Professional Documents
Culture Documents
Terdapat hematom
pada vena auricularis
Warna mukosa merah
Telinga muda pucat
Tidak ada discharge
atau darah
Tidak
Kulit
Perlemakan Sedikit (Normal)
PEMBAHASAN
Sebelum melakukan nekropsi pada bagain organ, cadaver diperiksa keadaan umum
kulit, leleran dari lubang kumlah, kedaan mata, dan daerah anus (Damayanti Y, Winaya IBO,
Rudyanto MD 2012). Pemeriksaan pada cadaver babi pada saat praktikum dimulai dari
hidung, mulut, mata, telinga, kulit, anus, dan sistem pertahanan (limfonodus). Pemeriksaan
dimulai dari tahap inspeksi, palpasi dan insisi. Pada hidung cadaver babi tidak terlihat adanya
discharge, dan memiliki konsistensi yang kenyal serta tidak adanya nodul-nodul pada
permukaan mukosa. Namun terlihat warna mukosa hidung pucat. Tidak hanya mukosa pada
hidung, mukosa pada mulut dan telinga terlihat lebih pucat. Pucat nya mukosa ini disebabkan
oleh perdarahan yang terjadi, menurut Kalyana FS (2011) pucatnya mukosa babi dapat
disebabkan oleh gangguan sirkulasi, adanya perdarahan, kerusakan eritrosit yang bersirkulasi,
defisiensi faktor pematangan eritrosit, defisiensi Fe, dan kerusakan jaringan eritropoietik.
Mulut pada cadaver selain warna mukosa yang pusat,
Telinga pada pemeriksaan terlihat sedikit tidak normal, selain warna yangterlihat agak pucat
ditemukan juga beberapa titik hitam akibat hematom. Hematom terjadi karena robeknya
pembuluh darah di daerah tersebut, hematom dapat disebabkan akibat proses penyuntikan
yang dilakukan secara intravena (Kalyana FS 2011). Lubang telinga juga tidak terlihat
adanya kotoran telinga atau discharge yang keluar dari ubang telinga.
DAFTAR PUSTAKA
Damayanti Y, Winaya IBO, Rudyanto MD. 2012. Evaluasi Penyakit Virus pada Kadaver
Broiler Berdasarkan patologi Anatomi di Rumah Pemotongan Unggas. Denpasar(ID):
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
Kalyana FS. 2011. Laporan Ujian Nekropsi. Bogor(ID): Fakultas Kedokteran Hewan, Institut
Pertanian Bogor