You are on page 1of 6

ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR MAGNESIUM (Mg) TERHADAP

TINGKAT KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN IMPACT PADA VELG


ALUMINIUM (Al - 0,5% Si)

Kurnia Syahri El-Karomi., Budi Harjanto, Subagsono

Prodi Pendidikan Teknik Mesin, FKIP, UNS Kampus V FKIP UNS Jl. Ahmad Yani No. 200
Pabelan, Surakarta, Tlp/Fax (0271) 718419 / (0271) 716266
Email: elkaromi@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to: (1) Determine the effect of the addition of the element magnesium (Mg)
in the aluminium casting on the level of hardness. (2) Determine the effect of the addition of the
element magnesium (Mg) in the aluminium casting to micro structure. 3) Determine the effect of the
addition of the element magnesium (Mg) in the aluminium casting on the level of impact strength.
This study was descriptive research that clearly describes the results of experiments in the
laboratory to some specimens. This method is implemented by providing independent variables
intentionally to the object of study to know the effect on the dependent variable. The results showed
three main things: (1) The more elements of magnesium (Mg) are added, the hardness value
increased aluminium casting results.(2) The more elements of magnesium (Mg) is added, the grain
size gets smaller aluminium casting results. (3) The more elements of magnesium (Mg) is added,
then the impact strength aluminium casting results decline, but the decline is not too much.

Keywords: Aluminium Casting, Magnesium, Hardness, Micro Structure, Strength of Impact

Carbon (C), Chrom (Cr) dan lain sebagainya.


A. PENDAHULUAN Banyaknya persentase dan unsur yang
Aluminium banyak digunakan karena ditambahkan ke dalam aluminium juga
memiliki sifat yang ringan, tahan karat, tahan mempengaruhi peningkatan sifat-sifat
suhu tinggi, kuat dan keras. Namun dalam mekanisnya.
keadaan murni, aluminium belum bisa Paduan aluminium sangat berperan
digunakan karena memiliki sifat mampu cor penting dalam berbagai aplikasi, salah
dan sifat mekanis yang buruk. Oleh karena satunya pada komponen kendaraan bermotor,
itu, dalam proses pengecoran aluminium perlu antara lain velg, piston, tromol sepeda motor,
ditambahkan unsur paduan untuk sirip-sirip radiator dan lain sebagainya.
meningkatkan sifat mekanisnya. Pada penelitian ini, peneliti mengambil
Unsur paduan yang sering ditambahkan bahan velg sepeda motor dengan paduan
antara lain silikon (Si), tembaga (Cu), aluminium-silikon (Al- 0,5% Si) dengan
magnesium (Mg), nikel (Ni), mangan (Mn), merk Conrad, karena selain velg Rossi, velg
Conrad adalah salah satu velg yang sering
digunakan untuk sepeda motor balap, dimana
massa velg akan mempengaruhi kecepatan Teknik analisis data yang dipakai dalam
dan akselerasi sepeda motor, jadi velg yang penelitian ini menggunakan data
digunakan harus ringan namun kuat. diskriptif yang dilakukan dengan cara
Magnesium (Mg) merupakan salah satu melukiskan dan merangkum hasil
logam yang sering digunakan sebagai paduan pengamatan dari hasil penelitian yang
dalam pengecoran aluminium. Kelebihan dilakukan. Data yang dihasilkan
magnesium sebagai paduan dalam pengecoran digambarkan dengan histogram sehingga
aluminium dapat dikaitkan dengan lebih mudah untuk dibaca. Analisis data
kesimpulan seorang peneliti yang hasil pengujian variasi penambahan unsur
menyatakan, “Magnesium akan magnesium (Mg) 1% dan 4% yang
meningkatkan kekuatan dan kekerasan pada dilakukan pada penelitian ini adalah
aluminium tanpa terlalu menurunkan sebagai berikut:
keuletannya, namun besarnya persentase dari a. Analisis Hasil Pengujian Kekerasan
unsur paduan yang ditambahkan juga akan Pada hasil pengecoran aluminium
berpengaruh pada struktur mikro hasil coran. akan dilakukan pengujian kekerasan
Dalam karakteristik suatu logam paduan, dengan menggunakan spesimen variasi
ukuran butir merupakan hal yang sangat magnesium 1% dan 4%, sedangkan
penting, karena ukuran butir akan raw material digunakan sebagai
menentukan kekuatan mekanis logam pembandingnya. Dimensi spesimen
paduan” (Setiawan Noor Cholis, 2013: 1). adalah 20mm x 20mm x 20mm.
B. METODE PENELITIAN Pengujian kekerasan dilakukan dengan
Penelitian ini adalah penelitian metode Brinell menggunakan alat
eksperimen yang dilaksanakan di Universal Hardness Tester. Masing-
laboratorium dengan kondisi dan masing spesimen akan mengalami uji
perlengkapan yang disesuaikan dengan kekerasan sebanyak tiga kali pada
kebutuhan untuk memperoleh data tentang bagian yang berbeda yang dipilih
pengaruh penambahan magnesium terhadap secara acak, lalu ketiga hasil tersebut
tingkat kekerasan, struktur mikro dan dirata-rata. Dengan indentor yang
kekuatan impact pada pengecoran aluminium. berbentuk bola dan disesuaikan
Objek dalam penelitian ini adalah aluminium dengan spesifikasi bahan yang
paduan dengan kandungan silicon (Si 0,5%). digunakan, pada pengujian ini
Variasi campuran magnesium yaitu 1% dan menggunakan indentor berdiameter
4% dengan raw material sebagai (D) 2.5mm dengan perbandingan
pembandingnya. konstanta 5D2, beban yang diberikan
1. Analisis Data oleh indentor terhadap masing-masing
spesimen sebesar 31.25 kgf dengan d. Persiapan Eksperimen
lama penekanan selama 5 detik. Sebelum penelitian dimulai, terlebih
Angka kekerasan Brinell diketahui dahulu melakukan pengujian
dengan persamaan (Edih Supardi, komposisi kimia terhadap aluminium
1996:42) yang akan digunakan. Setelah uji
HB = (kgf/mm2) komposisi kimia dilakukan barulah
proses pengecoran logam dapat
b. Analisis Struktur Mikro dimulai untuk menghasilkan spesimen
Pada analisis struktur mikro yang di inginkan. Urutan penelitian
aluminium cor menggunakan alat yang akan dilakukan adalah:
pengamat struktur mikro yaitu 1) Mempersiapkan alat dan bahan.
Metallurgical Microscop With 2) Membuat pola dengan ukuran
Inverted (Olympus PME). Manfaat 25mm x 25mm x 75mm untuk
dari analisis ini adalah untuk spesimen pengujian kekerasan dan
mempelajari hubungan antara sifat- struktur mikro, dan 60mm x 60mm
sifat bahan dengan struktur dan cacat x 20mm untuk spesimen pengujian
pada bahan. Sebagai acuan besaran impact.
butir dari masing-masing spesimen 3) Membuat cetakan menggunakan
maka digunakanlah raw material pola yang telah dibuat.
sebagai pembandingnya. 4) Melebur material pada tungku
c. Analisis Pengujian Impact peleburan, kemudian menuangkan
Pengujian impact yang dilakukan aluminium cair ke dalam cetakan
adalah pengujian dengan metode untuk membuat raw material.
Charpy. Dimensi spesimen adalah 5) Melakukan pembongkaran cetakan.
55mm x 10mm x 10mm dengan 6) Mengulangi langkah 4 dan 5
takikan 2mm berbentuk V. Pengujian dengan menambahkan magnesium
impact Charpy dilakukan untuk sebanyak 1% dan 4%.
mengetahui sifat liat dari bahan yang 7) Membersihkan hasil pengecoran
ditentukan dari banyaknya energi yang dari pasir cetak.
dibutuhkan untuk mematahkan batang 8) Meratakan dan menghaluskan
uji dengan sekali pukul. Nilai permukaan spesimen yang akan di
kekuatan impact dapat dihitung uji.
dengan persamaan (Surdia dan Saito, 9) Melakukan pengujian kekerasan,
1995) struktur mikro dan kekuatan

(KI) = J/mm2 impact.


e. Pelaksanaan Eksperimen
1) Pengujian kekerasan menggunakan
Universal Hardness Tester dengan
menggunakan indentor berdiameter
2,5mm, dengan perbandingan
konstanta 5D2, beban yang
diberikan oleh indentor terhadap
Gambar 1. Hasil Pengujian Kekerasan
masing-masing spesimen sebesar
Dari Gambar 1. dapat dilihat bahwa
31.25 kgf dengan lama penekanan
magnesium dapat meningkatkan nilai
selama 5detik.
kekerasan. Hal tersebut berhubungan
2) Pengamatan struktur mikro
dengan ukuran butir aluminium, semakin
dilakukan dengan menggunakan
kecil ukuran butir aluminium, maka jarak
Metallurgical Microscop With
antar butirnya semakin rapat, sehingga
Inverted (Olympus PME) dengan
spesimen tersebut menjadi semakin keras.
pembesaran 100x pada masing-
Aluminium dengan penambahan unsur
masing spesimen.
magnesium sebesar 4% memiliki nilai
3) Pengujian kekuatan impact
kekerasan paling tinggi.
dilakukan dengan menggunakan
2. Pengujian Impact Charpy
alat uji impact Charpy. Energi yang
Data penelitian yang berjumlah 3 data
diberikan sebesar 300 J, dengan
yakni variasi magnesium dengan kadar
berat alu 20kg dan panjang lengan
0% (raw material), variasi magneium
0,8m.
dengan kadar 1% dan variasi magnesium
C. HASIL PENELITIAN
dengan kadar 4%, Hasil pengujian
1. Pengujian Kekerasan
kekuatan impact dapat dilihat pada
Data penelitian yang berjumlah 3 data
gambar2. berikut :
yakni variasi magnesium dengan kadar
0% (raw material), variasi magneium
dengan kadar 1% dan variasi magnesium
dengan kadar 4%, Hasil pengujian
kekerasan dan kekuatan impact dapat
dilihat pada gambar1. Berikut:

Gambar 2. Hasil Pengujian Impact


Dari gambar 2. Tersebut dapat dilihat
bahwa keuletan spesimen semakin
menurun seiring banyaknya unsur Gambar 3. Hasil Foto Mikro dengan
magnesium yang ditambahkan. Hal Pembesaran 100x
tersebut terjadi karena magnesium dapat D. SIMPULAN
menurunkan ukuran butir aluminium, Dari penelitian yang telah dilaksanakan
sehingga ketika ukuran butir semakin dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
kecil, maka daya ikat antar butir semakin 1. Ada pengaruh penambahan magnesium
lemah, sehingga keuletannya berkurang. terhadap tingkat kekerasan pada
3. Pengujian Struktur Mikro pengecoran aluminium, ini dapat dilihat
Data penelitian yang berjumlah 3 data pada hasil pengujian kekerasan dengan
yakni variasi magnesium dengan kadar variasi penambahan magnesium sebanyak
0% (raw material), variasi magnesium 0% (raw material), 1% dan 4%, hasil
dengan kadar 1% dan variasi magnesium pengujian berturut-turut 75,9 kgf/mm2,
dengan kadar 4%, Hasil pengujian 80,4 kgf/mm2 dan 86,2 kgf/mm2.
struktur mikro dapat dilihat pada 2. Ada pengaruh penambahan magnesium
gambar3. berikut : terhadap ukuran butir pada pengecoran
aluminium. Semakin banyak magnesium
yang ditambahkan, maka ukuran butir
akan menurun.
3. Ada pengaruh penambahan magnesium
terhadap kekuatan impact pada
pengecoran aluminium, ini dapat dilihat
pada hasil pengujian impact dengan
variasi penambahan magnesium sebanyak
0% (raw material), 1% dan 4%, hasil
pengujian berturut-turut 0,072 J/mm2,
0,52 J/mm2, 0,50 J/mm2 .
DAFTAR PUSTAKA
Annual Book of American Society for Testing
and Materials Standards E10-12,
2012, Standard Test Method for
Brinell Hardness of Metallic
Materials.
Annual Book of American Society for Testing
and Materials Standards E3-95,
1995, Standard Practice for
Preparation of Metallographic
Specimens.
Arianto Leman. (2010). Perancangan
Pengecoran Dalam Pelatihan
Pengembangan Rintisan http://www.sjsu.edu/faculty
Pengecoran Skala Mini Bagi Guru- /selvaduray/page/phase/binary_p_d.
Guru SMK Di Yogyakarta. pdf
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Setiawan, N.C. Pengaruh Penambahan Unsur
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Magnesium (Mg) Terhadap
Rineka Cipta. Kekerasan Dan Struktur Mikro
Dwiyanto. (2010). Pengaruh Perbedaan Pada Pengecoran Aluminium.
Casting Modulus Coran Terhadap Digital Library Universitas Sebelas
Kekerasan Serta Struktur Mikro Maret ,Surakarta.
Hasil Proses Pengecoran Cetakan Sudjana, H. (2008). Teknik Pengecoran
Pasir Paduan Aluminium. Digital Logam Jilid I untuk SMK. Jakarta:
Library Universitas Sebelas Maret Direktorat Pembinaan Sekolah
,Surakarta. Menengah Kejuruan.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan . (2008). Teknik Pengecoran Logam
Universitas Sebelas Maret. 2012. Jilid II untuk SMK. Jakarta:
Pedoman Penulisan Skripsi. Direktorat Pembinaan Sekolah
Surakarta: UNS Pers. Menengah Kejuruan.
Girisha H. N. & K. V. Sharma.(2012). Effect . (2008). Teknik Pengecoran Logam
Of Magnesium On Strength And Jilid III untuk SMK. Jakarta:
Microstructure Of Aluminium Direktorat Pembinaan Sekolah
Copper Magnesium Alloy. Menengah Kejuruan.
Diperoleh 27 September 2014, dari Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
http://www.ijser.org/researchpaper Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
%5CEffect-of-magnesium-on- Bandung: Alfabeta.
strength-and-microstructure-of- Supardi Edih. 1996. Pengujian Logam.
Aluminium-Copper-Magnesium- Bandung: Angkasa.
alloy.pdf Surdia, T., Chijiiwa, K. (2000). Teknik
Indriyati, M. (2008). Pengaruh Penambahan Pengecoran Logam. Jakarta:
Modifier Fosfor terhadap Struktur Pradnya Paramita.
Mikro dan Sifat Mekanis Paduan
Aluminium AC8A Hipereutektik.
Diperoleh 27 September 2014, dari
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital
/124976-R040851
Pengaruh%20penambahan-
Literatur.pdf
Lutiyatmi. (2011). Pelayanan Pengujian.
Diperoleh 27 September 2014, dari
http://polmanceper.ac.id/
pelayanan-pengujian/.
Muhammad. S.N. Pengaruh Penambahan
Kadar Magnesium pada Aluminium
Terhadap Kekuatan Tarik dan
Struktur Mikro. Diperoleh 27
September 2014, dari
http://www.ijser.org/researchpaper
Pengaruh-Penambahan-Kadar-
Magnesium-pada-Aluminium-
Terhadap-Kekuatan-Tarik-dan-
Struktur-Mikro.pdf
Selvaduray, G. Binary Phase Diagrams.
Diperoleh 27 September 2014, dari

You might also like