Professional Documents
Culture Documents
MIXING APARATUS
Karakter aliran terbuka oleh parameter tanpa dimensi biasa dikenal sebagai
Froude Number (Fr). Aliran fluida antara baling-baling sekrup karena panjang
karakteristik atau Froude Number (Fr) adalah aliran inlet sebagai panjang karakteristik
(y), kecepatan aliran (c0), dan turbin poros kemerosotan (α).
Untuk mencari Froude Number dapat menggunakan persamaan:
Vax
Fr = .......................................................... (2.1)
√g.y
2
1
3
4
Keterangan:
1. Mixer
2. Layar display
3. Tombol power
4. Pengatur kecepatan
5. Pengaduk
6. Beakerglass
2.7. Data Pengamatan
Tabel 2.1. Data Pengamatan Panjang Gelombang pada Air
Kecepatan Panjang
Jumlah Baffle Jenis pengaduk
putaran (rpm) gelombang (cm)
berdaun 2 3,5
Tanpa berdaun 3 1
berdaun 4 1
berdaun 2 0,4
2 berdaun 3 0
berdaun 4 0,2
300
berdaun 2 0
3 berdaun 3 0
berdaun 4 0,1
berdaun 2 0,4
4 berdaun 3 0
berdaun 4 0,2
berdaun 2 6
Tanpa berdaun 3 1,5
berdaun 4 1,5
berdaun 2 1
2 berdaun 3 0
berdaun 4 0,5
450
berdaun 2 0,5
3 berdaun 3 0
berdaun 4 0,5
berdaun 2 1
4 berdaun 3 0
berdaun 4 0,2
4
3.5
3
2.5 paddle
2
Daun 3
1.5
daun 4
1
0.5
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.1. Hubungan antara baffle dengan kedalaman gelombang air pada 300 rpm
7
6
5
4 Paddle
3 daun 3
2 daun 4
1
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.2. Hubungan antara baffle dengan kedalaman gelombang air pada 450 rpm
0.6
0.5
0.4
paddle
0.3
daun 3
0.2 daun 4
0.1
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.3. Hubungan antara baffle dengan kedalaman gelombang minyak kelapa
pada 300 rpm
1.6
1.4
1.2
1 paddle
0.8
daun 3
0.6
daun 4
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.4. Hubungan antara baffle dengan kedalaman gelombang minyak kelapa
pada 450 rpm
0.1
0.08
paddle
0.06
daun 3
0.04 daun 4
0.02
0
18765.67707 18765.67707 18765.67707 18765.67707
Grafik 2.5. Hubungan antara Nre dengan daya air pada 300 rpm
0.1
0.08
0.06
0.04
0.02
0
28148.51561 28148.51561 28148.51561 28148.51561
paddle daun 3 daun 4
Grafik 2.6. Hubungan antara Nre dengan daya air pada 450 rpm
0.1
0.08
0.06 paddle
0.04 daun 3
daun 4
0.02
0
0 50000 100000 150000 200000
Grafik 2.7. Hubungan antara Nre dengan daya minyak kelapa pada 300 rpm
0.35
0.3
0.25
0.2 paddle
0.15 daun 3
0.1 daun 4
0.05
0
1 1 1 1
Grafik 2.8. Hubungan antara Nre dengan daya minyak kelapa pada 450 rpm
0.007
0.006
0.005
0.004 paddle
0.003 daun 3
0.002 daun 4
0.001
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.9. Hubungan antara baffle dengan Nfr air pada 300 rpm
0.008
0.007
0.006
0.005 paddle
0.004
daun 3
0.003
daun 4
0.002
0.001
0
0 1 2 3 4
Grafik 2.10. Hubungan antara baffle dengan Nfr air pada 450 rpm
0.002
0.0015
paddle
0.001
daun 3
daun 4
0.0005
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.11. Hubungan antara baffle dengan Nfr minyak kelapa pada 300 rpm
0.016
0.014
0.012
0.01 paddle
0.008
daun 3
0.006
daun 4
0.004
0.002
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.12. Hubungan antara baffle dengan Nfr minyak kelapa pada 450 rpm
350
300
250
200 paddle
150 daun 3
100 daun 4
50
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.13. Hubungan antara baffle dan kelarutan air dengan NaOH pada 300 rpm
600
500
400
paddle
300
daun 3
200 daun 4
100
0
0 1 2 3 4 5
Grafik 2.14. Hubungan antara baffle dan kelarutan air dengan NaOH pada 450 rpm
2.10. Pembahasan
- Hubungan antara baffle dan jenis pengaduk dengan kedalaman gelombang air
pada 300 rpm dan 450 rpm bahwa semakin banyak baffle yang digunakan maka
akan semakin kecil kedalaman gelombang yang terbentuk, dapat dilihat pada
grafik 2.1 dan 2.2
- Hubungan antara baffle dan jenis pengaduk dengan kedalaman gelombang
minyak kelapa pada 300 rpm dan 450 rpm bahwa semakin banyak baffle yang
digunakan maka akan semakin kecil kedalaman gelombang yang terbentuk,
dapat dilihat pada grafik 2.3 dan 2.4
- Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan air pada kecepatan 300 rpm
dan 450 rpm tidak ada kenaikan maupun penurunan pada perbandingan Nre dan
daya karena nilai Nre dan daya pada air dengan kecepatan 300 rpm sama, Nre
dan daya pada kecepatan 450 rpm juga sama, dapat dilihat pada grafik 2.5 dan
2.6
- Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan minyak pada kecepatan 300
rpm dan 450 rpm tidak ada kenaikan maupun penurunan pada perbandingan Nre
dan daya karena nilai Nre dan daya pada minyak dengan kecepatan 300 rpm
sama, Nre dan daya pada kecepatan 450 rpm juga sama, dapat dilihat pada grafik
2.7 dan 2.8
- Hubungan antara baffle dengan Nfr air pada kecepatan 300 rpm dan 450 rpm
terjadi kenaikan maka semakin banyak baffle yang digunakan makan nilai Nfr
akan semakin tinggi, dapat dilihat dari grafik 2.9 dan 2.10
- Hubungan antara baffle dengan Nfr minyak pada kecepatan 300 rpm dan 450 rpm
terjadi kenaikan pada jenis pengaduk paddle dan daun 3, sedangkan pada jenis
pengaduk berdaun 4 mengalami penurunan dan pada percobaan ini tidak sesuai
dengan teori yang menyatakan bahwa semakin banyak baffle pada jenis
pengaduk maka Nfr akan semakin besar, dapat dilihat pada grafik 2.11 dan 2.12
- Hubungan antara baffle dengan kelarutan air dan NaOH pada kecepatan 300 rpm
dan 450 rpm mengalami peningkatan sehingga semakin banyak baffle pada
berbagai jenis pengaduk nilai kelarutannya akan semakin meningkat, dapat
dilihat pada grafik 2.13 san 2.14
2.11. Kesimpulan
- Jenis pengaduk dan jumlah baffle mempengaruhi besar dari Angka Frounde pada
air dan minyak kelapa. Pada jenis pengaduk yang daunnya semakin banyak,
vortex yang terbentuk kecil dan angka Froundenya semakin besar. Untuk jumlah
baffle yang semakin banyak, vortex yang terbentuk semakin kecil dan angka
Froundenya semakin besar
- Hubungan antara bilangan Reynold (NRe) dengan faktor pencampuran NaOH
dengan air adalah semakin besar bilangan Reynold yang didapat semakin
turbulen alirannya, sehingga faktor pencampuran semakin besar dan larutan
yang bercampur semakin homogen
- Hubungan antara bilangan Reynold dengan daya adalah semakin besar daya
maka semakin besar bilangan Reynoldnya. Semakin tinggi viskositasnya
semakin kecil bilangan Reynoldnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dong, K., Yefeng Z., Zhengliang H., dkk. 2014. Gas Bubble Behaviors in A Gas–
Solid Fluidized Bed with An Arch Agitator. China: Department of Chemical
and Biological Engineering.
Geankoplis, Christie J. 1997. Transport Processes and Unit Operations Third
Edition. New Delhi: University of Minnesota.
Munson, B., Donald Y., dan Theodore H. 2004. Mekanika Fluida Edisi Keempat Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Priyanti, A., Sirajuddin H., dan Guyup M. 2016. Pengaruh Kecepatan Putar Adonan
Terhadap Sifat Fisik Roti. Vol. 4, No. 1. Nusa Tenggara Barat: Universitas
Mataram.
Purwanto, Didik. 2008. Pengaruh Desain Impeller, Baffel vE, dan Kecepatan Putar
pada Proses Isolasi Minyak Kelapa Murni dengan Metode Pengadukan.
Yogyakarta: ITATS.
Rao, A., Sivashanmugam. 2010. Experimental and CFD Simulation Studies on
Power Consumption in Mixing Using Energy Saving Turbine Agitator. India:
National Institute of Technology.
Sari, D., dan Retno S. 2015. Pengaruh Waktu dan Kecepatan Pengadukan Terhadap
Emulsi Minyak Biji Matahari (Helianthus Annuus L) dan Air. Vol. 5, No. 3.
Cilegon: Universitas Sultan Ageng Tirtayas.
Saripudin, Arip. 2009. Praktis Belajar Fisika. Jakarta: Kamajaya.
Saroinsong, T., Rudy S., Slamet W., dkk. 2016. Effect of Froude Number on Three-
Bladed Archimedes Screw Turbine Efficiency. Vol. 6, No. 3. Manado:
Mechanical Engineering Polytechnic manado.