlukan tersebut diakses melalui situs website
www.idx.co.id
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal
objektif, valid dan reliabel tentang suatu hal atau variabel tertentu. Obyek
penelitian pada penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel dependen
atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau
33
Variabel moderasi dalam penelitian ini yaitu corporate social responsibility
(M)
saat ini tentang nilai hasil pengembalian dari setiap dolar investasi
unsur hutang maupun total ekuitas perusahaan. Jika rasio Q diatas satu,
memberikan lebih tinggi dan pada pengeluaran investasi, hal ini akan
merangsang investasi baru. Jika rasio Q dibawah satu, investasi dalam aktiva
ini digunakan sebagai proksi karena rasio ini memasukkan semua unsur
2013).
(𝐸𝑀𝑉+𝐷)
𝑄= ………………….……………………………(1)
(𝐸𝐵𝑉+𝐷)
Keterangan:
Q : nilai perusahaan
EMV : closing price x jumlah saham yang beredar (nilai pasar ekuitas)
34
D : nilai buku dari total hutang
EBV : total aktiva - total hutang (nilai buku dari total ekuitas)
2012).
Saham dewan direksi dan komisaris
Kepemilikan manajerial = Total saham beredar
×100% …. (2)
3) Kepemilikan Institusional
4) Profitabilitas
35
pengembalian atas aktiva menunjukkan seberapa besar kemampuan
biasa dengan seluruh aktiva yang dimilikinya. Rasio ini digunakan untuk
berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = ….……………………………… (5)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
∑ 𝑋𝑖𝑗
𝐶𝑆𝑅𝐷𝐼𝐽 = …………..…………..………………………… (5)
𝑛
Keterangan:
CSRDIj : corporate social responsibility
∑ Xij : jumlah item yang diungkapkan perusahaan
N : seluruh item pengungkapan CSRDI
36
3.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
tahun 2015-2017.
2015-2017.
Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif berupa
yang digunakan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan lengkap perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017 yang diterbitkan oleh
37
perusahaan atau dapat diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia atau website
www.idx.co.id.
keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia atau melalui website
www.idx.co.id.
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
data statistik.
data model regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini, antara
lain:
1) Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
maka distribusi data residual tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi
38
2) Uji Multikolinearitas
adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai
toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, tidak ada korelasi antar
3) Uji Heteroskedastisitas
model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan varian residual dari satu
homogen.
4) Uji Autokorelasi
39
(profitabilitas) pada nilai variabel bebas (likuiditas dan kepemilikan
adanya konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara
(1) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien
(2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (di), maka koefisien
(3) Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl), maka maka koefisien autokorelasi
(4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau
disimpulkan.
Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua
variabel atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3, ….Xn) dengan variabel tergantung
(Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung apakah nilai dari variabel bebas mengalami kenaikan atau
penurunan.
40
3.9.3 Analisis Regresi Moderasi
interaksi antar variabel (Ghozali, 2012:30). Analisis ini digunakan untuk menguji
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t dan uji F. Langkah-
41
Uji statistik t dilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji hipotesis dilakukan melalui uji t
dengan cara membandingkan antara thitung dengan ttabel dari koefisien regresi
(2) Sebaliknya jika nilai probabilitas signifikan > 0,05 maka hipotesis
terikat.
42
DAFTAR RUJUKAN
43
Hartana, I.B. Putu Rudy. 2017. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Kepemilikan Institusional Pada Nilai Perusahaan dengan Corporate Social
Responsibility sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
21(3), h: 1903-1932.
Haruman, Tendi. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan
Keuangan dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI,
Pontianak.
Hermuningsih, Sri. 2013. Profitability, Growth Opportunity, Capital Structure and
The Firm Value. Bulletin of Monetary, Economics and Banking.
Husnan, Suad. 2004. Dasar Dasar Portofolio Akuntansi Sekuritas. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN.
Jensen, Michael C., dan William H. Meckling. 1976. Theory of the firm:
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of
financial economics, 3 (4), pp: 305-360.
Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Ketujuh).
Yogyakarta : BPFE.
Juhadi, Nendi. 2013. The Effects of Internal Factors and Stock Ownership
Structure on Dividend Policy on Company`s Value (A Study on
Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX)).
International Juornal of Business and Management Invention, 2 (11), pp: 6-
18.
Latupono, S. S. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan: Good Corporate Governance Variabel Moderating. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, 4 (8), h:1-14.
Lifessy Martalina. 2011. Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2006-2009.Skripsi.
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.
Malino, Muhammad Ryan Yanuar Daeng dan Ni Gusti Putu Wirawati. 2017.
Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial Pada Nilai Perusahaan
dengan Pengungkapan CSR Sebagai Variabel Pemoderasi . E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana , 21 (3), hal. 2052-2080.
McWilliams, A. and D. Siegel. 2000, Corporate Social Responsibility and
Financial Performance: Correlation or Misspecification, Strategic
Management.
Mokhtari, Zobeidah dan Khosro Faghani. 2013. Relationship of Institusional
Ownership with Firm Value and Earning Quality: Evidence from Ttebran
44
Stock Exchange. International Journal of Economy, Management and
Social Sciences, pp: 495-502.
Munawaroh, Aisyatul, and Patuh Priyadi Maswar. 2014. Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility Sebagai
Variabel Moderating. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 3 (4), hal.1–17.
Murni, Yetty, and S E Mm. 2015. The Influence of Managerial Ownership,
Institutional Ownership and Voluntarydisclosure on Financial Performance
and Its Implication on The Corporate Value. 4 (5), hal. 52–64.
Naser, K., Al-Hussaini, A., Al-Kwari, D., dan Nuseibeh,R. 2006. “Determinans of
Corporate Social Dislosure in Developing Countries: The Case of Qatar”.
Advance in International Accounting, 19, pp: 1-23.
Ningsih, Hana Ratna. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Rasio
Pengembalian Aktiva terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Universitas Komputer
Indonesia.
Nuraina, Elva. 2012. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Kebijakan Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI). Jurnal Bisnis dan Ekonomi Universitas
Surabaya, 19 (2), h: 110-125.
Puja Wijaya, I. B. N., dan Purnawati, N. K. 2014. Pengaruh Likuiditas dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi oleh
Kebijakan Dividen. Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3 (12),
h:3768-3780.
Rahmawati, A., Nurdin, D., Bidin, C.K. 2015. Pengaruh Kepemilikan Manajerial
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Industri
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Fakultas
Ekonomi Universitas Tadulako.3 (1), h: 1-6.
Reyna, Juan M. San Martin. 2012. Ownership Structure, Firm Value and
Investment Opportunities Set: Evidence from Mexican Firms. Journal of
Entrepreneurship, Management and Innovation (JEMI), 8 (13), pp: 35-57.
Rika Susanti. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Go Public yang Listed Tahun 2005-2008.
Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Rizqia, Dwita Ayu, Siti Aisjah, and Sumiati. 2013. Effect of Managerial
Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment
Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. Research Journal of
Finance and Accounting, 4 (11), hal. 120–30.
45
Rustiarini, Ni Wayan. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham pada
Pengungkapan Corporate Social Responsibility. AUDI Jurnal Akuntansi dan
Bisnis.
Sabrin, Buyung Sarita, Dedy Takdir S, and Sujono. 2016. The Effect of
Profitability on Firm Value in Manufacturing Company at Indonesia Stock
Exchange. The International Journal Of Engineering And Science (IJES), 5
(10), pp. 52-64
Saidi, Zaim dan Hamid Abidin. 2004. Menjadi Bangsa Pemurah : Wacana dan
Praktek Kedermawanan Sosial di Indonesia. Jakarta: Piramedia.
Sembiring, E. R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial : Studi Empiris pada Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Jakarta. Paper Presented at the Seminar Nasional Akuntansi, Solo.Shleifer,
A. and Vishny, R.W. 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal of
Finance, 52: 737—783
Sinarmayarani, A. 2016. Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan melalui Kebijakan Dividen. Jurnal Ilmu & Riset
Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, 5 (5), h:1-18.
Thanatawee, Yordying. 2013. Life-Cycle Theory and Free Cash Flow Hypothesis:
Evidence From Dividend Policy in Thailand. pp. 1-11.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas Pasal 74, Ayat 1-4. http://bapepam.go.id .
Uwuigbe, Uwalomwa dan Olamide Olusanmi. 2012. An Empirical Examination
of the Relationship between Ownership Structure and the Performance of
Firms in Nigeria. International Business Research, 5(1), pp: 208-215.
Warapsari, A.A Ayu Uccahati. 2016. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Institusional Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 16(3),
h:2288-2315.
Welim, Michelle Freshilia. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Ekonomi Akuntansi
Universitas Atmajaya Yogyakarta, h: 1-14.
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar:
Udayana University Press.
Yuniasih, and Wirakusuma. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan
Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal
Akuntansi Dan Bisnis Media Audit, 4 (1), hal. 1–10.
46