Professional Documents
Culture Documents
Dari
hail tersebut, terlihat bahwa hanya subjek ke II yang memiliki kesanggupan baik sedangkan dua subjek
lainnya memiliki kesanggupang kurang. Hal ini disebabkan karena ketahanan jasmani masing-masing subjek
berbeda. Subjek II memiliki kesanggupan baik karena kemungkinan subjek II memiliki kapasitas paru-paru
yang besar dan frekuensi nafas yang cukup besar, selain itu subjek II juga rajin berolahraga ( subjek II
merupakan seorang atlit) sehingga ketahanan jasmaninya baik. Ke dua subjek lainnya mendapat rata-rata
kesanggupan yang kurang kemungkinan disebabkan karena kapasitas paru-paru dan frekuensi nafas yang
tidak cukup besar, selain itu juga dapat disebabkan oleh karena ke dua subjek lainnya jarang berolahraga.
Pada dasarnya ketika seseorang menahan nafas maka hal tersebut memicu kerja otot jantung dalam
berkontraksi dan denyut jantung juga akan semakin cepat bekerjanya. Selama ke tiga subjek menahan
nafas, hal ini menunjukkan bahwa dengan terjadinya hipernea atau aktivitas pernapasan yang meningkat,
subjek yang menarik napas dalam-dalam akan memiliki napas cadangan yang lebih banyak dibandingkan
dengan subjek yang hanya bernapas dengan napas biasa. Sehingga jika seseorang yang menarik napas
dalam-dalam ( dalam hal ini subjek II ) akan dapat menahan napas yang lebih lama dibandingkan jika
bernapas biasa.
Pada percobaan menahan napas OP memiliki kesanggupan yang baiksekali, hal itu disebabkan OP memiliki
kapasitas paru-paru yang besar danfrekuensi nafas yang cukup besar. Menahan napas memicu kerja otot
jantungdalam berkontraksi dan denyut jantung juga akan semakin cepat bekerjanyaa
Pada percobaan tahan napas di atas, breaking point yang dihasilkan saat menahan nafas berbeda-
beda pada tergantung pada setiap kondisi dilakukannya breaking point tersebut.Breaking point
yaitu, kemampuan seseorang sehingga tidak dapat menahan nafas lagi,hasilnya berbeda