You are on page 1of 24

TERMODINAMIKA

Blog ini dibangun untuk memenuhi salah satu proyek matakuliah


Termodinamika dengan Dosen Pengampu Bapak Apit Fathurohman S.Pd., M.Si.
 BERANDA

PRINSIP DASAR KRISTALISASI


POSTED ON 20.12 BY AYU ANISA | NO COMMENTS

Pengertian Kristalisasi

Kristalisasi merupakan istilah yang menunjukkan beberapa fenomena yang berbeda berkaitan
dengan pembentukan struktur kristal. Empat tahap pada proses kristalisasi meliputi
pembentukan kondisi lewat jenuh atau lewat dingin, nukleasi atau pembentukan kristal inti
kristal, pertumbuhan kristal, dan rekristalisasi atau pengaturan kembali struktur kristalin
sampai mencapai energi terendah.

Kristalisasi menunjukkan sejumlah fenomena yang berkaitan dengan pembentukan struktur


matriks kristal. Prinsip pembentukan kristal adalah sebagai berikut:
1. Kondisi lewat jenuh untuk suatu larutan seperti larutan gula atau garam.
2. Kondisi lewat dingin untuk suatu cairan atau lelehan (melt) seperti air dan lemak.

Untuk membentuk kristal, fase cairan (liquid) harus melewati kondisi lewat dingin (untuk
lelehan). Kondisi tersebut dapat tercapai melalui pendinginan dibawah titik leleh suatu
komponen (misalnya air) atau melalui penambahan sehingga dicapai kondisi lewat jenuh
(misalnya garam dan gula) pada kondisi tidak seimbang ini, molekul-molekul pada cairan yang
mengatur diri dan membentuk struktur matriks kristal. Kondisi lewat jenuh atau lewat dingin
pada produk pangan diatur melalui proses formulasi atau kondisi lapangan.

Prinsip dasar kristalisasi


Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya dalam
sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya.
Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh
(supersaturated) yaitu kondisi dimana pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat terlarutnya,
atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas pelarut. Proses pengurangan pelarut dapat
dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan, pendinginan, penambahan senyawa lain dan
reaksi kimia. Nah, untuk petani garam tradisional menggunakan cara penguapan menggunakan
bantuan sinar matahari langsung.
Ilustrasi kristalisasi di laboratorium
Untuk mengetahui bagaimana proses sederhana kristalisasi di laboratorium, perhatikan ilustrasi
berikut!

Bagaimana proses terbentuknya garam dari air laut?


Air laut dialirkan kedalam tambak dan selanjutnya ditutup. Air laut yang ada dalam tambak
dibiarkan terkena sinar matahari secara langsung sehingga mengalami proses penguapan.
Setelah beberapa hari (tergantung panas cahaya matahari) jumlah air berkurang, dan
mengering bersamaan dengan itu pula kristal garam terbentuk. Kristal-kristal garam yang telah
terbentuk kemudian dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut sehingga menghasilkan kristal
garam yang bersih dan terbebas dari kotoran.

10 Metode (Cara) Pemisahan Campuran beserta Contohnya


Lengkap
15 June 2016 Fisika, Kimia

Berikut ini adalah pembahasan tentang pemisahan campuran yang meliputi Macam-macam Pemisahan
Campuran Zat, cara pemisahan campuran, metode pemisahan campuran, teknik pemisahan campuran, contoh
kromatografi dalam kehidupan sehari-hari, pemisahan campuran sublimasi, proses pemisahan minyak bumi,
pemisahan campuran dalam kimia, pemisahan campuran secara fisika.
Pernahkah kamu melihat ibumu mengayak tepung? Tepung diayak untuk mendapatkan butiran tepung yang
lebih halus dan memisahkan kotoran yang tercampur dalam tepung.

Mengayak merupakan salah satu teknik pemisahan campuran. Mau tahu teknik pemisahan campuran lainnya?
Mari ikuti pembahasan berikut ini.

Macam-macam Metode (Cara) Pemisahan Campuran


Zat
Di alam zat sebagian besar ditemukan dalam bentuk campuran atau senyawa. Masih ingatkah kamu bentuk
campuran?

Jika suatu zat dalam bentuk murni atau senyawa ingin didapatkan maka suatu campuran perlu dipisahkan.

Memisahkan suatu zat dari campurannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu tergantung jenis dan
ukuran zat itu sebelumnya.

Ada beberapa cara memisahkan zat dari campurannya, yaitu dekantasi, penyaringan, distilasi, sublimasi,
penguapan, kromatografi, sentrifugasi, corong pisah, dan amalgamasi

1. Pemisahan Campuran dengan Dekantasi


Metode pemisahan ini tergolong sederhana. Dekantasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya.
Misalnya, kita akan memisahkan lumpur dari air kotor. Bagaimana caranya?

Untuk memudahkan pemisahan pengotor, biasanya campuran didiamkan atau diendapkan terlebih dahulu.
Setelah mengendap, larutan dipisahkan dengan hati-hati agar kotoran tidak terbawa larutan kembali.

Selain digunakan untuk menjernihkan air, dekantasi digunakan untuk memisahkan pati singkong dari
campurannya. Ayo sebutkan penggunaan metode dekantasi yang lainnya.
2. Pemisahan Zat dengan Penyaringan (Filtrasi)
Apakah keluargamu memiliki kebiasaan minum kopi? Campuran air dan kopi dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Campuran dua zat yang memiliki ukuran berbeda dapat dipisahkan dengan teknik penyaringan
(filtrasi). Teknik ini membutuhkan alat berpori (penyaring/filtrasi).

Di Laboratorium, penyaringan biasanya dilakukan dengan kertas saring. Penyaringan ini akan menghasilkan
hasil filtrasi (filtrat) yang biasanya bening dan residu (ampas).

Hasil dari penyaringan (filtrasi) disebut filtrat. Hasil penyaringan yang dapat melewati kertas saring adalah
partikel yang berukuran molekul.

Filtrat ditentukan oleh

1. tingkat kerapatan alat penyaring;

2. ukuran partikel zat yang disaring;

3. jenis zat yang disaring.

Pemisahan zat dengan cara penyaringan dapat dilakukan pada pencampuran zat padat dalam zat padat lainnya.
Misalnya, memisahkan pasir halus dari campuran pasir batu (sirtu).

Pemisahan campuran dengan cara penyaringan digunakan juga di pabrik tahu. Kedelai yang telah dihancurkan
dengan penumbuk, kemudian diberi zat tambahan yang selanjutnya campuran itu disaring dengan kain putih
tipis. Ayo, coba kamu berikan contoh penggunaan cara penyaringan lainnya.

3. Pemisahan Zat dengan Cara Penyulingan (Distilasi)


Jika kamu merasakan sakit kepala, obat gosok atau minyak kayu putih sering digunakan untuk meringankan
sakitmu. Tahukah kamu, bagaimana minyak kayu putih dibuat?

Penyulingan terhadap daun dan kayu dari tanaman minyak kayu putih adalah cara yang digunakan untuk
membuat minyak tersebut. Apakah pembuatan minyak wangi juga melalui proses penyulingan?

Penyulingan (distilasi) merupakan salah satu metode untuk memisahkan campuran. Prinsip distilasi adalah
menguapkan suatu zat. Kemudian, mengembunkannya kembali.

Uap zat yang didinginkan (diembunkan) merupakan cairan murni zat tersebut. Distilasi dapat dilakukan jika
titik didih zat-zat yang bercampur berbeda.

Tabung suling tidak hanya digunakan pada pembuatan minyak kayu putih saja. Tahukah kamu, jika minyak
bumi sebagai sumber energi untuk keperluan sehari-hari juga dihasilkan dari proses penyulingan?

Gambar: Skema Pemisahan Campuran dengan Penyulingan (Destilasi)


Gambar: Skema Destilasi Bertingkat pada Minyak Bumi

4. Pemisahan Zat dengan Cara Sublimasi


Kamu tentu tidak asing dengan kapur barus. Kapur barus yang dibiarkan pada udara terbuka, lama-kelamaan
akan habis. Mengapa itu bisa terjadi?

Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair
terlebih dahulu. Misalnya, kapur barus yang berubah dari wujud padat menjadi gas.
Teknik ini digunakan untuk dua zat yang satu menyublim, sedangkan yang lainnya tidak menyublim sehingga
kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Selain kapur barus, zat yang mengalami sublimasi adalah
ammonium klorida dan iodin.

5. Pemisahan Zat dengan Penguapan (Evaporasi)


Bagaimana rasanya makananmu tanpa dibumbui garam? Wah… pasti hambar, bukan? Akan tetapi,
bagaimanakah mendapatkan garam dapur dari air laut?

Penguapan (evaporasi) merupakan salah satu cara untuk memisahkan garam dapur dari air laut. Mau tahu
tentang pemisahan zat dengan penguapan, mari kita lakukan kegiatan berikut ini.

Petunjuk Kerja
1. Isi tabung reaksi dengan air laut atau larutan garam dalam air. Kemudian, tuang larutan
tersebut melalui kertas saring ke dalam beaker glass.

2. Tuang kembali larutan yang telah tersaring ke dalam cawan penguap atau tutup botol selai.

3. Panaskan cawan penguap dengan pemanas spiritus. Amati apa yang terjadi.

4. Masih adakah yang tertinggal pada cawan penguap?

Kegiatan di atas merupakan kegiatan skala kecil. Bagaimana cara petani garam membuat garam dalam skala
yang besar?

Air laut dialirkan ke tambak-tambak garam. Kemudian, didiamkan sehingga pasir dan kotoran yang ukurannya
besar mengendap. Air yang sudah dibersihkan ini dialirkan ke tempat penguapan dengan memanfaatkan energi
matahari.

Garam yang tertinggal di ladang garam dikumpulkan. Itu dinamakan garam kotor. Garam kotor ini dilarutkan
dengan air bersih, kemudian disaring.

Air garam akhir inilah yang dibuat menjadi garam bersih dengan menguapkan air pelarutnya. Garam ini
ditambahkan kalium iodat (KIO3) sehingga menjadi garam beriodium.
6. Pemisahan Zat dengan Cara Kromatografi
Kamu tentu lebih tertarik pada makanan dan minuman yang berwarna- warni, bukan? Warna-warna menarik
pada makanan diperoleh dengan menambahkan zat warna.

Misalnya, dari daun suji, kunyit, bit, dan wortel. Zat perwarna makanan apa yang sering digunakan? Zat
pewarna makanan dan minuman tersebut dapat dihasilkan dengan cara kromatografi.

Baca juga: Praktikum Kromatografi

Pada pemisahan campuran dengan cara kromatografi, zat warna pada daun akan larut dalam alkohol. Setelah
diteteskan pada kertas saring, alkohol akan menguap sehingga yang tertinggal adalah zat warnanya.

Ujung pita kertas saring yang tercelup dalam alkohol di gelas beaker menyebabkan zat warna bergerak naik
secara kapilaritas. Alkohol dalam tabung reaksi akan naik melalui pori-pori kertas saring dan mendorong zat
warna pada kertas tersebut.

Setelah beberapa saat, zat warna akan terpisah dari klorofil daun dan membentuk kromatogram. Kromatogram
berbentuk pita warna pada kertas saring dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal) adalah xantofil
(zat pewarna).

Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika larutan daun dalam alkohol diganti dengan
tinta maka terbentuk pita-pita warna yang berurutan sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.

7. Pemisahan dengan Cara Sentrifugasi (Pemusingan)


Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat cair dengan zat
padat dengan cara memutar. Pada pemisahan cara ini, campuran diletakkan pada tempat yang lebar, kemudian
diputar dengan cepat.

Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan terkumpul di pusat (tengah-tengah) tempat itu sehingga terpisah
dari zat lainnya. Contohnya, pemisahan trombosit dari darah.
Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan petani untuk memisahkan gabah yang berisi
dengan gabah yang kosong dan kotorannya. Caranya, gabah campuran dimasukkan ke dalam tampah,
kemudian di putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah tampah.

8. Pemisahan dengan Corong pisah


Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut. Misalnya, minyak dengan
air. Caranya, campuran dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian didiamkan.

Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan masa jenisnya lebih kecil berada di atas.
Kran dibuka untuk membuang airnya dan minyak akan tertinggal di corong. Jadi, minyak akan terpisah dengan
air.

9. Pemisahan dengan Kristalisasi


Kristalisasi merupakan cara pemisahan zat padat dari larutannya sehingga mengkristal. Misalnya,
pembuatan gula pasir. Caranya, air tebu di saring agar kotorannya tidak terbawa.

Larutan gula dari air tebu dipanaskan pada suhu tinggi sehingga air menguap dengan cepat. Hasilnya, gula
akan mengkristal.

10. Pemisahan campuran dengan Amalgamasi


Amalgamasi adalah cara pemisahan zat dengan melakukan reaksi. Misalnya, pemisahan zat untuk
mendapatkan emas murni dari bijih emas.

Kromatografi
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan
distribusi dari komponen-komponen campuran yang ada di dalam sampel di antara dua fase, yakni
fase diam (padat atau cair) dan fase gerak. Ada banyak macam-macam kromatografi tapi disini saya
akan menjelaskan empat macam kromatografi saja, yaitu kromatografi gas, kromatografi cair Kinerja
Tinggi, kromatografi kertas, dan kromatografi lapis tipis.

1. Kromatografi Gas
a. Pengertian
Kromatografi Gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan
menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.
b. Prinsip Kromatografi Gas
Kromatografi gas mempunyai prinsip sama dengan kromatografi lainnya, tapi memiliki beberapa
perbedaan misalnya proses pemisahan campuran dilakukan antara stasionary fase cair dan gas
fase gerak dan pada oven temperatur gas dapat dikontrol sedangkan pada kromatografi kolom
hanya pada tahap fase cair dan temperatur tidak dimiliki.
c. Alat Kromatografi Gas
1) Fase Mobil (Gas Pembawa)
2) Sistem Injeksi Sampel
3) Kolom
4) Detektor
5) Pencatat (Recorder)
d. Cara Kerja
1) Gas di dalam silinder baja gialirkan melalui kolom yang berisi fasa diam.
2) Cuplikan disuntikan pada aliran gas.
3) Cuplikan dibawa oleh gas pembawa menuju kolom di sana terjadi proses pemisahan.
4) Komponen yang sudah terpisah meninggakan kolom.
5) Suatu detektor yang sudah dileyakkan di ujung kolom digunakan untuk mendeteksi jenismaupun
jumlah tiap komponen.
6) Hasil pendeteksi direkam oleh detektor yang disebut kromatogram, yang terdiri dari beberapa peak.
e. Kelebihan
1) Waktu analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi.
2) Dapat menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi.
3) Gas mempunyai vikositas yang rendah.
4) Kesetimbangan partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat dan
sensitifitasnya tinggi.
5) Pemakaian fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam
yang akan memisahkan hampir segala macam campuran.
f. Kekurangan
1) Teknik Kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap.
2) Kromatografi gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar.
Pemisahan pada tingkat mg mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin dilakukan,
tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali jika ada metode lain.
3) Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase diam dan zat
terlarut.
2. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
a. Pengertian
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi merupakan salah satu metode kimia dan fisikokimia. Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi termasuk metode analisis terbaru yaitu suatu teknik kromatografi dengan fasa
gerak cairan dan fasa diam cairan atau padat.
b. Prinsip Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
1) Fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke detektor dengan bantuan pompa.
2) Sempel dimasukkan ke dalam fase gerak .
3) Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen campuran berdasarkan kekuatan interaksi solut
dengan fasa diam. Solut yang berinteraksi lemah akan keluar lebih dulu .
4) Setiap komponen yang keluar akan dideteksi oleh detektor lalu direkam dalam bentuk kromatogram.
c. Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
1) Tempat Pelarut
2) Pompa
3) Tempat Injeksi Sampel
4) Kolom
5) Detektor
6) Rekorder
d. Cara Kerja
1) Mula-mula solven diambil melalui pompa.
2) Solven ini dikemudian masuk ke dalam katup injeksi berbutar, yang dipasang tepat pada sampel
loop.
3) Sampel dimasukan ke dalam sampel loop yang kemudian bersama-sama dengan solven
masuk kedalam kolom.
4) Hasil pemisahan dideteksi oleh detektor, yang penampakannya ditunjukan oleh perekam (pencatat
= recorder).

e. Kelebihan
1) Cepat
2) Kolom dapat digunakan kembali
3) Ideal untuk zat bermolekul besar dan berionik
4) Mudah rekoveri sampel
f. Kekurangan
1) Memerlukan biaya yang banyak untuk proses pemisahannya
2) Memerlukan orang yang trampil dalam pemisahannya
3. Kromatografi Kertas
a. Pengertian
Kromatografi Kertas adalah teknik metode analisis untuk memisahkan dan mengidentifikasi
campuran yang bisa berwarna (terutama pigmen) yang terdiri daridua fasa yaitu fasa diam dan fasa
gerak.
b. Prinsip Kromatografi Kertas
Pelarut bergerak lambat pada kertas, komponen-komponen bergerak pada laju yang berbeda dan
campuran dipisahkan berdasarkan pada perbedaan bercak warna.
c. Alat dan Bahan
i. Alat
1) Bejana dan penutupnya
2) Penggaris
3) Pipa Kapiler
4) Pensil atau Ballpoint
5) Gunting
6) Penjepit Kertas
ii. Bahan
1) Kertas Saring
2) Noda (bisa berupa spidol, stabilo, dan zat warna lainnya)
3) Pelarut yang cocok dengan noda
d. Cara Kerja
1) Potong kertas saring menjadi berbentuk persegi panjang (ukuran terserah kalian yang penting bisa
masuk ke dalam bejana, jangan terlalu besar dan jangan terlalu kecil).
2) Garis ujung kertas bagian bawah (minimal jarak dari ujung kertas 1 cm untuk mencegah kontak
langsung dengan pelarut).
3) Tetesi noda pada garis pembatas pada kertas.
4) Masukkan kertas yang sudah ditetesi noda tadi kedalam bejana yang sebelumnya sudah diberi
pelarut.
5) Tunggu hingga beberapa menit sampai proses penyerapan selesai.
6) Setelah itu kertas dikeringkan.
7) Ukur jarak yang ditempuh pelarut dan komponen noda yang dipisahkan dan hitung nilai Rf noda
tersebut.

4. Kromatografi Lapis Tipis


a. Pengertian
Kromatografi Lapis Tipis adalah suatu teknik pemisahan yang sederhana dan banyak digunakan.
Metode ini menggunakan lempeng kaca atau lembaran plastik yang ditutupi penyerap untuk lapisan
tipis dan kering bentuk silika gel, alomina, selulosa dan polianida.
b. Prinsip Kromatografi Lapis Tipis
1) memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang
digunakan.
2) kromatografi lapis tipis memiliki fase diam berupa sebuah lapis tipis silika atau alumina dan fase
gerak pelarut atau campuran pelarut (eluen) yang sesuai.
c. Alat
1) Silika Gel (fase diam) dan Pewarna (fase gerak)
2) Gelas kimia atau bejana
3) Lempengan
4) pensil
d. Cara Kerja
1) Kita siapkan alat.
2) Gambar sebuah garis menggunakan pensil pada bagian bawah lempengan (jarak garis dari ujung
lempengan berkisar antara 1-2cm).
3) Teteskan pelarut dari campuran pewarna pada garis lempengan.
4) Masukkan lempengan pada gelas kimia (jangan sampai terkena pelarut).
5) Komponen yang berbeda dari campuran pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda
dan akan tampak sebagai perbedaan bercak warna.

e. Kegunaan
1) Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran.
2) Untuk penentuan identitas antara dua campuran.
3) Untuk memonitor perkembangan reaksi.
4) Untuk penentuan keefektifan pemurnian.
5) Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk pemisahan pada kromatografi kolom.
6) Untuk memonitor kromatografi kolom .
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.

Pengertian Proses Destilasi (Penyulingan) dan Jenisnya – Destilasi adalah proses yang telah
digunakan oleh manusia selama ribuan tahun yang lalu. Proses ini diyakini pertama kali
digunakan oleh ahli kimia Arab untuk memisahkan parfum. Hari ini, destilasi memainkan peran
penting dalam kimia organik. Kimiawan dapat mengidentifikasi dan memurnikan senyawa
organik dengan menggunakan metode destilasi.

Proses Destilasi
Bagaimana proses penyulingan dilakukan? Proses ini melibatkan pemanasan cairan sampai
mendidih sehingga memaksa komponen untuk memisahkan. Idenya adalah bahwa senyawa yang
berbeda dalam campuran cairan memiliki titik didih yang berbeda. Sebuah tingkat panas
tertentu akan digunakan untuk membawa satu senyawa ke titik didihnya sampai berubah
menjadi fase gas. Titik didih adalah suhu tertentu panas ketika telah dicapai, yang akan
membuat cairan mendidih.
Cairan dalam bentuk gas akan mengembun kembali ke keadaan semula. Proses ini diulang
sampai semua senyawa dalam campuran dipisahkan. Ide destilasi adalah untuk membagi
senyawa dari bahan non-volatile atau kurang stabil. Umumnya, destilasi digunakan untuk
memisahkan campuran cair. Namun, hal itu juga dapat diterapkan untuk gas dengan
membalikkan proses. Pencairan gas dimungkinkan melalui perubahan suhu dan tekanan.

Ada banyak kegunaan dari penyulingan terutama pada proses komersial. Produk industri utama
seperti bensin, penyulingan air, xylene, minyak tanah, parafin, alkohol dll. Hanya beberapa yang
menggunakan proses destilasi. Destilasi memiliki empat kelompok utama dalam hal
penerapannya. Empat kelompok yang dikenal sebagai skala laboratorium, destilasi industri,
parfum atau destilasi obat, dan pengolahan makanan.

Ada perbedaan antara skala laboratorium dan destilasi industri. Perbedaannya adalah bahwa
skala laboratorium dilakukan dalam kumpulan (batch) sementara destilasi industri dilakukan
terus-menerus. Destilasi batch ditandai dengan masih disertakan dengan campuran makanan.
Proses ini disiapkan dalam batch. Fraksi komponen terpisah dikumpulkan satu demi satu dari
yang paling stabil menjadi kurang stabil. Fraksi non-volatile yang dikeluarkan pada akhir proses.

Destilasi kontinyu dianggap memiliki kontrol yang lebih baik dari proses pemisahan
dibandingkan dengan destilasi batch. Proses destilasi ini melibatkan menjaga bahan sumber,
uap, dan distilat pada komposisi konstan. Hal ini dimungkinkan oleh kecermatan pengisian
bahan sumber. Fraksi dari kedua uap dan cairan dalam sistem dihapus kemudian.

Jenis Destilasi
Jika ada empat kelompok utama penyulingan, ada juga tiga jenis utama. Tiga jenis utama dari
destilasi adalah destilasi sederhana, destilasi fraksional dan destilasi destruktif.

Destilasi Sederhana

Destilasi sederhana dilakukan ketika memisahkan kotoran padat dari cairan. Contoh dari proses
ini adalah dengan memisahkan garam dan mineral lainnya dari air. Bila Anda memanaskan air
pada wajan dan mencapai titik didihnya, akan menghasilkan uap. Sebuah kondensor
menghimpun uap dan disalurkan melalui wadah untuk di pisahkan. Setelah semua air menguap,
kotoran padat tetap di bagian bawah wajan.

Destilasi Fraksional
Destilasi fraksional adalah metode yang digunakan ketika dua atau lebih cairan harus dipisahkan
dari campuran tunggal. Dalam metode ini, titik didih yang berbeda diterapkan untuk masing-
masing senyawa dalam campuran yang perlu terpisah. Cairan memiliki berbagai titik didih.
Proses dimulai dari penerapan titik didih terendah dan meningkat sampai senyawa dengan titik
didih tertinggi dipisahkan.

Destilasi Destruktif

Destilasi destruktif atau dikenal sebagai destilasi kering adalah Jenis destilasi digunakan untuk
menguraikan zat padat dengan pemanasan. Proses menghancurkan substansi asli dan sebagai
hasilnya, zat baru terbentuk. Salah satu contoh yang baik dari jenis destilasi ini adalah kayu
diubah menjadi arang.

Jumat, 13 Desember 2013

Pengertian dan Contoh Filtrasi, Kromatografi,


Sentrifugasi, Distilasi, Sublimasi
Metode pemisahan campuran yang
sering digunakan adalah :

Filtrasi (Penyaringan) adalah metode


pemisahan campuran yang digunakan
untuk memisahkan cairan dan padatan
yang tidak larut berdasarkan pada
perbedaan ukuran partikel zat zat yang
bercampur.

Contoh :
1. Pemisahan kotoran yang ada pada
larutan gula
2. Menyaring air sungai untuk keperluan air
bersih

Kromatografi adalah metode pemisahan


campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara
partikel-partikel yang bercampur dalam
suatu medium diam ketika dialiri suatu
medium gerak.

Contoh :
1. Pemisahan zat warna pada tinta
Sentrifugasi adalah metode pemisahan
yang digunakan untuk memisahkan
padatan sangat halus dengan jumlah
campuran sedikit.

Contoh :
1. Pemisahan susu menjadi susu krim dan
susu skim.
Distilasi (Penyulingan) adalah pemisahan
campuran zat cair yang didasarkan pada
perbedaan titik didih zat-zat cair yang ada
dalam campuran.

Contoh :
1. Pemisahan alkohol dari air.

Sublimasi adalah metode pemisahan


campuran yang didasarkan pada campuran
zat yang memiliki satu zat yang dapat
menyublim, sedangkan zat yang lainnya
tidak dapat menyublim.

Contoh :
1. Pemisahan kapur barus dari
pengotornya.

Diposkan oleh Magdha wulan di 05.27

Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Pengetahuan
15 komentar:
1.

Angela Vidias S14 Januari 2015 05.01

contoh pemisahan campuran kromatografi apa ya?? mksh


Balas
Balasan
1.

Anonim8 November 2016 04.27

Pemisahan zat warna pada tinta


Balas
2.

Hasan3 Februari 2015 18.24

Postingannya bergambar jadi mudah dimengerti, makasih dan salam sukses


Balas

3.

Frizka Putri11 Agustus 2015 14.15

makasih banyak :) sangat membantu :)


Balas

4.

Latifatu Anisa29 September 2015 06.42

sangat membantu. nice


Balas

5.

Debby Marlina16 Januari 2016 23.08

tujuan dari penyaringan dengan metode distila

You might also like