Professional Documents
Culture Documents
oleh Mark Simpson dalam artikelnya yang diterbitkan pada tanggal 15 November
1994, di harian The Independent. Dalam artikel tersebut dia menulis “Pria
Metroseksual, pria lajang belia dengan pendapatan berlebih, hidup dan bekerja di
pasar produk konsumen yang paling menjanjikan pada dekade ini. Pada dekade 80-an
pria seperti ini hanya dapat ditemukan di dalam majalah fashion seperti GO, dalam
iklan televisi jeans Levi’s atau dalam bar gay. Pada dekade 90-an ia ada di mana-
Ciri-ciri pria metroseksual dapat dilihat dari beberapa indikator (Kartajaya, 2006: 65),
yaitu :
1. Pada umumnya hidup dan tinggal di kota besar di mana hal ini tentu saja berkaitan
dengan kesempatan akses informasi, pergaulan, dan gaya hidup yang dijalani dan
2. Berasal dari kalangan berada dan memiliki banyak uang karena banyaknya materi
1
Gaya hidup hedonis berasal dari sebuah pemahaman hedonisme, dimana hedonism itu sendiri
merupakn pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang
menyakitkan. Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan
merupakan tujuan hidup dan tindakan manusia. Metroseksual
5. Umumnya memiliki penampilan yang klimis, dandy dan sangat memperhatikan
Pada masyarakat Indonesia saat ini, sering kita lihat adanya fenomena dimana
dalam dunia perkuliahan. Peneliti ingin melihat faktor apakah yang mempengaruhi
konstruksi sosial para mahasiswa ini untuk memilih berpenampilan sebagai pria
metroseksual dan menarik untuk dibahas adalah adanya kontradiksi dari konstruksi
sosial yang berkembang di masyarakat dengan kebiasaan dari pria metroseksual ini
umumnya telah dikonstruksikan oleh masyarakat secara sosial dan budaya sebagai
sosok yang jantan, perkasa, tidak terlalu memperdulikan penampilan, tidak suka
dengan rumitnya mode, tidak suka memasak, ke salon, dan semua kegiatan yang
“biasanya” dilakukan para wanita. Masyarakat juga telah memiliki asumsi bahwa
yang seharusnya berdandan adalah seorang wanita. Sejak dini, masyarakat pada
seperti layaknya perempuan. Hal ini semakin memperjelas adanya kontradiksi yang
hari mahasiswa yang menjalani gaya hidup metroseksual. Pada konsep awal
berkembangnya gaya hidup metroseksual, gaya hidup metroseksual ini dapat kita
temui pada kalangan atas pada umumnya, dan pada kalangan eksekutif muda
khususnya. Namun jika kita melihat fenomena yang berkembang sekarang, semakin
banyak mahasiswa menjalani gaya hidup metroseksual, yang belum tentu dari mereka
semua yang menjalani gaya hidup metroseksual berasal dari kalangan atas dan
Dari fokus penelitian tersebut peneliti ingin menggali informasi yang lebih
mendalam bagaimana proses konstruksi yang dialami oleh mahasiswa yang menjalani
internalisasi (teori dialektika konstruksi sosial Peter L. Berger) yang terjadi. Serta dari
fokus penelitian itu akan diketahui mengapa para mahasiswa tersebut memilih untuk
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum merupakan sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitian ini yang bersifat umum. Sedangkan tujuan khusus merupakan
sasaran yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini yang bersifat lebih
khusus.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
yang memiliki setting sosial yang khusus. Dalam hal ini untuk mengetahui untuk
Manfaat Penelitian
Penelitian ini selain memiliki tujuan, juga memiliki manfaat yang diharapkan
dapat berguna baik bagi mahasiswa, maupun bagi pihak lain yang membaca
penelitian ini.
Bagi Mahasiswa
1. Untuk melatih kepekaan mahasiswa dalam melihat fenomena yang terjadi dibalik
akademis.
4. Untuk dapat memahami dan mengerti pola kehidupan, motif tindakan, interaksi,
masa mendatang
yang sejenis di masa yang akan datang dengan sosial setting yang berbeda untuk
berbagai pihak.
Kajian Teoritik
Dalam sebuah penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif, teori menjadi
pisau analisis yang penting dalam membantu mengungkap secara mendalam fakta
dibalik realitas dari suatu fenomena sosial yang ada. Dalam penelitian yang berjudul
dianalisa menggunakan teori konstruksi sosial dari Peter L. Berger sebagai teori
utama.
Konsep Metroseksual
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi mahasiswa metroseksual dengan ciri-
2. Memiliki gaya hidup hedon, seperti suka membeli dan memakai barang-
Berger diilhami oleh beberapa tokoh sosiologi yang mempunyai ciri khas
masing-masing yaitu makna subjektif berasal dari weber yang berpengaruh terhadap
kajian gejala yang manusiawi, dialektika marx yang berasumsi bahwa individu
merupakan produk dari masyarakat namun dapat terjadi sebaliknya; serta masyarakat
sebagai realitas objektif dari Durkheim. (Samuel, 2012). Teori konstruksi sosial
tahun 1960an. Dalam pemikirian berger, dapat dilihat tarik relevansi dan adanya
Secara umum, Teori Peter L. Berger yang menekuni makna “realitas” dan
dipahami bahwa gaya hidup metroseksual yang dijalani oleh para mahasiswa sebagai
produk dari lingkungan masyarakat sekitar tempat mahasiswa itu berada, seperti
teman maupun keluarga sebagai institusi sosial pertama yang menjadi tempat
kalangan mahasiswa, ditinjau dari tiga tahapan dialektis dari teori konstruksi sosial
kesehariannya.
Pembahasan
Semua manusia tentunya pasti akan memiliki sebuah konstruksi sosial atau
dapat dipahami oleh orang lain. Kehidupan sehari-hari menampilkan diri sebagai
kenyataan yang ditafsirkan oleh manusia mempunyai makna subyektif bagi diri
mereka. Semua kenyataan yang ada pada tataran sosio-kultural, baik kenyataan
Relevansi teori konstruksi Berger adalah ketika melihat adanya fakta bahwa
individu dan masyarakat selalu terjadi interaksi sosial dimana yang mana keduanya
konstruktivis hingga sampai kepada gaya hidup yang dijalani mereka saat ini.
pisau teori konstuki sosial dari Peter L. Berger yang dalam terminologinya
sehingga sampai pada konstruksi pemikiran mereka yang sekarang dalam menjalani
tahapan. Tahapan yang dilakukan sesuai dengan tahapan penelitian kualitatif yang
digunakan dalam penelitian ini. Menurut Denzin dan Lincoln kata kualitatif merujuk
pada penekanan pada proses dan makna yang tidak di kaji secara ketat atau belum di
ukur dari segi kuantitas, jumlah, intensitas atau frekuensinya. Metode ini merupakan
suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang
menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah yang terdapat pada kehidupan
manusia.
Pada metode kualitatif, peneliti menekankan sifat realitas yang terbangun
secara sosial, hubungan erat antara peneliti dengan subyek yang di teliti. Untuk dapat
mengetahui sejauh mana realitas yang terbentuk dalam konstruksi pemikiran para
narasumber penelitian tentang gaya hidup metroseksual yang mereka jalani, peneliti
hingga berbentuk table matriks yang berisi semua pertanyaan yang diajukan
Jika dilihat pada hasil temuan data penelitian ini mengenai konstruksi
Eksternalisasi
Objektivasi
Internalisasi
mulai memasuki dunia baru, baik dunia perkuliahan maupun dunia pekerjaan, mereka
masyarakat diluar mereka. Baik dari segi penampilan, hingga gaya hidup yang
gaya hidup dan penampilan yang mencirikan sebagai sebuah pria metroseksual.
pilihan tersebut antara lain melakukan perawatan muka, menjalani fitness, hingga
pilihan gaya hidup metropolitan yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
metroseksual.
menjalani gaya hidup tersebut. Mereka melakukan sebuah penanaman nilai tentang
gaya hidup metroseksual melalui sosialisasi sekunder yang mereka dapatkan dari
Namun proses dialektika milik berger tidak berhenti pada tahapan internalisasi
saja. Dialektika tersebt bersifat stimultan, dan akan terus berputar sehingga mencapai
mengaktualisasikan diri mereka saat kuliah secara berbeda dari cara mereka
informan M.B dimana dampak negatif yang ia terima selama menjalani gaya hidup
metropolitannya.
Hal ini menunjukkan bahwa proses dialektika milik Berger tidak bersifat
kaku, ia akan terus berubah menuju sebuah proses eksternalisasi baru yang
perubahannya sangat dipengaruhi oleh realitas subjektif dan realitas objektif yang
berkembang baik dari individu tersebut maupun masyarakat sekitar individu tersebut.
Secara keseluruhan, faktor yang mempengaruhi mahasiswa metroseksual yang
perawatan dan merubah gaya hidup yang dijalaninya pada waktu SMA adalah:
2. Faktor teman
5. Tuntutan pekerjaan.
pada status ekonomi tinggi. Adanya modal ekonomi yang tinggi memungkinkan para
ekonomi yang tinggi, pengaruh dari lingkungan (pekerjaan, kuliah, keluarga) dan
teman juga menjadi faktor yang mempengaruhi para informan dalam memilih gaya
Kesimpulan
Dari hasil temuan data yang didapat dari wawancara mendalam terhadap lima
informan yang menjalani gaya hidup metroseksual diketahui bahwa ada beberapa
maupun wajah.
Aktivitas yang mencirikan bahwa mereka narsistik, yaitu dengan cara
dan sebagainya.
merupakan gaya hidup yang biasa saja, jika dibandingkan dengan mahasiswa
sebagai homoseksual/gay
dimulai dari tahap eksternalisasi, lalu berlanjut pada objektivasi, hingga menuju
perawatan guna menjaga penampilannya, dan juga pilihan untuk menjalani gaya
hidup metropolitan.
dalam diri individu. Nilai-nilai gaya hidup metroseksual merasuk ke dalam diri
Adlin, Alfathri. 2006. Resistensi Gaya Hidup: Teori dan Realitas. Yogyakarta dan
Bandung: Jalasutra
Berger, Peter L. dan Luckman, Thomas L. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan:
Group.
Persada.
Samuel, Hanneman. 2012 Peter Berger: Sebuah Pengantar Ringkas. Depok: Kepik.
Siahaan, Hotman M. 1986. Pengantar ke Arah Sejarah dan Teori Sosiologi. Jakarta:
Erlangga.
Soeadjatmiko, Haryanto. 2006. Saya Berbelanja Maka Saya Ada: Ketika Konsumsi
Jalasutra),
content/uploads/2011/09/Ringkasan-Badruddin1.pdf
Chamim, Mardiyah. Dalam Handoko, Tri. 2004. Metroseksualitas Dalam Iklan
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/16337/16329
http://www.books.google.co.id/books?isbn=9792222472)
Skripsi
Website
Anonim, http://id.wikipedia.org/wiki/Metroseksual
_______ http://www.sarimarga.multiply.com/journal/item/8
_______ http://sidomi.com/56451/makin-banyak-pria-kurang-percaya-diri-dengan-
penampilan/
_______ http://www.marketing.co.id/blog/2011/07/07/pertumbuhan-produk-
perawatan-untuk-pria/
_______ http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-
penelitian-deskriptif.html
_______ www,wordspy.com
_______ http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Airlangga
_______ http://feb.unair.ac.id/id/tentang-feb/sejarah-feb-unair.html
_______ http://www.fh.unair.ac.id/tentang-kami/profil-fh-ua.html
_______ http://www.slideshare.net/keyarema/6-wawancara2