You are on page 1of 3

HAMBATAN GURU PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013

A. Permasalahan Hasil-Hasil Penelitian


HAMBATAN GURU BIOLOGI PADA PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI
SMK NEGERI 5 JEMBER TAHUN AJARAN 2014-2015

1. Guru tidak siap mengajarkan kurikulum 2013 dan yang kedua adalah insfrastruktur belum
tersedia sepenuhnya.
2. Pada awal kegiatan guru masih sulit untuk melakukan apresepsi, dalam proses pembelajaran
masih sering menggunakan metode ceramah, masih kesulitan memberikan contoh aktivitas
pembelajaran berdasarkan pendekatan saintifik untuk menumbuhkan kompetensi siswa,
kesulitan untuk merangsang siswa agar kreatif dan inovatif dalam pembelajaran, kesulitan
untuk merangsang siswa agar terampil dalam bertanya, maih kesulitan dalam memunculkan
minat belajar siswa, dalam proes pembelajaran belum memanfaatkan lingkungan sebagai
objek pengamatan, terkadang masih belum menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan,
dalam menerapkan pendekatan saintifik masih ada aspek dari 5M yang belum tercapai yaitu
kesulitan siswa agar terampil dalam bertanya(Menanya).
3. Guru kesulitan memilih media/alat pembelajaran yang sesuai dengan aktivitas sisalam buku
siswa, sarana dan prasarana (alat praktikum/laboratorium) belum lengkap/ belum memadai,
kesulitan untuk menentukan referensi/sumber belajar yang relevan dalam mendukung
pembelajaransesuai dengan aktivitas dalam buku siswa
4. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, guru juga banyak yang mengeluhkan dan mengalami
kesulitan tentang sistem penilaian berdasarkan Kurikulum 2013. Menurut guru-guru penilaian
yang harus dilakukan sangatlah banyak. Aspek yang harus dimulai guru tidak hanya nilai
tertulis siswa, namun juga karakter dan sikap yang harus selalu diawasi oleh guru satu per
satu.
5. Hambatan yang dihadapi guru biologi mengenai minimnya informasi adalah kurangnnya
sosialisasi guru dengan guru lain dan minimnya informasi dari pihak sekolah, kebanyakan
guru hanya mengandalkan informasi dari pihak sekolah saja, guru tidak mencari informasi
dari sumber diluar sekolah, misal sosialisasi dengan guru lain dari luar sekolah, guru kurang
mengikuti worshop, sehingga wawasan yang kurang.
KENDALA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN FISIKA
DI SMANEGERI WILAYAH KABUPATEN BANTUL MELIPUTI ENAM ASPEK,
YAITU :
1. Kendala sosialisasi yaitu sosialisasi Kurikulum 2013 untuk guru fisika diadakan sangat
terlambat yaitu pada tahun kedua implementasi Kurikulum2013 pada bulan Oktober 2014,
sehingga guru-guru masih beradaptasi dalam menerapkan Kurikulum 2013.
2. Kendala sarana dan prasarana yaitu peralatan praktikum yang belum lengkap yang
menghambat kegiatan praktikum.
3. Kendala bahan ajar yaitu buku pedoman pembelajaran fisika untuk guru dan siswa yang
dijanjikan pemerintah belum ada.
4. Kendala perencanaan pembelajaran yaitu banyaknya hal yang harus dipersiapkan hanya untuk
satu pembelajaran dengan pendekatan saintifik, sehingga menyita waktu pribadi para guru
serta instrumen penilaian dalam administrasi pembelajaran yang terlalu rumit
5. Kendala pelaksanaan pembelajaran diantaranya alokasi waktu 3 jam pelajaran untuk realisasi
pendekatan saintifik masing belum cukup sulit mengubah cara belajar siswa dari pasif
menjadi aktif,siswa masih belum mampu untuk melaksanakan model pembelajaran inquiri
murni sehingga tidak mungkin dilepas, serta siswa mengalami kejenuhan terhadap rutinitas
pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik.
6. Kendala penilaian pembelajaran diantaranya sulit menghafal nama siswa yang banyak,
kompetensi yang harus dinilai terlalu banyak, konversi nilai menjadi grade 0–4,0 terlalu besar
rentang antar nilainya, sehingga penilaian kurang spesifik,serta penilaian multi kompetensi
tidak bisa dilakukan dalam satu pertemuan.

Dari beberapa fakta permasalahan di atas, maka secara umum permasalahan yang terjadi
sebagai dampak implementasi Kurikulum 2013 mencakup 3 hal, yaitu isi, proses dan evaluasi.
Permasalahan terkait isi kurikulum ini menyangkut masalah ada tidaknya kaitan materi dalam
setiap Kompetensi Dasar dicapai melalui Scientific Approach. Hal ini menjadi masalah bagi para
pendidik di sekolah karena Kurikulum 2013 mengharuskan penggunaan pendekatan scientific
dalam setiap ketercapain KD sedangkan para guru masih belum memiliki kemampuan dan
pemahaman yang cukup mengenai pendekatan saintifik. Contohnya, pada materi struktur atom
yang karakteristik materinya lebih bersifat abstrak dan siswa sulit untuk membayangkan
bagaimana atom tersebut, ini tentunya menjadi tugas seorang guru untuk mampu memberikan
pemahaman kepada siswa melalui pendekatan saintifik. Permasalahan terkait proses adalah
bagaimana seorang guru harus mampu mengaplikasikan pendekatan saintifik agar dapat
mencapai semua Kompetensi Inti. Proses-proses saintifik mulai dari mengamati, menanya,
mencoba, menalar, hingga mengkomunikasikan biasanya hanya bisa mencapai tujuan pada KI 3
dan KI 4 saja, sehingga KI 1 dan K2 belum dapat tercapai secara optimal. Padahal, harapan dari
Kurikulum 2013 ketercapain tujuan dalam semua KI dapat tercapai dalam setiap proses
pendekatan saintifik di kelas. Permasalahan terakhir yang terjadi adalah proses evaluasi.
Kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik dimana guru harus menilai siswa secara
menyeluruh mulai dari sikap, ketrampilan dan pengetahuan baik secara proses maupun hasil.
Bagi sebagian besar guru, hal ini terlalu hal ini terlalu memberatkan karena berakibat guru
menjadi tidak focus dalam melaksanakan pembelajaran di kelas karena sibuk memberikan
penilaian.

B. Pemecahan Masalah
Solusi dari kendala implementasi Kurikulum 2013 secara sederhana yaitu:
a. Kendala sosialisasi Kurikulum 2013 yaitu pengadaan workshop oleh pihak sekolah
berkaitan implementasi Kurikulum 2013, jika ke depan pemerintah akan
megimplementasikan kurikulum baru lagi, setidaknya sosialisasi kurikulum dilaksanakan
satu semester sebelum implementasi
b. Solusi untuk kendala Sarana Prasarana: melengkapi alat-alat praktikum, meningkatkan
kreatifitas guru dalam mendayagunakan lingkungan sebagai media pembelajaran hingga
membuat alat praktikum sederhana
c. Solusi untuk kendala bahan ajar:jika pada akhirnya belum tersedia juga,maka guru dapat
mengantisipasi dengan penggunaan buku paket di perpustakan,e-book, penggandaane-
book oleh pihak sekolah,serta internet sebagai alternatif bahan ajar.
d. Solusi untuk kendala perencanaan pembelajaran diantaranya penempatan jam pelajaran
untuk fisika baiknya di gabung (3 jam pelajaran) di pagi hari atau pada jam yang berada
di antara jam istirahat agar siswa tidak jenuh, pihak sekolah bisa membuat form
peniliaian bagi setiap guru sehingga beban guru dalam membuat administrasi
pembelajaran bisa dikurangi,
e. Solusi untuk kendala pelaksanaan pembelajaran diantaranya memancing keaktifan siswa
melalui kontekstualisasi konsep secara menarik, memanfaatkan display kelas atau
melalui kegiatan diskusi dan presentasi. Disamping itu kreatifitas guru dalam mengemas
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik sangat diperlukan. Agar pembelajaran
tetap berjalan efektif, pembelajaran jangan dilepas sepenuhnya kepada siswa karena
mereka perlu adaptasi terhadap pendekatan saintifik, selain itu dorongan dari guru
dalambentuk motivasi agar kemauan belajar siswa meningkat juga sangatdibutuhkan.
f. Solusi untuk kendala penilaian pembelajaran dapat dilakukan dengan hanya menilai satu
sikap dalam satu pertemuan, pertemuan berikutnya menilai kompetensi selanjutnya atau
dengan mengantisipasi penilaian dengan membagi tiga kelompok siswa, yaitu siswa yang
aktif,siswa yang rata-rata, serta siswa yang pasif. Selain itu juga dengan melakukan
penilaian bagi siswa yang menonjol saja, sedangkan yang lain diberi nilai rata-rata.
Penilaian juga bisa dilakukan dengan cara modus(mengambil nilai yang sering keluar
dari siswa), posisi duduk siswa diusahakan tidak berubah agar guru mudah menghafal
nama siswa, konversi penilaian tetap dilaksanakan dengan memberikan catatan deskriptif
pada setiap aspek, serta pihak sekolah bisa berinisiatif untuk membuat miniriset bagi
siswa sebagai pentuk penilaian proyek.

You might also like