You are on page 1of 71

1

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah Wabarakatuh.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-
Nya, penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
Desa Gelangsar Tahun 2016-2018 dapat diselesaikan. Sebagaimana di amanat Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJMDes) merupakan bagian tahapan pencapaian Visi Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Desa (RPJPMDes) 2016-2018. RPJMDes merumuskan tantangan serta
strategi kebijakan yang akan ditempuh untuk menjawab permasalahan dalam 5 (lima)
tahun kedepan. Dokumen RPJMDes Desa Gelangsar Tahun 2016-2018 dimaksudkan
untuk memberikan petunjuk awal penyusunan dokumen rencana tahunan, sehingga
dapat menghasilkan dokumen yang tersusun dengan alur logika yang strategis
konsisten. Dengan demikian, dokumen perencanaan akan lebih mudah untuk dipahami
serta siap untuk dievaluasi capaiannya. Arah kebijakan dan pembangunan yang terukur
kinerjanya akan lebih menjamin keberhasilan pencapaiannya.
Dokumen RPJMDes Desa Gelangsar Tahun 2016-2018 merupakan penjabaran Visi
dan Misi Kepala Desa yang bersinergi dengan Visi dan Misi Kabupaten Lombok Barat,
serta hasil evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMDes periode sebelumnya dengan tetap
memperhatikan dinamika kondisi Desa. Secara umum materi dokumen RPJMDes berisi
tentang Visi, Misi, Tujuan, sasaran dan Program Kepala Desa. Adapun aspek
pembangunan yang dijabarkan meliputi urusan wajib dan urusan pilihan.
Dengan karunia Allah Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan musyawarah penyusunan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Gelangsar periode tahun
2016-2018 secara partisipatif telah berjalan lancar sesuai harapan bersama. Demikian
pula dengan penyelesaian dokumen proses dan hasil pelaksanaan penyusunan RPJMDes
ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh
lapisan masyarakat Desa Gelangsar yang telah berpartisipasi aktif dan banyak
berkontribusi (baik secara langsung maupun tidak langsung) sehingga kegiatan
penyusunan RPJMDes ini dapat berjalan dengan lancar.
Ucapan terima kasih ini juga kami sampaikan kepada tim fasilitator dan tim
penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa ( RPJMDes) Gelangsar tahun
anggran 2016-2018 yang telah secara sukarela dan sepenuh hati mencurahkan segala
potensi dan kekuatannya untuk melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab yang
telah dipercayakan. Demikian juga kepada Aparatur Pemerintahan Desa Gelangsar yang
telah memberikan sumbangsihnya dalam memperlancar seluruh rangkaian proses
kegiatan penyusunan RPJMDes sampai dihasilkannya dokumen ini.
2

Disamping itu, kami sampaikan juga terimakasih kepada serta Pemerintah


Kabupaten Lombok Barat dan Pemerintah Kecamatan Gunungsari yang telah banyak
memberikan dukungan baik berupa material, informasi dan sumbang saran.
Seperti kita ketahui bersama, RPJMDes merupakan dokumen resmi pemerintah
desa yang mendapatkan legitimasi hukum melalui Perdes dan menjadi instrumen
penting yang mengarahkan dan mengendalikan kegiatan program pembangunan desa
selama kurun waktu lima tahun. RPJMDES berisikan penjabaran Visi, Misi dan program
masyarakat desa yang terpilih, dengan detail, lengkap dengan deteil tehnis lainnya
menyangkut gambaran umum kondisi desa, isu-isu strategis, strategis kebijakan dan
program pembangunan, penetapan indikator kinerja, dan gambaran umum pendanaan.
Kami percaya kehadiran Dokumen RPJMDes Desa Gelangsar 2016-2018 yang
didesain dengan tampilan yang lebih komunikatif ini Insya Allah akan menjadi sumber
informasi yang komprehensif bagi semua kalangan untuk mengetahui, menyikapi
maupun mengkritisi secara konstruktif setiap program dan rencana kerja Pemerintah
Desa. Kehadiran dokumen RPJMDes ini merupakan bukti konkrit dari upaya tim
penyusun dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang telah dibebankan oleh
pemerintah desa.
Besar harapan kami agar perencanaan yang telah tersusun ini dapat menjadi
acuan dalam penyelenggaraan pembangunan desa, serta peran aktif, komitmen dan
dukungan seluruh, Aparatur Pemerintahan Desa Gelangsar , masyarakat Desa Gelangsar
dan para pihak kami harapkan dapat terus terjalin kerjasama dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam proses yang telah dilaksanakan masih banyak
kekurangannya, demikian pula dengan dokumen yang telah tersusun ini tentunya masih
banyak kelemahannya. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
membangun dari semua pihak untuk perbaikan perencanaan pembangunan selanjutnya.
Terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah bersama-sama
menyusun dokumen RPJMDes melalui berbagai tahapan penyempurnaan.
Akhirnya kami berharap seluruh masyarakat Desa Gelangsar dapat membantu
dalam implementasi dan pengawasannya.
Wasalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Gelangsar 15 Januari 2016


Badan Permusyawaratan Desa Kepala Desa Gelangsar

H. ABDUL HARIS ABD. RAHMAN,S.PdI


3

PERATURAN DESA GELANGSAR


NOMOR : TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
TAHUN 2016-2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA GELANGSAR

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6


tahun 2014 tentang Desa Pasal (1) Pemerintah Desa menyusun
perencanaan Pembangunan desa sesuai dengan kewenangan
dengan mengancu pada perecanaan pembangunan Desa;
b. bahwa Rencana Pembanganunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
merupakan satu-satunya dokumen perencanaan di Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Rancangan Peraturan Desa
Gelangsar tentang tentang Rencana Pembanganunan Jangka
Menengah Desa tahun 2016-2018;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 5 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Pereaturan Bupati Nomor 11 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Program Alokasi Dana Desa (Lembaran
daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Nomor 5 );
4

Dengan Persetujuan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA GELANGSAR
Dan
KEPALA DESA GELANGSAR
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA GELANGSAR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DESA GELANGSAR TAHUN 2016-2018.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang di maksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Barat.
2. Pemerintah daerah adalah bupati beserta perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
3. Bupati adalah Bupati Lombok Barat.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Yang Selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok Barat.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD
adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten Lombok Barat.
6. Badan perencanaan pembangunan daerah yang selanjutnya
disingkat Bappeda adalah lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas dan fungsi
koordinasi dalam perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah
Kabupaten Lombok Barat.
7. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan
masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia.
8. Rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2005-2025
yang selanjutnya disebutkan sebagai RPJP Nasional adalah dokumen perencanaan
pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun
2005 sampai dengan tahun 2025.
9. Rencana pembangunan jangka panjang daerah tahun 2005-2025
yang selanjutnya disebut sebagai RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan
pembangunan Daerah Lombok Barat untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung
sejak tahun 2005-2025.
10. Rencana pembangunan jangka menengah Daerah tahun 2016-
2019, yang selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah Dokumen perencanaan
pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Barat untuk periode 5 (lima) tahun.
5

11. Rencana pembangunan jangka menengah Desa tahun 2016-2018,


yang selanjutnya disebut RPJMDes adalah Dokumen perencanaan pembangunan
Desa Gelangsar Kabupaten Lombok Barat untuk periode 6 (Enam) tahun.
12. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
pada akhir periode perencanaan
13. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan misi.
14. Tujuan adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mencapai misi.
15. Arah pembangunan Daerah adalah strategi untuk mencapai tujuan
pembangunan jangka menengah dan panjang daerah.
16. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
17. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh Pemerintah
Pusat atau Daerah untuk mencapai tujuan.
18. Program adalah instrument kegiatan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah atau lembaga untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat
yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah.
19. Indicator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan
atau kualitatif untuk masukan, peruses, keluaran, hasil, dan atau dampak yang
menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu program.
20. Kerangka pendanaan adalah program dan kegiatan yang disusun
untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang pendanaanya diperolehdari
anggaran pemerintah/daerah sebagai bagian integral dari upaya pembangunan
daerah secara utuh.
21. Pembangunan adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan
kebijakan, berdaya saing maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
Pasal 2
1. RPJMDes sebagai sebuah dokumen perecanaan disusun berdasarkan asas :
a. Transparansi;
b. Responsif;
c. Efisien;
d. Efektif;
e. Akuntabel;
f. Partisipatif;
g. Terukur;
6

h. Berkeadilan; dan
i. Berwawasan lingkungan.
2. RPJMDes disusun secara sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh.
3. RPJMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpedoman pada RPJPDes.
Pasal 3
RPJMDes bertujuan untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan desa yang
meliputi:
1. Koordinasi antara
pelaku pembangunan;
2. Integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antar fungsi pemerintahan desa maupun pemarintah
daerah;
3. Penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;

BAB II
RUANG LINGKUP DAN FUNGSI
Pasal 4
1. Ruang lingkup RPJMDes meliputi:
a. Visi, misi dan program Kepala Desa;
b. Arah kebijakan keuangan desa;
c. Strategi pembangunan desa;
d. Kebijakan umum;
e. Rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif; dan
f. Rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
2. Visi, misi dan program kepala desa sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf a,
merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan sebagai upaya yang akan di
lakukan melalui program-program pembangunan yang di tawarkan.
3. Arah kebijakan keuangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
merupakan pedoman dari gambaran dari pelaksaan hak dan kewajiban desa dalam
rangka penyelenggaraan bidang urusan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai
dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kweajiban desa.
4. Strategi pembangunan desa sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf c,
merupakan langka-langka yang berisikan program-program indikatif untuk
mengwujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam asfek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan usaha, akses terhadap pengembilan
kebijakan, berdaya saing maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
7

5. Kebijakan umum sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf d, memberikan arah
perumusan rencana program prioritas pembangunan yang disertai tahapan dan
jadwal pelaksaan program prioritas beserta kerangka pengeluaran jangka
menengah desa dan menjadi pedoman bagi kepala dusun dalam menyusun
program perencanaan.
Pasal 5
RPJMDes berfungsi sebagi pedoman dalam penyusun RKPDes serta dokumen
perencanaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB III
PENGAWASAN DAN EVALUASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
1. Pemerintah Desa melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
RPJMDes.
2. Pengawasan sebagaimana di maksud pada ayat (1) merupakan kegiatan dalam
Rangka mengarahkan program pembangunan desa dan indikasi rencana proritas
yang disertai kebutuhan pendanaan yang di tuangkan dalam RKPDes sesuai dengan
RPJMDes.
Bagian kedua
Pengawasan
Pasal 7
1. Pengawasan terhadap pelaksanaan RPJMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
dilakukan BPD.
2. BPD menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari PTPKDes.
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan RPJMDes sebagaimana dimaksud dimaksud
dalam ayat (1) mencakup program pembangunan desa dan indikasi rencana
program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan.
4. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan melalui pemantauan
dan supervisi pelaksanaan RPJMDes.
5. Pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan
dalam rangka menjamin:
a. RPJMDes telah dipedomani dalam merumuskan prioritas dan sasaran
pembangunan tahunan desa; dan
b. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan
pembangunan jangka menengah desa telah dijabarkan kedalam rencana
program dan kegiatan prioritas pembangunan tahunan desa.
8

6. Hasil pemantauan dan supervisi atas pengendalian sebagaimana dimaksud pada


ayat (5) digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa program
pembangunan dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan
pendanaan pembangunan jangka menengah desa telah dilaksanakan melalui
RKPDes.

Bagian ketiga
Evaluasi
Pasal 8
1. Evaluasi terhadap RPJMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal (6) mencakup
indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan untuk
mencapai misi, tujuan dan sasaran dalam upaya mewujudkan visi pembangunan
jangka menengah.
2. Evaluasi sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan utuk memastiakan
bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran pembanguan jangka menengah Desa dapat
dicapai untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang desa dan
pembangunan jangka menengah daerah dan nasional.
3. Evaluasi dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 tahun dan atau sesuai
dengan kondisi dan perubahan berbahan lingkungan strategis daerah, dengan
menggunakan hasil evaluasi RKPDes.
4. Dalam hal pelaksanaan RPJMDes terjadi perubahan capaian saran tahunan tetapi
tidak mengubah target pencapaian sasara akhir pembangunan jangka menengah,
penetapan perubahan RPJMDes dimuat dalam RKPDes akan berkenaan.
5. Dalam hal terjadi perubahan yang mendasar yaitu suatu program yang tidak dapat
ditetapkan dikerjakan, terjadi bencana alam atau perubahan kebijakan nasional,
maka peraturan desa tentang RPJMDes dapat dilakukan perubahan dengan
persetujuan BPD.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pengawasan dan evaluasi terhadap
RPJMDes diatur dengan Peraturan BPD.
Pasal 9
Dalam rangka pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMDes sebagaimana
dimaksud dalam pasal 7 dan pasal 8, BPD melakukan pengawasan sesuai dengan
fungsinya.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
RPJMDes menjadi pedoman dalam penyusunan peraturan desa tentang struktur
organisasi perangkat desa dan peraturan desa lainnya yang terkait dengan rencana
pembangunan desa.
9

Pasal 11
1. Penyusunan RPJMDes Gelangsar 2016-2018 berpedoman pada sasaran pokok arah
kebijakan RPJPD Lombok Barat 2005-2025.
2. Kepala Desa pada tahun terakhir pemerintahannya wajib menyusun RKPDes untuk
tahun pertama periode pemerintahan berikutnya.
3. RKPDes sebagaimana dimaksud pada ayat 2 digunakan sebagai pedoman untuk
menyusun APBDes tahun pertama pemerintahan kepala desa berikutnya.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP

pasal 12
Peraturan desa ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Mengetahui : Ditetapkan di : Gelangsar
Ketua BPD Desa Gelangsar Pada tanggal : 15 Januari 2016
Kepala Desa Gelangsar

H.ABDUL HARIS
ABD. RAHMAN, S.PdI

Diundangkan di : Gelangsar
Sekdes Gelangsar

( MUHAMMAD SAIRI )
10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahwa berdasarkan Undang – Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Desa yang merupakan pengganti Undang – undang Nomor 72 Tahun 2004, Desa atau
yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yuridis, berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah
Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang –
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman,
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.Berdasarkan pola
pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau
dibentuk dalam sistim Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten / Kota, maka
sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi
dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan
mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) ataupun Rencana
Pembangunan Tahunan Desa (RKP Des).
RPJMDes Desa Gelangsar ini merupakan rencana strategis Desa Gelangsar untuk
mencapai tujuan dan cita-cita desa. RPJMDes tersebut nantinya akan menjadi dokumen
perencanaan yang akan menyesuaikan perencanaan tingkat Kabupaten. Sepirit ini
apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan
yang memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
pembangunan yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip Pemerintahan yang baik (Good
Governance) seperti Partisipasif, transparan dan akuntabilitas.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) merupakan penjabaran
dari Visi, Misi dan Program Kepala desa yang penyusunannya didasarkan pada Undang-
Undang Nomor 06 tahun 2014 tentang Desa dan dengan memperhatikan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat, agar
11

program pembangunan di desa sejalan dan selaras dengan program Pembangunan


Daerah. Pemerintah Desa Gelangsar saat ini telah memiliki Rencana Pemabngunan
Jangka Menegah RPJMDes 2016-2018. Dengan telah di lantiknya Sdr. ABD.RAHMAN,
S.PdI, sebagai Kepala Desa Gelangsar terpilih periode 2012-2018 pada tanggal 16 April
2012 terhitung setelah di lantik, Kepala Desa terpilih harus menyusun Rencana
Pembangunan Jangka Menengah ( RPJMDes) 6 (Enam) tahun berikutnya sebagai
acuan /refrensi arah dan kebijakan pembangunan di desa.
RPJMDes Desa Gelangsar merupakan penjabaran Visi, Misi dan Program Kepala Desa.
Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 78 ,79 dan 80 Undang-Undang Nomor 06
tahun 2014 tentang Desa.

1.2. Landasan Hukum


Dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa (RPJMDes) Desa
Gelangsar Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat di dasari oleh Landasan
Hukum sebagai berikut :
1. UU Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah tingkat I Bali, NTB dan
NTT
2. UU 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
3. PP 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelakasanaan UU 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
4. PP 22 Tahun 2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun
2016 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN.
5. Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara tahun Anggaran 2016.
6. PP 13 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keungan Desa.
7. Permendagri Nomor 114 tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa.
8. Peraturan Menteri dalam Desa, Pembangunan Daerah Tertingal dan Transemigrasi
Nomor 5 tahun 2016.
9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Pembentukan,Penghapusan,Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa
menjadi Kelurahan.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok
Barat Tahun 2005-2025.
11. Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2014 tentang anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah tahun anggaran 2016.
12. Peraturan Desa Gelangsar Nomor: 01 Tahun 2016 tentag Anggaran Pendapatan
dan Belanja Besa Tahun Anggaran 2016.
12

1.3. Maksud dan Tujuan.


Maksud disusunnya RPJMDes Desa Gelangsar tahun 2016-2018 adalah memberikan
arah bagi pemerinah desa, masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan
tujuan pembangunan desa yang terpadu dengan tujuan daerah sesuai visi, misi dan arah
pembanguna desa yang telah di sepakati bersama sehingga menjadi efektip, efisien,
terpadu, berkesinambungan dan responfsip terhadap kebutuhan masyarakat. Disamping
itu juga maksudkan untuk memberikan arah terhadap pengelolaam keuangan desa,
strategi pembangunan desa, kebijakan umum desa dengan rencana kerja dalam kerangka
anggaran dan kerangka regulasi yang bersipat indikatif selama 6 (enam) tahun kedepan.
Sedangkan tujuan disusunnya RPJMDes Desa Gelangsar Tahun 2016-2018 adalah
sebagai acuan dalam penyusunan Rencana strategis pembangunan pemerintah desa dan
sebagai dokumen perencanan lainnya.

1.4. Manfaat
Perencanaan pembangunan desa merupakan hal penting dalam menetukan arah,
lebih menjamin kesinambungan Pembangunan , Sebagai rencana induk pembangunan
Desa yang merupakan acuan Pembangunan Desa, Pemberi arah seluruh kegiatan
pembangunan di desa.
a) Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program
pembangunan dari Pemerintah.
b) Dapat mendorong partisipasi masyarakat.
Dengan demikian dokumen RPJMDes akan menjadi sebuah pedoman induk
pembangunan dan dijadikan sebagai bahan acuan semua kegiatan yang akan
dilaksanakan selama lima tahun, karena merupakan singkronisasi perencanaan
pembangunan Nasional, Daerah, dan Desa yang jga merupakan Acuan atau Pedoman
dalam pembangunan Desa secara sistematis, terukur dan terencana.

1.5 Pengertian
Istilah dan singkatan dalam dokumen :
a) Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
b) Daerah adalah Kabupaten Lombok Barat
c) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
13

d) Bupati adalah Bupati Lombok Barat


e) Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.
f) Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
g) Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa meliputi Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan.
h) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
i) Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga
yang berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
j) Peraturan Desa adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibuat oleh Badan
Permusyawaratan Desa bersama dengan Kepala Desa.
k) Keputusan Kepala Desa adalah Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa baik
yang bersifat pengaturan maupun penetapan.
l) RPJMDes : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
m) RKPDes : Rencana Kerja Pembangunan Desa
n) RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
o) RAPBDes : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
p) DURKPDesa : Daftar Usulan Rencana Kegiatan Pembangunan Desa
q) Perencanaan adalah Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang
tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang ada
r) Visi adalah Rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan
s) Arah pembangunan daerah adalah Strategi untuk mencapai tujuan pembangunan
jangka panjang Desa
t) Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-progam indikatif untuk
mewujudka visi dan misi
u) Kebijakan adalah arah / tindakan yang diambil oleh pemerintah desa untuk
mencapai tujuan
v) Program adalah Instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang
dilaksanakan oleh instansi atau lembaga – lembaga untuk mencapai tujuan dan
sasaran serta memperoleh alokasi anggaran / kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh lembaga desa.
w) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut
RPJMDesa adalah dokumen perencanaan pembangunan desa untuk periode 6
(enam) tahun Desa dalam wilayah.
14

1.6 Sistematika Penyusunan


RPJMDes Desa Gelangsar 2016-2018 terdiri dari IX BAB dengan sistematika
penyajian sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, Maksud dan tujuan, landasan hukum
penyusunan, hubungan RPJMDes dengan dokumen Perencanaan lainnya,
dan sistematika penulisan RPJMDes.
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
Menguraikan kondisi geografis, administrasi, sosial kependudukan serta
pencapaian pembangunan 5 (lima) tahun terakhir di Desa Gelangsar.
BAB III : VISI DAN MISI
Menguraiakan Visi dan Misi Kepala Desa terpilih, tujuan pembangunan serta
sasaran yang ingin di capai di akhir tahun RPJMDes.
BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
Menguraikan tujuan dan sasaran kepala Desa terpilih, tujuan pembangunan
beserta sasaran yang ingin dicapai di akhir tahun RPJMD
BAB V : STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Menguraikan strategi dan arah kebijakan pembangunan sesuai kewenangan
Pemerintah Desa Gelangsar dalam mewujudkan tujuan dan sasaran
pembangunan daerah menuju tercapainya visi dan misi pembangunan.
BAB VI : ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Menguraikan kinerja keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan
sebelumnya dan kerangka pendanaan guna menyongsong pembangunan
tahun berikutnya.
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM
Menguraikan kebijakan umum dari masing-masing strategi dan arah
kebijakan daerah yang dipaparkan pada bab sebelumnya menuju
terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah.
BAB VIII : PEROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Menguraikan program pembangunan desa dari masing-masing masing-
masing bidang pembagunan antara lain bidang penyelenggaraan pemerintah
desa, bidang pembangunan desa, bidang pemberdayaan masyarat, dan
15

bidang pembinaan masyarakat desa dan arah kebijkana desa yang


dipaparkan pada bab sebelumnya menuju terwujudnya visi, misi, tujuan dan
sasaran pembangunan daerah.
BAB IX : PENUTUP

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA

2.1. SEJARAH DAN ARTI LAMBANG DESA


2.1.1. Sejarah Desa Gelangsar
Desa Gelangsar merupakan salah satu desa dari 16 (enam belas) Desa yang
ada di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, merupakan desa yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Lombok Utara (KLU) dengan luas 1900 Ha.
Desa Gelangsar merupakan salah satu desa pemekaran dari Desa Mambalan.
Berdiri pada tahun 2010 berdasarkan SK Bupati Lombok Barat No.
806/22/BPMPD/2010 tentang Pembentukan Desa Gelangsar kecamatan Gunungsari
kabupaten Lombok Barat dan SK Bupati No. 866/38/BPMPD/2010 tentang penunjukan
penjabat kepala desa persiapan Gelangsar.
Desa Gelangsar menjadi Desa Depinitif pada tanggal 2 Nopember 2011, maka
dengan demikian hak dan kewajiban Desa Gelangsar tidak ada bedanya dengan desa-
desa lain di kabupaten Lombok Barat.
Nama Gelangsar diambil dari bahasa Sasak yang berasal dari kata “GELANG“ yang
berarti “ BENDA YANG MELINGKAR “ yang melambangkan adat kesatuan dan persatuan
masyarakat pada jaman terdahulu. Konon ceritanya gelang dapat menyembuhkan
penyakit dan kata ”SAR” yang asal kata dari Kata “ GANGSAR “ Yang berarti bekerja
dengan cepat atau cekatan. Jadi secara loghah bahasa kata GELANGSAR berarti pada
jaman terdahulu memiliki makna persatuan yang sangat kuat bagaikan sebuah gelang
,disamping itu masyarakatnya sangat giat dalam segala kegiatan sosial kemasyarakatan .

Dalam sejarah terbentuknya Desa Gelangsar dapat dilihat dari segi namanya,
sehingga Desa Gelangsar ini diberi nama dengan nama Desa Gelangsar. Secara Etimologi
GELANGSAR dapat dibagi menjadi dua kata yaitu GELANG dan SAR. Gelang yang artinya
adalah gelang/benda yang melingkar, karena pada pada tahun 1900-an orang-orang
yang bertempat tinggal di desa tersebut selalu memakai gelang, baik itu gelang kaki
maupun gelang tangan dan manfaat dari gelang tersebut bisa digunakan untuk
permainan dan gelang tersebut berbahankan perak putih dan bagi kalangan yang berada
(kaya) pada zaman tersebut gelang tangan dan kakinya yang berbahankan emas,
16

kemudian konon katanya gelang tersebut bisa dijadikan obat penyembuh ketika
mengalami sakit di tangan atau di kaki maupun bagian mana saja yang terkena sakit
hendaknya mereka memasangkan gelang tersebut sehingga orang yang sakit tersebut
bisa sembuh dan pulih kembali, kemudian kata SAR yang artinya bertindak dengan cepat,
tepat, dan cermat.
Maksudnya ketika masyarakat bekerja mereka selalu cepat, tepat, dan cermat
sehingga tidak membuang-buang waktu yang tidak jelas, begitu juga dalam hal
permainannya yang dilakukan oleh anak-anak selalu bertindak cepat, tepat dan cermat
supaya tidak kalah dalam permainan gelang tersebut.
Pengertian Gelangsar berdasarkan Epistemologinya yaitu suatu bentuk gelang
yang biasa digunakan oleh orang-orang pada zaman dahulu diiringi dengan sikap kerja
kerasnya yang cepat, tepat dan cermat,baik dalam bekerja sebagai petani, berkebun,
berdagang, dan lain-lain yang beragam dari profesi yang diijalankanya.
Kesepakatan pemerintah Desa bersama masyarakat dituangkan dalam
Musyawarah Desa yang diadakan pada tanggal: 2 Januari 2006 yang dihadiri oleh unsur
BPD, pemerintah desa dan masyarakat. Keputusan pemerintah tentang pemekaran desa
mambalan menjadi desa Gelangsar dituangkan dalam:
1. Keputusan Kepala Desa Mambalan Nomor : 01 Tahun 2006 tentang Pemekaran Desa
Mambalan menjadi Desa Persiapan Gelangsar.
2. Keputusan Kepala Desa Mambalan Nomor : 02 Tahun 2006 tentang Pembentukan
Panitia Pemekaran Desa Mambalan. Desa Gelangsar terdiri dari 6 (Enam) dusun
yaitu:
a) Dusun Gelangsar
b) Dusun Apit Aiq
c) Dusun Gelangsar Timur
d) Dusun Lilir Utara ( Lokasi Kantor Desa Gelangar )
e) Dusun Songoran
f) Dusun Geripak
Adapun Luas Wilayah Desa Gelangsar adalah 1900 Ha dengan batas Administratif
Desa Gelangsar meliputi :
a) Sebelah Utara : Hutan Lindung Tubtuban / KPH KLU
b) Sebelah Timur : Desa Mekarsari
c) Sebelah Selatan : Desa Jeringo dan Desa Mambalan
d) Sebelah Barat : Desa Dopang
17

2.1.2 ARTI LAMBANG DESA GELANGSAR

Latar belakang lambang berwarna ;


 Sebelah kanan warna hijau berarti subur.
Artinya Desa Gelangsar mempunyai tanah yang
subur baik untuk pertanian maupun
perkebunan.
 Sebelah kiri warna Biru berarti Damai. Artinya
masyarakat Desa Gelangsar selalu berusaha
untuk dapat hidup dalam kedamain dan
ketentraman.
 Warna kuning berarti cerah Artinya masyarakat Desa Gelangsar tanaman
padinya telah menguning .
 Bulan Bintang berarti masyarakatnya mayoritas muslim
 Padi dan Kapas berarti Kemakmuran dan Kesejahteraan sebagai cita-cita
masyarakat Desa Gelangsar
 Gunungan bermakna Desa Gelangsar berada di daerah kawasan hutan lindung
yang melindungi masyarakatnya dari bencana alam dan sumber mata air .
Motto Desa Gelangsar adalah:
 GELENG yang berarti Cepat, gesit, cekatan,bermakna masyarakat Desa Gelangsar
cepat dengan penuh pertimbangan.
 GALANG yang berarti Cerah, cenah, terang benderang, bermakna penuh wawasan
 GEMILANG berarti Cemerlang dalam bertindak dan berpikir, serta berhasil
sukses.
Filosofi Motto : Geleng, Galang, Gemilang dapat diartikan sebagai berikut : Gesit
dalam bertindak, cemerlang dalam berpikir, berkehidupan sosial keagamaan ,
penuh keakraban untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa setiap penduduk dan
Pemimpin di Desa Gelangsar haruslah bertindak sesuai hukum , bijaksana, santun, rukun,
saling harga menghargai, Gotong royong, cepat bertindak, giat bekerja serta
menyelesaikan masalah dengan bijaksana cemerlang, berdasarkan agama dan hukum
adat maupun hukum negara dalam segala aspek demi kelangsungan kehidupan manusia
dan alam seutuhnya.
18

Kepala Desa dalam menjalankan pemerintahannya di bantu oleh Para Kaur/Staf


Desa dan Kepala Dusun yaitu :
No. Nama Kepala Dusun Keterangan
1 BAHRIM Gelangsar
2 LALAUAMALUDIN Gelangsar Timur
3 JAMA’AH Apit Aiq
4 SIRAJUDIN MUHTAR Lilir Utara
5 JUMAHIR Songoran
6 ISHA K MARZUKI Geripak
PERANGKAT DESA GELANGSAR
No. Nama Jabatan Keterangan
1 MUHAMMAD SAIRI Sekretaris Desa

No. Nama Kepala Urusan Keterangan


1 LUKMAN Kaur Pmerintahan
2 SUHAD, S.PdI Kaur Pembangunan
3 FITRIANI, AMd.Perp. Kaur Keuangan
4 Neni Indra Hidayati Kaur Kesra
5 Lalu Mulyono, S.AP Kaur umum
6 Herman Sirajudin, S.Pd Kaur Trantib

2.2. Aspek Geografis


2.2.1. Letak Geografis
Secara geografis Desa Gelangsar berada 115,46 0– 116,200 Bujur Timur dan 8,25-8
Lintang Selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut:
a) Sebelah Utara : Hutan Lindung Tubtuban /Hutan Lindung KLU
b) Sebelah Selatan : Desa Jeringo dan Desa Mambalan
c) Sebelah Barat : Desa Dopang
d) Sebelah Timur : Desa Mekar Sari
Secara adminstrasi desa Gelangsar terdiri dari 6 Dusun diantaranya :
1. Dusun Gelangsar,
2. Dusun Gelangsar Timur
3. Dusun Apit Aiq
4. Dusun Lilir Utara ( Letak Kantor Desa sebagai pusat pemerintahan desa )
5. Dusun Songoran
6. Dusun Geripak
2.2.2. Topografi
Berdasarkan kondisi topografinya wilayah Desa Gelangsar dikatagorikan sebagai
berikut :
1. Ketinggian 0-60 meter diatas permukaa laut, memiliki luas sebesar 380 Ha
atau 20 % dari luas wilayah. Sedangkan kemiringan lahan di Desa Gelangsar
sangat berpariasi dan diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelas kemiringan
sebagui berikut :
19

2. Tingkat kemiringan 21-800 merupakan tingkat kemeiringan Wilayah yang


paling luas.
2.2.3. Klimatologi
Desa Gelangsar termasuk wilayah yang beriklim tropis, dengan musim , yakni
kemarau ( April-September) dan musim hujan (Oktober- Maret) dengan temperature
suhu uadara rata-rata berkisar antara 21,03 oC-32,780 C, dimana suhu maksimum terjadi
pada bulan oktober dan November dengan suhu 33,80 C, serta suhu terendah yang
mencapai 170 C.
Dilihat dari letak geografis wilayah dengan batas - batas alam yang cukup
strategis karena batas alam berupa kali dan batas perkebunan warga sebagai batas
wilayah dusun dan batas wilayah desa yang merupakan pembatas antar desa tetangga.
Selanjutnya Pada tahun 2010 sesuai Surat Keputusan Bupati Lombok Barat
Nomor : 806/22/BPMPD/2010, Tentang Pembentukan Desa Gelangsar dan Surat
Keputusan Bupati Lombok Barat Nomor : 866/38/BPMPD/2010, tentang Penunjukan
Penjabat Kepala Desa Gelangsar, maka Desa Gelangsar resmi Depinitif /dimekarkan dari
Desa Induk Mambalan Kecamatan Gunungari Kabupaten Lombok Barat pada tanggal 02
November 2011, maka dengan demikian Desa Gelangsar sejajar dengan desa-desa
lainnya di Kabupaten Lombok Barat. Kemudian Desa Gelangsar mengadakan Pemilihan
Kepala Desa ( Pilkades ) tanggal 16 April 2012, untuk periode 2012-2018, dengan Kades
terpilih Sdr. Abd.Rahman, S.PdI.
Desa Gelangsar ini cukup dikenal khususnya oleh masyarakat luas, bahkan sampai
ke luar daerah maupn ke Luar Negeri, Usianya memang baru Lima tahun sejak
dimekarkan 2010 silam. Namun Desa Gelangsar telah menorehkan prestasi
membanggakan. Yakni meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Umum sebagai Desa Pelopor Good Governance dalam
pengelolaan keuangan desa. Dalam pengelolaan anggaran desa telah mendapatkan
pengakuan dan penghargaan Good Governance dari Ditjen Perbendaharaan Kementrian
Keuangan Republik Indonsia Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat, tanggal 21
Desember 2016. Dasar Pemberian Piagam adalah Surat Kepala Kantor Wilayah Provinsi
NTB Direktorat Jendral Perbendaharaan Kementrian Keuangan Repoblik Indonesia
Nomor Kep-114/WPB.22/2016 tentang Pemberian Pengakuan Keploporan Desa
Montong Gamang Kecamatan Kopang Kabupaten Lombok Tengah, Desa Karang Bajo
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara dan Desa Gelangsar Kecamatan Gunung Sari
Kabupaten Lombok Barat sebagai Desa pelopor Good Governance dalam Pengelolaan
Keuangan Desa.
Meskipun umur Desa Gelangsar baru menjejak di angka lima, tapi gaung Desa
Gelangsar telah sampai ke pusat. Penyebabnya, penghargaan dari Kemenkeu terhadap
good governance dalam pengelolaan keuangan desa yang diterapkan aparatur Desa
Gelangsar. Transparansi ini, mungkin terlihat biasa saja, pasalnya banyak juga desa-desa
20

lain di Lombok Barat yang telah melaksanakannya. Hanya saja yang membuat
transparansi yang dilakukan Desa Gelangsar menjadi istimewa, karena tidak hanya
melakukan secara offline, tetapi secara online juga (website:
http://desagelangsar.blogspot.co.id/ Email- desagelangsar@gmail.com ).
Desa Gelangsar adalah Desa Pelopor Good Governance di NTB.

Dari 995 desa di Provinsi NTB, tiga desa mendapatkan penghargaan dari Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTB. Termasuk Desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari
Kabupaten Lombok Barat dinilai menjadi pelopor good governance (pemerintahan yang
baik). Apa yang menjadikan desa-desa tersebut dinilai berhasil terapkan good
governance? Kinerja Aparatur Pemerintah Desa Gelangsar dinilai kontekstual dan
konkrit dalam mewujudkan aspirasi masyarakat. Disamping itu juga karena Desa
Gelangsar adalah salah satu desa yang diakui oleh Daerah Kabupaten maupun Provinsi
sebagai Desa Kampung Siaga Bencana (KSB) yang terdiri dari Tim Kampung Siaga
Bencana 60 orang.
Pemerintahan Desa Gelangsar telah dipimpin oleh 1 Kepala Desa yakni ;

NO NAMA MASA BHAKTI ALAMAT KET


1. ABD.RAHMAN, S.PdI 2010- 2012 Gelangsar Penjabat
2. ABD.RAHMAN, S.PdI 2012- Sekarang Gelangsar Kades

Desa Gelangsar secara administratif termasuk wilayah Kecamatan Gunungsari


Kabupaten Lombok Barat, merupakan daerah yang terletak di daerah kawasan
Perbukitan dan dataran rendah. Dengan luas wilayah +1900 Ha. Ketinggian tanah 850 m
diatas permukaan laut.
Desa gelangsar juga didukung oleh beberapa kelembagaan yang mampu
menyokong dan mendukung kemajuan desa antara lain :
1. TIM KAMPUNG SIAGA BENCANA (KSB) DESA GELANGSAR
NO NAMA JABATAN
1 BAHRIM Ketua
2 LUKMAN,SE Sekretaris
3 NENI INDRA HIDAYATI Bendahara
21

4 LALU MAHRUN Ketua Tim Dapur Umum


5 SAID Anggota
6 JUMILAH Anggota
7 MIJAH Anggota
8 SAKMAH Anggota
9 BAHARUDIN Ketua Tim Logistic
10 SEMI’UN Anggota
11 LALU AMRILLAH Anggota
12 ZUBAIDAH Anggota
13 ERNI JOHAN Anggota
14 BAHRIM Ketua Tim Reaksi Cepat
15 SIRAJUDIN MUHTAR Anggota
16 ABD.RAHMAN,SpdI Anggota
17 ISHAK MARZUKI Anggota
18 NENY INDRAHIDAYATI Anggota
19 JAMAAH Anggota
20 ZAENAL ABIDIN Anggota
21 HABZUL HADI Ketua Tim Evakuasi
22 HAEDI Anggota
23 HANAFI Anggota
24 SUHAELI Anggota
25 RAHMAT Anggota
26 SAERI Anggota
27 M.JAUHARI Ketua Tim Posko
28 SUHAD Anggota
29 LALU MULYONO Anggota
30 FITRIANI Anggota
31 SAHRUN Anggota
32 LUKMAN Anggota
33 SAHDI Ketua Tim Keamanan
34 HERMAN Anggota
35 SAHNEN Anggota
36 SAPRI Ketua Tim Shelter
37 MAHRIP Anggota
38 JUMAHIR Anggota
39 SAHRIL Anggota
40 A.SAUKI Anggota
41 WILDAN Anggota
42 SABUDIN Anggota
43 SAMSUDIN Anggota
44 MAHSUN Anggota
45 LALU RADIAH Anggota
46 SALUDIN Anggota
47 LALU JAMALUDIN Ketua Tim Sosial
48 MAS,UL Anggota
49 RONI SUSANTO Anggota
50 IHSANUDIN Anggota
51 SURI HARIANI Anggota
52 LALU JAMALUDIN Anggota
53 H.ABDUL HARIS Ketua Tim Transportasi
22

54 LALU MASRI Anggota


55 MAHRI Anggota
56 SAEFUL MARHAN Anggota
57 ROHANI Ketua Tim Kesehatan
58 RATNAWATI Anggota
59 KARTIWI Anggota
60 NAPSIAH Anggota
61 ROHANI Anggota

2. TIM PAM SWAKARSA DESA GELANGSAR


No. Nama Dusun Keterangan
1 HERMAN SIRAJUDIN, S.Pd Lilir Utara
2 SAHDI Gelangsar
3 MUSNI Gelangsar
4 HANAPI Gelangsar
5 SAHARDI Gelangsar Timur
6 LALU MAHRUN Gelangsar Timur
7 MAHSUN Lilir Utara
8 SABIL Lilir Utara
9 SAPARMAN Apit aiq
10 AHMAD Apit Aiq
11 HERMAN Songoran
12 ABDUL AZIZ Songoran
13 RAHMAT Geripak
14 HADI PUTRA Geripak

3. TIM PT PKD
No. Nama Dusun Keterangan
1 ABD. RAHMAN, S.PdI Gelangsar Pembina
2 SUHAD, S.PdI Songoran Ketua
3 M. SAIRI Apit Aiq Sekretaris
4 FITRIANI, AMd.Perp. Gelangsar Bendahara
5 NENI INDRA HIDAYATI Lilir Utara Anggota

4. TIM TPK
No. Nama Dusun Keterangan
1 LUKMAN Gelangsar Timur Ketua
2 SAHRUN Gelangsar Timur Sekretaris
3 LALU MULYONO Geripak Anggota

5. TIM KPMD
No. Nama Dusun Keterangan
1 A. SAUKI Gelangsar Timur
2 SAPRI Gelangsar
3 HUSNI TAMRIN, S.PdI Lilir Utara
4 SURI HARIANI Gelangsar
5 KARTIWI Geripak

6. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)


No. Nama Dusun Keterangan
1 H.ABDUL HARIS Gelangsar Timur Ketua
2 IDA BAGUS GEDE DIPTA Geripak Wakil Ketua
23

3 MAHRI Lilir Utara Sekretaris


4 NAHAR Apit Aiq Anggota
5 TOHRI Gelangsar Anggota
6 MUSTAPA Songoran Anggota
7 BAHARUDIN Gelangsar Anggota

2.2.4. Penggunaan Lahan


Pengunaan lahan di Desa Gelangsar dapat di katagorikan sebagai lahan bukan
pertanian Persawahan mlainkan lahan pertanian perkebunan.
Luas tanah di Desa Gelangsar menurut penggunaan lahan tahun 2016 masing-masing
dusun :
Tabel 1

Penggunaan lahan
No. Dusun Jumlah total
Bukan Lahan bukan
Sawah
Sawah Pertanian
1 Gelangsar 21 Ha 135 Ha - 156 Ha
2 Gelangar Timur - 320 Ha - 320 Ha
3 Apit Aiq 3 Ha 370 Ha - 373 Ha
4 Lilir Utara 1 Ha 450 Ha - 451 Ha
5 Songoran - 310 Ha - 310 Ha
6 Geripak - 290 Ha - 290 Ha
Jumlah 25 Ha 1.875 Ha - 1900 Ha

Tabel 2
Luas Wilayah Peggunaan Lahan Di Desa Gelangsar

No. Luas wilayah menurut penggunaan Jumlah

1 Luas permukiman 39,2 ha/m2


2 Luas persawahan 25 ha/m2
3 Luas perkebunan 633 ha/m2
4 Luas kuburan 0,18 Ha/m2
5 Luas pekarangan 626 Ha/m2
6 Luas perkantoran 0,20 Ha/m2
7 Luas prasarana umum lainnya /tempat ibadah 0,56 Ha/m2
Jumlah 1.770 ha/m2
24

a. Lahan Pertanian
1) Tanaman Pangan
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 1
1 Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian 440 keluarga
2 Tidak memiliki 193 keluarga
3 Memiliki kurang dari 1 ha 390 keluarga
4 Memiliki 1,0-5,0 ha 50 keluarga
5 Memiliki 5,0-10 ha 3 keluarga
6 Jumlah total keluarga petani 375 keluarga

Table 2
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas tahun 2016
1 Kacang tanah 1,00 ha 4 ton/ha
2 Kacang panjang 1,50 ha 30 ton/ha
3 Padi sawah 12,0 ha 3,5 ton/ha
4 Ubi kayu 2,20 ha 6,80 ton/ha
5 Ubi jalar 1,30 ha 6,40 ton/ha
6 Cabe 0,10 ha 2,10 ton/ha
7 Tomat 0,20 ha 1,5 ton/ha
8 Kangkung 0,20 ha 40 ton/ha

Table 3
Jenis komoditas buah-buahan yang dibudiayakan di Desa Gelangsar tahun 2016
Pemilikan Lahan Tanaman Buah-Buahan
1 Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan 6,4 keluarga
2 Tidak memiliki 13 keluarga
3 Memiliki kurang dai 10 ha 41 keluarga
4 Memiliki 10-50 ha 4 keluarga
5 Memiliki 50-100 ha 3 keluarga
6 Jumlah total keluarga perkebunan 77 keluarga

Table 3.1
Hasil Tanaman dan Luas Tanaman Buah-Buahan
1 Kelapa 15,0 ha 750,0 ton/ha
2 Aren 11,0 ha 400,0 ton/ha
3 Durian 12,0 ha 720,0 ton/ha
4 Nangka 3,0 ha 150,0 ton/ha
5 Manggis 1,0 ha 40,0 ton/ha
25

6 Langsat/Duku 2,0 ha 70,0 ton/ha


7 Melinjo 4,0 ha 190,0 ton/ha
8 Kelengkeng 1,0 ha 30,0 ton/ha
9 Bengkuang 5,0 ha 800,0 ton/ha
10 Mangga 4,0 ha 240,0 ton/ha
11 Rambutan 2,0 ha 8,2 ton/ha
12 Jambu - -
13 Naga 2,0 ha 8,2 ton/ha
14 Pepaya 1,0 ha 50,0 ton/ha
15 Pisang 8,7 ha 12,2 ton/ha
Jumlah total 71,7 Ha 3468,6 ton/ha

Tanaman apotik hidup dan sejenisnya


1 Jenis tanaman Luas (ha) Hasil panen (ton/ha)
2 Kunyit 1,2 ha 4,3 ton/ha
3 Lengkuas 0,45 ha 5,9 ton/ha
4 Kencur 07 ha 1,2 ton/ha

b. Peternakan
1) Jenis populasi
Table 1
No Jenis ternak Jumlah pemilik Perkiraan jumlah populasi
1 Sapi 150 orang 250 ekor
2 Kerbau 0 orang 0 ekor
3 Babi 25 orang 75 ekor
4 Ayam kampung 700 orang 6500 ekor
5 Ayam broiler 25 orang 250 ekor
6 Ayam Arab 10 orang 200 ekor
7 Bebek 20 orang 2000 ekor
8 Kuda 0 orang 0 ekor
9 Kambing 6 orang 100 ekor
10 Domba 2 orang 5 ekor
10 Angsa 2 orang 30 ekor
11 Burung walet 0 orang 0 ekor
Jumlah 940 orang 9410 Ekor

c. Perikanan
1) Jenis dan sarana peruduksi budidaya ikan air tawar
1 Kolam 3,1 ha/m2 4,8 ton/th
2 Sungai - -
3 Sawah - -
26

2) Jenis Ikan dan peruduksi


1 Mujair 0,5 ton/th
2 Nila 2,1 ton/th
Jumlah 2,6 ton/ha

d. Sumber Daya Air


1) Potensi dan air sumber daya Air
No Uraian Sumber Daya Air Volume Satuan
1 Sungai /Kali Gelangsar 7000 M
2 Sungai /Parit 1500 M
3 Irigasi Bendungan (D.I) Apit Aiq 1000 M
4 Irigasi Bendungan (D.I)Gelangsar 1800 M
5 Irigasi Bendungan ( D.I)Gelangsar II 700 M
6 Irigasi Bendungan ( D.I) Gelangsar III 600 M
7 Irigasi Bendungan ( D.I) Lilir Utara 900 M
Jumlah 13.500 M
8 Mata Air 15 Titik
9 Sumur Gali 23 Unit
10 Sumur pompa 0 Unit
11 PAM 0 Unit
12 Pipa 6 Unit
13 D.I Apit Aiq 1 Unit
14 D.I Gelangsar 1 Unit
15 D.I Gelangsar II 1 Unit
16 D.I Gelangsar II 1 Unit
17 D.I Gelangsar III 1 Unit
Jumlah 49 Unit

e. Potensi Sumber Daya Manusia


1) Jumlah Penduduk Desa Gelangsar Berdasakan Jenis Kelamin Tahun 2016

JUMLAH PENDUDUK
Dusun Kepadatan
Laki-laki Perempuan Jumlah KK Jumlah Jiwa
Penduduk
1 Gelangsar 188 203 205 - 391
2 Gelangsar 241 246 203 - 487
Timur
3 Apit Aiq 188 211 171 - 399
27

4 Lilir Utara 251 268 206 - 519


5 Songoran 138 146 103 - 284
6 Geripak 160 173 125 - 333
Jumlah 1.166 1.247 1.017 - 2.413

2) Tingkat Potensi Pendidikan Penduduk Desa Gelangsar tahun 2016


TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH

1 Jumlah penduduk buta aksara dan huruf latin 97 Orang

2 Usia 3-6 tahun yang belum Masuk TK 26 Orang

3 Usia 3-6 tahun yang sedang TK/ Play Group 38 Orang

4 Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 370 Orang

5 Usia 7-18 tahun yang Sedang sekolah 561 Orang

6 Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 401 Orang

7 Usia 18-56 tahun pernah SD tetapi tidak Tamat 1320 Orang

8 Tamat SD/Sederajat 472 Orang

9 Tamat SMP/Sederajat 535 Orang

10 Tamat SMA/Sederajat 254 Orang

11 Tamat D-1/Sederajat 1 Orang

12 Tamat D-2/Sederajat 0 Orang

13 Tamat D-3/Sederajat 1 Orang

14 Tamat S-1/Sederajat 19 Orang

15 Tamat S-2/Sederajat 0 Orang

16 Tamat S-3/Sederajat 0 Orang

17 Sedang Sekolah SLB C 0 Orang

18 Jumlah penduduk cacat Fisik dan Mental 8 Orang

Jumlah Total 4.104 Orang

3) Mata pencaharian pokok

JENIS PEKERJAAN LAK-LAKI PEREMPUAN


1 Petani 151 Orang 8 Orang
2 Buruh Tani 82 Orang 7 Orang
3 Pegawai Negri Sipil 2 Orang 0 Orang
4 Pengrajin Industri Rumah 7 Orang 2 Orang
Tangga
5 Pedagang Keliling 8 Orang 8 Orang
6 Peternak 500 Orang 440 Orang
7 Montir 4 Orang 8 Orang
28

8 Pembantu Rumah Tangga 8 Orang 8 Orang


9 TNI 0 Orang 0 Orang
10 POLRI 2 Orang 0 Orang
12 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 0 Orang 0 Orang
13 Pengusaha Kecil Dan Menengah 51 Orang 118 Orang
14 Pengacara 0 Orang 0 Orang
15 Dukun Kampung Terlatih 0 Orang 2 Orang
16 Jasa Pengobatan Alternatif 6 Orang 3 Orang
17 Arsitektur 0 Orang 0 Orang
18 Guru Swasta 6 Orang 3 Orang
19 Karyawan Perusahaan Swasta 11 Orang 36 Orang
20 Tukang Bangunan 480 Orang 0 Orang
21 Buruh Harian Lepas 720 Orang 164 Orang
22 Sopir 13 Orang 0 Orang
23 Ojek 15 Orang 0 Orang
JUMLAH 2.066 Orang 807ang

4) Agama / aliran kepercayaan


AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 ISLAM 1.086 Orang 1.033Orang
2 KRISTEN 0 Orang 0 Orang
3 KATHOLIK 0 Orang 0 Orang
4 HINDU 153 Orang 141 Orang
5 BUDHA 0 Orang 0 Orang
JUMLAH 1.239Orang 1.174Orang

5) Penduduk Masyarakat Desa Yang Mengalami Cacat Mental Dan Fisik


CACAT FISIK LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Tuna Netra 0 Orang 0 Orang
2 Lumpuh 0 Orang 0 Orang
3 Cacat Kulit 0 Orang 0 Orang
4 Cacat Fisik/Tuna Daksa Lainnya 12 Orang 3 Orang
5 Cacat Mental 4 Orang 0 Orang
6 Stres 0 Orang 0 Orang
JUMLAH 16 Orang 2 Orang

6) Tenaga Kerja

TENAGA KERJA Laki-Laki Perempuan


1 Penduduk usia 18-56 tahun 797 Orang 787 Orang
Penduduk usia 18-56 tahun
2 552 Orang 364 Orang
yang bekerja
Penduduk usia 18-56 tahun
3 251 Orang 441 Orang
yang belum/tidak bekerja
Penduduk maseh sekolah 7-18
4 12 Orang 10 Orang
tahun
29

Penduduk usian 56 tahun ke


5 94 Orang 71 Orang
atas
6 Angkatan Kerja 909 Orang 891 Orang
Jumlah 2.615 Orang 2.564 Orang
Jumlah Total 5.179 Orang

7) Potensi Sumber Daya Pembangunan


NO URAIAN SUMBER DAYA PEMBANGUNAN BAIK RUSAK
1 Aset Prasarana Umum
1.1 Jalan
Jalan Desa/Kelurahan
a. Panjang jalan aspal 1. 400 m 0m
b. Panjang jalan tanah 1000 m 4.000 m
c. Panjang jalan konblok/ semen/ 8.000 m 3.000 m
beton
Jalan Antar Desa
a. Panjang jalan aspal 1.300 m 0m
Jalan Kab. Yang Melewati Desa/Kelurahan
a. Panjang jalan aspal 10.000 m 0m
1.2 Jembatan
Jembatan Desa/kelurahan
- Jumlah jembatan beton 7 Unit 2 unit
1.3 Angkutan Darat
- Jumlah Pangkalan Ojek 2 1

8) Data Transfortasi Desa


2 Sarana Transfortasi Darat JUMLAH SATUAN
a. Truck Umum 0 Unit
b. Angkutan Per-Desa/Kelurahan 5 Unit
c. Ojek 16 Unit
d. Cidomo 0 Unit

9) Potensi Sumber Daya Prasarana Dan Sarana Pendidikan

JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Gedung SMA/Sederajat 0 Buah
30

2 Gedung SMP / Sederajat 0 Buah


3 Gedung SD 2 Buah
4 Gedung PAUD 0 Buah
5 Gedung TK 0 Buah
6 TPQ 6 Buah
7 Perpustakaan 3 Buah
JUMLAH 11 Buah

10) Potensi Sumber Daya Prasarana & Sarana Kesehatan

JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Pustu 0 Buah
2 Poskesdes 1 Buah
3 Posyandu 2 Buah
4 Klinik 0 Buah
5 Toko Obat 0 Buah
JUMLAH 3 Buah

11) Potensi Sumber Daya Prasarana Dan Sarana Olahraga

JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Lapangan Batminton 0 Buah
2 Meja Tenis 0 Buah
3 Lapangan Sepak Bola 0 Buah
4 Lapangan Poly 1 Buah
JUMLAH 1 Buah

12) Potensi Sumber Daya Prasarana & Sarana Ibadah

JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Masjid 4 Unit
2 Musholla 8 Unit
3 Pura 0 Unit
JUMLAH 12 Unit

13) Potensi Sumber Daya Prasarana Dan Sarana Pemerintahan & Lembaga
Masyarakat
NO JENIS PRASARANA JUMLAH/ KET
UNIT
1 Kantor Desa 1 Unit
2 Sekertaris BPD 1 Unit
31

3 Gedung P3A 0 Unit


4 Bumdes 0 Unit
5 Gapoktan 0 Unit
JUMLAH 2 Unit

STRUKTUR PEMERINTAHAN DAN KELEMBAGAAN DESA GELANGSAR


1. PEMERINTAH DESA GELANGSAR

NO NAMA JABATAN
1 ABD. RAHMAN, S.PdI Kades
2 MUHAMMAD SAIRI Sekdes
3 SUHAD, S.PdI Kaur. Pembangunan
4 LUKMAN Kaur Pemerintahan
5 FITRIANI, AMd.Perp. Kaur Keuangan
6 NENI INDRA HIDAYATI Kaur Kesra
7 LALU MULYONO Kaur Umum
8 HERMAN SIRAJUDIN, S.Pd Kaur Trantib
9 BAHRIM Kadus Gelangsar
10 SIRAJUDIN MUHTAR Kadus Lilir Utara
11 LALU JAMALUDIN Kadus Gelangsar Timur
32

12 JAMAAH Kadus Apit Aiq


13 JUMAHIR Kadus Songoran
14 ISHAK MARZUKI Kadus Geripak
13 MAS’UL Penghulu Desa
14 H. MUNAWIR HARIS Pekasih
15 SAHDI Linmas Desa

2. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA GELANGSAR

NO NAMA JABATAN
1 H. ABDUL HARIS Ketua
2 IDA BAGUS GEDE DIPTA Wakil Ketua
3 MAHRI Sekretaris
4 NAHAR Bendahara
5 TOHRI Anggota
6 MUSTAFA Anggota
7 BAHARUDIN Anggota

3. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DESA GELANGSAR


NO NAMA JABATAN
1 SAHRUN Ketua
2 M. JAUHARI Sekretaris
3 SURI HARIANI Bendahara
4 WILDAN Anggota
5 HABZUL HADI Anggota
6 DEDI KUZWARI Anggota
7 M. MARZUKI Anggota
8 RIPAAH, S.Pd Anggota

4. KARANG TARUNA DESA GELANGSAR


NO NAMA JABATAN
1 SUDIRMAN Ketua
2 A.SAUKI Sekretaris
3 SUHAEMI Bendahara
4 SUHAEDI Anggota
5 SUPRIADI Anggota
6 SUHAELI Anggota
7 LALU JAMIRIN Anggota
8 LALU JUNAERI Anggota
9 SYAMSUL HIDAYAT Anggota
10 LALU SAHDANI Anggota

5. TIM PENGGERAK PKK DESA GELANGSAR


NO NAMA JABATAN
1 KHADIJAH, HS Ketua
2 NENI INDRA HIDAYATI Sekretaris
3 FITRIANI, AMd. Perp. Bendahara
4 SERI WAHYU NINGSIH Wakil Ketua I
33

5 BQ. HAMIDAH, S.Pd Wakil Ketua II


6 AMINAH Wakil Ketua III
7 WINDA SUSANTI WULAN, AMd.Keb Wakil Ketua IV
8 HJ. ASMAWAN Ketua Pokja I
9 SURI HARIANI Anggota 1
10 ROHANI Anggota 2
11 MAESAH Anggota 3
12 MAHAYANI Anggota 4
13 MARIANI Ketua Pokja II
14 ZUBAEDAH Anggota 1
15 NURAENI Anggota 2
16 RAUHUN Anggota 3
17 BQ. HARMAWATI Anggota 4
18 HADIJAH Ketua Pokja III
19 USNIATI Anggota 1
20 HASANAH Anggota 2
21 RATNAWATI Anggota 3
22 M. JAUHARI Ketua Pokja IV
23 NAPSIAH Anggota 1
24 KARTIWI Anggota 2
25 HURIAH Anggota 3
26 MUSTIARAH Anggota 4

6. KADER POSYANDU DESA GELANGSAR


NO NAMA POSYANDU/DUSUN
1 M. JAUHARI Sekarwangi/Dusun Gelangsar
2 ROHANI Sekarwangi/Dusun Gelangsar
3 USNIATI Sekarwangi/Dusun Gelangsar
4 HASANAH Sekarwangi/Dusun Gelangsar
5 DEDI KUZWARI Sekarwangi/Dusun Gelangsar
6 NAPSIAH Asoka/Gelangsar Timur
7 MUSTIARAH Asoka/Gelangsar Timur
8 RATNAWATI Asoka/Gelangsar Timur
9 MARIANI Asoka/Gelangsar Timur
10 ZUBAEDAH Asoka/Gelangsar Timur
11 SAMSUDIN Kasih Ibu/Songoran
12 HURIAH Kasih Ibu/Songoran
13 ASMAWAN Kasih Ibu/Songoran
14 MARNI Kasih Ibu/Songoran
15 YULI Kasih Ibu/Songoran
16 KARTIWI Tereng Wilis/Geripak
17 PUTI MATUL HASANAH Tereng Wilis/Geripak
18 ZANNUR HIDAYAH Tereng Wilis/Geripak
19 FITRIANI Tereng Wilis/Geripak
20 HESTI LIANA Tereng Wilis/Geripak

7. KETUA RT DESA GELANGSAR


NO NAMA RT/DUSUN
1 SAPRI 01/ Gelangsar
2 ARSIAH 02 Gelangsar
3 SAHNEN 01/Gelangsar Timur
4 NAFIAH 02/Gelangsar Timur
5 LALU MUSTAFA 03/ Gelangsar Timur
6 IHSANUDIN 01/Apit Aiq
7 LALU ABDURRAHMAN 02/Apit Aiq
34

8 SABIL 01/Lilir Utara


9 MAHSUN 02/ Lilir Utara
10 ARSAH HADI 03/ Lilir Utara
11 SYAMSUDIN 01 / Songoran
12 MURSID 02 / Songoran
13 LALU MUNAIP 01 / Geripak
14 SAWALUDIN 02 / Geripak

8. LEMBAGA GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) “ GENEM KARYA “ DESA


GELANGSAR

NO NAMA JABATAN

1 MUSTAPA Ketua
2 SAMSUDIN Sekretaris
3 H. MUNAWIR HARIS Bendahara
4 SIRAJUDIN MUHTAR Ketua Klp Tani Gula Aren
5 BAHRAWI Ketua Klp Tani Geripak Patuh
6 KHADIJAH HS Ketua KWT
7 H. ABDUL HARIS Ketua Klp Ternak Geger Karya
8 SAHABUDIN Ketua Klp. Ternak KUBe KMM

9. LEMBAGA PENGURUS PERKUMPULAN PEMAKAI AIR (P3A) “ KELUARGA DAMAI


“DESA GELANGSAR
NO NAMA JABATAN
1 H. MUNAWIR HARIS Ketua
2 SUHAD Sekretaris
3 KHADIJAH HS Bendahara
4 BAHRIM Pelaksana Tehnis
5 SAHMAR Ketua Blok
6 BAHARUDIN Ketua Blok
7 H. ZULKIFLI Ketua Blok
8 MAS’UL Ketua Blok

10. LEMBAGA PENYELESAIAN SENGKETA MASYARAKAT ADAT (BPSMA) DESA


GELANGSAR
NO NAMA JABATAN
1 KEPALA DESA GELANGSAR PELINDUNG PENASEHAT
2 BPD DESA GELANGSAR PELINDUNG PENASEHAT
3 BABINSA dan BABINMASPOL PELINDUNG PENASEHAT
4 H. MUNAWIR HARIS KETUA
5 SIRAJUDIN MUHTAR WAKIL KETUA
6 M. SAIRI SEKRETARIS
7 LUKMAN WAKIL SEKRETARIS
8 HERMAN SIRAJUDIN, S.PdI BIDANG PIDANA
35

9 ISHAK MARZUKI ANGGOTA


10 JUMAHIR ANGGOTA
11 JAMAAH ANGGOTA
12 BAHRIM ANGGOTA
13 L. JAMALUDIN ANGGOTA
14 H. ZULKIFLI BIDANG PERDATA AGAMA
15 H. MUSLEHUDIN ANGGOTA
16 H. ABDUL HARIS ANGGOTA
17 MUSTAFA ANGGOTA
18 L. SAPARMAN ANGGOTA
19 L. MASRUN ANGGOTA
20 SAHRUN BIDANG PERDATA UMUM
21 SABIL ANGGOTA
22 SUHAD ANGGOTA
23 SAHRUL MALIKI, S.SosI ANGGOTA
24 AHMAD SAUKI ANGGOTA
25 DEDI KUZWARI ANGGOTA
26 WINDA ANGGRAENI WULAN BIDANG PPA
27 NENI INDRA H. ANGGOTA
28 ROHANI ANGGOTA
29 M. JAUHARI ANGGOTA
30 NAPSIAH ANGGOTA
31 ZUBAEDAH ANGGOTA

11.BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDES) DESA GELANGSAR


NO NAMA JABATAN
1 BPD DESA GELANGSAR PELINDUNG PENASEHAT
2 KEPALA DESA GELANGSAR KOMISARIS
3 KHADIJAH HS KETUA
4 BOHARI RAHMAN SEKRETARIS
5 NAFSIAH HASYATI BENDAHARA
6 M. JAUHARI BIDANG EKONOMI
7 NENI INDRA HIDAYATI BIDANG PERDAGANGAN
8 H. MUNAWIR HARIS BIDANG PETERNAKAN
9 H. ABDUL HARIS BIDANG PERIKANAN
10 FITRIANI, AMd.Perp BIDANG HOME INDUSTRI
36

BAB III
VISI DAN MISI
3.1. VISI
Dengan memperhatikan amanat RPJM Desa GELANGSAR 2016-2018 serta
mempertimbangkan aspek potensi dan kondisi, serta permasalahan yang dihadapi, maka
Visi pembangunan Pemerintah Desa GELANGSAR tahun 2016- 2018 adalah :
MEMUJUDKAN MASYARAKAT DESA GELANGSAR YANG RELIGIUS, MANDIRI DAN
BERDAYA SAING MENUJU KEHIDUPAN MADANI
Penjabaran makna Visi Desa GELANGSAR tersebut adalah sebagai berikut
1. Religius maknanya : Desa yang bersendikan agama dalam penyelesaian pelbagai
masalah kekeluargaan dan mengarahkan masyarakat kearah pendidikan yang
bernuansakan agama yang dianutnya.
2. Mandiri artinya : Mampu memanfaatkan potensi dan sumber daya yang di miliki
serta mampu mengelola dan mencari sumber dana dalam mendukung
pembangunan.
37

3. Berdaya saing artinya : Masyarakat Desa Gelangsar mampu melaksanakan


pembangunan yang sejajar dan sportif tanpa merugikan pihak manapun.
4. Madani artinya : Dalam menjalankan perikehidupan bermasyarakat tetap
berpegang teguh kepada prinsip-prinsip tradisi dan adat budaya local dan norma
yg berlaku di masyarakat.

3.2. MISI
Dalam rangka pencapaian misi yang telah di tetapkan serta tetap memperhatikan
kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan dan memperhitungkan
peluang yang di miliki, maka ditetapkan 9 (Sembilan ) misi sebagai berikut
1) Mengembangkan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan.
2) Menerapkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan
keagamaan.
3) Mengembangkan, Menerapkan, dan mempertahankan nilai-nilai budaya (awiq-
awiq) dalam kehidupan masyarakat.
4) Mempercepat pembangunan Inprastruktur strategis ( Jalan, Sekolah, Jaringan
Listrik, Sumber Daya Air) untuk menunjang kegiatan pendidikan, ekonomi,
kesehatan dan budaya sesuai potensi daya dukung lingkungan.
5) Meningkatkan daya usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal
dan berkelanjutan.
6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM melalui pendidikan
7) Mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan dalam mewujudkan stabilitas
keamanan.

8) Mempertahankan dan melaksanakan koserfasi lingkungan hutan.


9) Memanfaatkan dan mengembangkan potensi Sumber Daya Alam melalui
kegiatan Agrowisata.
38

BAB IV

TUJUAN SASARAN
KETERKAITAN VISI DAN MISI, TUJUAN SASARAN DESA GELANGSAR

TERWUWUJUDNYA MASYARAKAT DESA GELANGSAR YANG, MANDIRI SEJAHTERA


DAN BERMARTABAT
MISI TUJUAN SASARAN
Pertama: Mengembangkan a. Meningkatkan a. Tersediayanya rencana
potensi Sumber Daya Sosial hubungan dan akses pembangunan
dan Budaya yang dimilki antar desa antar infrastruktur yang
untuk berkelanjutan wilayah. terarah dan terpadu.
Pembangunan b. Meningkatkan b. Tersedianya sarana dan
( GELANGSAR Tangguh dan produktifitas peroduk persara wilyah yang
Berbudaya ) ditujukan sumber daya alam seimbang.
39

untuk meningkatkan desa. c. Terwujudnya produk


kapasitas dan kapabilitas c. Meningkatkan sumber daya alam yang
masyarakat, meningkatkan efektipitas layanan berkualitas dan
kualitas legalitas budaya investasi desa memenuhi setandar
dan kearipan lokal serta d. Meningkatkan pasar.
meningkatkan keimanan ekonomi masyarakat. d. Tercapainya peningkatan
dan ketakwaan masyarakat. pendapatan asli desa.
Kedua : Mewujudkan a. Meningkatkan a. Terwujudnya tata kelola
kehidupan dan sikap yang kapasitas dan emerintahan yang baik.
memiliki spirit etos kerja akuntabilitas kinerja. b. Terwujudnya
untuk meraih yang terbaik b. Mewujudkan pemerintahan yang
(GELANGSAR berperestasi) pemerintahan yang bebas korupsi, kolusi dan
ditujukan untuk bersih. nepotisme.
meningkatkan kapasitas c. Meningkatkan kuwlitas c. Terwujudnya elyanan
akuntabilitas kinerja, pelayanan publik. public yang berkualitas.
mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan
meningkatkan kualitas
pelayanan public dengan
membangun sitem
menejemen Pemerintahan
yang Transparan,
Akuntabilitas, Partisipatif
dan Responsip.
Ketiga : Meningkatakan a. Meningkatkan a. Terwujudnay peran
kualitas sumber daya kapasitas dan sertan pemuda yang
manusia yang mampu kapabilitas berperstasi.
beradaptasi terhadap masyarakat. b. Terwujudnya peran
perkembangan zaman di b. Meningkatka kuwalitas serta wanita dalam
bidang tekhnologi, sosial dan legalitas dan pembangunan.
dan budaya. kearipan local.
c. Meningkatkan
keimanan dan
ketaqwaan masyarakat.
Keempat : Meningkatkan a. Meningkatkan sumber a. Terwujudnya tarap
kesejahteraan masyarakat daya manusia untuk kesejahteraan ekonomi
di bidang ekonomi, bisa bersaing di bidang masyarakat yang lebh
pendidikan dan kesehatan ekonomi. baik.
dengan memberdayakan b. Meninggkatkan b. Terwujudnya
masyarakat untuk berkarya pengetahuan dan masyarakat yang
40

mengolah sumber daya ketermpilan mampu menciptakan


alam yang ada, memberikan masyarakat dengan lapangan kerja sediri.
kesempatan kepada memberikan pelatihan- c. Terwujudnya
masyarakat selua-luasnya pelatihan dan sarana masyarakat yang
untuk mengenyam pendidikan dasar. berperilaku hidup sehat.
pendidiikan dengan c. Meningkatkan tarap
menyiapkan sarana dana kesehatan masyarakat
perasana pendidikan, dan dengan menyiapkan
memotipasi masyarakat pasilitas pelayanan
dengan penyuluhan, dan dasar.
kegiatan perilaku hidup
bersih untuk meningkatkan
tarap kesehatan
masyarakat.

BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
5.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DESA GELANGSAR
Desa Gelangsar telah memperoleh sejumlah kemajuan dalam mensejahterakan
masyaraakatnya melalui program pembangunan yang tearah, terencana, sistematis dan
sinergis. Indikator pengentasan kemiskinan sebagai salah satu ukuran kesejahteraan
masyarakat desa. Permasalahan pembangunan yang masih dihadapi oleh masyarakat
desa Gelangsar secara umum adalah bagaimana membangunan masyarakat yang mandiri
dan sejahtera melalui pendidikan dan kesehatan, bagaimana mewujudkan masyarakat
yang sejahtera dengan pemabangunan infrastrukur wilayah secara merata, mengurangi
tingkat kemiskian, melakukan reformasi birokerasi dan penegakan hukum,
meningkatkan pemabangunan ekonomi dan ketahanan pangan desa, menjaga kelestarian
lingkungan hidup serta menegendalikan laju pertumbuhan penduduk.
5.1.1. Bidang Pendidikan
Merupakan salah satu komponen pendukung Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) memegang peran sentral bersama-sama dengan sektor kesehatan dan ekonomi.
41

Kondisi saat ini Desa Gelangsar masih ada warga yang buta aksara, warga usia sekolah
yang tidak mampu untuk mealajutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi karena
terbentur dengan biaya, masih banyak warga masyarakat usia dini yang belum tersentuh
oleh pendidikam karena terbatasnya akses pendidikan usia dini di desa. Kegiatan belajar
mengajar taman kanak-kanak dan Sekolah Menengah yang dikelola oleh Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI), dan Pendidikan Usia Dini (PAUD) masih di kelola denga
swadaya masyarakat, di desa GELANGSAR sudah berjalan dan sudah beberapa kali
menamatkan siswa-sisiwinya dalam tiap tahun anggaran namum masih terbentur
dengan belum tersedianya sarana gedung untuk belajar dan menggajar yang saat ini
masih numpang di SD I GELANGSAR dan dirumah warga . Bidang pendidikan agama
untuk warga masyarakat masih di kelola dan di pasilitasi oleh Taman Pendidikan Al-
Qura’an (TPQ) di masing-masing dusun dengan beberapa permasalah antara lain
keterbatasan Sumber Daya manusianya, keterbatasan sarana gedung dan keterbatasan
sarana pendukung kelengkapan belajar mengajarnya.

5.1.2. Bidang Kesehatan


a. Di Desa Gelangsar ada beberapa indikator yang menjadi perioritas
penanganan yang menjadi permasalahan serius di tengah masyarakat seperti
masyarakat yang belum memahami dan belum mencerminkan Perilaku Hidup
Bersih (PHBS) karena masyarakat masih banyak yang membuang sampah
sembarangan karena belum tersedianya tempat pemuangan sampah (TPS),
masih banyak warga lansia belum mendapat pasilitaas pealayanan kesehatan,
di 4 (empat) posyandu yang tersebar di masing-masing dusun wilayah Desa
Gelangsar masih banyak pencapaian target yang masih belum tercapai untuk
kesehatan balita dan ibu hamil dikarenakan masih rendahnya partisipasi
masyarakat desa.
b. Masih rendahnya usia harapan hidup masyarakat desa walaupun trendnya-nya
cenderung meningkat menurut data kabupaten yakni pada tahun 2008
mencapai 59,97 tahun meningkat menjadi 61,28 tahun pada tahun 2011.

5.1.3. Bidang Sosial Budaya


Pelestarian dan aktualisasi nilai-nilai budaya serta kearipan local dalam
pembangunan belum optimal. Budaya dan kearipan local yang ada sebatas event,
vestipal, dan kegiatan serimonial saja yang belum mampu masyarakat wujudkan secara
sistimatis diaktualisasikan dalam pogram pembangunan desa. Permasalahan yang
dihadapi seperti terkikisnya nila-nilai gotong-royong, masih kurangnya partisipasi dan
keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan desa baik dalam peruses perencanan
sampai pelaksanan kegiatan pembangunan danpemeliharaanya.
42

5.1.4. Bidang Pertanian


Permasalahan di bidang petanian yang masih di hadapi adalah masih belum
optimalnya pungsi lembaga yang bergerak di bidang pertanian seperti Gabungan
kelompok Tani (GAPOKTAN), Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan kelompok Tani
Desa, Pola tanam petani masih belum teratur, Program yang diterima dari pemerintah
daerah masih banyak yang belum mencapai sasaran, seingga berdampak kepada hasil
pertanian yang masih rendah yang belum mampu umtuk mensejahterakan masyarakat
petani di desa GELANGSAR. Untuk Sarana Persarana pertanian sudah banyak yang sudah
tersedia seperti Hand traktor, bantuan pupuk, bantuan bibit dan saluran irigasai yang
sudah di bangun untuk kelancaran pengairan bagi petani.

5.1.5. Bidang kemasyarakatan


a) Permasalahan yang masih ada sampai saat ini adalah masih banyak warga
desa GELANGSAR belum mampu untuk memenuhi kebutuhannya untuk
memiliki rumah yang layak huni dan sehat menurut setandar keshataan.
b) Masih banyak warga masyarakat yang belum mendapatkan akses sarana air
bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
c) Masih banyak warga masyarakat yang tidak mempunyai sarana Mandi Cuci
Kakus (MCK).

5.1.6. Bidang Ekonomi


Permasalahan yang di hadapi desa GELANGSAR sampai saat ini adalah tarap
kehidupan kesejahteraan warga masyarakat desa yang masih dikatagorikan masyarakat
yang ekonomi menengah kebawah di lihat dari mata pencaharian warga yang masih
bekerja menjadi buruh harian lepas, pedagang kecil, dan sector kecil lainnya. Beberapa
paktor penyebabnya adalah masih kurangnya pengetahuan dan keterampilan
masyarakat, serta kurangnya modal untuk berusaha sehinga belum mampu untuk
bersaing mencari nilai tambah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.

5.1.7. Bidang Lingkungan hidup


a) Belum optimalnya pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga dan masih
kurang perdulinya masyarakat terhadap pengelolaan sampah secra mandiri
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sampai saat ini pemrintah desa
belum mampu mengimbangi keterangkutan dan pengelolaan sampah karna
belum memiliki mobil pengangkut sampah, belum memiliki tempat
pembuangan sampah dan belum ada masyarakat yang mampu secara
berkelanjutan dalam pengelolaan daur ulang sampah.
43

b) Kurangnya kesadaran masyarakat tehadap upaya-upaya konservasi sumber


daya alam serta belum optimalnya pemberdayaan masyarakat dalam
pengelolaan lahan yang masih belum produktif.

5.1.8. Bidang Kependudukan


1) Semakin meningkatnya usia harapan hidup yang berarti semakin banyaknya
penduduk yang lanjut usia yang memerlukan perhatian dan pelayanan
pembangunan sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan hidup penduduk
lanjut usia.
2) Ketimpangan persebaran penduduk akan semakin memperlebar kesenjangan
dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan sosial, kesehatan, pendidikan,
budaya, ekonomi, infrastruktur dan birokrasi yang cenderung berkembang
dan dinamis.
3) Pertambahan penduduk di Desa GELANGSAR grafiknya cenderung meningkat
sehingga akan berdampak pada tingginya pemenuhan kebutuhan
infrastruktur dasar. Laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,49%/tahun, ini
belum di imbangi dengan pertumbuhan ekonomi yang optimal.
4) Kepemilikin Admimistrasi Kependudukan masih rendah, baik dalam hal Kartu
Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan akta-akta kependudukan
lainnya.
5) Tercatat tingkat pengangguran terbuka tahun 2013 mencapai 4,16% dengan
tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 61,72%. Jika di lihat dengan
kesempatan kerja yang tersedia yang mencapai 95,84%, seharusnya tingkat
partisipasi angkatan kerja dapat di tingkatkan hingga mencapai 95%. Isu
strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal
terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal selama kurun waktu
enam tahun yang akan datang dapat teridentifikasi dengan baik, di harapkan
Desa GELANGSAR akan dapat mempertahankan prestasi-prestasi
pembangunan yang telah di capai bahkan mampu meningkatkan akselerasi
pembangunan secara menyeluruh serta meningkatkan pelayanan pada
masyarakat.

5.2. ISU STRATEGIS


Berdasarkan uraian permasalaan di atas, dapat di rumuskan isu-isu strategis
dalam pelaksanaan pembangunan Desa Gelangsar kurun waktu enam tahun ke depan
yang di klarifikasikan dalam 3 aspek pembangunan, yaitu:
5.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Desa
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Gelangsar, sejumlah
isu yang ditetapkan masuk aspek kesejahteraan rakyat sebagai berikut:
44

a) Gangguan kamtibmas bernuansa SARA masih berpotensi terjadi.


b) Pertumbuhan ekonomi desa yang belum optimal.
c) Angka kemiskinan masih tinggi.
d) Relatif tingginya angka pengangguran.
e) Angka buta huruf masih tinggi.
f) Masih rendahnya rata-rata lama sekolah.
g) Usia harapan hidup masih rendah.
h) Rumah tidak layak huni masih tinggi.
5.2.2. Aspek Pelayanan Umum
Dalam rangka berupa memperbaiki pelayanan umum sebagai tugas utama
penyelenggaraan pemerintahan, dapat di uraikan beberapa isu di bawah ini:
a) Penegakan Perdes belum optimal.
b) Pelaksanaan tugas pemerintahan yang bersih dan baik belum optimal.
c) Penyelenggara administrasi pelayanan publik masih belum optimal.
d) Masih kurangnya target pencapaian di 4 Posyandu.
e) Masih tingginya kasus kematian ibu.
f) Masih terdapatnya prevalensi kurang gizi.
g) Meningkatnya insidensi HIVdan AIDS.
h) Masih rendahnya minat baca dan kunjungan ke perpustakaan desa.
i) Rumah tangga yang menggunakan air bersih masih rendah.
j) Rumah tangga yang menggunakan listrik masih rendah.
k) Penyedian jaringan irigasi belum optimal.
l) Rumah tangga dengan sanitasi layak masih rendah.
m) Pencemaran kualitas air sungai masih tinggi.
n) Konservasi sumber mata air belum optimal.
o) Pengelolaan sampah belum optimal.
p) Masih terdapatnya penambangan tanpa ijin.

5.2.3. Aspek Daya Saing


Sebagai ikhtiar pemerintah desa dalam meningkatkan daya saing, beberapa isu
yang perlu mendapatkan perhatian sebagai berikut:
a) Peningkatan pendapatan asli desa belum optimal
b) Nilai investasi desa masih rendah
c) Rendahnya pertumbuhan industry kecil
d) Kemantapan jalan belum optimal.
e) Pemanfaatan ruang yang sesuai RTRW belum terlaksana.
Secara umum, isu strategis yang di hadapi oleh Desa Gelangsar ke depan dapat di
simpulkan sebagai berikut:
45

a) Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan aktualisasi budaya.


b) Pemerataan infrastruktur wilayah.
c) Angka kemiskinan dan masalah sosial.
d) Reformasi birokrasi dan penegakan hukum.
e) Peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan desa.
f) Pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup.

BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

6.1. Realisasi Kinerja Keungan Desa


Dalam mengeksplor dan meningkatkan pendapatan asli desa terutama yang
berasal dari pos Pendapatan Asli Desa, selama kurun waktu 2014-2016 berbagai upaya
telah dilakukan baik melalui kegiatan intensifikasi maupun ekstensifikasi sumber
pendapatan asli desa, berlakunya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa
46

memperbesar peluang Pemerintah Desa meningkatkan Pendapatan Asli Desa Gelangsar


selama kurun waktu tahun 2014-2016 seperti di sajikan dalam tabel :
Tabel Realisasi APBDes 2014-2016
2014 2015 2016
No Uraian/Target Ket.
(Rp) (Rp) (Rp)
A Pendapatan Desa - - - -
1 Pendapatan Asli Desa 26.425.000 15.250.000 10.000.000 -
2 Transfer Daerah ADD 222.469.200 312.236.300 698.283.000 -
Bagi hasil Pajak
3 1.000.000 40.812.500 40.812.500 -
Daerah
Bantua Keuangan
4 666.042.00 - - -
Daerah
Bantuan Keungan
5 4.000.000 - - -
Provinsi
Bantuan pusat (PNPM-
6 - - - -
MP)
Bantuan Pusat
7 23.032.000 - - -
(PNPM-GSC)
Teranseper Pusat Dana
8 - 303.926.600 648.283.000 -
Desa
9 TPAD 120.600.000 210.600.000 299.000.000 -
Jumlah Pendapatan 1.063.568.200 882.825.600 1.646.698.500 -

Sumber Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2016

PERATURAN DESA GELANGSAR


NOMOR : TAHUN 2016
TENTANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PERUBAHAN
TAHUN ANGGARAN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
47

KEPALA DESA GELANGSAR

Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan DaerahKabupaten


Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan atas
Pereaturan Bupati Nomor 11 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Program Alokasi Dana Desa, Kepala Desa menetapkan rancangan
Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Perubahan;
b. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 60
Tahun 2016 tentang Dana Desa yang bersumber dari anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara perlu membentuk Perubahan Anggran
dan Belanja Desa APBDes;
c. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDesa) Perubahan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan b telah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, b dan huruf c perlu menetapkan Rancangan Peraturan Desa
GELANGSAR tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDes), Tahun Anggaran 2016;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat 1 Bali,Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3298);
2. Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495).
3. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224
Tambahan Lembaran Negara Republik Inonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah di ubah kedua kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
48

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,


Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Dana Desa Yang Bersumber
Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 88, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
6. Peraturan Peresiden Nomor 36 Tahun 2016 tentang Rincian anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun anggaran 2016 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 168, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 2093);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembanagunan Daerah Tertinggal dan
Teransmigrasi Nomor 5 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa (Berita Negara republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 297);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 3 Tahun 2009
tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan
Perubahan setatus Desa menjadi Kelurahan (Lembaran daerah
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009 Nomor 3 );
10. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 5 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 11 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Program Alokasi Dana Desa (Lembaran daerah
Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Nomor 5 );
11. Peraturan Bupati Lombok Barat nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata
Cara pembagian Dana Penetapan Preoritas Dana Desa;
12. Keputusan Bupati lombok Barat nomor : 683/30/BPMD/2016 tentang
Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa kabupaten Lombok Barat
Tahun Anggaran 2016;

Dengan Keputusan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA GELANGSAR
MEMUTUSKAN

Menetapkan: RANCANGAN PERATURAN DESA GELANGSAR TENTANG PERUBAHAN


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA TAHUN ANGGARAN 2016

Pasal I
49

A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Murni Tahun Anggaran 2016 dengan
rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp.1.646.698.500
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. 114.554.373
b. Bidang Pembangunan Rp. 566.033.370
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 121.292.685
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 141.508.343
e. Bidang Tak Terduga Rp.-
Jumlah Belanja Rp. 1.646.698.500
Surplus/Defisit Rp.-
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. -
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp. -
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan Tahun Anggaran 2016 dengan
rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp. -
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. -
b. Bidang Pembangunan Rp. -
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. -
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp.-
e. Bidang Tak Terduga Rp.-
Jumlah Belanja Rp.-
Surplus/Defisit Rp.-
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. -
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp.-

Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud Pasal I, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa
Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 3
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
50

Pasal 4
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini
dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.

Mengetahui : Ditetapkan di : Gelangsar


Ketua BPD Desa Gelangsar Pada tanggal : 15 Januari 2016
Kepala Desa Gelangsar

H. ABDUL HARIS
ABD. RAHMAN, S.PdI
Di undangkan di : Gelangsar
Sekdes Gelangsar

MUHAMMAD SAIRI
Tembusan disampaikan YTH :
1. Bapak Bupati Lombok Barat.
2. Bapak Camat Gunungsari.
3. Ketua BPD Desa GELANGSAR.
4. Arsip.

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PERUBAHAN


PEMERINTAH DESA GELANGSAR
TAHUN ANGGARAN 2016
Angaran
KODE Anggaran
URAIAN Murni Ket.
REKENING Perubahan
(Rp.)
1 2 3 4
1 PENDAPATAN
51

1 1 Pendapatan Asli Desa 1.547.698.500 - APBN/ APBD


1 1 1 Hasil Usaha - -
Swadaya, Partisipasi dan
1 1 2 - -
Gotong Royong
Lain-lain Pendapatan Asli
1 1 3 - -
Desa yang sah
Kesaksian jual beli, hibbah,
1 1 4 kewarisan : 2,5 % dari 25.000 PAD
harga
Kesaksian Perolehan Hak,
1 1 5 Gadai dan Sewa 2,0 % dari 25.000 PAD
harga
1 1 6 Sporadik : 100.000 PAD
1 1 7 Keterangan Waris / Silsilah 200.000 PAD
1 1 8 Pembuatan N1–N4 : 500.000 PAD
Keterangan Catatan
1 1 9 10.000 PAD
Kepolisian (SKCK)
Legalisir Surat-surat
1 1 10 - PAD
perjenis
1 1 11 Keterangan Usaha 10.000 PAD
Keterangan Ijin Keramaian
1 1 12 50.000 PAD
Tujuan Komersial
Keterangan Cerai/Rujuk
1 1 13 100.000 PAD
dan Talaq
Keterangan Menebang Kayu
1 1 14 5.000 PAD
kebun / Pohon
1 1 15 Keterangan/ Surat Kuasa 10.000 PAD
1 1 16 Pemilik Tanah/SPPT/tahun - PAD
Pengusaha ternak Ayan
1 1 17 100.000/Panen PAD
Ras/Potong
Badan Usaha Milik Desa
1 1 20 10.000 PAD
(BUMD) / Koperasi
1 2 Pendapatan Transfer - - -
1 2 1 Dana Desa 1.337.698.500 APBN/ APBD
1 2 2 Honor TPAD 228.150.000 APBD
1 2 3 Bagian dari hasil Pajak & 37.572.500 APBD/APBD
Detribusi daerah
kabupaten/ kota
1 2 4 Alokasi Dana Desa 648.283.000 APBD
1 2 4 Dana Desa 648.603.000 APBN
1 2 5 Bantuan Keuangan -
1 2 6 1 Bantuan Provinsi - APBN
1 2 7 2 Bantuan Kabupaten / Kota -

1 3 Pendapatan Lain lain


1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari 25.000 PAD
pihak ke-3 yang tidak
mengikat
JUMLAH PENDAPATAN
Jumlah Pendapatan Murni ditambah
52

Perubahan
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Tunjangan tetap Kepala 26.000.000 APBD
Desa dan Perangkat Desa
2 1 1 1 Belanja Pegawai:
- Penghasilan Tetap Kepala 228.150.000 APBD

Desa dan Perangkat


- Tunjangan Kepala Desa 26.000.000 APBD

dan Perangkat
- Tunjangan BPD 44.850.000 APBD
2 1 2 Operasional Perkantoran -
2 1 2 2 Belanja Barang Modal dan
Jasa
- Alat Tulis Kantor 4.075.500 APBD
- Benda POS
- Biaya Rapat Desa 3.000.000 APBD
- Biaya Musdus
- Biaya Musrenbangdes 1.375.000 APBD
- Monitoring 420.000 APBD
- Alat dan Bahan -
Kebersihan
- Perjalanan Dinas -
- Pemeliharaan Motor 1.800.000 APBD
Dinas
- Pemeliharan Komputer -
dan Printer
- Air, Listrik,dan Telepon 1.200.000 APBD
- Biaya Makan dan Minum 3.000.000 APBD
- Pakaian Seragam Stap 7.200.000 APBD
- Pulsa Internet Desa 3.600.000 APBD
- Desain RAB 2.500.000 APBD
- Pengadaan Sound Syistem 3.000.000 APBD
- Pembuatan Sertifikat 2.000.000 APBD
Kantor Desa
- Pengadaan Jenset/ Desel 3.000.000 APBD
Poskesdes
- Penyusunan LPPD/LKPJ 1.602.500 APBD
- Penyusunan RAPBDes 2.712.500 APBD
- Penyusunan Profil Desa 2.020.000 APBD
- Pembuatan Web 7.500.000 APBD
- Pengadaan TV 2.619.500 APBD
- Pengadaan Kipas Angin 1.700.000 APBD
- Pengadaan 2 Unit 7.400.000 APBD
Komputer
2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK 740.000 APBD
- Konsumsi Rapat 1.000.000 APBD
- Monitoring 420.000 APBD
- Honor 5.460.000 APBD
53

- Pakaian Dinas 3.150.000 APBD


- Data dan Administrasi 1.326.500 APBD
2 1 4 Operasional RT/ RW
- Honor 23.520.000 APBD
2 1 5 Operasional PT PKD
- Honor 6.000.000 Honor
2 1 6 Operasional KPMD -
- Honor 5.000.000 Honor
2 1 6 2 Operasional TPK
- Honor 3.500.000 APBD
2 1 6 2 Operasional
Pamswakarsa dan
Pemuda Peduli Desa
- Honor 8.400.000 APBD
2 1 7 2 Oprasional LPM dan
Karang Taruna
2 1 7 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK 500.000 APBD
- Konsumsi Rapat 400.000 APBD
- Honor 6.240.000 APBD
2 1 8 2 Oprasional TP.PKK

2 1 8 2 Belanja Barang dan Jasa


- ATK 400.000 APBD
- Konsumsi Rapat 600.000 APBD
- Honor 15.420.000 APBD
2 1 9 2 Belanja Barang dan Jasa -
- Honor -
2 1 10 2 Oprasional Kader
Posyandu
- Honor 17.800.000 APBD
- ATK 1.000.000 APBD
2 1 1 2 Oprasional Tenaga Teknis

- Honor Penghulu Dusun 1.800.000 APBD


Gelangsar
- Honor Penghulu Dusun 1.800.000 APBD
Gelangsar Timur
- Honor Penghulu Dusun 1.800.000 APBD
Api Aiq
- Honor Penghulu Dusun 1.800.000 APBD
Lilir Utara
- Honor Penghulu Dusun 1.800.000 APBD
Songoran
- Honor Penghulu Dusun 1.800.000 APBD
Geripak
- Honor Pekasih 600.000 APBD
- Honor Penghulu Desa 600.000 APBD
- Honor Operator 1.800.000 APBD
Desa/Web
- Honor Jaga Malam 1.800.000 APBD

2 2 Bidang Pelaksanaan
54

Pembangunan Desa
2 2 1 Pembanguna aula kantor 77.405.000 APBD
desa
2 2 1 2 Belanja Barang Modal dan
jasa
- Upah Kerja -

- Bahan Bangunan -

2 2 2 - Pembangunan Jalan Rabat 54.494.100 APBD


Dusun, Jembatan dan Plat
Beton Dusun Gelangsar
- Peningkatan 200.000.000 APBD
Pembangunan Jaringan
Irigasi
- Pembangunan Plat Deker 16.782.500 APBD
dan Rabat Jalan Menuju
Kuburan
- Pembangunan Jalan 54.471.500 APBD
Rabat Dusun, Talud Dusun
Gelangsar Timur
- Pembangunan Jalan 54.497.000 APBD
Rabat Dusun, Gorong-
Gorong Dusun Apit Aiq
- Talud Badan Jalan Dusun 29.953.000 APBD
Apit Aiq
- Pembangunan Jalan 54.479.000 APBD
Rabat Dusun, Gorong-
Gorong Dusun Llir Utara
- Tembok Pengaman 24.820.400 APBD
Pemukiman Warga Dusun
Lilir Utara
- Pembangunan Jalan 54.493.000 APBD
Rabat Dusun, Gorong-
Gorong Dusun Songoran

- Pembangunan Jalan Rabat 54.449.000 APBD


Beton Dusun Geripak

2 2 2 Kegiatan
Pendidikan/Kesehatan
- Pembangunan Gedung 36.397.750 APBD
Posyandu Dusun Geripak
- Rehab Gedung Posyandu 14.610.000 APBD
Dusun Songoran
- Pembangunan Gedung 20.029.600 APBD
Posyandu Dusun Lilir
Utara
- Pembangunan Gedung 36.397.750 APBD
Posyandu Dusun
55

Gelangsar
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Gelangsar
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Gelangsar Timur
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Apit Aiq
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Lilir Utara
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Songoran
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Geripak
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Lembaga
- Pembangunan Gedung 20.029.600 APBD
POSLUHDES
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Masyarakat
- Kesra Pemdes 10.000.000 APBD
- Pembinaan Bid. 3.600.000 APBD
Pendidikan
- Bansos Kepala Desa 16.712.500 APBD
- Pendirian BUMDES/ 26.220.000 APBD
Permodalan
- Dukungan Kegiatan 10.000.000 APBD
BBGRM
2 3 2 Kegiatan Pogram PKK
- Tp-Pkk Pokja I 4.000.000 APBD
- Tp-Pkk Pokja III 1.650.000 APBD
- Tp-Pkk Pokja IV 2.200.000 APBD
2 3 2 2 Belanja Barang dan Jasa :
- Pembinaan Dasawisma -
- Senam Kebugaran -
- Pengajian Umum -
- Lomba-Lomba -
- Gotong Royong -
- Pembinaan Lansia -
2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
- Kegiatan 15.000.000 APBD
LPM/Karang Taruan
- Kegiatan Adat 17.830.000 APBD
- Kelompok Tani 9.559.000 APBD
- Kampung Siaga 7.200.000 APBD
Bencana (KSB)
- Atribut Keamanan 10.500.000 APBD
- Kegiatan Tim KB 6.000.000 APBD
Desa
- Kegitan Posyandu
(PMT, Pendataan
Bumil, Pelatihan dan
56

Penyuluhan
- Peningkatan 5.000.000 APBD
Kapasitas Kepala
Desa
- Peningkatan 5.250.000 APBD
Kapasitas BPD
- Peningkatan 4.500.000 APBD
Kapasitas PTPKD
- Peningkatan 4.000.000 APBD
Kapasitas Kader
Posyandu
- Peningkatan 2.250.000 APBD
Kapasitas LPM
- Peningkatan 4.500.000 APBD
Kapasitas Aparatur
Desa
- Apotik Hidup 10.000.000 APBD

2 4 1 Kegiatan Pelatihan Kepala


Desa dan Perangkat
- Perjalanan Keluar 8.250.000 APBD
Daerah/study
banding Kepala
Desa
- Study Banding 23.700.000 APBD
Perangkat Desa
JUMLAH BELANJA

Mengetahui dan Menyetujui, Di tetapkan di Gelangsar


Ketua BPD Desa Gelangsar Pada Tanggal: 15 Januari 2016
Kepala Desa Gelangsar

H. ABDUL HARIS ABD. RAHMAN, S.PdI


57

PERATURAN DESA GELANGSAR


NOMOR : TAHUN 2016
TENTANG
JENIS DAN BESARNYA PUNGUTAN/KONTRIBUSI DESA
TAHUN ANGGARAN 2016
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA GELANGSAR

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Peraturan Daerah


Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Pereaturan Bupati Nomor 11 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Program Alokasi Dana Desa, Kepala Desa
menetapkan rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa);
b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Jenis dan
Besarnya Pungutan/Kontribusi Desa,untuk menunjang dan
mendukung terealisasinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b perlu menetapkan Rancangan Peraturan Desa
GELANGSAR tentang Jenis dan Besarnya Pungutan/Kontribusi Desa,
menjadi Peraturan Desa GELANGSAR Tahun Anggaran 2016.
58

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara tahun Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa
Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa;
5. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 5 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Pereaturan Bupati Nomor 11 tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Program Alokasi Dana Desa (Lembaran
daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Nomor 5 );
6. Peraturan Desa Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Anggaran dan
Belanja Desa.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA GELANGSAR
MEMUTUSKAN

Menetapka : RANCANGAN PERATURAN DESA GELANGSAR TENTANG JENIS DAN BESARNYA


PUNGUTAN/KONTRIBUSI DESA TAHUN ANGGARAN 2016

B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintahan Desa adalah Pemerintahan Desa GELANGSAR.
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa GELANGSAR.
3. Pengusaha adalah pengusaha yang berdomisili diwilayah Desa GELANGSAR yang
terdiri dari pengusaha kecil dan menengah.
4. Pedagang adalah pengusaha atau masyarakat yang membuka usaha : Toko, Kios,
Bengkel dan sejenisnya.
5. Penjual jasa adalah orang atau badan hukum yang melaksanakan aktifitas usaha jasa
seperti : Bidan / Dokter praktek, angkutan truck dan sejenisnya yang ada diwilayah
Desa GELANGSAR.
B A B II
59

OBYEK DAN SUBYEK PUNGUTAN DESA


Pasal 2
Obyek Pungutan Desa adalah Pengusaha, Petani, Pedagang dan Penjual Jasa.
Pasal 3
Subyek Pungutan Desa adalah Orang / Badan / Koperasi dan sejenisnya yang memiliki
atau melakukan aktifitas usaha di wilayah Desa Gelangsar.
B A B III
GOLONGAN DAN BESARNYA PUNGUTAN DESA
Pasal 4
Ayat 1) Golongan pengusaha dan pedagang yang dikenai pungutan terdiri dari 6
(enam) kelompok kegiatan usaha :
2) Golongan yang dimaksud pada ayat (1) diuraikan sebagai berikut :
a. Pungutan dari usaha Perbengkelan, toko dan kios
b. Pungutan dari usaha Peternakan ayam ras / potong
c. Pungutan dari usaha kecil / kerupuk
d. Pungutan dari Usaha angkutan truck, Carry/Bemo, ojek, dll.
e. Pungutan dari Pemilik tanah sawah, kebun dan pekarangan
Pasal 5
Besar Pungutan atau Kontribusi sesuai dengan golongan usaha dari masing-masing
kelompok pada pasal 4 ayat (2) adalah ditetapkan dalam lampiran Keputusan Desa
GELANGSAR
B A B IV
PENERIMAAN PUNGUTAN / KONSTRIBUSI
Pasal 6
Semua penerimaan pungutan yang dipungut dari masyarakat pelaku usaha yang
berdomisili di dalam wilayah dan diluar Desa GELANGSAR yang memiliki kegiatan usaha
di wilayah Desa GELANGSAR disetor ke Kas Desa yang ditarik/dipungut oleh petugas
yang ditunjuk oleh Kepala Desa melalui Surat Keputusan Kepala Desa.

B A B V
KEBERATAN
Pasal 7
Ayat 1) Bagi Pengusaha, pedagang dan penjual jasa dapat mengajukan keberatan
kepada Kepala Desa melalui Badan Permusywaran Desa (BPD)
2) Keberatan dapat diajukan secara tertulis dengan Bahasa Indonesia dan
dengan disertai alasan yang jelas dan bisa dipercaya.
3) Keberatan dapat diajukan dalam jangka waktu satu bulan sejak Keputusan
Desa ini berlaku.
60

4) Keberatan yang tidak memnuhi persyaratan sebagaimana yang dimaksud


dalam ayat (2), tidak dianggap sebagai surat keberatan sehingga tidak
dipertimbangkan.
Pasal 8
Ayat 1) Kepala Desa dalam jangka waktu 2 (dua) minggu sejak tanggal diterima
surat keberatan harus memberi keputusan atas surat keberatan yang
diajukan.
2) Keputusan Kepala Desa diatas dapat berupa pengurangan dan atau
menaikan jumlah pungutan .
3) Apabila dalam jangka waktu yang dimaksud pada ayat (1) telah lewat,
Kepala Desa tidak memberikan Keputusan atas keberatan yang diajukan,
maka keberatan dikabulkan.

B A B VI
KETENTUAN SANKSI
Pasal 9
Barang siapa yang tidak mengindahkan dan dengan sengaja tidak mau untuk mengikuti
dan atau tidak mau membayar pungutan yang telah ditentukan sesuai dengan Keputusan
Desa, maka akan dicabut semua rekomendasi yang dikeluarkan oleh desa dan dikenakan
sanksi administrasi
B A B VII
PENYIDIKAN
Pasal 10
Ayat 1) Kepala Desa berwenang menunjuk petugas guna melakukan penyidikan dan
penyelidikan.
2) Petugas penyidik melaporkan kepada Kepala Desa atas hasil penyidikan dan
penyelidikan yang telah dilaksanakan
3) Hasil penyidikan dijadikan oleh Kepala Desa sebagai sumber atau dasar
untuk memberikan sanksi.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini akan diatur lebih lanjut dalam
Keputusan Kepala Desa dengan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Pasal 12
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan agar setiap masyarakat
secara luas mengetahuinya, maka memerintahkan pengundangan peraturan desa ini
61

dengan penempatannya dalam lampiran lembaran Desa GELANGSAR.

Mengetahui dan Menyetujui, Di tetapkan di Gelangsar


Ketua BPD Desa Gelangsar Pada Tanggal: 15 Januari 2016
Kepala Desa Gelangsar

H. ABDUL HARIS
ABD. RAHMAN, S.PdI

Tembusan disampaikan YTH :


1. Bapak Bupati Lombok Barat.
2. Bapak Camat Gunungsari.
3. Ketua BPD Desa GELANGSAR.
4. Arsip.

PENJELASAN ATAS PERATURAN DESA GELANGSAR


KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT
NOMOR : TAHUN 2016
TENTANG
PUNGUTAN / KONSTRIBUSI
DARI PENGUSAHA, PEDAGANG, PETANI DAN PENJUAL JASA

1. PENJELASAN UMUM
Desa Gelangsar sebagaimana desa-desa yang lain yang ada diwilayah Kecamatan
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat, berupaya terus
meningkatkan kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.Oleh karena pembangunan membutuhkan dana yang
cukup besar dan Otonomi Desa mulai berlaku, maka Pemerintah Desa Gelangsar mulai
saat ini berupaya menggali potensi yang dimilki oleh desa dan menggali sumber-sumber
Pendapatan Asli Desa antara lain dengan melakukan pungutan / kontribusi dari para
pelaku usaha seperti pengusaha, pedagang dan penujual jasa yang menjalankan
usahanya di Wilayah Desa Gelangsar.
Demi terjalinnya hubungan yang baik antara pelaku usaha dengan Pemerintah Desa
Gelangsar, maka Pemerintah Desapun akan memperhatikan segala kepentingan-
kepentingan pelaku usaha didalam melaksanakan kegiatan usahanya dan merupakan
kewajiban dari Pemerintah Desa untuk melindungi para pelaku usaha dari hal-hal yang
akan menghambat kegiatan usahanya.
62

Dengan demikian dipandang perlu untuk dibuatkan Peraturan Desa Tentang


Pungutan / Kontribusi dari para pelaku usaha seperti pengusaha, pedagang, petani dan
penjual jasa yang melaksanakan kegiatannya di wilayah Desa Gelangsar.
2. PENJELASAN
Pasal (1) Cukup jelas
Pasal (2) Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Pasal (3) Cukup jelas
Pasal (4) Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Pasal (5) Cukup jelas

Pasal (6) Petugas yang ditunjuk oleh Kepala Desa ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa untuk kelancaran pungutan
Pasal (7) Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Ayat (4) Cukup jelas
Pasal (8) Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Pasal (9) Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa dicabut,
yakni berupa surat keterangan dan tempat kegiatan usaha dan
kepentingannya dalam urusan pemerintahan dan
kemasyarakatan juga masalah keamanan

Pasal (10) Ayat (1) Cukup jelas


Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Pasal (11) Cukup jelas
Pasal (12) Cukup jelas
63

JENIS DAN BESARNYA PUNGUTAN DESA TAHUN 2016

NO U R A I A N KETERANGAN
1. Kesaksian jual beli, hibbah, kewarisan : 2,5 % dari harga
a. Untuk Desa 1.5 % dari nilai jual obyek
b. Untuk Saksi (Kadus, Pekasih, Penghulu Desa, dll) 1 % dari nilai jual obyek
2. Kesaksian Perolehan Hak, Gadai dan Sewa 2,5 % dari harga
a. Untuk Desa 1,5 % dari nilai jual obyek
b. Untuk Saksi (Kadus, Pekasih, Penghulu Desa, dll) 1 % dari nilai jual obyek
3. Sporadik : a. Tanpa Kesaksian Desa 1,5 % dari nilai jual obyek
b. Tanpa pernyataan saksi desa Rp. 100.000
4. Keterangan Waris / Silsilah Rp. 100.000
5. Pembuatan N1–N4 :
Dalam Desa : Untuk Desa Rp. 15.000
: Untuk Kadus Rp. 20.000
: Petugas Lain Rp. 15.000
Antar Desa dlm kecamatan : Untuk Desa Rp. 25.000
: Untuk Kadus Rp. 50.000
: Petugas Lain Rp. 25.000
Antar Kecamatan dlm Kabupaten : Untuk Desa Rp. 75.000
: Untuk Kadus Rp. 125.000
: Petugas Lain Rp. 50.000
Antar Kecamatan dlm Propinsi : Untuk Desa Rp. 150.000
: Untuk Kadus Rp. 200.000
: Petugas Lain Rp. 150.000
Luar Propinsi : Untuk Desa Rp. 200.000
: Untuk Kadus Rp. 500.000
: Petugas Lain Rp. 300.000
6. Keterangan Belum / Sudah menikah Rp. 10.000
7. Keterangan Pemilikan ( tanah dan Ranmor ) Rp. 30.000
8. Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Rp. 10.000
9. Legalisir Surat-surat perjenis Rp. 5.000
10. Keterangan Usaha Rp. 10.000
11. Keterangan Ijin Keramaian Tujuan Komersial Rp. 50.000
12. Keterangan Cerai/Rujuk dan Talaq Rp. 100.000
13. Keterangan Haji/Umrah/Muhrim Rp. 25.000
14. Keterangan Menebang Kayu kebun / Pohon Rp. 5.000
15. Kesaksian Permohonan Kredit Bank Rp. 10.000
16. Kontribusi dari :
17. Proyek Masuk Desa (Milik Orang Luar Desa) 1 % dari nilai proyek
18. Pemilik Tanah/SPPT/tahun Rp. 1.000
19. Pengusaha ternak ayan Ras/Potong Rp. 25.000/Panen
20. Badan Usaha Milik Desa (BUMD) / Koperasi 0,5 % dari SHU/Tahun
21. Pemilik Toko Rp. 50.000/Tahun
22. Bengkel dan Kios Rp. 10.000/Tahun
64

23. Industri Kecil Rp. 10.000/Tahun


24. Angkutan Truck / Dum Truck / 1 Truck Rp. 50.000 / Tahun
25. Angkutan Carry dan Bemo Rp. 20.000 / Tahun
26. Kelompok Penerima Bantuan Dana Pemerintah dan 0,5 % dari nilai bantuan
yayasan
27. Mesin sumil Rp. 10.000/Tahun

28. Mesin Heler Jalan Rp. 1000/Masuk

29. Ojek Rp. 15.000/Bulan

30. Angkutan Galian C Rp. 1000/Rit

31. Pengusaha Kolam Ikan Rp. 10.000/Panen

MENGETAHUI Kepala Desa Gelangsar


Badan Permusyarawatan Desa

ABD. RAHMAN, S.PdI


H. ABDUL HARIS

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DESA

7.1. RPJMDes Desa Gelangsar 2016-2018


65

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMDes


diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai
bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitip perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas
serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat. Kesejahteraan rakyat terus
membaik, meningkat sebanding dengan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
berpenghasilan menengah dan merata yang di dorong oleh meningkatnya pertumbuhan
ekonomi yang tinggi.
Kualitas sumber daya manusia terus membaik di tandai dengan meningkatnya
kualitas dan relevansi pendidikan, termasuk yang berbasis keunggulan local dan di
dukung oleh manajemen pendidikan yang efisien dan efktif. Selain itu kesejahteraan
masyarakat juga membaik dengan meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi
masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender serta kesejahteraan dan perlindungan
anak.
Daya saing perekonomian semakin kuat dan konpetitip dengan semakin
terpaduunya agro industry,dan sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan,
terpenuhinya ketersediaan infrastruktur yang di dukung oleh mantanya kerjasama
pemerintah desa dengan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pengembangan pertanian diarahkan pada penataan
agribisnis dan perbaikan sub sistem agribisnis, revitalisasi agribisnis untuk
pembangaunan ekonomi, relokasi sumber daya, pendanaan dan wilayah pertumbuhan
agribisnis.
Pengembangan perindustrian di arahkan pada pengembangan home industri
masyarakat berorientasi ekspor, sedangkan penguatan perdagangn di tekankan pada
penguasaan pasar desa dan supermarket.
Meningkatnya penegakan hukum yang di dikung oleh kesadaran masyaraat desa
akan memberikan iklim keamanan dan kenyamanan sehingga memacu pertumbuhan
ekonomi dan membuka lapangan kerja dan lapangan usaha bagi masyarakat desa yang
lebih luas, semakin baiknya daya dukung lingkungan sebagai salah satu indikasi
keberhasilan desa dari pada pengendalian penduduk dan semakin serasinya
pemanfaaatan ruang yang konsisten akan meberikan arah bagi pembagunan desa yang
berkelanjutan di desa Gelangsar. Di sisi lain, upaya pelestarian dah rehabilitasi sumber
daya alam yang terbarukan seperti lahan pertanian, perkebunan, dan perikanan. Hal
tersebut akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat desa yang akan
datang.
Pembangunan infrastruktur di arahkan pada pemantapan sarana prasarana
publik yang berorientasi pada pelayanan yang lebih baik. Selain itu juga di upayakan
kemitraan dengan pihak swasta untuk penyediaan jaringan komunikasi dan informasi.
66

Di dalam perwujudan system pemerintahan desa yang baik, akan di arahkan


pengembangan system birokrasi yang lebih kompetitip dengan di dukung birokrasi yang
lebih terarah. Pola perencanaan partisipatif yang telah di jaalankan dengan baik akan
mempercepat pemerataan pembangunan dan distribusi hsil pembangunan di
masyarakat.

7.2. Kebijakan Umum Dan Program Pembangunan Desa 2016-2018


Strategi yang di laksanakan untuk mendukung kebijakan, sebagai arah dalam
merumuskan program dan kegiatan untuk mempercepat pencapaian sasaran visi
Pemerintah Desa Gelangsar tahun 2016-2018 adalah dengan menetapkan prioritas
pembangunan. Adapun secara umum prioritas Pembangunan Desa Gelangsar di arahkan
pada :
1) Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan aktualisasi budaya.
2) Pemerataan imprastruktur di masing-masing dusun.
3) Penurunan angka kemiskinan dan msalah social.
4) Reformasi birokrasi dan penegakan hukum
5) Peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan desa
6) Pemanfaatan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup
Adapun sinergi antara prioritas pembangunan tersebut dengan arah kebijakan
dan program pembangunan desa Gelangsar tahun 2016-2018 akan terwujud dan
terlaksana atas kerja sama seluruh elemen masyarakat yang ada di Desa Gelangsar.

BAB VIII
Program Pembangunan Desa Gelangsar 2016-2018
67

8.1. Latar belakang


Perogram Perencanaan Pembangunan desa GELANGSAR merupakan hal penting
dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan di desa, Tidak ada pembangunan
yang dapat di laksanakan tanpa ada perencanaan yang disusun berdasarkan kerangaka
metologi yang sesuai dengan Undang-undang nomor 06 tahun 2014 tentang desa, dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 114 tentang Pedoman Pembangunan Desa.
Perencanan Pembangunan desa merupakan menivestasi dari kewenangan desa
berdasarkan asal usul dan kewenangan lokal bersekala desa, yang di dalamnya
mengandung usnsur kewenangan mengatur dan mengurus pembangunan desa, hal
tersbut di jabarkan dalam Recana Pembangunan jangka menengah desa RPJMDes 2016-
2018.
Membangun kemandirian desa di dalam kerangka desa membangun harus
dimulai dari peroses perencanaan dan penganggaran desa yang baik, dan diikuti dengan
tata kelola program baik pula.Pembangunan desa yag efektip bukanlah semata-mata
karena adanya kesempatan dengan adanya bantuan pendanaan yang cukup besar, akan
tetapi merupakan hasil dari penentuan piliha-pilihan prioritas kegitan yang memang
menjadi kebutuhan di desa.
Dengan kewenangan yang begitu besar, dan dukungan sumber daya yang besar
pula, maka desa diharapakan mampu membangun dirinya untuk tumbuh dan
berkembang sebagai salah satu kekuatan dalam membangun Indonesia dari pinggiran.
Ini merupakan salah satu dari Nawa cita Pemerintah Kabinet Kerja, yang ingin
menjadikan desa sebagai pilar utama dalam membangun Indonesia. Untuk itu kita tidak
boleh mengulang kesalahan masa lalu di mana perencanaan pembangunan desa di buat
ala kadarnya, tidak melakukan kajian yang sungguh-sungguh sehingga tidak bias
membedakan mana kebutuhan untuk masyarakat desa dan mana yang hanya keinginan
sebagian kecil elit desa.
Harapan menjadikan desa sebagai salah satu pilar utama dalam membangun
Indonesia hanya dapat di wujuddkan jika pemerintah desa bersama masyarakat
sungguh-sungguh melaksanakan perencanaan pembangunan desa yang baik. Pemerintah
desa dan masyarakat perlu merevolusi mental untuk meninggalkan kebiasaan lama yang
menjadi proses perencanaan hanya sebatas menggugurkan kewajiban.

8.2. Pengertian
Berdasrkan permendagri no 114 tahun 2014 Pasal 1, perencanaan pembangunan
desa merupakan proses pentahapan kegiatan yang di selenggarakan oleh pemerintah
desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa( BPD) dan unsur masyarakat
secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan desa (permendagri no 114 tahun 2014 Pasal 1).
68

Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang desa pasal 79 menegaskan bahwa


pemerintah desa harus menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai
kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan kabubaten/kota.
Kemudian pasal 115 PP 43 tahun 2014 tentang peraturan pelaksanaan UU No 6 Tahun
2014 tentang desa menyatakan perencanaan pembangunan desa menjadi pedoman bagi
pemerintah desa dalam menyusun rancangan RPJM desa, RKP desa, dan daftar usulan
RKP desa.
Pentingnya desa memiliki perencanaan pembangunan, karna desa harus
mengatur dan mengurus desa sesuai dengan kewenangannya sebagai desa sebagai self
governing community. Artinya, perencanaan desa semakin akan memperkuat hak dan
kewenangan desa sekaligus mengoptimalkan sumber kekayaan desa (aset desa) sebagai
kekuatan utama membangun desa. Desa tidak lagi selalu menunggu perintah dari atasan
dalam menyelenggaraan urusan dirinya sendiri, ada keberanian dan kreativitas serta
inovasi yang terumuskan dalam dokumen perencanaan yang legal di desa.
Dengan membangun mekanisme perencanaan desa yang di dasarakan pada
aspirasi dan fartisipasi Masyarakat yang ditetapakan dengan peraturan
desa,mencerminkan keberpihakan Negara terhadap hak-hak desa untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat melalui
kebijakan perencanaan bukan sekedar pemanis kata, tapi benar-benar menjadi
kenyataan.
Perencanaan pembangunan desa sebaiknya memperhatikan hakekat dan sifat
desa yang tentu berbeda dengan otonomi daerah. Otonomi daerah merupakan
perwujudan asas desentralisasi. Sedangkan kemandirian desa berangkat dari asas
rekokdisi ( pengakuan dan penghormatan) serta azas subsidiaritas ( Lokalisasi
penggunaan Kewenangan dan pengambilan kepusan atau bisa disebut sebagai peerapan
kewenangan berskala local desa).dengan kalimat lain,hakikat dan sifat kemandirian desa
adalah kemandirian dari dalam dan kemandirian dari bawah. Sebagai contoh, selama ini
desa bisa mengembangkan sumber daya lokal secara mandiri ( misalnya mendirikan
pasar desa, lumbung Desa, pengadaan air bersih,dll) tanpa harus di control oleh regulasi
dari atas.

8.3. Kewenangan
Perencanaan pada dasarnya merupakan irisan antara pemerintah dan
pembangunan desa. Pemerintah mencangkup kewenangan, kelembagaan,
perencanaan,dan penganggaran. Perencanaan desa harus berangkat dari kewenangan
desa. Perencanaan desa bukan sekedar membuat usulan yang disampaikan kepada
pemerintah daerah,yang lebih penting perencanaan desa adalah keputusan politik yang
diambil secara bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.
69

Kewenangan desa menjadi dasar perencanaan desa kemudian dipertegas daalam


pasal 34.43/2014 tentang peraturan pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014 tentang desa
yaitu:
a) Kewenangan desa berdasarkaan hak asal usul paling sedikit terdiri atas : system
organsasi masyarakat adat,pembinaan kelembagaan masyarakaat,pembinaan
lembaga dan hukum adat,pengelolaan tanah kas desa,dan pengembangan peran
masyarakat desa.
b) Kewenangang local berskala desa paling sedikit terdiri atas kewenangan :
pengelolaan tempat pemandian umum,penglolaan jaringan irigasi,pengelolaan
lingkungan pemukiman masyarakat desa, pembinaan kesehaatan masyarakat
pengelolaan pos pelayanan terpadu,pengelolaan air mnum berskala desa, dan
pembuatan jalan desa antar permukiman ke wilayah pertanian.
c) Kewenangan tersebut mengindikasikan bahwa rencana pembangunan desa tidak
hanya bersifat fisik dan infrastruktur seperti yang terjadi selama ini,tetapi
menyangkut juga pelaynaan public,ekonomi dan pengembangan kelembagaan
serta pemberdayaan masyarakat dan desa.

8.4. Prinsif-Prinsif
Prinsif-prinsif perencanaan desa sebagai berikut :
a) Belajar dari pengalaman dan hargai perbedaan, yaitu bagaimana perencanaan
desa dikembangkan dengan memetik pembelajaran terutama dari keberhasilan
yang diraih. Dalam kehidpan antar masyarakat di desa tentu ada perbedaan
sehingga penting untuk menglola perbedaan menjadi kekuatan seling mengisi.
b) Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis, yaitu rencana yang disusun harus
dapat memberikan keuntungan dan manfaat langsung secara nyata bagi
masyarakat. Rencana pembangunan desa juga haarus mebangun system yang
mndukung perubahan sikap dan prilaku sebagai raankaian perubahan social.
c) Keberlanjutan, yaitu proses perencanaan harus mampu mendorong keberdayaan
masyarakat. Perencanaan juga harus mampu mendorong keberlanjutan
ketersedian sumber daya lainya.
d) Penggalian informasi Desa dengan sumber utama dari masyarakat desa,yaitu
bagaimana rencana pembangunan disusun mengacu pada hasil Pemetaan
apresiatif Desa.
e) Partisifatif dan Demokratis,yaitu pelibatan masyarakat dari berbagai unsur di
desa termasuk perempuan,Kaum Miskin,Kaum Muda,dan kelompok marginal
lainya. Harus dipastikan antara mereka juga ikut serta dalam pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan tidak semata karena suara terbaanyak namun
juga dengan analisis yang baik.
70

f) Pemberdayaan dan kaderisasi, yaitu proses perencanaan harus menjamin upaya-


upaya menguatkan dan memberdayakan masyarakat terutama perempuan, Kaum
Miskin,Kaum Muda,dan kelompok marginal lainya.
g) Berbasis Kekuatan, yaitu landasan utama penyusunan Rencana pembangunan
desa adalah ekuatan yang dimiliki di Desa. Dukungan pihak luar adalah stimulant
untuk mendukung percepatannya.
h) Kesewadayaan, Yaitu proses perencanaan harus mampu membangkitkan,
menggerakkan,dan mengembangkan keswadayaan masyarakat.
i) Keterbukan dan pertanggung jawaban, yaitu proses perencanaan terbuka untu di
ikuti oleh berbagai unsure masyarakat Desa hasilnya dapat di ketahui oleh
masyarakat. Hal ini mendorong terbangunnya kepercayaan di semua tingkatan
sehingga bisa dipertanggung jawabkan bersam
71

BAB IX
PENUTUP

Dengan telah tersusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa


(RPJMDes) ini diharapkan akan dapat menjadi refrensi untuk pelaksanaan
pembangunan di Desa GELANGSAR untuk jangka waktu dua tahun kedepan.
Demikian pula kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dengan segenap
SKPD-nya diharapkan untuk dapat memadukan program masing-masing dengan
program pembangunan yang telah tercantum dalam RPJMDes ini.
RPJM Desa merupakan pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa
Gelangsar Kecamatan Gunungsari tahun 2016 -2018 yang selanjutnya setiap tahun akan
dijabarkan dalam RKP Desa.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua Tim Penyusun dan Tim
Pendamping Perdesaan Kecamatan Gunungsari serta semua pihak yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu yang terlibat dalam Penysunan RPJMDes ini, semoga semua ini
akan mampu membawa perubahan yang jauh lebih baik dan lebih maju dari
sebelumnya.

You might also like