Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
h. Berkeadilan; dan
i. Berwawasan lingkungan.
2. RPJMDes disusun secara sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh.
3. RPJMDes sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berpedoman pada RPJPDes.
Pasal 3
RPJMDes bertujuan untuk menjadi acuan dasar pemecahan permasalahan desa yang
meliputi:
1. Koordinasi antara
pelaku pembangunan;
2. Integrasi,
sinkronisasi dan sinergi antar fungsi pemerintahan desa maupun pemarintah
daerah;
3. Penggunaan
sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan;
BAB II
RUANG LINGKUP DAN FUNGSI
Pasal 4
1. Ruang lingkup RPJMDes meliputi:
a. Visi, misi dan program Kepala Desa;
b. Arah kebijakan keuangan desa;
c. Strategi pembangunan desa;
d. Kebijakan umum;
e. Rencana kerja dalam kerangka regulasi yang bersifat indikatif; dan
f. Rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.
2. Visi, misi dan program kepala desa sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf a,
merupakan keadaan masa depan yang diharapkan dan sebagai upaya yang akan di
lakukan melalui program-program pembangunan yang di tawarkan.
3. Arah kebijakan keuangan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
merupakan pedoman dari gambaran dari pelaksaan hak dan kewajiban desa dalam
rangka penyelenggaraan bidang urusan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai
dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kweajiban desa.
4. Strategi pembangunan desa sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf c,
merupakan langka-langka yang berisikan program-program indikatif untuk
mengwujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam asfek
pendapatan, kesempatan kerja, lapangan usaha, akses terhadap pengembilan
kebijakan, berdaya saing maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.
7
5. Kebijakan umum sebagaimana di maksud pada ayat (1) huruf d, memberikan arah
perumusan rencana program prioritas pembangunan yang disertai tahapan dan
jadwal pelaksaan program prioritas beserta kerangka pengeluaran jangka
menengah desa dan menjadi pedoman bagi kepala dusun dalam menyusun
program perencanaan.
Pasal 5
RPJMDes berfungsi sebagi pedoman dalam penyusun RKPDes serta dokumen
perencanaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB III
PENGAWASAN DAN EVALUASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
1. Pemerintah Desa melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan
RPJMDes.
2. Pengawasan sebagaimana di maksud pada ayat (1) merupakan kegiatan dalam
Rangka mengarahkan program pembangunan desa dan indikasi rencana proritas
yang disertai kebutuhan pendanaan yang di tuangkan dalam RKPDes sesuai dengan
RPJMDes.
Bagian kedua
Pengawasan
Pasal 7
1. Pengawasan terhadap pelaksanaan RPJMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal 6
dilakukan BPD.
2. BPD menghimpun dan menganalisa hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan dari PTPKDes.
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan RPJMDes sebagaimana dimaksud dimaksud
dalam ayat (1) mencakup program pembangunan desa dan indikasi rencana
program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan.
4. Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dilakukan melalui pemantauan
dan supervisi pelaksanaan RPJMDes.
5. Pemantauan dan supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan
dalam rangka menjamin:
a. RPJMDes telah dipedomani dalam merumuskan prioritas dan sasaran
pembangunan tahunan desa; dan
b. Indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan
pembangunan jangka menengah desa telah dijabarkan kedalam rencana
program dan kegiatan prioritas pembangunan tahunan desa.
8
Bagian ketiga
Evaluasi
Pasal 8
1. Evaluasi terhadap RPJMDes sebagaimana dimaksud dalam pasal (6) mencakup
indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan untuk
mencapai misi, tujuan dan sasaran dalam upaya mewujudkan visi pembangunan
jangka menengah.
2. Evaluasi sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan utuk memastiakan
bahwa visi, misi, tujuan dan sasaran pembanguan jangka menengah Desa dapat
dicapai untuk mewujudkan visi pembangunan jangka panjang desa dan
pembangunan jangka menengah daerah dan nasional.
3. Evaluasi dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 tahun dan atau sesuai
dengan kondisi dan perubahan berbahan lingkungan strategis daerah, dengan
menggunakan hasil evaluasi RKPDes.
4. Dalam hal pelaksanaan RPJMDes terjadi perubahan capaian saran tahunan tetapi
tidak mengubah target pencapaian sasara akhir pembangunan jangka menengah,
penetapan perubahan RPJMDes dimuat dalam RKPDes akan berkenaan.
5. Dalam hal terjadi perubahan yang mendasar yaitu suatu program yang tidak dapat
ditetapkan dikerjakan, terjadi bencana alam atau perubahan kebijakan nasional,
maka peraturan desa tentang RPJMDes dapat dilakukan perubahan dengan
persetujuan BPD.
6. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara pengawasan dan evaluasi terhadap
RPJMDes diatur dengan Peraturan BPD.
Pasal 9
Dalam rangka pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPJMDes sebagaimana
dimaksud dalam pasal 7 dan pasal 8, BPD melakukan pengawasan sesuai dengan
fungsinya.
BAB IV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 10
RPJMDes menjadi pedoman dalam penyusunan peraturan desa tentang struktur
organisasi perangkat desa dan peraturan desa lainnya yang terkait dengan rencana
pembangunan desa.
9
Pasal 11
1. Penyusunan RPJMDes Gelangsar 2016-2018 berpedoman pada sasaran pokok arah
kebijakan RPJPD Lombok Barat 2005-2025.
2. Kepala Desa pada tahun terakhir pemerintahannya wajib menyusun RKPDes untuk
tahun pertama periode pemerintahan berikutnya.
3. RKPDes sebagaimana dimaksud pada ayat 2 digunakan sebagai pedoman untuk
menyusun APBDes tahun pertama pemerintahan kepala desa berikutnya.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
pasal 12
Peraturan desa ini berlaku pada tanggal diundangkan.
Mengetahui : Ditetapkan di : Gelangsar
Ketua BPD Desa Gelangsar Pada tanggal : 15 Januari 2016
Kepala Desa Gelangsar
H.ABDUL HARIS
ABD. RAHMAN, S.PdI
Diundangkan di : Gelangsar
Sekdes Gelangsar
( MUHAMMAD SAIRI )
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Manfaat
Perencanaan pembangunan desa merupakan hal penting dalam menetukan arah,
lebih menjamin kesinambungan Pembangunan , Sebagai rencana induk pembangunan
Desa yang merupakan acuan Pembangunan Desa, Pemberi arah seluruh kegiatan
pembangunan di desa.
a) Menampung aspirasi kebutuhan masyarakat yang dipadukan dengan program
pembangunan dari Pemerintah.
b) Dapat mendorong partisipasi masyarakat.
Dengan demikian dokumen RPJMDes akan menjadi sebuah pedoman induk
pembangunan dan dijadikan sebagai bahan acuan semua kegiatan yang akan
dilaksanakan selama lima tahun, karena merupakan singkronisasi perencanaan
pembangunan Nasional, Daerah, dan Desa yang jga merupakan Acuan atau Pedoman
dalam pembangunan Desa secara sistematis, terukur dan terencana.
1.5 Pengertian
Istilah dan singkatan dalam dokumen :
a) Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
b) Daerah adalah Kabupaten Lombok Barat
c) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat
13
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DESA
Dalam sejarah terbentuknya Desa Gelangsar dapat dilihat dari segi namanya,
sehingga Desa Gelangsar ini diberi nama dengan nama Desa Gelangsar. Secara Etimologi
GELANGSAR dapat dibagi menjadi dua kata yaitu GELANG dan SAR. Gelang yang artinya
adalah gelang/benda yang melingkar, karena pada pada tahun 1900-an orang-orang
yang bertempat tinggal di desa tersebut selalu memakai gelang, baik itu gelang kaki
maupun gelang tangan dan manfaat dari gelang tersebut bisa digunakan untuk
permainan dan gelang tersebut berbahankan perak putih dan bagi kalangan yang berada
(kaya) pada zaman tersebut gelang tangan dan kakinya yang berbahankan emas,
16
kemudian konon katanya gelang tersebut bisa dijadikan obat penyembuh ketika
mengalami sakit di tangan atau di kaki maupun bagian mana saja yang terkena sakit
hendaknya mereka memasangkan gelang tersebut sehingga orang yang sakit tersebut
bisa sembuh dan pulih kembali, kemudian kata SAR yang artinya bertindak dengan cepat,
tepat, dan cermat.
Maksudnya ketika masyarakat bekerja mereka selalu cepat, tepat, dan cermat
sehingga tidak membuang-buang waktu yang tidak jelas, begitu juga dalam hal
permainannya yang dilakukan oleh anak-anak selalu bertindak cepat, tepat dan cermat
supaya tidak kalah dalam permainan gelang tersebut.
Pengertian Gelangsar berdasarkan Epistemologinya yaitu suatu bentuk gelang
yang biasa digunakan oleh orang-orang pada zaman dahulu diiringi dengan sikap kerja
kerasnya yang cepat, tepat dan cermat,baik dalam bekerja sebagai petani, berkebun,
berdagang, dan lain-lain yang beragam dari profesi yang diijalankanya.
Kesepakatan pemerintah Desa bersama masyarakat dituangkan dalam
Musyawarah Desa yang diadakan pada tanggal: 2 Januari 2006 yang dihadiri oleh unsur
BPD, pemerintah desa dan masyarakat. Keputusan pemerintah tentang pemekaran desa
mambalan menjadi desa Gelangsar dituangkan dalam:
1. Keputusan Kepala Desa Mambalan Nomor : 01 Tahun 2006 tentang Pemekaran Desa
Mambalan menjadi Desa Persiapan Gelangsar.
2. Keputusan Kepala Desa Mambalan Nomor : 02 Tahun 2006 tentang Pembentukan
Panitia Pemekaran Desa Mambalan. Desa Gelangsar terdiri dari 6 (Enam) dusun
yaitu:
a) Dusun Gelangsar
b) Dusun Apit Aiq
c) Dusun Gelangsar Timur
d) Dusun Lilir Utara ( Lokasi Kantor Desa Gelangar )
e) Dusun Songoran
f) Dusun Geripak
Adapun Luas Wilayah Desa Gelangsar adalah 1900 Ha dengan batas Administratif
Desa Gelangsar meliputi :
a) Sebelah Utara : Hutan Lindung Tubtuban / KPH KLU
b) Sebelah Timur : Desa Mekarsari
c) Sebelah Selatan : Desa Jeringo dan Desa Mambalan
d) Sebelah Barat : Desa Dopang
17
lain di Lombok Barat yang telah melaksanakannya. Hanya saja yang membuat
transparansi yang dilakukan Desa Gelangsar menjadi istimewa, karena tidak hanya
melakukan secara offline, tetapi secara online juga (website:
http://desagelangsar.blogspot.co.id/ Email- desagelangsar@gmail.com ).
Desa Gelangsar adalah Desa Pelopor Good Governance di NTB.
Dari 995 desa di Provinsi NTB, tiga desa mendapatkan penghargaan dari Kantor
Wilayah Ditjen Perbendaharaan NTB. Termasuk Desa Gelangsar Kecamatan Gunungsari
Kabupaten Lombok Barat dinilai menjadi pelopor good governance (pemerintahan yang
baik). Apa yang menjadikan desa-desa tersebut dinilai berhasil terapkan good
governance? Kinerja Aparatur Pemerintah Desa Gelangsar dinilai kontekstual dan
konkrit dalam mewujudkan aspirasi masyarakat. Disamping itu juga karena Desa
Gelangsar adalah salah satu desa yang diakui oleh Daerah Kabupaten maupun Provinsi
sebagai Desa Kampung Siaga Bencana (KSB) yang terdiri dari Tim Kampung Siaga
Bencana 60 orang.
Pemerintahan Desa Gelangsar telah dipimpin oleh 1 Kepala Desa yakni ;
3. TIM PT PKD
No. Nama Dusun Keterangan
1 ABD. RAHMAN, S.PdI Gelangsar Pembina
2 SUHAD, S.PdI Songoran Ketua
3 M. SAIRI Apit Aiq Sekretaris
4 FITRIANI, AMd.Perp. Gelangsar Bendahara
5 NENI INDRA HIDAYATI Lilir Utara Anggota
4. TIM TPK
No. Nama Dusun Keterangan
1 LUKMAN Gelangsar Timur Ketua
2 SAHRUN Gelangsar Timur Sekretaris
3 LALU MULYONO Geripak Anggota
5. TIM KPMD
No. Nama Dusun Keterangan
1 A. SAUKI Gelangsar Timur
2 SAPRI Gelangsar
3 HUSNI TAMRIN, S.PdI Lilir Utara
4 SURI HARIANI Gelangsar
5 KARTIWI Geripak
Penggunaan lahan
No. Dusun Jumlah total
Bukan Lahan bukan
Sawah
Sawah Pertanian
1 Gelangsar 21 Ha 135 Ha - 156 Ha
2 Gelangar Timur - 320 Ha - 320 Ha
3 Apit Aiq 3 Ha 370 Ha - 373 Ha
4 Lilir Utara 1 Ha 450 Ha - 451 Ha
5 Songoran - 310 Ha - 310 Ha
6 Geripak - 290 Ha - 290 Ha
Jumlah 25 Ha 1.875 Ha - 1900 Ha
Tabel 2
Luas Wilayah Peggunaan Lahan Di Desa Gelangsar
a. Lahan Pertanian
1) Tanaman Pangan
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan
Tabel 1
1 Jumlah keluarga memiliki tanah pertanian 440 keluarga
2 Tidak memiliki 193 keluarga
3 Memiliki kurang dari 1 ha 390 keluarga
4 Memiliki 1,0-5,0 ha 50 keluarga
5 Memiliki 5,0-10 ha 3 keluarga
6 Jumlah total keluarga petani 375 keluarga
Table 2
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas tahun 2016
1 Kacang tanah 1,00 ha 4 ton/ha
2 Kacang panjang 1,50 ha 30 ton/ha
3 Padi sawah 12,0 ha 3,5 ton/ha
4 Ubi kayu 2,20 ha 6,80 ton/ha
5 Ubi jalar 1,30 ha 6,40 ton/ha
6 Cabe 0,10 ha 2,10 ton/ha
7 Tomat 0,20 ha 1,5 ton/ha
8 Kangkung 0,20 ha 40 ton/ha
Table 3
Jenis komoditas buah-buahan yang dibudiayakan di Desa Gelangsar tahun 2016
Pemilikan Lahan Tanaman Buah-Buahan
1 Jumlah keluarga memiliki tanah perkebunan 6,4 keluarga
2 Tidak memiliki 13 keluarga
3 Memiliki kurang dai 10 ha 41 keluarga
4 Memiliki 10-50 ha 4 keluarga
5 Memiliki 50-100 ha 3 keluarga
6 Jumlah total keluarga perkebunan 77 keluarga
Table 3.1
Hasil Tanaman dan Luas Tanaman Buah-Buahan
1 Kelapa 15,0 ha 750,0 ton/ha
2 Aren 11,0 ha 400,0 ton/ha
3 Durian 12,0 ha 720,0 ton/ha
4 Nangka 3,0 ha 150,0 ton/ha
5 Manggis 1,0 ha 40,0 ton/ha
25
b. Peternakan
1) Jenis populasi
Table 1
No Jenis ternak Jumlah pemilik Perkiraan jumlah populasi
1 Sapi 150 orang 250 ekor
2 Kerbau 0 orang 0 ekor
3 Babi 25 orang 75 ekor
4 Ayam kampung 700 orang 6500 ekor
5 Ayam broiler 25 orang 250 ekor
6 Ayam Arab 10 orang 200 ekor
7 Bebek 20 orang 2000 ekor
8 Kuda 0 orang 0 ekor
9 Kambing 6 orang 100 ekor
10 Domba 2 orang 5 ekor
10 Angsa 2 orang 30 ekor
11 Burung walet 0 orang 0 ekor
Jumlah 940 orang 9410 Ekor
c. Perikanan
1) Jenis dan sarana peruduksi budidaya ikan air tawar
1 Kolam 3,1 ha/m2 4,8 ton/th
2 Sungai - -
3 Sawah - -
26
JUMLAH PENDUDUK
Dusun Kepadatan
Laki-laki Perempuan Jumlah KK Jumlah Jiwa
Penduduk
1 Gelangsar 188 203 205 - 391
2 Gelangsar 241 246 203 - 487
Timur
3 Apit Aiq 188 211 171 - 399
27
6) Tenaga Kerja
JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Gedung SMA/Sederajat 0 Buah
30
JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Pustu 0 Buah
2 Poskesdes 1 Buah
3 Posyandu 2 Buah
4 Klinik 0 Buah
5 Toko Obat 0 Buah
JUMLAH 3 Buah
JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Lapangan Batminton 0 Buah
2 Meja Tenis 0 Buah
3 Lapangan Sepak Bola 0 Buah
4 Lapangan Poly 1 Buah
JUMLAH 1 Buah
JUMLAH/
NO JENIS PRASARANA KET
UNIT
1 Masjid 4 Unit
2 Musholla 8 Unit
3 Pura 0 Unit
JUMLAH 12 Unit
13) Potensi Sumber Daya Prasarana Dan Sarana Pemerintahan & Lembaga
Masyarakat
NO JENIS PRASARANA JUMLAH/ KET
UNIT
1 Kantor Desa 1 Unit
2 Sekertaris BPD 1 Unit
31
NO NAMA JABATAN
1 ABD. RAHMAN, S.PdI Kades
2 MUHAMMAD SAIRI Sekdes
3 SUHAD, S.PdI Kaur. Pembangunan
4 LUKMAN Kaur Pemerintahan
5 FITRIANI, AMd.Perp. Kaur Keuangan
6 NENI INDRA HIDAYATI Kaur Kesra
7 LALU MULYONO Kaur Umum
8 HERMAN SIRAJUDIN, S.Pd Kaur Trantib
9 BAHRIM Kadus Gelangsar
10 SIRAJUDIN MUHTAR Kadus Lilir Utara
11 LALU JAMALUDIN Kadus Gelangsar Timur
32
NO NAMA JABATAN
1 H. ABDUL HARIS Ketua
2 IDA BAGUS GEDE DIPTA Wakil Ketua
3 MAHRI Sekretaris
4 NAHAR Bendahara
5 TOHRI Anggota
6 MUSTAFA Anggota
7 BAHARUDIN Anggota
NO NAMA JABATAN
1 MUSTAPA Ketua
2 SAMSUDIN Sekretaris
3 H. MUNAWIR HARIS Bendahara
4 SIRAJUDIN MUHTAR Ketua Klp Tani Gula Aren
5 BAHRAWI Ketua Klp Tani Geripak Patuh
6 KHADIJAH HS Ketua KWT
7 H. ABDUL HARIS Ketua Klp Ternak Geger Karya
8 SAHABUDIN Ketua Klp. Ternak KUBe KMM
BAB III
VISI DAN MISI
3.1. VISI
Dengan memperhatikan amanat RPJM Desa GELANGSAR 2016-2018 serta
mempertimbangkan aspek potensi dan kondisi, serta permasalahan yang dihadapi, maka
Visi pembangunan Pemerintah Desa GELANGSAR tahun 2016- 2018 adalah :
MEMUJUDKAN MASYARAKAT DESA GELANGSAR YANG RELIGIUS, MANDIRI DAN
BERDAYA SAING MENUJU KEHIDUPAN MADANI
Penjabaran makna Visi Desa GELANGSAR tersebut adalah sebagai berikut
1. Religius maknanya : Desa yang bersendikan agama dalam penyelesaian pelbagai
masalah kekeluargaan dan mengarahkan masyarakat kearah pendidikan yang
bernuansakan agama yang dianutnya.
2. Mandiri artinya : Mampu memanfaatkan potensi dan sumber daya yang di miliki
serta mampu mengelola dan mencari sumber dana dalam mendukung
pembangunan.
37
3.2. MISI
Dalam rangka pencapaian misi yang telah di tetapkan serta tetap memperhatikan
kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan ke depan dan memperhitungkan
peluang yang di miliki, maka ditetapkan 9 (Sembilan ) misi sebagai berikut
1) Mengembangkan kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan.
2) Menerapkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan
keagamaan.
3) Mengembangkan, Menerapkan, dan mempertahankan nilai-nilai budaya (awiq-
awiq) dalam kehidupan masyarakat.
4) Mempercepat pembangunan Inprastruktur strategis ( Jalan, Sekolah, Jaringan
Listrik, Sumber Daya Air) untuk menunjang kegiatan pendidikan, ekonomi,
kesehatan dan budaya sesuai potensi daya dukung lingkungan.
5) Meningkatkan daya usaha ekonomi produktif yang berbasis sumber daya lokal
dan berkelanjutan.
6) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM melalui pendidikan
7) Mengoptimalkan sistem keamanan lingkungan dalam mewujudkan stabilitas
keamanan.
BAB IV
TUJUAN SASARAN
KETERKAITAN VISI DAN MISI, TUJUAN SASARAN DESA GELANGSAR
BAB V
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
5.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DESA GELANGSAR
Desa Gelangsar telah memperoleh sejumlah kemajuan dalam mensejahterakan
masyaraakatnya melalui program pembangunan yang tearah, terencana, sistematis dan
sinergis. Indikator pengentasan kemiskinan sebagai salah satu ukuran kesejahteraan
masyarakat desa. Permasalahan pembangunan yang masih dihadapi oleh masyarakat
desa Gelangsar secara umum adalah bagaimana membangunan masyarakat yang mandiri
dan sejahtera melalui pendidikan dan kesehatan, bagaimana mewujudkan masyarakat
yang sejahtera dengan pemabangunan infrastrukur wilayah secara merata, mengurangi
tingkat kemiskian, melakukan reformasi birokerasi dan penegakan hukum,
meningkatkan pemabangunan ekonomi dan ketahanan pangan desa, menjaga kelestarian
lingkungan hidup serta menegendalikan laju pertumbuhan penduduk.
5.1.1. Bidang Pendidikan
Merupakan salah satu komponen pendukung Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) memegang peran sentral bersama-sama dengan sektor kesehatan dan ekonomi.
41
Kondisi saat ini Desa Gelangsar masih ada warga yang buta aksara, warga usia sekolah
yang tidak mampu untuk mealajutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi karena
terbentur dengan biaya, masih banyak warga masyarakat usia dini yang belum tersentuh
oleh pendidikam karena terbatasnya akses pendidikan usia dini di desa. Kegiatan belajar
mengajar taman kanak-kanak dan Sekolah Menengah yang dikelola oleh Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI), dan Pendidikan Usia Dini (PAUD) masih di kelola denga
swadaya masyarakat, di desa GELANGSAR sudah berjalan dan sudah beberapa kali
menamatkan siswa-sisiwinya dalam tiap tahun anggaran namum masih terbentur
dengan belum tersedianya sarana gedung untuk belajar dan menggajar yang saat ini
masih numpang di SD I GELANGSAR dan dirumah warga . Bidang pendidikan agama
untuk warga masyarakat masih di kelola dan di pasilitasi oleh Taman Pendidikan Al-
Qura’an (TPQ) di masing-masing dusun dengan beberapa permasalah antara lain
keterbatasan Sumber Daya manusianya, keterbatasan sarana gedung dan keterbatasan
sarana pendukung kelengkapan belajar mengajarnya.
BAB VI
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Sumber Data Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2016
Pasal I
49
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Murni Tahun Anggaran 2016 dengan
rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp.1.646.698.500
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. 114.554.373
b. Bidang Pembangunan Rp. 566.033.370
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. 121.292.685
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp. 141.508.343
e. Bidang Tak Terduga Rp.-
Jumlah Belanja Rp. 1.646.698.500
Surplus/Defisit Rp.-
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. -
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp. -
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan Tahun Anggaran 2016 dengan
rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan Desa Rp. -
2. Belanja Desa
a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa Rp. -
b. Bidang Pembangunan Rp. -
c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Rp. -
d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Rp.-
e. Bidang Tak Terduga Rp.-
Jumlah Belanja Rp.-
Surplus/Defisit Rp.-
3. Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan Rp. -
b. Pengeluaran Pembiayaan Rp. -
Selisih Pembiayaan ( a – b ) Rp.-
Pasal 2
Uraian lebih lanjut mengenai Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
sebagaimana dimaksud Pasal I, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa
Rincian Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Pasal 3
Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Desa ini.
50
Pasal 4
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini
dalam Lembaran Desa dan Berita Desa oleh Sekretaris Desa.
H. ABDUL HARIS
ABD. RAHMAN, S.PdI
Di undangkan di : Gelangsar
Sekdes Gelangsar
MUHAMMAD SAIRI
Tembusan disampaikan YTH :
1. Bapak Bupati Lombok Barat.
2. Bapak Camat Gunungsari.
3. Ketua BPD Desa GELANGSAR.
4. Arsip.
Perubahan
2 BELANJA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Tunjangan tetap Kepala 26.000.000 APBD
Desa dan Perangkat Desa
2 1 1 1 Belanja Pegawai:
- Penghasilan Tetap Kepala 228.150.000 APBD
dan Perangkat
- Tunjangan BPD 44.850.000 APBD
2 1 2 Operasional Perkantoran -
2 1 2 2 Belanja Barang Modal dan
Jasa
- Alat Tulis Kantor 4.075.500 APBD
- Benda POS
- Biaya Rapat Desa 3.000.000 APBD
- Biaya Musdus
- Biaya Musrenbangdes 1.375.000 APBD
- Monitoring 420.000 APBD
- Alat dan Bahan -
Kebersihan
- Perjalanan Dinas -
- Pemeliharaan Motor 1.800.000 APBD
Dinas
- Pemeliharan Komputer -
dan Printer
- Air, Listrik,dan Telepon 1.200.000 APBD
- Biaya Makan dan Minum 3.000.000 APBD
- Pakaian Seragam Stap 7.200.000 APBD
- Pulsa Internet Desa 3.600.000 APBD
- Desain RAB 2.500.000 APBD
- Pengadaan Sound Syistem 3.000.000 APBD
- Pembuatan Sertifikat 2.000.000 APBD
Kantor Desa
- Pengadaan Jenset/ Desel 3.000.000 APBD
Poskesdes
- Penyusunan LPPD/LKPJ 1.602.500 APBD
- Penyusunan RAPBDes 2.712.500 APBD
- Penyusunan Profil Desa 2.020.000 APBD
- Pembuatan Web 7.500.000 APBD
- Pengadaan TV 2.619.500 APBD
- Pengadaan Kipas Angin 1.700.000 APBD
- Pengadaan 2 Unit 7.400.000 APBD
Komputer
2 1 3 Operasional BPD
2 1 3 2 Belanja Barang dan Jasa
- ATK 740.000 APBD
- Konsumsi Rapat 1.000.000 APBD
- Monitoring 420.000 APBD
- Honor 5.460.000 APBD
53
2 2 Bidang Pelaksanaan
54
Pembangunan Desa
2 2 1 Pembanguna aula kantor 77.405.000 APBD
desa
2 2 1 2 Belanja Barang Modal dan
jasa
- Upah Kerja -
- Bahan Bangunan -
2 2 2 Kegiatan
Pendidikan/Kesehatan
- Pembangunan Gedung 36.397.750 APBD
Posyandu Dusun Geripak
- Rehab Gedung Posyandu 14.610.000 APBD
Dusun Songoran
- Pembangunan Gedung 20.029.600 APBD
Posyandu Dusun Lilir
Utara
- Pembangunan Gedung 36.397.750 APBD
Posyandu Dusun
55
Gelangsar
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Gelangsar
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Gelangsar Timur
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Apit Aiq
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Lilir Utara
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Songoran
- Pengadaa Jambanisasi 10.026.400 APBD
Dusun Geripak
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Lembaga
- Pembangunan Gedung 20.029.600 APBD
POSLUHDES
2 3 1 Kegiatan Pembinaan
Masyarakat
- Kesra Pemdes 10.000.000 APBD
- Pembinaan Bid. 3.600.000 APBD
Pendidikan
- Bansos Kepala Desa 16.712.500 APBD
- Pendirian BUMDES/ 26.220.000 APBD
Permodalan
- Dukungan Kegiatan 10.000.000 APBD
BBGRM
2 3 2 Kegiatan Pogram PKK
- Tp-Pkk Pokja I 4.000.000 APBD
- Tp-Pkk Pokja III 1.650.000 APBD
- Tp-Pkk Pokja IV 2.200.000 APBD
2 3 2 2 Belanja Barang dan Jasa :
- Pembinaan Dasawisma -
- Senam Kebugaran -
- Pengajian Umum -
- Lomba-Lomba -
- Gotong Royong -
- Pembinaan Lansia -
2 4 Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
- Kegiatan 15.000.000 APBD
LPM/Karang Taruan
- Kegiatan Adat 17.830.000 APBD
- Kelompok Tani 9.559.000 APBD
- Kampung Siaga 7.200.000 APBD
Bencana (KSB)
- Atribut Keamanan 10.500.000 APBD
- Kegiatan Tim KB 6.000.000 APBD
Desa
- Kegitan Posyandu
(PMT, Pendataan
Bumil, Pelatihan dan
56
Penyuluhan
- Peningkatan 5.000.000 APBD
Kapasitas Kepala
Desa
- Peningkatan 5.250.000 APBD
Kapasitas BPD
- Peningkatan 4.500.000 APBD
Kapasitas PTPKD
- Peningkatan 4.000.000 APBD
Kapasitas Kader
Posyandu
- Peningkatan 2.250.000 APBD
Kapasitas LPM
- Peningkatan 4.500.000 APBD
Kapasitas Aparatur
Desa
- Apotik Hidup 10.000.000 APBD
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintahan Desa adalah Pemerintahan Desa GELANGSAR.
2. Kepala Desa adalah Kepala Desa GELANGSAR.
3. Pengusaha adalah pengusaha yang berdomisili diwilayah Desa GELANGSAR yang
terdiri dari pengusaha kecil dan menengah.
4. Pedagang adalah pengusaha atau masyarakat yang membuka usaha : Toko, Kios,
Bengkel dan sejenisnya.
5. Penjual jasa adalah orang atau badan hukum yang melaksanakan aktifitas usaha jasa
seperti : Bidan / Dokter praktek, angkutan truck dan sejenisnya yang ada diwilayah
Desa GELANGSAR.
B A B II
59
B A B V
KEBERATAN
Pasal 7
Ayat 1) Bagi Pengusaha, pedagang dan penjual jasa dapat mengajukan keberatan
kepada Kepala Desa melalui Badan Permusywaran Desa (BPD)
2) Keberatan dapat diajukan secara tertulis dengan Bahasa Indonesia dan
dengan disertai alasan yang jelas dan bisa dipercaya.
3) Keberatan dapat diajukan dalam jangka waktu satu bulan sejak Keputusan
Desa ini berlaku.
60
B A B VI
KETENTUAN SANKSI
Pasal 9
Barang siapa yang tidak mengindahkan dan dengan sengaja tidak mau untuk mengikuti
dan atau tidak mau membayar pungutan yang telah ditentukan sesuai dengan Keputusan
Desa, maka akan dicabut semua rekomendasi yang dikeluarkan oleh desa dan dikenakan
sanksi administrasi
B A B VII
PENYIDIKAN
Pasal 10
Ayat 1) Kepala Desa berwenang menunjuk petugas guna melakukan penyidikan dan
penyelidikan.
2) Petugas penyidik melaporkan kepada Kepala Desa atas hasil penyidikan dan
penyelidikan yang telah dilaksanakan
3) Hasil penyidikan dijadikan oleh Kepala Desa sebagai sumber atau dasar
untuk memberikan sanksi.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan desa ini akan diatur lebih lanjut dalam
Keputusan Kepala Desa dengan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Pasal 12
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan agar setiap masyarakat
secara luas mengetahuinya, maka memerintahkan pengundangan peraturan desa ini
61
H. ABDUL HARIS
ABD. RAHMAN, S.PdI
1. PENJELASAN UMUM
Desa Gelangsar sebagaimana desa-desa yang lain yang ada diwilayah Kecamatan
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, Propinsi Nusa Tenggara Barat, berupaya terus
meningkatkan kegiatan pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat desa.Oleh karena pembangunan membutuhkan dana yang
cukup besar dan Otonomi Desa mulai berlaku, maka Pemerintah Desa Gelangsar mulai
saat ini berupaya menggali potensi yang dimilki oleh desa dan menggali sumber-sumber
Pendapatan Asli Desa antara lain dengan melakukan pungutan / kontribusi dari para
pelaku usaha seperti pengusaha, pedagang dan penujual jasa yang menjalankan
usahanya di Wilayah Desa Gelangsar.
Demi terjalinnya hubungan yang baik antara pelaku usaha dengan Pemerintah Desa
Gelangsar, maka Pemerintah Desapun akan memperhatikan segala kepentingan-
kepentingan pelaku usaha didalam melaksanakan kegiatan usahanya dan merupakan
kewajiban dari Pemerintah Desa untuk melindungi para pelaku usaha dari hal-hal yang
akan menghambat kegiatan usahanya.
62
Pasal (6) Petugas yang ditunjuk oleh Kepala Desa ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa untuk kelancaran pungutan
Pasal (7) Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Ayat (4) Cukup jelas
Pasal (8) Ayat (1) Cukup jelas
Ayat (2) Cukup jelas
Ayat (3) Cukup jelas
Pasal (9) Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Desa dicabut,
yakni berupa surat keterangan dan tempat kegiatan usaha dan
kepentingannya dalam urusan pemerintahan dan
kemasyarakatan juga masalah keamanan
NO U R A I A N KETERANGAN
1. Kesaksian jual beli, hibbah, kewarisan : 2,5 % dari harga
a. Untuk Desa 1.5 % dari nilai jual obyek
b. Untuk Saksi (Kadus, Pekasih, Penghulu Desa, dll) 1 % dari nilai jual obyek
2. Kesaksian Perolehan Hak, Gadai dan Sewa 2,5 % dari harga
a. Untuk Desa 1,5 % dari nilai jual obyek
b. Untuk Saksi (Kadus, Pekasih, Penghulu Desa, dll) 1 % dari nilai jual obyek
3. Sporadik : a. Tanpa Kesaksian Desa 1,5 % dari nilai jual obyek
b. Tanpa pernyataan saksi desa Rp. 100.000
4. Keterangan Waris / Silsilah Rp. 100.000
5. Pembuatan N1–N4 :
Dalam Desa : Untuk Desa Rp. 15.000
: Untuk Kadus Rp. 20.000
: Petugas Lain Rp. 15.000
Antar Desa dlm kecamatan : Untuk Desa Rp. 25.000
: Untuk Kadus Rp. 50.000
: Petugas Lain Rp. 25.000
Antar Kecamatan dlm Kabupaten : Untuk Desa Rp. 75.000
: Untuk Kadus Rp. 125.000
: Petugas Lain Rp. 50.000
Antar Kecamatan dlm Propinsi : Untuk Desa Rp. 150.000
: Untuk Kadus Rp. 200.000
: Petugas Lain Rp. 150.000
Luar Propinsi : Untuk Desa Rp. 200.000
: Untuk Kadus Rp. 500.000
: Petugas Lain Rp. 300.000
6. Keterangan Belum / Sudah menikah Rp. 10.000
7. Keterangan Pemilikan ( tanah dan Ranmor ) Rp. 30.000
8. Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Rp. 10.000
9. Legalisir Surat-surat perjenis Rp. 5.000
10. Keterangan Usaha Rp. 10.000
11. Keterangan Ijin Keramaian Tujuan Komersial Rp. 50.000
12. Keterangan Cerai/Rujuk dan Talaq Rp. 100.000
13. Keterangan Haji/Umrah/Muhrim Rp. 25.000
14. Keterangan Menebang Kayu kebun / Pohon Rp. 5.000
15. Kesaksian Permohonan Kredit Bank Rp. 10.000
16. Kontribusi dari :
17. Proyek Masuk Desa (Milik Orang Luar Desa) 1 % dari nilai proyek
18. Pemilik Tanah/SPPT/tahun Rp. 1.000
19. Pengusaha ternak ayan Ras/Potong Rp. 25.000/Panen
20. Badan Usaha Milik Desa (BUMD) / Koperasi 0,5 % dari SHU/Tahun
21. Pemilik Toko Rp. 50.000/Tahun
22. Bengkel dan Kios Rp. 10.000/Tahun
64
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DESA
BAB VIII
Program Pembangunan Desa Gelangsar 2016-2018
67
8.2. Pengertian
Berdasrkan permendagri no 114 tahun 2014 Pasal 1, perencanaan pembangunan
desa merupakan proses pentahapan kegiatan yang di selenggarakan oleh pemerintah
desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa( BPD) dan unsur masyarakat
secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam rangka
mencapai tujuan pembangunan desa (permendagri no 114 tahun 2014 Pasal 1).
68
8.3. Kewenangan
Perencanaan pada dasarnya merupakan irisan antara pemerintah dan
pembangunan desa. Pemerintah mencangkup kewenangan, kelembagaan,
perencanaan,dan penganggaran. Perencanaan desa harus berangkat dari kewenangan
desa. Perencanaan desa bukan sekedar membuat usulan yang disampaikan kepada
pemerintah daerah,yang lebih penting perencanaan desa adalah keputusan politik yang
diambil secara bersama oleh pemerintah desa dan masyarakat desa.
69
8.4. Prinsif-Prinsif
Prinsif-prinsif perencanaan desa sebagai berikut :
a) Belajar dari pengalaman dan hargai perbedaan, yaitu bagaimana perencanaan
desa dikembangkan dengan memetik pembelajaran terutama dari keberhasilan
yang diraih. Dalam kehidpan antar masyarakat di desa tentu ada perbedaan
sehingga penting untuk menglola perbedaan menjadi kekuatan seling mengisi.
b) Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis, yaitu rencana yang disusun harus
dapat memberikan keuntungan dan manfaat langsung secara nyata bagi
masyarakat. Rencana pembangunan desa juga haarus mebangun system yang
mndukung perubahan sikap dan prilaku sebagai raankaian perubahan social.
c) Keberlanjutan, yaitu proses perencanaan harus mampu mendorong keberdayaan
masyarakat. Perencanaan juga harus mampu mendorong keberlanjutan
ketersedian sumber daya lainya.
d) Penggalian informasi Desa dengan sumber utama dari masyarakat desa,yaitu
bagaimana rencana pembangunan disusun mengacu pada hasil Pemetaan
apresiatif Desa.
e) Partisifatif dan Demokratis,yaitu pelibatan masyarakat dari berbagai unsur di
desa termasuk perempuan,Kaum Miskin,Kaum Muda,dan kelompok marginal
lainya. Harus dipastikan antara mereka juga ikut serta dalam pengambilan
keputusan. Pengambilan keputusan tidak semata karena suara terbaanyak namun
juga dengan analisis yang baik.
70
BAB IX
PENUTUP