You are on page 1of 9

RUMAH SAKIT STANDAR PELAYANAN MEDIS

PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL (PUD)


NO.DOKUMEN NO.REVISI: Halaman
……………. REVISI DARI: …/…
………………………..
PROF. Dr.
MARGONO
SOEKARJO
Tanggal terbit Disetujui Ditetapkan
……………… Direktur
DIREKTUR
Berlaku s.d. tgl
Dr. Hendro Boedhi,SpOG Dr.Chaeruddin Nur, MM
..................... (NIP 19540225 198103 1 002) (NIP195704301985031010)

PENGERTIAN
Adalah perdarahan uterus abnormal yang terjadi tanpa kelainan pada saluran reproduksi, penyakit
medis tertentu atau kehamilan.

TUJUAN
1. Menegakkan diagnosis PUD
2. Penanganan PUD

PETUGAS PELAKSANA
1. Dokter di bagian obstetri dan ginekologi RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo
2. Bidan
3. Perawat

KEBIJAKAN
Penanganan PUD dilakukan di poliklinik dan IGD dan dapat dilanjutkan rawat inap bila terdapat
indikasi

DIAGNOSIS
Diagnosis perdarahan uterus disfungsional (PUD) ditegakkan per ekslusionam.
Perdarahan Uterus Abnormal

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik

Kehamilan
Ya Tidak

Tatalaksana kehamilan Penyebab iatrogenik

Ya Tidak

Stop penyebab Kelainan


Iatrogenik sistemik

Ya Tidak

Medikamentosa Patologi Saluran


reproduksi

Ya Tidak

Tatalaksana lebih lanjut PUD

Manifestasi klinis dapat berupa :


1. Perdarahan akut dan banyak
2. Perdarahan irreguler
3. Menorrhagia
4. Perdarahan akibat penggunaan kontrasepsi
TATA LAKSANA
PUD Perdarahan Akut dan Banyak

Hipotensi ortostatik atau hemoglobin < 10 gr/dl atau perdarahan aktif dan banyak
Ya Tidak

Rawat Inap Rawat Jalan

- IVFD RL dan O2 dan tranfusi - EEK 2,5 mg, oral tiap 6 jam
darah jika Hb < 7,5 gr/dl ditambah prometazin 25 mg
- EEK 2,5 mg/6 jam per oral oral. Asam traneksamat 3 x 1
ditambah prometasin oral atau gram diberikan bersama EEK
injeksi bila mual - D&C jika perdarahan masih
- Asam traneksamat 3 x 1 gram berlangsung dalam 12-24 jam
diberikan bersama EEK - Setelah perdarahan akut
- D&C jika perdarahan masih berhenti diberikan PKK 4x1 tab
berlangsung dalam 24 jam (4 hari), 3x1 tab (3 hari), 2x1
- Setelah perdarahan akut berhenti tab (2 hari) dan 1 minggu bebas
diberikan PKK 4x1 tab (4 hari), PKK. Dilanjutkan PKK siklik
3x1 tab (3 hari), 2x1 tab (2 hari) selama 3 bulan.
dan 1 minggu bebeas PKK. PKK - Jika terdapat kontraindikasi
siklik selama 3 bulan dapat PKK dapat diberikan progestin
diberikan GnRH agonis 3 siklus selama 14 hari, kemudian stop
bersama PKK. 14 hari. Ulangi 3 bulan.
- Jika terdapat kontraindiksi PKK - USG bila perlu pemeriksaan
dapat diberikan progestin selama TSH, DPL, PT aPTT
14 hari kemudian stop 14 hari. - Tablet hematinik 1x1
Ulangi 3 bulan
- USG bila perlu pemeriksaan TSH,
DPL, PT aPTT
- Tablet hematinik 1x1

Bila terapi medikamentosa tidak berhasil atau da kelainan organik, lakukan terapi
pembedahan seperti ablasi endometrium, miomektomi, polipektomi atau histerektomi

Perdarahan irreguler

Perdarahan Irreguler
Periksa hormon tiroid. Bila terdapat amenore atau oligomenore lakukan pemeriksaan
prolaktin. Lakukan pap smear terutama bila terdapat perdarahan pasca coitus

Ya
Umur > 35 tahun Biopsi Endometrium,
USG TV
Tidak

Asam traneksamat 3x1 gram, tambahkan


Asam mefenamat 3x500 mg

Ya
Tata laksana
Ingin hamil?
infertilitas
Tidak

Kontraindikasi PKK

Tidak Ya

PKK selama 3 bulan Progestin selama 14 hari


Kemudian stop 14 hari. Diulang 3 bulan

Ya Teruskan atau stop


Perdarahan berkurang terapi hormonal sesuai
keinginan pasien
Tidak

Pertimbangkan pemberian PKK atau progestin dosis tinggi. TVS atau SIS untuk
menyingkirkan polip endometrium atau mioma uteri. Biopsi endometrium untuk
menyingkirkan keganasan endometrium. Bila pengobatan medikamentosa tidak berhasil
pertimbangkan untuk melakukan ablasi endometrium, reseksi dengan histeroskopi atau
histerektomi

Menoragia

Menorragia

Periksa hormon tiroid, USG


TV atau SIS
Memerlukan kontrasepsi
Tidak Ya

Asam traneksamat 3x 1grr,


tambahkan asam mefenamat Kontra Indikaai PKK
3x500mg bila ada nyeri
Tidak Ya

PKK 3 siklus Progestin selama 14 hari,


Observasi selama 3 siklus kemudian stop selama 14
hari. Ulang selama 3
siklus. Tawarkan LNG
IUS
Respon tidak adekuat
Respon tidak
adekuat
Polip atau Pertimbangkan
mioma reseksi dengan
subnukosum histeroskopi

USG transvaginal
Hiperplasia Pengambilan
atau SIS endometrium sample
(tebal > 10mm) endometrium

Normal atau Adenomiosis Pertimbangkan


abnormal dan tidak MRI, progestin,
bisa dilakukan LNG IUS,
terapi konservatif leuprolide atau
histerektomi

Catat siklus Tidak Fungsi


menstruasi reproduksi
monitor Hb komplit

Ya

Pertimbangkan
ablasi
endometrium /
histerektomi

Perdarahan karena efek samping kontrasepsi

1. Perdarahan karena efek samping PKK

Menoragia Perdarahan sela Catat siklus


Setelah 3 bulan
3 bulan pertama Singkirkan kehamilan
pertama penggunaan
penggunaan PKK
PKK

Penggunaan PKK
Naikkan dosis estrogen
dilanjutkan, catat
siklus haid

Pasien tidak ingin


melanjutkan PKK atau
perdarahan menetap > 3 bulan

Cek klamidia dan gonorhea (endometritis). Tanyakan


mengenai kepatuhan. Naikkan dosis estrogen. Jikalebih
dari 35 tahun, lakukan biopsi endometrium

Perdarahan menetap, lakukan TVS, SIS atau histeroskopi


untuk menyingkirkan kelainan saluran reproduksi

2. Perdarahan karena efek samping kontrasepsi progestin

Perdarahan irreguler Amenore atau


perdarahan bercak
Usia diatas 35 tahun atau Menasehati pasien bahwa
risiko tinggi untuk hal tersebut merupakan hal
karsinoma endometrium yang diharapkan

Tidak
4-6 bulan pertama Biopsi endometrium
pemakaian kontrasepsi
Ya - Lanjutkan kontrasepsi
- Ganti dengan PKK
- Suntik DMPA setiap 2 bulan
(khusus akseptor DMPA)
Tidak

Perdarahan berlanjut setelah 6 bulan

Berikan estrogen jangka pendek (EEK 1,25 mg 4x sehari selama


7 hari). Dapat diulang jika perdarahan abnormal terjadi kembali.
Pertimbangan pemilihan metoda kontrasepsi lain.

3. Perdarahan karena efek samping penggunaan AKDR

Nyeri pada uterus Doksisiklin 2x100mg sehari 10


hari, pertimbangkan pengangkatan
Ya
AKDR
Tidak

Penggunaan 4-6 Lanjutkan penggunaan AKDR jika


bulan pertama Ya perlu dapat ditambahkan AINS

Berikan PKK untuk


1 siklus Perdarahan abnormal berlanjut
setelah 6 bulan atau pasien ingin
diterapi

Jika perdarahan
abnormal menetap,
angkat AKDR. Pada
pasien berusia > 35
tahun lakukan biopsi
endometrium

You might also like