Professional Documents
Culture Documents
Kompetensi Menelaah pengoperasian peralatan sipat datar (leveling) dan alat sipat
ruang (theodolit).
Tujuan : Setelah selesai pelajaran Siswa akan dapat mengetahui sumber- sumber kesalahan
dalam waterpasing.
Kesalahan dalam suatu pengukuran, ada yang dapat kita hindari, dan ada pula yang tidak
mungkin, hingga kita hanya dapat menguarangi.
Adapun sumber kesalahan dapat kita golongkan sbb:
1. Praktikan: Yang sering kali terjadi kesalahan pada si pengukur (praktikan) adalah:
a. Pada mata: ini dikarenakan lelahnya mata, oleh karenanya jika mata sudah lelah
sebaiknya istirahat dahulu
b. Pada pembacaan: walaupun mata belum lelah, tetapi si pembaca belum terampil, maka
hal ini juga akan terjadi kesalahan
c. Kesalahan kasar: kesalahan ini akibat kurang telitinya pembacaan dan pencatatan data
pengukuran
Kesalahan ini bisa diperkeciil dengan mengadakan pengukuran di pagi hari dan sore hari,
tidak pada suhu yang berubah-ubah.
c. Undulasi (getaran udara)
Apabila keadaan cuaca panas, terutama menjelang siang hari, maka akan terjadi getaran
udara (undulasi) dipermukaan bumi yang mengalami perubahan cuaca dari keadaan
dingin pada yang panas, sehingga lapisan udara akan bergerak ke atas. Pergeseran udara
ini mengakibatkan penglihatan bergoyang disamping itu baak akan kelihatan bergetar
yang melelahkan mata.
Kesalahan ini dapat dicegah dengan memperpendek jarak baak, atau yang lebih baik lagi
dengan menghentikan pengukuran, sebab jika dipaksakan pengukuran akan tidak teliti.
3. Pesawat dan alat bantu: kesalahan ini diakibatkan karena pengaturan pesawat kurang
sempurna, sedang kesalahan alat bantu terjadi karena alat itu kurang memenuhi persyaratan.
Adapun kesalahan pada alat dapat digolongkan:
a. Garis bidik tidak sejajar dengan garis arah nivo. Ini disebabkan penyetelan yang kurang
tepat, hingga garis bidik tidak lagi horisontal, tapi membentuk sudut.
Benda tinggi seharusnya antara titik Adan B adalah sama dengan t = p1-Q1 .tetapi karena
ada kesalahan garis bidik tidak sejajar dengan garis arah nivo, maka benda tinggi yang
terbaca adalah P – Q yang besarnya sama dengan :
P – Q = (P1 + p1 p) – (q1 + q1 q)
= (p1 - q1) + (p1 p - q1 q )
= t + (p1 p - q 1q )
Dari rumus di atas daoat dilihat apabila p1 p - q1 q = 0 atau p1 p = q1 q
maka kesalahan garis bidik ridak sejajar dengan garis arah nivo dapat teratasi. Jadi
kesalahan dapat teratasi dengan mendapatkan pesawat tetap pada tengah tongak baak.
Namun tidak selamanya demikian, karena mungkin ada halangan. Tetapi dapat diatasi
dengan seriap seksi jumlah jarak baak muka sama dengan jumlah jarak baak belakang.
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK N 2 WONOSARI
Karena ini dapat dicegah dengan menempatkan baak pada posisi yang berul berul vertikan,
dapat dikontrol dengan untuing-untuing. Sebab nivo kotak yang ada pada baak memastikan
vertikalnya kadangkala tidak baik.