You are on page 1of 3

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK N 2 WONOSARI

HAND OUT UKUR TANAH


KESALAHAN-KESALAHAN
Semester 2 4 JAM
DALAM WATERPASING
No. HO /JJJ/KMK/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 1 dari 3

Kompetensi Menelaah pengoperasian peralatan sipat datar (leveling) dan alat sipat
ruang (theodolit).

Tujuan : Setelah selesai pelajaran Siswa akan dapat mengetahui sumber- sumber kesalahan
dalam waterpasing.

SUMBER-SUMBER KESALAHAN DAN CARA MENGATASINYA:

Kesalahan dalam suatu pengukuran, ada yang dapat kita hindari, dan ada pula yang tidak
mungkin, hingga kita hanya dapat menguarangi.
Adapun sumber kesalahan dapat kita golongkan sbb:
1. Praktikan: Yang sering kali terjadi kesalahan pada si pengukur (praktikan) adalah:
a. Pada mata: ini dikarenakan lelahnya mata, oleh karenanya jika mata sudah lelah
sebaiknya istirahat dahulu
b. Pada pembacaan: walaupun mata belum lelah, tetapi si pembaca belum terampil, maka
hal ini juga akan terjadi kesalahan
c. Kesalahan kasar: kesalahan ini akibat kurang telitinya pembacaan dan pencatatan data
pengukuran

Kesalahan ini dapat dikontrol sbb:


- Kontrol pada setiap kedudukan pesawat, apakah bt= ½ (ba+bb)
- Kontrol pada setiap seksi dengan jalan membuat jarak seksi tidak terlampau panjang,
karena kalau kita menjangkau jarak terlalu panjang, akibatnya kuang teliti.
2. Keadaan alam: kesalahan karena keadaan alam ini adalah kesalahan yang tidak dapat kita
hindari. Namun demikian kita perlu mempelajarinya agar kesalahan yang kan terjadi dapat
diketahui, sehingga paling tidak akan memperkecil volume kesalahan. Atau dengan jalan
mencari kondisi pengukuran.
Secara terperinci kesalahan pada keadaan alam dapat kita golongkan sbb:
a. Kelengkungan permukaan bumi
Bentuk muka bumi ini melengkung sejajar dengan muka air laut (deoid) sedang garis yang
dibentuk oleh teropong adalah garis datar yang menyinggung garis lengkung tersebut
pada pesawat, maka akan terjadi penyimpangan antara garis lengkung dan garis datar.
Semakin jauh jarak suatu titik semakin banyak penyimpangannya.
Untuk menghindari kesalahan ini, dapat dilakukan dengan cara:
1. Jarak baak dengan pesawat tidak terlalu jauh
2. Perletakan pesawat diusahakan tepat di tengah-tengah antara baak
b. Kelengkungan sinar (refraksi)
Refraksi adalah suatu keadaan dimana sinar tidak berjalan/ merambat lurus karena
adanya pembiasan dari lapisan udara yang tidak sama tebalnya, juga diakibatkan karena
suhu dan tekanan udara. Akibat kejadian ini, maka pembacaan baak akan terbaca lebih
tinggi dari keadaan sebenarnya.
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK N 2 WONOSARI

HAND OUT UKUR TANAH


KESALAHAN-KESALAHAN
Semester 2 4 JAM
DALAM WATERPASING
No. HO /JJJ/KMK/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 2 dari 3

Kesalahan ini bisa diperkeciil dengan mengadakan pengukuran di pagi hari dan sore hari,
tidak pada suhu yang berubah-ubah.
c. Undulasi (getaran udara)
Apabila keadaan cuaca panas, terutama menjelang siang hari, maka akan terjadi getaran
udara (undulasi) dipermukaan bumi yang mengalami perubahan cuaca dari keadaan
dingin pada yang panas, sehingga lapisan udara akan bergerak ke atas. Pergeseran udara
ini mengakibatkan penglihatan bergoyang disamping itu baak akan kelihatan bergetar
yang melelahkan mata.
Kesalahan ini dapat dicegah dengan memperpendek jarak baak, atau yang lebih baik lagi
dengan menghentikan pengukuran, sebab jika dipaksakan pengukuran akan tidak teliti.
3. Pesawat dan alat bantu: kesalahan ini diakibatkan karena pengaturan pesawat kurang
sempurna, sedang kesalahan alat bantu terjadi karena alat itu kurang memenuhi persyaratan.
Adapun kesalahan pada alat dapat digolongkan:
a. Garis bidik tidak sejajar dengan garis arah nivo. Ini disebabkan penyetelan yang kurang
tepat, hingga garis bidik tidak lagi horisontal, tapi membentuk sudut.

Benda tinggi seharusnya antara titik Adan B adalah sama dengan t = p1-Q1 .tetapi karena
ada kesalahan garis bidik tidak sejajar dengan garis arah nivo, maka benda tinggi yang
terbaca adalah P – Q yang besarnya sama dengan :
P – Q = (P1 + p1 p) – (q1 + q1 q)
= (p1 - q1) + (p1 p - q1 q )
= t + (p1 p - q 1q )
Dari rumus di atas daoat dilihat apabila p1 p - q1 q = 0 atau p1 p = q1 q
maka kesalahan garis bidik ridak sejajar dengan garis arah nivo dapat teratasi. Jadi
kesalahan dapat teratasi dengan mendapatkan pesawat tetap pada tengah tongak baak.
Namun tidak selamanya demikian, karena mungkin ada halangan. Tetapi dapat diatasi
dengan seriap seksi jumlah jarak baak muka sama dengan jumlah jarak baak belakang.
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK N 2 WONOSARI

HAND OUT UKUR TANAH


KESALAHAN-KESALAHAN
Semester 2 4 JAM
DALAM WATERPASING
No. HO /JJJ/KMK/01 Revisi : 01 Tgl : 1 Maret 2008 Hal 3 dari 3

b. Kesalahan titik nol pada baak.


Keadaan ini karena baak sejak dari pabriknya titik nol ridak tertulis pada ujung baak, tetapi
bergeser dari permukaan yang ternyata pergeseranya ridak sama antara baak yang satu
dengan baak lainya. Atau bisa juga karena baak mengalami kesalahan ini dengan :
- Dalam satu saksi harus mempunyai slang pengukuran yang genap
- Mengunakan baak bergantian sebagai baak muka dan belakang

c. Kesalahan karena rambu tidak vertikal


Kesalahan ini terjadi karena menempatkan baak yang kurang vertikal, sehingga angka yang
terbaca akan lebih besar dari keadaan sebelumnya.

Karena ini dapat dicegah dengan menempatkan baak pada posisi yang berul berul vertikan,
dapat dikontrol dengan untuing-untuing. Sebab nivo kotak yang ada pada baak memastikan
vertikalnya kadangkala tidak baik.

You might also like