You are on page 1of 3

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU


DARI TEORI VAN HIELE PADA MATERI BANGUN DATAR
KELAS VII SMP NEGERI 1 STABAT.

Latar Belakang Masalah


Salah satu bagian dalam matematika adalah kemampuan Pemecahan
masalah. Pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan yang sangat
dianjurkan dalam NCTM agar dimasukkan kedalam kurikulum disekolah.
National Council of Teacher of Mathematics (NCTM, 2000) mengatakan bahwa
dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah, guru harus
memperhatikan lima kemampuan matematika yaitu: koneksi (conections),
penalaran (reasoning), komunikasi (communications), pemecahan masalah
(problem solving), dan representasi (representations).
Tidak hanya itu, seperti yang disampaikan (Wilson, Fernandez & Hadaway,
dalam Syarifah: 2009) bahwa terdapat banyak pertimbangan untuk melakukan hal
ini, yaitu: pertama, pemecahan masalah adalah suatu bagian terbesar dari
matematika. Pemecahan masalah merupakan unsur pokok dari disiplin
matematika dan mengurangi disiplin itu hanya dengan satu paket latihan-latihan
dan ketrampilan ketrampilan, tanpa pemecahan masalah adalah salah dalam
menggambarkan matematika sebagai suatu disiplin. Kedua, matematika
mempunyai banyak aplikasi dan seringkali aplikasi-aplikasi tersebut merupakan
masalah penting dalam matematika. Subjek matematika digunakan dalam
pekerjaan, pemahaman, dan komunikasi dalam disiplin-disiplin yang lain. Ketiga,
terdapat suatu motivasi intrinsik yang melekat dalam pemecahan masalah
matematika. Memasukkan pemecahan masalah matematika di sekolah dapat
merangsang minat dan antusias dari para siswa. Keempat, pemecahan masalah
dapat merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan, dan yang terakhir,
pemecahan masalah harus terdapat di dalam kurikulum matematika sekolah agar
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan seni tentang
pemecahan masalah. Seni tersebut sangat penting untuk memahami dan
mengapresiasi matematika, karena itu pemecahan masalah harus termuat dalam
tujuan pembelajaran.
Berkenaan dengan pentingnya kemampuan pemecahan masalah, maka perlu
juga didukung oleh metode pembelajaran yang tepat agar tujuan yang diharapkan
dapat tercapai. Salah satu model yang dapat digunakan dalam meningkatkan
pemecahan masalah dan hasil belajar adalah Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Learning) adalah suatu pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis
dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensial dari materi pembelajaran (Nurhasanah, dalam Sumartini,
2016: 13). Sehingga dengan penggunaan dunia nyata sebgai konsep, diharapkan
mampu memberikan pembelajaran yang bermakna sehingga siswa tidak mudah
melupakan pembelajaran tersebut.
Namun kenyataanya tidak seperti yang diharapkan. Rendahnya kemampuan
pemecahan masalah matematika terlihat dari rendahnya hasil belajar yang
diperoleh siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian yang tercantum dalam
jurnal Nikmatul Vikriyah tahun 2015 menunjukkan rendahnya tingkat
kemampuan pemecahan masalah dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa. Pada
ulangan harian diperoleh bukti dari 154 siswa hanya 47 siswa atau 31% yang telah
memenuhi nilai tuntas, ini berarti masih ada 69% siswa yang kemampuan
prestasinya atau hasil belajarnya masih rendah.
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah dalam pembelajaran
matematika, diantaranya adalah kebanyakan siswa merasa jenuh pada saat belajar
disebabkan tidak adanya media ataupun alat peraga yang dapat menarik minat dan
perhatian mereka dalam proses pembelajaran, rendahnya tingkat penguasaan
materi pembelajaran karena ketidak pedulian siswa terhadap belajar yang
disebabkan tidak menariknya materi yang diajarkan sehingga menyebabkan
rendahnya hasil belajar siswa.
Salah satu teori yang cocok dalam materi bangun datar adalah teori Van
Hiele. Teori van hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahapan berpikir geometri
siswa, yaitu tahap pengenalan, tahap analisis, tahap pengurutan, tahap deduksi,
dan tahap keakuratan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian yaitu bagaimana pengaruh Problem Based Learning (PBL) terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari teori Van Hiele pada
materi bangun datar kelas VII SMP Negeri 1 Stabat.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah di atas,
peneliti merumuskan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana
pengaruh Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan
masalah matematika ditinjau dari teori Van Hiele pada materi bangun datar kelas
VII SMP Negeri 1 Stabat.

Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Daftar Pustaka
Sumartini, T.S (2016), Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal “Mosharafa”, Volume
8, Nomor 3, April 2016, ISSN 2086 4280
National Council of Teacher of Mathematics (NCTM). (2000). Curriculum and
Evaluation Standars for School Mathematics, United States of America: The
National Council of Teachers of Mathematics Inc.
Vikriyah, Nikmatul. 2015. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Melalui Model Problem Based Learning (PBL) Pada Pokok
Bahasan Trigonometri. Surakarta.

Nama Pembimbing yang diajukan :


1. Prof. Dr. Edi Syahputra, M.Pd 3. Dr. E. Elvis Napitupulu, MS
2. Prof. Dr. KMS Amin, M.Pd 4. Dr. Mulyono, M.Si

Ditandatangani

Adrina Fauza

You might also like