You are on page 1of 4

A.

Pengertian Anggaran Fleksibel


Anggaran fleksibel merupakan alat pengendalian yang sangat berguna karena
memungkinkan manajemen untuk menghitung biaya keluaran dalam berbagai tingkat
aktifitas. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang tidak membatasi diri hanya pada
satu tingkat aktifitas saja, tetapi ditujukan ke arah suatu range aktifitas juga, anggaran
fleksibel dapat disusun setiap saat sebagai pembanding biaya sesungguhnya pada
tingkat aktifitas berapapun yang berada dalam range relevan (Garrison, Noreen,
2000:537).

Definisi lain menyebutkan anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun


berderet (seri) yang merupakan perbandingan antara beberapa tingkat volume
kapasitas dimana anggaran digolongkan ke dalam anggaran biaya tetap dan anggaran
biaya variabel (Supriyono, 1993:16).

B. Karakteristik Anggaran Fleksibel


1. Disusun untuk suatu rentangan aktifitas dan bukan untuk satu aktifitas saja.
2. Memberikan dasar yang dinamis untuk membuat perbandingan perbandingan,
karena anggaran tersebut secara otomatis akan dapat memberikan informasi yang
menyangkut tingkatan volume yang berbeda.
Anggaran fleksibel bisa dibuat dengan tingkatan penjualan tertentu atau volume
tertentu sebelum atau sesudah penjualan atau produksi itu terlaksana. Anggaran
fleksibel dapat memberikan informasi berupa biaya yang harus dikeluarkan untuk
suatu tingkatan output.

C. Manfaat Anggaran Fleksibel


Henry Simamora (1999:199), menyatakan bahwa manfaat dari anggaran fleksibel bagi
perusahaan adalah:
a. Anggaran fleksibel dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya
data taksiran tingkat aktifitas.
b. Karena anggaran fleksibel dapat menentukan berapa besarnya biaya pada
bermacam macam tingkat aktifitas, anggaran ini dapat dipakai setelah adanya
data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktifitas aktual.
c. Anggaran fleksibel dapat menolong manajemen dalam menghadapi
ketidakpastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam
kisaran aktifitas tertentu.

D. Penyusunan Anggaran Fleksibel


Menurut Matz, Adolf, Usry Milton (diterjemahkan oleh Al Fonsus Sirait dan
Herman Wibowo, 1994:65) untuk dapat menyusun sebuah anggaran fleksibel,terlebih
dahulu harus dilakukan pengembangan rumus untuk setiap perkiraan didalam setiap
pusat biaya. Setiap rumus menunjukkan tarif biaya tetap dan atau biaya variabel untuk
perkiraan tersebut. Bagian variabel dari rumus merupakan tarif biaya (cost rate) yang
dikaitkan dengan tolak ukur kegiatan tertentu, seperti jam kerja pekerja langsung, jam
kerja pakai mesin, atau unit produksi. Jumlah biaya tetap dan tarif biaya variabel akan
tetap konstan dalam rentang (range) kegiatan tertentu. Setelah itu, disusun anggaran
fleksibel berdasarkan kegiatan yang sesungguhnya. Untuk menetapkan kegiatan yang
tetap dan bagian yang variabel tersebut maka dilakukan penggolongan biaya
berdasarkan perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
Biaya berdasarkan perilakunya dalam hubungan dengan perubahan volume kegiatan
menurut Mulyadi (2001:485) dapat digolongkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

1. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan
volume kegiatan tertentu. Besarnya biaya tetap per satuan berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan. Besarnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi
perusahaan jangka panjang, teknologi, dan metode serta strategi manajemen.
Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, biaya tetap ini dapat dikelompokkan
menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Comitted fixed cost


Comitted fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari kepemilikan
pabrik, equipment, dan organisasi pokok. Perilaku comitted fixed cost diketahui
dengan jelas dengan mengamati biaya-biaya tetap yang dikeluarkan jika seandainya
perusahaan tidak melakukan kegiatan sama sekali dan akan kembali ke kegiatan
normal. Misal: biaya depresiasi, sewa, asuransi, dan gaji karyawan utama.

b. Discretionary fixed cost


Discretionary fixed cost merupakan biaya yang timbul dari keputusan penyediaan
anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan
kebijaksanaan manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya-biaya yang
diijinkan untuk dikeluarkan dan yang tidak dapat menggambarkan hubungan yang
optimum antara masukan dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan,
jasa produk atau produk). Misalnya: biaya program latihan karyawan, biaya iklan,
biaya konsultan, biaya riset dan pengembangan, dan biaya promosi penjualan.

2. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya
perubahan volume kegiatan. Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, biaya
variabel dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Engineered variabel cost


Engineered variabel cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu.
Hampir semua biaya variabel merupakan engineered variabel cost. Biaya ini
merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan yang
erat dan nyata. Jika masukan (biaya) berubah, maka keluaran akan berubah sebanding
dengan perubahan masukan tersebut. Sebaliknya, jika keluaran berubah, maka
masukan (biaya) akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut.

b. Discretionary variabel cost


Discretionary variabel cost adalah biaya yang masukan dan keluarannya memiliki
hubungan eratnamun tidak nyata. Jika keluaran berubah, maka masukan akan berubah
sebanding dengan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum
tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut.
3. Biaya semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel
didalamnya. Unsur biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan
jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari semi variabel yang dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan. Untuk membuat anggaran fleksibel, maka biaya
semi variabel perlu dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Ada dua
pendekatan dalam memperkirakan fungsi biaya, yaitu pendekatan historis dan
pendekatan analitis.
Dalam pendekatan historis, penentuan fungsi biaya dilakukan dengan cara
menganalisis perilaku biaya di masa lalu dalam hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan dalam masa yang sama. Sedangkan pendekatan analitis, penentuan
fungsi biaya dilakukan atas kerjasama antara orang-orang teknik dan staf penyusunan
anggaran. Metode-metode yang digunakan dalam pendekatan historis antara lain
meode titik tertinggi dan terendah, metode berjaga, dan metode kuadrat terkecil (least
square). Metode titik tertinggi dan terendah (high and low method) adalah metode
untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu

E. Langkah-langkah pembuatan anggaran fleksibel


Anggaran Fleksibel disusun di akhir periode (April 2003) setelah tingkat keluaran
aktual sebesar 10.000 jaket diketahui. Bisa dikatakan bahwa anggaran fleksibel
merupakan anggaran yang akan disiapkan suatu perusahaan di awal periode anggaran
dimana suatu perusahaan dapat memperkirakan tingkat keluaran aktual sebesar 10.000
jaket. Dalam penyusunan anggaran fleksibel :

1. Harga jual yang dianggarkan sama dengan anggaran statis, yakni sebesar
$120 per jaket.
2. Biaya variabel yang dianggarkan sama dengan yang digunakan di anggaran
statis yakni sebesar $88.
3. Biaya tetap yang dianggarkan sama dengan jumlah pada anggaran statis
sebesar $276.000 (Karena 10.000 jaket yang diproduksi berada pada kisaran
relevan antara 0 hingga 12.000 jaket, yang merupakan kisaran berlakuny
biaya tetap sebesar $276.000).

Satu-satunya perbedaan antara anggaran statis dan anggaran fleksibel adalah


anggaran statis disusun untuk keluaran 12.000 jaket, sementara anggaran fleksibel
disusun berdasaran keluaran aktual 10.000 jaket. Dalam penyusunan anggaran
fleksibel untuk 10.000 jaket, semua biaya diasumsikan variabel atau tetap terhadap
jumlah jaket yang diproduksi.
Perusahaan Webb menyusun anggaran fleksibel dalam tiga langkah.

Langkah 1 : Tentukan Kuantitas keluaran Aktual

Pada bulan april 2003, webb memproduksi dan menjual 10.000 jaket.
Langkah 2 : Hitung Anggaran Fleksibel untuk pendapat berdasarkan anggaran Harga
jual dan kuantitas keluaran aktual

Pendapatan pada anggaran Fleksibel $120 per jaket x 10.000 jaket = $ 1.200.000

Langkah 3 : Hitung Anggaran Fleksibel untuk biaya berdasarkan anggaran biaya


variabel perUnit keluaran, kuantitas keluaran aktual, dan anggaran biaya tetap

Biaya variabel dengan anggaran fleksibel

Bahan baku langsung, $60 per jaket x 10.000 jaket $ 600.000

Tenaga kerja langsung, $16 per jaket x 10.000 jaket 160.000

Biaya tak langsung variabel, $12 per jaket x10.000 jaket 120.000

Total biaya variabel anggaran fleksibel 880.000

Biaya tetap anggaran fleksibel $1.156.000

Tiga langkah ini memungkinkan webb menyusun anggaran fleksibel seperti ditunjukkan pada
tampilan 1.1, kolom 3. Webb menggunakan anggaran fleksibel untuk maju ke analisis
variansi level 2 yang merinci varians anggaran statis untuk laba operasi sebesar $93.100.

You might also like