You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seorang dokter biasanya menyuruh pasiennya memeriksakan darah ke
laboratorium untuk mendiagnosis penyakitnya. Di laboratorium darahnya dianalisis dan
hasilnya berupa catatan mengenai jumlah sel darah merah atau Red Blood Cell (RBC), sel
darah putih atau White Blood Cell (WBC), platelete dan parameter - parameter dalam
darah lainnya. Bahkan volume rata - rata sel darah pun akan diketahui. Pemeriksaan
darah atau dikenal dengan pemeriksaan hemathology tersebut menggunakan alat
Hematology Analyzer atau Blood Cell Counter (penghitung sel darah). Fungsi alat ini
intinya untuk menghitung jumlah sel-sel darah. Tetapi hasil pemeriksaan dari alat ini bisa
bermacam-macam, seperti perhitungan volume rata-rata sel darah merah/Mean Cell
Volume (MCV), rata - rata sel hemoglobin atau Mean Cell Hemoglobin (MCB),
konsentrasi rata-rata sel hemoglobin/Mean Cell Hemoglobin Concentration (MCHC),
volume rata - rata platelete atau Mean Platelete Volume (MPV) dan masih banyak
parameter yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan alatnya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip kerja Hematologi Analyzer?
2. Apa saja sampel yang digunakan?
3. Bagaimana cara kerja Hematologi Analyzer?
4. Apa fungsi dari Hematologi Analyzer?
5. Bagaimana keuntungan dan kerugian dari alat Hematologi Analyzer?
6. Bagaimana cara pemeliharaan alat Hematologi Analyzer?

1
C. Tujuan Makalah
1. Prinsip Kerja Hematologi Analyzer;
2. Metode Penghitungan Sel ;
3. Sampel yang Di Periksa
4. .Cara kerja Hematologi Analyzer;
5. Fungsi Hematologi Analyzer;
6. Keuntungan dan kerugian dari Hematologi Analyzer;
7. Cara Pemeliharaan alat Hematologi Analyzer;

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Prinsip Kerja Hematologi Analyzer


Pengukuran dan penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang
gelombang tertentu dengan larutan atau sampel yang dilewatinya. Alat ini bekerja
berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri adalah metode pengukuran (=metri)
jumlah dan sifat-sifat sel (cyto) yang dibungkus oleh aliran cairan (=flow) melalui celah
sempit Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat
lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini

juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel .


Prinsip impedansi listrik berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh
sel-sel darah di dalam mikrooperture (celah chamber mikro ) yang mana sampel darah
yang diencerkan dengan elktrolit diluents / sys DII akan melalui mikroaperture yang
dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi sekum dan konstan ) yang pada masing
masing arus listrik berjalan secara continue maka akan terjadi peningkatan resistensi
listrik (impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang
melewati impulst / voltage yang dihasilkan oleh amplifier circuit ditingkatkan dan
dianalisa oleh elektonik system lalu hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood
Cels (RBC) dengan sys. LYSE membentuk methemoglobin, cyanmethemoglobin dan
diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Has yang
didapat diprintout pada printer berupa nilai lain grafik sel.

Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran melewati
celah dimanaberkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut
mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar
sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.

3
B. Metode Penghitungan Sel
Di laboratorium ada tiga macam metode penghitungan sel. Yakni metode manual
dengan menggunakan mikroskop, Otomatik Optik, dan metode Elektrik Konduksi. Dalam
metode manual, sel-sel darah dilihat dengan mikroskop kemudian menghitungnya sesuai
jenisnya. Ini paling sederhana dan murah tetapi memiliki tingkat kesalahan cukup tinggi
baik dari sistem atau kesalahan manusia (human error).
Sementara metode otomatik optik berdasarkan pada pengumpulan hamburan
cahaya dari sel-sel darah dan mengonversinya ke dalam bentuk pulsa-pulsa listrik untuk
dihitung. Sebelum darah dimasukkan ke alat tersebut, darah dilarutkan dulu dengan
larutan diluent (reagen). Perbandingan 1:500 untuk penghitungan sel darah putih dan
1:50.000 untuk penghitungan sel darah merah. Sistim penghitungan selnya menggunakan
sumber cahaya yang dikuatkan oleh sebuah lensa. Cahaya tersebut dilewatkan melalui
aliran sel kemudian diteruskan ke detektor cahaya seperti photo multiplier. Jika ada sel
yang lewat maka cahaya yang ke detektor akan terhalang oleh sel. Besar kecilnya sel
akan mempengaruhi banyak atau sedikitnya cahaya yang ke detektor. Sehingga detektor
juga akan mengonversinya ke dalam pulsa-pulsa listrik dengan amplitudo yang berbeda-
beda. melisiskan Red Blood Cels (REC) dengan sys. LYSE membentuk methemoglobin ,
cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm
pada chamber. Has yang didapat diprintout pada printer berupa nilai lain grafik sel.
Prinsip light scattering adalah metode dimana sel dalam suatu aliran melewati
celah dimana berkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut
mengenai sel, diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan manangkap berkas-berkas sinar
sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometri.

C. Sampel yang diperiksa


1. Pada sampel darah
a. Leukosit (White Blood Cells)
b. Eritrosit (Red Blood Cells)
c. Trombosit (Platelet)

2. Urine

4
D. Cara Kerja
1. Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)
2. Hidupkan alt (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)
3. Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar
4. Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check
5. Pastikan alat pada ready
Cara kerja Pemeriksaan sampel Darah
1. Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
2. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar 5
3. Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter
4. Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk membuka
dan letakkan sampel dalam adaptor
5. Tutup temapt sampel dan tekan “RUN”
6. Hasil akan muncu pada layar secara otomatis
7. Mencatat hasil pemeriksaan

E. Fungsi dari Hematologi Analyzer


Alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung
dan mengukur sel darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik atau berkas
cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan. Mengukur sampel berupa darah. Alat ini
biasanya digunakan dalam bidang kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang
diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.
Pemeriksaan hematologi rutin seperti meliputi pemeriksaan hemoglobin, hitung
sel leukosit, dan hitung jumlah sel trombosit.

F. Keuntungan dari Hematologi Analyzer

5
1. Efisiensi Waktu
Lebih cepat dalam pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3
menit dibandingkan dilakukan secara manual dan lebih tanggap dalam melayani
pasien.
2. Sampel
Pemeriksaan hematologi rutin secara manual misalnya, smapel yang
dibutuhkan lebih banyak membutuhkan smapel darah (Whole Blood). Manual
prosedur yang dilakukan dalam pemeriksaan leukosit membutuhkan sampel darah
10 mikro, juga belum periksaan lainnya. Namun pemeriksaan hematologi
analyzer ini hanya menggunakan sampel sedikit saja.
3. Ketepatan Hasil
Hasil yang dikeluarkan oleh alat hematologi analyzer ini biasanya sudah
melalui quality control yang dilakukan oleh intern laboratorium tersebut, baik di
institusi Rumah Sakit atupun Laboratorium Klinik pratama.

G. Kerugian Hematologi Analyzer


1. Tidak dapat menghitung sel abnormal
Pemeriksaaan oleh hematologi autoanalyzer ini tidak selamanya mulus namun
pada kenyataannya alat ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti dalam hal
menghitung sel-sel abnormal . Seperti dalam pemeriksaan hitung jumlah sel, bisa saja
nilai dari hasil hitung leukosit atau trombosit bisa saja rendah karena ada beberapa sel

yang tidak terhitung dikarenakan sel tersebut memiliki bentuk yang abnormal .
2. Perawatan
Inilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-alat
yang bias dikatakan “bandel”. Namun sebandel-bandelnya alat tersebut, tetap saja
harus mendapatkan perhatian khusus seperti :
 Suhu ruangan
 Lakukan control secara berkala
 Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.

6
 Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal,
karena akan merusak hasil jika terisap.

H. Cara Pemeliharaan
Inilah yang harus diperhatikan oleh konsumen karena ada beberapa alat-alat yang
bisa dikatakan “bandel”. Namun sebandel-bandelnya alat tersebut, tetap saja harus
mendapatkan perhatian khusus seperti :
 Suhu ruangan
 Lakukan control secara berkala
 Selalu cek reagen : Diliuent, Rinse, Minidil, Minilyse, dsb.
 Sampel jangan smapai aglutinasi, gunakan sampel darah yang sudah
ditambahkan antikoagulan. Pastikan tidak ada darah yang menggumpal,
karena akan merusak hasil jika terisap.

BAB III
7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hematology Analyzer adalah alat untuk mengukur sampel berupa darah. Alat ini
biasa digunakan dalam bidang Kesehatan. Alat ini dapat mendiagnosis penyakit yang
diderita seorang pasien seperti kanker, diabetes, dll.
Prinsip kerjanya hampir samadengan alat Fotometer namun alat ini lebih canggih.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermnfaat bagi kami selaku penyusun dan untuk yang
membaca makalah ini.

You might also like