Professional Documents
Culture Documents
Penyusun:
1. Dika Lesmana P (171610101059)
2. Millenieo Martin (171610101060)
3. Maria Evata K.S (171610101061)
Afasia dapat terjadi mengikuti stroke dan traumatic brain injury, dapat pula
dihubungkan dengan penyakit yang mempengaruhi unsur dan fungsi otak. Afasia bukan
sederhana semata-mata sebagai kekacauan berbahasa, melainkan sebagai suatu kesatuan klinis
yang kompleks. Secara klinis, afasia adalah bagian dari neurologi dimana gangguan terjadi
pada pusat bahasa yang ditandai oleh paraphasis, kesukaran menemukan kata-kata,
pemahaman yang berbeda dan berubah lemah (Kertesz, 1979).
Afasia secara klinis menunjukkan lokasi lesi pada korteks serebri dan juga
menunjukkan lesi tersebut pada hemisfer kiri otak besar (Weiner, 2000). Berdasarkan
manifestasi klinik, afasia dibagi menjadi afasia lancar dan afasia tidak lancar. Pada afasia
lancar, didapatkan bicara yang lancar, artikulasi baik, serta irama yang baik, namun isi
pembicaranya tidak berisi dan bermakna. Afasia lancar meliputi :
Pada afasia tidak lancar, pembicaraan pasien terbatas serta sering disertai artikulasi yang buruk.
Afasia jenis ini meliputi :
2. Afasia Global
Afasia global merupakan jenis afasia yang paling berat. Keadaan ini ditandai
dengan tidak adanya lagi bahasa spontan. Komprehensi menghilang atau sangat
terbatas, misalnya hanya mengenal namanya saja atau satu dua patah kata.
Membaca dan menulis juga terganggu berat. Afasia global disebabkan oleh lesi
luas yang merusak sebagian besar atau semua daerah bahasa. Penyebab lesi yang
sering adalah sumbatan arteri karotis interna atau arteri serebri media pada
pangkalnya. Afasia global hampir selalu disertai hemiparese atau hemiplegia.
Selain semua jenis afasia di atas, terdapat satu lagi jenis afasia yaitu afasia psikogenik.
Seseorang dapat dikategorikan afasia psikogenik apabila memiliki gejala afasia, namun tidak
dapat diklasifikasikan ke salah satu kategori di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Dachrud, Musdalifah. 2010. Studi Metaanalisis terhadap Intensitas Terapi pada Pemulihan
Bahasa Afasia. Jurnal Psikologi, Vol. 37, No. 1 : 33- 49.
Kertesz, A. 1979. Aphasia and Associated Disorders: Taxonomy, Localization and Recovery.
New York : Grune and Startton.
Panggalih, Putri. 2014. Language Production Disorder by A Broca Aphasic (A Case Study).
Study Program of English, Department of Languages Literature, Faculty of Cultural
Studies, Universitas Brawijaya.
Sanjaya, Nur Arief. 2015. Gangguan Fonologi Keluaran Wicara Pada Penderita Afasia Broca
dan Afasia Wrenickle : Suatu Kajian Neurolinguistik. Arkhais, Vol. 06 No.2.
Satyanegara, dkk. 2010. Ilmu Bedah Saraf. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.