Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat memahami dan
mampu melaksanakan persiapan, pemaparan, dan pengamatan Uji Toksisitas Akut.
Selain itu untuk menentukan potensi ketoksikan akut dari suatu senyawa dan untuk
menentukan gejala yang timbul pada hewan uji.
Manfaat dari praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui cara uji bahan
yang mengandung toksik yang dilakukan pada hewan uji yaitu: Artemia sp dan
Daphnia sp, serta bahan toksik yang digunakan pada uji toksisitas akut yaitu: Benzen,
Fenol, Kloroform, Crude Oil dan Oli bekas. Selain itu, praktikan dapat menganalisis
hasil praktikum melalui Survival Rate dengan beragam jenis bahan toksik serta dapat
mengetahui karakteristik dari jenis bahan toksik
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan
bahwa :
Uji toksisitas akut adalah uji toksisitas terhadap suatu senyawa yang
diberikan dengan dosis tunggal pada hewan percobaan, yang diamati
selama 24 jam atau selama 7-14 hari.
Setiap pemaparan bahan toksik yang berbeda menghasilkan gejala dan
gangguan yang berbeda juga tergantung dari konsentrasi dan jenis bahan
toksik itu sendiri.
Uji toksisitas sub-lethal dapat diamati dengan memperhatikan gejala
fisiologis dan klinis yaitu gerakan operkulum, aktivitas gerak dan ekskresi
lendir. Gejala-gejala tersebut diamati secara periodik selama waktu dedah
satu minggu.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan, bahan toksik
kloroform dengan konsentrasi 25 ppm merupakan bahan toksik yang
menyebabkan mortalitas paling tinggi dibanding dengan bahan toksik
lainnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan, ikan kecil memiliki
mortalitas paling tinggi dibanding dengan ukuran ikan lainnya.
5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, hal yang perlu diperhatikan
adalah minimnya alat praktikum sehingga harus menunggu yang berdampak pada tidak
efisiennya penggunaan waktu. Selain itu pengamatan terhadap objek uji sangat sulit
karena berukuran mikro. Harapan kami adalah diberikan alat untuk dapat melihat objek
dengan lebih baik. Misalnya lup, sehingga pengamatan lebih teliti