Professional Documents
Culture Documents
“TAMAN FILTRASI’
Puskesmas merupakan sarana kesehatan terdepan atau ujung tombak yang memberikan
pelayanan kesehatan berupa upaya promotif , preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi masyarakat
dengan mutu terjamin. Upaya pelayanan kesehatan dipuskesmas memberikan retribusi yang
cukup besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena fungsi utama puskesmas
lebih ditekankan pada upaya promotif dan preventif.
Dalam setiap kegiatan yang ada di puskesmas menghasilkan limbah yang bisa bersifat
padat dan cair . untuk limbah padat yang bersifat medis (B3) kami telah melakukan MOU ke
pihak ketiga dilakukan pemusnahan, sedangkan limbah padat domestic kami melakukan MOU
dengan Dinas Lingkungan Hidup guna mencegah terjadinya penularan dan persebaran penyakit
terhadap pasien, petugas pengunjung. Untuk limbah cair baik dari kamar mandi, wastafel dan
WC dialirkan ke septiktank yang kemudian diolah menggunakan IPAL.
Proses penanganan limbah medis cair dampaknya bisa mengancam kesehatan warga dan
limbah medis lebih berbahaya dibandingkan limbah jenis lainnya, maka dalam penanganan
limbah medis cair perlu dilakukan pengolahan karena ada kandungan mikroorganisme patogen
yang dapat mengakibatkan infeksi,
Setelah proses aerasi dengan sistem over flow limbah cair hasil pengolahan ditampung
dengan bak penampungan sementara dan kemudian ditambahkan larutan kaporit dan
dialirkan menggunakan system alat infus
4. Bak peresap
Limbah cair yang sudah diolah dari bak penampungan sementara, mengalir ke bak peresap
untuk diresapkan kedalam tanah..
Untuk lebih meyakinkan lagi, setiap hari pompa dan kaporit dicek sedangkan perawatan
sistem dilakukan setiap enam bulan sekali. Proses pengolahan limbah cair yang tak sempurna
akan mempengaruhi kualitas lingkungan dimana limbah tersebut dibuang. hasil akhir
pembuangan limbah cair agak keruh dan tercium bau yang kurang baik sehingga kami
melakukan pengujian lab untuk kandungan kimia dan biologi apakah sudah memenuhi syarat
atau belum. Dan dari hasil uji lab yang dilakukan oleh DLH kabupaten sumenep ternyata
terdapat tiga (3) indicator yang belum memenuhi syarat yaitu BOD, TSS, dan Amoniak dengan
hasil lengkapnya terlampir.
BOD tinggi umumnya akan menimbulkan bau tidak sedap, sebab apabila BOD tinggi
berarti DO rendah dan berarti pula pemecahan sampah organik akan berlangsung anaerob (tanpa
oksigen).Proses anaerob merupakan pecahan sampah (oksidasi) yang tidak menggunakan
oksigen sehingga akan dihasilkan senyawa-senyawa NH3, H2S, CH4 yang berbau tidak sedap.
Tingginya BOD dan COD serta rendahnya DO menyebabkan hewan-hewan dan tumbuhan air
tidak dapat berkembang dengan baik dan bahkan mati.
Dampak TSS terhadap kualitas air dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi
ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang
bergantung pada sumber daya air. TSS menyebabkan kekeruhan dan mengurangi cahaya yang
dapat masuk ke dalam air. Oleh karenanya, manfaat air dapat berkurang, dan organisme yang
butuh cahaya akan mati. Kematian organisme ini akan mengganggu ekosistem akuatik. Apabila
jumlah materi tersuspensi ini akan mengendap, maka pembentukan lumpur dapat sangat
mengganggu aliran dalam saluran, pendangkalan cepat terjadi, artinya pengaruhnya terhadap
kesehatan pun menjadi tidak langsung (Soemirat, 2004).
3 | Inovasi Kesehatan Lingkungan ‘Taman Filtrasi”
Puskesmas Bluto
Tahun 2018
Total Suspended Solid (TSS) yang tinggi menghalangi masuknya sinar matahari ke
dalam air, sehingga akan mengganggu proses fotosintesis menyebabkan turunnya oksigen
terlarut yang dilepas kedalam air oleh tanaman. Jika sinar matahari terhalang untuk mencapai
dasar perairan, maka tanaman akan berhenti memproduksi oksigen dan akan mati. Total
Suspended Solid (TSS) juga menyebabkan penurunan kejernihan dalam air (Alaerts dan
Sumestri, 2004).
Untuk mendukung tercapainya MGDs tahun 2015 Puskesmas Bluto membuat inovasi
Program dari Penyehatan Lingkungan “Taman Filtrasi” sebagai tambahan setelah pengolahan
limbah di IPAL Puskesmas. Program ini merupakan sebuah kesepakatan dari pihak puskesmas
untuk menciptakan lingkungan Puskesmas yang “berteman hati” (bersih,tertib,aman,sehat dan
indah).Kita memperhatikan lingkungan berarti kita peduli akan kesehatan dan kelestarian
lingkungan, tidak merusaknya tetapi memeliharanya berarti ikut membudidayakannya. Dengan
semua itu maka kebersihan, kenyamanan dan ketentraman akan tercipta.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan kondisi lingkungan Puskesmas Bluto yang berteman hati (bersih, tertib,
aman, sehat dan indah)
2. Tujuan Khusus
a. Menghilangkan resiko pencemaran yang diakibatkan oleh kandungan BOD pada limbah
cair puskesmas yang tidak memenuhi syarat terhadap lingkungan dan manusia
C. MANFAAT
Program inovasi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk Lingkungan puskesmas dan masyarakat
sekitar, baik bagi pengguna layanan maupun penyedia layanan untuk menciptakan lingkungan
puskesmas yang bersih,tertib,aman,sehat dan indah.
A. TAHAP-TAHAPAN KEGIATAN
Pengukuran kualitas outlet limbah cair setelah diolah menggunakan IPAL puskesmas oleh
DLH Kabupaten Sumenep
1. Diawali dengan kegiatan pengukuran parameter kimia dan bilogi pada tanggal 17 januari 2018
oleh petugas DLH. Setelah melalui proses pemeriksaan Lab oleh DLH akhirnya hasilnya untuk
kualitas kimia dan bilogi limbah cair puskesmas yang dikeluarkan pada tanggal 23 januari 2018
maka hasilnya ialah terdapat 3 parameter yang belum memenuhi syarat yaitu BOD, TSS dan
Amonia. Dengan dasar inilah maka petugas sanitasi di puskesmas bluto membuat inovasi
“Taman Filtrasi” untuk pengolahan limbah lebih lanjut setelah bak penampung sementara.
3. Pembentukan Team Puskesmas Peduli dan Cinta Lingkungan,kamis tgl. 08 februari 2018
Penanggung Jawab : Kepala Puskesmas ( Siti Hairiyah, S.Kep.Ns )
Koordinator : Petugas Kes. Ling. ( Herman Hidayat, AMd. KL )
Sekretaris : Rina Noviyanti, AMd. KL
Bendahara : Joni Hermanto, AMd. KL
Promosi Kesehatan : Noradila, SKM
Petugas Kebersihan & : 1. Moh. Syadik 2. Agus Baki. 3. Abd. Gani Keamanan
4. Tim Puskesmas peduli dan cinta lingkungan mengadakan pertemuan membahas rencana kerja,
Jumat tanggal 9 Februari 2018.
Beberapa kegiatan yang disepakati dari rapat kerja tim adalah :
• Rapat diawali dengan penyampaian denah taman filtrasi yang dibuat oleh petugas lingkungan
dan akhirnya disetujui oleh hadirin dan kemudian disetujui oleh kepala puskesmas.
• Tim berkomitmen untuk memfasilitasi berjalannya tata tertib yang merupakan tindak lanjut
untuk menciptakan lingkungan puskesmas yang berteman hati.Beberapa fasilitas yang
Pemeriksaan kembali oleh pihak DLH pada hari rabu tanggal 21 maret untuk pengukuran
triwulan ke 2 untuk mengetahui hasil dari parameter yang akan diukur
Ikan di bak control terlihat hidup dan sehat menandakan bahwa hasil pengolahan limbah cair
tidak berbahaya bagi hewan yang ada di air
• Mengadakan penyuluhan melalui audio, bergantian (sesuai jadwal) dengan pemegang program
yang lain melalui audio puskesmas. Penyuluhan ini dalam rangka mengingatkan masyarakat
tentang upaya mewujudkan lingkungan puskesmas yang berteman hati dan dihubungkan dengan
pentingnya mematuhi tata tertib serta sangsi jika melangar tata tertib.
• Perbaikan Pembangunan TPS Puskesmas , hasil pemilahan dari sampah kering di loakkan ke
para pemulung sedangkan sampah basahnya kerjasama dengan dinas lingkungan hidup (DLH)
dan kebersihan setiap 1bulan dikirim dari TPS puskesmas untuk di angkut ke TPA sedangkan
sampah medisnya MOU dengan RSIA Esto Ebhu.
Ada beberapa dampak positif yang muncul baik bagi puskesmas maupun bagi
masyarakat.
Bagi Puskesmas antara lain :
• Terciptanya Pengolahan limbah cair dipuskesmas yang hasil buangannya tidak berbahaya
terhadap lingkungan berdasarkan hasil pengukuran parameter air limbah yang dilakukan oleh
dinas lingkungan hidup pada tanggal 27 maret 2018 (hasil terlampir)
• Terciptanya beberapa fasilitas sebagai sarana untuk melaksanakan tata terib, seperti area bebas
asap rokok, pos satpam, penyediaan tempat sampah basah dan kering, tempat pengelolaan
sampah, tempat pengelolaan limbah cair, taman rawat inap (pusat pendidikan toga dan rekreasi )
yang dibuat pada lahan kotor bekas tempat sampah yang tidak terawat, dll. Dalam menyediakan
fasilitas tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga sosialisasi tata tertib di
lingkungan puskesmas baru bisa dilaksanakan. (dengan pertimbangan minimal beberapa fasilitas
sudah ada supaya tata tertib bisa berjalan)
• Terciptanyan kondisi seperti yang diharapkan bagi puskesmas yaitu lingkungan puskesmas
yang jauh lebih bersih,tertib,aman,sehat dan indah.
• Terciptanya suasana kerja yang lebih nyaman.
Bagi masyarakat antara lain :
• Terciptanya kondisi lingkungan puskesmas yang nyaman bagi pengguna layanan. Tidak ada
lagi masyarakat yang bersuara keras yang membuat pasien tidak bisa tidur, tidak ada lagi
pengunjung atau keluarga pasien rawat inap yang merokok di dekat pasien, tidak ada lagi orang
yang parkir sembarangan sehingga mengganggu transportasi di UGD, dll. Kondisi ini juga
berdampak pada berkurangnya komplain dan pernyataan tidak puas dari pengguna layanan
PENUTUP
Untuk menciptakan lingkungan puskesmas yang berteman hati merupakan wujud partisipasi
masyarakat dalam rangka menemukan solusi permasalahan-permasalah yang berhubungan
dengan kebersihan,ketertiban dan keamanan lingkungan di Puskesmas Bluto. Maklumat ini
merupakan salah satu inovasi dari program kesehatan lingkungan Puskesmas Bluto sebagai
upaya untuk menumbuhkan kesadaran penyedia layanan (staf puskesmas) dan pengguna layanan
(masyarakat) untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta tertib dalam mematuhi aturan yang
ada. Dengan program ini diharapkan tidak akan ada lagi aktivitas atau kegiatan yang
mengakibatkan dampak kerugian terhadap lingkungan.
Pentingnya program lingkungan tersebut harus didukung dengan kesadaran dari tiap individu
agar bisa tercapai lingkungan yang bersih dan sehat serta menjaga alam agar tetap lestari.