You are on page 1of 9

ANALISIS KUALITAS AIR DI HULU DAN HILIR WADUK RESAPAN

KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA

Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech


Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok

ABSTRAK

Kualitas air dalam memasok air tanah akan sangat dipengaruhi oleh kualitas air
permukaan sebagai sumber. Jika kualitas air permukaan baik maka kualitas air
tanah pun akan baik. Namun, jika kualitas air permukaan buruk maka akan
menimbulkan masalah karena proses purifikasi air di akuifer akan lebih lama
dibandingkan dengan di permukaan tanah. Oleh karena itu, kualitas air
permukaan tersebut perlu dianalisis terlebih dahulu.
Dengan adanya waduk resapan di Kampus UI Depok, maka perlu dilakukan
analisis terhadap kualitas air waduk tersebut. Kualitas sumber air yang berasal
dari danau-danau yang berada di bagian hulu harus dianalisis terlebih dahulu.
Untuk itu, perlu dilakukan pengambilan sampel air dari danau-danau di bagian
hulu dan pengujian kualitas sampel air tersebut secara fisik, kimiawi dan
biologis.
Analisis sampel air dilakukan dengan membandingkan nilai kualitas air dengan
baku mutu sesuai dengan peruntukannya, yaitu berdasarkan baku mutu air
menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Analisis sampel air juga dilakukan untuk
menilai kelayakan suatu sumber air untuk kepentingan pasokan air waduk
resapan.
Hasil analisis sampel air yang berasal dari danau-danau di Kampus UI Depok
menunjukkan kualitas air yang cukup baik. Secara umum, hasil analisis
menunjukkan bahwa kualitas air danau masih memenuhi baku mutu untuk
digunakan sebagai air baku air bersih. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa
terdapat beberapa unsur dalam air yang melampaui nilai baku mutu, namun
masih dalam taraf tidak membahayakan bagi manusia.

Kata kunci : baku mutu air, waduk resapan

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Dalam hal itu, Universitas Indonesia (UI)
memiliki enam buah danau/situ yang
Air merupakan sumberdaya alam yang
terangkai satu sama lain sehingga
diperlukan untuk hajat hidup orang banyak,
membentuk suatu jaringan ekosistem tandon
bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh
air yang sangat potensial sebagai daerah
karena itu sumber daya air tersebut harus
penyangga konservasi air tanah baik bagi
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
kota Depok maupun Jakarta.
dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup
Berkaitan dengan hal tersebut, berkembang
lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai
pemikiran untuk membangun waduk resapan
kepentingan harus dilakukan secara
sebagai salah satu teknologi sumberdaya air
bijaksana denga memperhitungkan
yang bertujuan untuk meningkatkan
kepentingan generasi sekarang dan generasi
kuantitas air, khususnya air tanah dengan
mendatang. Aspek penghematan dan
memasok akuifer melalui air permukaan
pelestarian sumberdaya air harus
yang dibendung. Kualitas air untuk memasok
ditanamkan pada segenap pengguna air.
air tanah tersebut tentunya sangat
dipengaruhi oleh kualitas air permukaan

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-1


Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

sebagai sumbernya. Jika kondisi kualitas air sebagai ion atau senyawa organik an
permukaan mempunyai kualitas air yang anorganik kompleks.
baik, maka tidak ada masalah. Namun c. Bahan organik terlarut berupa gula,
sebaliknya jika kualitas airnya buruk maka asam lemak, asam humus, tanin,
akan menimbulkan masalah karena proses vitamin, asam amino, pestisida,
purifikasi air di akuifer akan lebih lama pigmen larutan, urea dan sebagainya.
dibandingkan dengan di permukaan tanah. d. Bahan anorganik tersuspensi berupa
Oleh karena itu air permukaan tersebut koloid lumpur dan partikel tanah.
perlu dianalisis terlebih dahulu bagaimana e. Bahan organik tersuspensi misalnya
kualitasnya. fitoplankton, zooplankton, jamur,
bakteri dan sisa-sisa tumbuhan/hewan
yang telah mati.
Tujuan
Kualitas air secara umum menunjukkan mutu
a. Melakukan pengambilan sampel kualitas atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu
air di danau-danau di daerah hulu dari kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan
waduk resapan dengan metode demikian, kualitas air akan berbeda dari
pengambilan kualitas air yang sesuai suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai
standar. contoh: kualitas air untuk keperluan irigasi
b. Melakukan uji laboratorium kualitas air berbeda dengan kualitas air untuk keperluan
untuk parameter fisika, kimia dan biologi air minum.
dari masing-masing sampel air yang telah Beberapa bahan cemaran yang biasa
diambil. dijumpai pada sumber air adalah:
• Tembaga (copper): bahan ini biasa berasal
c. Membandingkan nilai kualitas air dengan
dari pelapukan pipa air minum atau bisa
baku mutu sesuai dengan peruntukannya
juga berasal dari kontaminan alamiah.
yaitu berdasarkan baku mutu air
menurut Peraturan Pemerintah No. 82 • Nitrat atau fosfat: kedua bahan ini pada
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas umumnya berasal dari "bocoran" kegiatan
Air dan Pengendalian Pencemaran Air. pemupukan pada pertanian intensif yang
kemudian mencemari sumber-sumber air
d. Menilai kelayakan suatu sumber air setempat.
untuk kepentingan pasokan air waduk
• Klorin: pada air minum bahan ini biasa
resapan.
ditambahkan sebagai pembunuh bakteri
• Kloramin : biasa ditambahkan pada proses
2. PARAMETER KUALITAS AIR pemurnian air minum
• Pestisida : biasanya merupakan residu
Parameter kualitas air pada dasarnya dibagi kegiatan pertanian intensif yang sering
menjadi 3 yaitu parameter fisika, kimia dan menggunakan pestisida untuk membasmi
biologi. Parameter-parameter fisika yang hama dan penyakit tanaman.
biasa digunakan untuk menentukan kualitas Selain cemaran di atas, sering dijumpai
air meliputi cahaya, suhu, kecerahan dan bahan-bahan terlarut yang berasal dari hasil
kekeruhan, warna, konduktivitas, padatan pelapukan batuan yang dilewati oleh air
total, padatan terlarut, padatan tersuspensi dalam perjalanannya. Bahan yang ter-
dan salinitas. Sedangkan parameter kimia di kandung akan sangat tergantung pada
perairan dapat dikelompokkan sebagai kondisi geologi daerah yang bersangkutan.
berikut: Berapa unsur yang mungkin dijumpai adalah
a. Gas, terdiri dari karbondioksida, kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na),
nitrogen, amonia, hidrogen sulfida, dan logam-logam berat, seperti besi (Fe),
dan metana. aluminium (Al), mangan (Mn) , seng (Zn),
b. Elemen atau unsur, terdiri dari tembaga (Cu), dan timah hitam (Pb). Ca dan
alumunium, zinc, copper, molibden, Mg dalam lingkup akuarium tercermin pada
kobalt, karbon, nitrogen, sulfur, fluor, kondisi kesadahan, sedangkan Na tercermin
klor, fluor, iodin, boron dan silikon. pada salinitas.
Elemen-elemen tersebut terdapat

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-2


Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

3. Pencemaran Perairan bahan alami, misalnya pestisida, detergen,


dan bahan artifisial lainnya. Polutan berupa
Pencemaran air diakibatkan oleh masuknya
bahan yang bukan alami ini dikenal dengan
bahan pencemar (polutan) yang dapat
istilah xenobiotik (polutan artificial), yaitu
berupa gas, bahan-bahan terlarut, dan
polutan yang diproduksi oleh manusia (man-
partikulat. Pencemar memasuki badan air
made substances).
dengan berbagai cara, misalnya melalui
atmosfer, tanah, limpasan (run off)
a. Limbah Penyebab Penurunan Kadar
pertanian, limbah domestik dan perkotaan,
Oksigen Terlarut
pembuangan limbah industri, dan lain-lain.
Semua limbah yang dioksidasi,
a. Sumber Pencemar terutama limbah domestik, termasuk
dalam kategori limbah penyebab
Sumber pencemar non-point source dapat penurunan kadar oksigen terlarut
berupa point source dalam jumlah yang (oxygen demanding waste). Oksigen
banyak. Misalnya: limpasan dari daerah sangat penting bagi kelangsungan
pertanian yang mengandung pestisida dan hidup organisme pada ekosistem
pupuk, limpasan dari daerah pemukiman perairan. Kadar oksigen terlarut
(domestik), dan limpasan dari daerah minimum 5 mglliter diperlukan bagi
perkotaan. bavis dan Cornwell (1991) kelangsungan hidup ikan di perairan.
mengemukakan beberapa jenis pencemar
dan sumbernya. b. Senyawa Organik
Beribu-ribu bahan organik, baik bahan
b. Bahan Pencemar (Polutan) alami maupun sintetis, masuk ke
1. Polutan Tak Toksik : Polutan/pencemar dalam badan air sebagai basil dari
tak toksik biasanya telah berada pada aktivitas manusia. Penyusun utama
ekosistem secara alami. Sifat destruktif bahan organik biasanya berupa
pencemar ini muncul apabila berada dalam polisakarida (karbohidrat), polipeptida
jumlah yang berlebihan sehingga dapat (protein), lemak (fats), dan asam
mengganggu kesetimbangan ekosistem me- nukleat (nucleid acid) (Dugan, 1972).
lalui perubahan proses fisika-kimia perairan. Setiap bahan organik memiliki
Polutan tak toksik terdiri atas bahan-bahan karakteristik fisika, kimia, dan
tersuspensi dan nutrien. Bahan tersuspensi toksisitas yang berbeda. Namun,
dapat mempengaruhi sifat fisika perairan, pemantauan setiap jenis bahan organik
antara lain meningkatkan kekeruhan merupakan suatu hal yang sulit
sehingga menghambat penetrasi eahaya dilakukan.
matahari. Dengan demikian, intensitas Sumber limbah organik di perairan
eahaya matahari pada kolom air menjadi adalah limbah domestik (rumah tangga
lebih keeil dari intensitas yang dibutuhkan dan perkotaan). Komposisi bahan
untuk melangsungkan proses fotosintesis. organik dalam limbah domestik.
Keberadaan nutrienlunsur hara yang
berlebihan dapat memacu terjadinya c. Minyak Mineral dan Hidrokarbon
pengayaan (eutrofikasi) perairan dan dapat Diperkirakan terdapat sekitar 800 jenis
memaeu pertumbuhan mikroalga dan senyawa minyak mineral yang terdiri
tumbuhan air secara pesat (blooming), yang atas hidrokarbon alifatik, aromatik,
selanjutnya dapat mengganggu resin, dan aspal. Minyak tersebar di
kesetimbangan ekosistem akuatik secara perairan dalam bentuk terlarut,
keseluruhan. lapisan film yang tipis yang terdapat di
2. Polutan Toksik : Polutan toksik dapat permukaan, emulsi, dan fraksi
mengakibatkan kematian (lethal) maupun terserap. Di perairan, interaksi dari
bukan kematian (sub-lethal), misalnya bentuk minyak ini sangat kompleks,
terganggunya pertumbuhan, tingkah laku, dipengaruhi oleh nilai specific gravity,
dan karakteristik morfologi berbagai titik didih, tekanan permukaan,
organisme akuatik. Polutan toksik ini viskositas, kelarutan, dan penyerapan.
biasanya berupa bahan-bahan yang bukan Kadar minyak mineral dan produk-

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-3


Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

produk petroleum yang diperkenankan 3.1. Pengambilan Sampel Kualitas Air


terdapat pada air minum berkisar
Secara keseluruhan, pengambilan sampel
aurora 0,01 - 0,1 mg/liter. Kadar yang
dan analisis laboratoium kualitas air untuk
melebihi 0,3 mg/liter bersifat toksik
mengkaji kualitas air danau yang akan
terhadap beberapa jenis ikan air tawar
dimasukkan ke dalam waduk resapan telah
(UNESCO/WHO/UNEP,1992).
dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu:
3. ANALISIS KUALITAS AIR

TABEL 3.1
PERIODE PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR DANAU DI LINGKUNGAN KAMPUS UI

No Tanggal Pengambilan Tanggal Analisis Laboratorium Jumlah Sampel


1 3 Juni 2004 8 – 11 Juni 2004 8
2 16 April 2006 19 – 26 April 2006 7
3 10 Maret 2007 13 – 22 Maret 2007 10

Sebagian besar lokasi pengambilan sampel § Besi : semua sampel


dilakukan pada lokasi yang sama. Lokasi § Nitrit : konomi, Salam, Asrama,
pengambilan sampel masing-masing Waduk resapan.
periode tersebut disajikan pada bagian Bab § Seng : semua sampel
Lampiran. § Fecl coliform
Beberapa parameter yang melebih ambang Adanya parameter seng dan besi yang
batas adalah: cukup tinggi di semua sampel kemungkinan
§ Amonia : Saluran ke Danau disebabkan oleh kandungan tanah yang
Rektorat mengandung besi cukup tinggi. Hal yang
§ Arsen : Danau Salam cukup menarik untuk dicermati adalah
§ Nitrit : Danau Asrama kualitas air di dalam bak waduk resapan
§ Seng : Semua sampel yang untuk mengisi air tanah mempunyai
§ Fecal coliform: Saluran ke Danau kualitas air paling baik dibandingkan
Rektorat, Danau Politeknik, Danau dengan badan air lainnya. Ini menunjukkan
Ekonomi, Danau Asrama dan Danau bahwa telah terjadi satu penyaringan
Waduk resapan. secara alami dari hulu ke hilir sehingga
kualitas air yang masuk ke waduk resapan
Pada periode ini juga mengindikasikan
lebih baik dibandingkan dengan di bagian
bahwa secara umum saluran-saluran yang
hulunya. Adanya jebakan-jebakan
memasok air ke danau-danau di kampus UI
(trapping) dari danau-danau di atasnya
mempunyai kualitas yang lebih buruk dan
memberikan pengaruh terhadap besaran
sebagai sumber pencemar terhadap
dari parameter kualitas air yang ada.
kualitas air danau tersebut. Sedangkan
Namun demikian, jika dilihat secara
untuk periode ke III yaitu pada tanggal 12
keseluruhan kondisi kualitas air masih
Maret 2007 untuk sampel yang mewakili
cukup baik.
musim penghujan juga menunjukkan
adanya beberapa variabel yang melebihi
ambang batas. Pada saat pengambilan
4. KESIMPULAN
sampel, meskipun saat musim
basah/penghujan namun pada saat Berdasarkan hasil analisis laboratorium
tersebut curah hujan sudah tidak turun dari sampel yang diambil di danau-danau
hampir sekitar satu minggu sehingga yang terdapat di Kampus UI Depok
pasokan air permukaan tidak besar. menunjukkan hasil yang cukup baik
Beberapa parameter yang melebihi kualitasnya. Secara umum dapat dikatakan
ambang batas adalah: kualitas airnya masih memenuhi baku
§ Amonia : semua sampel kecuali di bak mutu kelas satu untuk air baku air bersih.
waduk resapan untuk pengisian Beberapa unsur yang melampaui baku
airtanah mutu nilainya masih relatif kecil dan

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-4


Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

unsur-unsur tersebut bukan tergolong yang 2. Rukaesih Ahmad. 2004. Kimia


membahayakan bagi manusia. Lingkungan. Penerbit Andi Jogyakarta.
Bak/kolam yang berfungsi sebagai 3. Suryani, M. ,R. Achmad, R. Moenir
pemasok airtanah di dalam waduk resapan 1987. Lingkungan: Sumber Daya Alam
mempunyai kualitas air yang lebih baik dan Kependudukan dalam
dibandingkan dengan badan air lainnya. Pembangunan, UI Press, Jakarta.
Adanya proses penyaringan secara alami 4. Strahler, A. N. & A. H. Strahler 1973.
dan jebakan-jebakan hara dari danau di Environmental Geoscience :
hulu hingga hilir sangat mempengaruhi Interaction beetwen Natural System
kualitas air yang ada. Proses penyaringan and Man, John Wiley & Sons, New
yang terjadi secara alami tersebut York.
menyebabkan kualitas air di bak pengisian 5. Surna T. Djayadiningrat. ,Harry
airtanah di dalam waduk resapan Harsono Amir 1991. Penilaian Secara
mempunyai kualitas air yang baik. Cepat Sumber-sumber Pencemaran
Air, Tanah dan Udara, Gadjah Mada
5. DAFTAR ACUAN University Press.
6. Wasilah, A.S., Rukaesih, A. Dan
1. Crosby, Donald G., 1998. Toxicologi Deetje, S., 2002. Kimia lingkungan.
and Chemistry. New York: Oxford Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
University Press. Terbuka.

LAMPIRAN

TABEL 3.2
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL

No Tahap I (3 Juni 2004) Tahap II (16 April 2006) Tahap III (10 Maret 2007)
1 Saluran air ke Danau Saluran air ke DanauRektorat Saluran air ke DanauRektorat
Rektorat
2 Danau Rektorat Danau Rektorat Danau Rektorat
3 Danau Politeknik Danau Politeknik Danau Politeknik
4 Danau Ekonomi Danau Ekonomi Danau Ekonomi
5 Saluran air ke Danau salam Danau Salam Danau Ekonomi Kecil
6 Danau Salam Inlet Danau Asrama Danau Salam
7 Inlet Danau Asrama Outlet Danau Asrama Danau Asrama
8 Outlet Danau Asrama Outlet Danau Asrama Saluran pemasok Waduk Resapan
9 Outlet Danau Asrama Waduk Resapan

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-5


Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

TABEL 3.3.
HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP I
Tanggal Analisa : 8 s/d 11 Juni 2004
Jenis Contoh : Air Waduk
Baku
NO. PARAMETER SATUAN STASIUN PENGAMATAN Mutu
1 2 3 4 5 6 7 8 Kelas I
FISIKA :
1 Warna Pt.Co 5.58 5.6 5.8 8.48 5.7 5.45 7.4 5.65 -
2. Salinitas o/oo 0 0 0 0 0 0 0 0 -
3. Kekeruhan NTU 1.1 1.1 1.1 62 3 3 53 20 -
4. Residu Terlarut mg/l 93 93 92 90 90 90 120 230 1000
5. pH - 5.25 5.23 5.2 5.2 5.55 5.5 5.45 5.69 6-9
KIMIA
ANORGANIK
1 Air Raksa (Hg) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.001
2 Alumunium (Al) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 -
3 Ammonia (NH3-N) mg/l 0.563 0.511 0.478 0.46 0.277 0.405 0.416 3.626 0.5
4 Arsen (As) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.05
5 Barium (Ba) mg/l 0.024 0.025 0.032 0.046 0.028 0.026 0.045 0.043 1
6 Besi (Fe) mg/l 0.183 0.0115 0.1 6.011 1.164 0.295 5.995 1.844 0.3
7 Fluorida (F) mg/l 0.042 0.043 0.041 0.073 0.045 0.043 0.063 0.042 0.5
8 Kadmium (Cd) mg/l 0.003 0.002 0.003 0.002 0.003 0.006 0.006 0.009 0.01
9 Khlorida (Cl) mg/l 56.72 56.72 56.72 60.27 60.27 56.72 53.18 60.27 600
Kromium
10 heksavalen mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.05
11 Mangan (Mn) mg/l 0.016 0.019 0.015 0.011 0.17 0.012 0.016 0.02 0.1
12 Nitrat (NO2-N) mg/l 0.579 0.91 1.151 0.649 0.649 0.894 0.869 0.102 10
13 Nitrit (NO2-N) mg/l 0.457 0.014 0.018 0.004 0.46 0.010 0.003 0.012 0.06
14 Selenium (Se) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 0.009 <0,001 <0,001 <0,001 0.006 0.01
15 Seng (Zn) mg/l 0.033 0.061 0.039 0.044 0.039 0.028 0.042 0.047 0.05
16 Sianida (CN) mg/l 0.023 0.019 0.025 0.015 0.021 0.012 0.027 0.023 0.02
17 Sulfat (SO4) mg/l 6.959 7.21 7.21 27.511 7.21 7.962 19.366 12.724 400
18 Tembaga (Cu) mg/l 0.062 0.05 0.062 0.053 0.76 0.053 0.056 0.053 0.02
19 Timbal (Pb) mg/l 0.005 0.003 0.002 0.006 0.003 0.007 0.003 0.003 0.03
20 KIMIA ORGANIK
21 Detergen mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 200
Zat Organik
22 KMnO4 mg/l 9.71 9.71 9.71 15.28 9.72 9.73 9.74 9.73 -
MIKROBIOLOGI
1 Fecal Coliform MPN/100ml 0 4000 4000 13000 0 0 10000 13000 100
2 Total Coliform MPN/100ml 16000 60000 38000 40000 7000 7000 30000 40000 1000
Keterangan :
1 = Saluran ke Danay Rektorat
2 = Danau Rektorat
3 = Danau Politeknik
4 =Danau Ekonomi
5 = Saluran ke Danau Salam
6 = Inlet Danau Asrama
7 = Outlet Danau Asrama

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-6


Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

TABEL 3.4.
HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP II
Tanggal Analisa : 19 s/d 26 April 2006
Jenis Contoh : Air Tawar (Waduk dan Danau)
NO. PARAMETER SATUAN STASIUN PENGAMATAN Baku Mutu
1 2 3 4 5 6 7 Kelas I *)
FISIKA :
1 Warna Pt.Co 37 7 24 14 6 11 7 -
2. Salinitas o/oo 0 0 0 0 0 0 0 -
3. Kekeruhan NTU 26 0.9 16.5 1.3 0.9 1.1 0.9 -
4. Residu Terlarut mg/l 87 84 150 116 95 95 92 1000
KIMIA ANORGANIK
1 pH - 6.69 6.4 6.61 6.48 6.54 6.51 6.45 6-9
2 Air Raksa (Hg) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.001
3 Alumunium (Al) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 -
4 Ammonia (NH3-N) mg/l 0.62 0.058 0.058 0.334 0.109 0.183 0.155 0.5
5 Arsen (As) mg/l 0.018 0.054 0.054 0.024 0.52 0.048 0.024 0.05
6 Barium (Ba) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 1
7 Besi (Fe) mg/l 1.227 0.016 0.057 0.095 0.062 0.148 0.033 0.3
8 Fluorida (F) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.5
9 Kadmium (Cd) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.01
10 Khlorida (Cl) mg/l 5.32 5.32 39.00 14.18 5.32 12.41 12.41 600
11 Kromium heksavalen mg/l <0,005 0.005 <0,005 <0,005 <0,005 0.005 <0,005 0.05
12 Mangen (Mn) mg/l 0.045 0.046 0.042 0.045 0.062 0.043 0.012 0.1
13 Nitrat (NO2-N) mg/l 0.060 0.161 0.118 0.101 0.349 0.286 0.338 10
14 Nitrit (NO2-N) mg/l 0.001 0.009 0.002 0.001 0.007 0.004 0.086 0.06
15 Selenium (Se) mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 0.01
16 Seng (Zn) mg/l 0.096 0.083 0.087 0.086 0.084 0.073 0.065 0.05
17 Sianida (CN) mg/l <0,001 0.007 <0,001 <0,001 0.003 <0,001 <0,001 0.02
18 Sulfat (SO4) mg/l 119.64 81.5 92.475 15.882 17.711 14.420 21.003 400
19 Tembaga (Cu) mg/l 0.01 0.01 0.02 0.01 0.010 0.010 0.010 0.02
20 Timbal (Pb) mg/l 0.013 0.015 0.016 0.013 0.014 0.011 <0,001 0.03
KIMIA ORGANIK
1 Detergen mg/l <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 <0,001 200
2 Zat Organik KMnO4 mg/l 20.22 6.95 3.16 7.9 6.64 6.95 6.95 -
MIKROBIOLOGI
1 Fecal Coliform MPN/100ml 110 <2 30 <2 <2 <2 <2 100
2 Total Coliform MPN/100ml 280 <2 50 8 <2 <2 <2 1000
*) Baku Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Keterangan :
1 = Input Waduk Rektorat No. 1
2 = Waduk Rektorat No. 2
3 = Waduj No. 3
4 = Waduk Ekonomi No. 4
5 = Outlet Danau Salam No. 5
6 = Inlet Danau Asrama No. 6
7 = Outlet Danau Asrama No. 7

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-7


Setyo Supriyadi, Bambang Setiadi & El Khobar Nazech

TABEL 3.5.
HASIL ANALISIS KUALITAS AIR TAHAP III
Tanggal : 13 s/d 22 Maret 2007

Jenis Contoh : Air Tawar (Waduk dan Danau)


Baku
NO. PARAMETER SAT STASIUN PENGAMATAN Mutu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kls I*
FISIKA :
1 Warna Pt.Co 92 32 57 29 19 24 24 21 26 2 -
2 Salinitas o/oo 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
3 Kekeruhan NTU 25.0 1.6 12.0 2.5 3.5 1.7 1.8 1.0 23.0 0.5 -
4 Residu Terlarut mg/l 370 110 150 140 130 140 130 150 120 200 1000
KIMIA
ANORGANIK
1 pH - 6.85 6.86 6.69 6.75 6.71 6.79 6.67 6.62 6.60 6.87 6–9
2 Air Raksa (Hg) mg/l <0.001 0.015 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.001 <0.001 0.001
3 Alumunium (Al) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 -
Ammonia (NH3-
4 N) mg/l 5.161 3.268 4.631 4.598 4.565 3.949 2.278 2.076 2.659 0.146 0.5
5 Arsen (As) mg/l 0.004 0.008 0.005 0.006 0.100 0.008 0.008 0.010 0.005 0.006 0.05
6 Barium (Ba) mg/l 0.016 0.017 0.016 0.014 0.013 0.015 0.011 0.013 0.019 0.015 1
7 Besi (Fe) mg/l 6.512 1.124 5.762 1.386 5.657 0.889 1.325 1.194 0.750 0.192 0.3
8 Fluorida (F) mg/l 0.045 0.059 0.057 0.062 0.052 0.058 0.047 0.052 0.063 0.043 0.5
9 Kadmium (Cd) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.01
10 Khlorida (Cl) mg/l 31.200 23.400 39.000 31.910 24.820 21.980 22.690 21.270 23.400 14.890 600
Kromium
heksavalen
11 (Cr6+) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.05
12 Mangan (Mn) mg/l <0.001 0.017 0.015 0.013 0.012 0.009 <0.001 <0.001 0.018 <0.001 0.1
Baku
NO. PARAMETER SAT STASIUN PENGAMATAN Mutu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kls I*
13 Nitrat (NO2-N) mg/l 0.053 0.321 0.140 1.140 1.404 1.903 2.233 2.173 2.744 2.597 10
14 Nitrit (NO2-N) mg/l <0.001 0.860 <0.001 0.023 0.490 0.733 0.921 0.918 0.710 <0.001 0.06
15 Selenium (Se) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.01
16 Seng (Zn) mg/l 0.512 0.954 0.942 0.874 0.862 0.762 0.683 0.652 0.964 0.522 0.05
17 Sianida (CN) mg/l 0.012 0.017 0.009 0.005 0.002 0.018 0.012 0.013 0.008 0.014 0.02
18 Sulfat (SO4) mg/l 0.300 <0.001 0.663 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 8.310 4.742 400
19 Tembaga (Cu) mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 0.02
20 Timbal (Pb) mg/l <0.001 0.009 0.009 0.007 0.006 <0.001 <0.001 <0.001 0.012 <0.001 0.03
KIMIA
ORGANIK
1 Detergen mg/l <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 <0.001 200
Zat Organik
2 KMnO4 mg/l 18.96 25.6 10.74 11.38 11.38 14.54 19.91 16.21 16.43 2.84 -
MIKROBIOLOGI
1 Fecal Coliform MPN/100ml >1600 30 900 500 110 50 240 17 240 2 100
2 Total Coliform MPN/100ml >1600 50 1600 900 140 80 300 26 300 2 1000
*) Baku Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Keterangan :
1 = Saluran ke Danau Rektorat 6 = Danau Salam
2 = Danau Rektorat 7 = Danau Asrama

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-8


Analisis Kualitas Air di Hulu dan Hilir Waduk Resapan Kampus Universitas Indonesia

3 = Danau Politeknik 8 = Saluran pemasok ke Waduk Resapan


4 = Danau Ekonomi 9 = Waduk Resapan
5 = Danau Ekonomi Kecil 10 = Bak pengisian Waduk Resapan

Gambar Lokasi :

TATA LAHAN DI KAMPUS UI DEPOK

ISBN No. 978-979-18342-0-9 A-9

You might also like