You are on page 1of 12

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah “tumbuhan berbiji terbuka” merupakan terjemahan dari
gimnospermae yang berarti “biji telanjang”. Tumbuhan berbiji (spermatofita)
biasanya dibedakan menjadi dua kelompok yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(gimnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae). Gimnospermae
mempunyai bakal biji yang terbuka bebas tanpa pelindung baik sebelum
maupun sesudah pembuahan (Moertolo, 2004).
Seringkali dianggap bahwa gimnospermae merupakan kelompok
tumbuhan yang tingkat perkembangannya terdapat diantara tumbuhan paku dan
tumbuhan berbiji tertutup (Moertolo, 2004). Gnetum gnemon adalah spesies
Gnetaceae yang dapat ditemukan di beberapa tempat di Indonesia dan nama
lokal "melinjo". Tanaman biasanya dapat digunakan sebagai sumber makanan
(Tomlinson, 2005). Tanaman melinjo memiliki banyak manfaat karena hampir
seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan seperti pada biji melinjo yang
dapat dijadikan bahan dasar pembuatan emping (Purnomosidhi et al., 2002).
Oleh karena itu dalam makalah kami akan membahas tentang sistematika
dalam gnetum gnemon, distribusi dan habitat gnetum gnemon, struktur vegetatif
gnetum gnemon dan struktur generatif gnetum gnemon.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana sistematika Gnetum gnemon?
2. Bagaimana habitat Gnetum gnemon?
3. Bagaimana struktur vegetatif Gnetum gnemon?
4. Bagaimana struktur generatif Gnetum gnemon?

1
2

1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan sistematika Gnetum gnemon
2. Untuk menjelaskan habitat Gnetum gnemon
3. Untuk menjelaskan struktur vegetatif Gnetum gnemon
4. Untuk menjelaskan struktur generatif Gnetum gnemon?

1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Dapat memahami Gnetum gnemon, yang meliputi sistematika, distribusi dan
habitat, struktur tumbuhan vegetatif dan generatif Gnetum gnemon
2. Sebagai materi penunjang dalam mata kuliah keanekaragam tumbuhan bab
gymnospermae

2
3

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Sistematika Gnetum gnemon


Gnetum gnemon adalah spesies Gnetaceae yang dapat ditemukan di
beberapa tempat di Indonesia dan nama lokal "melinjo". Tanaman biasanya
dapat digunakan sebagai sumber makanan (Tomlinson, 2005).
Sistematika Gnetum gnemon adalah sebagai berikut.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon (melinjo)
(Tim Penulis PS., 1999)

2.2 Distribusi dan Habitat Gnetum gnemon


Melinjo (Gnetum gnemon Linn) adalah suatu spesies tanaman berbiji
terbuka (gymnospermae) yang berbentuk pohon. Pohon ini banyak terdapat di
Indonesia, sehingga diyakini bahwa pohon melinjo adalah asli Indonesia, dugaan
ini terjadi karena melinjo konon katanya hanya bisa tumbuh di Asia Tenggara
(Mukhlisah, 2014).
Tumbuh subur di iklim hutan hujan tropis, curah hujan 70-5000 mm / tahun
(30-200 dalam /tahun), ketinggian 0-1700 m (0-5600 kaki) (Manner, 2006).
Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah, tanah liat/lempung, berpasir dan
berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar
asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m. Melinjo dapat
ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang,

3
4

melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus
(Tampubolo, 2013).

Gambar 2.1 Peta distribusi Gnetum gnemon


(Sumber : Orwa, et al., 2009).

Peta di atas menunjukkan negara-negara dimana spesies telah ditanam


(Orwa, et al. 2009). Gnetum gnemon ditemukan di India, pulau Solomon,
Malaysia, Sumba, Sulawesi, New Guinea Dan Semenanjung Melayu, Filipina
(Ilocos Norte, bataan, Quezon, Laguna, Batangas, Mindoro, Palawan, Sibuyan,
Provinsi Camarines, Panay, samar, Leyte, Mindanao, Bucas grande surigao)
(Cadiz & Helen, 2001).

2.3 Struktur Vegetatif Gnetum gnemon


Pohon melinjo juga dapat dibedakan atas akar, batang, daun, dan bunga.
Melinjo yang tumbuh dari biji bersistem perakaran tunggang, seperti halnya
tumbuhan Dicotyledone. Batang melinjo berkayu dan bercabang. Tinggi pohon
ini antara 5 – 22 meter. Bentuk percabangannya sangat khas. Pohon melinjo
berdaun rimbun. Bunga melinjo membentuk kerucut dengan karangan bunga
melingkar. (Tim Penulis PS, 1999).

4
5

Melinjo berperawakan pohon yang ramping, berkelamin dua dan selalu


hijau, dengan batang yang lurus sekali, tingginya 5-10 m; kulit batangnya
berwarna kelabu, ditandai oleh gelang-gelang menonjol secara nyata; cabang-
cabangnya berbagai ukuran dan letaknya melingkari batang, terus sampai di
pangkal batang. Cabang itu menebal di pangkalnya. Daun-daunnya berhadapan,
berbentuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm; tulang daun sekunder
melengkung dan bersatu di ujungnya. Perbungaannya menyendiri dan keluar dari
ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-
bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran di buku-bukunya. Bunga betina
sebanyak 5- 8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuknya bundar dan
melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya
1-3>5 cm, apiculate pendek, berbulu halus, mula-mula berwarna kuning,
kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung jika matang (Tampubolo,
2013).
2.3.1 struktur akar

2.3.2 struktur batang


2.3.3 struktur daun
Daun luas (10-20 cm), sebaliknya, hijau tua, mengkilap,
berbentuk bulat panjang dengan urat bentuk jarring (Terangpi,
2013).

5
6

A B
Gambar 2.2 :Struktur Vegetatif Gnetum gnemon. Gambar A. Perawakan
Gnetum gnemon, B. Daun Gnetum Gnemon
(Sumber : Manner, et al., 2006).

2.4 Struktur Generatif Gnetum gnemon


Gymnosperma merupakan tanaman biji dengan bakal biji yang tidak
tertutup dalam karpel, seperti yang terjadi di angiosperma. ovula tidak
berbentuk seperti struktur daun (mungkin homolog dengan daun), atau
megasporopfil (homolog dengan tunas) atau pada ujung tunas. Megasporofil
sering berkumpul ke struktur kompleks yang sering berbentuk konus, maka
nama sehari-hari untuk beberapa kelompok : conifer (Christenhusz, 2011).
Konus melinjo panjang dan memiliki nodus yang berbeda dengan
struktur fertil. Konus serbuk sari memiliki brate yang mencakup nodus, dan di
bawahnya sejumlah organ serbuk sari yang tertutup dalam dua menyatu
struktur. Di atas cincin ini organ serbuk sari ada sering digugurkan ovula
perempuan, yang telah menyebabkan banyak ahli botani untuk

6
7

mempertimbangkan kerucut Gnetum seperti primitif bunga. Kerucut biji juga


pada sumbu panjang, dengan struktur fertil pada nodus. Ada brakte yang
mencakup 8 sampai 10 cincin ovula. Setiap bakal biji dikelilingi oleh struktur 3
seperti brakte yang membentuk sampul di sekitar ovula (Conway, 2013).
Tanaman ini dioecious, yang Strobilus jantan memiliki banyak pasang
brakte berbentuk cangkir tersusun melingkar yang menampung banyak
mikrosporangia, sedangkan Strobilus perempuan menanggung banyak bakal
biji atau biji (Terangpi, 2013).

7
8

C
Gambar 2.3 :Gambar A. Strobilus jantan, Gambar B : Strobilus betina (Sumber :
Nickrent. 2006) & gambar C. Strobilus bisporangiat (Sumber :
Conway. 2013)
Mikrostrobilus pada Gnetum mempunyai sumbu yang panjang dan
berbuku-buku. Pada buku-buku terdapat bentukan serupa mangkuk yang
didalamnya terdaat mikrosporofil yang tersusun dalam karangan. Megastrobilus
juga mempunyai sumbu yang panjang. Pada buku-bukunya terdapat tonjolan
melingkar dengan bakal biji yang tersusun melingkar. Pada blinjo dikenal pula
strobilus yang mempunyai mikrosporangium maupun megasporangium, strobilus
biporangiat, walaupun banyak juga yang berumah dua (Moertolo, 2004).
Buah ellipsoid, biasanya berkelompok, panjang 1-3,5cm dan setengah
lebar, berubah warna dari kuning ke oranye-merah saat matang (Terangpi, 2013).
Tanaman melinjo termasuk tumbuhan berbiji terbuka, tidak terbungkus daging
tetapi terbungkus kulit luar. Pada tumbuhan melinjo buah yang kita lihat bukan
buah sejati yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus
oleh selapis aril yang berdaging. Daging ini terasa pahit, mempunyai kulit yang
berwarna kuning, kemerah-merahan atau lembayung (Tampubolo, 2013).

8
9

Gambar 2.4 Bakal Biji Gnetum gnemon


(Sumber : Nickrent, 2014)

9
10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Gnetum gnemon merupakan spesies dari famili Gnetaceae, dari ordo Gnetales,
subdivisi Gymnospermae
2. Gnetum gnemon kebanyakan hidup di AsiaTenggara
3. Struktur generatif berupa strobilus. Ada macam strobilus Gnetum gnemon
yaitu megstrobilus, mikrostrobilus dan strobilus bispoangiat

10
11

DAFTAR RUJUKAN
Cadiz, Rafael T & Helen B. Florido.2001. Gnetum gnetum Linn. (online)
http://erdb.denr.gov.ph/publications/rise/r_v13n2.pdf diakses pada 4 Maret
2015

Christenhusz , Maarten J.M. , James L. Reveal , Aljos Farjon , Martin F. Gardner ,


Robert R. Mill & Mark W. Chase. 2011. A new classification and linear
sequence of extant gymnosperms. Magnolia : Magnolia Press

Conway, Stephanie. 2013. Beyond Pine Cones: An Introduction to Gymnosperms.


(online) http://arboretum.harvard.edu/wp-content/uploads/2013-70-4-beyond-
pine-cones-an-introduction-to-gymnosperms.pdf diakses pada 4 Maret 2015

D. L. Nickrent. 2015. Gnetum gnemon. (online)


http://phytoimages.siu.edu/imgs/paraman1/r/Gnetaceae_Gnetum_gnemon_8085
1.html diakses pada 4 Maret 2015

Manner, Harley I. & Craig R. Elevitch. 2006. Species Profiles for Pasific Island
Agroforestry : Gnetum gnemon (Gnetum). (Online) www. Traditionaltree.org
Diakses pada 4 Maret 2015

Mukhlisah, Andi Nurul. 2014. Pengaruh Level Ekstrak Daun Melinjo (Gnetum
gnemon Linn) dan Lama Penyimpanan yang Berbeda Terhadap Kualitas Telur
Itik . Makassar : Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree


Database:a tree reference and selection guide version 4.0. (online)
http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp diakses pada
4 Maret 2015

Purnomosidhi P, Suparman, JM Roshetko, Mulawarman. 2002. Perbanyakan dan


budidaya tanaman buah-buahan. Bogor : International Centre for Research in
Agroforestry (ICRAF) dan Winrock International.

Tampubolon, Wanti. 2013. Gnetum gnemon Linn.Sulawesi : BTPH Sulawesi

11
12

Terangpi Reena., Urmika Engtipi., Robindra Teron.. 2013. Utilization of less known
plants, Gnetum gnemon L. and Rhynchotechum ellipticum (Dietr.)A. DC.
among the Karbis, Northeast India. India : Department of Life Science and
Bioinformatics, Assam University- Diphu Campus

Tim Penulis, PS. 1999. Melinjo Budidaya dan Pengolahan. Jakarta : PT. Penebar
Swadaya.

Tomlinson P. Barry., A Nd Jack B. Fisher. 2005. Development Of Nonlignified


Fibers In Leaves Of Gnetum gnemon (Gnetales). Amerika : American Journal
Botany

12

You might also like