Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
(Muninjaya, 2011).
tentang Rumah Sakit bahwa tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna. Fungsi rumah sakit itu sendiri adalah
standar pelayanan rumah sakit. Dengan demikian rumah sakit merupakan institusi
yang multi produk, padat modal, padat karya, dan padat teknologi, sehingga
merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih
pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka
pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien serta akan
1
Konsep kualitas layanan yang berkaitan dengan kepuasan meliputi lima
kesehatan dalam hal manajemen mutu. Masyarakat menilai, jika sebuah Rumah
rumah sakit ini belum secara total memperlihatkan kualitas pelayanan. Semakin
sebelum seseorang memutuskan memilih rumah sakit yang akan dikunjungi. Bila
pasien pasien sebelumnya telah memiliki pengalaman yang tidak baik, maka dia
kan memilih mencoba ke rumah sakit lain, dan untuk pasien yang baru pertama
Keluhan yang akan disampaikan secara langsung kepada pihak pemberi pelayanan
Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa waktu tunggu untuk pelayanan di rawat
jalan adalah ≤60 menit dimana didalamnya sudah termasuk waktu pelayanan dan
2
dapat dinilai pada masing masing bagian, satu diantara bagian yang penting
yang diberikan tidak dapat menampung jumlah kedatangan konsumen maka akan
muncul antrian. Dalam kehidupan sehari hari kata antrian sangat sering dijumpai
pada saat menunggu giliran untuk menerima pelayanan, sedangkan rata rata
lamanya waktu menunggu sangat tergantung kepada rata rata tingkat kecepatan
jumlah pasien yang berobat ke Rumah Sakit. Satu diantara rumah sakit swasta
yang melayani peserta JKN adalah RS Pertamina Bintang Amin Lampung, yang
merupakan rumah sakit dengan penetapan kelas rumah sakit yaitu type C. Rumah
sakit ini merupakan rumah sakit tipe C swasta dengan kunjungan terbesar di
wilayah kerja Kantor Cabang Utama Bandar Lampung dengan jumlah kunjungan
rawat jalan sebanyak 32.262 kunjungan ( Data Absensi Klaim BPJS Kesehatan
KCU Bandar Lampung Semester I ).Selain itu data Utilisasi Review BPJS
Kesehatan RS Pertamina Bintang Amin, menunjukkan data rata rata pasien BPJS
kesehatan yang datang untuk mendapatkan pelayanan rawat jalan mencapai 200
Kesehatan. Dari data unit kepesertaan dan penangan keluhan tercatat 5 dari 7
3
Dari hasil rekapitulasi pelaporan Walk Talking Audit (WTA) semester pertama
indeks tingkat kepuasan peserta rawat jalan RS Pertamina sebesar 65.2 point,
sedangkan indeks kepuasan untuk rawat inap sebesar 79.3. Indeks kepuasan rawat
jalan tersebut (65.2) tentu dibawah standard yang diharapkan oleh BPJS
adalah 75.0.
pasien yang datang berobat rawat jalan, didapatkan 25 pasien (25,51%) dengan
waktu tunggu < 30 menit, 39 pasien (39,79%) dengan waktu tunggu 30-60 menit
dan 34 pasien (34,7%) dengan waktu tunggu > 60 menit.Dengan banyaknya jumlah
antrian yang dilayani di loket BPJS center menyebabkan beberapa keluhan terutama
dipaparkan , maka peneliti tertarik untuk meneliti masalah tentang “Hubungan Waktu
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkanuraianlatarbelakang,permasalahandalampenelitianini adalah
adakah hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan peserta
4
1.3Tujuan Penelitian
Tahun2018.
1.4.Manfaat Penelitian
5
1.4.3 Bagi Institusi pendidikan
6
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Kepuasan
2.1.1 Definisi
akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperoleh sama atau
akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya tidak sesuai
dengan harapannya. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah
pimpinan institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan. Pelanggan yang puas akan
berbagi rasa dan pengalaman mereka kepada teman, keluarga, dan tetangga. Ini
akan menjadi referensi yang baik kepada institusi penyedia pelayanan kesehatan.
Diduga, masih banyak petugas kesehatan yang kurang atau belum memahami
7
Kepuasan pelanggan juga didefinisikan sebagai tanggapan penerima jasa
ini, satu diantara factor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi
pelanggan terhadap kualitas jasa. Kualitas jasa bias digambarkan lewat lima
dimensi penentu kualitas jasa. Disamping itu, kepuasan pelanggan juga ditentukan
oleh kualitas barang, harga, nilai produk, faktor-faktor yang bersifat pribadi dan
pelanggan adalah suatu perasaan senang yang langsung dirasakan oleh pelanggan
melampaui harapan pelanggan atau Suatu perasaan yang dirasakan oleh pasien
berikut:
1. Performance <Expectation
Jika kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih jelek dari apa yang diharapkan
akan dipandang jelek oleh pengguna, karena tidak sesuai dengan harapan
8
pengguna sebelum menerima pelayanan kesehatan. Hasilnya, pengguna
2. Performance = Expectation
pelayanan jasa dengan baik. Pelayanan yang diterima sesuai dengan yang
Bila kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih tinggi dari harapan para
Pelayanan yang diberikan oleh sebuah rumah sakit kepada pasien adalah
sebuah produk atau jasa, Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi
2. Harga
9
mempengaruhi kepuasan pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya
akan tercipta jika biaya yang dikeluarkan sesuai dengan pelayanan yang
didapatkan.
3. Emosional
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
konsumen bila dalam hal ini pasien memilih institusi pelayanan kesehatan
4. Kinerja
kelengkapan peralatan rumah sakit apabila hal itu sudah dilakukan dengan
5. Estetika
Estetika merupakan daya tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh
ditangkap oleh panca indra konsumen atau pasien ketika pertama kali
10
6. Karakteristik produk
Produk ini merupakan kepemilikan yang bersifat fisik antara lain gedung
7. Pelayanan
8. Lokasi
semakin dekat lokasi dengan pusat perkotaan atau yang mudah dijangkau,
11
9. Fasilitas
ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.Walaupun hal ini
pasien.
10. Komunikasi
dan direspon oleh penyedia jasa hal ini akan mewujudakan kepuasan dari
11. Suasana
sejuk dan indah akan sangat mempengaruhi kepuasan paisen saja yang
menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung akan sangat senang
12
12. Desain visual
Desain visual meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang
sebuah rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus
pasien.(Nursalam, 2014).
Faktor lain yang digunakan oleh konsumen untuk mengukur kualitas jasa
adalah outcome, process dan image dari jasa tersebut. Menurut Gronrcoos
unsur:
kesehatan harus menjamin reputasi dokter dan petugas lainnya yang bekerja
dokter dan paramedis rumah sakit sudah melayani mereka dengan baik sesuai
standar prosedur operasional pelayanan. Situasi ini ditunjukkan oleh sikap dan
perilaku positif staf yang akan membantu para pengguna pelayanan kesehatan
13
3. Accessibility and flexibility
akan merasakan bahwa institusi penyedia pelayanan jasa, lokasi, jam kerja,
yaitu disesuaikan dengan keadaan sakit pasien, jarak yang harus ditempuh,
pelayanan bukan tidak memahami risiko yang mereka hadapi jika memilih
jasa pelayanan yang ditawarkan oleh dokter. Pasien dan keluarganya sudah
5. Recovery
memang menyadari kalau ada kesalahan atau risiko akibat tindakan medis
14
6. Reputation and credibility
kesehatan. Kepercayaan ini sudah terbukti dari reputasi pelayanan yang sudah
ditunjukkan selama ini oleh institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan ini.
dengan kepuasan ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal dengan istilah
reliability). Konsep kualitas layanan RATER intinya adalah membentuk sikap dan
kuat dan mendasar, agar mendapat penilaian sesuai dengan kualitas layanan yang
diterima. Inti dari konsep kualitas layanan adalah menunjukkan segala bentuk
organisasi kerja yang menjadikan konsep ini sebagai acuan dalam menerapkan
bentuk kesenjangan (gap) atas berbagai pelayanan yang diberikan oleh pegawai
15
dalam memenuhi tuntutan pelayanan masyarakat.Aktualisasi konsep “RATER”
pelayanan yang diberikan menjadi suatu respek positif dari daya tanggap
mengerti atas berbagai syarat prosedur atau mekanisme, maka perlu diberikan
Suatu pengertian dan pemahaman yang jelas secara bijaksana, berwibawa dan
16
yang benar, sehingga kesan dari orang yang mendapat pelayanan memahami
Pada prinsipnya, inti dari bentuk pelayanan yang diterapkan dalam suatu
banyak informasi mengenai syarat dan prosedur pelayanan yang cepat, mudah
mendetail, singkat dan jelas yang tidak menimbulkan berbagai pertanyaan atau
hal-hal yang menimbulkan keluh kesah dari orang yang mendapat pelayanan.
Apabila hal ini dilakukan dengan baik, berarti pegawai tersebut memiliki
kemudahan dan kelancaran dari suatu pelayanan yang ditangani oleh pegawai.
tersebut, maka kualitas layanan daya tanggap mempunyai peranan penting atas
Apabila pelayanan daya tanggap diberikan dengan baik atas penjelasan yang
17
yang mengarahkan dan yang bersifat membujuk, apabila hal tersebut secara
langsung pelayanan daya tanggap dianggap berhasil, dan ini menjadi suatu
b. Jaminan (Assurance)
menerima pelayanan merasa puas dan yakin bahwa segala bentuk urusan
pelayanan yang dilakukan atas tuntas dan selesai sesuai dengan kecepatan,
dari performance tersebut, jaminan dari suatu pelayanan juga ditentukan dari
memuaskan orang yang dilayani. Bentuk jaminan yang lain yaitu jaminan
yang baik dalam memberikan pelayanan, tentu akan berbeda pegawai yang
18
memiliki watak atau karakter yang kurang baik dan yang kurang baik dalam
memberikan pelayanan.
Inti dari bentuk pelayanan yang meyakinkan pada dasarnya bertumpu kepada
yang menerima pelayanan, akan dilayani dengan baik sesuai dengan bentuk-
Pengertian bukti fisik dalam kualitas layanan adalah bentuk aktualisasi nyata
secara fisik dapat terlihat atau digunakan oleh pegawai sesuai dengan
yang diterima oleh orang yang menginginkan pelayanan, sehingga puas atas
19
pemberi pelayanan yang sesuai dengan karakteristik pelayanan yang diberikan
penguasaan teknologi yang ditunjukkan secara fisik dan bentuk tampilan dari
organisasi, kualitas layanan fisik terkadang menjadi hal penting dan utama,
karena orang yang mendapat pelayanan dapat menilai dan merasakan kondisi
fisik yang dilihat secara langsung dari pemberi pelayanan baik menggunakan,
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam suatu organisasi modern dan maju,
bentuk kualitas kondisi fisik yang dapat memberikan apresiasi terhadap orang
adanya apresiasi dan membentuk imej positif bagi setiap individu yang
20
pengembang pelayanan tersebut memanfaatkan segala kemampuannya untuk
memiliki integritas yang tinggi sebagai suatu wujud dari prestasi kerja yang
d. Empati (Empathy)
yang berkaitan dengan pelayanan. Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan
masalah dari pihak yang ingin dilayani. Pihak yang dilayani seyogyanya
perasaan yang sama. Artinya setiap bentuk pelayanan yang diberikan kepada
21
orang yang dilayani diperlukan adanya empati terhadap berbagai masalah
yang menyebabkan adanya keluh kesah dari bentuk pelayanan yang harus
Berarti empati dalam suatu organisasi kerja menjadi sangat penting dalam
memberikan suatu kualitas layanan sesuai prestasi kerja yang ditunjukkan oleh
yang dilayani.
e. Kehandalan (Reliability)
bentuk pelayanan yang memuaskan, tanpa ada keluhan dan kesan yang
22
Tuntutan kehandalan pegawai dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat,
mudah dan lancar menjadi syarat penilaian bagi orang yang dilayani dalam
uraian kerja yang menjadi perhatian dan fokus dari setiap pegawai dalam
handal, mandiri dan professional atas uraian kerja yang ditekuninya dan
bentuk ciri khas atau karakteristik dari pegawai yang memiliki prestasi kerja
23
Kesimpulannya dalan hal pelayanan rumah sakit kehandalan berarti
kondisi SDM dan keselarasan antara fasilitas fisik dengan jenis jasa yang
diberikan.
awal, ketepatan waktu pelayanan sesuai dengan janji (standar waktu yang
cepat.
24
selama berurusan dengan karyawan, kesabaran karyawan dan dukungan
pasien.
kesehatan primer dan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dalam hal ini adalah
yaitu:
1. Peserta membawa identitas BPJS Kesehatan serta surat rujukan dari fasilitas
surat rujukan
25
4. Melakukan input data ke dalam aplikasi Surat Elijibilitas Peserta (SEP) dan
Menurut BPJS Kesehatan (2014) Persyaratan yang harus dibawa ketika berobat ke
Identitas BPJS kesehatan adalah bukti yang valid untuk menunjukan kepesertaan
dri BPJS Kesehatan. Peserta BPJS Kesehatan adalah setiap warga negara
Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
a. Peserta Jamkesmas
26
2) Pekerja yang tidak termasuk huruf point 1.
bulan.
1) Investor;
2) Pemberi Kerja;
3) Penerima Pensiun.
PBI adalah fakir miskin dan orang tidak mampu dengan penetapan peserta sesuai
langsung oleh pemerintah ke BPJS Kesehatan dengan hak kelas perawatan dikelas
III dan tidak bisa naik kek= kelas perawatan yang lebih tinggi. Identitas dari
kepesertan ini adalah kartu Jamkesmas 2013 berwarna biru dan KJS (kartu jakarta
sehat) yang masih berlaku sampai dengan ada ketentuan diganti secara
27
Gambar 2.2 : Kartu Jakarta Sehat
Kepesertaan BPJS Kesehatan dari goongan ini merupakan warga negara yang
tidak termasuk kedalam warga negara yang telah ditetapkan oleh perundang-
undangan sebagai fakir miskin dan mampu membayar iuran kepada BPJS
Peserta BPJS kesehatan dari golongan ini adalah warga negara indonesia yang
anggota yaitu peserta, istri dan 3 orang anak. Pekerja tersebut meliputi:
28
di kelas 2. Nomor kartu yang terdapat di kartu Askes akan diinput kedalam
secara bertahap untuk kartu BPJS Kesehatan yang baru, NRP atau nomor
register pokok dari anggota TNI akan digunakan sebagai media untuk
29
c. Anggota POLRI (Polisi Republik Indonesia)
Sama dengan TNI. Anggota POLRI juga secara otomatis menjadi peserta
secara bertahap untuk kartu BPJS Kesehatan yang baru. ketentuan nomor
kartu anggota POLRI sama dengan ketentuan yang berlaku untuk anggota
TNI.
d. Pegawai Swasta
Peserta BPJS Kesehatan yang berasal dari pegawai swasta yang bekerja
30
Gambar 2.6 : Kartu BPJS
Kepesertaan BPJS Kesehatan dari PBPU yang biasa disebut dengan istilah
mandiri dan tidak terikat dengan sebuah instansi atau perusahaan yang
resmi (sektor non formal), peserta dari kelompok ini bebas memiih hak
kelas perawatan mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 3 dan wajib
hanya WNI melainkan WNA yang sedang bekerja paling singkat 6 bulan
di Indonesia, WNA dapat memilih hak kelas perawatan mulai dari kelas 1,
31
Gambar 2.7 : Kartu BPJS (identitas untuk PBPU & WNA)
Kepesertaan BPJS Kesehtan juga wajib untuk warga negara yang bukan
pekerja seperti :
1) Investor;
2) Pemberi Kerja;
3) Penerima Pensiun.
b. Pastikan kartu yang dgunakan oleh orang yang berhak (dibuktikan dengan
32
2.2.6 Pengecekan Keabsahan Surat Rujukan
tercapai tanpa harus menggunakan biaya yang mahal. Hal ini disebut efektif
yang tidak perlu karena sebenarnya dapat ditangani di Fasyankes asal, baik
dengan bantuan teknologi mutakhir ataupun teknologi tepat guna atau low cost
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan sistem rujukan yang
dikecualikan bagi peserta yang berada di luar wilayah fasilitas Kesehatan tingkat
Kesehatan yang tidak didasarkan pada sistem rujukan dapat dimasukkan dalam
kategori pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur sehingga tidak dapat
33
2.2.7 Teknik Pengecekan Validiatas dan Keabsahan Rujukan
3. Teliti kesesuain surat rujukan (diagnose rujukan dan poli, tanda tangan
4. Khusus untuk penyait kroonis surat rujukan dapat berlaku sampai dengan 3
oleh BPJS Kesehatan untuk mengecek keabsahan peserta BPJS Kesehatan, output
dari aplikasi ini berupa surat yang biasa disebut dengan surat jaminan yang
menyatakan bahwa peserta ini eligible atau sah sebagai peserta BPJS Kesehatan
34
dengan prosedur yang telah di tetapkan. Menurut BPJS Kesehatan (2014)
5. Input nama Faskes Primer sesuai dengan yang tertera dikartu atau yang
peserta berikan.
6. Sesuaikan tanggal rujukan dengan berkas rujukan yang diberikan oleh peserta
7. Sesuaikan tanggal SEP sesuai dengan tanggal pelayanan dilakukan atau pasien
11. Cetak.
Menurut PT. Askes (2012), pada saat pelayanan RJTL yang akan diberikan
dengan administrasi, akan tetapi proses legalisasi merupakan proses yang lebih
dari itu. Pada proses legalisasi petugas wajib melakukan proses cheking dokumen
berikut :
35
1. Keabsahan kartu peserta
dokumen).
atau pemeriksaan canggih. Hal ini mengingat potensi resiko biaya yang besar
yang akan timbul bagi BPJS Kesehatan. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
2. Perlu diingat bahwa proses legalisasi ini akan berperan dalam pengendalian
pemeriksaan dokter. Atau Waiting time (waktu tunggu) adalah periode waktu
36
Waktu tunggu adalah waktu tunggu yang dipergunakan oleh pasien untuk
mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap mulai dari tempat pendaftaran
Waktu tunggu pelayanan adalah waktu tunggu pasien terhadap pelayanan dimulai
Waktu antrian adalah pendapat pasien terhadap waktu yang dibutuhkan pasien
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa waktu tunggu untuk pelayanan di rawat
jalan adalah ≤60 menit dimana didalamnya sudah termasuk waktu pelayanan dan
salah loket pendaftaran, dan pasien baru tidak mengisi form pendaftaranuntuk
37
2.5Penelitian Terkait Waktu Tunggu.
Penelitian terkait dengan kepuasan pasien rawat jalan telah dilakukan oleh Aulia
Utami Dewi pada tahun 2015 dengan judul “ Hubungan Waktu Tunggu
Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada hubungan antara waktu tunggu pendaftaran dengan kepuasan pasien di TPPRJ
Penelitian yang lain dilakukan oleh Yeni Tri Utami pada tahun 2015 dengan judul
Chi square α = 0,05. Hasildari penelitian ini berdasarkan uji statistik Chi square
38
hubungan antara waktu tunggu pelayananrawat jalan dengan kepuasan pasien
didapat hasil ρ value 0,000 (< 0,01) maka Ho ditolak dan Haditerima. Hal ini
yang akan diteliti agar peneliti memiliki pengetahuan yang luas sebagai dasar
atau diamati (Notoatmodjo, 2010). Berdasarkan teori tersebut maka dapat dibuat
1. Faktor Reliability
- Ketepatan waktu pelayanan
2. FaktorTangible Kepuasan
3. FaktorResponsiveness Pasien
4. FaktorAssurance
5. Faktor Empathy
Suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable yang satu dengan variable
yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini
39
Variabel independen Variabel dependen
Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
2.8 Hipotesis
didalam suatu penlitian berarti jawaban sementara penelitian, patokan dugaan atau
hipotesis yaitu :
Ho : Tidak ada hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan
Ha: Ada hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan terhadap kepuasan
40
BAB III
METODE PENELITIAN
dilakukan dengan sekali pengamatan pada satu saat tertentu dimana independen
pengukuran variable daya tanggap, bukti fisik, kehandalan, empati serta jaminan
dikumpulkan datanya dalam waktu yang bersamaan atau satu kali pengambilan
data.
Amin Lampung
3.3.1 Populasi
2010). Populasi pada penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan yang
41
3.3.2 Sampel
n = Z21-α/2 p.q
d2
Keterangan:
n : Besar sampel
q : 1-p
pertanyaan tersebut.
42
Kriteria Eksklusi untuk penentuan sampel tersebut adalah:
untuk memperoleh data peneliti menemui subyek yang sesuai dengan kriteria
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep (Notoatmodjo,
2010). Sedangkan menurut Arikunto (2010) variabel adalah objek penelitian, atau
kepuasan pasien.
variabel atau variabel risiko, dengan kata lain, variabel independen waltu
43
3.5 Definisi Operasional
2010). Untuk lebih memahami dan menyamakan pengertian maka pada penelitian
Dependen
1. Kepuasan Suatu perasaan yang Angket Mengisi 0: Tidak puas jika Ordinal
pasien dirasakan oleh pasien sendiri skorjawaban
dari dampak yang responden
dihasilkan pelayanan ≤mean / median
petugas pendaftaran 1: Puas jika skore
sesuai dengan harapan jawaban
yang diinginkan. responden
>mean /
median)
44
3.6 Etika Penelitian
Penelitian harus etik, dalam arti hak subyek penelitian dan yang lainnya harus
responden dan, perlu surat persetujuan (informed consent). Untuk itu perlu
Amin dan subyek yang akan diteliti dengan berpedoman pada prinsip etik.
mereka dalam suatu objek riset. Pada penelitian ini kerahasiaan identitas
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
45
3.7 Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar kuesioner. Kuesioner
adalah pertanyaan yang diajukan tertulis dan jawaban diisi oleh responden sesuai
dengan daftar isian yang diterima. Kuesioner berisi 25 pertanyaan yang meliputi
1. Editing
sudah lengkap.
2. Coding
3. Proccessing
4. Cleaning
apakah ada kesalahan atau tidak baik variabel independen maupun variabel
dependen
46
3.9 Analisa Data
Analisa data penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif. Data yang
dari hasil penelitian, yang pada umumnya dalam analisis ini hanya
2010).
yang jelas antara variabel independen dan variabel dependen yang akan
b. Jika p value > 0,05 maka tidak bermakna/signifikan, berarti tidak ada
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Supranto, (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Yeni,Tri utami, (2015). Hubungan waktu tunggu pelayanan rawat jalan dengan
tingkat kepuasan pasien di RSUAssalam Gemolong.APIKES Citra Medika
Surakarta.
49
KUOSIONER PENELITIAN
Petunjuk Umum :
1. Bacalah dengan cermat dan teliti sebelum menjawab.
2. Berilah tanda centang ( √ ) pada jawaban yang paling sesuai menurut
saudara.
3. Bila saudara kurang memahami pertanyaan, mintalah petunjuk pada
peneliti.
50
Keterangan :
Pilihan jawaban
51
8 Petugas pendaftaran dan
dokter tidak pernah tepat
waktu dalam memberikan
pelayanan .
9 Persiapan berkas pasien/ file
dilakukan dengan cepat
10 Pelayanan dimulai tepat waktu
menjadikan waktu
tunggu lebih singkat.
11 Proses pendaftaran saat ini
sudah
cukup cepat.
12 Waktu tunggu dalam
memperoleh pelayanan dari
awal hingga selesai
terbilang cepat.
13 Lama antrian pendaftaran dan
penerbitan Surat jaminan
sampai dipanggil masuk
ruangan pemeriksaan dokter ≤
60 menit.
52